Penelaah :
Drs. M. Sidik Argana, M.T
Copyright 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Otomotif dan Elektronika, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan
Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena
Karya.
i
ii
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN .............................................................................................. I
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Tujuan ........................................................................................................ 37
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .............................................................. 37
C. Uraian Materi .............................................................................................. 37
1. Perbedaan pemasangan kaca film pada kaca lengkung....................... 37
2. Proses pembuatan mal/pola ................................................................. 38
3. Proses pemasangan kaca film ............................................................. 48
D. Aktifitas Pembelajaran ................................................................................ 54
E. Latihan/Tugas ............................................................................................. 54
F. Rangkuman ................................................................................................ 54
1. Proses pembuatan mal/pola ................................................................. 54
2. Proses pemasangan kaca film ............................................................. 56
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .................................................................. 57
H. Kunci Jawaban ........................................................................................... 57
Proses pembuatan mal/pola........................................................................ 60
PENUTUP ......................................................................................................... 63
A. Kesimpulan ................................................................................................. 63
B. Tindak Lanjut .............................................................................................. 64
C. Evaluasi ...................................................................................................... 64
D. Kunci Jawaban ........................................................................................... 67
GLOSARIUM ..................................................................................................... 68
LAMPIRAN ........................................................................................................ 70
iv
DAFTAR GAMBAR
vi
GAMBAR 3. 19 PEMBERSIHAN PASCA PEMOLAAN ...................................... 48
LAMPIRAN ........................................................................................................ 70
viii
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Modul ini membahas tentang melaksanakan kaca film. Modul ini terdiri atas tiga
kegiatan belajar yaitu;
Kegiatan belajar 1 membahas tentang jenis kaca film, fungsi macam-macam
kaca film.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta dapat;
1. Memahami macam-macam fungsi kaca film
2. Memahami jenis dan spesifikasi kaca film
3. Memahami perawatan kaca film
4. Memahami peralatan yang dibutuhkan untuk pemasangan kaca film
5. Memahami fungsi peralatan pemasangan kaca film
6. Memahami aturan umum pemasangan kaca film
7. Memahami prosedur pengemalan/membuat pola kaca film
8. Memahami prosedur pemasangan kaca film
9. memahami perbedaan pemasangan kaca film pada kaca data dan
lengkung
10. Memahami proserdur pembuatan mal/pola kaca film
11. Memahami prosedur pemasangan kaca film lengkung
1
C. Peta Kompetensi
20.2.5
Melaksana
kan
metode
pengkilapan
(Polishing)
2
KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
GURU
KEJURUAN
D. Ruang Lingkup
Pengetahuan teknik tentang;
1. Bahan kaca film
2. Pemasangan kaca film kaca samping
3. Pemasangan kaca film kaca belakang
3
a. Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
b. Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
c. Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan
bahan yang diperlukan dengan cermat.
d. Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
e. Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta
ijin guru atau instruktur terlebih dahulu.
f. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
g. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur yang
mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.
4
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : KACA FILM
A. Tujuan
Setelah mengikuti menyelesaikan materi moulding ini, peserta diharapkan dapat;
1. Memahami macam-macam fungsi kaca film
2. Memahami jenis dan spesifikasi kaca film
3. Memahami perawatan kaca film
C. Uraian Materi
5
kaca tidak berhamburan mengenai penumpang. Kaca film layaknya seperti
perekat mampu meminimalisir hal pecahan kaca dengena kejadian tersebut. Bila
terjadi kecelakaan, pecahan kaca bisa jadi sangat membahayakan walaupun
sabuk pengaman dan airbag sudah melindungi kita.
Kaca film yang menempel pada kaca mobil kendaraan umumnya terdiri dari
lapisan berbahan polyester, logam, dan perekat khusus. Fungsinya memegang
kaca ketika mengalami benturan. Ketika benturan terjadi kaca tidak langsung
pecah tapi tetap merekat pada kaca film.
Variasi aksesoris pada eksterior kendaraan. Variasi kaca film sering digunakan
sebagai aksesoris penampilan kendaraan. Penggunaan warna pada kaca film
menyesuaikan dengan warna pada bodi mobil.
Stigma yang ada di masyarakat adalah warna hitam lebih baik untuk menolak
panas dibandingkan dengan warna bening pada kaca film. Hal ini kurang tepat
karena pemahaman yang berbeda antara kemampuan menyerap dan menolak
panas, kemampuan kaca film untuk menyerap panas VLT ( Visible Light
Transmittance ) bukan berarti tidak mampu menolak panas.
6
Gambar 1. 1 kaca film roll
Kaca film memiliki beberapa spesifikasi tentang kemampuan kaca film tersebut
yaitu;
7
kemampuan kaca film dalam menghalangi sinar ini semakin baik. Pada
umunya kaca film merek terkenal memiliki spek UVT = 1% serta UVR (
Ultraviolet Reflectance ) = 99%. UVR merupakan kebalikan dari UVT.
c. IRR ( Infra Red Reflectance ). Semakin tinggi spec % IRR pada kaca
film, maka kemampuan menolak radiasi cahaya matahari semakin baik
dan tentunya kabin tidak akan mudah panas. Hal ini tentu memabntu
kinerja AC mobil dan tentunya berdampak pada penggunaan bahan
bakar.
d. TSER ( Total Solar Energy Rejected ). TSER hampir sama dengan IRR.
Semakin besar spek % TSER maka kemampuan kaca film menolak
panas semakin baik.
8
3. Perawatan Kaca Film
Banyak jenis kaca film yang beredar, dan rata-rata semuanya memiliki cara
perawatan yang secara garis besar hampir sama. Berikut adalah cara merawat
kaca film;
a. Kenali kaca film Anda, jangan menggunakan pembersih dengan
kandungan yang tidak direkomendasikan dari produsen seperti alkohol,
cairan kimia, dan soda.
b. Pisahkan antara pembersih kaca film dengan pembersih eksterior dan
interior.
c. Gunakanlah lap pembersih dengan bahan halus seperti mikrofiber atau
kanebo, karena kotoran akan lebih cepat menempel dan mengurangi
dampak dari gesekan sisa sisa kotoran ketika sedang dibersihkan.
d. Secara berkala perhatikanlah kondisi karet pada jendela. Apabila sudah
rusak atau terkelupas dapat menimbulkan baret pada kaca film karena
aktifitas naik turun kaca.
e. Kaca film yang baik sudah dapat melindungi mobil terhadap panas sinar
matahari tetapi bukan berarti harus digunakan secara berlebihan. Untuk
menjaga kondisi kaca film apabila sedang tidak digunakan dalam waktu
lama, parkirlah kendaraan di tempat yang tidak terkena sinar matahari
langsung karena bisa menyebabkan kaca film memuai dan mengelupas.
f. Pada kondisi musim hujan, kaca mobil sering kali berembun. Bersihkan
sisa sisa embun dengan lap halus agar tidak ditumbuhi jamur.
D. Aktifitas Pembelajaran
Setelah membaca pembelajaran 1 ini, pergilah ke toko aksesories atau spesialis
tukang kaca film dan silahkan melihat dan melakukan wawancara terkain kaca
film
E. Latihan/Tugas
1. Jelaskan tiga fungsi kaca film!
2. Jelaskan pengertian kaca film sebagai piranti tambahan keamanan!
3. Jelaskan pengertian kaca film meningkatkan efisiensi penggunaan bahan
bakar
4. Jelaskan pengertian kaca film variasi aksesoris pada eksterior
9
5. Sebutkan jenis kaca film minimal 4 macam
6. Sebutkan spesifikasi yang ada pada kaca film 4 spesifiksi
7. Menjelaskan cara perawatan kaca film secara menyeluruh
F. Rangkuman
Kaca film kini juga memiliki fungsi tambahan sebagai;
1. piranti tambahan keamanan,
2. meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar, dan
3. variasi aksesoris pada eksterior
Kaca film memiliki beberapa spesifikasi tentang kemampuan kaca film tersebut
yaitu;
1. UVT ( Ultr violet Transmittance)
2. VLT ( Visible Light Transmittance )
3. IRR ( Infra Red Reflectance)
4. TSER ( Total Solar Energy Rejected )
10
5. Parkirlah kendaraan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung
karena bisa menyebabkan kaca film memuai dan mengelupas.
6. Pada kondisi musim hujan, kaca mobil sering kali berembun. Bersihkan
sisa sisa embun dengan lap halus agar tidak ditumbuhi jamur.
Berikan masukan untuk memperbaiki modul ini, karena penyusun sadar masih
banyak kelemahan.
11
12
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : PEMASANGAN
KACA FILM SAMPING
A. Tujuan
1. Memahami peralatan yang dibutuhkan untuk pemasangan kaca film
2. Memahami fungsi peralatan pemasangan kaca film
3. Memahami aturan umum pemasangan kaca film
4. Memahami prosedur pengemalan/membuat pola kaca film
5. Memahami prosedur pemasangan kaca film
C. Uraian Materi
Memasang kaca film adalah seni, terampil yang yang bisa diperoleh dalam
pelatihan mendalam. Beberapa mobil yang relatif mudah untuk dipasang kaca
film sementara yang lainnya sangat sulit. Hal ini menunjukkan banyaknya variasi
bentuk kaca mobil, ruang pemasangan yang sempit dan lain-lain.
Instruksi dalam modul ini dirancang sebagai panduan saja, sama sekali tidak
memberikan keterampilan kecuali anda mempraktikkannya, dengan banyak
latihan dan beberapa kali melakukan dengan jenis mobil yang berbeda. Seperti
pepatah praktek membuat sempurna!
13
1. Peralatan pemasangan kaca film
Beberapa perlatan dan bahan yang anda butuhkan untuk melakukan
pemasangan kaca film adalah sebagai berikut;
a. Meteran
Gunakan meteran roll atau dengan panjang minimal 2 meter karena
beberapa kendaraan memiliki kaca depan atau belakang cukup panjang.
Meteran digunakan untuk mengukur panjang dan lebar kaca yang akan
dipasngi kaca film, kemudian untuk menentukan lebar kaca film yang sesuai
juga untuk menentukan panjang pemotongan kaca film.
b. Botol semprotan
Botol semprotan atau dikenal dengan semprotan burung dengan kapasitas
minimal satu liter, dan pilih dengan kwalitas baik. Setidaknya anda harus
meiliki dua botol semprot yang berisi air dan campuran air dengan shampoo
mobil atau jenis zat pembersih lain.
14
Gambar 2. 2 botol semprotan air
15
d. Skrap plastik
Skrap plastik digunakan untuk meratakan dan menekan kaca film untuk
menempelkan kaca film pada kaca. Bisa digunaka alat untuk beberapa
ukuran dan bentuk karena menyesuaikan pemasangan dan posisi.
e. Squeegee
Squeege adalah alat dengan permukaan datar dari karet, digunakan untuk
menghapus cairan dari permukaan kaca, dengan alat ini pembersihan
permukaan kaca lebih baik dan pengeringan lebih cepat.
16
f. Cutter
Cutter digunakan untuk memotong kaca film. Gunakan cutter tajam dan
ukuran kecil saja, karena lokasi dan posisi pemotongan yang sempit.
Gambar 2. 6 cutter
g. Bedak/Talc
Bedak/talc dibutuhkan untuk pemasangan kaca depan dan belakang yang
ukurannya lebih lebar dengan kontur tidak rata sehingga butuh proses panas
Gambar 2. 7 bedak/talc
17
h. Kain lap
Kain lap bersih dan dapat menyerap air, digunakan untuk membersihkan dan
mengeringkan permukaan kaca.
i. Heat gun
Heat gun atau pistol pemanas digunakan untuk memanaskan kaca film untuk
menyesuaikan dengan kontur kaca terutama kaca lengkung.
18
j. Isolasi transparan
Digunakan untuk membantu memisahkan plastic pelindung kaca film dengan
cara merekatkan pada ujung kaca film dari kedua sisi.
19
2. Proses Pemasangan Kaca Film Samping
Aturan umum pemasangan kaca film adalah ;
a. Tempat pemasangan harus bebas debu
b. Pemasangan pda suhu 5 – 36 derajat celsius
c. Pemasangan di ruang yang berventilasi cukup
Proses pengemalan
Kaca film dipasang pada bagian dalam dari kaca mobil, dan bagian luar kaca
dijadikan mal/ukuran kaca film yang akan digunakan. Langkah-langkah
membuat mal adalah sebagai berikut;
2) Potongkan kaca film dengan sedikit melebihi ukuran kaca pintu hasil
pengukuran.
20
3) Bersihkan bagian luar kaca pintu untuk persiapan mal kaca film
21
5) Letakkan kaca film pada kaca pintu dengan bagian belakang kaca film
yang melekat pada kaca.
6) Kaca film harus menutup setiap sisi kaca pintu, atur sehingga panjang
dan lebar melebihi bagian bawah, kanan, kiri dan atas karet kaca
7) Ratakan kaca film pada kaca pintu dengan kapi plastik, atau glass
Squeegee dari arah pusat ke sisi sehingga kaca film rata dan tidak
bergeser dengan mudah. Beberapa mobil memiliki kaca pintu
cembung sehingga membentuk kurva horizontal dan vertikal sehingga
perlu menyusut panas untuk menyesuaikan bentuk . Jika bentuk kaca
cembung, maka harus melalui proses pemanasan.
22
Gambar 2. 16 meratakan kaca pada kaca luar
8) Turunkan kaca pintu sedikit , dan pastikan kaca film tidak bergeser
atau terlipat. Gunakan cutter tajam dan potong di sepanjang bagian
atas kaca.
Naikkan kaca pintu kembali ke posisi atas, dan hati-hati agar kaca film
tidak bergeser. Sebelum memulai bagian berikutnya memeriksa kaca
23
pintu untuk memastikan bahwa ketika Anda memotong kiri dan bagian
kanan kemudian membuka kaca pintu itu tidak meninggalkan celah
besar ketika kaca pintu terbuka , jika jendela terbuka dan akan
meninggalkan kesenjangan Anda akan perlu untuk memastikan Anda
memotong fim tersebut tepat yang akan lebih rumit .
9) Potong tepi kiri sepanjang gasket, dan hati-hati agar tidak melikai karet
pintu
10) Potong juga bagian lain dan potongan kaca film mepet ke gasket
24
11) Ambil ambil kaca film dari kaca pintu dan menempatkan pada
permukaan pemotongan, asahi permukaan kaca film kemudian
ratakan permukaan dengan kapi.
25
12) Menggunakan penggaris untuk merapikan setiap sisi potongan.
26
Proses pemasangan kaca film
1) kaca fil sudah sesuai bentuk kaca pintu, maka siapkan permukaan
kaca pintu bagian dalam. Semprotkan larutan pada bagian dalam kaca
dan bersihkan menggunakan kapi plastik, lalu keringkan dengan kain
lap kering halus. Bila kaca pintu terdapat stiker, lepaskan stiker dan
sisa perekat bersihkan dengan scrap kaca kaca.
2) Keringkan tepi dengan kain kering sehingga tidak ada air kotor
menetes ke bawah, pastikan untuk membersihkan sekitar gasket
untuk memastikan bahwa tidak ada kontaminasi pada celah-celah .
27
Gambar 2. 23 pembersihan celah-celah karet kaca
28
4) Tempatkan pelindung karet kaca (gasket) sedikit ke dalam gasket
bawah di bagian dalam jendela
29
Gambar 2. 26 perataan kaca film dengan kapi plastic
7) Turunkan kaca pintu sedikit dengan perlahan dan pastikan tidak ada
bagian yang melipat atau bergeser. Naikkan kembali jika posisi kaca fil
sudah tepat, dan dapat denga membantu untuk mendorong pada kaca
yang sangat lembut saat penutupan , jika Anda mendorong terlalu
keras pada kaca pintu listrik kadang-kadang memicu system
pengaman.
30
Gambar 2. 28 membantu menurunkan kaca dengan tangan
8) Jika bagian atas selesai lanjutkan menekan dengan kapi pada bagian
bawah sampai kaca film masuk ke karet kaca.
31
Gambar 2. 30 menekan kaca film bagian celah karet kaca
10) Keringkan seluruh bagian kaca pintu agar tidak tersisa air pada kaca
film.
32
D. Aktifitas Pembelajaran
Setelah membaca pembelajaran 2 ini, siapkan peralatan-peralatan sesuai
kebutuhan untuk memasang kaca film. Lakukan pemasangan dengan mengikuti
instruksi sesuai prosedur
E. Latihan/Tugas
1. Sebutkan peralatan yang dibutuhkan untuk pemasangan kaca film
2. Sebutkan fungsi peralatan pemasangan kaca film minimal 5 fungsi
3. Sebutkan aturan umum sebelum pemasangan kaca film
F. Rangkuman
1. Meteran
2. Botol semprotan
3. Skrap kaca atau kapi kaca
4. Skrap plastik
5. Squeegee
6. Cutter
7. Bedak/Talc
8. Kain lap
9. Heat gun
10. Isolasi transparan
11. Plastik scrub pad
33
2. Potongkan kaca film dengan sedikit melebihi ukuran kaca pintu hasil
pengukuran.
3. Bersihkan bagian luar kaca pintu untuk persiapan mal kaca film
4. Semprotkan cairan pada permukaan kaca
5. Letakkan kaca film pada kaca pintu dengan bagian belakang kaca film yang
melekat pada kaca.
6. Kaca film harus menutup setiap sisi kaca pintu, atur sehingga panjang dan
lebar melebihi bagian bawah, kanan, kiri dan atas karet kaca
7. Ratakan kaca film pada kaca pintu dengan kapi plastik, atau glass
Squeegee dari arah pusat ke sisi sehingga kaca film rata dan tidak bergeser
dengan mudah
8. Turunkan kaca pintu sedikit , dan pastikan kaca film tidak berggeser atau
terlipat. Gunakan cutter tajam dan potong di sepanjang bagian atas kaca.
9. Potong tepi kiri sepanjang gasket, dan hati-hati agar tidak melikai karet pintu
10. Potong juga bagian lain dan potongan kaca film mepet ke gasket
11. Ambil ambil kaca film dari kaca pintu dan menempatkan pada permukaan
pemotongan, asahi permukaan kaca film kemudian ratakan permukaan
dengan kapi.
12. Menggunakan penggaris untuk merapikan setiap sisi potongan.
13. Buat potongan setengah lingkaran setiap sudut untuk mengurangi
kemungkinan ujung kaca film terkelupas di bawah gasket
34
4. Tempatkan pelindung karet kaca (gasket) sedikit ke dalam gasket bawah di
bagian dalam jendela
5. Turunkan kaca pintu ke bawah sedikit sehingga Anda bisa menempatkan
kaca film ke bagian atas kaca pintu (abaikan dulu bagian bawah pada saat
ini). Tempelkan kaca film pada kaca pintu pada bagian yang berperekat.
Penempatan kaca film dengan sisa bagian atas kaca pintu 1-2 mm, hal ini
untuk mengurangi kemungkinan kaca film terkelupas akibat terjepit karet
kaca bagian atas saat kaca pintu ditutup. Gunakan kapi plastic untuk
mendorong air dari dalam antara kaca film dan kaca, dimulai dari bagian
atas kea rah bawah.
6. Lanjutkan ke bagian sudut dengan kapi yang lebih kecil
7. Turunkan kaca pintu sedikit dengan perlahan dan pastikan tidak ada
bagian yang melipat atau bergeser. Naikkan kembali jika posisi kaca fil
sudah tepat, dan dapat denga membantu untuk mendorong pada kaca
yang sangat lembut saat penutupan , jika Anda mendorong terlalu keras
pada kaca pintu listrik kadang-kadang memicu system pengaman.
8. Jika bagian atas selesai lanjutkan menekan dengan kapi pada bagian
bawah sampai kaca film masuk ke karet kaca.
9. Lanjutkan dengan menekan dengan kapi khusus yang kecil untuk
memastikan bagian bawah dan sudut-sudut telah terpasang dengan baik
dan perekat melekat dengan baik.
10. Keringkan seluruh bagian kaca pintu agar tidak tersisa air pada kaca film.
35
36
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : PEMASANGAN
KACA FILM MELENGKUNG
A. Tujuan
Setelah guru mempelajari pembelajaran 3, diharapkan dapat;
1. memahami perbedaan pemasangan kaca film pada kaca data dan
lengkung
2. Memahami proserdur pembuatan mal/pola kaca film
3. Memahami prosedur pemasangan kaca film lengkung
C. Uraian Materi
37
2. Proses pembuatan mal/pola
a. Ukur jendela dan membuat catatan, kemudian pilih kaca film dengan
lebar yang sesuai, potongkan kaca film dengan melebihkan 1 – 2 inchi
atau 25 -50 mm.
38
c. Lap dengan kain lembab tapi tidak menetes airnya dan dan jika anda
menggunakan cincin, keluar cincin dari jari anda.
d. Taburkan tipis bedak pada kaca pintu, atau menggunakan kain lap
kering yang diberi bedak (talc) di atas kaca pintu sehingga
meninggalkan bekas tipis di seluruh kaca . Fungsi bedak ini adalah agar
saat kaca film dipanasi tidak melekat pada kaca sehingga sulit dilepas.
39
e. Buatlah garis air dengan kain basah secara horizontal pada bagian
tengah kaca. Hal ini dimaksudkan agar kaca film sedikit melekat
sehingga saat proses mal, kaca film tidak bergeser.
40
g. Letakkan kaca film pada kaca pintu dengan bagian berpelindung di
atas, karena saat dipasng dari bagian dalam maka posisinya tidak
berubah. Jika salah penempatan maka hasil mal/pola tidak dapat
digunakan.
41
i. Basahi permukaan kaca film kemudian ratakan dengan sedikit member
tekanan, dengan kapi plastic.
j. Potong kaca film yang terlalu melebihi lebar kaca, namun tetap harus
tersisa berukuran untuk memungkinkan penyusutan , pemotongan lebih
lanjut dilakukan setelah kaca film telah di panaskan dan menyusut.
Fim tidak akan secara alami mampu menyesuaikan kontur kaca yang
melengkung horisontal dan vertikal sehingga perlu sesuaikan dengan
42
proses panas dan diratakan dengan tangan yang menggunakan sarung
tangan mengusap berjalan dari tengah ke bawah dan ke atas kaca
k. Mulailah dengan bagian bawah ; panasi film dengan heat gun (pistol
pemanas) pada pengaturan tinggi dan memegangnya sekitar 25cm ( 10
" ) jarak dari kaca. Mulai di tengah kaca pintu dan menjalankan heat gun
dari baris ke bawah kaca perlahan ( sekitar 1 detik dari atas ke bagian
bawah ) kemudian kembali. Terus bergerak menjauh dari tengah ke
ujung kaca dan lagi dan ke ujung kaca lainnya . Semakin lama anda
dapat mulai untuk lebih mendekatkan heat gun dengan film . Teruskan
sampai film mengikuti kontur kaca Jangan khawatir dengan tampilan film
yang mengkerut, karena akan kembali rapi.
43
l. Ratakan dengan tangan dalam kondisi masih cukup panas dan akan
terlihat rapi
44
n. Setelah disemprot air ratakan dengan tangan lagi.
45
p. Ketika kaca film tersebut sudah fit ke kaca, mungkin mungkin dengan
beberapa gelembung kecil , pastikan ini gelembung berada di bawah
kaca film tersebut , bukan sisi , jika mereka berada di sisi Anda akan
perlu memanipulasi mereka ke bawah. Ini dapat dipanaskan cepat
dengan senapan panas dan didorong keluar dengan yang kapi yang
keras. Panaskan gelembung yang mulai dari puncak dan bekerja ke
bawah, melakukan ini dengan cepat dan kemudian gesek dengan kapi
di atasnya, jika ia muncul lagi kembali lakukan memproses sekali lagi.
Lakukan ini sampai semua gelembung hilang .
q. Jika bagian bawah selesai lakukan proses serupa pada bagian tengah
ke atas perlu untuk memangkas film , jika Anda memiliki film gelap
seperti 20 % atau lebih gelap Anda mungkin perlu untuk menempatkan
lampu di dalam boot sehingga Anda dapat melihat alur film untuk
melihat dot matrix atau tepi kaca . (tidak wajib dengan pemotongan pra).
46
Gambar 3. 17 memotong kelebihan kaca film setelah merata
r. Kaca film seharusnya bersih dan tertata rapi pada kaca mobil glass.
Pindahkan kaca film dan bersihkan bagian bagian luar dari kaca.
47
Gambar 3. 19 pembersihan pasca pemolaan
48
b. Gunakan kapi pembersih kaca untuk membersihkan semua air dan
kotoran dari kaca mobil.
c. Keringkan tepi dengan kain lap lembut, pastikan itu benar-benar bersih
49
d. Semprot kaca pintu menyeluruh cairan pelicin
50
f. Jika sudah terkelupas, semprotkan adhesive dengan cairan pelicin
g. Ambil kaca film yang sudah sesuai pola dengan bagian adhesive
ditempelkan pada bagian kaca
51
h. Semprotkan cairan pelican pada kaca film dan ratakan menggunakan
kapi plastic dengan sedikit tekanan secara horizontal dari bagian tengah
agar film menempel pada kaca.
i. Lakukan juga dengan kapi plastic kea rah vertical dari titik tengah kaca.
52
j. Sekarang ditinggalkan pada 4 sudut yang belum diratakan dan
beritekanan. Hati-hati di sini kadang-kadang terdapat lipatan kaca film,
jika hal ini terjadi perbaiki lipatan terlebih dahulu.
Jika ada figers gelembung kcili dapat dibiarkan selama satu jam untuk
memberikan waktu film kering sedikit dan kemudian kembali ratakan
dengan kapi. Jika gelembung sekitar 2,5 cm ( 1 " ) ini terlalu besar
untuk diabaikan, maka harus dilakukan menyusut dengan panas .
53
D. Aktifitas Pembelajaran
Setelah membaca pembelajaran 3 ini, siapkan peralatan-peralatan sesuai dan
bahan sealer. Siapkan panel simulasi untuk mengaplikasikan sealer. Pertama,
lakukan aplikasi secara langsung tanpa alat sealer gun, dan tidak menggunakan
tape sebagai pembatas aplikasi sealer. Selanjutnya lakukan dengan cara
langsung tetapi area aplikasi sealer diberi pembatas dengan tape.
Kedua, lakukan dengan sealer gun sesuai jenis yang anda miliki dan mengikuti
prosedur. Bandingkan ketiga prosedur tersebut, dan buatlah kesimpulan.
E. Latihan/Tugas
1. Jelaskan perbedaan pemasangan kaca film pada kaca data dan lengkung
2. Jelaskan proserdur pembuatan mal/pola kaca film
3. Jelaskan prosedur pemasangan kaca film lengkung
F. Rangkuman
Terdapat beberapa perbedaan pemasangan kaca film pada permukaan datar
dan lengkung yaitu;
1. Pemasangan pada kaca lengkung membutuhkan proses pemanasan untuk
mengerutkan kaca film sehingga menyesuaikan kontur kaca
2. Membutuhkan bedak/talc
3. Perlu diratakan dengan tangan yang menggunakan sarung tangan atau kain
selama proses pemanasan
54
meninggalkan bekas tipis di seluruh kaca . Fungsi bedak ini adalah agar
saat kaca film dipanasi tidak melekat pada kaca sehingga sulit dilepas.
e. Buatlah garis air dengan kain basah secara horizontal pada bagian
tengah kaca. Hal ini dimaksudkan agar kaca film sedikit melekat
sehingga saat proses mal, kaca film tidak bergeser.
f. Sebelum meletakkan kaca film pada kaca mobil untuk dimal/pola,
pastikan bahwa bagian yang menempel pada kaca adalah bagian
belakang. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan mengupas sudut
antara kaca film dan pelindungnya. Gunakan perekat transparan atau
isolasi, potong dan rekatkan pada kedua sisi sudut, lalu tarik berlawanan
arah pita di
g. Letakkan kaca film pada kaca pintu dengan bagian berpelindung di
atas, karena saat dipasng dari bagian dalam maka posisinya tidak
berubah. Jika salah penempatan maka hasil mal/pola tidak dapat
digunakan.
h. Potong sekitar hambatan atau biasanya pada penghapus kaca
belakang. Setelah semua sisi kaca tertutup oleh kaca film ratakan
dengan tangan.
i. Basahi permukaan kaca film kemudian ratakan dengan sedikit member
tekanan, dengan kapi plastic.
j. Potong kaca film yang terlalu melebihi lebar kaca, namun tetap harus
tersisa berukuran untuk memungkinkan penyusutan , pemotongan lebih
lanjut dilakukan setelah kaca film telah di panaskan dan menyusut .
k. Mulailah dengan bagian bawah ; panasi film dengan heat gun (pistol
pemanas) pada pengaturan tinggi dan memegangnya sekitar 25cm ( 10
" ) jarak dari kaca. kaca Jangan khawatir dengan tampilan film yang
mengkerut, karena akan kembali rapi.
l. Ratakan dengan tangan dalam kondisi masih cukup panas dan akan
terlihat rapi
m. Angkat bagian bawah film yang panasnya menurun dan semprot
menyeluruh dengan air
n. Setelah disemprot air ratakan dengan tangan lagi.
o. Selanjutnya rapikan dengan kapi plastic, ketika merapikan harus hati-
hati, berikan sedikit tekanan. Berhati -hati jika terdapat lipatan pada
55
film karena jika diratakan dengan kapi sebelum dirapikan akan merusak
kaca film.
p. Ketika kaca film tersebut sudah fit ke kaca, mungkin mungkin dengan
beberapa gelembung kecil , pastikan ini gelembung berada di bawah
kaca film tersebut , bukan sisi , jika mereka berada di sisi Anda akan
perlu memanipulasi mereka ke bawah.
q. Jika bagian bawah selesai lakukan proses serupa pada bagian tengah
ke atas.Potong bawah film untuk 1-2 mm lebih ukuran dot matrix ( tidak
diperlukan dengan pra pemotongan ) .
r. Kaca film seharusnya bersih dan tertata rapi pada kaca mobil glass.
Pindahkan kaca film dan bersihkan bagian bagian luar dari kaca.
56
sepanjang tepi jendela untuk mencegah air menetes di belakang fim
tersebut
Berikan masukan untuk memperbaiki modul ini, karena penyusun sadar masih
banyak kelemahan.
H. Kunci Jawaban
57
tetap stabil maka kinerja system pendingin (AC) menjadi tidak terlalu
berat yang berakibat pada penggunaan bahan bakar.
58
f) Pada kondisi musim hujan, kaca mobil sering kali berembun.
Bersihkan sisa sisa embun dengan lap halus agar tidak ditumbuhi
jamur.
59
e) Cutter
Cutter digunakan untuk memotong kaca film. Gunakan cutter tajam
dan ukuran kecil saja, karena lokasi dan posisi pemotongan yang
sempit.
60
i) Potong kaca film yang terlalu melebihi lebar kaca, namun tetap
harus tersisa berukuran untuk memungkinkan penyusutan ,
pemotongan lebih lanjut dilakukan setelah kaca film telah di
panaskan dan menyusut .
j) Mulailah dengan bagian bawah ; panasi film dengan heat gun
(pistol pemanas) pada pengaturan tinggi dan memegangnya
sekitar 25cm ( 10 " ) jarak dari kaca.
k) Ratakan dengan tangan dalam kondisi masih cukup panas dan
akan terlihat rapi
l) Angkat bagian bawah film yang panasnya menurun dan semprot
menyeluruh dengan air
m) Setelah disemprot air ratakan dengan tangan lagi.
n) Selanjutnya rapikan dengan kapi plastic, ketika merapikan harus
hati-hati, berikan sedikit tekanan. Berhati -hati jika terdapat
lipatan pada film karena jika diratakan dengan kapi sebelum
dirapikan akan merusak kaca film.
o) Ketika kaca film tersebut sudah fit ke kaca, mungkin mungkin
dengan beberapa gelembung kecil , pastikan ini gelembung
berada di bawah kaca film tersebut , bukan sisi , jika mereka
berada di sisi Anda akan perlu memanipulasi mereka ke bawah.
p) Jika bagian bawah selesai lakukan proses serupa pada bagian
tengah ke atas.Potong bawah film untuk 1-2 mm lebih ukuran dot
matrix ( tidak diperlukan dengan pra pemotongan ) .
q) Kaca film seharusnya bersih dan tertata rapi pada kaca mobil
glass. Pindahkan kaca film dan bersihkan bagian bagian luar dari
kaca.
61
c) Keringkan tepi dengan bebas serat kain , pastikanitu benar-benar
bersih
d) Semprot kaca pintu menyeluruh cairan pelicin
e) Lepaskan pelindung kaca film menggunakan sepotong sellotape
di kedua sisi sudut. Pastikan bahwa pelapis berada di bagian atas
sehingga bagian perekan menghadap anda.
f) Jika sudah terkelupas, semprotkan adhesive dengan cairan
pelicin
g) Ambil kaca film yang sudah sesuai pola dengan bagian adhesive
ditempelkan pada bagian kaca
62
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran 1 samapi 3 membahas tentang kaca film, jenis dan spesifikasinya.
Kaca film memiliki beberapa jenis dan tingkat kegelapan, dengan kualitas sangat
ditentukan oleh kemampuan menahan panas.
63
B. Tindak Lanjut
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda mengunjungi took aksesories
untuk melihat jenis-jenis kaca film dan kwalitasnya. Lakukan pemasangan kaca
film dengan mengikuti langkah-langkah dalam modul agar anda menjadi terampil.
C. Evaluasi
1. Kaca film memiliki fungsi tambahan sebagai ….
A. piranti tambahan keamanan
B. Peredam suara
C. Perapat kaca
D. Penghalang pandangan
64
C. Kaca film Oneway : sesuai dengan namanya , kaca film ini berbentuk
cermin / silver .
D. Kaca film dof yaitu tidak mengkilat dan tidak memantulkan cahaya
5. Berikut merupakan singkatan dari jenis kaca film yang menentukan tinggkat
kegelapan ....
A. UVT
B. VLT
C. IRR
D. TSER
6. Salah satu cairan yang tidak disarankan untuk membersihkan kaca film
adalah cairan ….
A. Pembersih kaca
B. Shampoo mobil
C. Alcohol
D. Air biasa
7. Alat yang tidak perlu digunakan dalam pemasangan kaca film pada
permukaan kaca datar adalah ....
A. Botol semprotan
B. Skrap plastik
C. Heat gun
D. Cutter
9. Tujuan pemasangan kaca film untuk kaca pintu bagian atas disisakan 3
sampai 5 mm adalah ...
65
A. Mengurangi penggunaan bahan yang berlebihan
B. Agar tidak mudah terkelupas oleh gesekan karet kaca
C. Memudahkan pemasangan kaca film
D. Menghindari air masuk ke celah-celah antara kaca film
10. Perbedaan pemasangan kaca film pada kaca datar dan kaca lengkung
adalah, kecuali ....
A. Pemasangan pada kaca lengkung membutuhkan proses pemanasan
B. Membutuhkan bedak/talc agar mudah dilepas
C. Perlu diratakan dengan tangan yang menggunakan sarung tangan
D. Pemasangan kaca lengkung tidak membutuhkan sqeegee
11. Setelah langkah mengukur panjang dan lebar kaca, yang dilakukan adalah
....
A. Semprotkan cairan pembersih dan bersihkan permukaan kaca dengan
karet busa.
B. Memilih ukuran kaca film yang sesuai ukuran dan memotong
C. Lap dengan kain lembab tapi tidak menetes airnya
D. Buatlah garis air dengan kain basah secara horizontal
66
D. Kunci Jawaban
1. A
2. A
3. D
4. D
5. B
6. C
7. C
8. A
9. B
10. D
11. B
67
GLOSARIUM
TSER ( Total Solar Energy Rejected ). TSER hampir sama dengan IRR.
Semakin besar spek % TSER maka kemampuan kaca film menolak panas
semakin baik.
Squeege : adalah alat dengan permukaan datar dari karet, digunakan untuk
menghapus cairan dari permukaan kaca.
68
DAFTAR PUSTAKA
69
LAMPIRAN
Macam-macam produk kaca film dan spesifikasinya
70
71
Penulis :
Muljo Rahardjo; 081333452678; muljorahardjo@yahoo.com
Penelaah :
Drs. H. Zainal Abidin, M.Pd
Copyright 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Otomotif dan Elektronika, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan
Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena
Karya.
i
ii
DAFTAR ISI
iii
D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................. 45
E. Latihan / Kasus / Tugas ............................................................................ 45
F. Rangkuman .............................................................................................. 46
G. Balikan dan Tindak Lanjut......................................................................... 46
PENUTUP ......................................................................................................... 49
A. Kesimpulan ............................................................................................... 49
B. Balikan dan Tindak Lanjut......................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 51
iv
DAFTAR TABEL
v
vi
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
A. Petunjuk Bagi Peserta Diklat
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini
maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
1. Pelajari petunjuk penggunaan, latar belakang, deskripsi kegiatan dan
indikator pencapaian kompetensi.
2. Bacalah dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-
masing materi pokok. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta diklat dapat
bertanya pada instruktur/fasilitator pengampu materi.
3. Kerjakan tugas dan latihan untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap
materi yang dibahas.
4. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-
hal berikut:
a. Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
b. Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
c. Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan
bahan yang diperlukan dengan cermat.
d. Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
e. Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin
guru atau instruktur terlebih dahulu.
f. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
g. Jika belum menguasai materi yang diharapkan, lakukan pengulangan
pada materi pokok sebelumnya atau bertanya kepada instruktur yang
mengampu materi.
1
4. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktik baru, dan
menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses pembelajaran.
5. Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
6. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
7. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja (DU/ DI) untuk membantu jika
diperlukan
PETA KOMPETENSI
POSISI MODUL
KODE UNIT
NAMA UNIT KOMPETENSI WAKTU
KOMPETENSI
2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kegiatan peniaian dan evaluasi pembelajaran selalu dilakukan pendidik untuk
mengetahui sejauh mana penguasaan kompetensi oleh peserta didik. Hal ini
dilakukan sebagai rasa tanggung jawab yang harus menyampaikan hasil
penilaian dan evaluasi pembelajaran kepada pemangku kepentingan di satuan
pendidikan (sekolah). Padahal manfaat hasil penilaian dan evaluasi
pembelajaran tidak hanya itu.
Hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran dapat digunakan sebagai acuan untuk
melakukan tindakan remideal dan pengayaan. Namun harus ditinjau dulu dari
nilai ketuntasan belajar, apakah pencapaian kompetensi peserta didik sudah
memenuhi atau belum. Bila sudah memenuhi, akan dilakukan tindakan
pengayaan. Namun bila masih belum memenuhi ketuntasan belajar, peserta
didik harus memperoleh tindakan remedial.
Menyadari betapa pentingnya pemanfaatan hasil penilaian dan evaluasi
pembelajaran bagi pendidik, maka modul “Pemanfaatan Penilaian dan Evaluasi
Pembelajaran” ini disiapkan. Hal ini dilakukan agar prestasi belajar peserta didik
dapat meningkat secara berkesinambungan. Peningkatan kompetensi pendidik
saat ini, adalah untuk menjamin pencapaian kompetensi peserta didik secara
maksimal.
B. Deskripsi singkat
Dalam mempelajari materi pelatihan ini, ada empat materi pokok yang harus
dilaksanakan yaitu:
Materi Pokok I : Ketuntasan Belajar
Materi Pokok II : Remedial Pembelajaran
Materi Pokok III. Pengayaan Pembelaajaran
Materi Pokok IV. Laporan Hasil Belajar
C. Tujuan
Peserta diklat memahami kompetensi dasar, indikator, dan lingkup materi yang
harus dikuasai agar dapat memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
pembelajaran pada komptensi-kompetensi yang diampu secara efektif.
3
1. Kompetensi Dasar
Kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta diklat meliputi:
a. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk
menentukan ketuntasan belajar
b. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang
program remedial dan pengayaan.
c. Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku
kepentingan
d. Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam modul ini mencakup:
a. Informasi hasil penilaian dan evaluasi digunakan untuk menentukan
ketuntasan belajar
b. Hasil penentuan ketuntasan belajar diklasifikasikan ke dalam
kelompok tuntas dan belum tuntas
c. Informasi hasil penilaian dan evaluasi digunakan untuk merancang
program remedial
d. Informasi hasil penilaian dan evaluasi digunakan untuk merancang
program pengayaan
e. Hasil penilaian dan evaluasi disusun berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan yang akan digunakan oleh pemangku kepentingan
f. Hasil penilaian dan evaluasi dikomunikasikan kepada pemangku
kepentingan
g. Hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran dimanfaatkan sebagai
bahan pertimbangan perbaikan penyusunan rancangan pelaksanaan
pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya
h. Hasil penyusunan rancangan pembelajaran digunakan dalam proses
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
4
D. Materi Pokok
5
6
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. KETUNTASAN
BELAJAR
A. Tujuan
Peserta diklat memahami pengertian dan tujuan ketuntasan belajar, serta nilai
ketuntasan belajar, dari hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran pada kegiatan
pembelajaran yang diampu.
B. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan materi pokok 1 “Ketuntasan Belajar”, meliputi:
1. Informasi hasil penilaian dan evaluasi digunakan untuk menentukan
ketuntasan belajar
2. Hasil penentuan ketuntasan belajar diklasifikasikan ke dalam kelompok
tuntas dan belum tuntas
C. Uraian Materi
Materi ketuntasan belajar terurai dalam tiga sub materi, yaitu: (1) Pengertian dan
Tujuan Ketuntasan Belajar, dan (2) Nilai Ketuntasan Belajar.
Sub materi Pengertian Dan Tujuan Ketuntasan Belajar terdiri atas dua bahasan,
yaitu: pengertian ketuntasan belajar dan tujuan ketuntasan belajar.
7
2) Ketuntasan belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta
didik menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya
dalam satu semester
3) Ketuntasan belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan
peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran.
4) Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta
didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan
pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan.
Walau pada Permendikbud no. 104 tahun 2014 telah dikemukakan adanya
empat macam ketuntasan belajar, namun inti dari kesemuanya itu adalah
ketuntasan substansi/kompetensi. Sehingga pada pembahasan selanjutnya akan
difokuskan pada ketuntasan substansi/ kompetensi. Ketuntasan kompetensi
terdiri atas tiga jenis, yaitu: kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan,
dan kompetensi sikap dirumuskan sebagai berikut.
1) Ketuntasan belajar untuk kompetensi pengetahuan ditetapkan dengan
skor rerata 71
8
2) Ketuntasan belajar untuk kompetensi keterampilan ditetapkan dengan
capaian optimum 71
3) Ketuntasan belajar untuk kompetensi sikap ditetapkan berdasarkan
modus dengan predikat Baik (B)
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam
bentuk angka dan huruf, yakni 100 – 0 untuk angka yang ekuivalen dengan huruf
A sampai dengan D sebagaimana tertera pada tabel berikut.
Nilai Ketuntasan
Pengetahuan dan Keterampilan
86 - 100 A
71 - 85 B
56 - 70 C
<=55 D
Penentuan nilai ketuntasan belajar pada Permendikbud no. 104 tahun 2014,
adalan nilai ketuntasan belajar minimal. Sehingga sekolah dapat menentukan
nilai ketuntasan belajar di atas dari yang tertuang pada Permendikbud no. 104
2014 teserbut. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika akan
menentukan nilai ketuntasan diatas ketentuan minimal, yaitu:
1) Rerata nilai prestasi hasil belajar tingkat satuan pendidikan (sekolah),
yaitu rerata dari semua nilai hasil belajar peserta didik yang ada di
sekolah. Apabila rerata nilai prestasi hasil belajar tingkat satuan
pendidikan (sekolah) diatas atau sama dengan ketuntasan minimal, maka
9
sekolah dapat mempertimbangkan untuk menaikkan nilai ketuntasan
belajar.
2) Kualitas pendidik, yaitu motivasi dan kemampuan meningkatkan maupun
mengembangkan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan. Sehingga
kalau motivasi dan kemampuan para pendidik cukup memadai, sekolah
dapat mempertimbangkan untuk menaikkan nilai ketuntasan belajar.
3) Sarana pembelajaran, yaitu semua perangkat penunjang keberhasilan
pembelajaran (misal: laboratorium, media pembelajaran, lingkungan
belajar, perpustakaan). Sehingga kalau sarana pembelajaran setelah
dianalisis cukup memadai, maka menaikkan nilai ketuntasan belajar
dapat dipertimbangkan.
4) Dukungan manajemen, yaitu kebijakan kepala sekolah beserta komite
sekolah, sistem pengelolaan administrasi dan informasi, jalinan
kerjasama dengan dunia usaha/industri dan masyarakat. Sehingga kalau
dukungan manajemen terhadap sekolah cukup besar, maka menaikkan
nilai ketuntasan belajar dapat dilakukan.
Kesimpulannya, keempat hal tersebut perlu diperhatikan bila sekolah akan
menaikkan nilai ketuntasan belajar yang akan dijadikan sebagai acuan
pencapaian target prestasi.
D. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta diklat meliputi: mempelajari modul,
berdiskusi dengan teman sejawat, mengerjakan latihan / kasus / tugas, dan
merefleksi diri.
F. Rangkuman
Ketuntasan belajar dibedakan menjadi empat tingkatan: (1) ketuntasan
penguasaan substansi (kompetensi dasar), (2) ketuntasan belajar satu semester,
(3) ketuntasan belajar satu tahun ajaran, dan (4) ketuntasan belajar tingkat
satuan pendidikan. Pada Permendikbud no. 104 tahun 2014 dinyatakan: (1)
Ketuntasan belajar untuk kompetensi pengetahuan ditetapkan dengan skor
rerata 71, (2) Ketuntasan belajar untuk kompetensi keterampilan ditetapkan
dengan capaian optimum 71, (3) Ketuntasan belajar untuk kompetensi sikap
ditetapkan berdasarkan modus dengan predikat Baik (B).
2. Tindak lanjut
Peserta dinyatakan berhasil dalam mempelajari materi ini apabila telah mampu
menjawab soal-soal evaluasi / latihan dalam materi ini, tanpa melihat atau
membuka materi dengan nilai minimal 75. Bagi yang belum mencapai nilai
minimal 75 diharapkan untuk lebih giat mendalami lagi sehingga dapat
memperoleh nilai minimal 75.
11
12
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2. REMEDIAL
PEMBELAJARAN
A. Tujuan
Peserta diklat memahami pengertian dan tujuan remedial pembelajaran,
perancangan program kegiatan remedial pembelajaran, dan pelaksanaan
kegiatan remedial pembelajaran pada mata pelajaran yang diampu.
B. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan materi pokok 2 “Remedial Pembelajaran” adalah:
1. Informasi hasil penilaian dan evaluasi digunakan untuk merancang program
remedial
2. Hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran dimanfaatkan sebagai bahan
pertimbangan perbaikan penyusunan rancangan pelaksanaan pembelajaran
yang akan dilakukan selanjutnya.
C. Uraian Materi
Materi Remedial Pembelajaran diuraikan dalam tiga sub materi, yaitu: (1)
Pengertian dan Tujuan Remedial Pembelajaran, (2) Perancangan dan
Pelaksanaan Remedial Pembelajaran.
Prestasi hasil belajar peserta didik, walaupun disampaikan oleh pendidik (guru)
yang sama, hasilnya belum tentu sama. Ada sebagian yang hasilnya di atas
ketuntasan belajar, namun ada sebagian yang masih di bawah ketuntasan
belajar. Salah satu penyebabnya adalah, adanya keragaman dari peserta didik.
Ada peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata kelas, namun ada
pula peserta didik yang kemampuannya di bawah rata-rata kelas. Begitu pula
lingkungan yang ada di sekitar para peserta didik tersebut. Ada yang sangat
13
mendukung, namun ada pula yang kuarang mendukung. Sehingga wajar kalau
prestasi hasil belajar yang diperoleh peserta didik berbeda-beda pula.
Menghadapi kenyataan ini, pendidik perlu bertindak bijak. Yakni melakukan
tindakan perbaikan untuk peserta didik yang prestasi hasil belajarnya di bawah
nilai ketuntasan belajar tersebut. Tindakan ini disebut sebagai kegiatan remedial
pembelajaran.
Istilah remedial berasal dari kata “remedy” yang memiliki arti “menyembuhkan”.
Dalam pengertian yang lebih umum, banyak orang yang mengartikan remedial
sebagai tindakan perbaikan. Memang kegiatan remedial di sekolah sering
dilakukan melaui perbaikan-perbaikan, baik terhadap cara memberikan
penjelasan maupun perangkat yang digunakan. Hal ini dilakukan untuk
peningkatan prestasi hasil belajar.
Menyimak beberapa kegiatan yang dilakukan para pendidik di sekolah dan asal
kata istilah remedial, dapat diperoleh definisi remedial pembelajaran. Yaitu,
remedial pembelajaran merupakan tindakan lanjutan berupa kegiatan perbaikan
yang dilakukan oleh pendidik untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami
oleh peserta didik berdasarkan hasil belajar.
14
4) Melakukan percepatan pembelajaran, artinya bila remedial dilakukan
sejak dini dan konsisten, maka kesulitan belajar peserta didik akan
terdeteksi secara dini pula. Sehingga penyelesaiannya dapat dilakukan
lebih awal, yang pada akhirnya ketuntasan demi ketuntasan belajar
berikutnya dapat dicapai dengan lebih mudah.
15
1) Pembahasan ulang kompetensi yang harus dikuasai, yaitu membahas
kembali kompetensi yang masih belum atau kurang dikuasai oleh peserta
didik. Pembahasan ulang dapat dilakukan melalui: penjelasan oleh
pendidik, diskusi atau tanya jawab, atau penjelasan oleh tutor sebaya.
2) Latihan untuk penguatan penguasaan kompetensi, adalah penerapan dari
apa yang telah dibahas agar penguasaan kompetensi peserta didik
menjadi lebih baik (meningkat).
3) Postes (tes penguasaan kompetensi), merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk pengukuran penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang harus diperbaiki.
Pengelolaan kegiatan remedial dapat dilakukan secara: individu/perorangan atau
kelompok. Sedangkan pengelolaan waktu remedial dapat dialkukan di luar waktu
terjadwal, namun dapat juga dilakukan di dalam waktu terjadwal. Pelaksanaan di
luar waktu terjadwal biasanya dilakukan setelah waktu belajar normal (setelah
jam belajar usai). Sedangkan untuk pelaksanaan di dalam waktu terjadwal,
biasanya dilakukan pada pembelajaran praktik. Peserta didik yang menjalani
remedial pembelajaran diberi bimbingan, selanjutnya diminta berlatih sampai
menguasai kompetensi. Sedangkan peserta didik yang lain melanjutkan
pekerjaan pada tugas berikutnya. Namun pada pembelajaran teori dapat pula
dilakukan di dalam waktu terjadwal, biasanya dilakukan pada waktu yang telah
dialokasikan sebelumnya (sudah direncanakan, untuk kegiatan remedial
pembelajaran). Hal ini dirancang sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan
(sebelum awal semester).
D. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta diklat meliputi: mempelajari modul,
berdiskusi dengan teman sejawat, mengerjakan latihan / kasus / tugas, dan
merefleksi diri.
16
3. Kelompok 1 sd 3 membahas Penegrtian dan Tujuan Remedial
Pembelajaran
4. Kelompok 4 sd 6 membahas Perancangan dan Pelaksanaan
Remedial Pembelajaran
5. Mempresentasikan hasil bahasan ke kelompok lain (@ 7 menit)
6. Waktu pembahasan 30 menit
F. Rangkuman
Remedial pembelajaran memiliki peran penting dalam keberhasilan peserta didik.
Karena kesulitan yang mereka dihadapi akan diatasi melalaui perbaikan-
perbaikan dalam kegiattan remedial ini. Tujuan remedial pembelajaran meliputi:
mengatasi kesulitan belajar, meningkatkan penguasaan kompetensi,
meningkatkan prestasi hasil belajar (agar memenuhi ketuntasan belajar), dan
melakukan percepatan belajar. Sebelum dilakukan tindakan, harus ada
perancangan kegiatan berdasarkan prestasi hasil belajar yang ditinjau dari
ketuntasan belajar. Sehingga tindakan yang dilakukan akan memiliki kesesuaian
dengan kesulitan peserta didik dalam pencapaian penguasaan kompetensi.
1. Balikan
a. Hal-hal apa saja yg sudah saudara kuasai berdasarkan pemahaman
dan pengalaman yang berkaitan dengan materi Remedial Pembelajaran
?
b. Hal-hal apa saja yg masih belum saudara kuasai berdasarkan
pemahaman dan pengalaman yang berkaitan dengan materi Remedial
Pembelajaran?
c. Saran apa yang dapat saudara sampaikan terkait dengan proses
pembahasan materi Remedial Pembelajaran agar kegiatan berikutnya
lebih baik / lebih berhasil ?
2. Tindak lanjut
Peserta dinyatakan berhasil dalam mempelajari materi ini apabila telah mampu
menjawab soal-soal evaluasi / latihan dalam materi ini, tanpa melihat atau
17
membuka materi dengan nilai minimal 75. Bagi yang belum mencapai nilai
minimal 75 diharapkan untuk lebih giat mendalami lagi sehingga dapat
memperoleh nilai minimal 75.
18
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3. PENGAYAAN
PEMBELAJARAN
A. Tujuan
Peserta diklat memahami pengertian dan tujuan pengayaan pembelajaran,
perancangan program kegiatan pengayaan pembelajaran, dan pelaksanaan
kegiatan pengayaan pembelajaran pada mata pelajaran yang diampu.
B. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan materi pokok 3 “Pengayaan Pembelajaran” adalah:
1. Informasi hasil penilaian dan evaluasi digunakan untuk merancang program
pengayaan
2. Hasil penyusunan rancangan pembelajaran digunakan dalam proses
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
C. Uraian Materi
Materi Remedial Pembelajaran diuraikan dalam tiga sub materi, yaitu: (1)
Pengertian dan Tujuan Pengayaan Pembelajaran, (2) Perancangan dan
Pelaksanaan Pengayaan Pembelajaran.
19
remedial pembelajaran adalah untuk peserta didik yang prestasi hasil belajarnya
di bawah nilai ketuntasan belajar. Sedangkan tindakan pengayaan pembelajaran
adalah untuk peserta didik yang prestasi hasil belajarnya di atas nilai ketuntasan
belajar. Tindakan remedial pembelajaran dilakukan untuk melakukan perbaikan-
perbaikan, sedangkan tindakan pengayaan pembelajaran dilakukan untuk
pengembangan penguasaan kompetensi peserta didik.
Berdasarkan tindakan yang dilakukan pendidik dalam melaksanakan kegiatan
pengayaan pembelajaran di sekolah, dapat dibuat suatu kesimpulan. Yaitu,
bahwa pengayaan pembelajaran merupakan kegiatan penambahan pengalaman
bagi peserta didik yang prestasi belajarnya sudah memenuhi ketuntasan belajar
atau melebihi dari yang ditetapkan pada kurikulum.
20
Sub Materi 2: Perancangan dan Pelaksanaan Pengayaan
Pembelajaran
Sub materi 2 “Perancangan dan Pelaksanaan Pengayaan Pembelajaran
diuraikan dalam dua unsur, yaitu: Perancangan Program Pengayaan
Pembelajaran, dan Pelaksanaan Program Pengayaan Pembelajaran.
21
yang diharapkan dari kegiatan ini, adalah untuk melatih peserta didik
bekerja dengan tekun, teliti, tidak tergantung dari orang lain. Namun dapat
bekerjasama atau berkolaborasi dengan pihak lain.
3) Pemecahan masalah, adalah kegiatan yang menuntut kemampuan
identifikasi, analisis, dan evaluasi, serta pengambilan keputusan. Dengan
kegiatan seperti ini diharapkan peserta didik dapat berlatih berpikir dan
bersikap kritis terhadap permasalahan yang terjadi. Hal ini akan menjadi
bekal positif ketika mereka berada di dunia kerja.
D. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta diklat meliputi: mempelajari modul,
berdiskusi dengan teman sejawat, mengerjakan latihan / kasus / tugas, dan
merefleksi diri.
F. Rangkuman
Peran pengayaan pembelajaran sangat penting dalam pengembangan
penguasaan kompetensi peserta didik. Tujuan pengayaan pembelajaran adalah
untuk penguatan penguasaan kompetensi, pengembangan kreativitas, dan
perlakuan adil kepada peserta didik. Tindakan pengayaan pembelajaran
ditujukan bagi peserta didik yang memiliki prestasi hasil belajar diatas atau sama
dengan nilai ketuntasan belajar. Perancangan kegiatan program pengayaan
pembelajaran dilakukan dengan cara: menganalisis prestasi hasil belajar,
mengelompokkan jenis keunggulan yang dimiliki peserta didik, dan menyusun
program pengayaan. Pelaksanaan pengayaan pembelajaran dilakukan melalui
kegiatan eksploratori, keterampilan proses, dan pemecahan masalah.
Sedangkan pengelolaan kegiatan dapat dilakukan melalui belajar mandiri dan
belajar dalam kelompok.
1. Balikan
a. Hal-hal apa saja yg sudah saudara kuasai berdasarkan pemahaman
dan pengalaman yang berkaitan dengan materi Pengayaan
Pembelajaran ?
b. Hal-hal apa saja yg masih belum saudara kuasai berdasarkan
pemahaman dan pengalaman yang berkaitan dengan materi Pengayaan
Pembelajaran) ?
c. Saran apa yang dapat saudara sampaikan terkait dengan proses
pembahasan materi Pengayaan Pembelajaran agar kegiatan berikutnya
lebih baik / lebih berhasil ?
2. Tindak lanjut
Peserta dinyatakan berhasil dalam mempelajari materi ini apabila telah mampu
menjawab soal-soal evaluasi / latihan dalam materi ini, tanpa melihat atau
membuka materi dengan nilai minimal 75. Bagi yang belum mencapai nilai
23
minimal 75 diharapkan untuk lebih giat mendalami lagi sehingga dapat
memperoleh nilai minimal 75.
24
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4. LAPORAN
PENCAPAIAN KOMPETENSI
A. Tujuan
Peserta diklat memahami pengertian dan tujuan laporan pencapaian kompetensi,
format laporan pencapaian kompetensi serta cara pengisiannya pada mata
pelajaran yang diampu.
B. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan materi pokok 4 “Laporan Pencapaian Kompetensi”
meliputi:
1. Hasil penilaian dan evaluasi disusun berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan untuk keperluan pemangku kepentingan
2. Hasil penilaian dan evaluasi dikomunikasikan kepada pemangku
kepentingan
C. Uraian Materi
Materi “Laporan Pencapaian Kompetensi” diuraikan dalam dua sub materi, yaitu:
(1) Pengertian dan Tujuan Laporan Pencapaian Kompetensi dan (2) Format dan
Cara Pengisian Laporan Pencapaian Kompetensi.
25
dilakukan. Tentu keberhasilan secara global, karena data diperoleh dari prestasi
keseluruhan peserta didik yang terekam pada buku rapor tersebut.
Data prestasi pencapaian kompetensi peserta didik sangat penting bagi satuan
pendidikan (sekolah), karena keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh
sekolah akan tercermin dari data keseluruhan prestasi hasil belajar peserta didik
tersebut. Secara umum tujuan laporan pencapaian kompetensi adalah
dokumentasi, komunikasi untuk orang tua, dan komunikasi untuk pemangku
kepentingan yang lain.
1) Mendokumentasikan prestasi hasil belajar peserta didik, yaitu menyimpan
semua data prsetasi hasil belajar peserta didik dengan sistematis
sehingga dapat menyajikan data yang terolah dan dapat dilihat sewaktu-
waktu.
2) Menkomunikasikan prestasi hasil belajar kepada orang tua, yaitu
menggunakan buku rapor sebagai sarana untuk menginformasikan
prestasi hasil belajar peserta didik kepada orang tua. Sehingga orang tua
mengetahui perkembangan presatsi belajar anaknya.
3) Menkomunikasikan prestasi hasil belajar kepada pemangku kepentingan
yang lain, yaitu menggunakan data hasil olahan prestasi peserta didik
sebagai prestasi sekolah dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Selanjutnya prestasi sekolah (satuan pendidikan) ini dikomunikasikan
kepada pemangku kepentingan yang lain, seperti: dinas pendidikan,
PSMK, atau pemangku yang lain.
LAPORAN
PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK)
27
LAPORAN
PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK)
Nama Sekolah : a a
NISN/NSS : a a
Alamat Sekolah : a a
a a
Kelurahan : a a
Kecamatan : a a
Kabupaten/Kota : a a
Provinsi : a a
Website : a a
E-mail : a a
28
KETERANGAN TENTANG DIRI PESERTA DIDIK
1. Nama Peserta Didik (Lengkap) : ……………………………
2. Nomor Induk Siswa Nasional : ……………………………
3. Tempat Tanggal Lahir : ……………………………
4. Jenis Kelamin : ……………………………
5. Agama : ……………………………
6. Status Dalam Keluarga : ……………………………
7. Anak ke : ……………………………
8. Alamat Peserta Didik : ……………………………
9. Nomor Telepon Rumah : ……………………………
10. Sekolah Asal : ……………………………
11. Diterima di sekolah ini
Di kelas : …………………………….
Pada Tanggal : …………………………….
12. Nama Orang Tua
a. Ayah : ……………………………
b. Ibu : ……………………………
13. Alamat Orang Tua : ……………………………
: ……………………………
Nomor Telepon Rumah : ……………………………
14. Pekerjaan Orang Tua
a. Ayah : ……………………………
b. Ibu : ……………………………
15. Nama Wali Peserta Didik : ……………………………
16. Alamat Wali Peserta Didik : ……………………………
: ……………………………
Nomor Telepon Rumah : ……………………………
17. Pekerjaan Wali Peserta Didik : ……………………………
3x4
........................................
.NIP:
29
Nama Sekolah : ................................ Kelas : .........................
Alamat : ................................ Semester : 2 (Dua)
CAPAIAN
Pengetahuan Keterampilan
Sikap Sosial dan Spiritual
(Kl-3) (Kl-4)
No. Mapel
Angka Predikat Angka Predikat DalamMapel
Antarmapel
0 – 100 0 – 100 SB/ B/ C/ K
Kelompok A (Wajib)
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
1 Seni Budaya
Kelompok C (Peminatan)
1 Fisika
2 Kimia
3 Gambar Teknik
3 Pengolahan Logam
1 Perkakas Tangan
2 Alat Ukur
3 Gambar Teknik
4 Mesin Perkakas I
5 Mesin Perkakas II
6 Alat Potong
30
Jumlah Nilai
Rata – rata
..........................................
Ketidakhadiran
................................. .......................................................
NIP:
31
Nama Sekolah : ................................ Kelas : ...............
Alamat : ................................ Semester : 1 (Satu)
Deskripsi
Kelompok A
Keterampilan
4 Matematika Pengetahuan
Keterampilan
Keterampilan
Keterampilan
32
Kelompok B
Keterampilan
3 Prakarya Pengetahuan
Keterampilan
Kelompok C
1 Fisika Pengetahuan
Keterampilan
2 Kimia Pengetahuan
Keterampilan
Keterampilan
33
II Dasar Program Keahlian: Teknik Mesin
Keterampilan
Keterampilan
34
III Paket Keahlian: Teknik Permesinan
Keterampilan
Keterampilan
Keterampilan
35
5 Mesin Perkakas II Pengetahuan
Keterampilan
Wali Kelas
Keputusan:
Kepala Sekolah,
Orang Tua/Wali,
...........................
NIP.
.....................................
36
KETERANGAN PINDAH SEKOLAH
KELUAR
Tanda Tangan Kepala
Sebab – Sebab Keluar
Kelas yang Sekolah, Stempel Sekolah,
Tanggal atau Atas
Ditinggalkan dan Tanda Tangan
Permintaan (Tertulis)
Orang Tua/Wali
........................, ……………
Kepala Sekolah,
………………….
NIP: ……………
Orang Tua/Wali,
………………….
........................, ……………
Kepala Sekolah,
………………….
NIP: ……………
Orang Tua/Wali,
………………….
........................, ……………
Kepala Sekolah,
………………….
NIP: ……………
Orang Tua/Wali,
………………….
37
KETERANGAN PINDAH SEKOLAH
NO. MASUK
a. Tanggal ...................................
.............................
b. Di Kelas ...................................
NIP: .....................
5 Tahun Pelajaran ...................................
a. Tanggal ...................................
.............................
b. Di Kelas ...................................
NIP: .....................
5 Tahun Pelajaran ...................................
38
CATATAN PRESTASI YANG PERNAH DICAPAI
Prestasi yang
No. Keterangan
Pernah Dicapai
1 Kurikuler a a
a a
a a
a a
a a
a a
2 Ekstra Kurikuler a a
a a
a a
a a
a a
a aa
3 Catatan Khusus a a
Lainnya a a
a a
a a
a a
a a
39
CARA PENGISIAN RAPOR SMK
40
Contoh:
Kegiatan Ekstra Kurikuler Deskripsi
Sakit :1 hari
Izin : --- hari
Tanpa Keterangan : --- hari
Kelompok A (Wajib)
41
beriman, bertaqwa, jujur, dan kontrol
diri.
Kelompok B (Wajib)
1 ..................
Dst .......
Kelompok C
1 Fisika Pengetahuan
Keterampilan
42
2 Kimia Pengetahuan
Keterampilan
Keterampilan
3 Dst Pengetahuan
Keterampilan
Keterampilan
43
Sosial dan Spiritual
3 Dst Pengetahuan
Keterampilan
D. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta diklat meliputi: mempelajari modul,
berdiskusi dengan teman sejawat, mengerjakan latihan / kasus / tugas, dan
merefleksi diri.
Tugas 4
Bapak dan Ibu peserta diklat diminta menyelesaikan tugas dengan ketentuan di
bawah ini.
a. Peserta dibagi menjadi enam kelompok.
b. Kelompok 1 sd 3 membahas Format Laporan Pencapaian Kompetensi
c. Mempresentasikan hasil bahasan ke kelompok lain (@ 7 menit)
45
Latihan 4
Bapak dan Ibu peserta Diklat diminta mengisi laporan pencapaian kompetensi
peserta didik (buku rapor) dengan menggunakan data prestasi yang telah Bapak
atau Ibu miliki sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Cermati data
tersebut, dan lakukan pengisian dengan ketentuan di bawah ini.
a. Dikerjakan dalam kelompok
b. Peserta dibagi menjadi enam kelompok
c. Waktu pembahasan: 45 menit
d. Hasil kelompok dipresentasikan @ 6 menit
F. Rangkuman
1. Balikan
a. Hal-hal apa saja yg sudah saudara kuasai berdasarkan pemahaman
dan pengalaman yang berkaitan dengan materi Laporan Pencapaian
Kompetensi ?
b. Hal-hal apa saja yg masih belum saudara kuasai berdasarkan
pemahaman dan pengalaman yang berkaitan dengan materi Laporan
Pencapaian Kompetensi ?
c. Saran apa yang dapat saudara sampaikan terkait dengan proses
pembahasan materi Laporan Pencapaian Kompetensi agar kegiatan
berikutnya lebih baik / lebih berhasil ?
2. Tindak lanjut
Peserta dinyatakan berhasil dalam mempelajari materi ini apabila telah mampu
menjawab soal-soal evaluasi / latihan dalam materi ini, tanpa melihat atau
46
membuka materi dengan nilai minimal 80. Bagi yang belum mencapai nilai
minimal 80 diharapkan untuk lebih giat mendalami lagi sehingga dapat
memperoleh nilai minimal 80.
47
48
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Balikan
a. Hal-hal apa saja yg sudah saudara kuasai berdasarkan pemahaman
dan pengalaman yang berkaitan dengan materi Pemanfaatan Hasil
Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran ?
b. Hal-hal apa saja yg masih belum saudara kuasai berdasarkan
pemahaman dan pengalaman yang berkaitan dengan materi
Pemanfaatan Hasil Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran?
c. Saran apa yang dapat saudara sampaikan terkait dengan proses
pembahasan materi Pemanfaatan Hasil Penilaian dan Evaluasi
Pembelajaran agar kegiatan berikutnya lebih baik / lebih berhasil ?
2. Tindak lanjut
Peserta dinyatakan berhasil dalam mempelajari materi ini apabila telah mampu
menjawab soal-soal evaluasi / latihan dalam materi ini, tanpa melihat atau
membuka materi dengan nilai minimal 80. Bagi yang belum mencapai nilai
49
minimal 80 diharapkan untuk lebih giat mendalami lagi sehingga dapat
memperoleh nilai minimal 80.
50
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen Dikmen, 2013. SK Dirjen Dikmen No. 781/D/KP/2013: tentang Bentuk dan
Tata Cara Penyusunan Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik
SMK/MAK. Jakarta: Dirjen Dikmen.
Permendikbud. 2014. Permendikbud No. 104 Tahun 2014: tentang Pedoman
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik. Jakarta: Kemendikbud.
51
52