PEMBIMBING:
Dr. Nurifah Sp.A
Identitas Pasien
Nama : An A
Agama : Islam
Nomor RM : 93-31-19
BAPAK
IBU
NAMA : Tn P
NAMA : Ny U
UMUR : 35
UMUR : 30
PEKERJAAN: Polisi
PEKERJAAN: Ibu RT
PENDIDIKAN: Akpol
PENDIDIKAN: sma
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
KELUHAN UTAMA :
kejang ± 5 jam SMRS
Keluhan tambahan :
demam dan batuk
RIWAYAT PERJALANAN
PENYAKIT
Pasien datang dibawa oleh
orang tuanya ke IGD RS
POLRI dengan keluhan kejang
sejak kurang lebih 5 jam Demam terjadi
SMRS. Kejang yang terjadi
sebanyak 1 kali. Lamanya ± 3
kurang lebih 1 hari Pasien juga
mengeluhkan batuk
menit. Saat kejang tangan SMRS. Demam berdahak kurang
kanan dan kiri pasien mengepal muncul tiba-tiba lebih 2 hari SMRS.
dan kedua lengan atas serta
tungkai bawah bergetar seperti dan dirasakan Batuknya. jarang dan
orang menggigil. Mata tidak terus menerus tidak menentu, dahak
mendelik keatas, tidak keluar namun tidak brwarna putih. Pasien
busa dari mulut pasien dan juga mengeluhkan
lidah tidak tergigit. Saat kejang terlalu tinggi. terdapat pilek. Tidak
pasien tidak sadar dan setelah Pasien hanya ada sakit telinga
kejang pasien sadar namun
badan pasien menjadi lemas. minum obat maupun cairan yang
Ibu pasien mengatakan bahwa penurun panas keluar dari telinga.
Buang air besar dan
sebelum kejang pasien dari dokter namun kecil tidak ada
mengalami demam tetapi tidak
terlalu tinggi. Ini merupakan tidak ada keluhan.
serangan kejang yang kedua, perbaikan.
serangan pertama pada bulan
januari 2018. Kejang juga
didahului oleh demam.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
RIWAYAT SAUDARA
KANDUNG
Pasien merupakan anak pertama
di keluarga
Pasien tidak mempunyai adek
atau kakak
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum: Tampak Sakit
ringan
- Kesadaran: Kompos mentis
- Frekuensi nadi: 114X/mnt
- Frekuensi napas: 22X/mnt
- Suhu tubuh: 36,5C
Status antropometri
Berat Badan : 12,5 kg
Tingi Badan : 90 cm
WFA (Weight for Age) : 12,5/13x100 % = 96%
LFA (Length for Age) : 90/91x100% = 98 %
WFL ( Weight for Length) : 12,5/13x100%= 96%
STATUS GENERALIS
Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
- Bentuk dan ukuran: bulat, normosefal
- Rambut dan kulit kepala: hitam, distribusi merata,
tidak mudah dicabut
- Mata: konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik,
isokor, refleks cahaya +/+
- Telinga:sulit dinilai
Hidung: pernafasan cuping hidung (-).
sianosis(-)
Rangsang meningeal:
Kejernihan Keruh
Protein - Negative
Bilirubin - Negative
Glukosa - Negative
Keton - Negative Keton
ISPA
Sepsis
ISK
penatalaksanaan
IVFD RL 14 tpm/24 jam
Ambroxole 6 mg
Salbutamol 0,6 mg
Cetirizine ¼ tab
Kenacort ¼ tab
Definisi
Adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (suhu rektal di atas 38°C) yang
disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium
Penyebab Demam
INFEKSI NON-INFEKSI
Virus Alergi
Trauma
Bakteri
Auto-imun
Tumbuh Gigi
Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh
Input
Ujung saraf & suhu
darah
Anterior
Hypothalamus Hypothalamus
Set point
Thermostat
Homothermal
37C/98.6F; pm > am
Output
Suhu/temperatur tubuh
PATOFISIOLOGI
IDAI (2016)
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik :
Anamnesis : •Kesadaran : apakah terdapat penurunan
•Adanya kejang, jenis kejang , kesadaran, kesadaran
lama kejang •Suhu tubuh: apakah terdapat demam
•Suhu sebelum/saat kejang, frekuensi dalam •Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk,
24 jam, interval, keadaan anak pasca kejang Bruzinski I dan II, Kernique, Lasuque dan
•Penyebab demam di luar infeksi susunan pemeriksaan nervus cranial
saraf pusat (gejala infeksi saluran napas •Tanda peningkatan tekanan intrakranial:
akut/ISPA, infeksi saluran kemih/ISK. Otitis ubun ubun besar (UUB) membonjol, papil
media akut/OMA, dll) edema
•Riwayat perkembangan, riwayat kejang •Tanda infeksi di luar susunan saraf pusat
demam dan epilepsi dalam keluarga seperti infeksi saluran pernapasan, faringitis,
•Singkirkan penyebab kejang yang lain otitis media, infeksi saluran kemih dan lain
(misalnya diare/muntah yang mengakibatkan sebagainya yang merupakan penyebab
gangguan elektrolit, sesak yang demam
mengakibatkan hipoksemia, asupan kurang •Pemeriksaan neurologi: tonus, motorik,
yang dapat menyebabkan hipoglikemia) reflex fisiologis, reflex patologis11
Pemeriksaan Penunjang :
• Lab darah tepi, kadar gula darah, elektrolit, dapat dilakukan atas indikasi
• Lumbal pungsi
• EEG
PEMBERIAN OBAT SAAT
DEMAM
ANTIPIRETIK
Paracetamole 10 – 15 mg/kgbb/kali
Ibuprofen 5 – 10 mg/kgbb/
ANTIKONVULSAN
INTERMITTEN RUMATAN
Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan
muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah
tergigit, jangan memasukan sesuatu ke dalam mulut.
Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti.
Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih.
SAJIAN KASUS
N Kasus Teori
o
1 Pasien laki laki usia 2 tahun 4 bulan diantar ibunya dengan Kejang demam adalah bangkitan
keluhan kejang 1x ± 3 menit sebelum masuk rumah sakit. kejang yang terjadi pada anak berumur
Sebelumnya pasien mengalami demam dan batuk pilek. 6 bulan sampai 5 tahun yang
Pasien memiliki riwayat kejang yang didahului oleh demam mengalami kenaikan suhu tubuh (suhu
pada bulan Januari diatas 38°C dengan metode pengukuan
suhu apapun) yang disebabkan oleh
proses ekstracranial.
Bila ada riwayat kejang tanpa demam
sebelumnya maka tidak disebut sebagai
kejang demam
2 Pasien mengalami kejang 1x ± 3 menit. Pada saat kejang Kejang demam sederhana adalah
tangan kanan dan kiri pasien mengepal dan kedua lengan atas kejang demam yang berlangsung
serta tungkai bawah bergetar seperti orang menggigil singkat kurang dari 15 menit, bentuk
kejang umum ( tonik dan atau klonik),
serta tidak berulang dalam 24 jam.
3 Pasien mengalami kejang dengan suhu tubuh tidak terlalu Menurut teori Kejang demam
tinggi yaitu 37,6 °C adalah bangkitan kejang yang
terjadi pada anak berumur 6 bulan
sampai 5 tahun yang mengalami
kenaikan suhu tubuh (suhu diatas
38°C dengan metode pengukuan
suhu apapun) yang disebabkan oleh
proses ekstracranial.
Disebabkan oleh ambang batas
kejang
Pada pasien tidak dilakukan Pemeriksaan laboratorium tidak
pemeriksaan hema 1 secara rutin dikerjakan secara rutin pada
hanya dilakukan 1 kali kejang demam, tetapi dapat
pemeriksan penunjang yaitu dikerjakan untuk mengevaluasi
hema 1 pada tanggal 26 november sumber infeksi penyebab demam.
2018 Pemeriksaan laboratorium yang
dapat dikerjakan atas indikasi
misalnya darah perifer, elektrolit,
dan gula darah
ALUR TATALAKSANA KEJANG NEONATUS