PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR

Metoda Analisa Komponen (Bina Marga)

DATA UMUM
1. Nama Ruas : CRB 2019
2. Umur Rencana (UR) : 10 tahun
3. Tahun Awal Konstruksi : 2019
4. Jalan dibuka untuk umum pada tahun : 2020
5. Perkembangan lalu-lintas (i) selama pelaksanaan : 10,0% /tahun
6. Perkembangan lalu-lintas (i) akhir umur rencana : 8,0% /tahun
7. Data Curah hujan : >900 mm/tahun
8. Kelandaian <6% 6%-10%  >10%
9. CBR Tanah : 7,0 (%)
10. Fungsi Jalan adalah Lokal  2 Jalur 1 arah
Kolektor 4 Jalur  2 arah 
Arteri 6 Jalur
Tol
PERHITUNGAN
1. DATA LALU LINTAS TAHUN 2017
JENIS KENDARAAN BEBAN SUMBU LHR
Kendaraaan Ringan (1+1) ton = 4000 Kendaraan
Bus (8 ton) (3+5) ton = 800 Kendaraan
Truk 2 as (13 ton) (5+8) ton = 350 Kendaraan
Truk 3 as (20 ton) (6+7+7) ton = 150 Kendaraan
Truk 5 as (30 ton) (5+5+6+7+7) ton = 0 Kendaraan
TOTAL LHR = 5300 kend/hari/2 jalur
1300
2. Persentase kendaraan berat (> 5 ton) = = 24,53%
5300
3. LHR pada awal umur rencana, tahun 2020 = LHR x (1+ i)n
i= 10,0% %
n= 2020 - 2017 = 3
JENIS KENDARAAN BEBAN SUMBU LHR0
Kendaraaan Ringan (1+1) ton = 5324 Kendaraan
Bus (8 ton) (3+5) ton = 1065 Kendaraan
Truk 2 as (13 ton) (5+8) ton = 466 Kendaraan
Truk 3 as (20 ton) (6+7+7) ton = 200 Kendaraan
Truk 5 as (30 ton) (5+5+6+7+7) ton = 0 Kendaraan
TOTAL LHR0 = 7055 kend/hari/2 jalur
n
4. LHR pada akhir umur rencana, tahun 2030 = LHR x (1+ i)
i= 8,0% %
n= 2030 - 2020 = 10
JENIS KENDARAAN BEBAN SUMBU LHRt
Kendaraaan Ringan (1+1) ton = 11495 Kendaraan
Bus (8 ton) (3+5) ton = 2300 Kendaraan
Truk 2 as (13 ton) (5+8) ton = 1007 Kendaraan
Truk 3 as (20 ton) (6+7+7) ton = 432 Kendaraan
Truk 5 as (30 ton) (5+5+6+7+7) ton = 0 Kendaraan
TOTAL LHRt = 15234 kend/hari/2 jalur

Ruas: Kasongan - KM. 65/Palantaran Halaman 1 dari 3

 5. Menghitung angka ekivalen (E) [Menggunakan Tabel 1.MAK]
beban sumbu [kg] 4
Sumbu Tunggal =
8160
0,086 x beban sumbu [kg] 4
Sumbu Ganda =
8160
JENIS KENDARAAN ANGKA EKIVALEN (E)
Kendaraaan Ringan (1+1) ton 0,00023 + 0,00023 = 0,00045
Bus (8 ton) (3+5) ton 0,01827 + 0,14097 = 0,15924
Truk 2 as (13 ton) (5+8) ton 0,14097 + 0,92385 = 1,06481
Truk 3 as (20 ton) (6+7+7) ton 0,29231 + 0,74516 = 1,03747
Truk 5 as (30 ton) (5+5+6+7+7) ton 0,57425 + 0,74516 = 1,31941

6. Koefisien Distribusi Kendaraan (C) [Menggunakan Tabel 2 MAK]

Konfigurasi = 4 Jalur 2 Arah
Koef. Dist. (c) Kendaraan Ringan = 0,3
Koef. Dist. (c) Kendaraan Berat = 0,45
7. Menghitung Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) = E x LHR0 x C
JENIS KENDARAAN E LHR C LEP
Kendaraaan Ringan 0,00045 x 5324 x 0,3 = 0,7205
Bus (8 ton) 0,15924 x 1065 x 0,5 = 76,3143
Truk 2 as (13 ton) 1,06481 x 466 x 0,5 = 223,2913
Truk 3 as (20 ton) 1,03747 x 200 x 0,5 = 93,3724
Truk 5 as (30 ton) 1,31941 x 0 x 0,5 = 0,0000
LEP = 393,6985
8. Menghitung Lintas Ekivalen Akhir (LEA) = E x LHRt x C
JENIS KENDARAAN E LHR C LEP
Kendaraaan Ringan 0,00045 x 11495 x 0,3 = 1,5556
Bus (8 ton) 0,15924 x 2300 x 0,5 = 164,8103
Truk 2 as (13 ton) 1,06481 x 1007 x 0,5 = 482,5200
Truk 3 as (20 ton) 1,03747 x 432 x 0,5 = 201,6844
Truk 5 as (30 ton) 1,31941 x 0 x 0,5 = 0,0000
LEA = 850,5704
9. Menghitung Lintas Ekivalen Tengah (LET) = 0.5 x (LEP+LEA)
LET = 0,5 x 393,6985 + 850,5704 = 2488,537814
10. Menghitung Lintas Ekivalen Rencana (LER) = LET x UR/10 = LET x Faktor Penyesuaian
LER = 2488,537814 x 10 / 10 = 2488,537814
11. Menghitung ITP (Indeks Tebal Perkerasan)
a. Mencari Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) [Grafik Korelasi atau rumus BINA MARGA]
DDT = 4.30 * LOG (CBR) + 1.7
CBR = 7,0 (%)  DDT = 5,33
b. Mencari Faktor Regional (FR) [Menggunakan Tabel 3 MAK]
Kelandaian = 6-10%
% Kendaraan berat = 24,53% FR = 2,0
Iklim/Curah Hujan = >900 mm/tahun
c. Mencari Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana, IP0 (Tabel 6)
Lapis Permukaan Dipakai Laston dengan IP0 = 3,9
d. Mencari Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana, IPt (Tabel 5)
LER = 2488,54
IPt = 2,0
Klasifikasi jalan = Lokal

Ruas: Kasongan - KM. 65/Palantaran Halaman 2 dari 3

 e. Mencari Indeks Tebal Perkerasan, ITP [Menggunakan Nomogram]
IP0 = 3,9
Nomogram 4 ; ITP = 12
IPt = 2
12. Menghitung Tebal Perkerasan
ITP (Minimal) = 12
MATERIAL Kekuatan Bahan Koef. Kekuatan Relatif KETERANGAN
LASTON (AC) MS = 744 (kg) a1 = 0,4 LAPIS PERMUKAAN
Batu Pecah Kelas A CBR = 100% a2 = 0,14 LAPIS PONDASI ATAS
Sirtu Kelas B CBR = 50% a3 = 0,12 LAPIS PONDASI BAWAH

SUSUNAN PERKERASAN Koef. Kekuatan TEBAL

LAPIS PERMUKAAN 0,4 D1

LAPIS PONDASI 0,14 D2

LAPIS PONDASI BAWAH 0,12 D3

TANAH DASAR

ITP = a1.D1+ a2.D2 + a3.D3

diambil, D2 = 25,00 cm
D3 = 35,00 cm
ITP - a2.D2 - a3.D3
D1 = = 10,75 cm
a1
 11,00 cm
CEK BATAS MINIMUM TEBAL LAPISAN [TABEL 8 MAK]
TEBAL MINIMUM LASTON = 10,00 cm
Jadi TEBAL LAPISAN LASTON [FINAL] (*) = 11,00 cm [OK!!]

Jadi :
Laston dipakai :
Lapis Aus (AC-WC) = 4,0 cm (Tebal Minimum 4 cm)
Lapis Pondasi (AC-BC) = 7,0 cm
Lapis Pondasi dipakai :
Agregat Kelas A = 25,0 cm
Agregat Kelas B = 35,0 cm

13 SUSUNAN TEBAL PERKERASAN:

AC-WC 4,0 cm
AC-BASE COURSE 7,0 cm

AGGREGAT A 25,0 cm

AGGREGAT B 35,0 cm

TANAH DASAR CBR 7%

Ruas: Kasongan - KM. 65/Palantaran Halaman 3 dari 3