The Effect of Foot Soak with Warm Water on Blood Pressure of Hypertensive
Patients in the Pustu Work Area of Benjala Village in 2018
1
Bagian Keperawatan, Stikes Panrita Husada Bulukumba
Alamat Korespondensi :
Bulukumba.23372
HP.085265390603
Email : itoriks26@gmail.com
ABSTRAK
v
Hipertensi merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan permanen dan kematian secara
mendadak akibat penyakit ikutannya seperti stroke, gagal ginjal dan lainnya. untuk mengetahui lebih
dalam tentang pengaruh terapi rendam kaki dengan air hangat terhadap tekanan darah pada penderita
hipertensi di wilayah kerja pustu benjala.. Desain penelitian ini adalah True-Eksperimen dengan
rancangan penelitian Pre and post test control group design.. Sampel penelitian ini sebanyak 34
responden kelompok eksperimen yang diambil dengan metode simple random sampling. Kelompok
eksperimen mendapatkan terapi rendam kaki dengan air hangat selama 5 kali perlakuan dengan durasi
15 menit . Data di analisis menggunakan uji statistik uji Mann-whitney dan uji Wilcoxon. Hasil analisis
menggunakan uji statistik Mann-whitney dan uji wilcoxon dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05).
Berdasarkan hasil uji wilcoxon menunjukkan bahwa ada penurunan rerata tekanan darah sistolik dan
diastolik sebelum dan setelah dengan nilai p-Value = < 0,05. Maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh rendam kaki dengan air hangat terhadap tekanan darah pasien
hipertensi di wilayah kerja pustu kelurahan benjalaPeneliti menyarankan agar hasil penelitian ini bisa
dijadikan sebagai referensi untuk pengaplikasian dalam ruang lingkup pelayanan keperawatan
khususnya dalam menangani hipertensi.
ABSTRACT
Hypertension is a disease that can cause permanent disability and sudden death due to associated
diseases such as stroke, kidney failure and others. to find out more about the effect of foot bath therapy
with warm water on blood pressure in hypertensive patients in the pustu benjala work area. The design
of this study was True-Experiment with Pre and post test control group design research. The sample
of this study was 34 respondents experimental group taken by simple random sampling method. The
experimental group received foot bath therapy with warm water for 5 treatments with a duration of
15 minutes. Data were analyzed using the Mann-Whitney test and Wilcoxon test. The results of the
analysis used the Mann-Whitney statistical test and the Wilcoxon test with a confidence level (α =
0.05). Based on the results of the Wilcoxon test showed that there was a decrease in the mean systolic
and diastolic blood pressure before and after with p-Value = <0.05. Then Ha is accepted and Ho is
rejected. It was concluded that there was the effect of soaking the feet with warm water on the blood
pressure of hypertensive patients in the working area of the district head of the kelurahan. Researchers
suggested that the results of this study could be used as a reference for the application in the scope of
nursing services especially in dealing with hypertension.
v
PENDAHULUAN
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg secara
kronis (Tanto, 2014). Hipertensi telah menjadi kasus kesehatan di indonesia yang
sering di temukan dipelayanan. Menurut Profil Kesehatan Indonesia menyatakan
bahwa pada tahun 2010 hipertensi adalah penyakit yang masuk sepuluh besar
penyakit rawat inap dan rawat jalan (Setyawan, 2014). Jika penyakit ini tidak
terkontrol dan ditangani secara seksama maka akan meningkat secara perlahan dan
cepat di masa yang akan datang yang berdampak pada kecacatan permanen dan
kematian secara mendadak akibat dari penyakit ikutannya seperti stroke , gagal ginjal
akut, dan penyakit jantung lainnya (Palmer, 2007) dalam (Purnawan, 2015).
Pada penelitian ini wilayah yang diambil adalah wilayah kerja Pustu Benjala,
variabel yang diambil adalah terapi rendam kaki air hangat terhadap tekanan darah
sistolik dan diastolic pada pasien hipertensi. Sedangkan responden yang diambil
adalah penderita hipertensi yang umurnya adalah > 18 tahun.
Melihat dari ulasan yang ada maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih
dalam tentang pengaruh terapi rendam kaki dengan air hangat terhadap tekanan darah
pada penderita hipertensi di wilayah kerja pustu benjala.
v
BAHAN DAN METODE
True-Eksperimen dengan rancangan penelitian Pre and post test control group
design
Analisis Data
Seluruh data, baik data tentang tekanan darah sebelum dan tekanan darah
setelah terapi, di olah dengan menggunakan SPSS for windows 16.00. Untuk menilai
pengaruh terapi rendam kaki dengan air hangat terhadap tekanan darah sebelum dan
setelah pada penderita hipertensi di wilayah kerja pustu benjala
v
HASIL
Karakteristik Sampel
Berdasarkan tabel 1.02 dapat diketahui bahwa responden yang terbanyak pada
orang atau dengan percentase 64,7% sedangkan distribusi responden terbanyak pada
94,1%.
Berdasarkan tabel 1.03 diatas dapat diketahui bahwa kategori usia responden
terbanyak pada kelompok eksperiment adalah usia lansia dengan jumlah responden
terbanyak pada kelompok control dalah usia lnsia dengan jumlah responden yaitu 15
terbanyak pada kelompok control dan eksperiment yaitu 26 orang usia lansia dengan
persentase 76,5%
Berdasarkan Tabel 1.07 diketahui bahwa hasil analisis dari uji paired sample
t test pada saat sebelum terapi diperoleh nilai p value sebesar 0,104 dengan α=0,05.
Karena nilai p value>0,05, maka Ho diterima yang berarti tidak ada perbedaan
Tekanan darah pasien hipertensi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,
dengan kata lain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki tekanan
darah yang sama sebelum dilakukan terapi rendam kaki dengan air hangat.
v
Pengaruh Terapi rendam kaki dengan air hangat terhadap tekanan darah pasien
hipertensi Pada Kelompok eksperimen dan Kelompok kontrol.
Berdasarkan tabel 1.08. dapat diketahui bahwa rata-rata skor tekanan darah
pada kelompok eksperimen sebesar 8,50 sebelum dilakukan terapi kemudian turun
menjadi 0,00 setelah terapi . Data diatas menunujukan bahwa tekanan darah pasien
hipertensi pada kelompok eksperimen mengalami penurunan setelah terapi. Hasil
analisis menggunakan uji statistik Wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95% (α =
0,05). Berdasarkan hasil uji ini, didapatkan nilai p value adalah 0,000 dengan
demikian p value < α (0,000 <0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi rendam kaki dengan air hangat
pada pasien hipertensi kelompok eksperimen di wilayah kerja pustu bontobahari.
Berdasarkan tabel 1.09. dapat diketahui bahwa rata-rata skor tekanan darah
pada kelompok kontrol sebesar 6,50 sebelum pengukuran tekanan darah. Setelah 15
menit kelompok control di ukur kembali dan tekanan darah menunjukkan perubahan
tetap dengan nnilai yang sama 6,50. Data diatas menunujukan bahwa tekanan darah
pasien hipertensi pada kelompok control tidak terjadi perubahan. Hasil analisis
menggunakan uji statistik Wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).
Berdasarkan hasil uji ini, didapatkan nilai p value adalah 0,006 dengan demikian p
value < α (0,006 < 0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tekanan darah pasien hipertensi pada
kelompok eksperimen dan control di wilayah kerja pustu bontobahari.
PEMBAHASAN
rendam kaki dengan air hangat, sebagian besar pasien hipertensi derajat
v
berjumlah 7 orang (20,6%), hipertensi grade 2 berjumlah 11 orang (32,4 %) dan
kelompok control yang tidak diberi perlakuan dan kelompok eksperimen yang di
beri terapi sebagian besar berada di atas normal dan pada umumnya berada pada
duga di sebabkan oleh karena factor makanan, cuaca panas, usia, dan pikiran
kelompok eksperimen dan kelompok control yang tidak diberi perlakuan rendam
kaki dengan air hangat menunjukkan bahwa tekanan darah normal yang
tekanan darah pada grade 3 sebelum terapi adalah 16 orang menjadi 10 orang
setelah terapi dalam artian sekitar 6 0rang yang tekanan darahnya menurun.
Tekanan darah pada grade 2 sebelum terapi yaitu 11 dan setelah di beri terapi
kini menjadi 10 orang dan hipertensi grade 1 sebelum perlakuan sekitar 7 orang
dan setelah perlakuan menjadi 2 orang. Dari jumlah 34 orang yang mengalami
v
Berdasarkan tabel 1.08. dapat diketahui bahwa rata-rata skor tekanan
kemudian turun menjadi 0,00 setelah terapi . Data diatas menunujukan bahwa
kepercayaan 95% (α = 0,05). Berdasarkan hasil uji ini, didapatkan nilai p value
adalah 0,000 dengan demikian p value < α (0,000 <0,05), maka Ho ditolak dan
rendam kaki dengan air hangat pada pasien hipertensi kelompok eksperimen di
perubahan rata-rata tekanan darah sistolik saat pre-test dan post-test pada
kelompok yang diberikan terapi rendam kaki air hangat yaitu dari 150,29 mmHg
diastolic saat pre-test dan post-test nya yaitu dari 98,26 mmHg menjadi 89,23
sebesar 5,104. Hasil Wilcoxon Signed rank Test, menunjukkan p=0,001, artinya
v
pembuluh darah dan melancarkan peredaran darah juga merangsang saraf yang
darah(Purnawan, 2015).
Rendam kaki dengan air hangat ini akan mempengaruhi saraf simpatis
diastolic pasien hipertensi sebelum perlakuan pada kelompok control dan kelompok
,diketahui bahwa terdapat rerata perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik pada
pasien hipertensi setelah perlakuan pada kelompok control dan kelompok perlkauan
diwilayah kerja pustu kelurahan benjala.,diketahui bahwa ada pengaruh rendam kaki
dengan air hangat terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi
v
DAFTAR PUSTAKA
Amu,D.a.(2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi diwilayah
perkotaan dan pedesaan di indonesia tahun 2013 desa.
Ferayanti. (2017). Efektivitas Terapi Rendam Kaki Dengan Air Hangat Dan Nafas
Dalam Terhadap Tekanan Darah. Nurscope .
v
Vitahealth, 2. (2015). Faktor- faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi
di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan 2014. Paska Rina Situmorang
, JIKep1.1-feb-11.pdf.
Aji, P. T. (2016). Efektifitas Kombinasi Rendam Kaki dengan Air hangat dan
Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas panumping Surakarta.
Google Cendikiawan , 1.
Annamma Jacob, D. (2014). Buku Ajar Clinical Nursing Procedures Jilid II.
Tanggerang Selatan: Binarupa Aksara.
Ilkafah. (2016). Perbedaan Penurunan Tekanan Darah lansia Obat anti Hipertensi
Dan Terapi Rendam Kaki dengan Air Hangat Di wilayah Kerja Puskesma
Antara Tamalanrea Makassar. Google Scholar , 229-230.
v
Istiqomah. (2017). Pengaruh Hidroterap Rendam Kaki Dengan Air Hangat Terhadap
Tingkatan Tekanan Darah Pada Lansia penderita Hipertensi Di Dusun
Depok Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta . Google Scholar ,
4.
Polly, S. (2016). Pengaruh Mandi Uap Terhadap Tekanan Darah Pada Wanita
Dewasa Normal. Journal Biomedik , 142.
Purnawan, I. (2015). Pengari Terapi Mandi Uap Terhadap Respon Stress . Jurnal
Keperawatan Sudirman , 61.
Shobrina, O. (2017). Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Ansietas
Pasien Kanker Yang Menjalani Kemoterapi Di RSI Sultang Agung
Semarang. Repository. Unismuc. Ac. Id , 23.
v
Solechah, N. (2017). Pengaruh Terapi Rendam Kaki Dengan Air Hangat Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Dengan Hipertensi Di Puskesmas
Bahu Manado. Ejournal Keperawatan , Vol 5.
Ulya, M. (2017). Pengaruh Merendam Kaki Dengan Air Hangat Dan Inhalasi Aroma
Terapi Terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi Di Desa Brabo
Kabupaten Grobongan Jawa Tengah. Google Scholar , 23 -24.
Dr. Syamsuddin AB, S. M., Dr. Muriyati, S. M., Asniidar, s. M., & Sumarni, S.
(2015). Pedoman Praktis Metodelogi Penelitian Internal. Ponorogo
Indonesia: CV. Weda Group.
v
v