Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Fungsi pembangkit adalah salah satu metode yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan beberapa masalah dalam bidang matematika. Dengan
mentransformasikan persoalan ke dalam bentuk fungsi pembangkit, maka
sifat-sifat khusus dari pembangkit dapat digunakan sebagai jalan untuk
memecahkan masalah. Fungsi pembangkit ini bisa diberlakukan sebagaimana
fungsi-fungsi pada umumnya. Misalnya saja pada fungsi pembangkit dapat
dilakukan operasi penjumlahan, perkalian dengan suatu konstanta, maupun
diferensial.
Fungsi pembangkit ini layaknya sebuah jembatan yang
menghubungkan matematika diskrit dan kontinu, khususnya pada bagian teori
variabel kompleks. Namun pembahasan Fungsi pembangkit dalam makalah
ini hanya sekedar Fungsi pembangkit untuk permutasi, karena cukup banyak
sekali hal – hal yang dapat dibahas menyangkut Fungsi pembangkit ini.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu
1. Apa itu definisi Fungsi Pembangkit Eksponensial ?
2. Apa itu Fungsi Pembangkit untuk Permutasi ?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar para pembaca dapat :
1. Untuk memahami definisi Fungsi Pembangkit Eksponensial.
2. Untuk mengetahui Fungsi Pembangkit untuk Permutasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. FUNGSI PEMBANGKIT EKSPONENSIAL

Untuk barisan bilangan real a0,a1,a2, ...



x2 x3 x
f ( x)  a0  a1 x  a 2  a3  ...   ai i
2! 3! i 0 i!

Disebut fungsi pembangkit eksponensial bagi barisan tersebut

Perluasan deret MacLaurin untuk e x ini merupakan ekaspansi dasar


untuk fungsi pembangkit eksponen. Beberapa identitas ekspansi untuk fungsi
pembangkit selengkapnya adalah sebagai berikut :


x2 x3 xi
(1) e x  1  x    ...  
2! 3! i  0 i!

x2 3 x
3
r x
r
(2) e  1  nx  n
nx
n 2
 ...  n  ...
2! 3! r!
x2 x3
(3) e  1  x 
x
  ...
2! 3!
1 x
 x
(4) e  e  1 
2

x2 x4 x6

2! 4! 6!
 ...

1 x
 x
(5) e  e  x 
2

x3 x5 x7

3! 5! 7!
 ...

Contoh 1 :
Tulis Fungsi Pembangkit Eksponensial dari barisan berikut!
a. (3, 3, 3, 3, . . . )
b. (0, 1, 0, 1, 0, 1, . . . )
c. (3, 1, 3, 1, 3, 1, . . . )
d. (𝑎𝑛 ) = (3𝑛 )

2
Penyelesaian:
a. Diket : 𝑎𝑛 = 3, 3, 3, 3, …
𝑥𝑛 3𝑥 2 𝑥3
𝑃(𝑥) = ∑∞
𝑛=0 𝑎𝑛 = 3 + 3𝑥 + + 3 3! + ⋯
𝑛! 3!
𝑥2 𝑥3
= 3 (1 + 𝑥 + + +⋯)
2! 3!

= 3𝑒 𝑥

b. Diket : 𝑎𝑛 = 0, 1, 0, 1, 0, 1, …
𝑃(𝑥) = ..... ?
𝑥𝑛 𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥5
𝑃(𝑥) = ∑∞
𝑛=0 𝑎𝑛 = 0+1∙𝑥+0∙ +1∙ +0∙ +1∙ +⋯
𝑛! 2! 3! 4! 5!
𝑥3 𝑥5
=𝑥+ + + ...
3! 5!
𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥5 𝑥2 𝑥4
= (1 + 𝑥 + + + + + ⋯ ) − (1 + + +⋯)
2! 3! 4! 5! 2! 4!
𝑒 𝑥 +𝑒 −𝑥
= 𝑒𝑥 − ( )
2
2𝑒 𝑥 −(𝑒 𝑥 +𝑒 −𝑥 )
= 2

c. Diket : 𝑎𝑛 = 3, 1, 3, 1, 3, 1, …
𝑃(𝑥) = ..... ?
𝑥𝑛 𝑥2 𝑥3
𝑃(𝑥) = ∑∞
𝑛=0 𝑎𝑛 = 3+1∙𝑥+3∙ +1∙ +⋯
𝑛! 2! 3!
𝑥2 𝑥3
=3+𝑥+3∙ + +
2! 3!
3+3𝑥 2 3𝑥 4 𝑥3 𝑥5
=( + + ⋯ ) + (𝑥 + + +⋯)
2! 4! 3! 5!
𝑥2 𝑥4 𝑥3 𝑥5
= 3 (1 + + + ⋯ ) + (𝑥 + + +⋯)
2! 4! 3! 5!
𝑒 𝑥 +𝑒 −𝑥 𝑒 𝑥 −𝑒 −𝑥
= 3( )+( )
2 2
3𝑒 𝑥 +3𝑒 −𝑥 +𝑒 𝑥 −𝑒 −𝑥
= 2
4𝑒 𝑥 +2𝑒 −𝑥
= 2

= 2𝑒 𝑥 + 𝑒 −𝑥

3
d. Diket : 𝑎𝑛 = 3𝑛
𝑃(𝑥) = ..... ?

𝑥𝑛 𝑥𝑛
𝑃(𝑥) = ∑∞
𝑛=0 𝑎𝑛 = ∑∞
𝑛=0 3
𝑛
𝑛! 𝑛!

untuk 𝑛 = 0 ⟹ 𝑎0 = 30 = 1
𝑛 = 1 ⟹ 𝑎1 = 3
𝑛 = 2 ⟹ 𝑎2 = 32
𝑛 = 3 ⟹ 𝑎3 = 33
sehingga diperoleh:
𝑥𝑛 𝑥2 𝑥2
𝑃(𝑥) = ∑∞
𝑛=0 𝑎𝑛 = 1 + 3𝑥 + 32 + 33 +⋯
𝑛! 2! 2!
𝑥𝑛
= ∑∞
𝑛=0 3
𝑛
𝑛!
3𝑥
=𝑒

Contoh 2 :
Carilah nilai 𝑎𝑛 , jika 𝑃(𝑥) merupakan Fungsi Pembangkit Eksponensial barisan
(𝑎𝑛 ).
a. 𝑃(𝑥) = 5 + 5𝑥 + 5𝑥 2 + 5𝑥 3 + ⋯
b. 𝑃(𝑥) = 𝑒 𝑥 + 𝑒 4𝑥
1
c. 𝑃(𝑥) = 1−4𝑥

d. 𝑃(𝑥) = (1 + 𝑥 2 )𝑘
Penyelesaian:
a. Diket : 𝑃(𝑥) = 5 + 5𝑥 + 5𝑥 2 + 5𝑥 3 + ⋯
𝑎𝑛 = ..... ?

𝑃(𝑥) = 5 + 5𝑥 + 5𝑥 2 + 5𝑥 3 + ⋯
𝑃(𝑥) = 5 + 5𝑥 + 5𝑥 2 + 5𝑥 3 + ⋯
1
= 5 (1−𝑥)

= 5 ∑∞
𝑛=0 𝑥
𝑛

𝑥𝑛
= ∑∞
𝑛=0 5(𝑛!) 𝑛!

Sehingga,

4
𝑥𝑛
𝑃(𝑥) = ∑∞
𝑛=0 𝑎𝑛 𝑛!

Diperoleh
𝑎𝑛 = 5(𝑛!) = (5, 5, 10, 30, … )

b. Diket : 𝑃(𝑥) = 𝑒 𝑥 + 𝑒 4𝑥
𝑎𝑛 = ..... ?
𝑃(𝑥) = 𝑒 𝑥 + 𝑒 4𝑥
𝑃(𝑥) = 𝑒 𝑥 + 𝑒 4𝑥
𝑥2 𝑥3 𝑥2 𝑥3
= (1 + 𝑥 + + + ⋯ ) + (1 + 4𝑥 + 42 + 43 +⋯)
2! 3! 2! 3!
𝑥𝑛 𝑥𝑛
= (∑∞
𝑛=0 1 ) + (∑∞
𝑛=0 4
𝑛
)
𝑛! 𝑛!
𝑥𝑛
= ∑∞ 𝑛
𝑛=0(1 + 4 ) 𝑛!

Sehingga diperoleh
𝑎𝑛 = 1 + 4𝑛 =(2, 5, 17, 65, … )

1
c. Diket : 𝑃(𝑥) = 1−4𝑥

𝑎𝑛 = ..... ?
1
𝑃(𝑥) =
1 − 4𝑥
1
𝑃(𝑥) = 1−4𝑥

= ∑∞ 𝑛 𝑛
𝑛=0 4 𝑥
𝑥𝑛
= ∑∞ 𝑛
𝑛=0 4 (𝑛!) 𝑛!

Sehingga diperoleh
𝑎𝑛 = 4𝑛 (𝑛!) =(1, 4, 32, 144, … )

d. Diket : 𝑃(𝑥) = (1 + 𝑥 2 )𝑘
𝑎𝑛 = ..... ?
𝑃(𝑥) = (1 + 𝑥 2 )𝑘
𝑃(𝑥) = (1 + 𝑥 2 )𝑘
= ∑∞ 𝑛 𝑛
𝑛=0 1 𝑥

5
𝑥𝑛
= ∑∞ 𝑛
𝑛=0 1 (𝑛!) 𝑛!

Sehingga diperoleh
𝑎𝑛 = 1𝑛 (𝑛!) = (1, 2,3,4,5, … )

B. FUNGSI PEMBANGKIT UNTUK PERMUTASI


Fungsi pembangkit biasa memberikan pendekatan yang mudah dan
sistematis untuk memecahkan masalah-masalah umum yang melibatkan
“pengambilan” atau pendistribusian obyek-obyek yang identik ke dalam sel-
sel yang berbeda.

Proposisi 1.4.1
Jika terdapat k1 obyek tipe satu, k2 obyek tipe dua,dan kn obyek tipe n,
maka banyaknya cara “menjajar” obyek-obyek ini adalah :
(∑𝒏𝒊=𝟏 𝒌𝒊 )!
𝒌𝟏 ! 𝒌𝟐 ! … 𝒌𝒏 !

Contoh 1:
Dengan menggunakan fungsi pembangkit, tentukan banyaknya cara menyusun
10 huruf dari kata “MATEMATIKA” ?
Penyelesaian:
Berarti kita hanya perlu membolak balik susunan hurufnya sedemikian
sehingga :
Huruf “M” harus ada 2
Huruf “T” harus ada 2
Huruf “A” harus ada 2
Huruf “I,K,E” masing-masing harus ada 1
Sehingga dapat di tulis :

6
 x 2  x 2  x 2 
P( x)     .x 3
 2!  2!  2! 
x 10
P( x) 
2!.3!.2!
10! x 10
P( x)  .
2!.3!.2! 10!
Karena kata yang akan dibentuk terdiri dari dari 10 huruf , maka koefisien
x10
dalam P(x) menyatakan banyak cara penyusunannya, adalah:
10!
10! 10.9.8.7.6.5.4.3!
  151.200
2!.3!.2! 2!.3!.2!

Proposisi 1.4.2:

Misal terdapat 𝑝 macam (tipe) obyek dengan 𝑛𝑖 obyek tipe 𝑖 untuk 1 < 𝑖 <
𝑝. Maka banyaknya permutasi dengan panjang 𝑘 dengan paling banyak 𝑛𝑖
𝑥𝑘
obyek tipe 𝑖 sama dengan koefesien dalam funsi pembangkit
𝑘!

eksponensial.
𝑥2 𝑥 𝑛1 𝑥2 𝑥 𝑛2
𝑃(𝑥) = (1 + 𝑥 + + ⋯ + ) (1 + 𝑥 + + ⋯ + ) … (1 + 𝑥
2! 𝑛1 ! 2! 𝑛2 !
𝑥2 𝑥 𝑛𝑝
+ + ⋯+ )
2! 𝑛𝑝 !

Contoh 2 :
Misalkan 𝑆𝑛 adalah himpunan semua kata sandi dengan panjang 𝑛 yang
dibentuk dari huruf-huruf dalam kata “RAHASIA”.

a. Ada berapakah kata sandi dalam 𝑆𝑛 ?


b. Ada berapakah kata sandi yang memuat huruf A dalam 𝑆𝑛 ?
c. Ada berapakah kata sandi yang memuat setiap konsunan dalam 𝑆𝑛 ?

Penyelesaian:

a. Kata sandi dalam 𝑠𝑛

7
𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥5
𝑃(𝑥) = (1 + 𝑥 + + + + + . . . )5
2! 3! 4! 5!
= 𝑒 5𝑥
𝑥𝑛
= [∑∞
𝑛=0 5
𝑛
]
𝑛!
𝑥 10
Jadi, banyaknya kata sandi dalam 𝑆𝑛 = koefisien dalam 𝑃(𝑥), yaitu: 5n
10!

b. Kata sandi yang memuat huruf A dalam 𝑠𝑛


𝑥2 𝑥3 𝑥5 𝑥2 𝑥3 𝑥4
𝑃(𝑥) = (𝑥 + + + + . . . ) . (1 + 𝑥 + + + + . . . )4
2! 3! 5! 2! 3! 4!
= (𝑒 𝑥 – 1) (𝑒 ) 4𝑥

= 𝑒 5𝑥 – 𝑒 4𝑥
𝑥𝑘 𝑥𝑘
= [∑∞
𝑘=0 5
𝑘
− ∑∞
𝑘=0 4
𝑘
]
𝑘! 𝑘!
𝑥𝑛
Jadi, kata sandi yang memuat huruf A dalam 𝑆𝑛= koefisien dalam
𝑛!
𝑃(𝑥), yaitu:
= 5𝑛 – 4𝑛

c. Kata sandi yang memuat setiap konsonan dalam 𝑠𝑛


𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥2 𝑥3 𝑥5
𝑃(𝑥) = (1 + 𝑥 + + + + . . . )2 . (𝑥 + + + + . . . )3
2! 3! 4! 2! 3! 5!
= 𝑒 2𝑥 (𝑒 𝑥 – 1 – 𝑥)3

= 𝑒 3𝑥 – 3𝑒 2𝑥 – 3𝑥𝑒 2𝑥 + 6𝑥𝑒 𝑥 + 3𝑥2𝑒 𝑥 + 3𝑒 𝑥 – 𝑥 3 – 3𝑥 2 – 3𝑥 – 1

𝑥𝑘 𝑥𝑘 𝑥𝑘 𝑥𝑘
= ∑∞
𝑘=0 3
𝑘
– 3 ∑∞
𝑘=0 2
𝑘
– 3 𝑥 ∑∞
𝑘=0 2
𝑘
+ 6 𝑥 ∑∞
𝑘=0 1
𝑘
+
𝑘! 𝑘! 𝑘! 𝑘!

𝑥𝑘 𝑥𝑘
3𝑥 2 ∑∞
𝑘=0 1
𝑘
+ 3 ∑∞
𝑘=0 1
𝑘
– 𝑥 3 – 3𝑥 2 – 3𝑥 – 1
𝑘! 𝑘!

𝑥𝑘 𝑥𝑘 𝑥 𝑘+1
= ∑∞
𝑘=0 3
𝑘
– 3 ∑∞
𝑘=0 2
𝑘
– 3 ∑∞ 𝑘
𝑘=0(𝑘 + 1)2 (𝑘+1)! +
𝑘! 𝑘!

𝑥 𝑘+1 𝑥 𝑘+2
6 ∑∞ 𝑘 ∞ 𝑘
𝑘=0(𝑘 + 1)1 (𝑘+1)! + 3 ∑𝑘=0(𝑘 + 2)(𝑘 + 1)1 (𝑘+2)! +

𝑥𝑘
3 ∑∞
𝑘=0 1
𝑘
– 𝑥 3 – 3𝑥 2 − 3𝑥 – 1
𝑘!

Misalkan:
𝑟 = 𝑘 + 1 → 𝑘 = 𝑚– 1
𝑠 = 𝑘 + 2 → 𝑘 = 𝑠– 2

Jika 𝑘 = 𝑛, 𝑟 = 𝑛 dan 𝑠 = 𝑛
𝑥𝑛
Maka, koefisien dalam 𝑃(𝑥), yaitu:
𝑛!
= 3𝑛 – 3. 2𝑛 – 3. 𝑟. 2𝑛 + 6. 𝑟. 1𝑛 + 3. 𝑠. 𝑟. 1𝑛

8
= 3𝑛 – 3. 2𝑛 – 3. 𝑟. 2𝑛 + 6. 𝑟 + 3. 𝑠. 𝑟
Atau

3𝑛 − 3.2𝑛 − 3. 𝑟. 2𝑛 + 6. 𝑟 + 3. 𝑠. 𝑟 − 1 , untuk 𝑛 = 0 dan 𝑛 = 3


{3𝑛 − 3.2𝑛 − 3. 𝑟. 2𝑛 + 6. 𝑟 + 3. 𝑠. 𝑟 − 3 , untuk 𝑛 = 1 dan 𝑛 = 2
3𝑛 − 3.2𝑛 − 3. 𝑟. 2𝑛 + 6. 𝑟 + 3. 𝑠. 𝑟 , untuk 𝑛 > 3

Contoh 3 :

Tentukan banyak cara menempatkan 𝑛 orang yang berbeda di dalam 100


kamar berbeda sedemikian hingga tidak ada kamar kosong.

Penyelesaian:
100
𝑥2 𝑥3
𝑃(𝑥) = (𝑥 + + +⋯)
2! 3!
100
𝑥2 𝑥3
= [(1 + 𝑥 + + + ⋯ ) − 1]
2! 3!
= (𝑒 𝑥 − 1)100
100 100𝑥 𝑛 100 𝑥(100−𝑘) 100
=( )𝑒 − ( ) 𝑒 99𝑥 + (−1)𝑘 ( )𝑒 + ⋯ + (−1)100 ( )
0 1 𝑘 100
𝑥𝑛
Untuk 0 ≤ 𝑘 ≤ 𝑛 koefisien dalam 𝑒 𝑥(𝑛−𝑘) adalah (𝑛 − 𝑘)𝑛
𝑛!

𝑥𝑛 𝑘 100 (100
Maka koefisien dalam 𝑃(𝑥)adalah = ∑100
𝑘=0(−1) ( ) − 𝑘)𝑛
𝑛! 𝑘

𝑘 100 (100
Jadi, banyaknya cara yang dimaksud adalah = ∑100
𝑘=0(−1) ( ) − 𝑘)𝑛
𝑘

C. Barisan Barisan Binair dan Kuarternair


Defenisi:

Barisan binair adalah barisan yang suku-sukunya hanya menggunakan


angka 0 atau 1. Barisan binair r-angka adalah barisan binair dengan panjang
r. contoh: 101001 atau 100111 adalah barisan binair 6 angka.

Barisan kuarternair adalah barisan yang suku-sukunya hanya


menggunakan angka-angka 0, 1, 2, 3. Barisan kuarternair r-angka adalah
barisan kuarternair denggan panjang r. Misal 1200323 atau 3101121 adalahh
barisan kuarternair 7 angka.

9
Contoh 1
Tentukan banyak barisan binair 𝑛-angka yang memuat:
a. Angka “1” paling sedikit dua
b. Angka “0” sebanyak bilangan genap dan angka “1” paling sedikit satu
c. Angka “1” sebanyak bilangan ganjil dan angka “0” sebanyak bilangan
genap
d. Angka “1” sebanyak bilangan genap

Penyelesaian:
a. Angka “1” paling sedikit dua
𝑥2 𝑥3 𝑥2 𝑥3 𝑥4
𝑃(𝑥) = (1 + 𝑥 + + … ) ( 2! + + …)
2! 3! 3! 4!
= 𝑒 𝑥 (𝑒 𝑥 − 𝑥 − 1)
= 𝑒 2𝑥 − 𝑥𝑒 𝑥 − 𝑒 𝑥
(2𝑥)𝑛 (𝑥)𝑛 (𝑥)𝑛
= ∑∞
𝑛=0 − 𝑥 ∑∞
𝑛=0 − ∑∞
𝑛=0
𝑛! 𝑛! 𝑛!

𝑥𝑛
Sehingga, banyaknya barisan = koefisien yaitu:
𝑛!
𝑎𝑛 = 2𝑛 − 𝑥(1)𝑛 − (1)𝑛 𝑛 ≥ 2
= 2𝑛 − 𝑥 − 1 𝑛 ≥ 2

b. Angka “0” sebanyak bilangan genap dan angka “1” paling sedikit satu
𝑥2 𝑥3 𝑥2 𝑥4 𝑥6
𝑃(𝑥) = (𝑥 + + … ) (1 + + + …)
2! 3! 2! 4! 6!
𝑒 𝑥 + 𝑒 −𝑥
= (𝑒 𝑥 − 1) ( )
2
1
= (𝑒 𝑥 − 1)(𝑒 + 𝑒 −𝑥 ) 𝑥
2
1
= (𝑒 2𝑥 + 1 − 𝑒 𝑥 − 𝑒 −𝑥 )
2
1 2𝑥 1 1 1
= 𝑒 + 2 − 2 𝑒 𝑥 − 2 𝑒 −𝑥
2
1 ∞ (2𝑥)𝑛 1 ∞ (𝑥)𝑛 1 (−𝑥)𝑛
= ∑𝑛=0 − ∑ − 2 ∑∞
2 𝑛! 2 𝑛=0 𝑛! 𝑛=0 𝑛!

𝑥𝑛
Sehingga, banyaknya barisan = koefisien yaitu:
𝑛!
2𝑛 1𝑛 (−1)𝑛
𝑎𝑛 = − − , 𝑛>0
2 2 2
2𝑛 1 (−1)𝑛
= −2− , 𝑛>0
2 2

c. Angka “1” sebanyak bilangan ganjil dan angka “0” sebanyak bilangan
genap
𝑥3 𝑥5 𝑥2 𝑥4
𝑃(𝑥) = (𝑥 + + + ⋯ ) (1 + + +⋯)
3! 5! 2! 4!

10
𝑒 𝑥 +𝑒 −𝑥 𝑒 𝑥 −𝑒 −𝑥
= ( )( )
2 2
1
= (𝑒 2𝑥 −𝑒 −2𝑥 )
4
1 (2𝑥)𝑟 (−2𝑥)𝑟
= [∑∞
𝑛=0 − ∑∞
𝑟=0 ]
4 𝑛! 𝑛!
𝑥𝑛
Sehingga, banyaknya barisan = koefisien yaitu:
𝑛!
1
𝑎𝑛 = [2𝑛 − (−2)𝑛 ], 𝑛 ≥ 1
4

d. Angka “1” sebanyak bilangan genap


𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥5 𝑥2 𝑥4
𝑃(𝑥) = (1 + + + + … ) (1 + + +⋯)
2! 3! 4! 5! 2! 4!
𝑒 𝑥 +𝑒 −𝑥
= 𝑒𝑥 ( )
2
1 1
= 𝑒 2𝑥 + 2
2
1 (2𝑥)𝑛
= ∑∞
𝑛=0
2 𝑟!
𝑥𝑛
Sehingga, banyaknya barisan = koefisien yaitu:
𝑛!
1
𝑎𝑛 = 2𝑛 ,𝑛 > 0
2

Contoh 2
Tentukan banyak barisan quartenair 𝑛-angka yang memuat:
a. Angka “0” dan “1” masing-masing genap dan angka “2” dan “3”
masing-masing ganjil
b. Angka “1” paling sedikit satu, dan angka-angka yang lain masing-
masing sebanyak bilangan ganjil

Penyelesaian:

a. Angka “0” dan “1” masing-masing genap dan angka “2” dan “3”
masing-masing ganjil
𝑥2 𝑥4 𝑥6 𝑥3 𝑥5 𝑥7
𝑃(𝑥) = (1 + + + + … )2 (𝑥 + + + + … )2
2! 4! 6! 3! 5! 7!
𝑒 𝑥 + 𝑒 −𝑥 𝑒 𝑥 − 𝑒 −𝑥
= ( 2 )2 ( 2 )2
1 1
= (𝑒 2𝑥 + 2 + 𝑒 −2𝑥 ) (𝑒 2𝑥 − 2 + 𝑒 −2𝑥 )
4 4
1
= (𝑒 4𝑥 + 1 + 1 + 𝑒 −4𝑥
− 4)
16
1
= (𝑒 4𝑥 + 𝑒 −4𝑥 − 2)
16
1 (4𝑥)𝑛 (−4𝑥)𝑛
= [∑∞
𝑛=0 + ∑∞
𝑛=0 ]
16 𝑛! 𝑛!

𝑥𝑛
Sehingga, banyaknya barisan = koefisien dari dalam 𝑃(𝑥) adalah
𝑛!
1
𝑎𝑛 = [4𝑛 + (−4)𝑛 ] ,𝑛 ≥ 2
16

11
b. Angka “1” paling sedikit satu, dan angka-angka yang lain masing-masing
sebanyak bilangan ganjil
3
𝑥2 𝑥3 𝑥3 𝑥5
𝑃(𝑥) = (𝑥 + + + … ) (𝑥 + + )
2! 3! 3! 5!
𝑒 𝑥 − 𝑒 −𝑥 3
= (𝑒 𝑥 − 1) ( )
2
1
= (𝑒 𝑥 − 1) 8 (𝑒 3𝑥 − 3𝑒 𝑥 + 3𝑒 −𝑥 − 𝑒 −3𝑥 )
1
= (𝑒 4𝑥 − 𝑒 3𝑥 − 3𝑒 2𝑥 + 3𝑒 𝑥 + 3 − 3𝑒 −𝑥 − 𝑒 −2𝑥 + 𝑒 −3𝑥 )
8
1 1 3 2𝑥 3 3 3
1 1
= 𝑒 4𝑥 − 𝑒 3𝑥 − 𝑒 + 𝑒𝑥 + 𝑒 −𝑥 − 𝑒 −2𝑥 + 𝑒 −3𝑥

8 8 8 8 8 8 8 8
1 (4𝑥)𝑛 (3𝑥)𝑛 (2𝑥) 𝑛 (𝑥)𝑛
= [∑∞
𝑛=0 − ∑∞
𝑟=0 − 3 ∑∞
𝑟=0 𝑛! + 3 ∑∞
𝑛=0 𝑛! −
8 𝑛! 𝑛!
(−𝑥)𝑛 (−2𝑥)𝑛 (−3𝑥)𝑛
3 ∑∞
𝑛=0 − ∑∞
𝑛=0 + ∑∞
𝑛=0 ]
𝑛! 𝑛! 𝑛!
𝑥𝑛
Sehingga, banyaknya barisan = koefisien dari dalam 𝑃(𝑥) adalah
𝑛!
1
𝑎𝑛 = . [4𝑛 − 3𝑛 − 3. 2𝑛 + 3. 1𝑛 − 3(−1) − (−2)𝑛 + 𝑛
8

(−3)𝑛 ] ; 𝑛 ≥ 4

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Fungsi Pembangkit Untuk Permutasi :
a. Proposisi 1.4.1
Jika terdapat k1 obyek tipe satu, k2 obyek tipe dua,dan kn obyek tipe n,
maka banyaknya cara “menjajar” obyek-obyek ini adalah :
(∑𝒏𝒊=𝟏 𝒌𝒊 )!
𝒌𝟏 ! 𝒌𝟐 ! … 𝒌𝒏 !
b. Proposisi 1.4.2
Misal terdapat 𝑝 macam (tipe) obyek dengan 𝑛𝑖 obyek tipe 𝑖 untuk 1 <
𝑖 < 𝑝. Maka banyaknya permutasi dengan panjang 𝑘 dengan paling
𝑥𝑘
banyak 𝑛𝑖 obyek tipe 𝑖 sama dengan koefesien dalam funsi
𝑘!

pembangkit eksponensial.
𝑥2 𝑥 𝑛1 𝑥2 𝑥 𝑛2
𝑃(𝑥) = (1 + 𝑥 + +⋯+ ) (1 + 𝑥 + + ⋯ + )…
2! 𝑛1 ! 2! 𝑛2 !
𝑥2 𝑥 𝑛𝑝
(1 + 𝑥 + + ⋯ + )
2! 𝑛𝑝 !
c. Proposisi 1.4.3:
𝑛
𝑥2 𝑥3 𝑛2 𝑥 2 𝑛3 𝑥 3
1) (1 + 𝑥 + + + ⋯ ) = 1 + 𝑛𝑥 + + +⋯
2! 3! 2! 3!
𝑒 𝑥 +𝑒 −𝑥 𝑥2 𝑥4 𝑥6
2) = 1+ + + +⋯
2 2! 4! 6!
𝑒 𝑥 −𝑒 −𝑥 𝑥3 𝑥5 𝑥7
3) =𝑥+ + + +⋯
2 3! 5! 7!

Barisan kuarternair adalah barisan yang suku-sukunya hanya


menggunakan angka-angka 0, 1, 2, 3. Barisan kuarternair r-angka adalah
barisan kuarternair denggan panjang r. Misal 1200323 atau 3101121 adalahh
barisan kuarternair 7 angka. Sedangkan, barisan binair adalah barisan yang
suku-sukunya hanya menggunakan angka 0 atau 1. Barisan binair r-angka
adalah barisan binair dengan panjang r. contoh: 101001 atau 100111 adalah
barisan binair 6 angka.

13
B. Saran
Demikianlah penyusunan makalah ini, kami sadar bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan
kemampuan kami atau kurangnya referensi.Maka dari itu kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca sangat kami harapkan untuk
perbaikan makalah kami selanjutnya.Semoga makalah ini berguna bagi para
pembacanya dan bisa menambah ilmu pengetahuan kita semua.Amin.

14
DAFTAR PUSTAKA
Heri Sutamo, dkk. 2003. Matematika Diskrit. Bandung: Jurusan Matematika UPI
& JICA.
Ketut Budayasa. 1994. Matematika Diskrit. Surabaya: University Press Unesa

Kenneth , H. Rossen. 1999. Discrete mathematics and its application. Singapore:


McGraw-Hill International.

15

Anda mungkin juga menyukai