Anda di halaman 1dari 3

Tugas : Membuat ringkasan buku Bahasa Indonesia tentang kalimat efektif dari halaman 141-

144

Kelas : MPKT-A 14

Judul : Lampiran B : Kalimat Efektif

Nama anggota kelompok :

1. Eric Delbert ( 1806201352 )


2. Farah Salsabila (1806147874 )
3. Ibrahim Zaki Bafadal ( 1806148454 )
4. Lunnardo Soekarno Lukias ( 1806199890 )
5. Rafi Muhammad Akbar ( 1806196592 )
6. Vincent Farrel Wilia ( 1806199695 )

Tanggal tugas diberikan : Rabu, 6 Februari 2019

Tanggal tugas dikumpul : Senin, 11 Februari 2019

Kalimat Efektif

Ringkasan halaman 141

A. Pendahuluan
Saat penulis membuat tulisannya, diperlukan penggunaan kalimat yang efektif agar
pesan yang disampaikan oleh penulis itu sendiri dapat dipahami oleh pembacanya.
Oleh karena itu, kalimat yang efektif adalah kalimat yang secara jitu atau tepat
mewakili gagasan atau perasaan penulis. Syarat untuk membuat kalimat yang efektif,
yaitu :
1. Kesatuan gagasan
2. Kepaduan
3. Penalaran
4. Kehematan atau ekonomi bahasa
5. Penekanan
6. Kesejajaran
7. Variasi

Ringkasan halaman 141-144

B. Kesatuan Gagasan

1
Dalam suatu paragraf, gagasan sebuah kalimat harus jelas. Sebuah kalimat, terutama
kalimat dalam laras ilmiah, harus mengandung sebuah subjek dan predikat. Dalam
kalimat juga terdapat lima fungsi, masing – masing fungsi, yaitu :
1. Subjek
Subjek adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh penulis.
Subjek dapat berupa kata benda, kata kerja, frase yang dibendakan, atau klausa
terikat.
2. Predikat
Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh
pembicara tentang subjek. Predikat dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat,
kata bilangan, frase berkata depan.
3. Objek
Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi kata kerja sebagai hasil perbuatan,
yang dikenai perbuatan, yang menerima, atau yang diuntungkan oleh perbuatan.
Objek dibagi menjadi 2 jenis, yaitu objek langsung dan objek tak langsung.
Predikat yang membutuhkan objek adalah kata kerja transitif yang ditandai oleh
kata berawalan me-, me-i, atau me-kan.
4. Pelengkap
Pelengkap adalah bagian klausa yang merupakan bagian dari predikat kata kerja
yang menjadikannya predikat lengkap. Beda pelengkap dari objek adalah bahwa
objek dalam kalimat transitif aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jenis
– jenis pelengkap adalah sebagai berikut :
 Pelengkap subjek
 Pelengkap objek
 Pelengkap pelaku
 Pelengkap musahab
 Pelengkap pengkhususan
 Pelengkap resiprokal
 Pelengkap pemeri
5. Keterangan
Keterangan adalah bagian kalimat yang tidak merupakan inti kalimat. Keterangan
berfungsi meluaskan atau membatasi makna subjek atau predikat. Keterangan
juga dibagi oleh beberapa jenis, yaitu keterangan akibat, keterangan perwatasan,
keterangan alat, keterangan kualitas, dan lain – lain.
Ada dua jenis kesautuan dalam suatu kalimat, yaitu :
1. Kesatuan Tunggal

2
Kalimat Tunggal adalah kalimat yang mengandung hanya satu subjek dan satu
predikat.
Rumus :

S1 + P1 (+ O/Pel ) (+ Ket )

2. Kesatuan Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung lebih dari satu subjek dan
predikat.
Kalimat majemuk dibagi oleh dua jenis, yaitu :
 Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk sementara adalah penggabungan dua kalimat menjadi
sebuah kalimat dengan sebuah kata hubung atau konjungsi.
Rumus :
S1 + P1 + Konjungsi + S2 + P2

 Kalimat majemuk bertingkat


Kalimat majemuk bertingkat mengandung induk kalimat dan anak kalimat.
Induk kalimat adalah klausa yang mampu berdiri sendiri kalaupun dipisahkan
dari kalimat majemuk tersebut, sedangkan induk kalimat adalah klausa yang
tidak dapat berdiri sendiri.

Ringkasan halaman 144

C. Kepaduan
Kepaduan adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas di antara unsur-unsur
yang membentuk kalimat. Hubungan harus masuk akal agar pembaca dapat
mengetahui maksud penulis.

Anda mungkin juga menyukai