Anda di halaman 1dari 3

Akta Perdamaian Terkait Sengketa Tanah

Nomor: ...........................
Pada hari ini, (____________);
Berhadapan dengan saya, (____________), Sarjana Hukum, Notaris di (____________), dengan dihadiri
saksi-saksi yang nama-namanya akan disebut dalam akhir akta ini:
I. Tuan A, Pengusaha, bertempat tinggal di (____________), Jalan (____________);
- selanjutnya akan disebut juga Pihak Pertama.
II. Tuan B, Pengusaha, bertempat tinggal di (____________), Jalan (____________);
- selanjutnya akan disebut juga Pihak Kedua.
Para penghadap lebih dahulu menerangkan:
1. Bahwa Pihak Pertama adalah sebagai pemilik dari/yang berhak atas sebidang tanah yang
merupakan kesatuan dari tiga bidang tanah yang tidak terpisahkan, terletak dalam [___],
Wilayah (____________), Kecamatan (____________), Kelurahan (____________);
Demikian berikut segala sesuatu yang ada di atas tanah tersebut yang menurut sifat, peruntukannya atau
menurut Undang-Undang dapat dianggap sebagai barang tak bergerak;
Satu dan lain berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli dan Kuasa yang dibuat dengan akta-akta
tanggal (____________) berturut-turut di bawah nomor (____________) yang dibuat di hadapan tuan
(____________), Sarjana Hukum, Notaris di (____________), salinan dari akta-akta tersebut yang
bermeterai cukup diperlihatkan kepada saya, Notaris;
2. Bahwa Pihak Kedua menganggap bahwa pemilikan tanah tersebut oleh Pihak Pertama adalah
tidak sah, karena jual-beli yang dibuat di hadapan tuan (____________), Sarjana Hukum tersebut
dilakukan berdasarkan surat kuasa di bawah tangan tertanggal (____________) yang sudah
dicabut oleh Pihak Kedua dengan surat pencabutan tertanggal (____________);
3. Bahwa persoalan tersebut telah diusahakan penyelesaiannya melalui instansi yang berwenang,
tetapi belum berhasil;
4. Bahwa kedua belah pihak berkehendak untuk mengakhiri perselisihan atas pemilikan tanah
tersebut.
Maka berhubung dengan apa yang diuraikan di atas, para penghadap menerangkan bahwa kedua belah
pihak telah setuju dan mufakat untuk dan dengan ini mengadakan perdamaian (dading) dengan syarat-
syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pihak Kedua menyatakan dan mengakui secara benar bahwa Pihak Pertama adalah satu-satunya pemilik
dari yang berhak atas:
Sebidang tanah yang merupakan kesatuan dari tiga bidang tanah yang tidak terpisahkan, terletak di
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya, Wilayah (____________), Kecamatan (____________), Kelurahan
(____________);
Demikian berikut segala sesuatu yang ada di atas tanah tersebut yang menurut sifat, peruntukannya atau
menurut Undang-Undang dapat dianggap sebagai barang tak bergerak;
Satu dan lain berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual beli dan Kuasa yang dibuat dengan akta-akta
tertanggal ......................... berturut-turut di bawah nomor (____________) yang dibuat di hadapan tuan
(____________), Sarjana Hukum, Notaris di (____________), salinan dari akta-akta tersebut yang
bermeterai cukup diperlihatkan kepada saya, Notaris.
Sebagai kompensasi atas perdamaian ini, Pihak Pertama membayar kepada Pihak Kedua sejumlah Rp.
(____________) jumlah uang mana telah dibayar oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua pada waktu
akta ini ditandatangani, dan untuk penerimaan jumlah uang itu Pihak Kedua dengan ini memberikan
pelunasannya, sehingga akta ini juga merupakan kuitansi untuk penerimaan jumlah Rp. (____________).
Berdasarkan perdamaian ini Pihak Kedua:
1. wajib mencabut/membatalkan surat permohonan pemblokiran tanah tersebut kepada Kantor
Agraria (____________) tertanggal (____________), bulan (____________), tahun
(____________) yang dibuat oleh Pihak Kedua.
2. wajib mencabut/membatalkan surat permohonan perlindungan hukum atas pemilikan tanah
tersebut kepada Kantor Agraria (____________) tertanggal (____________), bulan
(____________), tahun (____________) yang dibuat oleh Pihak Kedua;
3. wajib mencabut/membatalkan Surat Pencabutan tertanggal (____________), bulan
(____________), tahun (____________) yang dibuat oleh Pihak Kedua, sehingga dengan
demikian Surat Kuasa yang dibuat oleh Pihak Kedua kepada tuan X tertanggal (____________),
bulan (____________), tahun (____________) tetap berlaku sebagaimana mestinya;
4. wajib mencabut/membatalkan surat-surat gugatan dan surat-surat lainnya, baik yang masih
akan disampaikan maupun yang sudah disampaikan kepada Instansi yang berwenang
(Pengadilan) atau kepada Instansi lainnya berkenaan dengan gugatan pemilikan atas tanah
tersebut.
5. Pihak Kedua wajib menjamin Pihak Pertama atau Pihak siapa pun yang mendapat peralihan hak
dengan cara apa pun dari Pihak Pertama baik sekarang maupun di kemudian hari tidak akan
mendapat tuntutan atau tagihan dari siapa pun juga yang menyatakan mempunyai hak atau
turut mempunyai hak atas tanah tersebut dan segala gugatan dan kemungkinan yang timbul
adalah menjadi beban dan risiko pihak kedua.
Bahwa dengan diselenggarakannya perdamaian (dading) yang dibuat dengan akta ini pihak-pihak telah
mengakhiri semua perselisihan dan perkara mengenai tanah tersebut, maka segala putusan-putusan
pengadilan baik yang telah maupun yang akan dikeluarkan kemudian berkenaan dengan perkara
mengenai tanah tersebut tidak akan mempunyai kekuatan hukum dan harus dianggap seperti tidak
pernah dikeluarkan.
Bahwa berkenaan dengan ini masing-masing pihak dengan ini saling memberi hak dan kekuasaan yang
satu kepada yang lainnya, untuk menarik kembali/menghentikan suatu perkara yang akan
diajukan/masih ada dalam pemeriksaan yang berwajib serta mencabut surat-surat yang dimaksud dalam
pasal 3 tersebut.
Semua ongkos-ongkos berkenaan dengan akta ini antara lain biaya pembuatan akta ini dan biaya-biaya
pencabutan/pembatalan perkara berkenaan dengan tanah tersebut yang mungkin ada semuanya
menjadi tanggungan dan harus dipikul/dibayar oleh Pihak Kedua.
Mengenai akta ini dan segala akibatnya serta pelaksanaannya, para pihak memilih tempat tinggal yang
tetap dan seumumnya pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri (____________) di (____________).
Para penghadap saya, Notaris, kenal.
Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di (____________), pada hari dan tanggal tersebut dalam
kepala akta ini, dengan dihadiri oleh tuan-tuan (____________) dan (____________) kedua-duanya
pegawai Notaris, bertempat tinggal di (____________) yang saya, Notaris, kenal sebagai saksi.
Segera setelah akta ini saya, Notaris, bacakan kepada para penghadap dan saksi-saksi, maka akta ini
ditandatangani oleh para penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris.
Dilangsungkan ------------------------------

Anda mungkin juga menyukai