218 626 1 PB PDF
218 626 1 PB PDF
144-159
Abstract
This article describes and discusses the nature of qualitative research methods,
the characteristics of qualitative research methods, the position of qualitative
research methods in guidance and counseling, qualitative research methods in
guidance and counseling: reflections on Indonesia, alternative types of
qualitative research methods in guidance and counseling, data collection
methods qualitative research in guidance and counseling, the stages of
qualitative research in guidance and counseling. Qualitative research methods
can be applied in guidance and counseling kaena forward objektifistik based on
real data in the field. Type of qualitative research papers are suitable to be
applied in the study guidance and counseling that is the type of hermeneutics,
ethnography, case studies, and phenomenology because it is often used by
researchers and practitioners in the field of guidance and counseling.
144
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 144-159
memulai riset, mutlak dibutuhkan pada memiliki ciri atau karakteristik yang
riset kuantitatif. Sebaliknya hipotesis membedakan dengan penelitian jenis
atau teori tidak mutlak dibutuhkan pada lainnya.Secara umum definisi penelitian
riset kualitatif.Penelitian kualitatif kualitatif merupakan suatu metode
dilakukan pada kondisi alamiah dan berganda dalam fokus, yang melibatkan
bersifat penemuan. Dalam penelitian suatu pendekatan interpretatif dan wajib
kualitatif, peneliti sebagai instrumen terhadap setiap pokok permasalahannya.
kunci. Oleh karena itu, peneliti harus Ini berarti penelitian kualitatif bekerja
memiliki bekal teori dan wawasan yang dalam setting yang alami, yang
luas jadi bisa bertanya, menganalisis, berupaya untuk memahami, memberi
dan mengkonstruksi obyek yang diteliti tafsiran pada fenomena yang dilihat dari
menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih arti yang diberikan orang-orang
menekankan pada makna dan terikat kepadanya.
nilai. Penelitian kualitatif digunakan Penelitian kualitatif melibatkan
jika masalah belum jelas, untuk penggunaan dan pengumpulan berbagai
mengetahui makna yang tersembunyi, bahan empiris, seperti studi kasus,
untuk memahami interaksi sosial, untuk pengalaman pribadi, instropeksi,
mengembangkan teori, untuk riwayat hidup, wawancara, pengamatan,
memastikan kebenaran data, dan teks sejarah, interaksional dan visual:
meneliti sejarah perkembangan. yang menggambarkan momen rutin dan
Istilah penelitian kualitatif problematis, serta maknanya dalam
menurut Kirk dan Miller (1986) pada kehidupan individual dan kolektif
mulanya bersumber pada pengamatan (Denzim & Lincoln,1994). Penelitian
kualitatif yang dipertentangkan dengan kualitatif secara inheren merupakan
pengamatan kuantitatif bahwa multi-metode di dalam satu fokus, yaitu
metodologi kualitatif adalah tradisi yang dikendalikan oleh masalah yang
tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial diteliti.Penggunaan multi-metode atau
yang secara fundamental bergantung yang lebih dikenal triangulation,
pada pengamatan pada manusia dan mencerminkan suatu upaya untuk
berhubungan dengan orang-orang mendapatkan pemahaman yang lebih
tersebut dalam bahasanya dan dalam mendalam mengenai fenomena yang
peristilahannya.Penelitian kualitatif sedang diteliti.Yang bernama realitas
145
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 144-159
atau strategi untuk pembuktian, tetapi Dalam konteks ini peneliti melahirkan
teori baru atau mengembangkan teori
hanyalah suatu alternatif terhadap
berdasarkan pada data yang terkumpul
pembuktian.Kombinasi yang dilakukan
selama penelitian lapangan. Ini berarti
dengan multi-metode, bahan-bahan
penelitian kualitatif bersifat eksploratif
empiris, sudut pandang dan pengamatan
disebabkan terbatasnya pengetahuan
yang teratur tampaknya menjadi strategi tentang suatu tema penelitian.
yang lebih baik untuk menambah c. Pandangan para ahli penelitian
kekuatan, keluasan dan kedalaman kualitatif tentang perilaku manusia
suatu penelitian. adalah bersifat dinamis, mengalir,
situasional, sosial, kontekstual, dan
2. PEMBAHASAN personal.
Karakteristik
d. Tujuan penelitian kualitatif adalah:
Metode penelitian kualitatif
deskripsi, eksplorasi, dan discovey.
memiliki karakteristik yang berbeda e. Fokus penelitian adalah penekanan
dengan metode penelitian kuantitatif. pada sudut yang lebih luas dan lebih
Johnson & Christensen (dalam dalam (ketimbang penelitian
Hanurawan: 2012) karakteristik metode kuantitatif yang memiliki sudut
penelitian kualitatif sebagai berikut: pandang lebih sempit, seperti hanya
a. Para ahli penelitian kualitatif memiliki menguji hipotesis). Dalam hal ini,
pandangan bahwa hakekat realitas penelitian kualitatif mempelajari
adalah bersifat: subjektif, personal, keluasan dan kedalaman suatu
dan merupakan hasil dari konstruksi fenomena untuk mengungkap secara
sosial. Pemahaman tentang hakekat lebih kaya dan lebih bermakna tentang
realitas ini berlawanan dengan suatu fenomena yang menjadi objek
penelitian kuantitatif yang memiliki penelitian.
keyakinan filosofis bahwa realitas f. Hakekat observasi pada penelitian
objektif (peneliti yang berbeda kualitatif adalah meneliti objek
memiliki kesimpulan yang sama fenomena perilaku dalam setting
terhadap objek fenomena yang alamiah atau ini berarti melakukan
dipelajari/kebenaran fenomena berada penelitian terhadap objek fenomena
di luar subjektifitas manusia sebagai perilaku dalam konteks tempat
pengamat). perilaku itu terjadi.
146
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 144-159
pengembangan pola, tema, dan ciri- manusia itu sendiri). Oleh karena itu,
ciri umum. peneliti sebagai instrument utama
i. Temuan khusus dalam penelitian yang memiliki andil dalam penelitian.
kualitatif tidak dimaksudkan untuk Selain itu, penelitian kualitatif juga
digeneralisasikan pada subjek lain dan bertujuan untuk mengeksplorasi,
pada tempat yang lain. Ini berarti mendeskripsikan, dan mengeksplanasi.
representasi lebih dari sudut pandang
Mappiare (2009) tujuan
dari dalam subjek (emik).
eksplorasi, diistilahkan oleh
j. Bentuk laporan hasil penelitian
Koentjaraningrat sebagai penelitian
kualitatif adalah bersifat naratif
yang bersifat “menjelajah”. Eksplorasi
dengan deskripsi kontekstual dan
dilakukan untuk mengetahui suatu
rujukan langsung dari partisipan atau
subjek penelitian. fenomena yang Nampak yang
nantinya akan di telaah lebih lanjut.
Kedudukan Penelitian Kualitatif Tujuan deskripsi adalah upaya
dalam Bimbingan dan Konseling
Penelitian kualitatif, penelitian melukiskan, memaparkan, atau
147
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 144-159
148
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 144-159
149
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 144-159
150
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 144-159
151
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 144-159
152
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 144-159
Selain itu fokus utama juga dapat diarahkan hubungan alamiah dari tindakan di dalam
pada pembahasan tentang tema, isu, dan alam semesta. Intersubyektifitas adalah
implikasi yang ada pada suatu kasus. Selain konsep untuk menjelaskan hubungan dan
itu fokus utama juga dapat diarahkan pada perkiraan pada kemampuan lain.
pembahasan tentang tema, isu, dan Relatedness to the wolrd merupakan bagian
implikasi yang ada pada suatu kasus. yang fundamental dari konstitusi
Dalam bimbingan dan konseling, fenomenologis.
penelitian studi kasus digunakan untuk Kesimpulannya, penelitian
meneliti gejala dan fenomena kasus yang fenomenologi merupakan varietas dari
muncul. Contoh penelitian etnografi dalam penelitian kualitatif yang berfokus pada
bimbingan dan konseling adalah: Profil aspek subyektif dari perilaku orang,
Siswa Korban Bullying (Kajian Studi Kasus memahami arti peristiwa dan kaitannya
di SMA Amarta). terhadap orang-orang yang berada dalam
d. Fenomenologi situasi tersebut.
Hanurawan (2012) menjelaskan Dalam bimbingan dan konseling,
penelitian fenomenologi berakar pada penelitian fenomenologi digunakan untuk
filsafat eksistensial yang berkembang di penghayatan yang sungguh-sungguh
negara-negara Eropa Kontinental, seperti mengenai fenomena dalami peneliti di
Prancis dan Jerman, dengan salah satu lapangan guna mendapatkan deskripsi
tokoh utamanya Edmund Husserl. Tujuan komprehensif menurut pengalaman subjek
penelitian kualitatif dengan model atau secara empiris. Contoh penelitian
rancangan fenomenologi adalah memahami fenomenologi dalam bimbingan dan
esensi (hakekat) tentang pengalaman dunia konseling adalah: Konsep Diri Siswa Autis
terdalam individu (inner world) tentang Sekolah Autis Jodipati (Kajian Analisis
suatu fenomena berdasarkan perspektif Fenomenologi Empiris).
individu itu sendiri.
Heidegger (dalam Smith, dll: 2009) Metode Pengumpulan Data
konsep fenomenologi adalah mengenai Penelitian Kualitatif dalam Bidang
Bimbingan dan Konseling
orang yang selalu tidak dapat dihapuskan Metode pengumpulan data
dari dalam konteks dunianya (person-in- merupakan unsur yang sangat penting untuk
context) dan intersubyektifitas. Keduanya menemukan dan mengeksplorasi fenomena-
juga merupakan central dalam fenomena unik di lapangan. Metode
fenomenologi. Intersubyektifitas pengumpulan data penelitian kualitatif
berhubungan dengan peranan berbagi sebagai berikut:
(shared), tumpah tindih (over-lapping) dan
153
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 144-159
154
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 144-159
instrumen pembantu alat perekam (tape topik pokok yang akan diungkap/digali
recorder). dalam penelitian. Pertanyaan-pertanyaan
b. Data Sekunder dalam fokus penelitian harus didukung oleh
1) Dokumen-dokumen Kualitatif alasan-alasan yang jelas. Alasan-alasan
Creswell (2009) selama penelitian, sesuai dengan sifat penelitian kualitatif
peneliti juga mengumpulkan dokumen- yang holistik, induktif, naturalistik sesuai
dokumen kualitatif. Dokumen ini bisa gejala-gejala yang diteliti. Pertanyaan-
berupa dokumen public (seperti Koran, pertanyaan tersebut diajukan setelah ada
makalah, laporan kantor) atau dokumen studi pendahuluan di lapangan yang
privat (seperti buku harian, diary, surat, merupakan bagian dari penelitian kualitatif.
email). Misalnya, contoh pertanyaan dalam fokus
2) Dokumen Resmi penelitian adalah sebagai berikut: (1)
Johnson & Christensen (2004) Bagaimanakah deskripsi karakteristik
dokumen resmi adalah segala sesuatu dalam psikis siswa inklusi di SD Autis Jodhipati?
bentuk tulisan, foto, dan rekaman elektronik (2) Bagaimanakah deskripsi karakteristik
yang diciptakan oleh institusi organisasi fisik siswa inklusi di SD Autis Jodhipati?
(majalah, koran, jurnal ilmiah, dan b. Tahap Memilih Tipe Penelitian
kurikulum sekolah). Dokumen resmi Penelitian kualitatif memiliki banyak
didalamnya termasuk materi audio visual tipe. Terkadang khalayak menggunakan
(Creswell, 2009). Data ini bisa berupa foto, penelitian kualitatif hanya sebatas
objek-objek seni, videotape, atau segala penelitian deskriptif saja tanpa menyebut
jenis suara/bunyi. dengan tegas tipe penelitian kualitatif mana
yang akan digunakan dalam penelitian. Hal
Tahap-Tahap Penelitian Kualitatif tersebut memang tidak salah tetapi belum
Dalam Bimbingan dan Konseling bisa dikatakan spesifik karena penelitian
a. Tahap Identifikasi dan Memfokuskan
Penelitian kualitatif memiliki ciri khas tersendiri yaitu
Suatu penelitian selalu berawal dari fokus dengan tipe riset yang berbeda satu
mengidentifikasi masalah dan dengan yang lainnya. Misalnya, contoh
merumuskannya dalam bentuk pertanyaan pemilihan tipe penelitian kualitatif seperti
penelitan yang penggambarannya harus penelitiannya Gumilang (2015) yang
jelas mengenai hal yang ingin diteliti oleh berjudul “Identifikasi Posisi Diri dan Sikap
calon peneliti. Dalam penelitian kualitatif, Dasar Konselor dari Teks Semar (Kajian
rumusan masalah namanya fokus penelitian Analisis Hermeneutik Gadamerian)”.
yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan
yang mengacu pada cakupan atau topic-
155
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 144-159
156
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 144-159
cepat dan tepat dalam pengkodean dan mudah untuk diaplikasikan untuk
pengambilan keputusan berdasarkan fokus melihat gejala fenomenal-fenomena riil
penelitian. Penyajian data tidak terpisahkan di lapangan seperti fenomena siswa
dari analisis data penelitian kualitatif. korban bullying, fenomena siswa
Penyajian data bagian dari analisis korban broken home, dll. Tetapi
sebagaimana reduksi data juga bagian dari realitasnya, penelitian kualitatif hanya
analisis. Penyajian data dalam penelitian
sebagai penyeimbang karena para
kualitatif pada umumnya yaitu matrik,
peneliti dan praktisi bimbingan dan
grafik, bagan, dan teks naratif.
konseling cenderung memilih penelitian
Penarikan kesimpulan/verifikasi
kuantitatif. Oleh karena itu, sudah
merupakan akhir dari analisis data
saatnya penelitian kualitatif dijadikan
penelitian kualitatif. Penarikan kesimpulan
dilakukan dengan pemaknaan melalui penelitian utama karena penelitian
refleksi data. Hasil paparan data tersebut di kualitatif memiliki kekhasan yang unik
refleksikan dengan melengkapi kembali sesuai dengan perpektif peneliti.
atau menulis ulang catatan lapangan
berdasarkan kerjadian nyata di lapangan.
157
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 144-159
158
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 144-159
159
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung