Anda di halaman 1dari 1

2.7.

Penelitian Terkait
Penelitian tentang pembuatan sabun yang telah dilakukan menurut Praptanti
(2011) dengan judul Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang sebagai Sabun Herbal.
Sabun tersebut menggunakan bahan aktif alami sebagai komponen penyusunnya.
Kulit pisang diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibanding-
kan dengan daging buahnya. Penelitian ini melakukan pembuatan sabun herbal de-
ngan menggunakan kulit pisang pada berbagai variasi konsentrasi NaOH, yaitu
7,2%, 10,4%, dan 13,4% yang ditetapkan untuk mendapatkan hasil sesuai SNI.
NaOH ditambahkan secara bertahap akan menyebabkan kekerasan produk
sabun akan semakin meningkat. Uji kualitas sabun herbal kulit pisang dan ekstrak
kulit pisang disesuaikan berdasarkan SNI 06-3532-1994 berupa uji pH, kadar air,
kadar alkali bebas, analisis asam lemak bebas, dan uji minyak mineral. Kesimpulan
yang dapat diambil dari penelitian tersebut adalah penambahan NaOH akan me-
ningkatkan kekerasan dari produk sabun. Melalui pengamatan sifat fisik dan pengu-
jian kualitas sabun yang telah dilakukan, produk sabun yang memenuhi standar ada-
lah sabun kulit pisang dan sabun ekstrak kulit pisang dengan variasi NaOH 13,4%.
Penelitian lainnya menurut Lilis dkk, (2017) yang berjudul Pembuatan
Sabun dengan Menggunakan Kulit Buah Kapuk (Ceiba petandra) sebagai Sumber
Alkali. Variabel tetapnya adalah volume minyak (30 mL), kecepatan pengadukan
(250 rpm), dan rasio volume minyak dan alkali 1:2. Variabel bebasnya adalah suhu
reaksi (60°C, 70°C, dan 80°C) dan waktu pengadukan (60 menit, 90 menit, 120
menit). Variabel terikat yang diteliti adalah densitas, keasaman (pH), bilangan
penyabunan, dan kadar alkali bebas. Semakin lama waktu pengadukan dan semakin
tinggi suhu, maka semakin rendah pH sabun dihasilkan pH terbaik yang diperoleh
sesuai SNI adalah pada suhu 80°C dan waktu pengadukan 120 menit yaitu 9,1.
Suhu yang tinggi akan menyebabkan semakin lama waktu pengadukan,
maka densitas sabun yang dihasilkan cenderung meningkat. Densitas terbaik sesuai
SNI diperoleh pada suhu 60°C dan 70°C dalam waktu pengadukan 60 menit, yaitu
1,08 dan 1,1. Semakin tinggi suhu dan semakin lama waktu pengadukan, maka
semakin rendah nilai bilangan penyabunan dan kadar alkali bebas. Sabun dengan
bilangan penyabunan yang sesuai dengan SNI adalah pada suhu 70°C yang terbaik.

Anda mungkin juga menyukai