Road Map Kampung Iklim (ProKlim) Tahun 2019 PDF

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya sehingga
Penyusunan Dokumen Road Map Program Kampung
Iklim Sumatera Selatan Tahun 2019 ini dapat
diselesaikan.
Program Kampung Iklim (ProKlim) sebagai sebuah gerakan
nasional pengendalian perubahan iklim berbasis komunitas merupakan
respon terhadap dampak perubahan iklim yang telah terjadi di tingkat
tapak. ProKlim memuat aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim oleh
kelompok masyarakat dalam upaya meningkatkan ketahanan iklim dan
mengurangi emisi GRK sesuai dengan target Pemerintah untuk
menurunkan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 29 % pada Tahun 2030 atau
berkontribusi menahan kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2°C
seperti tertuang dalam Kesepakatan Paris (Paris Agreement) pada tahun
2015.
Road Map ProKlim Sumsel Tahun 2019 ini diharapkan dapat
menjadi panduan bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah
Kabupaten/Kota se Sumatera Selatan dan para pihak dalam
mengembangkan ProKlim di Provinsi Sumatera Selatan, karena di
dalamnya memuat target dan program kerja sehingga mampu mendukung
pencapaian target nasional. Sinergi dan koordinasi merupakan aspek
Road Map ProKlim Sumsel Tahun 2019 Halaman iii

24
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ………………………………………………………………… i
Kata Pengantar ………………………………………………………………... ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………............……………. 1

1.2 Tujuan ………………………………............…………………….. 2
1.3 Landasan Kebijakan dan Peraturan …………………………….. 3
BAB II PENJELASAN PROGRAM KAMPUNG IKLIM
2.1 Komponen Proklim ………………………………........................... 5

2.1.1 Upaya Mitigasi …………………….…................................... 11
2.1.2 Upaya Adaptasi ……………………………………………..... 13
2.1.3.Kelembagaan yang Berkelanjutan ………………………..... 15
2.2. Penilaian Lokasi Proklim ……….…...........................…................ 16
BAB III PELAKSANAAN PROKLIM DI SUMATERA SELATAN
3.1. Periode Pelaksanaan 2013 – 2018 ………………..……..…...... 18

3.2. Sinergi Proklim ke dalam RAD GRK Prov. Sumsel ……………. 21
3.3. Arah Kebijakan Proklim Sumsel …………………..….................. 23
3.4. Periodesasi (Road Map) Proklim Sumsel ….…........................... 25
BAB IV PENUTUP …………………..…………………..….............................. 28
Road Map ProKlim Sumsel Tahun 2019 Halaman iv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan rendah karbon yang dicanangkan oleh Pemerintah
untuk memastikan terjadinya penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di
Indonesia dengan komitmen penurunan emisi sebesar 29 persen pada
tahun 2030, perlu di dukung oleh berbagai pihak. Bentuk dukungan dalam
bentuk aksi nyata berupa mengadopsi teknologi dan menyiapkan
infrastruktur yang dapat menurunkan emisi GRK.
Adanya kekhawatiran peningkatan suhu bumi di masa mendatang,
memberikan sinyalemen kepada pelaku pembangunan bahwa orientasi
pertumbuhan ekonomi tidak hanya menjadi tujuan semata, tetapi
pertumbuhan ekonomi selaras dengan penjagaan kelestarian lingkungan.
Dengan keharmonisan tersebut, peran serta pertumbuhan ekonomi tidak
hanya dalam bentuk materi tapi juga kesejahteraan dalam kualitas hidup
yang dicerminkan oleh sehatnya lingkungan.
Dalam dokumen rencana pembangunan rendah karbon,
Pemerintah memberikan bantasan bahwa pembangunan haruslah
mencerminkan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, mengentaskan
kemiskinan, dan diikuti upaya menurunkan emisi GRK dari aktivitas
pembangunan. Kombinasi ketiga hal tersebut tidaklah mudah untuk
dilakukan, akan tetapi melalui perencanaan pembangunan yang dimuat
Road Map ProKlim Sumsel Tahun 2019 Halaman 1

dalam dokumen perencanaan seperti Dokumen Rencana Aksi Daerah
(RAD) emisi Gas Rumah Kaca (GRK), Dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM), dan juga Rencana Kerja Tahun (RKT)
merupakan target yang harus diimplementasikan, termasuk aksi mitigasi
dan adaptasi Perubahan Iklim.
Dalam pembangunan yang berkelanjutan aksi mitigasi merupakan
kegiatan yang memerlukan anggaran yang besar, demikian juga dengan
aksi adaptasi memerlukan infrastruktur pendukung, sehingga harus ada
mekanisme perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang membutuhkan
anggaran.
Pelaksanaan Program Kampung Iklim di lapangan diperlukan
adanya suatu kerangka acuan dalam merencanakan pelaksanaan
kegiatan ProKlim di masa depan. Melalui buku biru atau road map
pelaksanaan ProKlim diharapkan sumbangsih berbagai pihak akan
mempunyai arah yang jelas.
1.2 Tujuan
Road Map ProKlim Sumatera Selatan merupakan arah pelaksanaan
ProKlim di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, dan bisa dijadikan rujukan
dalam penyusunan rencana kerja tahunan atau lima tahunan.
Road Map ProKlim Sumsel merupakan kerangka kerja bagi pihak-
pihak untuk mensinergikan ataupun menintegrasikan program dan

kegiatan ke dalam program pemerintah daerah yang berkaitan dengan
Program Kampung Iklim.
Dengan tersusunnya Road Map ProKlim Sumsel ini diharapkan arah
pembangunan desa mempunyai kemampuan adaptasi terhadap tantangan
perubahan iklim menjadi lebih terarah sesuai target pertumbuhan jumlah
desa di setiap Kecamatan wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
Road Map ProKlim Sumsel dapat dijadikan acuan penjelasan
langkah-langkah periodik yang dilakukan Pemerintah Daerah dalam
pelaksanaan Program Kampung Iklim di wilayah Provinsi Sumatera
Selatan.
1.3 Landasan Kebijakan dan Peraturan
Landasan pelaksanaan kebijakan ProKlim Sumatera Selatan
adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 tentang Program Kampung Iklim,
Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Nomor
P.1/PPI/SET/KUM.1/2/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Kampung Iklim, Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan
Iklim Nomor P.5/PPI/SET/KUM.I/12/2017 tentang Pedoman Penghitungan
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca untuk Aksi Mitigasi Perubahan Iklim
Berbasis Masyarakat, Road Map Program Kampung Iklim Direktorat
Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Tahun 2017 dan rencana
aksi daerah penurunan emisi Gas Rumah Kaca sesuai Peraturan

Gubernur Sumatera Selatan Nomor 38 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi
Daerah penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dari tahun 2010 hingga 2030.
Sumatera Selatan juga telah mengatur pelaksanaan ProKlim
dengan Instruksi Gubernur Nomor 01/INST/2017 tentang Program
Kampung Iklim di Sumatera Selatan. Beberapa Instruksi Bupati dan
Walikota di wilayah Sumatera Selatan juga memperkuat pelaksanaan
ProKlim di tingkat Kabupaten/Kota sebagai berikut :
a. Instruksi Walikota Palembang Nomor 01/Tahun 2017 tanggal 18
Januari 2017 tentang Pembinaan dan Pendampingan Lokasi Program
Kampung Iklim Tahun 2017.
b. Instruksi Walikota Prabumulih Nomor 090/INST/DLH/2018 tanggal 15
Januari 2018 tentang Pelaksanaan Program Kampung Iklim Kecamatan
di Kota Prabumulih.
c. Instruksi Bupati Muara Enim Nomor 1336/INST/DLH/2017 tanggal 27
Desember 2017 tentang Pelaksanaan Program Kampung Iklim di
Kabupaten Muara Enim.
d. Instruksi Bupati OKI Nomor 1/INST/DLH/2018 tentang Pelaksanaan
Program Kampung Iklim Kecamatan/Kelurahan Desa dalam Kabupaten
OKI.
e. Instruksi Bupati Musi Rawas Utara Nomor 308/INST/MRU/2018 tanggal
1 Feberuari 2018 tentang Pelaksanaan Program Kampung Iklim
Kabupaten Musi Rawas Utara.

f. Surat Edaran Bupati OKU Nomor 660/73/XXXV/2018 tanggal 01
Februari 2018 tentang Pelaksanaan/Pembentukan Kampung Iklim
Kabupaten OKU.

BAB II
PENJELASAN PROGRAM KAMPUNG IKLIM
Kenaikan suhu global yang mencapai hingga 2ºC dimasa
mendatang menjadi kekhawatiran banyak orang di dunia. Perubahan yang
secara ekstrim di peri kehidupan menjadikan penduduk dunia harus
mengantisipasi terhadap perubahan iklim global tersebut.
Fenomena yang umum pada saat ini adalah terjadinya kekeringan
yang panjang sehingga menganggu produktivitas pertanian masyarakat,
dan pada saat musim hujan terjadi kebanjiran. Peristiwa yang pada masa
lalu sangat jarang terjadi, dan pada saat ini kekeringan sangat sering
terjadi tanpa dapat diprediksi.
Pelaksanaan Program Kampung Iklim yang dicanangkan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjadi langkah
awal Pemerintah untuk mendorong pelaksanaan aksi mitigasi dan
adaptasi Perubahan Iklim yang berbasis masyarakat.
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 tentang Program
Kampung Iklim, dijelaskan bahwa Program Kampung Iklim adalah
program yang berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan
keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan
penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan

penurunan emisi gas rumah kaca serta memberikan pengakuan terhadap
upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang
dapat meningkatkan kesejahteraan ditingkat lokal sesuai dengan kondisi
wilayah.
Pelaksanaan Program Kampung Iklim (ProKlim) mengikuti siklus
perencanaan monitoring dan evaluasi terhadap semua kegiatan yang
akan, sedang, maupun telah dikerjakan akan membuahkan hasil
sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1.
(START)
Identifikasi
dan Resiko
Proklim
Pemantauan &
Identifikasi
evaluasi
Sumber Emisi
pelasksanaan
dan serapan
kegiatan
GRK
Proklim
Peningkatan Pengembanga
kapasitas, n&
pendanaan, Peningkatan
teknologi kapasitas dan
adaptasi & kelembagaan
mitigasi masyarakat
Pelaksanaan
adaptasi & Penyusunan
Mitigasi di Rencana Aksi
lokasi Perubahan
berbasis Iklim
masyarakat
Gambar 1. Siklus Pelaksanaan ProKlim
Pelaksanaan ProKlim merupakan gerakan nasional untuk
mengantisipasi terjadinya perubahan iklim global yang mengganggu peri

kehidupan masyarakat, seperti kehidupan ekonomi, sosial, bahkan
hancurnya lingkungan.
Penerapan ProKlim membutuhkan pemahaman akan kerentanan
Perubahan Iklim global oleh masyarakat awam. Rata-rata masyarakat
belum mengerti tentang ancaman Perubahan Iklim di masa mendatang
seperti kekeringan, banjir, hilangnya fungsi ekosistem, serta munculnya
ancaman penyakit. Beberapa tantangan kehidupan masyarakat ini telah
direpresentasikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) dalam bentuk Sistem Informasi Data Indeks Kerentanan (SIDIK)
yang mengkategorikan dalam Indeks Kerentanan Desa.
Terdapat lima jenis desa yang dikategorikan dalam peluang
kerentanan desa, kategori satu sangat rendah, dua rendah, tiga sedang,
empat tinggi, dan lima sangat tinggi. Dengan kategorisasi tersebut dapat
memudahkan untuk mendeteksi kerentanan terhadap desa tersebut.
Untuk lokasi yang mempunyai kerentanan di atas sedang, peluang
untuk terjadinya gangguan kehidupan sangatlah besar terjadi sehingga
diperlukan aksi yang dapat membantu masyarakat untuk melaksanakan
hidupnya pada saat terjadi bencana kekeringan ataupun kebanjiran yang
sangat intens dan berlangsung lama.
Dengan adanya kerentanan suatu daerah, perlu ditingkatkan
ketahanan lewat berbagai upaya yang berkesinambungan oleh
Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat. Ketiga komponen tersebut bisa
saling bahu membahu untuk memperkecil terjadinya bencana. Ketahanan

dalam berbagai format seperti pembangunan kekuatan struktur organisasi
masyarakat yang mendukung upaya ketahanan daerah, kemudian
dibentuk kelompok masyarakat yang akan melaksanakan implementasi
semua aksi di tingkat tapak.
Program Kampung Iklim merupakan kegiatan pemberdayaan
masyarakat dalam proses melaksanakan aksi mitigasi, adaptasi, dan
dukungan berkelanjutan (lihat Gambar 2). Maksud keberlanjutan adalah
semua aksi merupakan hasil inisiatif dari internal masyarakat sendiri
sebagai penggeraknya.
PROKLIM
Gambar 2. Komponen Pelaksanaan ProKlim
Konsep pelaksanaan ProKlim dengan tiga komponen yaitu
Adaptasi, Mitigasi, dan dukungan berkelanjutan. Dengan dukungan secara
berkelanjutan dari masyarakat, diharapkan semua program yang
digulirkan akan berlangsung dalam waktu yang lama. Secara
berkelanjutan dengan memperhatikan pertumbuhan ekonomi masyarakat

yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan serta memiliki dampak
sosial. Ketiga aspek tersebut dicerminkan oleh dukungan masyarakat
secara terus menerus kepada Program Kampung Iklim.
Dampak sosial ekonomi dari pembangunan harus tetap
mempertahankan kondisi lingkungan yang lestari bagi masa depan.
Melalui kegiatan ProKlim, masyarakat diajak bahu membahu untuk
menciptakan kesetaraan dalam memperoleh kesempatan kualitas hidup
yang baik, dimana setiap desa didorong untuk bisa beradaptasi terhadap
perubahan iklim.
Adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat pada program kampung
iklim dimaksudkan untuk mengakomodir kemungkinan ancaman
kekeringan pada saat musim kemarau, kebanjiran pada saat musim hujan,
ataupun munculnya wabah penyakit yang menganggu kesejahteraan
masyarakat.
Aksi adaptasi bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi
sederhana hingga teknologi yang sangat canggih. Akan tetapi, yang
menjadi pertimbangan adalah biaya untuk membuat atau melaksanakan
aksi adaptasi tersebut. Dengan biaya yang sangat minim, kegiatan
adaptasi bisa dilakukan seperti pembuatan tempat penampungan air, yang
bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk aktivitas hariannya, seperti
untuk mandi, memasak, dan bahkan mencuci. Begitupun pada saat musim
kemarau, kegiatan pertanian masih bisa dilakukan melalui penggunaan
pupuk yang tahan terhadap air yang minim.

Begitupun kegiatan aksi mitigasi yang menjadi prioritas seluruh
masyarakat global melalui kegiatan yang mengurangi emisi dari
sumbernya. Menurut Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang
Rencana Aksi Nasional (RAN) penurunan Emisi Gas Rumah Kaca, yang
ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 38
Tahun 2018 tentang RAD penurunan Emisi GRK, dengan kedua peraturan
tersebut lebih menguatkan adanya aksi/aktivitas mitigasi di tingkat tapak.
Aksi mitigasi di Provinsi Sumatera Selatan lebih difokuskan untuk
aktivitas yang berkontribusi besar terhadap emisi Gas Rumah Kaca, yaitu
sektor kehutanan dan lahan gambut, sektor pertanian, sektor energi dan
transportasi, dan sektor limbah. Keempat sektor tersebut telah memiliki
kegiatan inti yang langsung berkontribusi mengurangi emisi Gas Rumah
Kaca. Selain itu juga, terdapat kegiatan pendukung yang bisa
mempercepat capaian penurunan emisi GRK secara tidak langsung.
Untuk program kampung iklim, kegiatan yang dilaksanakan oleh
masyarakat merupakan kegiatan yang sangat mudah untuk dilaksanakan
(sederhana) dan sangat aplikatif untuk setiap daerah. Merubah perilaku
dalam membuang sampah, menyimpan air hujan, memperbanyak
tanaman hijau adalah beberapa contoh dari aksi mitigasi masyarakat
desa.

2.1 Komponen ProKlim
Dalam pelaksanaan ProKlim terdapat tiga komponen penilaian,
yaitu Aksi Mitigasi, Aksi Adaptasi, dan Dukungan Bekerlanjutan dari
Masyarakat
2.1.1 Upaya Mitigasi
Aksi mitigasi terhadap perubahan iklim yang dimaksudkan adalah
upaya mengurangi aktivitas yang akan berdampak munculnya Gas Rumah
Kaca (GRK) dari kegiatan sehari-hari. Atau bisa juga dengan
memperbanyak media penyerap GRK di lingkungan seperti penanaman
pohon ataupun menggunakan teknologi penyerap (adsorbs).
Menurut penjelasan Buku Praktis ProKlim KLHK, “mitigasi
perubahan iklim adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam upaya
menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca sebagai bentuk upaya
penanggulangan dampak perubahan iklim”. Pilihan kegiatan untuk aksi
mitigasi terdiri atas, aksi pengelolaan sampah dan limbah padat. Terdapat
empat jenis aksi, seperti memiliki tempat sampah yang layak, memiliki
TPS, tidak melakukan pembakaran, memiliki pengolahan sampah,
memanfaatkan/memperpanjang masa pakai barang (lihat Gambar 3),
pemanfaatan gas methane dari limbah organik sebagai sumber energi.
Limbah cair juga merupakan pilihan aksi mitigasi untuk aksi
Perubahan Iklim, yang terdiri atas pemanfaatan gas methane sebagai
sumber energi, pengelolaan limbah cair domestik, pemanfaatan gas
methane sebagai sumber energi baru.

Demikian juga penggunaan energi baru/terbarukan yang
merupakan pilihan untuk aksi mitigasi yaitu tungku hemat energi, kompor
berbahan bakar biji-bijian non pangan, pemanfaatan energi yang
bersumber dari mikrohidro (lihat Gambar 4), angin, biogas dan surya.
Dari sektor pertanian, penggunaan pupuk dan pestisida kimia,
seperti pengolahan biomassa menjadi pupuk. Melakukan aplikasi sistem
pola tanam dengan pengaturan sistem irigasi, serta menghindari
pembakaran pasca-panen.
Gambar 3. Kerajinan 3 R
Gambar 4. Pengunaan Aliran Mata Air untuk

Pembangkit Tenaga Listrik

2.1.2 Upaya Adaptasi
Aksi mitigasi juga menjadi bagian dari kegiatan Program Kampung
Iklim, yang mengatur semua upaya yang dilakukan oleh masyarakat
dalam rangka beradaptasi atau menyesuaikan kepada kondisi lingkungan
yang ada. Aksi Adaptasi merupakan usaha “untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam menghadapi perubahan alam global yang
dapat menganggu sosial, ekonomi, dan peri kehidupan masyarakat
lainnya”.
Ada banyak ragam pilihan kegiatan yang bermula dari potensi
bencana yang mungkin timbul akibat perubahan iklim global, seperti
kekeringan, kebanjiran, kenaikan air pasang yang tinggi, ataupun
munculnya penyakit endemik. Contoh-contoh kegiatan tersebut seperti
memanen air hujan untuk di simpan sebagai cadangan di musim kemarau,
menyiapkan saluran pengendali banjir, membuat embung yang berfungsi
konservasi air tanah sekaligus sumber air di musim kemarau serta untuk
menampung air run-off (lihat Gambar 6).
Perlindungan mata air adalah upaya untuk meningkatkan
ketersediaan air di musim kemarau sekaligus untuk menjaga hidrologis
tanah yang dapat menghindari terjadi dehidrasi tanaman.

Gambar 5. Rorak
Gambar 6. Embung
2.1.3. Kelembagaan yang Berkelanjutan
Pelaksanaan ProKlim di tingkat tapak membutuhkan dukungan dari
masyarakat dan juga kelembagaan yang bertanggungjawab atas semua
aktivitas yang akan dan sudah dilaksanakan. Kelompok masyarakat yang
terdapat pada lokasi ProKlim merupakan ujung tombak dalam
pelaksanaan kegiatan adaptasi dan mitigasi di tingkat tapak.
Kelembagaan merupakan pendukung terlaksananya setiap aktivitas
yang direncanakan dalam program kampung iklim. Kelembagaan yang
terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ProKlim tidak hanya kelembagaan
tingkat tapak, namun juga kelembagaan yang terdapat di tingkat
kabupaten/kota/provinsi (Dinas Lingkungan Hidup) hingga Pemerintah

(KLHK) termasuk unit pelaksana teknis yang secara langsung
bertanggungjawab dalam ProKlim.
Dukungan
Masyarakat
Partisipasi
Munculnya
Kaum
Kegiatan
Perempuan
Proklim
Berkelanjuttan
Adanya
Manfaat
Adanya
jangka Pendek
Pemberdayaan
dan Jangka
Panjang
Gambar 7. Kelembagaan Yang Berkenlanjutan
ProKlim merupakan kegiatan yang berbasis komunitas di tingkat
tapak sehingga perlu penguatan dan dukungan dari berbagai pihak.
Di Provinsi Sumatera Selatan, pelaksanaan ProKlim mendapatkan
dukungan secara langsung dari Pemerintah dan Swasta. Dengan
dukungan yang kuat dari Pemerintah dan Swasta, maka keberadaan dari
ProKlim akan terus berlanjut hingga didukung penuh oleh masyarakat,
yang pada akhirnya akan memandirikan setiap aktivitas ProKlim di tingkat
tapak.

2.2. Penilaian Lokasi ProKlim
Ada tiga komponen penilaian pada pelaksanaan ProKlim, yaitu
spesifikasi Aksi Mitigasi, Aksi Adaptasi, dan Dukungan Masyarakat.
Komponen penilaian tersebut akan memasukkan banyaknya aksi kegiatan
dengan variasi yang beragam sesuai dengan kebutuhan, serta lamanya
pelaksanaan kegiatan.
Rumus yang dipergunakan untuk menghitung kegiatan ProKlim
adalah 60% dikalikan dengan total nilai aksi mitigasi adaptasi ditambahkan
40% yang dikalikan dengan total nilai dukungan masyarakat. Total nilai ini
akan dikalkulasi dengan angka akhir berkisar 0 hingga 100, dengan
kriteria penerima penghargaan sesuai dengan nilai akhir yang sudah
diinputkan datanya dalam form isian ProKlim.
Berikut ini adalah jenis, apresiasi yang akan diberikan atas
pelaksanaan ProKlim di daerah sesuai Peraturan Direktur Jenderal
Perubahan Iklim KLHK Nomor P.1/PPI/SET/KUM.1/2/2017 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Kampung Iklim, maka terdapat empat
kategori penghargaan sebagai berikut :
a. ProKlim Pratama dengan nilai akhir 50 %.

b. ProKlim Madya dengan nilai akhir 51-80 %.
c. ProKlim Utama dengan nilai akhir 81 %.
d. Proklim Lestari dengan melakukan replikasi ke 10 lokasi ProKlim.

BAB III
PELAKSANAAN PROKLIM DI SUMATERA SELATAN
3.1. Periode Pelaksanaan 2013-2018
Provinsi Sumatera Selatan telah mengikuti pelaksanaan ProKlim
secara Nasional dari Tahun 2015, akan tetapi pelaksanaan di tingkat
tapak telah dimulai dari tahun 2013. ProKlim yang diusulkan pada tahun
2015 telah melaksanakan aktivitas yang berhubungan dengan ProKlim
sejak tahun 2013, sehingga secara umum ProKlim telah diterima secara
luas dari tahun 2013.
Periode selanjutnya adalah penambahan atau percepatan jumlah
desa ProKlim di Sumatera Selatan. Secara legalitas Provinsi Sumatera
Selatan telah memiliki Instruksi Gubernur Sumatera Selatan Nomor
01/INST/2017 tentang Program Kampung Iklim di Sumatera Selatan.
Dengan adanya Instruksi Gubernur Sumatera Selatan laju pertumbuhan
kampung iklim mengalami pertumbuhan secara eksponensial, yang
artinya setiap daerah merasa terpanggil untuk ikut serta secara aktif di
dalam ProKlim. Sehingga dukungan dalam pelaksanaan ProKlim tidak
hanya berasal dari Pemerintah, tetapi juga diikuti oleh swasta yang
beroperasi di wilayah Sumatera Selatan.
Secara grafis pertumbuhan peserta ProKlim adalah secara
bertahap dengan mengindikasi adanya pertambahan jumlah peserta

ProKlim dari tahun ke tahun. Jumlah peserta ProKlim di Sumatera
Selatan dapat digambarkan sebagai berikut :
30
27
24
25
20
15
12 Jumlah ProKlim
11
10
6
5 4
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 Tahun
Gambar 8. Grafik Jumlah Peserta ProKlim di Sumatera Selatan
Hingga tahun 2018, kepesertaan ProKlim yang telah terdaftar di
KLHK berjumlah 84 lokasi ProKlim dan telah mendapatkan penghargaan
sebanyak 21 lokasi ProKlim (lihat Tabel 1 dan Gambar 9), dengan
partisipasi Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan sebanyak 14
Kabupaten/Kota. Dengan perkembangan jumlah lokasi ProKlim tersebut,
Provinsi Sumatera Selatan telah memasukkan aksi mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim ke dalam rencana Aksi Perubahan Iklim yang diakomodir
dalam RPJMD Provinsi.

Gambar 9. Penerimaan Penghargaan ProKlim
Dari tahun ke tahun jumlah peserta yang ikut serta terus bertambah
sesuai dengan posisi atau peran strategis ProKlim bagi pemerintah
maupun swasta. Keterlibatan pihak swasta menjadi pemicu bertambahnya
jumlah peserta yang ada.
Gambaran umum jumlah peserta ProKlim di Sumatera Selatan,
digambarkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Peserta ProKlim di Sumatera Selatan
No Kabupaten/Kota Jumlah Desa Jumlah Desa Penerima

ProKlim Penghargaan Nasional
1. Muara Enim 21 7
2. Palembang 13 3
3. Prabumulih 9 3
4. Musi Banyuasin 10 3
5. Lahat 3 3
6. Banyuasin 4 -
7. OKU 5 -
8. OKU Timur 2 -
9. OKU Selatan 2 -

10. OKI 8 1
11. Musi Rawas 4 1
12. Pagar Alam 1 -
13. Muratara 1 -
14. PALI 1 -
Total 84 21
Sedangkan dari pihak swasta yang ikut menyelenggarakan ProKlim
sebanyak 15 perusahaan, dimana dari 35 Desa ProKlim yang diusulkan
terdapat 15 desa yang memperoleh penghargaan secara nasional yang
dapat dilihat pada Tabel 2.
Perusahaan yang mendukung pelaksanaan ProKlim di Sumsel,
mengkaitkan setiap aksi ProKlim sebagai kegiatan yang menjadi aksi
sosial perusahaan yang berdampak secara ekonomi dan lingkungan
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Berikut jumlah kepesertaan perusahaan di Sumsel dalam kegiatan
ProKlim serta penghargaan yang telah diperolehnya.
Tabel 2. Kepesertaan Perusahaan Dalam Mendukung ProKlim di Sumsel
No Nama Perusahaan Jumlah Desa Desa Penerima

Proklim Penghargaan
Nasional
1 PT. Bukit Asam 7 4

2 JOB Pertamina Talisman Jambi 5 3
Merang
3 PT. PUSRI 1 1
4 Medco Lematang 1 1
5 Pertamina Prabumulih 1 1
6 Pertamina RU III 1 1

7 Pertamina Asset 2 Field Adera 2 1

8. Talisman JOB Baturaja OK 2 1
9. Pertamina Gas SSA 4 2
10 PT. Bumi Andalas Permai 4 -
11 PT. Bumi Persada Permai 2 -
12 PT. Rimba Hutani Mas 1 -
13 PT. SBA Wood Industries 1 -
14 PT. Tripupa Jaya 1 -
15 PT. Bumi Mekar Hijau 2 -
3.2. Sinergi ProKlim Ke Dalam RAD GRK Prov. Sumsel
Dalam penyusunan Dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) emisi
Gas Rumah Kaca (GRK) ditargetkan pertumbuhan jumlah kampung iklim
yang secara signifikansi mendapatkan dukungan dari Pemerintah.
Pertambahan jumlah kampung iklim merupakan bagian dari aksi mitigasi
dan adaptasi yang berbasis masyarakat.
Di dalam dokumen RAD GRK Provinsi Sumatera Selatan telah
diidentifikasi bahwa salah satu kegiatan yang akan menurunkan emisi
yaitu melalui kegiatan ProKlim. Target pertumbuhan jumlah ProKlim di
Sumatera Selatan sebesar 500 persen hingga tahun 2030 (lihat Gambar
10). Harapannya dengan banyaknya jumlah pelaksanaan ProKlim, maka
mitigasi yang mengurangi jumlah emisi GRK akan terus meningkat.

Gambar 10. Road Map ProKlim Provinsi Sumatera Selatan
Pada tahun 2030, jumlah pelaksanaan Kampung Iklim ditargetkan
sebanyak 300 Kampung. Dari jumlah tersebut, setiap kabupaten/kota di
targetkan berkisar 20 Kampung Iklim hingga tahun 2030.
3.3. Arah Kebijakan ProKlim Sumsel
Pada tahun-tahun mendatang sinergisitas pelaksanaan ProKlim
dengan pembangunan Sumsel sejalan dengan upaya Perubahan Iklim,
kegiatan CSR swasta, dan program unggulan OPD terkait di Pemerintah
Daerah.
Sebagai gerakan yang didukung oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan juga swasta diharapkan pertumbuhan ProKlim akan berjalan
sesuai dengan yang diharapkan sehingga mendorong optimalisasi aksi
penurunan emisi Gas Rumah Kaca, dan akhirnya target penurunan emisi

29 % secara nasional serta 11,79 % target penurunan emisi di Provinsi
Sumatera Selatan pada tahun 2030 dapat tercapai.
Dengan adanya Road Map (target) pencapaian ProKlim di Provinsi
Sumatera Selatan diharapkan terjadinya pertumbuhan ProKlim di daerah
yang diarus utamakan dalam rencana kegiatan baik dalam dokumen
RPJMD maupun renstra OPD.
Beberapa dukungan yang bisa menjadi penambahan jumlah
ProKlim sebagaimana Gambar 11, perlu dibarengi dengan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi secara berkala. Monitoring merupakan bentuk
koordinasi antara pelaksana dengan masukan arah kebijakan pemerintah
yang akan datang berkaitan dengan program kampung iklim. Monitoring
akan menjadi umpan balik atas semua kegiatan yang telah dilaksanakan
baik umpan balik positif maupun negatif, artinya ada yang perlu diubah
atau ditinggalkan, dan ada juga hal yang perlu ditambahkan agar kualitas
ProKlim terus meningkat di masa yang akan datang.
Gambar 11. Dukungan Pemerintah dalam pelaksanaan ProKlim
Setelah pelaksanaan monitoring, kegiatan yang menjadi support
dari Pemerintah adalah evaluasi atas semua kegiatan yang telah

dilakukan. Evaluasi dan pelaporan yang terintegrasi dengan monitoring
perlu melibatkan semua pihak, mulai dari instansi di Kabupaten/Kota, OPD
Provinsi Sumatera Selatan, serta Pemerintah Pusat. Ketiga komponen
tersebut akan dapat mengsinergikan semua kegiatan ataupun aksi yang
dilakukan di Kabupaten/Kota.
Pengembangan kapasitas juga menjadi bagian pelaksanaan
ProKlim di daerah seperti sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan akan
mendorong terciptanya ProKlim yang berkelanjutan dengan kualitas yang
mengadaptasi kondisi lokal daerah.
Pemberian bantuan pelatihan dengan pengembangan teknologi
tepat guna yang bersifat praktis dan berbiaya murah, seperti pemanfaatan
kontoran sapi sebagai sumber biogas merupakan contoh dari
pengembangan teknologi tepat guna yang murah dan mudah dilakukan
oleh masyarakat. Pemanfaatan teknologi tepat guna tersebut akan
memperkuat pelaksanaan ProKlim di masa mendatang.
Pelibatan swasta bisa mengambil bagian dengan memberikan
bantuan berupa teknologi tinggi yang bisa implementatif, seperti
penggunaan energi surya sebagai sumber listrik alternative. Energi tata
surya yang keberadaannya sangat melimpah untuk wilayah tropis seperti
di Indonesia ini, sangatlah potensial untuk dilakukan, akan tetapi biaya
pengadaan alat sangatlah mahal untuk kategori masyarakat.

3.4 Periodesasi (Road Map) ProKlim Sumsel
Berdasarkan pembagian waktu periodesasi pelaksanaan ProKlim
akan dibagi menjadi 3 bagian besar, yaitu :
1. Masa Tumbuh
Masa tumbuh adalah periode awal pelaksanaan ProKlim di Sumatera
Selatan. Periode ini ditandai mulai munculnya beberapa kandidat
pelaksanaan ProKlim di Sumatera Selatan seperti terdapat beberapa
desa di Sumsel yang telah memperoleh penghargaan sebagai ProKlim
Utama.
Periode awal tumbuhnya jumlah desa ProKlim dimulai tahun 2013
hingga tahun 2017. Periode ini belum adanya legalitas yang
mendukung terlaksananya ProKlim, akan tetapi telah mulai banyak
kader pelaksana ProKlim.
2. Masa Perkembangan
Di masa perkembangan, jumlah Desa ProKlim diharapkan meningkat
hingga 100 sampai 120 desa di Sumatera Selatan. Pertumbuhan ini
dipicu dengan adanya sokongan dari pimpinan daerah seperti
Walikota dan Bupati.
Keberadaan Instruksi Bupati/Walikota atau Surat Edaran
Bupati/Walikota dan himbauan dari Camat, akan meningkatkan laju
jumlah desa ProKlim. Pelaksanaan periode perkembangan ini adalah
dari tahun 2018 hingga 2024.

3. Masa Peningkatan
Penambahan hingga dua kali lipat dari periode sebelumnya harus
disertakan upaya memperbaiki semua yang telah dilaksanakan.
Adanya peluang ProKlim lestari, dimana satu desa ProKlim lestari
harus membina 10 desa yang berada di sekitarnya, di masa
peningkatan ini, diharapkan jumlah desa ProKlim menjadi 300 desa.
Ketiga periode pertumbuhan kegiatan ProKlim tersebut, haruslah
didukung dengan program kegiatan yang mengimplementasikan
pelaksanaannya. Kegiatan yang diprioritaskan adalah kegiatan lintas
perangkat daerah yang melibatkan beberapa instansi terkait, dan juga
lintas pemerintah daerah di dalam lingkup Provinsi Sumatera Selatan.
Berdasarkan Rencana pertumbuhan akan jumlah peserta ProKlim maka
rencana (road map) pertumbuhan yang dijelaskan di atas dapat
direpresentasikan dengan grafis di bawah ini.
Masa Tumbuh Masa Masa

Perkembangan Peningkatan
2013 - 2017 2025 - 2030
2018 - 2024
Gambar 12. Periodesasi Pelaksanaan ProKlim

BAB IV
PENUTUP
Pelaksanaan ProKlim di Provinsi Sumatera Selatan, telah
memasuki periode kedua yaitu Masa Perkembangan hingga tahun 2024.
Ada beberapa catatan yang dapat dijadikan kesimpulan Road Map
ProKlim Sumatera Selatan, yaitu :
1. Periode Akhir (Masa Peningkatan) ProKlim di Sumatera Selatan
diharapkan terdapat 300 desa ProKlim yang tersebar di 17
Kabupaten/Kota dengan pemerataan jumlah, maka setiap
Kabupaten/Kota mempunyai 20 Kampung Iklim.
2. Perlu dukungan kegiatan lintas instansi terkait yaitu Dinas Kehutanan,
Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas
Kebersihan, Dinas Pekerjaan Umum dan dinas lainnya. Seluruh dinas
tersebut harus bersinergi untuk mewujudkan terciptanya target
ProKlim di Provinsi Sumatera Selatan.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pihak Swasta diharapkan
berpartisipasi aktif dalam mesukseskan pelaksanaan ProKlim di
wilayah Provinsi Sumatera Selatan.

Road Map ProKlim Sumsel Tahun 2019

Lampiran 1
Perkembangan Kegiatan Proklim di Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2013 s.d. 2018
No. Lokasi Proklim Kegiatan Periode Jenis Pengelola / Pembina Keterangan

Unggulan Penghargaan `Perusahaan Pemerintah
Kab/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Desa Keban Agung Kecamatan Lawang Kidung Kompos 2013 Sertifikat dan - Muara Enim Penghargaan
Kabupaten Muara Enim Pelakat Tk. Prov. Provinsi
2 Desa Penanggiran Dusun 1 Kecamatan Gunung Megang Biogas 2013 Sertifikat dan - Muara Enim Penghargaan
3 Desa Tanah Abang Jaya Kecamatan Tanah Abang Persampahan 2013 Sertifikat dan - Muara Enim Penghargaan
4 Desa Embawang Dusun 1 Kecamatan Tanjung Agung Pertanian 2013 Sertifikat dan - Muara Enim Penghargaan
Kabupaten Muara Enim Organik Pelakat Tk. Prov. Provinsi
5 Dusun Bedeng Kresek Desa Bukit Mungguh Kecamatan Agro Foresty 2014 Sertifikat dan PT. Bukit Asam Muara Enim Penghargaan
Tanjung Enim Kabupaten Muara Enim Pelakat Tk. Prov. Tanjung Enim Provinsi
6 Desa Embawang Dusun 2 Kecamatan Tanjung Agung Pupuk Cair & 2014 Sertifikat dan - Muara Enim Penghargaan
(DLH &
Kabupaten Muara Enim Kompos Pelakat Tk. Prov. Provinsi
Dipertan)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

7 Bukit Munggu Kel. Tanjung Enim Kec. Lawang Kidul Pemanfaatan 2014 - PT. Bukit Asam Muara Enim Penghargaan
Lahan Eks
Kab.Muara Enim Tanjung Enim Provinsi
Tambang utk
Pertanian dan
Pembibitan
8 Desa Karantina Lingga Kecamatan Lawang Kidul Perikanan/Pert 2014 Sertifikat dan PT. Bukit Asam Muara Enim Penghargaan
Kabupaten Muara Enim anian Terpadu Pelakat Tk. Prov. Tanjung Enim Provinsi
9 Desa Penanggiran Dusun VII Kecamatan Gunung Biogas & 2014 Sertifikat dan - Muara Enim Penghargaan
Pertanian (DLH &
Megang Kabupaten Muara Enim Pelakat Tk. Prov. Provinsi
Terpadu Dipertan)
10 Desa Pelakat Dusun 1 Kecamatan Semendo Ulu Darat Mikro Hidro 2014 Sertifikat dan PT. Bukit Asam Muara Enim Penghargaan
Kabupaten Muara Enim Pelakat Tk. Prov. Tanjung Enim Provinsi
11 Desa Pelakat Dusun III Kecamatan Semendo Ulu Darat Mikro Hidro & 2015 Trophy,Sertifikat PT. Bukit Asam Muara Enim Penghargaan
Pemanfaatan Uang Binaan
Kabupaten Muara Enim Tanjung Enim Nasional
Lahan Tingkat Nasional
pekarangan
(Kebun
Strawbery)
12 Dusun 04 Desa mendis kecamatan Bayung Lencir Toga dan 2015 Trophy,Sertifikat JOB. Pertamina Musi Penghargaan
Pupuk Cair Uang Binaan Talisman Jambi
Kabupaten Musi Banyuasin Banyuasin Nasional
Tingkat Nasional Merang, TBk
13 Desa Mendis Jaya Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Pemanfaatan 2015 Trophy,Sertifikat JOB. Pertamina Musi Penghargaan
Lahan
Musi Banyuasin Uang Binaan Talisman Jambi Banyuasin Nasional
Pekarangan
(Toga & Tingkat Nasional Merang, TBk
Kompos)
14 RW 01 Kelurahan Talang Jawo Kecamatan Gandus Kota Wanatani 2015 Trophy,Sertifikat - Palembang Penghargaan
Uang Binaan (DLH dan
Palembang Nasional
Tingkat Nasional Dinas
Pertanian

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

15 RW 01 Kelurahan Sri Mulya Kecamatan sematang Borang Toga & 2015 Sertifikat dan - Palembang Penghargaan
Pemanfaatan
Kota Palembang Pelakat Tk. Prov. Provinsi
Lahan
Pekarangan
16 Dusun III Desa Karya Mulya Kecamatan Rambang Kapak Biogas, 2015 Trophy,Sertifikat PT. Pertamina EP Prabumulih Penghargaan
Tengah Kota prabumulih Kompos, Toga Uang Binaan Asset 2 Nasional
Tingkat Nasional
17 Desa Gemiung Kecamatan Buana Pemaca Kabupaten Kompos 2015 Sertifikat - OKU Selatan Penghargaan
OKU selatan Tk.Nasional Nasional
18 Komplek SMKK Pertanian Negeri Desa Lalang Biogas & 2015 Sertifikat dan - Banyuasin Penghargaan
Kecamatan Sembawa kabupaten Banyuasin Pertanian Pelakat Tk. Prov. Provinsi
Terpadu
19 Dusun III Srinanti Desa Sungai Gerong Kecamatan Biogas 2015 Sertifikat dan - Banyuasin Penghargaan
Rambutan Banyuasin Pelakat Tk. Prov. Provinsi
20 Tanjung Kemala Kecamatan Martapura Kabupaten Oku Persampahan 2015 Sertifikat dan - OKU Timur Penghargaan
Timur 3R Pelakat Tk. Prov. Provinsi
21 Desa kemampo Kecamatan Kayu Ara kuning Kabupaten Persampahan 2015 Sertifikat dan - Banyuasin Penghargaan
Banyuasin Pelakat Tk. Prov. Provinsi
22 Desa suka Mulya Kecamatan Betung Kabupaten Biogas 2015 Sertifikat dan - Banyuasin Penghargaan
Banyuasin Pelakat Tk. Prov. Provinsi
23 Desa Sari Bungamas, Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat Pemaanfaatan 2016 Trophy,Sertifikat - Lahat Penghargaan
Lahan Uang Binaan
Nasional
Pekarangan Tingkat Nasional

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

24 Desa Sumaja Makmur Kecamatan Gunung Megang Persampahan 2016 Trophy,Sertifikat PT. Medco EP Muara Enim Penghargaan
Kabupaten Muara Enim dan Wanatani Tingkat Nasional Lematang Nasional
25 Desa Pagar Dewa Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Wanatani 2016 Trophy,Sertifikat PT. Bukit Asam Muara Enim Penghargaan
Muara Enim Uang Binaan Persero Tbk Nasional
Tingkat Nasional
26 Dusun Reban Kumbang Desa Kali Berau Kecamatan Energi 2016 Sertifikat dan JOB. Pertamina Musi Penghargaan
Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Terbarukan/ Pelakat Tk. Prov. Talisman Jambi Banyuasin Provinsi
Diesel 3R Merang
27 Dusun 8 Desa Muara medak, Kecamatan Bayung Lencir Bank/ATM Air 2016 Sertifikat Tk. JOB. Pertamina Musi Penghargaan
Talisman Jambi
Kabupaten Musi Banyuasin. Nasional Banyuasin Nasional
Merang
28 Desa Megang Sakti IV , Kecamatan Megang Sakti Biogas dan 2016 Sertifikat dan - Musi Rawas Penghargaan
Pemanfaatan
Kabupaten Musi Rawas Pelakat Tk. Prov. Provinsi
Lahan
Pekarangan
29 Dusun Metur , Desa Makartitama Peninjauan, Kecamatan Penghijauan 2016 Sertifikat Tk JOB Pertamina Ogan Penghargaan
Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu Nasional Talisman Komering Ulu Nasional
Baturaja LTd
OK
30 Dusun II Desa Penilikan, Kecamatan Peninjauan Pemanfaatan 2016 Sertifikat dan JOB Pertamina Ogan Penghargaan
Lahan Talisman
Kabupaten Ogan Komering Ulu Pelakat Tk. Prov. Komering Ulu Provinsi
Pekarangan Baturaja LTd
OK
31 Kelurahan Cambai, Kecamatan Cambai Kota Prabumulih Persampahan 2016 Sertifikat Tk PT. Pertamina Prabumulih Penghargaan
Nasional Gas SSA Nasional

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

32 Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur Wanatani 2016 Sertifikat Tk PT. Pertamina Prabumulih Penghargaan
Kota Prabumulih Nasional Gas SSA Nasional
33 Desa Kuripan Babas Kecamatan Pagar Alam Utara Kota Biogas 2016 Sertifikat dan - Pagar Alam Penghargaan
Pagar Alam. Pelakat Tk. Prov. Provinsi
34 RW.02 Kelurahan Sukodadi Kecamatan Sukarame Kota Pekarangan 2016 Sertifikat Tk - Palembang Penghargaan
Palembang Rumah Nasional Nasional
35 Kelurahan Talang kelapa , Kecamatan Alang-Alang Lebar Pengelolaan 2016 Sertifikat dan - Palembang Penghargaan
Kota Palembang. Sampah Pelakat Tk. Prov. Provinsi
36 Kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan Ilir barat 1 Kota Pemanfaatan 2016 Sertifikat dan - Palembang Penghargaan
Palembang Pekarangan Pelakat Tk. Prov. Provinsi
Rumah
37 Kelurahan Bukit Lama Jl. Tanjung Rawo Rw. 16 Kota Pengendalian 2016 Sertifikat dan - Palembang Penghargaan
Palembang Banjir Pelakat Tk. Prov. Provinsi
38 RW.01 Kelurahan Sukodadi Kecamatan Sukarame Kota Pemanfaatan 2016 Sertifikat dan - Palembang Penghargaan
Palembang Lahan Pelakat Tk. Prov. Provinsi
Pekarangan
39 Kelurahan Talang Jambe Kecamatan Sukarame Kota Pemanfaatan 2016 Sertifikat Tk. Prov. - Palembang Masih Dibina
Pekarangan
Palembang
Rumah
40 Kelurahan 2 Ilir Kecamatan Ilir Timur 2 Kota Palembang Pemanfaatan 2016 Sertifikat Tk. Prov. - Palembang Masih Dibina
Lahan
Pekarangan
Rumah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

41 Desa Burnai Timur Kecamatan Pedamaran Kabupaten Persampahan 2016 Sertifikat Tk. Prov. - Ogan Masih Dibina
OKI Komering Ulu
42 Dusun Suka Menanti Desa Bangun Sari Kecamatan Wanatani 2016 Sertifikat Tk. Prov. - Muara Enim Masih Dibina
Gunung Megang Kabupaten Muara Enim
43 Desa Babat Ramba Jaya Kecamatan Babat supat Pemanfaatan 2016 Sertifikat Tk. Prov. - Musi Masih Dibina
Kabupaten Musi Banyuasin Lahan Banyuasin
Pekarangan
44 Desa Tanjung Kemala Barat Kecamatan Martapura Persampahan 2016 Sertifikat Tk. Prov. - OKU Timur Masih Dibina
Kabupaten OKU Timur
45 Dusun V Desa pangkul Kecamatan Cambai Kota Wanatani 2016 Sertifikat Tk. Prov. - Prabumulih Masih Dibina
Prabumulih
46 RW 02 Kelurahan Gunung Ibul Kota prabumulih Pemanfaatan 2016 Sertifikat Tk. Prov. PT. Pertamina Prabumulih Masih Dibina
Lahan
Gas Southern
Pekarangan
Sumatera Area
47 Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Plaju Darat Kota Pemanfaatan 2016 Sertifikat Tk. Prov. - Palembang Masih Dibina
Pekarangan
Palembang
Rumah & 3R/
Bank sampah
48 Desa Tanah Abang Jaya Kecamatan Tanah Abang Persampahan 2016 Sertifikat Tk. Prov. PT. Pertamina Pali Penghargaan
Asset 2 Field
Penukal Abab Lematang Ilir Kabupaten Pali Provinsi
Adera
49 Tegal Binangun Plaju Darat Palembang 3R dan 2016 Sertifikat Tk. Prov. PT. Pertamina Palembang Masih Dibina
Pemanfaatan
RU III Palembang
Lahan
Pekarangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

50 Kelurahan 2 Ilir Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang Pertanian 2017 Trophy,Sertifikat - Penghargaan
Hidroponik Uang Binaan Nasional
Prov.Sumsel Palembang
Tingkat Nasional
51 Desa Pangkul Kecamatan Cambai Kota Prabumulih Prov. Persampahan 2017 - - Prabumulih -
Sumsel
52 Desa Sidomulyo Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Pertanian 2017 Trophy,Sertifikat - Muar Enim Penghargaan
Alami Uang Binaan Nasional
Muara Enim Prov. Sumsel
Tingkat Nasional
53 Desa Saka Jaya Kecamatan Muara Enim Kabupaten Pertanian 2017 - - Muara Enim -
Alami
Muara Enim Prov . Sumsel
54 Desa Bangsal Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Persampahan 2017 - - OKI -
Komering Ilir, Prov. Sumsel
55 Desa Suka Sari Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten OKI Persampahan 2017 - - OKI -
Prov. Sumsel
56 Desa Lekis Rejo Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten OKU Perkebunan 2017 - - OKU -
Baturaja Prov. Sumsel
57 Desa Pelangki Kecamatan Muara Dua Kabupaten OKUS Perkebunan 2017 - - OKUS -
Prov. Sumsel
58 Desa Lubuk Selo Kecamatan Gumay Ulu Kabupaten Wisata Alam 2017 Trophy,Sertifikat - Lahat Penghargaan
Uang Binaan Nasional
Lahat Prov. Sumsel
Tingkat Nasional
59 Desa Maur Baru Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara Perkebunan 2017 - - Muratara -
60 Desa Suka Karya Kecamatan STL Ulu Terawas Pertanian 2017 - - Musi Rawas -
Kabupaten Musi Rawas Prov Sumsel

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

61 Kelurahan Majasari Kecamatan Prabumulih Selatan Pemanfaatan 2018 Sertifikat Tk. PT. Pertamina EP Prabumulih SRN 2018
lahan Asset 2
Provinsi
pekarangan Prabumulih Field
62 Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur Pemanfaatan 2018 Sertifikat ProKlim PT. Pertamina Prabumulih SRN 2018
lahan Utama Tk.
Gas Southern
pekarangan Nasional
Sumatra Area
63 Desa Pangkul Kecamatan Cambai Pemanfaatan 2018 Trophy,Sertifikat PT. Perta-Samtan Prabumulih SRN 2018
lahan Uang Binaan
Gas
pekarangan, Tingkat Nasional
pertanian,
persampahan
64 Suka Karya / Terawas Pemanfaatan 2018 Sertifikat ProKlim Kelompok Tani Mura SRN 2018
lahan Utama Tk.
pekarangan, Nasional
pertanian,
persampahan
65 Desa Trikoyo Kec. Tugumulyo - 2018 - Kelompok Wanita Mura SRN 2018
Tani
66 Desa Kayu Ara Sakti Kecamatan Gunung Megang Biogas, 2018 Sertifikat ProKlim Muara Enim SRN 2018
kompos, 3R Utama Tk.
Nasional
67 Desa Mandala Sari - 2018 - Sinarmas Muba SRN 2018
Forestry
68 Desa Karya Mukti - 2018 - Sinarmas Muba SRN 2018
Forestry

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

69 Desa Ringin Agung - 2018 - Sinarmas Muba SRN 2018
Forestry
70 Desa Telang - 2018 - Sinarmas Muba SRN 2018

Forestry
71 Dusun 3 Desa Sukamaju, Kecamatan Babat Supat - 2018 - PT. Conoco Muba SRN 2018
Phillips
72 Kelurahan Plaju Darat Kecamatan Plaju Pemanfaatan 2018 Sertifikat ProKlim PT. Pertamina Palembang SRN 2018
lahan Utama Tk. RU III Palembang
pekarangan Nasional
73 Desa Embawang Kecamatan Tanjung Agung Pertanian, 2018 Sertifikat ProKlim - Muara Enim SRN 2018
perikanan, Utama Tk.
kompos, Nasional
pupuk organik,
74 Desa Tanjung Karangan Kecamatan Tanjung Agung Biogas, 2018 Sertifikat ProKlim PT. Bukit Asam Muara Enim SRN 2018
kompos, 3R, Utama Tk. (Persero)
energy Nasional
terbarukan
75 Desa Kayu Ara Sakti Kecamatan Gunung Megang Biogas, 2018 Sertifikat ProKlim - Muara Enim SRN 2018
kompos, 3R Utama Tk.
Nasional
76 Dusun Bukit II Desa Keban Agung Kecamatan Tawang Biogas, 2018 Trophy,Sertifikat PT. Muara Enim SRN 2018
kompos, 3R Uang Binaan Pamapersada
Kidul
Tingkat Nasional Nusantara
77 Desa Bangsal Kecamatan Pampangan Keraifan lokal, 2018 Sertifikat ProKlim - Ogan SRN 2018
pengendalian Utama Tk.
Komering Ilir
Karhutlah Nasional
78 Desa Gajah Makmur Kecamatan Sungai Menang - 2018 - Sinar Mas Ogan SRN 2018
Forestry
Komering Ilir
(PT. BMH)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

79 Desa Gajah Mukti Kecamatan Sungai Menang - 2018 - Sinar Mas Ogan SRN 2018
Forestry
Komering Ilir
(PT. BMH)
80 Desa Simpang Heran Kecamatan Air Sugihan - 2018 - PT. BAP Ogan SRN 2018
Komering Ilir
81 Desa Srijaya Baru Kecamatan Air Sugihan - 2018 - PT. BAP Ogan SRN 2018
Komering Ilir
82 Pondok Pesantren Ma’had Usmani Desa Muara Baru - 2018 - - Ogan SRN 2018
Kecamatan Kota Kayuang Komering Ilir
83 Desa Ulak Pandan Kecamatan Merapi Barat Pemanfaatan 2018 Trophy,Sertifikat PT. Bukit Asam Lahat SRN 2018
lahan Uang Binaan
(Persero) Tbk
pekarangan Tingkat Nasional
84 Desa Makartitama Kec. Peninjauan Pemanfaatan 2018 - Job Pertamina OKU SRN 2018
lahan
Talisman OKU
pekarangan

Lampiran 2
DAFTAR LOKASI PENERIMA DAN SERTIFIKAT PROKLIM

DI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015-2018
1. Penerima Penghargaan Trophy, Sertifikat dan Insentif Proklim Tahun 2015
No Nama Lokasi Kabupaten/Kota Provinsi

1 Desa Pelakat Muara Enim Sumsel
2 Desa Mendis Jaya Musi Banyuasin Sumsel
3 Desa Mendis Musi Banyuasin Sumsel
4 RW 01 Kelurahan Pulokerto Kota Palembang Sumsel
5 Dusun III Desa Karya Mulya Kota Prabumuli Sumsel

1 Desa Pagar Dewa Muara Enim Sumsel
2 Desa Sari Bungamas Lahat Sumsel

1 Desa Sidomulyo Muara Enim Sumsel
2 Desa Lubuk Selo Lahat Sumsel
3 Kelurahan 2 Ilir Kota Palembang Sumsel

1 Desa Ulak Pandan Lahat Sumsel
2 Desa Keban Agung Muara Enim Sumsel
3 Desa Pangkul Kota Prabumulih Sumsel

Lampiran 3
DAFTAR PEMERINTAH DAERAH PENERIMA PENGHARGAAN

PENDUKUNG PROKLIM DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2017-2018
Tahun 2017
1. Provinsi Sumatera Selatan
2. Kota Palembang
Tahun 2018
1. Kota Palembang
2. Kota Prabumulih
3. Kabupaten Muara Enim
4. Kabupaten Ogan Komering Ilir
5. Kabupaten Ogan komering Ulu
6. Kabupaten Musi Rawas
7. Kabupaten Musi Rawas Utara
8. Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

Road Map Kampung Iklim (ProKlim) Tahun 2019 PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Road Map Kampung Iklim (ProKlim) Tahun 2019 PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya sehingga

Penyusunan Dokumen Road Map Program Kampung

Iklim Sumatera Selatan Tahun 2019 ini dapat

Program Kampung Iklim (ProKlim) sebagai sebuah gerakan

nasional pengendalian perubahan iklim berbasis komunitas merupakan

respon terhadap dampak perubahan iklim yang telah terjadi di tingkat

kelompok masyarakat dalam upaya meningkatkan ketahanan iklim dan

mengurangi emisi GRK sesuai dengan target Pemerintah untuk

berkontribusi menahan kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2°C

seperti tertuang dalam Kesepakatan Paris (Paris Agreement) pada tahun

Road Map ProKlim Sumsel Tahun 2019 ini diharapkan dapat

menjadi panduan bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah

Kabupaten/Kota se Sumatera Selatan dan para pihak dalam

mengembangkan ProKlim di Provinsi Sumatera Selatan, karena di

dalamnya memuat target dan program kerja sehingga mampu mendukung

pencapaian target nasional. Sinergi dan koordinasi merupakan aspek

Road Map ProKlim Sumsel Tahun 2019 Halaman iii

Halaman Judul ………………………………………………………………… i

Kata Pengantar ………………………………………………………………... ii

Daftar Isi ………………………………………………………………………... iv

1.1 Latar Belakang ………………………………............……………. 1

BAB II PENJELASAN PROGRAM KAMPUNG IKLIM

2.1 Komponen Proklim ………………………………........................... 5

BAB III PELAKSANAAN PROKLIM DI SUMATERA SELATAN

3.1. Periode Pelaksanaan 2013 – 2018 ………………..……..…...... 18

BAB IV PENUTUP …………………..…………………..….............................. 28

Road Map ProKlim Sumsel Tahun 2019 Halaman iv

1.1 Latar Belakang

Pembangunan rendah karbon yang dicanangkan oleh Pemerintah

untuk memastikan terjadinya penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di

Indonesia dengan komitmen penurunan emisi sebesar 29 persen pada

bentuk aksi nyata berupa mengadopsi teknologi dan menyiapkan

infrastruktur yang dapat menurunkan emisi GRK.

Adanya kekhawatiran peningkatan suhu bumi di masa mendatang,

memberikan sinyalemen kepada pelaku pembangunan bahwa orientasi

pertumbuhan ekonomi tidak hanya menjadi tujuan semata, tetapi

pertumbuhan ekonomi selaras dengan penjagaan kelestarian lingkungan.

Dengan keharmonisan tersebut, peran serta pertumbuhan ekonomi tidak

yang dicerminkan oleh sehatnya lingkungan.

Dalam dokumen rencana pembangunan rendah karbon,

Pemerintah memberikan bantasan bahwa pembangunan haruslah

mencerminkan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, mengentaskan

kemiskinan, dan diikuti upaya menurunkan emisi GRK dari aktivitas

pembangunan. Kombinasi ketiga hal tersebut tidaklah mudah untuk

dilakukan, akan tetapi melalui perencanaan pembangunan yang dimuat

Road Map ProKlim Sumsel Tahun 2019 Halaman 1

dalam dokumen perencanaan seperti Dokumen Rencana Aksi Daerah

(RAD) emisi Gas Rumah Kaca (GRK), Dokumen Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM), dan juga Rencana Kerja Tahun (RKT)

merupakan target yang harus diimplementasikan, termasuk aksi mitigasi

dan adaptasi Perubahan Iklim.

Dalam pembangunan yang berkelanjutan aksi mitigasi merupakan

kegiatan yang memerlukan anggaran yang besar, demikian juga dengan

aksi adaptasi memerlukan infrastruktur pendukung, sehingga harus ada

mekanisme perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang membutuhkan

Pelaksanaan Program Kampung Iklim di lapangan diperlukan

adanya suatu kerangka acuan dalam merencanakan pelaksanaan

pelaksanaan ProKlim diharapkan sumbangsih berbagai pihak akan

mempunyai arah yang jelas.

Road Map ProKlim Sumatera Selatan merupakan arah pelaksanaan

ProKlim di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, dan bisa dijadikan rujukan