TRAKSI
TRAKSI
1. Traksi Kulit
Traksi kulit menggunakan plester lebar yang direkatkan pada kulit dan diperkuat dengan
verban elastis. Berat maksimum yang dapat diberikan adalah 5 kg yang merupakan batas
toleransi kulit. Traksi kulit digunakan untuk periode yang pendek dan lebih sering untuk
manajemen temporer fraktur femur dan dislokasi serta untuk mengurangi spasme otot dan
nyeri sebelum pembedahan.
Traksi kulit dapat untuk terapi definitif maupun sementara atau sebagian pertolongan
pertama. Tenaga traksi dilanjutkan pada tulang lewat fasia superficial, fasia dalam (deep) dan/
serta intermuskular. Tenaga traksi berlebih dapat menimbulkan laserasi kulit. Berat
maksimum sebaiknya tidak melebih 5 Kg, tergantung dari besar atau kecilnya penderita dan
dari usia penderita. Bilamana digunakan beban maksimal sebaiknya hanya 1 minggu.
Bilamana kurang dari beban tersebut, dan kulit penderita diperiksa 2 kali minggu, traksi kulit
dapat digunakan dengan aman selama 4-6 minggu.
A. Indikasi traksi kulit:
Indikasi traksi kulit antara lain:
• Terapi pilihan pada fraktur femur dan beberapa fraktur suprakondiler humeri anak-
anak.
• Pada reduksi tertutup dimana manipulasi dan mobilisasi tidak dapat dilakukan.
• Pengobatan sementara pada fraktur sampai menunggu terapi definitif.
• Fraktur yang sangat bengkak dan tidak stabil misalnya pada fraktur suprakondiler
humeri pada anak-anak.
• Untuk traksi pada spasme otot atau pada kontraktur sendi.
A. Indikasi
Indikasi penggunaan traksi tulang:
Apabila diperlukan traksi yang lebih berat dari 5 kg
Traksi pada anak-anak yang lebih besar
Pada fraktur yang bersifat tidak stabil, oblik, atau kominutif
Fraktur-fraktur daerah sendi
Fraktur terbuka dengan luka yang sangat jelek dimana fiksasi eksterna tidak dapat
dilakukan
Dipergunakan sebagai traksi langsung pada traksi yang sangat berat, misalnya
dislokasi panggul yang lama sebagai persiapan terapi definitif.
Traksi skeletal dengan pin lewat olekranon, siku 90 derajat, bahu dalam
fleksi tanpa abduksi. Untuk mencegah tangan dan pergelangan terlalu pegal –
pakai bidai gips. Bisa dengan menggunakan Shoulder Spica Cast.
Recognition
Prinsip pertama adalah diagnosis dan menilai keadaan fraktur, dilakukan dengan
melakukan anamnesis, pemeriksaan klinik dan radiologis. Pada awal pengobatan Perlu
diperhatikan lokalisasi fraktur, bentuk fraktur, menentukan teknik yang sesuai untuk
pengobatan, komplikasi yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengobatan
Reduction
Reduksi fraktur apabila perlu. Restorasi fragmen fraktur dilakukan untuk mendapatkan
posisi yang dapat diterima. Pada fraktur intra-artikuler diperlukan reduksi anatomis dan
sedapat mungkin mengembalikan fungsi normal dan mencegah komplikasi serta
kekauan, deformitas, serta perubahan osteoarthritis dikemudian hari.
Posisi yang baik adalah alignment yang sempurna dan aposisi yang sempurna. Fraktur
seperti fraktu klavikula, iga, dan fraktur impaksi humerus tidak memerlukan reduksu.
Angulasi <5% pada tulang panjang anggota gerak bawah dan lengan atas dan angulasi
sampai 10% pada humerus dapat diterima. Terdapat kontak sekurang-kurangnya 50%
dan over-riding tidak melebihi 0,5 inchi pada fraktur femur. Adanya rotasi tidak dapt
diterima dimanapun lokalisasi fraktur.
Retention
Imobilisasi fraktur
Rehabilitation
Mengembalikan aktifitas fungsional semaksimal mungkin