Anda di halaman 1dari 5

1

KOMUNIKASI / MERCURY

PR MERCURY VIVIN
Mercury di Rumah ke – 9
Di Rumah ke – 3 ada planet Pluto dan zodiac Libra
1. Ketika membaca keterangan tersebut hal apa yang terbesit?
 Iya ini memang saya  identic dengan kecerdasan, pikiran yg luas, analitis suka
menganalisa sesuatu/seseorang bisa disebut “Mahasiswa Abadi” karena suka
belajar belajar dan belajar, tidak suka dikekang dg hal2 yang itu2 saja sampai saya
ada keinginan memiliki ruangan tersendiri untuk melepaskan kepenatan, khayalan2
saya dan mencurahkannya kesuatu media apa saja agar tersalurkan, ingin
kebebasan yang artinya saya bisa menyerap berbagai informasi dari siapa saja
walau itu datangnya dari anak kecil atau bagian terkecil dengan cepat namun saya
menyaringnya dengan data yang ada, kemudian ketika sudah match saya akan
2

menginformasikan kembali kebenarannya oleh sebab itu saya merasa bahwa saya
bisa menjadi problem solving secara tidak langsung. Dikatakan bahwa saya tidak
bisa berkonsentrasi dengan satu hal karena itu yang membuat saya bosan sehingga
saya tidak memiliki spesialisasi apapun. Adapun kelemahan yang harus saya
perbaiki adalah menjadi pribadi yang lebih terbuka, saya juga pribadi yang suka
memberontak jika tidak srek/tidak sesuai dihati.
2. Mengingatkan akan peristiwa apa?
 Dulu ketika kecil saya sangat menginginkan piano, ketika itu Ayah Ibu saya hanya
berkata “iya nanti” artinya kata ini bahwa suatu hari nanti saya akan dibelikan piano
itu namun hingga sekarangpun belum terwujud. Bagi saya kata2 itu adalah janji
yang harus dipenuhi. Dan ketika dewasa saya menagihnya, Ayah Ibu berkata “lho
itukan waktu masih kecil” kok gag adil begini yaa…
3. Apa perasaannya?
 Perasaan ketidakadilan inilah yang masih sering teriang2 hingga sekarang, dan
pada suatu ketika kedua adik2 saya pernah dibelikan alat music gitar (adek
pertama) dan drum (adek kedua) saya pada saat itu tidak dibelikan piano (sedih) tapi
saya tutupi dengan bernyanyi sampai keinginan saya disambut teman saya dan dia
mengajari saya diam2, saya belum mengetahui kenapa kedua orang tua saya
memperlakukan begitu. Dan kalau sekarang kedua alat music itu sudah jadi barang
yang tidak berharga bagi kedua adik2 saya, saya merasa “sayang banget gag
dirawat baik2 padahal itu adalah pemberian orang tua” karena saya adalah tipikal
yang sangat menghargai pemberian dan barang2 yg saya milikipun banyak yang
awet hingga sekarang kalau bahasa jawanya “Primpen” tapi sayangnya kalau uang
belum bisa ehehe..
 Hingga suatu ketika waktu SMA saya bergabung dengan Marching Band Semen
Gresik dan alat music yang saya pegang waktu itu ada Snare Drum, kenapa..?
karena enak bisa dipukul2 kadang kala sebagai cara untuk melampiaskan kekesalan
saya, namun disana saya diajari tidak hanya memukul sembarangan namun ada
ritmenya sehingga dari situ saya bisa mengendalikan amarah saya perlahan
4. Dibagian tubuh mana perasaan itu berasal?
 Hati dan Pikiran saya
5. Mengingatkan akan siapa? Bapak/Ibu/Orang Lain yang merawat anda?
 Ayah, sebagai sosok yang belum pernah memeluk saya. Namun menurut Ibu saya,
terkadang Ayah hanya mau mentaati apa yang saya berikan/katakan. Kalau
perkataan Ibu kadang tidak dianggap, saya merasa Ayah sayang dan percaya
kepada saya namun merasa malu jika diutarakan secara langsung kepada anak
perempuannya.
3

 Ibu itu cerewet dan plin plan, sayapun juga, kadang Ibu itu bergerak sesuai
feelingnya, Ibu itu kalau memasak jarang mau dibantu, Ibu itu sukanya bekerja
sendiri, kalau jengkel kepada seseorang awalnya akan diam tapi kalau lama2 masih
begitu orangnya Ibu tidak akan segan2 skak mat orang tersebut dan omongan
pedeeess. Sayapun bisa begitu kadang2
 Mama Mertua itu kadang pilih kasih, suka menang sendiri tak mau kalah, jadi kalau
beragumen dengannya pasti panjang x lebar, Mama Mertua akan diam ketika suami
saya yang bilang, kadang apa yang saya katakan tidak dianggap walau benar, oleh
sebab itu saya ingin punya rumah sendiri di Banjarmasin ini agar saya bisa
membangun rumah impian saya sesuai kesukaan saya dan suami. Untuk sementara
ruangan yang bisa kami ciptakan bersama adalah kamar kami sendiri.
6. Apa luka batin anda tentang komunikasi? Adakah perasaan tidak layak dalam diri anda,
tidak didengarkan, tidak dihormati, atau anda merasa sebagai seorang pendosa?
 Ketika berbicara, tidak didengarkan kadang suka diacuhkan. Pernah saya menerima
perkataan seperti ini dari Ibu “ anak masih kecil tau apa?udah sini2 ibu aja”.
 Kadang kedua orang tua saya suka melable, karena saya sudah tau bahwa melable
itu tidak bagus, biasanya saya sanggah dan bilang Ayah/Ibu perlu minta maaf
mereka nurut.
 Pernah suatu ketika ini terjadi dengan teman kerja, ketika saya berbicara diacuhkan
secara tidak langsung dan itu sungguh menyakitkan bagi saya. Kemudian saya
otomatis berkata “ okey nanti g kubilangin lagi ya..” setelah itu keduanya mungkin
sama2 merasa bersalah sampai sama2 pengen nangis dan dia minta maaf, sayapun
minta maaf karena perkataan saya, kemudian dia saya Tanya, kenapa tadi mau
nangis, dia berkata “mbakkan sudah kayak mamaku sendiri, jadi aku sedih” itu yang
bikin saya jadi speechless.
 Saya merasa komunikasi dengan Mama Mertua itu memerlukan waktu yang intens
atau kebersamaan yang sering, dikarenakan sifatnya yang ingin menang sendiri dan
kecemburuan dengan istri anaknya yaitu saya. Ketika sering bersama, melakukan
hal2 bersama Mama lebih mudah diajak bekerja sama, intinya mama tidak bisa
hidup sendiri dan kesepian, ketika saya mengetahui hal tersebut barulah saya
paham mama seperti apa.
7. Siapakah yang paling tidak respek terhadap anda?
 Saya sendiri, saya sangat perlu menggali diri saya sendiri dan memaafkan apapun
yang pernah terjadi dalam diri saya dimasa lalu,sekarang dan mendatang
 Adik kedua saya yang cuek
 Mama Mertua, kadang pilih kasih, cemburuan
4

8. Bagaimana komunikasi Bapak dengan Ibu dan dengan keluarga inti anda?
 Ayah itu lebih pendiam tapi suka gerundle dibelakang
 Ibu sukanya ceplas ceplos kadang belum terkontrol kalau bicara, tapi kalau diluar
terkesannya diem
 Mereka suka bertengkar mulut, kalau ada saya biasanya saya yg akan menjadi
penengahnya
 Untuk Mama dan Abah Mertua suka bicara kasar dan kalau bertengkar pasti teriak2,
adakalanya saya ingin pergi dari rumah itu karena tidak nyaman, ini pernah saya
alami ketika suami bertugas di Surabaya dan hal yg diributkan adalah kebersihan
rumah dan hewan, ketika diberikan saran untuk mengatasi hal tersebut mereka
tidak menerimanya, jadi kami serba salah harus bagaimana
9. Seberapa difahamikah anda oleh keluarga inti anda?
 Hingga saat ini setelah kami pernah mengalami masa yang kurang enak yang
diakibatkan oleh saya sendiri, karena dulu saya yang bodoh pernah kabur dari
rumah beberapa waktu, oleh sebab itu Ayah dan Ibu cenderung lebih
mendengarkan curahan hati saya.
 Baru saya ketahui juga ketika saya bertanya kepada Ibu “ dulu perasaan Ibu g ada
Diabetes kenapa sekarang ada..? kata Ibu “ Ya mikirin Kowe / Ya mikirin kamu
(saya)” sejak saat itu, untuk masalah dalam rumah tangga atau apapun itu tidak
saya samapikan kepada Ayah Ibu. Ketika saya cerita kepada Ayah Ibu hanya hal2
yang mengandung manfaat saja karena bagi seorang Ibu dan Ayah tentunya
memikirkan anak2nya dan dari beban tersebut menimbulkan penyakit. Saya
bersyukur mengenal Mama Rena dan Human Design yang mengajarkan
Hooponopono  itu melegakan bagi saya karena intinya yaitu saya sendiri bukan
dia atau siapa
 Mama dan Abah Mertua belum memahami saya, apa yang saya inginkan adalah hal
yang sederhana yaitu kebersihan, saya dan suami ingin punya rumah sendiri di
Banjarmasin, kadang ada keinginan menyewa rumah kayu disebelah yang masih
punya Mama Abah, namun ketika suami saya menyampaikannya ditolak dengan
alas an nanti si Owa ditaruh dimana..? Hingga suatu ketika saya dan suami bertekad
untuk pindah ke atas dimana masih ada ruangan yg bisa kami pergunakan sebagai
pengganti rumah. Disitulah kadang saya merasa terkekang dan ingin berontak.
10. Seberapa sering anda tidak direspon keluarga inti anda?
 Kadang2
5

11. Mudahkah anda mengekspresikan perasaan2 anda dikeluarga inti anda?


 Dulu enggak bisa se ekspresi sekarang, kalau sekarang saya lebih ekspresi dan
ketika ada hal2 yang kurang berkenan dihati akan saya sampaikan.
 Kebetulan saat ini saya hidup serumah dengan mertua, awalnya sangatlah tidak
mudah karena kebiasaan yang berbeda, suami saya pecinta kucing, awalnya saya
sama sekali tidak pernah berhubungan dengan hewan, setelah menikah dan
berjalannya waktu sekarang saya bisa beradaptasi. Namun ada pergolakan didalam
diri saya ketika melihat hal2 tersebut saya merasa pengen punya kebun binatang
dengan sanitasi yang baik karena kasian kalau mereka terabaikan. Suami sayapun
bisa menampung ide2 saya dan terkadang ide itu berjalan ketika suami saya yg
menjalankannya. Dan apa yang saya inginkan bisa saya dapatkan dari suami saya.
 Yang saya pahami sekarang terutama dengan suami ketika saya marah, dia akan
semakin marah dan saya gag jadi marahnya. Kalau saya bahagia, dia akan lebih
bahagia lagi, dan dari situ intinya adalah Saya sendiri bagaimana mengontrol diri
saya jika ada sesuatu yang terjadi.
 Khusus untuk menghadapi Abah dan Mama Mertua saya memilih ekspresi diam
12. Seberapa seringkah anda mendapat hukuman atas hal2 yang anda tidak lakukan?
 Hukuman yang saya terima biasanya perasaan tidak nyaman, pikiran yang
berkecamuk, hati yang meronta-ronta, ingin sendiri jauh dari keramaian, hermit
sejenak untuk melepaskan hal2 tersebut
 Kadang hati saya ingin berontak
13. Seberapa seringkah anda melihat ketidakadilan dalam keluarga inti anda?
 Kadang2
14. Ketika anda mendengar kata Komunikasi apa yang terbesit dalam pemikiran anda, apa
perasaannya, dibagian tubuh mana, dan apa symbol yang muncul?
 Belajar Memahami
 Dada tengah
 Telur adalah symbol yang keluar, seolah-olah terlahir kembali (Reborn), hal ini saya
akui setelah menuliskan segala sesuatunya tentang Komunikasi
15. Gambarkan

16. Sharing digrup


17. Hooponopono

Anda mungkin juga menyukai