Anda di halaman 1dari 22

Gangguan Infeksi :

Osteomyelitis

BY zulfa
Definisi
 Infeksi pd jaringan tulang
 Tanpa pengobatan yg tepat bisa
menimbulkan komplikasi serius.
 Dapat timbul akut atau kronik
 Pada anak-anak infeksi tulang seringkali
timbul sebagai komplikasi dari infeksi
pada tempat-tempat lain seperti infeksi
faring (faringitis), telinga (otitis media)
dan kulit (impetigo).
ETIOLOGI
1. Staphylococcus aureus hemolitukus
(koagulasi positif) sebanyak 90% dan
jarang oleh streptococcus hemolitikus.
2. Haemophylus influenzae (50%) pada
anak-anak dibawah umur 4 tahun.
Organisme yang lain seperti : Bakteri
colli, Salmonella thyposa dan sebagainya
KLASIFIKASI OSTEOMIELITIS
1. Osteomielitis Primer
Penyebarannya secara hematogen
dimana mikroorganisme berasal dari
focus ditempat lain dan beredar melalui
sirkulasi darah.
2. Osteomielitis Sekunder (Osteomielitis
Perkontinuitatum)
Terjadi akibat penyebaran kuman dari
sekitarnya akibat dari bisul, luka fraktur
dan sebagainya.
PATOFISIOLOGI
 Bentuk akut dicirikan dengan adanya
awitan demam sistemik maupun
manifestasi local yang berjalan dengan
cepat.
 Bakteri berpindah melalui aliran darah
menuju metafisis tulang didekat lempeng
pertumbuhan dimana darah mengalir ke
dalam sinusoid.
 Akibat perkembangbiakan bakteri dan
nekrosis jaringan, maka tempat
peradangan yang terbatas ini akan terasa
nyeri dan nyeri tekan.
PATOFISIOLOGI
 Kronik adalah akibat dari osteomielitis akut
yang tidak ditangani dengan baik.
 Osteomielitis sangan resisten terhadap
pengobatan dengan antibiotika, hal ini
disebabkan oleh karena sifat korteks tulang
yang tidak memiliki pembuluh darah. Tidak
cukup banyak antibodi yang dapat mencapai
daerah yang terinfeksi tersebut.
 Infeksi tulang sangat sulit untuk ditangani,
bahkan tindakan drainase dan debridement,
serta pemberian antibiotika yang tepat masih
tidak cukup untuk menghilangkan penyakit.
Patofisiologi
Invasi kuman Jar meradang

me
vascularisasi
Mendorong
infeksi Flugabses Terbentk edema

pemb drh
trombosis
(dlm bbrphr)

Tlng nekrose
(seguestrum)

Curah darah
ke tlng ber
(ischemia)
Acut : - Sering pd anak – anak.
- Bisa pd orang dewasa.
 Invasi kuman berasal dari bgn tubuh lain
bergerak ke per tulang khususnya tlng
panjang spt femur atau pd vertebrata.
 Osteomyelitis terjadi dari hub langsung
dunia luar dg tlng spt penetrasi k/
trauma yg mendorong kuman langsung
pd jar tlng.
 Mikroorganis bisa juga berasal dari kulit
atau teruntuk benda tajam.
 Penyebab lain spt dari peny diabetes &
peny vasculer frifer
Cronic : Setelah keadaan acut infeksi bisa
berbulan bahkan bertahun.
GAMBARAN KLINIS
 Gambaran klinis osteomielitis tergantung
dari stadium patogenesis dari penyakit,
dapat berkembang secara progresif atau
cepat.
 Pada keadaan ini mungkin ditemukan
adanya infeksi bacterial pada kulit dan
saluran napas bagian atas.
 Gejala lain dapat berupa nyeri yang
konstan pada daerah infeksi dan terdapat
gangguan fungsi anggota gerak yang
bersangkutan.
Manifestasi klinis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah
Sel darah putih meningkat sampai 30.000 L gr/dl disertai
peningkatan laju endapan darah.
2. Pemeriksaan titer antibodi – anti staphylococcus
Pemeriksaan kultur darah untuk menentukan bakteri
(50% positif) dan diikuti dengan uji sensitivitas.
3. Pemeriksaan feses
Pemeriksaan feses untuk kultur dilakukan apabila
terdapat kecurigaan infeksi oleh bakteri Salmonella.
4. Pemeriksaan Biopsi tulang.
5. Pemeriksaan ultra sound
Pemeriksaan ini dapat memperlihatkan adanya efusi
pada sendi.
6. Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan photo polos dalam 10 hari pertama tidak
ditemukan kelainan radiologik, setelah dua minggu akan
terlihat berupa refraksi tulang yang bersifat difus.
 Perlu sekali mendiagnosis osteomielitis ini sedini
mungkin, terutama pada anak-anak, sehingga
pengobatan dengan antibiotika dapat dimulai, dan
perawatan pembedahan yang sesuai dapat
dilakukan dengan pencegahan penyebaran infeksi
yang masih terlokalisasi dan untuk mencegah
jangan sampai seluruh tulang mengalami kerusakan
yang dapat menimbulkan kelumpuhan.
 Diagnosis yang salah pada anak-anak yang
menderita osteomilitis dapat mengakibatkan
keterlambatan dalam memberikan pengobatan yang
memadai.
 Pada orang dewasa, osteomilitis juga dapat awali
oleh bakteri dalam aliran darah, namun biasanya
akibat kontaminasi jaringan saat cedera atau
operasi.
PRINSIP PENATALAKSANAAN
 Istirahat dan pemberian analgetik untuk
menghilangkan nyeri
 Pemberian cairan intra vena dan kalau
perlu tranfusi darah
 Istirahat local dengan bidai atau traksi
 Pemberian antibiotika secepatnya sesuai
penyebab
 Drainase bedah
Prevention
- Acut osteomyelitis dpt dicegah k/ faktor
resiko yang dapat di identifikasikan dari
awal seperti :
. Teknik aseptic.
. Penggunaan foley cateter
secepatnya diangkat u/
mencegah infeksi.
. Monitor hati2 pd pasien DM &
ggn pemb perifer.
Therapi: - Antibiotik dosis tinggi.
- Amputasi / operasi cronic

Rofoto : - Per jar tissue

Bonescan : Perub curah drh dpt


mendeteksi dini osteomyelitis.

CT : Computed tomografi & MRI


( Magnetic Resonanse Imaging )
tepat u/ pemeriksaan
Pencegahan osteomielitis

Berhenti
merokok Menguran
gi alkohol

Diet sehat
Olahraga
teratur

Mengelola
berat badan
Anda
Komplikasi
 Abses Tulang
 Bakteremia
 Fraktur Patologis
 Meregangnya implan prosthetik (jika
terdapat implan prosthetic)
 Sellulitis pada jaringan lunak sekitar.
 Abses otak pada osteomyelitis di daerah
kranium.
Asuhan Keperawatan Pada
Osteomielitis
1. Pengkajian
Identifikasi klien
Terdiri dari nama, jenis kelamin, usia, status perkawinan, agama,
suku bangsa, pendidikan,bahasa yang digunakan, pekerjaan dan
alamat.
Riwayat keperawatan
Riwayat kesehatan masa lalu
Identifikasi adanya trauma tulang, fraktur terbuka,atau infeksi lainnya
(bakteri pneumonia,sinusitis,kulit atau infeksi gigi dan infeksi saluran
kemih) pada masa lalu. Tanyakan mengenai riwayat pembedahan
tulang.
Riwayat kesehatan sekarang
Apakah klien terdapat pembengkakan,adanya nyeri dan demam.
Riwayat kesehatan keluarga
Adakah dalam keluarga yang menderita penyakit keturunan.
(misalnya diabetes, terapi kortikosteroid jangka panjang) dan cedera,
infeksi atau bedah ortopedi sebelumnya)
Riwayat psikososial
Adakah ditemukan depresi, marah ataupun stress.
Kebiasaan sehari-hari
 Pola nutrisi
 Pola eliminasi
 Pola aktivitas
 Pemeriksaan fisik
Kaji gejala akut seperti nyeri lokal, pembengkakan,
eritema, demam dan keluarnya pus dari sinus
disertai nyeri.
Kaji adanya faktor resiko Identifikasi adanya
kelemahan umum akibat reaksi sistemik infeksi.
(pada osteomielitis akut)
Observasi adanya daerah inflamasi, pembengkakan
nyata, dan adanya cairan purulen.
Identisikasi peningkatan tanda-tanda vital.
Area sekitar tulang yang terinfeksi menjadi bengkak
dan terasa lembek bila di palpasi.
Diagnosa
 Nyeri akut berhubungan dengan agen
injury fisik.
 Hambatan mobilitas fisik berhubungan
dengan kerusakan integritas tulang.
 Gangguan intergritas kulit berhubungan
dengan imobilisasi fisik.
 Ansietas berhubungan dengan status
kesehatan
 Resiko infeksi berhubungan dengan
pertahanan tubuh primer yang tidak
adekuat
INTERVENSI
 Diagnosa: Nyeri akut b/d agen injuri fisik
 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam
diharapkan,
Pain level :
a. Pasien dapat melaporkan nyerinya.
b.Nyeri dapat dilihat dari ekspresi wajah pasien.
 Intervensi:
a. Observasi ketidaknyamanan yang ditunjukkan
pasien melalui bahasa non verbal, khususnya untuk
pasien yang tidak dapat berkomunikasi secara
efektif.
b. Mengekplorasi perasaan pasien tentang
pengetahuan dan manfaat menegemen nyeri.
c. Mengedukasi pasien tentang prinsip menegemen
nyeri.
d. Berkolaborasi dengan dokter untuk memberikan
obat anti nyeri ( contoh : asam nefenamat ).

Anda mungkin juga menyukai