Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS SISTEM SIRKULASI UDARA DAN PENCAHAYAAN

PADA APARTEMEN GREEN PRAMUKA CITY

Dyah Nurwidyaningrum1, Billy Septanto Syamsumarno 2, Miftahul Ulum2


1
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Jakarta, +628128426071,
nurwidyaningrum@yahoo.com, 2Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Jakarta.

Abstrak
Menurut Institut arsitek di Jepang penggunaan energi terbesar pada apartemen adalah AC/pendingin
sebesar 47,2% disusul penerangan/pencahayaan sebesar 32,3%, kemudian trasnportasi (lift), sanitari
dan lainnya sebesar 20,5%. Perlunya menganalisis sistem sirkulasi udara dan pencahayaan karena hal
tersebut berkaitan dengan kenyamanan di dalam ruangan dan efisiensi penyediaan energi yang ada pada
bangunan tersebut.Salah satu hunian yang di tinjau yaitu pada Apartemen Green Pramuka City. Tujuan
dalam penelitian ini adalah mengetahui keadaan sistem ventilasi udara pada Apartemen Green Pramuka
City , mengertahui keadaan sistem pencahayaan pada Apartemen Green Pramuka City, mengidentifikasi
pengaruh kenyamanan termal pada suhu, kelembaban dan kecepatan udara terhadap kenyamanan
sebuah ruangan. Metode dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan pengukuran langsung
dilapangan.Kemudian data hasil observasi, wawancara dan pengukuran langsung dilapangan
dibandingkan dengan SNI 03-6572-2001 terkait sirkulasi udara dan SNI 03-6197-2000 terkait
pencahayaan serta mendeskripsikan gejala-gejala dari hasil pengumpulan data tersebut. Hasil data yang
memenuhi kriteria terkait sirkulasi udara yaitu kelembaban 65.5%, suhu 0%, pergerakan udara 40% ,
CO 78%, CO2 95% dan dari hasil wawancara sebanyak 72.4% merasa nyaman dengan kondisi udara
diruangan. Sedangkan data pencahayaan yang memenuhi kriteria hanya 3% dan dari hasil wawancara
sebanyak 97% penghuni merasa pencahayaan diruangan sudah memenuhi kebutuhan.
Kata Kunci : Sistem sirkulasi udara, Sistem pencahayaan, kenyamanan termal, Apartemen Green
Pramuka City

Abstract

According to architectural institute in Japan. The biggest energy usage from an


apartment is coming from the Air Conditioner that is 47.25%, Lighting that is 32.3%,
followed by Elevator, Drainage, and etc that is 20.5%. The important of knowing about
how to analyzing air circulation and lighting system because those things are connected
with the coziness and efficiency of energy provision that is available in the building.
One residence that is currently researched is Green Pramuka City Apartment. The aim
of this research is to know the condition of air ventilation system in Green Pramuka
City Apartment, to know the condition of lighting system in Green Pramuka City
Apartment, to identifying the effect of thermal comfort at temperature, the effect of
humidity and air speed on room coziness. The method that is used in this research are
observation, interview, and direct measurement on the field. And then the data(s) from
the observation, interview, and direct measurement on the field will be compared with
SNI 03-6572-2001 that is related to air circulation and SNI 03-6197-2000 that is related
to lighting and describing the tendency from the data collection. The result from the
data(s) that is meeting the criteria that related to Air Circulation are; Humidity 65.5%,
Temperature 0%, air movement 40%, CO 78%, CO² 95% and he result from the
Interview; 72.4% feel comfortable with the air condition in the room. The result from
the Lighting Data that meeting the criteria only 3% and the result from the interview;
97% of the resident feel the lighting in their room already match with their needs.
Key Word : Air Circulation System, Lighting System, Thermal Comfort, Green
Pramuka City Apartment

1
1. PENDAHULUAN

Pertumbuhan jumlah penduduk di kota besar di Indonesia mengalami peningkatan yang


tinggi. Hunian bertingkat tinggi diharapkan dapat menjadi solusi atau alternatif terhadap
pemenuhan kebutuhan perubahan terutama di daerah perkotaan yang jumlah penduduknya
semakin meningatkat pesat, karena membangun hunian bertingkat tinggi dapat mengoptimalkan
tanah secara efisien sehingga membuka ruang-ruang terbuka kota yang lebih luas dan dapat
digunakan sebagai suatu cara peremajaan kota bagi daerah-daerah kumuh (Rosmidi dan
Koeswahyono, 2010). [1]
Terkait hal tersebut perlunya membahas topik mengenai analisis sistem sirkulasi udara
dan pencahayaan pada hunian bertingkat yang menjadi faktor kenyamanan bagi pengguna.Salah
satu hunian yang ditinjau yaitu pada Apartemen Green Pramuka City (GPC) yang berlokasi
tepatnya di sisi Jl. Jendral Ahmad Yani Kav. 49 Cempaka Putih, Jakarta Pusat , karena
Green Pramuka City berada di lokasi yang dikelilingi jalan besar menyebabkan penghuni
apartemen Green Pramuka City terkena dampak polusi.
Perlunya menganalisis sitem sirkulasi udara dan pencahayaan karena hal tersebut
berkaitan dengan kenyamanan di dalam ruangan dan efisiensi penyediaan energi yang ada pada
bangunan tersebut. Menurut Karyono (2001), Kenyamanan dalam kaitannya dengan bangunan
dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana dapat memberikan perasaan nyaman dan
menyenangkan bagi penghuninya

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil analisis sistem sirkulasi udara dan
pencahayaan pada Apartemen Green Pramuka City. Metode analisis yang digunakan dalam
penyusunan makalah ini adalah metode kuantitatif, yaitu berdasarkan data-data berupa hasil
pengukuran sirkulasi udara dan pencahayaan yang dapat diklarifikasikan, konkrit, teramati, dan
terukur. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan pengukuran langsung
di lapangan. Sebagai alat bantu untuk mengukur kualitas udara didalam ruangan dengan
menggunakan Air Quality Meter (IAQ) tipe Lutron AQ-9901 SD sedangkan untuk
mengukur pencahayaan menggunakan alat lux meter type LM-8000 4 in 1 Enviroment
Teaser.

Gambar 2.1 Ilustrasi pengukuran nilai CO dan CO2

2
Gambar 2.2 Ilustrasi pengukuran pencahayaan dengan Lux meter

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari hasil survey dilapangan didapakan data sebagai berikut :

Tabel 3.1 Perbandingan Pengukuran Kelembaban dengan SNI

Kelembaban Standar Keterangan


No No Unit
Udara (%) SNI %
Sesuai Hampir Sesuai Tidak Sesuai
1 CH/ 06/ JB 65.3 45-65 1
2 CH/ 06/ LH 63 45-65 1
3 CH/07/LA 68.1 45-65 1
4 CH/07/LF 68.2 45-65 1
5 CH/07LN 64.3 45-65 1
6 CH/ 08/ KN 66 45-65 1
7 CH/08/JD 67.3 45-65 1
8 CH/08/JK 68.1 45-65 1
9 CH/09/JI 60.1 45-65 1
10 CH/09/JD 66.8 45-65 1
11 CH/09/LC 52.8 45-65 1
12 CH/10/KM 73.7 45-65 1
13 CH/ 10/ LG 57 45-65 1
14 CH/ 11/ JC 58 45-65 1
15 CH/ 11/ JG 57 45-65 1
16 CH/ 11/ JO 60.1 45-65 1
17 CH/ 11/ LJ 63.7 45-65 1
18 CH/ 12/ KJ 65.8 45-65 1
19 CH/ 15/ JG 66.4 45-65 1
20 CH/ 15/ LI 63.9 45-65 1
21 CH/ 17/ JB 55.3 45-65 1
22 CH/ 17/ JE 63.5 45-65 1
23 CH/ 17/ KN 67.5 45-65 1
24 CH/ 17/ LH 63.2 45-65 1
25 CH/ 17/ LL 63.2 45-65 1
26 CH/ 18/ LF 64.3 45-65 1

3
27 CH/ 19/ JF 58.8 45-65 1
28 CH/ 20/ JG 56.7 45-65 1
29 CH/20/JK 64.0 45-65 1
30 CH/21/LE 65.0 45-65 1
31 CH/ 21/ JL 65.6 45-65
32 CH/ 21/ KG 65 45-65 1
35 CH/26/JC 55.2 45-65 1
36 CH/26/LB 63.7 45-65 1
37 CH/26/LH 69.5 45-65
33 CH/ 27/ KI 56 45-65 1
34 CH/ 27/ LG 49.3 45-65 1
38 CH/28/ 69.0 45-65
39 CH/28/JK 64.7 45-65 1
40 CH/28/LG 69.8 45-65
41 CH/29/JH 68.3 45-65
42 PI/ 02/ MM 65 45-65 1
43 PI/ 15/NM 64.3 45-65 1
44 PI/ 17/ MA 65 45-65 1
14 PI/ 18/ NC 63 45-65 1
46 PI/ 19/ ND 63.2 45-65 1
47 PI/ 25/ OK 68.5 45-65
48 PI/ 26/MO 65.0 45-65 1
49 PI/ 26/ NK 66.6 45-65
50 PI/07/OC 63.5 45-65 1
51 PI/07/OE 62.8 45-65 1
52 PI/07/OH 62.7 45-65 1
53 PI/08/MC 61.6 45-65 1
54 PI/08/ME 62.0 45-65 1
55 PI/12/ND 68.4 45-65 1
56 PI/12/NJ 68.3 45-65 1
57 PI/19/MN 63.5 45-65 1
58 PI/21/NH 55.2 45-65 1
Total Sample Sesuai 65.5%
Total Sample Hampir Sesuai 27.6%
Total Sample Tidak Sesuai 6.9%

.Menurut Satwiko (2009) apabila kulit terasa lengket, maka kelembaban udara sudah
di atas 80%, apabila kulit terasa lengket sekali dan udara pengap, maka kelembaban udara di
atas 90% sedangkan bila terasa nyaman dan kulit kering wajar, kelembaban udara bernilai
sekitar 50%-60%. Hal ini yang di rasakan saat pengukuran, kondisi ruangan yang tidak
terlalu pengap dan kulit terasa kering dari data tersebut mengindikasikan kelembaban udara
dari 58 unit tergolong baik.[2]

Tabel 3.2 Perbandingan Pengukuran Suhu Udara dengan SNI

4
No No Unit Suhu Baku Mutu SNI°C Ket
Udara
°C

1 CH/ 06/ JB 29.0 24-26 Tidak Sesuai SNI


2 CH/ 06/ LH 30.1 24-26 Tidak Sesuai SNI
3 CH/07/LA 31.4 24-26 Tidak Sesuai SNI
4 CH/07/LF 31.7 24-26 Tidak Sesuai SNI
5 CH/07LN 31.1 24-26 Tidak Sesuai SNI
6 CH/ 08/ KN 31.3 24-26 Tidak Sesuai SNI
7 CH/08/JD 31.8 24-26 Tidak Sesuai SNI
8 CH/08/JK 31.5 24-26 Tidak Sesuai SNI
9 CH/09/JI 31.2 24-26 Tidak Sesuai SNI
10 CH/09/KM 30.3 24-26 Tidak Sesuai SNI
11 CH/09/LC 31.6 24-26 Tidak Sesuai SNI
12 CH/10/KM 29.3 24-26 Tidak Sesuai SNI
13 CH/ 10/ LG 29.3 24-26 Tidak Sesuai SNI
14 CH/ 11/ JC 31.6 24-26 Tidak Sesuai SNI
15 CH/ 11/ JG 31.7 24-26 Tidak Sesuai SNI
16 CH/ 11/ JO 31.0 24-26 Tidak Sesuai SNI
17 CH/ 11/ LJ 31.6 24-26 Tidak Sesuai SNI
18 CH/ 12/ KJ 31.7 24-26 Tidak Sesuai SNI
19 CH/ 15/ JG 30.7 24-26 Tidak Sesuai SNI
20 CH/ 15/ LI 30.7 24-26 Tidak Sesuai SNI
21 CH/ 17/ JB 31.5 24-26 Tidak Sesuai SNI
22 CH/ 17/ JE 31.6 24-26 Tidak Sesuai SNI
23 CH/ 17/ KN 31.3 24-26 Tidak Sesuai SNI
24 CH/ 17/ LH 30.6 24-26 Tidak Sesuai SNI
25 CH/ 17/ LL 32.4 24-26 Tidak Sesuai SNI
26 CH/ 18/ LF 29.9 24-26 Tidak Sesuai SNI
27 CH/ 19/ JF 31.8 24-26 Tidak Sesuai SNI
28 CH/ 20/ JG 30.2 24-26 Tidak Sesuai SNI
29 CH/20/JK 31.9 24-26 Tidak Sesuai SNI
30 CH/ 21/ JL 30.6 24-26 Tidak Sesuai SNI
31 CH/ 21/ KG 30.6 24-26 Tidak Sesuai SNI
32 CH/21/LE 31.5 24-26 Tidak Sesuai SNI
35 CH/26/JC 31.8 24-26 Tidak Sesuai SNI
36 CH/26/LB 30.7 24-26 Tidak Sesuai SNI
37 CH/26/LH 30.9 24-26 Tidak Sesuai SNI
38 CH/ 27/ KI 31.5 24-26 Tidak Sesuai SNI
39 CH/ 27/ LG 29.0 24-26 Tidak Sesuai SNI
40 CH/28/LG 29.8 24-26 Tidak Sesuai SNI
41 CH/29/JH 30.7 24-26 Tidak Sesuai SNI

5
No No Unit Suhu Baku Mutu SNI°C Ket
42 PI/02/MM Udara
30.6 24-26 Tidak Sesuai SNI
°C
43 PI/ 15/NM 30.9 24-26 Tidak Sesuai SNI
44 PI/ 17/ MA 30.4 24-26 Tidak Sesuai SNI
45 PI/ 18/ NC 31.2 24-26 Tidak Sesuai SNI
46 PI/19/ND 29.7 24-26 Tidak Sesuai SNI
47 PI/25/OK 30.7 24-26 Tidak Sesuai SNI
48 PI/26/MO 29.1 24-26 Tidak Sesuai SNI
49 PI/ 26/ NK 31.0 24-26 Tidak Sesuai SNI
50 PI/07/OC 31.9 24-26 Tidak Sesuai SNI
51 PI/07/OE 31.4 24-26 Tidak Sesuai SNI
52 PI/07/OH 31.2 24-26 Tidak Sesuai SNI
53 PI/08/MC 30.8 24-26 Tidak Sesuai SNI
54 PI/08/ME 31.3 24-26 Tidak Sesuai SNI
55 PI/12/ND 31.0 24-26 Tidak Sesuai SNI
56 PI/12/NJ 31.6 24-26 Tidak Sesuai SNI
57 PI/19/MN 30.9 24-26 Tidak Sesuai SNI
58 PI/21/NH 32.4 24-26 Tidak Sesuai SNI

Total Data Sesuai SNI 0%

Tabel 3.2 merupakan hasil perbandingan nilai suhu udara yang diukur dengan SNI 03
6572-2001.Dari data pengukuran suhu yang berkisar antara 29°C-32.4°C tidak ada data yang
sesuai dengan SNI yaitu antara suhu 24°C-26°C atau data yang sesuai sebanyak 0%..Hal ini
disebabkan karena penghuni tidak banyak melakukan aktivitas yang menghasilkan kalor pada
tubuh, sehingga AC tidak diatur dengan suhu produktif.[3]

100,0%
90,0%
80,0% 72,4%
70,0%
60,0%
50,0%
40,0%
27,6%
30,0%
20,0%
10,0%
0,0%
Nyaman Tidak Nyaman
Gambar 3.1 Grafik jumlah penghuni yang merasa nyaman dan tidak nyaman

Dari grafik tersebut jumlah penghuni yang merasa nyaman lebih dominan dari pada
penghuni yang merasa tidak nyaman dengan pengkondisian udara di dalam ruangan. Hal-hal
yang mempengaruhi tingkat kenyamanan terkait pengkondisian udara di ruangan yaitu :

6
1. Kelembaban Udara
Kelembaban udara di dalam ruangan yang menjadi lokasi sampel pengukuran
sebanyak 65,5% yang memenuhi syarat. Kelembaban yang memenuhi kriteria ini
disebabkan oleh suhu, radiasi matahari yang tidak langsung masuk kedalam ruangan
karena diserap oleh dinding fasad dan pergerakaan udara.

2. Pergerakan Udara
Untuk pergerakan udara kriteria nyaman yang menjadi tolok ukur SNI 03 6572-
2001 adalah 0.1-0.25 m/s sedangkan dari 58 sampel didapat hasil antara 0.1-2.2 m/s
dengan 40%yang masuk dalam kriteria nyaman, 43% cukup nyaman dan 17%
penghuni mematikan AC sehingga tidak ada pergerakan udara.

3. Suhu
.Walaupun suhu yang ada di dalam ruangan tidak memenuhi kriteria, penghuni
dapat menyesuaikan dengan pakain yang digunakan tergolong pakaian ringan dan
aktivitas penghuni yang tidak terlalu banyak melakukan gerakan sehingga nilai kalor
yang dihasilkan tidak banyak.

4. CO dan CO2
Dari hasil pengukuran didapat nilai CO antara 0 – 29 ppm dan nilai CO2 antara
331-1111 ppm (data terlampir).Dikarenakan SNI 03-6572-2001 tidak ada nilai data
pembanding CO dan CO2 sehingga nilai pembanding menggunakan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077/MENKES/PER/V/2011. Untuk nilai CO
yang ≤ 9 ppm sebanyak 78% kenaikan nilai CO di dalam ruangan disebabkan oleh
aktivitas merokok di dalam ruangan. Sedangkan nilai CO2 yang ≤ 1000 ppm sebanyak
95%, nilai CO2 disebabkan aktivitas memasak yang rutin dilakukan oleh penghuni
setiap hari[4]

5. Himbauan untuk tidak merokok


Pihak pengelola selalu menghimbau kepada penghuni untuk tidak merokok di
dalam ruangan guna menjaga kualitas udara yang baik di dalamruangan dan penghuni
terhindar dari penyakit pernafasan.Larangan merokok ini dihimbau melalui poster yang
di tempel di koridor dan BedRoomosur tentang larangan merokok di dalam ruangan.

Tabel 3.3 Perbandingan Pengukuran cahaya ruangan dengan SNI

Sumber Bidang Nilai


No No Unit Ket
Pencahayaan kerja Lux

1 99 Tidak Sesuai SNI


1 CH/06/ LH Kombinasi 2 87 Tidak Sesuai SNI
3 77 Tidak Sesuai SNI

1 80 Tidak Sesuai SNI


2 CH/ 06/ JB Kombinasi 2 83 Tidak Sesuai SNI

3 98 Tidak Sesuai SNI


1 13 Tidak Sesuai SNI
3 CH/07/LF Kombinasi 2 15 Tidak Sesuai SNI
3 12 Tidak Sesuai SNI
4 CH/07LN Kombinasi 1 35 Tidak Sesuai SNI

7
No No Unit Sumber Bidang Nilai Ket
Pencahayaan kerja Lux
2 64 Tidak Sesuai SNI
3 33 Tidak Sesuai SNI
1 9 Tidak Sesuai SNI
5 CH/07/LA Kombinasi 2 12 Tidak Sesuai SNI
3 10 Tidak Sesuai SNI
1 104 Tidak Sesuai SNI
6 CH/08/JK Kombinasi 2 84 Tidak Sesuai SNI
3 92 Tidak Sesuai SNI
1 66 Tidak Sesuai SNI
7 CH/08/KN Kombinasi 2 76 Tidak Sesuai SNI
3 78 Tidak Sesuai SNI
1 48 Tidak Sesuai SNI
8 CH/08/JD Kombinasi 2 45 Tidak Sesuai SNI
3 46 Tidak Sesuai SNI
1 63 Tidak Sesuai SNI
9 CH/09/KM Kombinasi 2 66 Tidak Sesuai SNI
3 68 Tidak Sesuai SNI
1 26 Tidak Sesuai SNI
10 CH/09/LC Kombinasi 2 23 Tidak Sesuai SNI
3 21 Tidak Sesuai SNI
1 46 Tidak Sesuai SNI
11 CH/09/JI Kombinasi 2 43 Tidak Sesuai SNI
3 45 Tidak Sesuai SNI
12 CH/10/KM Kombinasi 1 36 Tidak Sesuai SNI
1 82 Tidak Sesuai SNI
13 CH/10/ LG Kombinasi 2 80 Tidak Sesuai SNI
3 85 Tidak Sesuai SNI
1 43 Tidak Sesuai SNI
14 CH/11/JO Kombinasi 2 44 Tidak Sesuai SNI
3 46 Tidak Sesuai SNI
1 74 Tidak Sesuai SNI
15 CH/ 11/ JC Kombinasi 2 72 Tidak Sesuai SNI
3 69 Tidak Sesuai SNI

1 128 Sesuai SNI


16 CH/ 11/ JG Kombinasi 2 120 Sesuai SNI
3 125 Sesuai SNI
1 65 Tidak Sesuai SNI
17 CH/ 11/ LJ Kombinasi 2 63 Tidak Sesuai SNI
3 67 Tidak Sesuai SNI
1 43 Tidak Sesuai SNI
18 CH/ 12/ KJ Kombinasi 2 44 Tidak Sesuai SNI
3 47 Tidak Sesuai SNI
19 CH/ 15/ JG Kombinasi 1 96 Tidak Sesuai SNI

8
No No Unit Sumber Bidang Nilai Ket
Pencahayaan kerja Lux
2 98 Tidak Sesuai SNI
3 99 Tidak Sesuai SNI
1 87 Tidak Sesuai SNI
20 CH/ 15/ LI Kombinasi 2 88 Tidak Sesuai SNI
3 86 Tidak Sesuai SNI
1 54 Tidak Sesuai SNI
21 CH/ 17/ JE Kombinasi 2 57 Tidak Sesuai SNI
3 51 Tidak Sesuai SNI
1 53 Tidak Sesuai SNI
22 CH/ 17/ JB Kombinasi 2 56 Tidak Sesuai SNI
3 51 Tidak Sesuai SNI
1 38 Tidak Sesuai SNI
23 CH/17/ LL Kombinasi 2 36 Tidak Sesuai SNI
3 33 Tidak Sesuai SNI
1 61 Tidak Sesuai SNI
24 CH/17/ LH Kombinasi 2 58 Tidak Sesuai SNI
3 55 Tidak Sesuai SNI
1 19 Tidak Sesuai SNI
25 CH/17/KN Alami 2 20 Tidak Sesuai SNI
3 24 Tidak Sesuai SNI
1 60 Tidak Sesuai SNI
26 CH/18/ LF Kombinasi 2 56 Tidak Sesuai SNI
3 58 Tidak Sesuai SNI
1 30 Tidak Sesuai SNI
27 CH/ 19/JF Kombinasi 2 28 Tidak Sesuai SNI
3 25 Tidak Sesuai SNI
1 54 Tidak Sesuai SNI
28 CH/20/JK Kombinasi
2 50 Tidak Sesuai SNI
1 56 Tidak Sesuai SNI
29 CH/ 20/ JG Kombinasi 2 49 Tidak Sesuai SNI
3 53 Tidak Sesuai SNI
1 33 Tidak Sesuai SNI
30 CH/21/LE Kombinasi
2 40 Tidak Sesuai SNI
1 44 Tidak Sesuai SNI
31 CH/ 21/ JL Kombinasi 2 40 Tidak Sesuai SNI
3 42 Tidak Sesuai SNI
1 30 Tidak Sesuai SNI
32 CH/21/KG Kombinasi 2 23 Tidak Sesuai SNI
3 29 Tidak Sesuai SNI
33 CH/26/JC Kombinasi 1 46 Tidak Sesuai SNI
34 CH/26/LH Kombinasi 1 85 Tidak Sesuai SNI
35 CH/26/LB Kombinasi 1 22 Tidak Sesuai SNI
1 30 Tidak Sesuai SNI
36 CH/ 27/ KI Kombinasi
2 45 Tidak Sesuai SNI

9
No No Unit Sumber Bidang Nilai Ket
Pencahayaan kerja Lux
3 44 Tidak Sesuai SNI
1 61 Tidak Sesuai SNI
37 CH/27/LG Kombinasi 2 68 Tidak Sesuai SNI
3 66 Tidak Sesuai SNI
38 CH/28/KE Kombinasi 1 93 Tidak Sesuai SNI
39 CH/28/JK Kombinasi 1 55 Tidak Sesuai SNI
40 CH/28/LG Kombinasi 1 120 Sesuai SNI
41 CH/29/JH Alami 1 425 Tidak sesuai SNI
1 33 Tidak Sesuai SNI
42 P1/02/MN Kombinasi 2 45 Tidak Sesuai SNI
3 56 Tidak Sesuai SNI
43 PI/07/OE Kombinasi 1 49.0 Tidak Sesuai SNI
44 PI/07/OH Kombinasi 1 52.6 Tidak Sesuai SNI
45 PI/07/OC Kombinasi 1 58.0 Tidak Sesuai SNI
46 PI/08/ME Kombinasi 1 55.0 Tidak Sesuai SNI
47 PI/08/MC Kombinasi 1 76.3 Tidak Sesuai SNI
1 44 Tidak Sesuai SNI
48 PI/12/ND Kombinasi
2 46 Tidak Sesuai SNI
3 61 Tidak Sesuai SNI
1 70 Tidak Sesuai SNI
49 PI/12/NJ Kombinasi 2 66 Tidak Sesuai SNI
3 67 Tidak Sesuai SNI
1 90 Tidak Sesuai SNI
50 PI/ 15/ Kombinasi 2 91 Tidak Sesuai SNI
3 95 Tidak Sesuai SNI
1 27 Tidak Sesuai SNI
51 PI/ 17/MA Kombinasi 2 31 Tidak Sesuai SNI
3 33 Tidak Sesuai SNI
1 77 Tidak Sesuai SNI
52 PI/ 18/ NC Kombinasi 2 90 Tidak Sesuai SNI
3 87 Tidak Sesuai SNI
1 66.5 Tidak Sesuai SNI
53 PI/19/MN Kombinasi
2 65 Tidak Sesuai SNI
1 45 Tidak Sesuai SNI
54 PI/ 19/ ND Kombinasi 2 76 Tidak Sesuai SNI
3 54 Tidak Sesuai SNI
1 34 Tidak Sesuai SNI
55 PI/21/NH Alami 2 38 Tidak Sesuai SNI
3 30 Tidak Sesuai SNI
1 64 Tidak Sesuai SNI
56 PI/ 25/OK Alami 2 63 Tidak Sesuai SNI
3 60 Tidak Sesuai SNI
1 55 Tidak Sesuai SNI
57 PI/26/ Alami
2 49 Tidak Sesuai SNI

10
No No Unit Sumber Bidang Nilai Ket
Pencahayaan kerja Lux
3 51 Tidak Sesuai SNI
1 67 Tidak Sesuai SNI
58 PI/26/NK Alami 2 53 Tidak Sesuai SNI
3 50 Tidak Sesuai SNI
Total Data Sesuai SNI 3%
Total Data Tidak Sesuai SNI 97%

Tabel 3.4Nilai Lux pada unit kosong


No No Unit Sumber Pencahayaan Nilai Lux
1 NE/03/MX Alami 547
2 NE/03/NC Alami 446
3 NE/03/OA Alami 246
4 NE/29/CB Alami 603
5 PI/29/MH Alami 425

Berdasarkan hasil perbandingan Tabel 3.3 jumlah unit yang memenuhi kriteria
SNI hanya 3% dan 97% jumlah unit tidak memenuhi kriteria SNI. Walaupun
sebagian besar penghuni menggunakan pencahayaan alami dan buatan tetapi nilai
Lux yang didapat pada saat pengukuran tidak memenuhi kriteria SNI, sedangkan
pada Tabel 3.4 nilai lux yang didapat antara 246 - 603 nilai tersebut melebih kriteria
SNI [5]. Kurangnya pencahayaan pada 58 unit dari Tower Pino dan Chrysant
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
1. Penempatan furnitur dan barang-barang / Layout ruang
2. Warna Interior

100% 97%

50%
3%
0%
Sesui Kebutuhan Tidak Sesuai
Kebutuhan
3. Kuat Penerangan
4. Ukuran ruang
5.
Gambar 3.2 Grafik tingkat kesesuaian kebutuhan penghuni terhadap pencahayaan
ruangan

Dari grafik 3.2 yang merupakan hasil wawancara terkait kesesuaian kebutuhan
pencahayaan terhadap kebutuhan sehari-hari, 98% penghuni menyatakan pencahayaan
di dalam ruangan mereka sudah sesuai dengan kebutuhan sehari-hari, hal ini bertolak
belakang dengan hasil pengukuran yang hanya berjumlah 3% unit yang pencahayaannya
sesuai dengan kriteria SNI. Hal tersebut disebabkan karena sebelumnya penghuni
terbiasa dengan nilai pencahayaan seperti pada pengukuran sampel pencahayaan,
sehingga disaat penghuni tinggal di apartemen Green pramuka City sudah bisa
menyesuaikan diri dengan

11
5.KESIMPULAN
Dari hasil analisis dan pembahasan mengenai sistem sirukulasi udara dan pencahayaan pada
Apartemen Green pramuka City didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem Sirkulasi Udara
Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai sistem sirkulasi udara tersebut yaitu ukuran
ruangan, cukupnya ventilasi di dalam ruangan, dan letak AC/pendingin ruangan.
2. Sistem Pencahayaan
Kondisi pencahayaan pada interior ruangan dipengaruhi oleh :
warna dinding, kepadatan furnitur, ukuran ruang, sumber pencahyaan yang redup dan
kondisi tertutupnya jendela atau sumber pencahayaan alami.
3. Kenyaman Termal
a. Dari hasil pengukuran kelembaban udara nilai yang memenuhi kriteria SNI sebanyak
65.5%, sehingga dikategorikan kondisi nyaman
b. Dari hasil pengukuran suhu udara hasilnya tidak ada yang memenuhi kriteria atau
kriteria yang memenuhi sebanyak 0%, namun penghuni masih dapat beradaptasi
dikarenakan tidak banyaknya aktivitas.
c. Nilai pergerakan udara
Yang masuk kriteria nyaman 40%, kriteria cukup nyaman 43% dan AC mati sebanyak
17% sedangkan faktor yang berkaitan dengan kualitas udara yaitu CO dan CO2berkisar
antara 331-1111 ppm, dengan nilai CO ≤ 9 ppm sebanyak 78% dan CO2≤ 1000 ppm
sebanyak 95%. Dari data pendukung tersebut menunjukan kondisi yang ruangan yang
sehat.

6. DAFTAR ACUAN
[1] Pusat Studi Metropolitan Universitas Tarumanegara, 2016, Konsep Kota Hijau di
Metropolitan Jakarta Aplikasi dan Tantangannya
[2] Satwiko, Prasasto, 2009, Fisika Bangunan, Yogyakarta : Andi
[3] SNI 03-6572-2001Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara Pada
Bangunan Gedung, Badan Standarisasi Nasional, 2001
[4] Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077/MENKES/PER/V/2011,
Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruangan Rumah, Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, 2011
[5] SNI 03-6197-2000, Konservasi Energi Pada Sistem Pencahayaan, Badan Standarisasi
Nasional, 2000

12

Anda mungkin juga menyukai