Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENGANTAR KESEHATAN LINGKUNGAN

PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK RUMAH TANGGA

DOSEN PEMBIMBING

SEFRIZON, S.Kep, M.PH

Kelas : I.A

Kelompok: 1

Anggota:

1. GITA SONIA
2. NURFA RAHIM
3. TRISNA AFDI PUTRI Y
4. MENTARI SEPTIA NINGSIH
5. NISA ALDILLA
6. RENDI PERMANA

POLITEKNIK KESEHATAN PADANG

PRODI D-III KEPERAWATAN SOLOK

2017/2018

1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ...................................................................................................3


B. Rumusan masalah...............................................................................................3
C. Tujuan................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian.........................................................................................................5
B. Sumber-sumber air bersih.................................................................................6
C. Syarat-syarat air bersih.....................................................................................9
D. Penyakit yang disebabkan oleh air....................................................................9
E. Pengolahan air permukaan untuk rumah tangga.............................................13
F. Penyaringan air sederhana..............................................................................16

BAB II PENUTUP
DAFTAR PEUSTAKA ..........................................................................................................20

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air memiliki banyak kegunaan atau fungsi dalam kehidupan manusia, seperti untuk
keperluan air minum, memasak, mandi, mencuci pakaian dan perabot dapur, pengairan sawah
(irigasi), sarana angkutan di sungai, perikanan, pembangkit sumber tenaga listrik, dan juga
lingkungan hidup binatang maupun tumbuhan air.

Pada saat ini, persentase penduduk di Indonesia yang sudah mendapatkan pelayanan air
bersih dari badan atau perusahaan air minum masih sangat kecil yaitu untuk daerah perkotaan
sekitar 45%, sedangkan untuk daerah pedesaan baru sekitar 36%. Di daerah - daerah yang
belum mendapatkan pelayanan air bersih tersebut, penduduk biasanya menggunakan air
sumur galian, air sungai yang kadang- kadang kotor atau bahkan sering kali air yang
digunakan kurang memenuhi standar air minum yang sehat. Bahkan untuk daerah yang
sangat buruk kualitas air tanah maupun air sungainya, penduduk hanya menggunakan air
hujan untuk memenuhi kebutuhan akan air minum. Oleh karena itu di daerah - daerah seperti
ini, persentase penderita penyakit yang disebabkan akibat penggunaan air minum yang
kurang bersih atau kurang memenuhi syarat kesehatan masih sangat tinggi.

Saat ini kondisi pengelolaan air bersih di Indonesia masih memprihatikan, permasalahan
air bersih bersih terjadi baik di wilayah perkotaam maupun di wilayah pedesaan. Walaupun
penyebab permasalahannya berbeda namun pada dasarnya masalah yang terjadi adalah
kurangnya atau tidak adanya sumber air yang memenuhi syarat air bersih. Dengan
memperhatikan permasalahan ini perlu kiranya disosialisasikan kepada masyarakat segala
sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan penyediaan air bersih dimulai dari pengetahuan
mengenai sumber air dan proses pencemarannya, persyaratan kualitas air bersih dan proses-
proses pengolahan air bersih.

Di daerah pedesaan pada umumnya disebabkan oleh kondisi alam, sementara di daerah
perkotaan disebabkan oleh pencemaran akibat dari kepadatan penduduk dan pesatnya
perkembangan di sektor perindustrian. Masalah penyediaan air bersih ini ternyata tidak bisa
ditanggulangi oleh Perusahaan Air Minum milik pemerintah, hal ini terlihat dari hasil survei
Sosial Ekonomi Nasional yang memperlihatkan bahwa persentase rumah tangga yang
memperoleh air ledeng hanya 16,08%, selebihnya menggunakan air yang berasal dari sumur
gali, sumur pompa, air hujan, mata air, air permukaan seperti air sungai, air danau atau air
embun.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian air dan air bersih?
2. Apa saja sumber-sumber air bersih?
3. Apa saja syarat-syarat air bersih?
4. Apa saja penyakit yang di sebabkan oleh air?
5. Bagaimana pengolahan air untuk rumah tangga?
6. Bagaimana penyaringan air sederhana tersebut?

C. Tujuan
1. Untuk menegetahi apa itu pengertian air dan air bersih?
2. Untuk mengetahi apa saja sumber-sumber air bersih?
3. Untuk mengetahui apa saja syarat-syarat air bersih?
4. Untuk mengetahui apa saja penyakit yang di sebabkan oleh air?
5. Untuk mengetahui bagaimana pengolahan air untuk rumah tangga?
6. Untuk mengetahui bagaimana penyaringan air sederhana tersebut?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Air adalah sumber segala kehidupan dan peradaban manusia, dimana ia adalah salah satu
elemen yang paling menarik di alam, yang mana hal ini memiliki fitur yang tidak akan
mungkin tanpa kehidupan di bumi.

Air dari sudut pandang teknis, air adalah zat yang tidak hanya terdiri dari H2O , unsur-
unsur hidrogen dan oksigen, akan tetapi pada saat yang sama adalah pembawa unsur dan
informasi. Sebuah atom lemah oksigen bermuatan negatif diikat oleh dua atom lemah
hidrogen positif . Ini terhubung pada sudut 104,5 derajat satu sama lain dan menyebabkan
dipolarity.

Ketersediaan air Indonesia mencapai 15.500 meter kubik per kapita per tahun, masih jauh
di atas ketersediaan air rata-rata di dunia yang hanya 8.000 meter kubik per tahun. Data
terakhir yang diperoleh Bappenas, jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan
pada tahun 2010 berjumlah 128 juta jiwa atau mencapai 50% dari total populasi Indonesia.
Kendala yang dihadapai oleh Indonesia sekarang adalah pengelolaan sumber daya air yang
buruk yang mengakibatkan tidak meratanya penyebaran air, sehingga kita masih saja
mengalami kelangkaan air bersih. Sekitar 119 juta rakyat Indonesia belum memiliki akses
terhadap air bersih.

Lemahnya pengelolaan lingkungan di Indonesia, memberikan dampak negatif terhadap


sektor air bersih dan sanitasi. Terbatasnya ketersediaan air baku menjadi salah satu masalah
yang dihadapi dalam penyediaan layanan air bersih di Indonesia. Laporan MDGs 2010 yang
diterbitkan oleh Bappenas, jumlah rumah tangga yang memiliki akses terhadap air bersih
yang layak sebanyak 47,71% dan rumah tangga yang memiliki akses sanitasi sebanyak
51,19%. Target yang ingin dicapai Indonesia pada tahun 2015 sebesar 68,87% untuk air
bersih dan 62,41% untuk sanitasi. Widianarko (2009) menyatakan bahwa banyaknya
permasalahan dalam pengelolaan sumber daya air akibat kurang memperhatikan relasi
kompleks antara air, ekosistem dan manusia. Hal ini dapat terjadi karena paradigma dominan
dalam pengelolaan sumber daya air adalah pendekatan manajemen dan ekonomi.

PENGERTIAN AIR BERSIH DAN AIR MINUM

Undang-Undang RI No.7 Tahun 2004 dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907
Tahun 2002, disebutkan bahwa difinisi air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak. Dengan kata lain air bersih merupakan salah satu jenis sumber daya berbasis air
bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan
aktivitas mereka sehari hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.

5
Air Minum (drinking water) adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Saat ini kualitas air minum di kota-kota besar di Indonesia masih memprihatinkan.
Kepada penduduk, tata ruang yang salah dan tingginya eksploitasi sumber daya air sangat
berpengaruh pada kualitas air. Pemerintah telah mengeluarkan Kepmenkes No
907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Syarat air
minum sesuai Permenkes yaitu harus bebas dari bahan-bahan anorganik dan organik, dengan
kata lain kualitas air minum harus bebas bakteri, zat kimia, racun, limbah berbahaya dan lain
sebagainya.

Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan untuk minum 2-3 liter air murni. Aturan
praktis untuk jumlah yang tepat air adalah : Setidaknya 30-40 mililiter air per kilogram berat
badan . Ini berarti pada manusia dengan 50 kg berat badan 2 liter air per hari , dengan berat
badan 75 kg , ini berarti 2,5 liter dan 100 kilogram berat badan 3 liter air per hari .

B. SUMBER-SUMBER AIR BERSIH

Sumber air bersih adalah sumber air yang akan digunakan oleh masyarakat untuk
keperluan sehari-hari. Air adalah kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama untuk
digunakan sebagai air minum, memasak makanan, mencuci, mandi dan kakus. Ketersediaan
sistem penyediaan air bersih merupakan bagian yang selayaknya diprioritaskan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan. Hingga saat ini
penyediaan oleh pemerintah menghadapi keterbatasan, baik sumber daya manusia maupun
sumber daya lainnya.

Air merupakan zat cair yang dinamis bergerak dan mengalir melalui siklus hidrologi yang
abadi. Pertama-tama, penguapan sebanyak 502.800 km3 dari air laut dan penguapan dari
daratan sebanyak 74.200 km3 ke udara per tahun. Kemudian turun curah hujan yang jatuh ke
laut sebanyak 458.000 km3 dan ke daratan 119.000 km3 per tahun. Selanjutnya air daratan
berjumlah 44.800 km3 terbagi menjadi 42.700 km3 mengalir di permukaan tanah dan 2,100
km3 mengalir di dalam tanah selanjutnya semua berkumpul di laut.

Sumber air bersih yang akan digunakan oleh masyarakat untuk keperluan sehari-hari dapat
berasal dari :

1. Air Tanah, adalah air yang berada di bawah tanah yang mengalir melalui rongga-
rongga tanah. Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas) 2009, sekitar 70 persen
warga masih mengandalkan air tanah. Namun, jumlah itu terus merosot. Pada periode
yang sama, penggunaan air minum dalam kemasan (AMDK) dan air isi ulang naik tiga
kali lipat, dari 4,1 persen menjadi 12,2 persen dari rumah tangga nasional (lihat grafik).

6
2. Air Permukaan, adalah air yang mengalir dipermukaan bumi, pada umumnya akan
mendapatkan pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh batang kayu, kotoran
industri, lumpur dan lainya. untuk bisa diminum harus melewati proses yang benar-benar
sempurna. Air Permukaan Sebagai Sumber Air Untuk Sistem Penyediaan Air Bersih.
3. Mata Air. Mata air yaitu sumber air yang berada di atas permukaan tanah dan debitnya
sulit untuk diduga. Sama seperti air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan
tanah dan hampir tidak dipengaruhi oleh musim. Sumber air semacam ini yang terbesar
di Jawa Timur terdapat di daerah Umbulan - Pasuruan yang berhulu di Gunung Bromo.
4. Air Hujan. Air hujan juga termasuk kedalam sumber air jika ingin menjadikan air hujan
menjadi air minum hendaknya jangan pada saat air hujan baru mulai turun, karena air
hujan yang baru turun masih mengandung banyak sekali kotoran. Air hujan juga
memiliki sifat agresif terutama terhadap pipa penyalur ataupun bak sehingga akan terjadi
karatan ataupun korosi.
5. Air Laut. Air laut ini mengandung garam (NaCl) sehingga terasa asin. Kadar garam
(NaCl) didalam air laut sekitar 3%. Dengan demikian air laut tidak memenuhi syarat
untuk bisa diminum.

Kebutuhan air untuk rumah tangga

Air adalah yang paling penting makanan pokok dan juga masuk ke produksi hampir
semua makanan. Tanpa makanan seseorang bisa bertahan sekitar 2 bulan, tanpa air hanya
bisa bertahan selama beberapa hari. Air dalam tubuh untuk melakukan tugas-tugas penting. Ia
bekerja sebagai pelarut dan transportasi, membantu dalam ekskresi produk metabolik beracun
dan garam melalui ginjal dan mengatur suhu tubuh.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang tepat untuk suatu rumah tangga, harus
direncanakan dengan benar agar distribusi air dalam rumah berjalan lancar dan efisien.
Sistem perpipaan yang banyak belokannya kurang baik, karena akan mengurangi tekanan dan
debit pada ujung pipa. Oleh karena itu yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sistem
air bersih bagi suatu bangunan rumah tinggal adalah :

Kebutuhan Air.Kebutuhanyaitu menghitung berapa banyak kebutuhan air dalam


rumah per hari. Sebagai referensi adalah dengan menghitung kebutuhan air rata rata untuk

7
satu orangnya berkisar antara 80 – 200 liter per orang per hari. Suatu contoh, dalam satu
rumah tinggal dihuni oleh 5 orang, maka kebutuhan air bersihnya antara 400 – 1000 liter/hari.

Sumber Air. Debit air yang berasal dari suatu sumber harus dapat memenuhi
kebutuhan air bersih dalam keluarga dalam satu rumah tangga serta memenuhi persyaratan
sebagai sumber air menurut peraturan yang berlaku, debit air sumbernya dan tentu saja
kontinyuitasnya. Sumber air ini bisa berasal dari sumur dangkal, PDAM atau sumber-sumber
lain. Kecuali sumber air dari PDAM, pada umumnya air ditampung dalam suatu tangki air
(dalam tanah) yang nantinya didistribusikan ke titik-titik keluaran dengan menggunakan
pompa atau sistem gravitasi. Dari sisi volume, tangki penampung air ini bisa bervariasi,
tergantung dari debit air yang akan mengisi tangki air tersebut.

Sistem pengaliran (distribusi). Sistem distribusi menyatakan bagaimana supaya air


bersih yang telah memenuhi persyaratan tersebut dapat didistribusikan ke ujung pipa
(peralatan plambing, kran dll.) dengan debit dan tekanan minimal yang memenuhi. Minimal
1.5 kPa. Pipa yang digunakan untuk mendistribusikan air ini bisa menggunakan Pipa
Galvanis, Polyvinyl Chloride (PVC), Polyethyelene (PE), Polybutyelene (PB), atau
Acrylonitrite Butadiene Styerene (ABS). Polyphropiline Reinforce (PPR), Stainlessteel, dll.
Untuk pipa instalasi dari PVC, instalasi harus terlindung dari sinar matahari dan temperatur
yang lebih dari 50 ºC.

Dimensi pipa yang digunakan untuk instalasi menyesuaikan dengan hasil


perencanaan, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air peralatan plambing dimensi
minimalnya menyesuaikan dengan persyaratan dari alat plambing tersebut. Untuk lebih
sederhananya, diameter minimal untuk pipa distribusi utama dalam suatu rumah tinggal
adalah 1 inchi. Pemasangan alat sambung sesuai dengan jenis pipa yang digunakan harus
dilakukan dengan cara yang benar untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Untuk memudahkan pengecekkan, perawatan dan keamanan maka diusahakan instalasi


dipasang/diletakkan di luar dinding atau di tempat tertentu (shaft) dengan menggunakan
klem.

8
C. SYARAT-SYARAT AIR BERSIH

Air bersih dapat diartikan air yang memenuhi persyaratan untuk pengairan sawah, untuk
treatment air minum dan untuk treatmen air sanitasi. Persyaratan disini ditinjau dari
persyaratan kandungan kimia, fisika dan biologis. Atau memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Secara Umum adalah air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.

2. Secara Fisik : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.

3. Secara Kimia : PH netral, tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya,
dan parameter-parameter seperti : BOD, COD, DO, TS, TSS dan konduktivitasnya
memenuhi aturan pemerintah setempat.

Air dapat dikatakan bersih apabila memenuhi Parameter sebagai berikut, yaitu :

1. Kesadahan. Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa


apabila dicampur dengan sabun.
2. Alkalinitas. Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau bahan yang
mampu menetralisir keasaman yang ada dalam air.
3. pH. pH sangat penting sebagai parameter kualitas air karena ia mengontrol tipe dan
laju kecepatan reaksi beberapa bahan didalm air.
4. Karbon Dioksida (CO2). Karbon dioksida dalam air pada umumnya merupakan hasil
respirasi dari ikan dan phytoplankton.
5. Salinitas. Salinitas merupakan parameter penunjuk jumlah bahan terlarut dalam air.

D. PENYAKIT YANG DI SEBABKAN OLEH AIR

1. Kolera

Kolera merupakan suatu penyakit diare akut yang disebabkan oleh infeksi usus karena
bakteri Vibrio cholerae.

Penyebab dan cara penularan


Minum air atau makan makanan yang terkontaminasi bakteri kolera (biasanya
ditemukan pada kerang-kerangan mentah). Dalam suatu wabah, sumber kontaminasi
biasanya adalah kotoran dari orang yang terinfeksi. Penyakit dapat menyebar dengan
cepat di wilayah yang tidak memiliki sistem pembuangan kotoran dan air minum yang
memadai. Kontaminasi makanan dapat juga terjadi karena air, tangan dan lalat yang
terkontaminasi.

9
Gejala
Sekitar satu dari 20 orang yang terinfeksi mengalami penyakit yang parah
yang ditandai dengan adanya diare yang sangat banyak, muntah dan kram kaki. Pada
orang yang terinfeksi, hilangnya cairan tubuh dengan sangat cepat dapat
menyebabkan dehidrasi dan shock. Tanpa penanganan dapat menyebabkan kematian
dalam beberapa jam.

Langkah-langkah pencegahan dasar


Sanitasi yang baik, persediaan air yang aman dan higiene secara umum akan
membantu mencegah kolera. Minum air yang direbus dan dipurifikasi (diberi klorin
dan yodium). Makanlah makanan yang telah dimasak dengan benar dan masih panas
atau makan buah yang sudah dikupas, hindari ikan atau kerang-kerangan yang kurang
matang atau mentah, cuci sayuran mentah dengan air bersih.

Pengobatan
Kolera dapat ditangani dengan mudah dan berhasil dengan segera mengganti
cairan dan garam yang hilang karena diare dengan menggunakan Oralit (suatu
campuran gula dan garam dicampur dengan air). Kasus yang parah juga memerlukan
penggantian cairan ke dalam pembuluh darah. Dengan rehidrasi yang cepat, kurang
dari 1% pasien kolera meninggal. Antibiotik memperpendek proses penyakit dan
mengurangi keparahan penyakit.

2. Deman Tipus

Demam tipus merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian yang


disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Demam tipus masih merupakan penyakit
yang umum ditemukan di negara-negara berkembang di mana penyakit ini menyerang
sekitar 21,5 juta orang setiap tahunnya.

Penyebab dan cara penularan


Bakteri S. typhi hanya hidup di tubuh manusia. Orang yang terserang tipus
membawa bakteri di dalam aliran darah dan saluran usus mereka. Selanjutnya,
sejumlah kecil orang yang disebut carrier sembuh dari tipus namun tetap membawa
bakteri tersebut.

Baik orang yang terserang maupun carrier tetap mengandung bakteri tersebut
di dalam kotoran mereka. Kotoran atau urin orang yang terserang dapat
mengkontaminasi makanan atau air minum. Hal ini dapat terjadi jika mereka
mengolah makanan atau jika mereka tidak menggunakan jamban yang benar. Bisa
juga terjadi jika suplai air tidak aman atau terkontaminasi dengan kotoran atau minum
air yang belum diolah. Lalat juga dapat membawa bakteri dari kotoran ke makanan.

10
Gejala
Begitu bakteri S. typhi masuk kedalam tubuh manusia, bakteri tersebut
langsung berkembang biak dan menyebar ke dalam aliran darah. Tubuh bereaksi
dengan munculnya demam dan tanda serta gejala lainnya.
MINGGU 1: gejala umum (rasa tidak enak badan, sakit kepala, sakit perut, konstipasi,
dan demam)
MINGGU 2: keadaan semakin memburuk (diare, muncul sejumlah titik-titik merah)
MINGGU 3: gejala dan tanda menjadi lebih parah. Pasien bisa jatuh pingsan dan tidak
sadarkan diri dan dapat meninggal.Dapat dilihat terjadinya perforasi dan pendarahan
di usus kecil.

Langkah-langkah pencegahan dasar


Tiga tindakan dasar dapat melindungi anda dari demam tipus:
1. Pasien dan carrier tidak boleh mengolah makanan untuk orang lain
2. Suplai air masyarakat yang aman, pembuangan kotoran dan urin dengan benar
merupakan hal yang sangat penting.
3. Imunisasi menggunakan vaksin tipus dapat direkomendasikan oleh para
petugas kesehatan

Menghindari makanan beresiko juga akan membantu melindungi Anda dari


penyakit lain termasuk diare, kolera, disentri dan hepatitis A. Setelah mendapat
vaksinasi tipus, maka dalam beberapa tahun efektifitasnya akan berkurang; jika anda
dulunya sudah pernah divaksin, periksalah ke dokter anda apakah sudah saatnya untuk
mendapatkan vaksinasi booster. Minum antibiotik tidak dapat mencegah demam
tipus; itu hanya dapat membantu mengobatinya.

Bahaya demam tipus tidak berakhir walaupun gejalanya sudah hilang


Walaupun gejala telah hilang, pasien masih mungkin membawa bakteri S. typhi. Jadi,
penyakit dapat muncul lagi atau ditularkan ke orang lain. Berikan saran-saran berikut
kepada pasien: Cuci tangan dengan seksama menggunakan sabun dan air setelah
menggunakan kamar mandi dan jangan mengolah atau menyajikan makanan untuk
orang lain untuk mengurangi peluang terjadinya penularan ke orang lain.

Penting untuk melakukan pemeriksaan kotoran secara berkala untuk


memastikan bahwa tidak ada lagi bakteri S. typhi dalam tubuh anda.

3. Ascariasis

Ascaris adalah cacing yang hidup di usus kecil. Infeksi akibat Ascaris disebut
ascariasis. Ini merupakan penyakit cacing yang biasa dialami manusia. Infeksi terjadi
di seluruh dunia dan paling biasa terjadi di daerah tropis dan sub tropis di mana
sanitasi dan higienenya buruk. Anak-anak lebih sering terserang dibanding orang
dewasa.

11
Cara penularan
Cacing betina dewasa menghasilkan ribuan telur di dalam usus yang
dikeluarkan melalui kotoran. Telur menjadi bersifat menular setelah dua minggu masa
inkubasi di tanah yang lembab. Begitu berada di usus kecil, cacing akan menetas.
Larva dibawa melalui paru-paru dan kemudian ke tenggorokan dimana mereka
ditelan. Begitu tertelan, mereka akan tiba di usus dan tumbuh menjadi cacing dewasa.

Cacing betina dewasa bertelur dan dikeluarkan melalui kotoran; siklus ini
makan waktu 2-3 bulan. Penularan terjadi ketika tertelan telur cacing yang
terkontaminasi dari kotoran, air atau makanan. Anak-anak yang bermain di tanah atau
air yang terkontaminasi merupakan penyebab utama infeksi.

Tanda dan gejala


Anak-anak lebih sering terinfeksi dan lebih parah dibanding orang
dewasa.Tidak ada tanda dan gejala yang jelas tetapi bila cacingnya banyak, dapat
diiringi dengan diare ringan, perut tidak nyaman dan distensi dapat muncul. Dalam
sejumlah kecil kasus, penyakit ini dapat menyebabkan obstruksi usus atau pneumonia
dan asma jika larva-larva tersebut masuk ke dalam paru-paru.

Langkah-langkah pencegahan dasar

Hindari kontak dengan tanah yang mungkin terkontaminasi kotoran manusia,


jangan buang kotoran sembarangan, cuci tangan dengan sabun dan air sebelum
mengolah makanan, cuci, kupas atau masak semua sayuran dan buah mentah sebelum
dimakan atau cuci syauran mentah dengan air bersih sebelum dimakan.

4. Malaria

Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit dan
disebarkan oleh nyamuk. Setiap tahun 350-500 juta kasus malaria terjadi di seluruh
dunia dan lebih dari satu juta orang meninggal. Penyakit yang kadang-kadang
berakibat fatal ini dapat dicegah dan disembuhkan.

Cara penularan
Nyamuk terinfeksi ketika menyedot darah manusia yang menderita malaria.
Setelah berkembang di usus nyamuk, sporozoit dapat ditularkan ke orang lain melalui
gigitan nyamuk betina (Anopheles). Nyamuk biasanya menggigit waktu subuh dan
senja. Nyamuk anopheles hidup di hutan dan daerah pegunungan termasuk pesisir
hutan bakau.

12
Tanda dan gejala
Biasanya dimulai dengan gejala yang samar-samar selama beberapa hari.
Kemudian timbul demam yang diiringi menggigil dan banyak berkeringat dibarengi
sakit kepala, muntah dan delirium. Kemudian penyakit mencapai tahap kronis yang
dapat berlangsung bertahun-tahun sampai pasien membentuk kekebalan tubuh.
Kekebalan tubuh yang penuh sulit terbentuk di daerah penularan yang rendah seperti
Asia Tenggara namun biasa terdapat di daerah penularan yang lebih tinggi di Afrika
Sub Sahara.

Pencegahan dasar Langkah-langkah


Perlindungan dari gigitan nyamuk, menggunakan kelambu dan melindungi
tubuh dengan baju lengan panjang dan celana panjang, serta menghilangkan tempat-
tempat perindukan nyamuk.

5. Demam Berdarah

Organisme penyebab penyakit ini adalah virus. Ini merupakan penyakit


mematikan bagi anak-anak dan orang dewasa.

Cara Penularan
Demam berdarah berasal dari gigitan nyamuk (Nyamuk Aedes aegypti).
Nyamuk Aedes menggigit pada siang hari dan hidup di sekitar rumah dan
berkembang biak di wadah-wadah air seperti ban bekas yang tidak dipakai dan batok
kelapa. Demam berdarah merupakan penyakit yang dapat mewabah yang
menyebabkan sejumlah kasus pada periode tertentu setiap tahun (musim hujan).

Tanda dan gejala


Serangan demam secara mendadak, sakit kepala yang parah, myalgia dan
arthralgias, leukopenia, thrombocytopenia (sakit persendian dan punggung). Biasanya
ada bercak-bercak merah di kulit (bercak berdarah). Kadang-kadang penyakit ini
meyebabkan shock dan pendarahan yang dapat menyebabkan kematian.Langka-
langkah pencegahan kurang lebih sama dengan langkah-langkah pencegahan malaria.

E. PENGOLAHAN AIR PERMUKAAN UNTUK RUMAH TANGGA

Pengolahan Air Permukaan

Pada umumnya, sumber air baku dari air permukaan harus diperhatikan segi
kekeruhan dan segi mikrobiologisnya. Kondisi air baku yang buruk menyebabkan biaya
pengolahan yang dibutuhkan semakin tinggi karena bahan kimia yang diperlukan akan
semakin banyak atau bahkan diperlukan unit pengolahan yang baru untuk menjaga agar
kualitas air sesuai dengan baku mutu.

13
Tujuan pengolahan air permukaan adalah agar air permukaan dapat digunakan oleh
masyarakat sebagai air bersih dan air minum yang sesuai dengan standar kualitas air bersih
dan air minum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Pengolahan air minum dapat dilakukan dengan 3 metoda, yaitu : Penglahan fisik, kimiawi,
dan bakteriologis.

1. Pengolahan Fisik
- Prinsip : menggunakan proses penyaringan dan gravitasi.
- Tujuan : untuk menghilangkan kekeruhan yang disebabkan oleh partikel-partikel
terlarut dalam air baku.
2. Sedimentasi

Sedimentasi merupakan unit yang berfungsi memisahkan padatan dan cairan dengan
menggunakan pengendapan secara gravitasi untuk memisahkan partikel tersusupensi yang
terdapat dalam cairan tersebut (Reynols, 1982).

Aplikasi utama dari sedimentasi pada instalasi pengolahan air minum adalah :

1) Pengendapan awal dari air permukaan sebelum pengolahan menggunakan saringan


pasir cepat.
2) Pengendapan air yang telah melalui proses koagulasi dan flokulasi sebelum memasuki
unit saringan pasir cepat.
3) Pengendapan air yang telah melalui proses koagulasi dan flokulasi pada instalasi yang
menggunakan sistem pelunakan air oleh kapur-soda.
4) Pengendapan air pada instalasi pemisahan besi dan mangan

3. Filter Karbon

Karbon aktif dengan media granular (Granular Activated Carbon) merupakan proses
filtrasi yang berfungsi untuk menghilangkan bahan-bahan organik, desinfeksi, serta
menghilangkan bau dan rasa yang disebabkan oleh senyawa-senyawa organik.

Prinsip : mengadsorbsi bahan-bahan pencemar menggunakan media karbon. Proses adsorbsi


yang berlangsung dalam karbon aktif tergantung pada luas permukaan media yang digunakan
dan berhubungan dengan luas total pori-pori yang terdapat dalam media.

4. Membran atau Filtrasi

Proses ini untuk menyaring air yang telah dikoagulasi dan diendapkan untuk
menghasilkan air minum dengan kualitas yang baik.

Filtrasi dapat dilakukan menggunakan beberapa jenis filter, antara lain : saringan pasir
lambat, saringan pasir cepat, atau dengan menggunakan teknologi membran.

Keunggulan utama membran dibandingkan filtrasi pasir lambat adalah unit pengolahan yang
dibutuhkan mempunyai ukuran yang lebih kecil, kapasitas pengolahan lebih besar, serta
mampu menghasilkan air layak minum.

14
Secara umum sistem membran dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu Reverseosmosis
(RO), Elektrodialisis (ED), Ultrafiltrasi (UF), dan Mikrofiltrasi (MF).

- Reverse Osmosis (RO)


Reverse osmosis diartikan sebagai perpindahan pelarut dari larutan, melalui membran
semipermeable di bawah tekanan, ke pelarut murni atau larutan yang lebih encer pada
tekanan yang lebih rendah.
 Elektrodialisis (ED)
Dalam elektrodialisis, filter membran yang digunakan tidak permeable untuk air tetapi
permeable bagi kation dan anion. Filter membran yang sering digunakan dalam proses
elektrodialisis adalah filter yang dibuat dari hydrated cellophan dan media lain yang
dapat digunakan untuk menentukan ukuran pori-pori membran.
 Ultrafiltrasi (UF)
Ultrafiltrasi menggunakan membran dengan ukuran pori lebih kecil dari 0,1 mikron
dan gaya tekan berkisar antara 30 sampai 90 Psi. Ultrafiltrasi dapat digunakan untuk
menyisihkan bakteri, virus, koloid, dan senyawa-senyawa organik yang mempunyai
molekul berukuran besar.
 Mikrofiltrasi (MF)
Tujuan utamanya adalah menyisihkan partikel-partikel pencemar dengan diameter
lebih besar dari 0,5 mikron. Salah satu kegunaan mikrofiltrasi dalam teknik
lingkungan adalah mengisolasi coliform dari contoh air yang diteliti. Mikrofiltrasi
juga dapat digunakan untuk menyisihkan partikulat di udara yang akan digunakan
sebagai bahan baku generator ozon.
 Arus Silang (Cross Flow)
Dengan sistem ini, cairan yang akan dimurnikan dialirkan sejajar dengan permukaan
membran dan tekanan diberikan tegak lurus dengan arah aliran cairan.
 Ultra Violet (UV)
Proses desinfeksi pada pengolahan air minum dapat menggunakan sinar ultra violet
(UV). Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 200 nm – 300 nm
(disebut UV-C) dapat membunuh bakteri, spora, dan virus.
Panjang gelombang UV yang paling efektif dalam membunuh bakteri adalah 265 nm.
Mekanisme kerja UV adalah melepaskan poton yang akan diserap oleh DNA
mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan DNA sehingga proses replikasi DNA
akan terhambat.

5. Pengolahan Kimia

Pengolahan kimia dilakukan dengan menambahkan bahan kimia tertentu yang bertujuan
untuk menyisihkan senyawa organik maupun senyawa anorganik dalam air. Penambahan
bahan kimia ini bersifat spesifik, tergantung jenis dan konsentrasi polutan dalam air baku.

6. Flokulasi

Flokulasi adalah tahap pengadukan lambat yang mengikuti unit pengaduk cepat. Proses
ini bertujuan untuk mempercepat laju tumbukan partikel, sehingga menyebabkan aglomerasi

15
dari partikel koloid terdestabilisasi secara elektrolitik kepada ukuran yang terendapkan dan
tersaring.

Flokulasi dicapai dengan mengaplikasikan pengadukan yang tepat untuk memperbesar


flok-flok hasil koagulasi. Pada umumnya waktu detensi pada bak ini adalah 20 – 40 menit.
Hal tersebut dilakukan karena flok yang telah mencapai ukuran tertentu tidak bisa menahan
gaya tarik dari aliran air dan menyebabkan flok pecah kembali, oleh sebab itu kecepatan
pengadukan dan waktu detensi dibatasi.

7. Desinfeksi

Desinfeksi adalah proses yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen yang
terdapat di dalam air baku yang masuk ke dalam instalasi pengolahan air minum. Proses ini
tidak berlaku bagi mikroorganisme yang berada dalam bentuk spora.

Terdapat berbagai metode untuk melakukan desinfeksi, antara lain dengan penggunaan
zat pengoksidasi (ozon, halogen, senyawa halogen), kation dari logam berat (perak, emas,
merkuri), senyawa organik, senyawa berbentuk gas, dan pengolahan fisik (panas, UV, pH)
(Chang, 1971 dikutip dalam Reynolds, 1982).

F. PENYARINGAN AIR SEDRHANA

1. Pengertian Saringan air sederhana

Filtrasi atau penyaringan sederhana merupakan proses dimana air dibersihkan dengan
melewatkan melalui bahan (media) yang berpori. media filter atau saringan karena
merupakan alat filtrasi atau penyaring memisahkan campuran solida likuida dengan
media porous atau material porous lainnya guna memisahkan sebanyak mungkin padatan
tersuspensi yang paling halus. Penyaringan ini merupakan proses pemisahan antara
padatan atau koloid dengan cairan, dimana prosesnya bisa dijadikan sebagai proses awal
(primary treatment).

2. Komponen Media Penyaringan Sederhana


 Pasir

Pasir merupakan media penyaring yang baik dan biasa digunakan dalam peroses
penjernihan air. Ini dikarenakan sifatnya yang berupa butiran bebas yang porous,
berdegradasi, dan uniformity. Butiran pasir memiliki pori-pori dan celah yang mampu
menyerap dan menahan pertikel dalam air. Selain itu butiran pasir juga mempnyai
keuntungan dalam pengadaannya yang mudah dan harganya yang relatif rendah.

Pasir berfungsi menyaring kotoran dan air, pemisah sisa-sisa flok serta pemisah partikel
besi yang terbentuk setelah kontak dengan udara. Selama penyaringan koloid suspensi dalam
air akan ditahan dalam media porous tersebut sehingga kualitas air akan meningkat
(Kusnaedi,1995).

16
 Kerikil

Kerikil berfungsi sebagai media penyangga dalam proses filtrasi, agar media pasir tidak
terbawa aliran hasil penyaringan, sehingga penyumbatan dapat dihindari. Diameterkerikil
yang digunakan biasanya antara 1 – 2,5 cm. Batuan kerikil mempunyai bentuk yang tidak
beraturan namun ukurannya dapat disamakan melalui proses pengayakan analisa krikil. Di
Indonesia pembagian fradasi krikil sesuai dengan lubang ayakan yang terdiri dari 5 mm, 10
mm, 15 mm, 20 mm, 25 mm, 40 mm.

 Arang

Arang aktif adalah bahan padat berpori yang terbentuk dari hasil pembakaran bahan yang
mengandung karbon. Unsur utamanya terdiri atas karbon terikat, abu, nitrogen, air, dan
sulfur. Arang yang baik adalah arang yang memiliki kadar karbon tinggi dan kadar abu
rendah. Arang tempurung kelapa termasuk arang yang sudah diaktifkan sehingga pori-
porinya terbuka, dengan demikian gaya absorbsi menjadi lebih besar. Pori-pori arang aktif
tersebut bersifat menyerap.

 Tong/Tangki Penampung

Terdiri dari Drum Plastik dengan volume 220 liter. Drum tersebut dilengkapi dengan
dua buah kran dengan tujuan untuk mengalirkan air ke bak penyaring dan untuk saluran
penguras. Pada dasar Drum sebelah dalam diplester dengan semen sehingga berbentuk seperti
kerucut untuk memudahkan pengurasan. Selain itu dapat juga menggunakan tangki fiber
glass volume 550 liter yang dilengkapi dengan kran pengeluaran lumpur. Tong atau tangki
penampung dapat juga dibuat dari bahan yang lain misalnya dari tong bekas minyak volume
200 liter atau dari bahan gerabah. Fungsi dari drum adalah untuk menampung air baku, untuk
proses aerasi atau penghembusan dengan udara, untuk proses koagulasi dan flokulasi serta
untuk pengendapan.

 Pompa Aerasi

Pompa aerasi terdiri dari pompa tekan (pompa sepeda) dengan penampang 5 cm,
tinggi tabung 50 cm. Fungsi pompa adalah untuk menghembuskan udara kedalam air baku
agar zat besi atau mangan yang terlarut dalam air baku bereaksi dengan oksigen yang ada
dalam udara membentuk oksida besi atau oksida mangan yang dapat diendapkan. Pompa
tersebut dihubungkan dengan pipa aerator untuk menyebarkan udara yang dihembuskan oleh
pompa ke dalam air baku. Pipa aerator terbuat dari selang plastik dengan penampang 0.8 cm,
yang dibentuk seperti spiral dan permukaannya dibuat berlubang-lubang, jarak tiap lubang +
2 cm.

 Bak Penyaring

Bak Penyaring terdiri dari bak plastik berbentuk kotak dengan tinggi 40 cm dan luas
penampang 25 X 25 cm serta dilengkapi dengan sebuah keran disebelah bawah. Untuk media
penyaring digunakan pasir. kerikil, arang dan ijuk. Susunan media penyaring media
penyaring dari yang paling dasar keatas adalah sebgai berikut :

17
- Lapisan 1: kerikil atau koral dengan diameter 1-3 cm, tebal 5 cm.
- Lapisan 2: ijuk dengan ketebalan 5 cm.
- Lapisan 3: arang kayu, ketebalan 5-10 cm.
- Lapisan 4: kerikil kecil diameter + 5 mm, ketebalan + 5 cm.
- Lapisan 5: pasir silika, diameter + 0,5 mm, ketebalan 10-15 cm.
- Lapisan 6: kerikil, diameter 3 cm, tebal 3-6 cm.
Diantara Lapisan 4 dan 5, dan Lapisan 5 dan 6, dapat diberi spons atau kasa plastik
untuk memudahkan pada waktu melakukan pencucian saringan.
· Bahan Kimia
Bahan kimia yang diperlukan antara lain : tawas, kapur tohor dan kaporit bubuk.

18
BAB III
PENUTUP

Demikian makalah yang kami buat ini. Semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas. Karena kami hanya manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah kami. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati, kami
ucapkan terima kasih.

19
DAFTAR PUSTAKA

20

Anda mungkin juga menyukai