Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL JURNAL REVIEW

KEWIRAUSAHAAN

DOSEN PENGAMPU : HAIKAL RAHMAN, Ir.,M.Si.,Dr

DISUSUN OLEH :

1. ABERSON SIDEBANG ( 7203260001 )

PROGRAM STUDI KEWIRAUSAHAAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat limpahan
rahmat dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan Critical Journal Review ini dengan
baik. ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengenalan Bisnis.

Critical Journal Review ini telah dibuat dengan semaksimal mungkin oleh penyusun
dan pihak pihak yang telah membantu. Untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya Critical Journal Review ini.

Namun, terlepas dari semua itu, penyusun menyadari masih terdapat kesalahan. Untuk
itu, dengan sangat terbuka penyusun menerima kritik dan saran yang membangun agar
kedepannya penyusun dapat membuat makalah yang lebih baik.

Akhir kata, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pembaca, semoga Critical
Journal ini dapat menambah Ilmu Pengetahuan pembaca.

Medan, 18 Maret 2022

Penulis

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gas rumah kaca (GRK) merupakan gas di atmosfer yang berfungsi menyerap radiasi
infra merah dan ikut menentukan suhu atmosfer. Adanya berbagai aktivitas manusia,
khususnya sejak era pra-industri emisi gas rumah kaca ke atmosfer mengalami peningkatan
yang sangat tinggi sehingga meningkatkan konsentrasi gasrumah kaca di atmosfer. Hal ini
menyebabkan timbulnya masalah pemanasan global dan perubahan iklim. Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono mengumumkan komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi GRK
sebesar 26% pada tahun 2020 dengan upaya sendiri pada KTT G-20 September 2009 di
Pittsburgh Amerika Serikat. Komitmen tersebut dituangkan dalam Peraturan Presiden
(Perpres) No. 61 Tahun 2011 tentang

Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK), yang
memuat rencana kegiatan dan kebijakan pendukungnya. Kemudian menyusul dikeluarkannya
Perpres No. 71 Tahun 2011 tentang Inventarisasi GRK. Inventarisasi GRK dilakukan dengan
pemantauan dan pengumpulan data aktivitas sumber emisi serta perhitungan emisi dan
serapan GRK. Sehingga diperoleh data mengenai tingkat, status, dan kecenderungan
perubahan emisi GRK secara berkala dari berbagai sumber emisi danpenyerapannya
termasuk simpanan karbon.Mengkritik jurnal tidak dapat dilakukan apabila pengkritik tidak
membaca keseluruhan jurnal tersebut. Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat
mengetahui kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama
atau penulis lainnya serta dapat memberikan masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan
saran terhadap sistematika penulisan, isi, dan subtansi jurnal.

B. Tujuan CJR

Adapun tujuan dalam pembuatan Critical Journal Review, yaitu :

1. Memenuhi salah satu tugas wajib yang diberikan oleh dosen pengampu pada mata
kuliah Kewirausahaan

1
2. Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai identitas jurnal, ringkasan jurnal,
kelebihan dan kelemahan jurnal baik dari segi sistematika penulisan, maupun
kepaduan keseluruhan isi jurnal serta implikasinya dari berbagai aspek.
3. Menambah wawasan para pengkritik karena didalam jurnal disajikan masalah serta
solusi yang akan menambah ilmu pengetahuan kita.

C. Manfaat CJR

Adapun manfaat dalam pembuatan Critical Journal Review, yaitu :

1. Sebagai mahasiswa yang bergerak dalam dunia Pendidikan. Jurnal-jurnal ini perlu untuk
dikritik sebab dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa/i dalam membuat laporan
penelitian yang baik dan benar.
2. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa/i dari teori dan aplikasi hasil gagasan peneliti
sehingga dengan pengetahuan tersebut dapat menjadi inspirasi baru bagi mahasiswa sebagai
calon guru dalam menyusun atau mendesaian pembelajaran yang efektif. Meningkatkan hasil
analisa pada setiap jurnal yang akan dikritik.

2
BAB II
METODE

Laporan ini adalah kompilasi penelitian sekunder dari literatur yang terkait dengan siklus
hidup emisi GRK dengan pembangkit listrik telah diperhitungkan. Untuk disertakan dalam
kompilasi ini, sumbernya diperlukan untuk memenuhi persyaratan Metodologi yang
dilakukan dalam proses penyelenggaraan inventarisasi GRK untuk penyusunan Inventarisasi
GRK di adalah sebagai berikut:

 Tahap Persiapan Dalam


tahapan ini, diadakan sebuah pertemuan awal dengan tenaga ahli/narasumber dan
beberapa instansi terkait untuk persiapan kegiatan inventarisasi GRK dan mendiskusikan
metodologi dan persiapan peningkatan kapasitas inventarisasi emisi GRK.
 Tahap Pengumpulan Data
Menyusun formulir isian sesuai IPCC 2006 untuk diberikan ke beberapa instansi yang
memiliki sumber data terkait. Pengumpulan data melalui form isian yang akan dikirim ke
beberapa instansi terkait sesuai kebutuhan data.
 Tahap Identifikasi Metode dan Ketersediaan Data
Dilakukan pengecekan kembali data yang sudah/belum tersedia sesuai dengan metode yang
digunakan dalam penyusunan laporan. Sehingga dapat diketahui adanya gap analysis. Pada
tahap ini dibutuhkan koordinasi antara pihak penyedia data dan tim penyusun inventarisasi
GRK.
 Tahapan Verifikasi Data
Tahap ini melakukan pengecekan ulang terhadap hasil inventarisasi GRK dan melaksanakan
proses review. Kemudian data yang sudah tersedia dan sesuai dengan format langsung di
input ke dalam basis data.
 Tahap Perhitungan dan Penyusunan Laporan
Data yang telah dianalisis akan mulai disusun dalam format laporan akhir Inventarisasi Emisi
GRK.

Dalam Penelitian ini, Peneliti menggunakan teknik Penelitian deskripsi Kuantitatif dimana
menjelaskan angka / data yang diperoleh peneliti dari berbagai sumber yang berkaitan dan
berkenaan mengenai GRK dengan Pembangkit Listrik. Dalam penelitian ini, peneliti hanya
sebagai pengamat dan tidak terlibat secara langsung dalam .

3
BAB III
BAHASAN

Dalam melaporkan tingkat emisi dari suatu daerah (tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota)
untuk beberapa sumber tertentu bisa bersifat lintas batas. Artinya emisi GRK dari satu wilayah
sumbernya bisa berasal wilayah lain. Sebagai contoh emisi dari limbah padat domestik yang dihitung
dari sebuah TPA (Tempat Pembuangan Sampah) yang ada di suatu wilayah administrasi akan tetapi
sumber sampahnya berasal dari wilayah administrasi lain. Dalam hal ini, emisi akan dihitung pada
wilayah dimana TPA berada walaupun sumber sampahnya sebagian besar bukan berasal dari
masyarakat di wilayah administrasi tersebut.

Emisi GRK dihitung berdasarkan masing-masing sektor penghasil GRK. Terdapat empat
sketor penghasil emisi GRK, yaitu sektor pengelolaan sampah, sektor IPPU, sektor energi, dan sektor
AFOLU. Metodologi yang digunakan untuk memperkirakan emisi GRK adalah Tier 1, yaitu
menggunakan persamaan yang memerlukan data aktivitas dan parameter default

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Emisi gas rumah kaca dari pembangkit listrik tenaga nuklir termasuk yang terendah
dari semua pembangkit listrik metode dan siklus hidup sebanding dengan angin, hidro-listrik
dan biomassa. Emisi siklus hidup pembangkitan gas alam 15 kali lebih besar daripada nuklir.
Emisi siklus hidup pembangkit batubara 30 kali lebih besar dari nuklir. Ada kesepakatan
yang kuat dalam studi yang dipublikasikan tentang siklus hidup intensitas GRK untuk setiap
generasi metode. Namun, data menunjukkan sensitivitas analisis siklus hidup terhadap asumsi
untuk masing-masing sumber pembangkit listrik. Kisaran hasil dipengaruhi oleh asumsi
utama yang dibuat dalam analisis siklus hidup. Untuk Misalnya, dengan asumsi difusi gas
atau pengayaan sentrifugal gas memiliki pengaruh pada kehidupan hasil siklus untuk nuklir

Anda mungkin juga menyukai