Anda di halaman 1dari 6

Satelit SPOT

SPOT merupakan sistem satelit observasi bumi yang mencitra secara optis dengan resolusi tinggi dan
diopersikan di luar angkasa. Satelit SPOT memiliki keunggulan pada sistem sensornya yang membawa
dua sensor identik yang disebut HRVIR (haute resolution visibel infrared). Masing-masing sensor dapat
diatur sumbu pengamatanya ke kiri dan ke kanan memotong arah lintasan satelit merekam sampai 7
bidang liputan dengan resolusi spasial antara 10 meter sampai 20 m (Syarifah, Sultoni, & Aula, 2016).

Data yang digunakan yakni Citra Satelit SPOT 6, Data SPOT 6 yang diterima stasiun bumi LAPAN Parepare
sejak Januari 2013 memiliki geometric processing level ortho. Berdasarkan INPRES No. 6 Tahun 2012,
LAPAN ditugaskan menyediakan data satelit penginderaan jauh resolusi tinggi berukuran piksel 4 m atau
lebih kecil.Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu dilakukan proses pan-sharpening atau penajaman
citra multispektral dengan menggunakan detil spasial dari citra pankromatik. Dalam proses pengolahan,
input data berupa citra SPOT-6 multispektral resolusi spasial 6 m (Blue, Green, Red, Near-Infrared) (NIR)
dan pankromatik resolusi spasial 1,5 m.

Salah satu citra satelit yang memiliki resolusi spasial tinggi adalah Citra Satelit SPOT-6. Satelit SPOT-6
dan SPOT-7 merupakan satelit kembar dari generasi SPOT dengan spesifikasi sama. Satelit SPOT-6
diluncurkan 9 September 2012 di Pusat Antariksa Satish Dhawan, India. Satelit SPOT-6/7 ini mempunyai
bentuk satelit yang berbeda dari generasi SPOT sebelumnya. Kelincahan SPOT-6/7 dalam gerakannya
mampu mengakusisi data permukaan bumi dalam beberapa mode akusisi, yaitu: target mode, long strip
mode, multi strip mode, dan corridor mode.

Pansharpening merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menggabungkan antara data citra
satelit monochrome/panchromatic (hitam-putih) dengan data citra satelit multispectral secara otomatis.
Metode pansharpening bekerja pada data citra satelit 8 bit unsigned, 16 bit signed/unsigned, dan 32 bit
floating point, pada data citra satelit panchromatic dan multispectral yang berasal dari sensor satelit
yang sama atau malah berbeda.

Beberapa metode Pan-Sharpened yaitu IHS -RGB yang ada pada William K. P., Metode Color Normalized
(Brovey) yang di kembangkan lebih lanjut pada Kartasasmita. Teknik – teknik sebelumnya tersebut
hanya berlaku bagi tiga kanal dan kemudian dalam penelitian ini dikembangkan menjadi persamaan
yang digunakan untuk citra dengan empat kanal multispektral sesuai dengan kanal spektral. Metode
yang digunakan dalam transformasi citra SPOT 6 tahun 2015 ini yaitu Brovey Brovey Transformation
Original (Dianovita, 2012) dan Brovey Modifikasi menggunakan band red dan green (Teklahta, 2013)
sudah mengalami perkembangan dari metode pansharpening sebelumnya.

Salah satu alasan melakukan transformasi citra Pansharpening menggunakan metode Brovey yakni
untuk mengetahui hasil dari metode Brovey yang menghasilkan ketajaman lebih baik jika menggunakan
citra SPOT 6. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan karena melihat banyaknya perkembangan
pansharpening menggunakan metode brovey yang telah dilakukan oleh para peneliti. Perkembangan
pansharpening ini merupakan salah satu tanda sebagai majunya perkembangan zaman dan teknologi
yang lebih modern untuk mendapatkan hasil yang baik.

Citra SPOT 6 dapat digunakan untuk pemetaan wilayah, perencanaan daerah perkotaan dan pedesaan,
eksplorasi minyak bumi dan gas, serta digunakan untuk mengetahui kondisi daerah bencana alam

Satelit SPOT-6 diluncurkan tanggal 9 September 2012

di Pusat Antariksa Satish Dhawan, India. Satelit SPOT-

6 membawa sensor NAOMI (New AstroSat Optical

Modular Instrument) dengan resolusi spasial lebih tinggi

dibandingkan sensor HRVIRSPOT-4 dan HRGSPOT-5

yang beroperasi sebelumnya, yakni 1,5 m. SPOT-6

merupakan generasi satelit mempunyai resolusi spatial

tertinggi saat ini dari seri satelit SPOT. Sensor NAOMI

bekerja pada panjang gelombang kanal spektral lebih

lebar daripada kanal PankromatikSPOT-4 dan SPOT-5,

yakni 0,450 - 0,745 μm. Sedangkan kanal Multispektral

dengan resolusi spasial 6 m terdiri dari kanal spektral biru

(0,450 - 0,520μm), hijau (0,530-0,590μm), merah (0,625-

0,695μm) dan bandNIR (0,760 - 0,890 μm).

SPOT-6 merupakan satelit generasi SPOT pertama

yang mempunyai kanal spektral warna biru. Kanal spektral

biru berpotensi mempertegas batas tepi pantai, sedimentasi

laut dan mendeteksi terumbu karang yang sulit dideteksi

oleh kanal multispektral lainnya (pustekdata.lapan.go.id).

SPOT-6 menggunakan orbit sun-synchronous dengan

periode orbit 98.79 menit selama 26 hari. Sun-synchronous

merupakan orbit satelit yang mengsinkronkan pergerakan


satelit dalam orbit, presisi bidang orbit dan pergerakan

bumi mengelilingi matahari sedemikian rupa hingga

satelit tersebut akan selalu melewati lokasi tertentu di

permukaan bumi pada waktu lokal yang sama setiap

hari. Modus nominal pencitraan berada pada 60 km dan

berorientasi sepanjang sumbu utara ke selatan sampai 600

km (rastermaps.com).

POT 6 was launched by India's Polar Satellite Launch Vehicle on flight C21[2] at 04:23 UTC on 9
September 2012, while SPOT 7 was launched on PSLV flight C23[3] at 04:42 UTC on 30 June 2014. They
form a constellation of Earth-imaging satellites designed to provide continuity of high-resolution, wide-
swath data up to 2024. EADS Astrium took the decision to build this constellation in 2009 on the basis of
a perceived government need for this kind of data. Spot Image, a subsidiary of Astrium, funded the
satellites alone and owned the system (satellites and ground segments) at time of launch. In December
2014, SPOT 7 was sold to Azerbaijan's space agency Azercosmos, who renamed it Azersky.[5]

The architecture is similar to that of the Pleiades satellites, with a centrally mounted optical instrument,
a three-axis star tracker, a fiber-optic gyro (FOG) and four control moment gyros (CMGs).

SPOT 6 and SPOT 7 are phased in the same orbit as Pléiades 1A and Pléiades 1B at an altitude of 694 km,
forming a constellation of 2-by-2 satellites - 90° apart from one another.[6]

Image product resolution:

Panchromatic: 1.5 m

Colour merge: 1.5 m

Multi-spectral: 6 m

Spectral bands, with simultaneous panchromatic and multi-spectral acquisitions:

Panchromatic (450 – 745 nm)

Blue (450 – 525 nm)

Green (530 – 590 nm)

Red (625 – 695 nm)

Near-infrared (760 – 890 nm)

Footprint: 60 km × 60 km
Responsive satellite tasking, with six tasking plans per day, per satellite

Capacity to acquire up to 3 million km2 daily

SPOT-7 Satellite Sensor (1.5m)

SPOT-7 satellite sensor built by AIRBUS Defence & Space was successfully launched on June 30, 2014 by
a PSLV launcher from the Satish Dhawan Space Center in India.

SPOT-7 Satellite Sensor (1.5m)

SPOT-6 & 7 Constellation

Like its twin, SPOT-7 covers wide areas in record time. With both satellites in orbit, acquisition capacity
will be boosted to six million square kilometres per day – an area ten times the size of France.

Phased 180° apart in the same orbit, the SPOT-6 and SPOT-7 genuine constellation, beyond ensuring
service continuity from the SPOT family, will now bring new capabilities especially in terms of sharpness,
responsiveness and collection capacity:

1.5m resolution suitable for 1:25.000 scale topographic mapping


Daily revisits everywhere

Wide coverage capacity – Collecting the equivalent of the Earth’s Landmass in just two months

SPOT-6 and SPOT-7 are the de facto solution to cover wide areas in record time, making national maps
regular updating as well as thematic map creation possible.

SPOT-7 Satellite Sensor Specifications

Launch Date June 30, 2014

Launch Vehicle PSLV

Launch Location Satish Dhawan Space Center (India)

Blue (0.455 µm – 0.525 µm)


Green (0.530 µm – 0.590 µm)
Multispectral Imagery (4 bands)
Red (0.625 µm – 0.695 µm)
Near-Infrared (0.760 µm – 0.890 µm)

Panchromatic - 1.5m
Resolution (GSD)
Multispectral - 6.0m (B,G,R,NIR)

Imaging Swath 60 Km at Nadir

1.1.1 UNIQUE ACCESSIBILITY

SPOT 6 and SPOT 7 deliver 1.5m high resolution products with five spectral bands

(Pan/R/G/B/NIR), fully superimposable, as they are always acquired simultaneously.

Standard products are delivered application-ready: pan-sharpened and orthorectified

imagery in natural colour.

Individual per-AOI-ordering and North-South acquisitions secure easy data handling.

An extensive and attractive tasking offer allows users to select the service most suitable for

their specific requirements.

Airbus DS’s innovative online portal www.geostore.com enables 24/7 tasking, ordering and

delivery.

1.1.2 ULTIMATE REACTIVITY

Multiple tasking plans per day allow for integration of short-notice requests in the tasking
plan, thus securing optimized acquisitions. Fully automatic processing and immediate

(online) delivery, even via data streaming, ensure rapid availability.

1.1.3 LARGE COLLECTION CAPACITIES

SPOT 6-7 benefit from a large swath, enabling a daily acquisition capacity of 6 million sqkm

per satellite. SPOT 6 and SPOT 7 are specifically designed to efficiently provide large-area

coverages, making them particularly suitable to serve cartographic and monitoring

applications.

While nominal acquisitions are available within 60km x 600km strips, multi-strip acquisitions

can be recorded in a single path and non-North-South-oriented acquisitions are also

possible.

1 for SPOT6/7 characteristics, please refer to Annex B

The high agility minimizes conflicts and enables automatic, rapid reaction to changing

(weather) conditions, thus maximizing the number of successful acquisitions.

SPOT7 orthoimagery benchmarking test follows the benchmarking procedure of SPOT6

orthoimagery conducted in 2013.2

The geometric validation of SPOT7 ortho products for use in CAP checks is based on the

External Quality Control of orthoimages as an assessment of their planimetric accuracy, and

will follow strict guidelines announced by JRC.3

Anda mungkin juga menyukai