Kemampuanberpikirkritisdankreatifmatematis 130220211132 Phpapp01
Kemampuanberpikirkritisdankreatifmatematis 130220211132 Phpapp01
A. Pendahuluan
Matematika sebagai ilmu dasar dari segala bidang ilmu pengetahuan merupakan hal yang sangat
penting untuk kita ketahui. Oleh sebab itu, matematika perlu diajarkan di semua jenjang pendidikan
formal, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pentingnya matematika bisa dilihat dari
manfaat dan kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, juga bagi perkembangan ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu penyempurnaan kurikulum terus dilakukan Depdiknas, antara lain
dengan memasukkan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatifsebagai Standar
Kompetensi Mata Pelajaran Matematika yang termuat dalam Kurikulum 2006.
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif sangat diperlukan oleh siswa mengingat bahwa dewasa
ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan memungkinkan siapa saja bisa
memperolah informasi secara cepat dan mudah dengan melimpah dari berbagai sumber dan tempat
manapun di dunia. Hal ini mengakibatkan cepatnya perubahan tatanan hidup serta perubahan global
dalam kehidupan. Jika para siswa tidak dibekali dengan kemampuan berpikir kritis dan kreatif maka
mereka tidak akan mampu mengolah menilai dan megambil informasi yang butuhkannya untuk
menghadapi tantangan tersebut. Oleh karena itu kemampuan berpikir kritis dan kreatif adalah
merupakan kemampuan yang penting dalam mata pelajaran matematika.
Selanjutnya Fisher (dalam Agustine, 2009) menekankan indikator keterampilan berpikir kritis
yang penting, meliputi:
2
YADI JAYADIPURA
SMPN 1 TELAGASARI
1. Menyatakan kebenaran pertanyaan atau pernyataan
2. Menganalisis pertanyaan atau pernyataan;
3. Berpikir logis;
4. Mengurutkan, misalnya secara temporal, secara logis, secara sebab akibat;
5. Mengklasifikasi, misalnya gagasan objek-objek;
6. Memutuskan, misalnya apakah cukup bukti;
7. Memprediksi (termasuk membenarkan prediksi);
8. Berteori;
9. Memahami orang lain dan dirinya.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir
kritis adalah kemampuan menggunakan logika untuk membuat, menganalisis mengevaluasi serta
mengambil keputusan tentang apa yang diyakini dan dilakukan.
Penyelesaian :
1. Jika dua buah segitiga mempunyai keliling yang sama, maka luas kedua segitiga tersebut belum
tentu sama. Perhatikan contoh berikut !
Misalkan ada dua buah segitiga, panjang sisi-sisi segitiga pertama 3 cm, 4cm, 5cm dan panjang
sisi-sisi segitiga kedua 2cm, 5cm, 5cm. Maka keliling kedua segitiga tersebut sama yaitu 12cm.
Dengan rumus luas segitiga teorema heron yaitu dengan
dari hasil perhitungan di atas tampak bahwa jika dua segitiga mempunyai keliling yang sama,
maka luas kedua segitiga tersebut tidak sama.
3
YADI JAYADIPURA
SMPN 1 TELAGASARI
Penyelesaian :
2. Misal panjang AB = dan BC = , maka D C
luas segitiga ABE = luas segitiga CDE =
E
luas segitiga BCE = luas segitiga ADE =
A B
Jadi yang benar adalah Beni.
Contoh 3 tugas berpikir kritis matematik siswa SMP (Murtado dan Tambunan, 1987)
Perhatikan kumpulan pernyataan berikut !
Diketahui bahwa , karena a , maka :
Pertanyaannya :
a. Kalau 2 = 1, maka setiap bilangan asli pasti sama dengan 1. Tunjukkan !
b. Hasil 2 = 1 adalah sesuatu yang tidak mungkin. Tentu ada yang salah dalam argumen di
atas, dimanakah letak kesalahannya? Mengapa itu kamu anggap salah?
Penyelesaian :
a. Karena 2 = 1, maka : 3= 2+1= 1+1= 2=1
Di asumsikan untuk k є bilangan asli, maka k = 1, sehingga k + 1 = 1 + 1 = 2 = 1
Terbukti bahwa jika 2 = 1, maka setiap bilangan asli sama dengan 1.
b. Kesalahan penyelesaian di atas terletak pada pencoretan x -1, pencoretan tersebut sebetulnya
adalah membagi ruas kanan dan ruas kiri dengan x - 1, itu tidak diperbolehkan karena nila dari
x – 1 adalah 0 (nol)
4
YADI JAYADIPURA
SMPN 1 TELAGASARI
Kalian harus meletakkan titik P dan Q sehingga diperoleh luas ABQP paling besar. Apakah
masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika yang paling sederhana !
Tentukan panjang CP !
Penyelesaian :
Model matematika dari masalah di atas adalah :
D P C
Luas ABQP = luas ABCD – (luas ∆ PCQ + luas ∆ ADP)
Luas ABQP = 48 – ( ) 6 Q
Luas ABQP = 48 – ( )
A 8 B
Luas ABQP = 48 – ( ))
Luas ABQP = 48 – ( )
Luas ABQP = –
Misalkan : Luas ABQP = y dan CP = x, maka diperoleh model matematika sebagai berikut :
Penyelesaian :
Diketahui a + b = 0,
Untuk a = b = 0, diperoleh : f(x) = c, grafiknya berupa garis lurus dengan gradien 0
Untuk a ≠ 0, maka a = - b, diperoleh sifat-sifat sebagai berikut :
1) Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaannya maka x1 + x2 = 1
2) Persamaan sumbu simetrinya : x =
3) Nilai ekstrim =
2 5
YADI JAYADIPURA
SMPN 1 TELAGASARI
Tentukan dua bilangan berbeda untuk menggantikan x pada segitiga berikut sedemikian
sehingga memungkinkan untuk menggambar segitiga berikut dengan ukuran sisi yang
diberikan. Jelaskan mengapa nilai x yang kamu berikan memungkinkan kamu untuk
menggambar segitiga tersebut?
Penyelesaian :
2
1. Misal x = 2, maka :
A
B
Jadi nilai x yang memungkinkan untuk menggambar segitiga tersebut antara lain x = 2 dengan
dan x = 4 dengan
6
YADI JAYADIPURA
SMPN 1 TELAGASARI
Sedangkan Munandar (dalam Siswono, 2009) menunjukkan indikasi berpikir kreatif dalam
definisinya bahwa “kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan
menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya pada
kuantitas, ketepatgunaan, dan keberagaman jawaban”. Pengertian ini menunjukkan bahwa kemampuan
berpikir kreatif seseorang makin tinggi, jika ia mampu menunjukkan banyak kemungkinan jawaban
pada suatu masalah. Tetapi semua jawaban itu harus sesuai dengan masalah dan tepat, selain itu
jawabannya harus bervariasi.
Pendapat lain, dikemukakan oleh Johnson, (dalam Izzati, 2010); berpikir kreatif merupakan
sebuah kebiasaan dari pikiran yang dilatih dengan memperhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi,
mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru, membuka sudut pandang yang menakjubkan, dan
membangkitkan ide-ide yang tidak terduga. Intuisi bisa membisikan kepada kita untuk memecahkan
sebuah soal matematika dengan cara yang berbeda, atau menyelidiki sebuah proyek dari sudut
pandang yang tidak biasa. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses berpikir kreatif
adalah suatu kegiatan mental yang digunakan untuk menemukan banyak kemungkinan jawaban pada
suatu masalah, dan membangkitkan ide atau gagasan yang baru.
6 cm
9 cm
Penyelesaian :
Jika siswa menggambar persegipanjang lagi, maka tingkat berpikir kreatifnya rendah, jika siswa
dengan tingkat berpikir kreatif tinggi, maka mereka akan menggambar bangun datar yang
lain,misalnya trapesium, layang-layang, dan lain-lain.
V 1V 2
Joko
Ali
Dari ilustrasi di atas, tampak bahwa jika V1>V2, maka Ali akan sampai lebih dahulu ke kota B
daripada Joko. Sebaliknya jika V1<V2 dengan memodifikasi ilustrasi tersebut, dapat
ditunjukkan bahwa Joko akan lebih dulu sampai ke kota B daripada Ali.
Strategi ketiga adalah dengan grafik.
Situasi pada soal dapat disajikan dalam grafik berikut.
8
YADI JAYADIPURA
SMPN 1 TELAGASARI
Pada grafik di atas, sumbu mendatar menyatakan waktu (t) dan sumbu tegak menyatakan jarak
(s). Dari grafik di atas, jika V1>V2, maka Ali akan sampai lebih dahulu ke kota B daripada
Joko. Dengan memodifikasi grafik di atas, dapat disimpulkan sebaliknya, yakni Joko lebih
dahulu sampai ke kota B daripada Ali.
Berdasarkan diagram di atas, buatlah 3 soal atau pertanyaan berbeda yang berkaitan dengan
topik pecahan, kemudian selesaikanlah !
Penyelesaian :
9
YADI JAYADIPURA
SMPN 1 TELAGASARI
Beberapa soal yang mungkin disusun siswa adalah sebagai berikut.
a. Berapa persen siswa yang menyukai olahraga?
b. Berapakah perbandingan banyaknya siswa yang menyukai sinetron dan olahraga?
c. Tuliskan sebuah pecahan yang menunjukkan banyaknya siswa yang menyukai berita
dibandingkan banyaknya siswa keseluruhan.
penyelesaian :
Cara menentukan sumbu simetri grafik fungsi kuadrat antara lain :
1. Dengan membuat grafik fungsi
X -5 -4 -3 -2 -1 0 1
F(X) 5 0 -3 -4 -3 0 5
0
-6 -5 -4 -3 -2 -1 -2 0 1 2
-4
-6
10
YADI JAYADIPURA
SMPN 1 TELAGASARI
Karena akar-akar persamaannya -4 dan 0, maka persamaan sumbu simetri fungsi tersebut
adalah :
penyelesaian :
Persamaan umum fungsi kuadrat f adalah persamaan sumbu simetrinya
karena f mempunyai titik balik maksimum maka a < 0, misalka a = -1, maka b = -4,
C. Kesempulan
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis merupakan hal yang harus dimiliki oleh
siswa. Oleh sebab itu, matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang mengajarkan cara berpikir
kritis dan kreatif perlu diajarkan di semua jenjang pendidikan formal, mulai dari sekolah dasar sampai
perguruan tinggi. Pentingnya matematika bisa dilihat dari manfaat dan kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari, juga bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Kemampuan berpikir kritis dan
kreatif sangat diperlukan oleh siswa mengingat bahwa dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi
berkembang sangat pesat dan memungkinkan siapa saja bisa memperolah informasi secara cepat dan
mudah dengan melimpah dari berbagai sumber dan tempat manapun di dunia.
Proses berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental yang digunakan untuk menemukan banyak
kemungkinan jawaban pada suatu masalah, dan membangkitkan ide atau gagasan yang baru.
Kemampuan berpikir kreatif seseorang makin tinggi, jika ia mampu menunjukkan banyak
kemungkinan jawaban pada suatu masalah. Tetapi semua jawaban itu harus sesuai dengan masalah
dan tepat, selain itu jawabannya harus bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA
. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka;
Aisyah, T.S. (2008). Penerapan Strategi Konflik Kognitif dalam Pembelajaran Matematika untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FKIP
UNPAS: tidak diterbitkan
12
YADI JAYADIPURA
SMPN 1 TELAGASARI
Badan Standar Nasional Pendidikan (2006). Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta : BNSP;
Izzati, N. (2009),Berpikir Kreatif dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis: Apa, Mengapa,
dan Bagaimana Mengembangkannya Pada Peserta Didik. Prosiding Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika, Bandung 19 Desember 2009, hal. 49-60
Mahmudi, A. (2010), Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis. Makalah Disajikan pada
Konferensi Nasional Matematika XV, UNIMA Manado, 30 Juni – 3 Juli 2010;
Siswono, T.Y.E. (2009), Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pemecahan
Masalah Tipe ”What’s Another Way”.Jurnal (Online)
http://tatagyes.files.wordpress.com/2009/11/paper07_jurnalpgriyogja.pdf, (12 Desember 2012)
Sumarmo, U. (2012), Bahan Belajar Matakuliah Proses Berpikir Matematik Program S2 Pendidikan
Matematika. STKIP Siliwangi Bandung;
13
YADI JAYADIPURA
SMPN 1 TELAGASARI