Artikel Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB)
Prokalsitonin Sebagai Penanda
Infeksi Bakteri Berat
I Made Setiawan
Rumah Sakit PenyakitInfeksi Prof Sulianti Saroso, Jakarta,
Abstrak
Pendahuluan: Prokalsitonin (PKT) adalah penanda yang baru ditemukan untuk infeksi berat
dan sepsis,dan merupakan prohormon dari kalsitonin. Prokalsitonin dan kalsitonin secara
normal diproduksi oleh kelenjar tiroid dan berfungsi untuk mengatur metabolisme kalsium.Pada
orang sehat, dalam keadaan normal kadar PKT sangat rendah dibawah 0,05 ng/ml. Sebelumnya,
prokalsitonin digunakan sebagai penanda kanker neuroendokrin karena kadarnya meningkat
i dalam darah,
Disamping itu, kadar PKT juga ditemukan sangat meningkat pada infeksi bakteri berat dan
sepsis.Dalam keadaan infeksi bakteri berat dan sepsis, prokalsitonin tidak hanya diproduksi
oleh kelenjar tiroid, tetapi juga oleh organ tubuh lain seperti paru, ginjal, hati, lambung dll
Sejak itu, banyak para peneliti menyarankan untuk mendeteksi infeksi berat dan sepsis
menggunakan penanda prokalsitonin ini
Disamping disebabkan oleh infeksi bakteri berat dan sepsis,kadar PKT juga dapat meningkat
dalam serum misainya pada luka bakar, kerusakan jaringan akibat kecelakaan, tindakan
bedah, infekst virus, infeksi jamur, infeksi parasit, tetapi peningkatan yang terjadi tidak sehebat
pada infeksi bakteri berat dan sepsis. Oleh karena itu, PKT juga dapat digunakan untuk
‘mendeteksi terjadinva sepsis pada keadaan tersebut.
Disamping itu, PKT juga dapat dipakai untuk menentukan prognosis penderita. Makin tinggi
kadar PKT dan terjadi secara terus-menerus mempunyai hubungan dengan berainya penyakit
dan kematian, Berdasarkan hal tersebut, PKT mempunyai masa depan yang baik untuk
menentukan terdapatnya infeksi bakteri berat dan sepsis pada penderita, walaupun untuk
mendeteksinya membutuhkan alat yang sangat sensitif
Kata kunci: Prokalsitonin, infeski berat, sepsis, penanda, diagnosis, prognosis
Korespondensi: 1 Made Setiawan
RS PenyakitInfeksi Prof. DR. Sulianti Saroso, Jakarta
‘J ndon Med Assoc, Volum: 64, Nomor: 4, April 2014 197Prokalsitonin Sebagai Penanda Infeksi Bakteri Berat
Procalcitonin as Marker for Severe Infection
I Made Setiawan
Central of Infectious and Tropical Disease Hospital, Jakarta-Indonesi.
Abstract:
Introduction: Procalcitonin is a new marker foupd for severe bacterial infection and sepsis.
Procalsitonin as prohormone of calcitonin is normally produced by thyroid gland andinvolved in
calcium metabolism. Normally inkealthy human, serum levels of procaleitonin are very low
(0,05 ng/ml). Initially, procalcitonin is used as marker of neuroendocrine cancer because ofits
concentration increase in tne blood. Moreover, procalcitonin concentration also found increase in
severe bacterial infection and sepsis. In severe bacterial infection and sepsis, the procaleitonin not
only produced by thyroid gland, but alsoproduced by other tissue organ cells such as liver, lung,
stomach, and kidnew Since then, many authors propose this marker tobe used in detecting severe
‘bacterial infection and sepsis. There are many other conditions that cause procalcitonin increas-
ing such as, burn, surgery, mechanical trauma, viral infection, fungal infection, and parasitic
infection, bu the increasing are not as high as in severe bacterial infection and sepsis. Procalcitonin
also has a prognostic value. Increasing procalcitonin concentration value and persistently high
‘correlate with severity of disease and mortality: In the future procalsitonin has good oportunities
148 a tool fo detect severe bacterial infection and sepsis, and so we need sensitive assayto detect i
Keyword: procalcitonin, severe bacterial infection, sepsis, marker, diagnostic, prognostic
Pendahuluan
Prokalsitonin adalahprotein anggota keluarga CAPA
‘yang merupakan peptida prekursor hormon kalsitonin yang
diproduksi oleh sel C kelenjartiroid Hormon kalsitonin
mempunyai peran penting mengatur metabolisme kalsium
dalam tubuh, Dalam kondisi tertentu temyata prokalsitonin
tidak hanya diproduksi oleh kelenjar tiroid, etapi dapat juga
diproduksi oleh berbagai organ dalam tubuh.’? Sebelumnya
prokalsitonin digunakan sebagai penanda kanker, tetapi
perkembangan selanjutnya, prokalsitonin digunakan sebagai
penanda infeksi terutama infeksi bakteri yang berat
‘Umumnya pasien anak yangdatang berobat ke Rumah
Sakitmenderita demam yang dapat disebabkan oleh infeksi
atau noninfeksi Sering dokter yang sudah berpengalaman
sekalipun mengalami kesulitan untuk membedakan antara
ddemam akibat infeksi virus ataudemam akibat infeksi bakter
Oleh karena itu, dokter yang bertugas di Rumah Sakit
memerlukan alat diagnotik yang dapat dipercaya, untuk
‘menentukan apakah pasien terinfeksi bakteri atau oleh yang
lain. Banyak dokter yang bekerja diRumah Sakitsecara rutin
‘menggunakan CRP (C-reactive protein) untuk membedakan
antara kedua penyebab tersebut, tetapi CRP tidak sangat
spesifik untuk infeksi bakteri. Walaupun nilai CRP pada
infeksi virus umumnya lebih rendah dari 20-40 mg/L, nilai
yang lebih dari 100 mg/L dapat terjadi pada infeksi virus
‘anpa komplikasi misalnya, infeksi oleh adenovirus, cytome-
198.
galovirus, influenza, campak, dan gondong.*
Sebagai penanda infeksi bakteri,prokalsitonin
‘memberikan beberapa keuntungan dibandingkan dengan CRP.
Pada orang sehat, dalam keadaan normal kadar prokalitonin
(PT) dalam serum umumnya sangat rendah (< 0,05 wg/ml)*
Walaupun infeksi virus dapat mengakibatkan se
peningkatan PKT, tetapi sangat jarang lebih dari 0,02 j1g/
mL.* Tetapi infeksi bakteri berat dapat mengakibatkan
peningkatan konsentrasi PKT yang cepat mencapai | sampai
700 igimL.*
Dalam keadaan inflamasi, peningkatan PKT terjadi lebih
cepat dibandingkan dengan CRP. Umumnya CRP tidak dapat
dideteksi di dalam serum sampai 12 jam sesudah terjadi
inflamasi.’ PKT dapat dideteksi dalam 2 sampai 4 jam sesudah
penyuntikan endotoksin pada orang sehat.* Kadar
prokalsitonin juga mempunyai nilai prognostik. Peningkatan
kadar prokalsitonin mempunyai hubungan dengan beratnya
penyakit dan risiko kematian.*'® Sampai saat ini penggunaan
PKT di Amerika Serikat masih terbatas. Tetapi penanda yang
ssangat bernilai ini mempunyai potensi untuk digunakan di
‘unit gawat darurat dan perawatan intensif.
Sejarah Perkembangan
ertama-tama polipeptida ini digunakan sebagai penanda
‘kanker, Pada tahun 1970-an, banyak peneliti menemukan kadar
JFndon Med Assoc, Volu
64, Nomor: 4, April 2014Prokalsitonin Sebagai Penanda Infeksi Bakteri Berat
PKT scrum meningkat pada paien dengan tumor neuro-
endokrin. Peningkatan ini terjadi pada pasien dengan kanker
tiroid medular, tumor karsinoid, dan kanker sel kecil dari
aru." Kemudian kalsitonin digunakan untuk memantau
respon pengobatan pada pasien.'* Segera setelah itu,
ditemukan prekursor dari kalsitonin termasuk PKT juga
‘meningkat pada serum pasien dengan tumor neuroendokrin,
schinggaprekursor ini dapat juga dipakai sebagai penanda
Pada tahun 1990-an kadar PKT ditemukan meningkat
pada pasien dengan inflamasi sistemik berat, termasuk
kkerusakan pada luka bakar, aspirasi pulmonal, pankreatitis,
dan heat sroke.'* Peningkatan juga ditemukan pada trauma
‘mekanik yang berat" dan operasi bedah yang Iuas."”
Pada tahun 1993dilaporkan adanya kadar PKT tinggi
pada anak menderita infeksi bakteri berat” Pada penelitian
ini, dilakukan pemeriksaan kadar PKT pada 79 anak dengan
infeksi berat, ternyata anak yang terinfeksi virus (86%)
mempunyai kadar PKT tetap rendah (0,1-1,5 ng/ml),
sedangkann anak yang menderita infeksi bakteri berat
‘mempunyai kadar PKT tinggi (6-53 ng/ml), Disamping itu,
tingginya kadar PKT mempunyai hubungan dengan
beratnya penyakit, dan menurun dengan sangat cepat bila
pasien diberiantibiotika. Segera setelah ada laporanini, PKT
sangat cepat dikenal sebagai penanda infeksi bakteri, yang
sangat berguna untuk pasien dewasa maupun anak.
Kinetik dan Patofisiologi PKT
Secara normal prokalsitonin diproduksi oleh sel C tiroid
untuk merespon terjadinya hiperkalsemia Prokalsitonin
adalah peptida yang terdiri dari 116 asam amino.Dalam sel
neuroendokrin, PKT mengalami pemotongan secara
‘enzimatik untuk menghasilkan kalsitonin (32 asam amino),
kkatakalsin (21 asam amino), dan peptide 57-asam amino ujung
1? Pada orang sehat, dalam keadaan normal kadar PKT dalam
serum umumnya sangat rendah (<0,05 ng/ml),"* tetapi dalam
keadaan infeksi bakteri yang berat, kadar PKT dapat
‘meningkat sampai lebih 700 ng/ml, “Hal ini disebabkan organ
penghasil PKT pada infeksi bakteri tidak terbatas hanya pada
sel-sel neuroendokrin, tetapi juga pada organ yang lain
seperti, hati, paru, lambung, dan ginjal, dl. Infeksi bakteri
dapat memicu pelepasan PT pada seluruh jaringan yang
ada di dalam tubuh dengan cara meningkatkan ekspresi gen
CALCT dalam sel parenkim.”” Ekspresi gen CALCI dapat
diinduksi langsung oleh endotoksin atau secara tidak
langsung oleh faktor humoral, seperti IL-1, TNF-o,, dan IL-6,
termasuk dalam respon sistem imun tubuh yang diperantarai
sel.” Berlawanan dengan sel neuroendokrin, se! parenkim
dalam hati, paru, lambung, dan ginjal mempunyai kemampuan
postranslasional yang rendah untuk memotong PKT menjadi
hormon yang matang, yaitu kalsitonin, Akibatnya,kadar
kalsitonin biasanya tetap rendah dan sering tidak dapat
dideteksi bila terjadi infeksi bakteri*
J Indon Med Assoc, Volum: 64, Nomor: 4, April 2014
Prokalsitonin dapat dideteksi pada serum orang normal
2-4 jam sesudah disuntik endotoksin dengan puncak yang
tertinggi dicapai pada 6 jam.*CRP umumnya tidak dapat
dideteksi sampai 12 jam sesudah muncul gejala infeksi dengan
uncak pada 20-72 jam."Pada penderita infeksi bakteri berat
ddan sepsis,peningkatan kadar PKT lebih cepat dibandingkan
dengan CRP. Masa paruh PKT juga jaub lebih singkat
dibandingkan dengan CRP. Sementara konsentrasi PKT turun
ke tingkat normal dalam 2-3 hari, kadar CRP masih tetap tinggi
sampai 5-7 hari sesudah mendapat rangsangan inflamasi.*
Prokalsitonin mempunyai banyak persamaan karak-
teristik dengan mediator inflamasi yang sudah diketahui, tetapi
belum jelas apakah PKT merupakan suatu sitokin, hormon,
atau protein fase akutPeningkatan PT yang sangat cepat
pada infeksi bakteri sistemik memberi kesan PKT mempunyai
peranan dalam respon imun akut, walaupun fungsi fisiologis
PKT sccara pasti masih belum diketahui dengan jelas.”
Peningkatan PKT tidak mengakibatkan efek yang buruk secara
Klinis, kelihatannya bahan kimia ini tidak mempunyai efek
toksik pada infeksi yang berat, sedangkan mediator inflamasi
lain memiliki sifat-sifat tersebut. Satu seri penelitian
ceksperimental pada tupai memperlihatkan, pemberian PKT
dalam jumlah besar pada tupai normal tidak memberikan efek
Kiinis yang bermakna.Sebaliknya, bila tupai terinfeksi dan
mempunyai konsentrasi PKT tinggi disuntik dengan
tambahan PKT, maka mortalitas tupai hampir mencapai 100%,
Dengan demikian peneliti ini menyimpulkan, untuk
menimbulkan efek toksik diperlukan adanya mediator inflamasi
yang Jain. Yang lebih menarik adalah ditemukannya
imunonetralisasi PKT pada tupai dan babi yang terinfeksi
berat, sehingea dapat menurunkan efek samping sepsis dan
dapat meningkatkan masa hidup. Temuan ini memberi kesan
bbahwa imunonetralisasi PKT mempunyai potensi terapeutik
sepsis pada manusia™2*
Tabel 1. Penyebab Utama Peningkatan PKT
Penycbab Karakteristik
1 Infeksi
1. Infeksi bakteri berat dan sepsis Bakteremi dan sepsis
Meningitis
2. Infeksi nonbakteri Parasit
Jamar
Virus?
IL. Tanpa Infeksi
1, Tnflamasi sistemik non infeksi —_Aspirasi pulmonal
Kerusakan akibat inhalasi
PankreattisHeat stroke
Infark pada mesenterium
Kerusakan akibat trauma
‘Tindakan bedah yang Iuas
Luka bakar
Kanker medulla tiroid
‘Tumor karsinoid
Kanker sel kecil
2. Trauma mekanik:
3. Tumor neuroendokrin
‘*Peningkatan PT ringan terjadi pada infeksi virus dan jamur
Dikutip dari (15)
199