Anda di halaman 1dari 33

Standar No urut Elemen Penilaian Nilai

PPI.1 1

Ada penetapan Komite atau Tim pencegahan


pengendalian infeksi, dilengkapi dengan 10
tanggung jawab dan tugas meliputi 1) sampai 4)
pada maksud dan tujuan dan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. (R)
2 Ada bukti kegiatan pelaksanaan koordinasi ketua
Komite atau Tim PPI dengan IPCN sesuai dengan
ukuran dan kompleksitas pelayanan rumah sakit.
(D,W) 0

3
Ada bukti pelaporan pelaksanaan kegiatan PPI
oleh ketua organisasi kepada pimpinan rumah 0
sakit setiap 3 bulan. (D,W).
PPI.2 1
Rumah sakit menetapkan perawat PPI/IPCN
(Infection Prevention and Control Nurse) dengan 10
jumlah dan kualifikasi sesuai dengan regulasi.
(R )
2

Ada bukti perawat PPI/IPCN melaksanakan 5


pengawasan serta supervisi semua kegiatan
pencegahan dan pengendalian infeksi. (D,W )
3 Ada bukti terlaksana pelaporan perawat
PPI/IPCN kepada ketua Komite/Tim PPI. (D,W)
0

PPI.3 1

Rumah sakit menetapkan perawat penghubung 10


PPI/IPCLN (Infection Prevention and Control Link
Nurse) dengan jumlah dan kualifikasi sesuai
dengan peraturan perundang undangan (R )
2

Ada bukti pelaksanaan tugas perawat 5


penghubung PPI/IPCLN sesuai dengan a) sampai
dengan f) pada maksud dan tujuan. (D,W)
PPI.4 1 Tersedia anggaran yang cukup untuk menunjang
pelaksanaan program PPI. (R)
0

2 Tersedia fasilitas yang cukup untuk menunjang


pelaksanaan program PPI. (O,W) 5
3

Rumah sakit mempunyai sistem informasi untuk 0


mendukung program PPI, khususnya terkait
dengan data dan analisis angka infeksi. (D,O,W)
4
Rumah sakit menyediakan sumber informasi dan
referensi terkini yang dapat diperoleh dari a) 5
sampai dengan f) pada maksud dan tujuan.
(D,O,W)
PPI.5 1

Ada program PPI dan kesehatan kerja yang


komprehensif di seluruh rumah sakit untuk
menurunkan risiko infeksi terkait dengan 5
pelayanan kesehatan pada pasien yang mengacu
dan sesuai dengan ilmu pengetahuan terkini,
pedoman praktik terkini, standar kesehatan
lingkungan terkini, dan peraturan perundang-
undangan. (R)
2 Ada bukti pelaksanaan program PPI meliputi a
s/d g untuk menurunkan risiko tertular infeksi
pada pasien. (D,O,W,S) 5

3 Ada bukti pelaksanaan program PPI untuk


menurunkan risiko tertular infeksi pada staf
klinis dan nonklinis (kesehatan kerja). ( lihat juga
KKS 8.4). (D,O,W,S)
5

PPI.6 1

Rumah sakit menetapkan regulasi tentang 10


pelaksanaan surveilans meliputi butir a) sampai
dengan f), pada maksud dan tujuan. (R)
2
Ada bukti pelaksanaan pengumpulan data dari
butir a) sampai dengan f), analisis dan 5
interpretasi data, serta membuat prioritas untuk
menurunkan tingkat infeksi. (D,W )
3 Ada bukti pelaksanaan strategi pengendalian
infeksi berdasar atas prioritas untuk
menurunkan tingkat infeksi. (D,W ) 0

4
Ada bukti rumah sakit membandingkan angka
kejadian infeksi rumah sakit dengan kejadian di 0
rumah sakit lain. (D,W)
PPI.6.1 1
Ada bukti rumah sakit telah melakukan
investigasi dan analisis risiko infeksi serta 0
diintegrasikan dengan program mutu dan
keselamatan pasien. (D,W)
2
Ada bukti rumah sakit telah merancang ulang
penurunan infeksi berdasar atas investigasi dan 0
hasil analisis. (D,W)
3 Ada bukti rumah sakit telah melaksanakan 0
rancang ulang yang ada di EP 2 (D,W)
PPI.6.2 1

Ada bukti rumah sakit secara proaktif melakukan 0


asesmen risiko infeksi (ICRA)-HAIS yang dapat
terjadi paling sedikit setahun sekali. (D,W)
2
Ada bukti rumah sakit menyusun strategi untuk 0
menurunkan risiko infeksi tersebut. (D,W)
PPI.7 1

Rumah sakit menetapkan risiko infeksi pada


prosedur dan proses asuhan invasif (ICRA) yang 0
berisiko infeksi serta strategi untuk menurunkan
risiko infeksi. Antara lain: Pencampuran obat
suntik,Pemberian suntikan, terapi cairan(R)
2
Ada bukti identifikasi prosedur dan proses
asuhan invasif serta strategi untuk menurunkan 0
risiko infeksi. (D,W)
3
Rumah sakit melaksanakan strategi untuk
menurunkan risiko infeksi pada prosedur dan 0
proses asuhan invasif yang berisiko infeksi.
(D,O,W,S)
4

Rumah sakit telah melaksanakan kegiatan 0


pelatihan untuk menurunkan risiko infeksi di
dalam proses-proses kegiatan tersebut. (D,W)
PPI.7.1 1

Rumah sakit menetapkan risiko infeksi pada


proses kegiatan penunjang pelayanan (medik 0
dan nonmedik) yang berisiko terjadi infeksi serta
strategi pencegahannya meliputi butir a) sampai
dengan e) pada maksud dan tujuan. (R)
2
Ada bukti identifikasi dan strategi untuk
menurunkan risiko infeksi pada kegiatan 0
sterilisasi alat. (D,W)
3
3.??? Ada bukti identifikasi dan strategi untuk
menurunkan risiko infeksi pada kegiatan 0
pengelolaan linen/londri. (D,W)
4
4.??? Ada bukti identifikasi dan strategi untuk
menurunkan risiko infeksi pada kegiatan 0
pengelolaan sampah. (D,W)
5
5.??? Ada bukti identifikasi dan strategi untuk
menurunkan risiko infeksi pada kegiatan 0
penyediaan makanan. (D,W)
6
6.??? Ada bukti identifikasi dan strategi untuk
menurunkan risiko infeksi di kamar jenazah. 0
(D,W)
PPI.7.2 1
Rumah sakit menetapkan regulasi tentang
pelayanan sterilisasi sesuai dengan peraturan 10
perundang-undangan. (R)
2
Ada bukti alur dekontaminasi, precleaning,
cleaning, disinfeksi, dan sterilisasi peralatan 5
medis di pusat sterilisasi sudah sesuai dengan
prinsip-prinsip PPI. (D,O,W)
3
Rumah sakit mengkoordinasikan pelayanan
sterilisasi dan disinfeksi di luar pusat sterilisasi. 0
(D,O,W)
4
Rumah sakit menjamin proses sterilisasi dan
disinfeksi di luar pusat sterilisasi seragam. 0
(D,O,W)
PPI.7.2.1 1
Ada regulasi tentang penetapan batas
kadaluarsa bahan medis habis paka dan yang 0
akan digunakan kembali (reuse) meliputi butir
a) sampai dengan g) pada maksud dan tujuan.
(R)
2

Ada bukti monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut 0


pelaksanaan penggunaan kembali (reuse) bahan
medis habis pakai sesuai butir a) sampai dengan
g) pada maksud dan tujuan. (D,O,W)
PPI.7.3 1 Ada unit kerja atau penanggungjawab pengelola
linen/londri yang menyelenggarakan
penatalaksanaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (R) 10

2
Bangunan, alur, dan fasilitas londri sesuai 5
dengan peraturan perundang-undangan. (O,W)
3
Bila linen/londri dilaksanakan oleh pihak di luar
rumah sakit, harus memenuhi sertifikasi mutu
dan sesuai dengan peraturan perundang
undangan (O, W)
PPI.7.3.1 1
Ada regulasi pengelolaan linen/londri sesuai 0
dengan peraturan perundang-undangan. (R)
2

Prinsip-prinsip PPI diterapkan pada pengelolaan 5


linen/londri, termasuk pemilahan, transportasi,
pencucian, pengeringan, penyimpanan, dan
distribusi. (O,W)
3
Petugas pada unit londri menggunakan alat
pelindung diri (APD) sesuai dengan ketentuan. 5
(O,W)
4
Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring
oleh IPCN terhadap pengelolaan linen/londri 5
sesuai dengan prinsip PPI termasuk bila
dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit.
(D,O,W)
PPI.7.4 1
Ada regulasi tentang pengelolaan limbah rumah
sakit untuk meminimalkan risiko infeksi yang 0
meliputi butir a) sampai dengan e) pada maksud
dan tujuan. (R)
2

Pengelolaan limbah cairan tubuh infeksius sesuai 5


dengan regulasi dan dilaksanakan monitoring,
evaluasi, serta tindak lanjutnya. (D,O,W)
3
Penanganan dan pembuangan darah serta
komponen darah sesuai dengan regulasi dan 5
dilaksanakan monitoring, evaluasi, juga tindak
lanjutnya. (D,O,W)
4 Pengelolaan limbah cair sesuai dengan regulasi. 5
(D,O,W)
5

Pelaporan pajanan limbah infeksius sesuai 5


dengan regulasi dan dilaksanakan monitoring,
evaluasi, serta tindak lanjutnya. (D,O,W)
6
Ada bukti penanganan (handling) serta
pembuangan darah dan komponen darah sudah 5
dikelola sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. (O,W)
7

Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring 5


terhadap kegiatan butir a) sampai dengan e)
pada maksud dan tujuan. (D,O,W)
8

Bila pengelolaan limbah dilaksanakan oleh pihak


luar rumah sakit harus berdasar atas kerjasama
dengan pihak yang memiliki izin dan sertifikasi
mutu sesuai dengan peraturan perundang-
undangan (lihat MFK 5.1 WP 4). (D,O,W)
PPI.7.4.1 1 Pemulasaraan jenazah dan bedah mayat sesuai 5
dengan regulasi. (D,O,W)
2
Ada bukti kegiatan kamar mayat dan kamar
bedah mayat sudah dikelola sesuai dengan 5
peraturan perundang-undangan. (O,W)
3 Ada bukti pelaksanaan supervisi dan kepatuhan
prinsip-prinsip PPI sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (D,W) 5

PPI.7.5 1
Rumah sakit menetapkan regulasi tentang
pengelolaan benda tajam dan jarum untuk 5
menurunkan cedera serta mengurangi risiko
infeksi yang meliputi butir a) dan b) yang ada
pada maksud dan tujuan. (R)
2 Benda tajam dan jarum sudah dikumpulkan,
disimpan di dalam wadah yang tidak tembus,
tidak bocor, berwarna kuning, diberi label
infeksius, dan dipergunakan hanya sekali pakai
sesuai dengan peraturan perundang- undangan. 5
(O,W)

3 Pengelolaan benda tajam dan jarum


dilaksanakan sesuai dengan regulasi. (O,W) 5

Bila pengelolaan benda tajam dan jarum


dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit harus
berdasar atas kerjasama dengan pihak yang
memiliki izin dan sertifikasi mutu sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. (D,O,W)
5
Ada bukti data dokumen limbah benda tajam 5
dan jarum. ( lihat juga di PPI 7.2). (D,W)
6 Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring
oleh IPCN terhadap pengelolaan benda tajam
dan jarum sesuai dengan prinsip PPI, termasuk
bila dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit. 5
(D,O,W)
PPI.7.6 1
Rumah sakit menetapkan regulasi tentang
pelayanan makanan di rumah sakit yang 10
meliputi butir a) dan b) pada maksud dan
tujuan. (R )
2 Ada bukti pelaksanaan penyimpanan bahan
makanan, pengolahan, pembagian/ pemorsian,
dan distribusi makanan
5

Ada bukti pelaksanaan penyimpanan makanan,


bahan makanan dan produk nutrisi dengan 5
memperhatikan kesehatan lingkungan meliputi
sanitasi, suhu, pencahayaan, kelembapan,
ventilasi, dan keamanan untuk mengurangi risiko
infeksi. (O,W)
4 Ada bukti pelaksanaan monitoring kepatuhan
prinsip-prinsip PPI sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (D,W ) 5

PPI.7.7 1

Rumah sakit menetapkan regulasi pengendalian


mekanis dan teknis (mechanical dan engineering 0
control) minimal untuk fasilitas yang tercantum
pada butir a) sampai dengan e) yang ada pada
maksud dan tujuan. (R)
2
sudah sesuai dengan peraturan perundang-
Fasilitas yang
undangan. tercantum pada butir a) sampai
(O,W) 0
dengan e) sudah dilakukan pengendalian
mekanis dan teknis (mechanical dan engineering
control). (D, O, W)
PPI. 7.7.1 1 Rumah sakit menetapkan regulasi tentang
penilaian risiko pengendalian infeksi (infection
control risk assessment/ICRA) bila ada renovasi,
kontruksi dan demolisi yang minimal meliputi
butir 1) sampai dengan 6) yang ada pada 0
maksud dan tujuan. (R)

2
Rumah sakit telah melaksanakan penilaian risiko
pengendalian infeksi (infection control risk 0
assessment/ICRA) pada semua renovasi,
kontruksi dan demolisi sesuai dengan regulasi.
(D,O,W)
PPI.8 1

Rumah sakit menetapkan regulasi penempatan 0


pasien dengan penyakit menular dan pasien
yang mengalami imunitas rendah
(immunocompromised). (R)
2
Rumah sakit menyediakan ruangan untuk pasien
yang mengalami imunitas rendah 0
(immunocompromised) sesuai dengan peraturan
perundang- undangan. (O,W)
3 Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring
oleh IPCN terhadap penempatan pasien dengan
immunocompromised). (D) 0

PPI.8.1 1
Penempatan dan transfer pasien airborne
diseases sesuai dengan peraturan perundang- 5
undangan termasuk di ruang gawat darurat dan
ruang lainnya. (O,W)
2 Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring
oleh IPCN terhadap penempatan dan proses
transfer pasien airborne diseases wsesuai
dengan prinsip PPI. (D,O,W) 0

3
Ada bukti pelaksanaan monitoring ruang
tekanan negatif dan penempatan pasien secara 0
rutin. (D,O,W)
4 Rumah sakit mempunyai jejaring rujukan
dengan rumah sakit lainnya. (D,W)
PPI.8.2 1
Rumah sakit menetapkan regulasi penempatan
pasien infeksi ?air borne? dalam waktu singkat 0
jika rumah sakit tidak mempunyai kamar dengan
tekanan negatif (ventilasi alamiah dan mekanik).
(R)
2

Penempatan pasien infeksi ?air borne? dalam


waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai 0
kamar dengan tekanan negatif sesuai dengan
peraturan perundang-undangan termasuk di
ruang gawat darurat dan ruang lainnya. (O,W)
3

Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring


oleh IPCN terhadap penempatan pasien infeksi 0
air borne dalam waktu singkat jika rumah sakit
tidak mempunyai kamar dengan tekanan negatif
sesuai dengan prinsip PPI. (D,O,W)
4
Ada bukti dilakukan edukasi kepada staf tentang
pengelolaan pasien infeksius jika terjadi lonjakan
pasien masuk dengan penyakit menular atau 0
rumah sakit tidak mempunyai kamar dengan
tekanan negatif (ventilasi alamiah dan mekanik).
(D,W)
PPI.8.3 1
Rumah sakit menetapkan regulasi bila terjadi
ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air 0
borne. (R)
2
Rumah sakit menyediakan ruang isolasi dengan
tekanan negatif bila terjadi ledakan pasien 0
(outbreak) sesuai dengan peraturan
perundangan. (O,W)
3
Ada bukti dilakukan edukasi kepada staf tentang
pengelolaan pasien infeksius jika terjadi ledakan 0
pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne.
(D,W)
PPI.9 1
Rumah sakit menetapkan regulasi hand hygiene
yang mencakup kapan, di mana, dan bagaimana
melakukan cuci tangan mempergunakan sabun 10
(hand wash) dan atau dengan disinfektan (hand
rubs) serta ketersediaan fasilitas hand hygiene.
(R)
2

Sabun, disinfektan, serta tissu/handuk sekali 5


pakai tersedia di tempat cuci tangan dan tempat
melakukan disinfeksi tangan. (O)
3 Hand hygiene sudah dilaksanakan dengan baik. 5
(S,O)
4

Ada bukti pelaksanaan pelatihan hand hygiene 10


kepada semua pegawai termasuk tenaga
kontrak. (D,W)
PPI.9.1 1
Rumah sakit menetapkan regulasi penggunaan
alat pelindung diri, tempat yang harus 10
menyediakan alat pelindung diri, dan pelatihan
cara memakainya. (R)
2
Alat pelindung diri sudah digunakan secara tepat 5
dan benar. (O,W)
3 Ketersediaan alat pelindung diri sudah cukup 5
sesuai dengan regulasi. (O)
4

Ada bukti pelaksanaan pelatihan penggunaan 10


alat pelindung diri kepada semua pegawai
termasuk tenaga kontrak. (D,W)
PPI.10 1
Ada regulasi sistem manajemen data terintegrasi
antara data surveilans dan data indikator mutu 0
(lihat PMKP 2.1 EP 1). (R)
2 Ada bukti pertemuan berkala antara Komite
PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien) dengan Komite atau Tim PPI untuk
membahas hasil surveilans dan merancang 0
ulang untuk perbaikan. (D,W)

3
Ada bukti data dikumpulkan dan dianalisis untuk
mendukung kegiatan PPI termasuk data infeksi 0
berdasar atas epidemiologik penting dimonitor
dan didokumentasikan (lihat PPI 6 EP 2 dan EP
3). (D,W)
4

Ada bukti penyampaian hasil analisis data dan 0


rekomendasi kepada Komite PMKP setiap tiga
bulan (lihat PPI 6 EP 2 dan EP 3). (D,W)
PPI.11 1
Rumah sakit menetapkan regulasi program
pelatihan dan edukasi tentang PPI yang meliputi 0
butir a) sampai dengan e) yang ada pada
maksud dan tujuan. (R)
2
Ada bukti pelaksanaan pelatihan untuk semua
staf klinis dan nonklinis sebagai bagian dari 5
orientasi pegawai baru tentang regulasi dan
praktik program PPI. ( slihat KKS 7 dan TKRS
5.4). (D,W)
3

Ada bukti pelaksanaan edukasi secara berkala


bila ada perubahan regulasi, serta praktik 0
program PPI dan bila ada kecenderungan khusus
(new/re-emerging diseases) data infeksi untuk
staf klinis dan nonklinis. (D,W)
4
Ada bukti pelaksanaan edukasi untuk pasien,
keluarga, dan pengunjung tentang program PPI. 0
(D,W)
5

Ada bukti pelaksanan penyampaian temuan dan


data berasal dari kegiatan pengukuran 0
mutu/indikator mutu (measurement) ke seluruh
unit di rumah sakit sebagai bagian dari edukasi
berkala rumah sakit (D)
Fakta dan Analisis Rekomendasi
Ada SK Direktur tentang Pembentukan Komite Anggota Komite & TIM PPI perlu diaktifkan
dan TIM Pencegahan dan pengendalian Infeksi sesuai tupoksi masing2 dan jika
BLUD RSUD Nabire. Ada juga Pedoman memungkinkan jangan double job.
Pengorganisasian Komite dan TIM PPI, namun
Anggota belum semua aktif/jalan sesuai Tupoksi

Belum ada pelaksanaan koordinasi dengan ketua Perlu tambahan tenaga IPCN dan bimbingan
Komite terkait penetapan angka infeksi dan terhadap IPCN
laporan secara tertulis karena masih sementara
mengumpulkan data infeksi RS

Perlu bimbingan bentuk laporan ke pimpinan


Belum ada bukti pelaporan ke Pimpinan karena
masih sementara dalam proses pengumpulan
data infeksi RS
Ada SK Direktur tentang penetapan IPCN Perlu mengikuti pelatihan IPCN dan diklat lain yg
(Infection Prevention and Control Nurse), berkaitan dengan PPI.
Namun IPCN belum dilatih.

Perlu penambahan tenaga serta bimbingan


teknis terkait supervisi kegiatan PPI.
Ada bukti PPI/IPCN melaksanakan supervisi
terkait kegiatan PPI Namun belum maksimal,
karena keterbatasan tenaga, pengetahuan.
Belum ada bukti Laporan secara tertulis IPCN Masih perlu bimbingan
kepada ketua Komite dan TIM PPI, karena yang
mau dilaporkan masih dalam proses

Ada SK Direktur tentang penetapan IPCN IPCN masih perlu bimbingan terkait Giat PPI
(Infection Prevention and Control Link Nurse).

Ada butki pelaksanaan tugas perawat Perlu bimbingan terhadap IPCLN terkait uraian
penghubung PPI/ IPCLN terkait kegiatan PPI, tugas perawat penghubung
Namun belum Maksimal.

Perlu dukungan dana yang cukup untuk


menujang Program PPI
Ada Rencana Kebutuhan Anggaran (RKA) terkait
pelaksanaan kegiatan PPI, Namun belum ada
dana yang cukup untuk menunjang kegiatan PPI
Fasilitas belum memadai untuk menunjang Perlu pengadaan fasilitas yang memadai dan
kegiatan PPI sesuai untuk menunjang kegiatan PPI
Rumah Sakit belum punya SIM-RS Perlu pengadaan Fasilitas SIM-RS

Sudah ada beberapa referensi terkait PPI tapi Perlu referensi terbaru serta IT RS
belum lengkap

Ada Program PPI tapi belum berjalan dengan Perlu Dana yang cukup untuk menjalankan
baik . , program PPI untuk menurunkan risiko Infeksi.
Ada Kebijakan terkait pemeriksaan Kesehatan
Karyawan Namun belum terlaksana karena
belum ada dana yang mencukupi

perlu tenaga terlatih dan contoh dokumen serta


Belum ada bukti yang maksimal terkait pembimbingan
pelaksanaan program PPI karena yang
sementara berjalan baru Kebersihan Tangan dan
Surveilans masih dalam Proses
Belum ada bukti yang maksimal terkait Perlu contoh dokumen yang tepat dan
pelaksanaan program PPI meliputi, pemeriksaan bimbingan
berkala pegawai,imunisasi, bukti pengobatan
dan konseling pegawai karena program nya
belum berjalan.,namun yang ada bukti
laporan pajanan

Ada SK Direktur, Panduan, SPO Tentang


pelaksanaan Surveilans HAIs di RS

Ada bukti Pelaksanaan Pengumpulan data Masih perlu tenaga terlatih serta bimbingan
terkait surveilans a s/d f. Namun belum
Maksimal, masih dalam proses

Belum ada bukti pelaksanaan strategi Masih perlu bimbingan


Pengendalian infeksi

Belum ada data angka infeksi RS karena masih Masih perlu bimbingan
dalam proses pengumpulan data
Belum ada Masih perlu bimbingan

Belum ada Masih perlu bimbingan

Belum ada Masih perlu bimbingan

Belum ada Masih perlu bimbingan

Belum ada Masih perlu bimbingan

Baru ada SPO Penyuntikan yang aman , SPO Masih perlu contoh regulasi yang lain
Lumbal Punksi, SPO Terapi cairan

Belum ada Masih perlu contoh dokumen serta bimbingan

Belum ada Masih perlu contoh dokumen serta bimbingan

Belum ada Masih perlu contoh dokumen serta bimbingan

Belum ada Masih perlu contoh Regulasi serta bimbingan

Belum ada Masih perlu contoh dokumen serta bimbingan

Belum ada Masih perlu contoh dokumen serta bimbingan


Belum ada Masih perlu contoh dokumen serta bimbingan

Belum ada Masih perlu contoh dokumen serta bimbingan

Masih perlu contoh dokumen serta bimbingan


Belum ada

Ada SK Direktur,panduan,spo tentang Pelayanan masih perlu bimbingan


sterilisasi, Namun masih sementara di revisi

Ada alur dekontaminasi namun belum berjalan Masih perlu bimbingan


sesuai prinsip PPI

Belum ada Masih perlu bimbingan

Belum ada Masih perlu bimbingan

Ada SK Kebijakan dan SPO Namun Masih perlu Masih perlu contoh regulasi serta bimbingan
di revisi

Belum ada Masih perlu bimbingan

Ada SK Tentang Unit kerja atau


penanggungjawab pengelolah linen/londri RS

Belum sesuai prinsip PPI Perlu anggaran untuk pengadaan fasilitas untuk
menunjang kegiatan PPI dilondri

RS tidak melakukan kerja sama dengan Pihak ke


luar RS
Ada SK Kebijakan dan SPO Pengolahan Masih diusahakan Panduan terkait londri
linen/londri

Belum sesuai prinsip PPI Perlu pengadaan fasilitas penunjang kegiatan


londri

sudah ada APD lengkap namun kepatuhan Perlu sosialisasi berkesinambungan


petugas menggunakan APD masih kurang

Ada bukti supervisi tapi belum maksimal masih perlu bimbingan

Ada Regulasi pengolahan limbah RS tapi belum Masih perlu bimbingan


maksimal

Ada IPAL tapi belum maksimal pengolahannya Masih perlu bimbingan

Penanganannya Belum maksimal Masih perlu bimbingan

Belum sesuai regulasi Masih perlu bimbingan

sudah ada tapi belum maksimal Masih perlu bimbingan

Belum maksimal Masih perlu bimbingan

Ada tapi belum maksimal Masih perlu bimbingan


RS tidak melakukan kerja sama dengan Pihak
lain

Pemulasaran jenazah belum sesuai prinsip PPI


Masih perlu bimbingan
ada kegiatan kamar mayat tp belum dikelolah Masih perlu bimbingan
dengan maksimal

Ada bukti supervisi tapi belum maksimal Masih perlu bimbingan

Ada berupa panduan dan SPO tentang Masih perlu bimbingan dan contoh regulasi
pengolahan benda tajam

Petugas belum patuh dalam pengelolaan benda Masih perlu sosialisasi secara
tajam berkesinambungan

Ada Incenerator namun pengelolaanx belum Masih perlu bimbingan


maksimal

RS tidak melakukan kerja sama dengan Pihak


lain

Ada data tapi belum maksimal Masih perlu bimbingan

Ada bukti supervisi IPCN tapi belum maksimal


Ada SK,Panduan dan SPO tentang pelayanan
makanan

Pelaksanaan proses pengolahan makanan belum Masih perlu bimbingan


sesuai prinsip PPI

Pelaksanaan penyimpanan bahan makanan dan Masih perlu bimbingan


produk nutrisi belum sesuai prinsip2 PPI

Ada bukti supervisi tapi belum maksimal Masih perlu contoh serta bimbingan

Belum ada Masih perlu contoh regulasi serta bimbingan

Belum ada Masih perlu bimbingan

Ada berupa panduan dan SPO tentang ICRA tapi Masih perlu bimbingan dan contoh regulasi
belum maksimal

Belum ada pelaksanaan ICRA renovasi bangunan Masih perlu bimbingan


dan Demolisi
Ada Panduan dan SPO tentang penempatan Masih perlu bimbingan dan contoh regulasi
pasien dengan penyakit menular dan pasien
Immunocompromize

RS Tidak punya Ruang ISOLASI Perlu pengadaan Ruang Isolasi

Belum dilaksanakan supervisi karena RS belum Masih perlu bimbingan


ada ruang Isolasi

Belum sesuai prinsip PPI

Belum dilaksanakan supervisi karena belum Masih perlu bimbingan


punya contoh form supervisi

Belum ada pelaksanaan monitoring, karena Masih perlu bimbingan


belum ada ruang tekanan negatif

RS tidak mempunyai jejaring rujukan dengan


rumah sakit lainnya
Belum ada Masih perlu bimbingan dan contoh regulasi

Belum ada Masih perlu bimbingan

Belum ada Masih perlu contoh dokumen serta bimbingan


Belum ada Masih perlu contoh dokumen serta bimbingan

Belum ada Masih perlu contoh Regulasi serta bimbingan

Belum ada Masih perlu contoh dokumen serta bimbingan

Belum ada Masih perlu contoh dokumen serta bimbingan

Ada berupa SK Direktur, Panduan dan SPO


tentang Kebersihan Tangan

Fasilitas Kebersihan Tangan belum memadai Perlu pengadaan fasilitas Kebersihan Tangan
yang memadai

Kebersihan Tangan belum dilaksanakan dengan


baik
Sudah dilakukan pelatihan kepada pegawai klinis Perlu pelatihan untuk semua staf klinis maupun
maupun non klinis namun belum menyeluruh yg non klinis
ikut pelatihan yang lain hanya berupa sosialisasi

Ada berupa SK Direktur, Panduan dan SPO


tentang Alat pelindung Diri

Perlu kesadaran dari masing2 petugas tentang


Petugas belum patuh dalam penggunaan Alat pentingnya APD serta sosialisasi secara terus
pelindung Diri menerus
Ketersediaan APD belum memadai Perlu pengadaan APD yang memadai sesuai
kebutuhan
Sudah dilakukan pelatihan kepada pegawai klinis Perlu pelatihan untuk semua staf klinis maupun
maupun non klinis namun belum menyeluruh yg non klinis
ikut pelatihan yang lain hanya berupa sosialisasi

Belum ada Masih perlu contoh regulasi serta bimbingan

Belum pernah ada pertemuan berkala dengan Masih perlu cth dokumen serta bimbingan
PMKP

Belum ada Masih dalam proses serta perlu bimbingan

Belum ada Masih perlu cth dokumen serta bimbingan

Belum punya Masih perlu bimbingan dan contoh regulasi

Ada tapi belum maksimal Masih perlu pelaksanaan pelatihan terkait PPI ke
seluruh staf

Belum ada Masih perlu contoh dokumen serta bimbingan

Belum ada Masih perlu bimbingan


Belum ada Masih perlu contoh dokumen serta bimbingan

Anda mungkin juga menyukai