Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri, dan
bahan-bahan tempat umum lainnya dan biasanya mengandung bahan-bahan atau zat yang
dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan.

Melalui makalah ini, kami akan membahas tentang cara pengolahan air limbah yang
baik untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Dan juga memberikan pengetahuan tentang
berbagai macam limbah serta cara pengolahannya.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud dengan limbah?
 Apa saja sumber air limbah?
 Bagaimana cara pengolahan air limbah yang baik?

1.1 Tujuan
 Menjelaskan tentang air limbah.
 Menjelaskan sumber air limbah
 Menjelaskan cara pengolahan air limbah yang baik

1.2 Manfaat
 Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan air limbah.
 Dapat mengetahui sumber air limbah yang ada di lingkungan
 Dapat mengolah air limbah dengan baik

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
a. Air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan kegiatan yang berwujud cair.
b. Air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri, dan
bahan-bahan tempat umum lainnya dan biasanya mengandung bahan-bahan atau
zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian
lingkungan.
c. Limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah
pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air
tanah, air permukaan dan hujan yang mungki ada (haryoto kusnoputranto).
d. Pengolahan air limbah adalah usaha menghilangkan bahan-bahan tersuspensi dan
terapung, pengolahan bahan organik biodegradable serta mengurangi organisme
patogen untuk dapat meningkatkan aspek estetika dan lingkungan.

2.2 Macam-m acam air limbah


Jika didasarkan asalnya, limbah dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang bersifat organik seperti dari kegiatan
rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui
proses yang alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang
berlebihan, misalnya dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang
berlebihan. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut akan
mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan
mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Sedangkan limbah rumah tangga dapat
berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan berupa cairan seperti air cucian,
minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun
yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong
(B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar
mandi, dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri,
jamur, virus dan sebagainya.
2. Limbah Anorganik
Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah
anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat
diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-
zat tersebut adalah :
 Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari
kegiatan pertambangan dan industri.

2
 Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan
bahan bakar fosil.
Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol
plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.

Jika berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

a. Limbah Pabrik
Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena limbah ini
mempunyai kadar gasyang beracun, pada umumnya limbah ini dibuang di sungai-sungai
disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak jarang warga masyarakat mempergunakan
sungai untuk kegiatan sehari-hari, misalnya MCK(Mandi, Cuci, Kakus) dan secara langsung
gas yang dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan dipakai oleh masyarakat.
b. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga
limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan lain-lain bisa
juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki daya racun tinggi jika
berasal dari sisa obat dan aki.
c. Limbah Industri
Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan
tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan
senyawa orgaik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran
yang dapat membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek dan
makluk hidup lainnya termasuk juga manusia.

Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :

1) Limbah cair
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam
sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam
proses pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian
dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses
lanjut. Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang.
Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air.
Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah
cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp
dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah
memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian,
mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan,
penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi
pengolahan limbah cair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian
lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri

3
yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi
teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat
yang bersangkutan.
Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya
telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang
telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:
1. pengolahan secara fisika
2. pengolahan secara kimia
3. pengolahan secara biologi
Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat
diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.

2) Limbah padat
Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada
umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan,
perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah
padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri,
kulit telur, dll.
Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang
berasal dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian,
yaitu limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan logam dan
kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis.
Bagi limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani dengan
berbagai cara antara lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang
dan dibakar.
3) Limbah g as dan partikel
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat (limbah) yang
mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida,
ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan timah.
Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang
diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara.
Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2
dan Jain-lain. Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat
kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara.
Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan
gas. Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang
seperti uap air, debu, asap, kabut dan fume-Sedangkan pencemaran berbentuk gas tanya
aapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas
ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2, hidrokarbon dan lain-lain.
4) sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau
mencemarkan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya
atau beracun yang lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang

4
termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang
tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas
kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk
limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak,
mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-
lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.

2.3 Sumber air limbah

a. Rumah tangga
Contoh : air bekas cucian, air bekas memasak, air bekas mandi, dan sebagainya.
b. Perkotaan
Contoh : air limbah dari perkantoran, perdagangan,selokan, dan dari tempat-
tempat ibadah.
c. Industri
Contoh : air limbah dari pabrik baja, pabrik tinta, pabrik cat, dan dari pabrik karet.

Volume air limbah yang dihasilkan pada suatu masyarakat dipengaruhi oleh beberapa
factor, antara lain:

- Kebiasaan manusia
Makin banyak orang menggunakan air, makin banyak air limbah yang dihasilkan.
- Penggunaan sistem pembuangan kombinasi atau terpisah
Pada sistem kombinasi, volume air limbah bervariasi dari 80-100 galon atau lebih per
kapita, sedangkan pada system terpisah volume limbah mencapai rata-rata 25-50
galon per kapita.
- Waktu
Air limbah tidak mengalir merata sepanjang hari, tetapi bervariasi bergantung pada
waktu dalam sehari dan musim. Di pagi hari, manusia cenderung menggunakan air
yang menyebabkan aliran air limbah lebih banyak, sedangkan di tengah hari
volumenya sedikit, dan di malam hari agak meningkat lagi.

2.4 Karakteristik air limbah


1) Karakteristik fisik

Air limbah terdiri dari 99,9% air, sedangkan kandungan bahan padatnya
mencapai 0,1% dalam bentuk suspensi padat (suspended solid) yang volumenya
bervariasi antara 100-500 mg/l. Apabila volume suspensinya padat kurang dari 100
mg/l. Air limbah disebut lemah, sedangkan bila lebih dari 500 mg/l, disebut kuat.

5
2) Karakteristik kimia

Air limbah biasanya bercampur dengan zat kimia anorganik yang berasal dari
air bersih dan zat organik dari limbah itu sendiri. Saat keluar dari sumber, air limbah
bersifat basa. Namun, air limbahyang sudah lama atau membusuk akan bersifat asam
karena sudah mengalami kandungan bahan organiknya telah mengalami proses
dekomposisi yang dapat menimbulkan bau tidak menyenangkan.

Komposisi campuran dari zat-zat itu dapat berupa:

 Gabungan dengan nitrogen misalnya urea, protein, atau asam amino.


 Gabungan dengan non-nitrogen misalnya lemak, sabun, atau karbohidrat.

3) Karakteristik bakteriologis

Bakteri patogen yang terdapat dalam air limbah biasnyaa termasuk golongan
E. Coli.

2.5 Parameter Air Limbah


Berikut beberapa parameter yang dapat digunakan berkaitan dengan air limbah:
 Kandungan zat padat (total solid, suspending solid, dissolved solid)
 Kandungan zat organic
 Kandungan zat anorganik (mis. P, Pb, Cd, Mg)
 Kandungan gas (mis. O2, N, CO2)
 Kandungan bakteri (mis. E. coli)
 Kandungan pH
 Suhu

2.6 Pengolahan Air Limbah

Air limbah sebelum dilepas ke pembuangan akhir harus menjalani pengolahan


terlebih dahulu. Untuk dapat melaksanakan pengolahan air limbah yang efektif
diperlukan rencana pengolahan yang baik. Adapun tujuan dari pengolahan air limbah itu
sendiri, antara lain:

- Mencegah pencemaran pada sumber air rumah tangga


- Melindungi hewan dan tanaman yang hidup di dalam air
- Menghindari pencemaran tanah permukaan
- Menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vector penyakit

Sementara itu, system pemngolahan air limbah yang diterapkan harus memenuhi
persyaratan berikut:

 Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum


 Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan
 Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air di dalam
penggunaannya sehari-hari

6
 Tidak dihinggapi oleh vector atau serangga yang menyebabkan penyakit
 Tidak terbuka dan harus tertutup
 Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengelola air limbah, diantaranya:

a. Pengenceran (disposal by dilution)

Air limbah dibuang ke sungai, danau, atau laut agar mengalami pengenceran. Dengan
cara ini, air limbah akan mengalami purifikasi alami. Namun, cara semacam ini dapat
mencemari air permukaan dengan bakteri pathogen, larva, dan telur cacing, serta bibit
penyakit lain yang berada dalam air limbah itu.

Apabila hanya cara ini yang dapat diterapkan, maka persyaratan berikut harus
dipenuhi:

 Air sungai atau danau tidak boleh digunakan untuk keperluan lain
 Volume air mencukupi sehingga pengenceran berlangsung kurang dari 30-40
kali
 Air harus cukup mengandung oksigen. Dengan kata lain, air harus mengalir
agar tidak menimbulkan bau
b. Cesspool

Bentuk cesspool ini menyerupai sumur tetapi digunakan untuk pembuangan air
limbah. Dibuat pada tanah yang porous(berpasir) agar air buangan mudah meresap ke
dalam tanah. Bagian atas ditembok agar tidak tembus air. Apabila ceepool sudah penuh
(kurang lebih 6 bulan) lumpur di dalamnya dapat dihisap keluar atau dari semula dibuat
cesspool secara berangkai, sehingga bila yang satu penuh, air akan mengalir ke cesspool
berikutnya. Jarak cesspool dengan sumur air bersih adalah 45 meter atau minimal 6 meter
dari pondasi rumah.

c. Sumur resapan (seepage pit)

Sumur resapan merupakan sumur tempat pembuangan air limbah yang telah
mengalami pengolahan dalam system lain, misalnya dari aqua privy atau septictank.
Dengan cara ini, air hanya tinggal mengalami peresapan ke dalam tanah. Sumur resapan
ini dibuat pada tanah yang porous, dengan diameter 1-2,5 meter dan kedalaman 2,5 meter.
Lama pemakaian dapat mencapai sekitar 6-10 tahun.

d. Septic tank

Septic tank, menurut WHO merupakan metodde terabit untuk mengelola air limbah
walau biayanya mahal, rumit, dan memerlukan tanah yang luas.

Septic tank memiliki 4 bagian, antara lain:


- Ruang pembusukan
Dalam ruangan ini, air kotor akan bertahan 1-3 hari dan akan mengalami penguraian
oleh bakteri pembusuk yang akan menghasilkan gas, cairan, dan lumpur. Gas dan

7
cairan akan masuk ke dalam dosing chamber melalui pipa. Lumpur akan masuk ke
ruang lumpur.
- Ruang lumpur
Ruang lumpur merupakan tempat penampungan lumpur. Apabila ruang sudah penuh
lumpur dapat dipompa ke luar.
- Dosing chamber
Dalam dosing chamber terdapat siphon Mc Donald yang berfungsi untuk mengatur
kecepatan air yang akan dialirkan ke bidang resapan agar merata.
- Bidang resapan
Bidang ini akan menyerap cairan ke luar dari dosing chamber dan menyaring bakteri
pathogen maupun bibit penyakit lain. Panjang minimal bidang resapan ini 10 meter
dan dibuat pada tanah porous.

e. System riool (sewage)

System riool menampung semua air kotor dari rumah ataupun dari perusahaan, dan
terkadang menampung kotoran dari lingkungan. Apabila dipakai untuk menampung air
hujan, system riool ini disebut kombinet system, sedangkan jika bak penampung air
hujannya dipisahkan, maka disebut separated system. Agar tidak merugikan kepentingan
lain, air kotor dialirka ke ujung kota misalnya ke daerah peternakan, pertanian, atau
perikanan darat. Air kotor itu masih memerlukan pengolahan.

Proses pengolahan yang dilakukan, antara lain:


 Penyaringan (screening)
Ditujukan untuk menangkap benda-benda yang terapung di atas permukaan
air.
 Pengendapan (sedimentation)
Pada proses ini, air limbah dialirkan ke dalam bak besar (sand trap) sehingga
aliran menjadi lambat dan lumpur serta pasir mengendap.
 Proses biologis
Proses ini menggunakan mikroba untuk memusnahkan zat organik di dalam
limbah baik secara aerob maupun anaerob.
 Disaring dengan saringan pasir (sand filter)
 Desinfeksi dengan kaporit (10 kg per 1 juta liter air limbah) untuk membunuh
mikroba pathogen.
 Pengenceran
Terakhir, air limbah dibuang ke sungai, danau, atau laut sehingga mengalami
pengenceran.

Cara lain pengolahan air limbah:

a) Dilution (pengenceran)
b) Irrigation

8
c) Self purification (kolam oksidasi), yang terdiri dari pengendapan, dekomposisi,
recovery, dan clean water.
d) Pengolahan air limbah secara primer dan sekunder
Pengolahan secara primer terdiri dari:
o Screen (saringan). Kotoran yang besar disaring
o Grit chamber. Detritus berupa lapisan air, kerikil dan pasir, aliran air
diperlambat dengan grit channel
o Primary sedimentation tank. Endapan crude sludge dialirkan ke sludge
digestion tank dan menghasilkan gas metana
o Cairan yang tertinggal dialirkan sebagai primary effluent ke pengolahan
sekunder

Pengolahan sekunder terdiri dari:

o Cairan yang berasal dari primary treatment dialirkan ke bak biological


treatment kemudian dialirkan ke tangki pengendapan terakhir (final
sedimentation tank).
o Air yang tertinggal cukup jernih sehingga dapat langsung disalurkan ke badan-
badan air setelah mengalami proses klorinasi.
o Crude sludge dialirkan ke slude digestion tank untuk diubah menjadi gas
metana yang akan digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik.
o Endapan lumpur dalam slude digestion tank dikeringkan dengan alat
pengering lumpur.

2.7 Purifikasi Air Limbah


Tujuan purifikasi air limbah, antara lain:
1) Untuk menstabilkan bahan-bahan organik melalui proses stabilisasi. Materi organic
akan diurai oleh bakteri menjadi bahan-bahan sederhana yang tidak akan
didekomposisi.
2) Untuk menghasilkan effluent yang bebas dari keadaan pathogen
3) Air dapat digunakan tanpa menimbulkan risiko gangguan kesehatan.

Dekomposisi materi organik di dalam air limbah terjadi melalui proses aerob dan
anaerob, seperti berikut:

a. Proses aerob

Merupakan proses paling efisien untuk menurunkan kandungan materi organic di


dalam air limbah. Proses ini memerlukan pasokan oksigen terlarut yang kontinu. Bahan-
bahan organic dipecah menjadi bahan yang lebih sederhana, seperti karbon dioksida, air,
ammonia, nitrit, nitrat, dan sulfat melalui kerjabakteri, jamur, dan protozoa.

b. Proses anaerob

9
Proses ini sangat efektif untuk air limbah yang mengandung banyak benda padat.
Reaksi dekomposisi anaerob berlangsung lebih lambat dan sangat kompleks. Prduk akhir
dari dekomposisi tersebut adalah metana, ammonia, CO2, dan H2.

Dalam melakukan purifikasi air limbah, terdapat 3 cara berikut yang dapat dipilih:

 Modern sewage treatment, terdiri dari:


 Pengolahan primer, yang meliputi screening, grift chamber, dan primary
sedimentation.
 Pengolahan sekunder, yang meliputi biological treatment, secondary
sedimentation, dan klorinasi.
 Traditional sewage treatment (oxidation pond)
 Land treatment atau sewage farming. Metode ini memanfaatkan sebidang tanah yang
dikelilingi parit berisi air lumbah yang mengalir secra intermiten. Tanah tersebut
ditanami tumbuhan semacam kentang dan pohon buah-buahan.

Pengolahan Berdasarkan Tingkat Perlakuan

Menurut tingkatan prosesnya, pengolahan limbah dapat digolongkan menjadi 5


tingkatan. Namun, tidak berarti bahwa semua tingkatan harus dilalui karena pilihan
tingkatan proses tetap bergantung pada kondisi limbah yang diketahui dari hasil
pemeriksaan laboratorium. Dengan mengetahui jenis-jenis parameter dalam limbah, dapat
ditetapkan jenis peralatan yang dibutuhkan. Berikut beberapa tahapan pengolahan air
limbah:

1. Prapengolahan (pretreatment)

Pada tahap ini, saringan kasar yang tidak mudah berkarat dan berukuran kurang lebih
30 kali 30 cm untuk debit air 100 meter persegi/jam sudah cukup baik. Untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik, saringan dapat dipasang secara seri sebanyak dua atau
tiga saringan. Saringan tersebut diperiksa setiap hari untuk mengambil bahan yang
terjaring.

2. Pengolahan primer (primary teratment)

Pada tahapan ini dilakukan penyaringan terhada[p padatan halus atau zat warna
terlarut maupun tersuspensi yang tidak terjaring pada penyaringan terdahulu.

3. Pengolahan sekunder (secondary treatment)

Tahap ini melibatkan proses biologis yang bertujuan untuk menghilangkan bahan
organic melalui proses oksidasi biokimia. Di dalam proses biologis ini banyak
dipergunakan reactor lumpur aktif dan trickling filter.

4. Pengolahan tersier (tertiary treatment)

10
Merupakan tahap pengolahan tingkat lanjut yang ditujukan terutama untuk
menghilangkan senyawa organic maupun anorganik. Proses pada tingkat ini dilakukan
melalui proses fisik (filtrasi, destilasi, pengapungan, pembekuan, dan lain-lain), proses
kimia (absorbs karbon aktif, pengendapan kimia, pertukaran ion, elektrokimia, oksidasi,
dan reduksi), dan proses biologi (pembusukan oleh bakteri dan nitrifikasi alga).

Pengolahan Berdasarkan Karakteristik

a. Proses fisik, dapat dilakukan melalui:


 Penghancuran
 Perataan air (mis. Mengubah system saluran dan membuat kolam)
 Penggumapalan (mis. Menggunakan aluminium sulfat dan ferrosulfat)
 Sedimentasi
 Pengapungan
 Filtrasi
b. Proses kimia, dapat dilakukan melalui:
 Pengendapan dengan bahan kimia
 Pengolahan dengan lagoon atau kolam
 Netralisasi
 Penggumpalan atau koagulasi
 Sedimentasi (misalnya dengan discrete settling, floculant settling, dan zone
settling)
 Oksidasi dan reduksi
 Klorinasi
 Penghilangan klor (biasanya menggunakan karbon aktif atau natrium sulfat)
 Pembuangan fenol
 Pembuangan sulfur
c. Proses biologi, dapat dilakukan dengan:
 Kolam oksidasi
 Lumpur aktif (mixed liquid suspended solid, MLSS)
 Trickling filter
 Lagoon
 Fakultatif
d. Proses fisika kimia biologi
e. Pengolahan tingkat lanjut.

2.8 Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) sangat besar pengaruhnya guna


menghindarkan sarana air bersih terutama sumur gali dari resiko pencemaran. Apabila sudah
terdapat sarana SPAL untuk menjaga agar tetap berfungsi dengan baik, maka harus dilakukan
pembersihan dengan cara :

11
 Periksa lubang saluran dan bak kontrol secara teratur setiap hari, bial ada kotoran
yang tersangkut pada saringan seperti daun, kertas, plastik dsb, ambil segera dan
dibuang ditempat sampah.
 Sekali waktu, gelontorkan air dengan tekanan. agar tidak terjadi penyumbatan oleh
tanah yang terbawa air limbah.

Jenis SPAL

a. SPAL terbuka, keluar airnya bisa dilihat. kelebihannya bisa cepat dibersihkan ketika
tersumbat. tetapi apabila tidak mengalir dengan lancar atau karena penuh oleh air
hujan. maka akan terjadi pencemaran lingkungan disertai bau . biasanya sarana dibuat
dengan cor beton.
b. SPAL tertutup, air dialirkan melalui pipa besi/PVC dan biasanya keluar air tidak bisa
dilihat. kekurangan susah dibersihkan apabila terjadi penyumbatan. kelebihannya bau
dapat diminimalisir. biasanya SPAL ini dibuat pada bangunan yang bertingkat.

Pemanfaatan SPAL rumah tangga sebaiknya

 memperhitungkan kualitas/jumlah air yang dialirkan disesuaikan dengan, besar/lebar,


kedalaman, kemiringan SPAL agar tidak ada air yang tergenang yang bisa menjadi
tempat bertelurnya nyamuk.
 Air limbah dari dapur sebaiknya diolah terlebih dahulu pada bak penangkap lemak
(grease trap) sebelum dialirkan ke S PAL rumah tangga.
 Air kotor dari WC/Kakus tidak boleh dialirkan melalui SPAL rumah tangga.

Cara pemeliharan SPAL

Pemeliharaan SPAL dilakukan agar sarana dapat digunakan dalam jangka waktu yang
lama, pemeliharaan dapat dilakukan oleh individua tau secara gotong royong.

 Perbaiki segera SPAL yang bocor/pecah. jika sumur resapan tidak berfungsi dengan
baik segera perbaiki atau buat sumur resapan yang baru. Ciri SPAL berfungsi dengan
baik, ketika terjadi penggelontoran, air limbah mengalir dengan lancar diserap melalui
lubang penggelontoran
 Untuk jenis SPAL terbuka sebaiknya jarak dari sumber air bersih berupa sumur gali
dengan jarak minimal 10 meter.
 Perbaiki saluran yang tersumbat, apabila lakukan penggelontoran dengan air
bertekanan tinggi untuk melepas sumbatan. atau bila perlu buat by pass, saluran baru.
 Buat saringan pada tiap lubang penggelontoran untuk, menghindari masuknya bahan
yang bisa menyumbat SPAL ( kertas tissue, rambut rontok, dll).

12
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri,
dan bahan-bahan tempat umum lainnya dan biasanya mengandung bahan-bahan atau
zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian
lingkungan.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengelola air limbah,
diantaranya: Pengenceran (disposal by dilution), Cesspool, Sumur resapan (seepage
pit), Septic tank, dan System riool (sewage).

13

Anda mungkin juga menyukai