Petrologi Batuan Piroklastik
Petrologi Batuan Piroklastik
a) Warna Batuan
Warna batuan berkaitan erat dengan komposisi mineral
penyusunnya.mineral penyusun batuan tersebut sangat dipengaruhi oleh
komposisi magma asalnya sehingga dari warna dapat diketahui jenis
magma pembentuknya, kecuali untuk batuan yang mempunyai tekstur
gelasan.
b) Tekstur Batuan
Pengertian tekstur batuan piroklastik mengacu pada kenampakan butir-
butir mineral yang ada di dalamnya, yang meliputi Glassy dan
Fragmental. Pengamatan tekstur meliputi :
1. Glassy
Glassy adalah tekstur pada batuan piroklastik yang nampak pada
batuan tersebut ialah glass.
2. Fragmental
Faragmental ialah tekstur pada batuan piroklastik yang nampak pada
batuan tersebut ialah fragmen-fragmen hasil letusan gunung api.
c. Struktur Batuan
Struktur adalah kenampakan hubungan antara bagian-bagian batuan
yang berbeda.pengertian struktur pada batuan beku biasanya mengacu
pada pengamatan dalam skala besar atau singkapan dilapangan.pada
batuan beku struktur yang sering ditemukan adalah:
a. Masif : bila batuan pejal, tanpa retakan ataupun lubang-lubang gas
b. Vesikular : dicirikandengan adanya lubang-lubang gas,sturktur ini
dibagi lagi menjadi 3 yaitu:
· Skoriaan : bila lubang-lubang gas tidak saling berhubungan.
· Pumisan : bila lubang-lubang gas saling berhubungan.
· Aliran : bila ada kenampakan aliran dari kristal-kristal maupun
lubang gas.
d. Derajat Kristalisasi
Derajat kristalisasi mineral dalam batuan beku, terdiri atas 3 yaitu :
· Holokristalin
Tekstur batuan beku yang kenampakan batuannya terdiri dari
keseluruhan mineral yang membentuk kristal, hal ini menunjukkan
bahwa proses kristalisasi berlangsung begitu lama sehingga
memungkinkan terbentuknya mineral - mineral dengan bentuk kristal
yang relatif sempurna.
· Hipokristalin
Tekstur batuan yang yang kenampakannya terdiri dari sebagaian
mineral membentuk kristal dan sebagiannya membentuk gelas, hal
ini menunjukkan proses kristalisasi berlangsung relatif lama namun
masih memingkinkan terbentuknya mineral dengan bentuk kristal
yang kurang.
· Holohyalin
Tekstur batuan yang kenampakannya terdiri dari mineral yang
keseluruhannya berbentuk gelas, hal ini menunjukkan bahwa proses
kristalisasi magma berlangsung relatif singkat sehingga tidak
memungkinkan pembentukan mineral - mineral dengan bentuk yang
sempurna.
e. Ukuran Batuan
Ukuran batuan yang dihasilkan dari letusan gunung api terbagi
menjadi 4, antara lain :
1. Bomb ( d > 64 mm) Bomb adalah gumpalan-gumpalan lava yang
mempunyai ukuran lebih besar dari 64 mm.
2. Block (d > 64 mm)
2. Piroklastik jatuhan.
3. Piroklastik surge.
Tabel III. 1. Perbedaan yang dapat diamati dari lapisan antara endapan piroklastik jatuhan
dan pirokiastik aliran (Lajoie, 1984)
Piroklastik jatuhan Piroklastik aliran
Sortasi Sortasi baik (well sorted) Sortasi buruk (poorly
sorted)
Ketebalan lapisan Teratur dan mengikuti Tidak teratur, menipis
permukaan yang ditutupi pada
(mantle bedding) tinggian, menebal pada
cekungan, menipis secara
lateral terhadap batas
saiuran
Gradasi dan laminasi Lapisan massif jarang; Lapisan massif. Gradasi
gradasi normal Jarang, tapi terbalik umum pada
dapat Nadir, tidak ada endapan
struktur traksi yang tegas yang terakumulasi dari
seperti laminasi parallel dan suspensi laminar (aliran
laminasi oblique, tetapi debris
crude strait umum dan butiran). Gradasi
normal banyak dijumpai
3. Piroklastik Surge
Piroklastik surge adalah ground hugging, dilute (rasio partikel gas rendah), aliran
purticulate yang diangkut secara lateral di dalam gas turbulen (Fisher 1979 vide Mc
Phie e/ al 1993). Piroklastik surge dibentuk secara langsung oleh erupsi
freatomagmatik maupun freatik (base surge) dan asosiasinya dengan piroklastik aliran
{ash cloud surge dan ground surge).
Tempat yang dilalui oleh pengendapan lapisan sangat tipis atau laminasi biasanya
disebut sebagai bed set.
Piroklastik jatuhan
Piroklast terlontar ke athmosfir dan jatuh ke bawah
Aliran Piroklastik
Konsentrasi partikel relatif tinggi yang bergerak di dasar/lereng volkan
Gelombang Piroklastik
Konsentrasi partikel relatif rendah yang bergerak menuruni dasar/lereng Volkan
Ukuran fragmen
Komposisi fragmen
Klasifikasi batuan piroklastik dari Wenworth dan Williams (1932) dalam Pettijohn
banyak dipakai, tetapi kisaran yang dipakai tidak sama antara batuan sedimen dan
piroklastik :
Breksi volkanik : Tersusun dari fragmen-fragmen diameter > 32 mm, bentuk
fragmen meruncing
Lapili/tuf lapili: Fragmen tersusun atas Lapili yang berukuran antara 4 mm -32 mm
Menurut Williams, Turner dan Gilbert (1954), tuf dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Vitric Tuff : tuf dengan penyusun utama terdiri dari gelas
2. Lithic Tuff : tuf dengan penyusun utama terdiri dari fragmen batuan
3. Crystal Tuff : tuf dengan penyusun utama kristal dan pecahan -pecahan kristal
4. Crystal tuff :
Tuf mengandung gelas antara 0% - 25% dan kristal 75% - 100%.
Heinrich (1956) selama pengendapan tufa bisa bercampur dengan material sedimen
yang bermacam-macam. Material sedimen yang paling banyak dapat dipakai untuk
pemberian nama tufa. Misal serpihan atau mengandung gamping, tufa gampingan dan
sebagainya.
Batuan sedimen non volkanik, bisa tercampuri oleh tufa hasil letusan gunung
berapi, sehingga membentuk campuran dua bahan pembentuk batuan yang
mempunyai sumber dan proses pembentukan yang tidak sama. Pettijohn (1975),
adanya tuf di dalam batuan sedimen bisa dipergunakan untuk pemeriaan tambahan.
Sehingga akan diperoleh penamaan seperti batupasir tufaa, serpih tufaan dan lainnya.
Klasifikasi berdasarkan komposisi sangat peg untuk analisa tufa. Batuan yang
berdasarkan ukuran fragmen dengan mudah dan sederhana dapat dimasukkan ke
dalam kelompok tufa ini, ternyata mempunyai komposisi yang cukup berariasi.
Variasi komposisi tersebut dikelompokan lagi.
Tufa palagonit
Penyusun utama gelas basa, dengan warna kuning kehijauan sampai coklat tua.
Tufa palagonit umumnya mengandung kristal-kristal plagioklas, olivin, piroksen
dan bijih besi, lubang-lubang banyak terisi kalsit atau zeolit, Heinrich (1956).
Porselanit atau bate cina
Penyusun berupa abu gelas yang sangat halus, sering disebut tufa lempungan.
Penyusun terdiri atas pisolit-pisolit abu gelas yang sangat halus, Williams, Turner
dan Gilbert (1954).
Crystal tuff
Komposisi dominan terdiri atas kristal, sedangkan gelas dijumpai berjumlah
sedikit Tufa kristal riolitik, yaitu kristal kuarsa, sanidin, biota, hornblende, lain
yang terkadang dijumpai seperti augit. Tufa kristal yang mengandung tridimit.
Lithic tuff
Penyusun dominan berupa fragmen-fragmen batuan. Gelas dijumpai dalam
jumlah yang relatif sedikit, Fragmen tersebut biasanya berupa fragmen
batuapung, skoria, andesit, basalt, granofir, batuan beku hipo- abisik bertekstur
porfiritik atau halus. Kadang terdapat fragmen batuan plutonik, metamorfik
maupun sedimen, Heinrich (1956).
Bahan piroklastik yang dikeluarkan dari ventral volkan, sebelum terendapkan
mengalami berbagai proses, baik cars terangkuntnya dan media transportasi,
maupun material yang terendapkan.