Anda di halaman 1dari 7

1.

Tanda dan gejala trauma abdomen, yaitu :

-Nyeri

Nyeri dapat terjadi mulai dari nyeri sedang sampai yang berat. Nyeri dapat timbul di
bagian yang luka atau tersebar. Terdapat nyeri saat ditekan dan nyeri lepas.

Darah dan cairan

Adanya penumpukan darah atau cairan dirongga peritonium yang disebabkan oleh
iritasi.

Cairan atau udara dibawah diafragma

Tanda Kehrs : Nyeri disebelah kiri yang disebabkan oleh perdarahan limpa. Tanda ini
ada saat pasien dalam posisi rekumben.

-Perdarahan

Sesak

Mual dan muntah

Penurunan kesadaran (malaise, letargi, gelisah) : Yang disebabkan oleh kehilangan


darah dan tanda-tanda awal shock hemoragi

Tekanan darah menurun / hipotensi

Adanya tanda “Bruit” (bunyi abnormal pd auskultasi pembuluh darah, biasanya pd


arteri karotis),

Nadi cepat

-Diaforesis

Spasme otot abdomen

Tanda dullness pada perkusi, terutama saat pasien mengubah posisi

Laserasi, memar

Tanda Cullen adalah ekimosis periumbulikal pada perdarahan peritoneal

Tanda Grey-Turner adalah ekimosis pada sisi tubuh ( pinggang ) pada perdarahan
retroperitoneal .

Tanda coopernail adalah ekimosis pada perineum,skrotum atau labia pada fraktur pelvis

Tanda balance adalah daerah suara tumpul yang menetap pada kuadran kiri atas ketika
dilakukan perkusi pada hematoma limfe

-Hematemesis
Bising usus (-)

Hematuria

Menurut Bambang Suryono (2008), gejala dan tanda Trauma abdomen yang
ditimbulkan disebabkan karena dua hal yaitu :

Pecahnya organ solid

Hepar atau lien yang pecah akan menyebabkan perdarahan yang dapat bervariasi dari
ringan sampai berat dan bahkan kematian.

Gejala dan tandanya adalah :

Gejala perdarahan secara umum dimana penderita tampak anemis (pucat) dan bila
perdarahan berat akan menimbulkan gejala dan tanda dari syok perdarahan

Gejala adanya darah intra peritoneal, penderita akan merasa nyeri abdomen, yang dapat
bervariasi dari ringan sampai nyeri hebat. Pada auskultasi biasanya bising usus
menurun. Tanda ini bukan merupakan tanda yang dapat dipercaya karena bising usus
akan menurun pada banyak kejadian lain. Pada pemeriksaan akan teraba bahwa
abdomen nyeri tekan, kadang-kadang ada nyeri lepas dan defance muscular (kekakuan
otot) seperti pada peritonitis.

Pecahnya organ berlumen

Pecahnya gaster, usus halus atau colon akan menimbulkan peritonitis yang dapat timbul
cepat sekali (gaster) atau lambat. Pada pemeriksaan penderita akan mengeluh nyeri
seluruh abdomen. Pada auskultasi bising akan menurun. Pada palpasi akan ditemukan
defance muscular, nyeri tekan, nyeri tekan lepas. Pada perkusi akan ditemukan nyeri
pula (nyeri ketok). Biasanya peritonitis bukan merupakan keadaan yang memerlukan
penanganan sangat segera (berbeda dengan perdarahan intra peritoneal) sehingga jarang
menjadi masalah pada fase pra hospital

Apabila trauma tajam, maka kadang-kadang akan ditemukan bahwa ada organ intra
abdomen yang menonjol keluar (paling sering omentum, bisa juga usus halus atau
colon), keadaan ini dikenal sebagai eviserasi.

Trauma ginjal akan menyebabkan perdarahan yang tidak masuk rongga peritoneum
(organ ekstra peritoneal). Jarang perdarahan dari ginjal akan menyebabkan shock
walaupun bisa. Gejala lain pada trauma ginjal adalah bahwa kebanyakab penderita ini
akan buang air kecil kemerahan atau berdarah (hematuria).
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan diagnostik
1. Foto thoraks
Untuk melihat adanya trauma pada thorak.
2. Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan Hb diperlukan untuk base-line data bila terjadi perdarahan terus menerus.
Demikian pula dengan pemeriksaan hematokrit. Pemeriksaan leukosit yang melebihi
20.000/mm tanpa terdapatnya infeksi menunjukkan adanya perdarahan cukup banyak
kemungkinan ruptura lienalis. Serum amilase yang meninggi menunjukkan kemungkinan
adanya trauma pankreas atau perforasi usus halus. Kenaikan transaminase menunjukkan
kemungkinan trauma pada hepar.
3. Plain abdomen foto tegak
Memperlihatkan udara bebas dalam rongga peritoneum, udara bebas retroperineal dekat
duodenum, corpus alineum dan perubahan gambaran usus.
4. Pemeriksaan urine rutin
Menunjukkan adanya trauma pada saluran kemih bila dijumpai hematuri. Urine yang jernih
belum dapat menyingkirkan adanya trauma pada saluran urogenital.
5. VP (Intravenous Pyelogram)
Karena alasan biaya biasanya hanya dimintakan bila ada persangkaan trauma pada ginjal.
6. Diagnostik Peritoneal Lavage (DPL)
Dapat membantu menemukan adanya darah atau cairan usus dalam rongga perut. Hasilnya
dapat amat membantu. Tetapi DPL ini hanya alat diagnostik. Bila ada keraguan, kerjakan
laparatomi (gold standard).
1. Indikasi untuk melakukan DPL adalah sebagai berikut :
o Nyeri abdomen yang tidak bisa diterangkan sebabnya
o Trauma pada bagian bawah dari dada
o Hipotensi, hematokrit turun tanpa alasan yang jelas
o Pasien cedera abdominal dengan gangguan kesadaran (obat, alkohol, cedera otak)
o Pasien cedera abdominal dan cedera medula spinalis (sumsum tulang belakang)
o Patah tulang pelvis
2. Kontra indikasi relatif melakukan DPL adalah sebagai berikut :
o Pernah operasi abdominal
o Bila hasilnya tidak akan merubah penatalaksanaan
3. Ultrasonografi dan CT Scan
Sebagai pemeriksaan tambahan pada penderita yang belum dioperasi dan disangsikan adanya
trauma pada hepar dan retroperitoneum. .(asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
sitem pernapasan , hal25)

7. Penatalaksanaan kegawatdaruratan Trauma Abdomen


Menurut Catherino (2003), Penatalaksanaan kegawatdaruratan Trauma Abdomen ialah :
Pasien yang tidak stabil atau pasien dengan tanda-tanda jelas yang menunjukkan trauma
intra-abdominal (pemeriksaan peritoneal, injuri diafragma, abdominal free
air, evisceration) harus segera dilakukan pembedahan

Trauma tumpul harus diobservasi dan dimanajemen secara non-operative berdasarkan


status klinik dan derajat luka yang terlihat di CT

Pemberian obat analgetik sesuai indikasi

Pemberian O2 sesuai indikasi

Lakukan intubasi untuk pemasangan ETT jika diperlukan

Trauma penetrasi :

Dilakukan tindakan pembedahan di bawah indikasi tersebut di atas

ü Kebanyakan GSW membutuhkan pembedahan tergantung kedalaman penetrasi dan


keterlibatan intraperitoneal

Luka tikaman dapat dieksplorasi secara lokal di ED (di bawah kondisi steril) untuk
menunjukkan gangguan peritoneal ; jika peritoneum utuh, pasien dapat dijahit dan
dikeluarkan

Luka tikaman dengan injuri intraperitoneal membutuhkan pembedahan

Bagian luar tubuh penopang harus dibersihkan atau dihilangkan dengan pembedahan

Sedangkan menurut ENA (2000) penatalaksanaan kegawat daruratan trauma abdomen


yaitu :

§ Monitor TTV

§ Monitor CVP ( central venous pressure)

§ Monitor AGD

§ Berikan terapi oksigen sesuai indikasi

§ Berikan resusitasi cairan IVFD NS 0,9 % dengan cairan kristaloid, komponen darah,
Vitamin k

§ Pasang kateter urine

§ Pasang NGT sesuai indikasi

§ Berikan analgesik menghilangkan rasa nyeri,

§ Minimalkan rangsangan dari luar


§ Siapkan intervensi bedah sesuai indikasi

§ Monitor GCS

§ Monitor perfusi jaringan perifer

§ Antiembolic stoking untuk mencegah pembentukan trombus sekunder untuk


meningkatkan trombosit

§ Monitor tingkat kesadaran

§ Monitor CRT seperti akral dingin, turgo kulit

§ Jelaskan prosedur dengan sederhana

§ Jawab pertanyaan pasien

§ Monitor serum amilase dan lipase

§ Monitor serum dan kadar gula dalam urine

§ Monitor suhu tubuh

§ Monitor serum dan kadar gula dalam urine

§ Monitor tanda-tanda peritonitis : spasme otot/kekakuan abdomen, penurunan sampai tidak


ada bising usus. .(asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sitem pernapasan , hal25)

Menurut Bambang Suryono (2008),pengelolaan trauma abdomen ialah :

Perawatan pasien dengan perdarahan abdomen difokuskan seputar pencegahan dan


penanganan syok. Pengobatan definitif untuk perdarahan internal hanya dapat dilakukan di
ruang operasi rumah sakit. Tanda-tanda syok harus dinilai sejak dini, periksa periksa dengan
cermat nadi penderita, kesadaran dan warna kulit. Penurunan tekanan darah merupakan tanda
yang terlambat. Tanda-tanda itu akan muncul setelah perdarahan internal menyebabkan
kehilangan darah yang signifikan. Pasien yang diduga mengalami perdarahan internal harus
dianggap serius dan harus dirujuk ke rumah sakit secepatnya.

Seperti semua pasien, prioritas pertama adalah ABC. Pastikan pembukaan jalan nafas,
pernafasan yang adekuat dan sirkulasi.

Pasien dengan perdarahan internal kemungkinan akan memburuk dengan cepat. ABC dan
tanda vital harus sering dimonitor. Persiapkan untuk mempertahankan jalan nafas pasien,
untuk memberikan ventilasi atau melakukan RJP jika diperlukan.
9. Komplikasi Trauma Abdomen

Trombosis Vena

Emboli Pulmonar

Stress Ulserasi dan perdarahan

Pneumonia

Tekanan ulserasi

Atelektasis

Pankreas: Pankreatitis, fistula pancreas-duodenal, dan perdarahan.

Limfa: perubahan status mental, takikardia, hipotensi, akral dingin, diaphoresis, dan
syok.

Usus: obstruksi usus, peritonitis, sepsis, nekrotik usus, dan syok.

Ginjal: Gagal ginjal akut (Keperawatan Medikal Bedah - Halaman 176)

10. Interprestasi hasil lab.


 TD :90/70 (normal 120/80) : hipotensi
 Nadi (normal 60-100) : cepat
 RR :x/menit (normal 16-20) : kecepatan
 Suhu : 36,1 (normal 36,5-37,5) sedikit hangat
 Hb (hemaglobi) :(laki2 14-18, prempuan 12-16) : hipovolemia
 Trombosit. 200.000-400.000
Pasien mengalami penurunan tekanan darah kalau kita tidak tangan nin pasien
akan mengalami syok
8 (benar-benar mengerikan) = Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak lagi dapat
berpikir jernih, dan sering mengalami perubahan kepribadian yang parah jika sakit
datang dan berlangsung lama.

15. ELEPASAN IVFD ( INTRA VENNES FLUID DRIP )


IVFD adalah memasukakn cairan atau obat langsung kedalam pembuluh darah vena
dalam jumlah banyak dan dalam waktu tertentu dengan menggunakan infus set Tempat
pemasangan :
vena – vena ...
Tujuan :

  Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi


  mempertahankan atau mengati cairan tubuh cairan elektrolik, vitamin, protein,
kalori dan nitrogen. Pada pasien yang tidak mampu mempertahankan masukan yang
adekuat melalui mulut.

indikasinya

  Untuk pasien dehidrasi


  Untuk pasien GE ( Gastroenteritis )
  Untuk pasien intoxitas berat
  Untuk pasie shock hypovolemik
  Untuk pasien pre dan pasca bedah ( operasi )

Anda mungkin juga menyukai