Anda di halaman 1dari 10

Pengembangan Bahan Materi Perkuliahan Dengan Rancangan Pragmatik Pada Topik

“Berkomunikasi Secara Efektif Dan Santun Dengan Peserta Didik di SD”| 2017

PENGEMBANGAN BAHAN MATERI PERKULIAHAN DENGAN RANCANGAN


PRAGMATIK PADA TOPIK “BERKOMUNIKASI SECARA EFEKTIF
DAN SANTUN DENGAN PESERTA DIDIK DI SD”

Oleh:
Dina Mardiana & H. Kuswari

Abstract: The purpose of this research was to produce lecture material product
with pragmatic design on the topic of communicating effectively and
courteously with students in KBM in SD / MI in order to increase
student competence. After being tested in the experiment class for two
times, the results showed that in the experimental class the development
of lecture materials with pragmatic design on the topic of
communicating effectively and courteously with learners on KBM in SD
/ MI was significantly able to increase the students' competence in the
Language Learning Program and Indonesian Literature at Low Class
in PGSD FKIP University of Palangkaraya.

Keywords: Pragmatic Design, Communicating Effectively and Courteously

Pendahuluan
Sesuai isi amanat Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Kualifikasi
Akademik dan Standar Kompetensi Guru Kelas di Sekolah Dasar/ Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI) pada Kompetensi Pedagogik yang salah satu kompetensi intinya
mendeskripsikan bahwa: (7) Guru SD/MI harus mampu berkomunikasi secara
efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. Kompetensi inti tersebut
dijabarkan ke dalam dua sub kompetensi yang harus dimiliki guru kelas SD/MI.
Kedua sub kompetensi tersebut seperti berikut ini.

Kompetensi Inti Guru Kelas SD/MI


7.1 Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun,
baik secara lisan maupun tulisan.
7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
dengan bahasa yang khas dalam interaksi yang terbangun secara
siklikal/berkala dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik, (b)
memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan kepada peserta didik
untuk merespons, (c) respons peserta didik, (d) reaksi guru terhadap respons
peserta didik, dan seterusnya.

Fungsi belajar bahasa adalah agar siswa di SD mampu berkomunikasi dengan


baik. Ketidakberhasilan siswa SD dalam kemampuan berkomunikasi salah satu

59 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Pengembangan Bahan Materi Perkuliahan Dengan Rancangan Pragmatik Pada Topik
“Berkomunikasi Secara Efektif Dan Santun Dengan Peserta Didik di SD”| 2017

penyebabnya adalah guru kurang menguasai teori dan prinsip pembelajaran bahasa.
Mahasiswa di Program Studi PGSD sebagai seorang calon guru kelas di SD/MI
hendaknya menguasai kompetensi berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
santun dengan peserta didik tersebut. Peneliti, dalam hal ini sekaligus sebagai dosen
yang mengajarkan mata kuliah kelompok Bahasa Indonesia di program studi
tersebut menemukan fakta bahwa mahasiswa di semester VI belum mampu
menuturkan bahasa yang santun, bahkan secara teorinya pun mereka belum
menguasai seperti teori tentang prinsip percakapan. Selazimnya mahasiswa di
semester tersebut sudah memeroleh materinya pada mata kuliah Bahasa Indonesia
2, yakni tentang kesantunan berbahasa dalam prinsip percakapan. Indikasinya
adalah, dari tes awal yang dilakukan ditemukan sebanyak 92% mahasiswa tidak
menguasai teori prinsip percakapan dengan nilai rata-rata kelas 55. Padahal, teori
tersebut merupakan pondasi awal untuk menguasai kompetensi berkomunikasi
secara efektif dan santun dalam kegiatan belajar mengajar di SD/MI dalam materi
perkuliahan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah pada
semester VI.
Rendahnya kemampuan mahasiswa dalam menguasai teori kesantunan dan
kekooperativan berbahasa tersebut diduga disebabkan oleh dua hal penting, yaitu:
(1) kurang tepatnya pendekatan yang digunakan pada saat mengajarkan materi
tentang teori tersebut, dan (2) teori prinsip percakapan yang harusnya digunakan
sebagai pengembangan salah satu wacana lisan pada perkuliahan Bahasa Indonesia
2 tidak diberikan. Oleh karena itu, dalam menyampaikan materi tentang kompetensi
berkomunikasi secara efektif dan santun pada perkuliahan Pembelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah ini pentingnya pendekatan yang tepat itu
diterapkan, yakni pendekatan pragmatik dan pendalaman materi perkuliahan
dengan mengembangkan bahan materi perkuliahan yang mengacu pada teori
prinsip percakapan dalam ilmu pragmatik.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu model
pembelajaran “Bahasa Indonesia” di perguruan tinggi yang dapat dijadikan sebagai
alternatif dan pengayaan terhadap model pembelajaran yang selama ini telah
diterapkan oleh dosen dalam kegiatan perkuliahaan Pembelajaran Bahasa dan

60 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Pengembangan Bahan Materi Perkuliahan Dengan Rancangan Pragmatik Pada Topik
“Berkomunikasi Secara Efektif Dan Santun Dengan Peserta Didik di SD”| 2017

Sastra Indonesia di Kelas Rendah untuk topik “Berkomunikasi secara efektif dan
santun dengan peserta didik pada KBM di SD/MI”.
Dengan berdasar pada kerangka teoretis yang dipaparkan pada bagian kedua
tulisan ini, peneliti dapat melaksanakan sebuah tindakan peningkatan hasil belajar
mahasiswa pada kompetensi berkomunikasi secara efektif dan santun dengan
peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar di SD/MI melalui rancangan metode
penelitian dan pengembangan (research and development). Selaras dengan masalah
dan tujuan dalam melaksanakan penelitian ini, maka penelitian ini diberi judul
“Pengembangan Bahan Materi Perkuliahan dengan Rancangan Pragmatik pada
Topik Berkomunikasi secara Efektif dan Santun dengan Peserta Didik pada KBM
di SD/MI”.
Selaras dengan uraian dalam latar belakang penelitian tersebut, maka masalah
dalam melakukan penelitian ini adalah: “Apakah melalui pengembangan bahan
materi perkuliahan dengan menggunakan rancangan pragmatik dapat
meningkatkan kompetensi mahasiswa pada topik Berkomunikasi secara Efektif dan
Santun dengan Peserta Didik pada KBM di SD/MI?”.
Di dalam melaksanakan penelitian ini digunakan beberapa teori para ahli
sebagai landasan teoretis untuk menjawab permasalahan penelitian tersebut, yakni
teori Pragmatik dan Materi Berkomunikasi secara Efektif dan Santun dalam
Perkuliahan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah.
Kerangka teoretis yang melandasi pelaksanaan penelitian ini adalah pertama,
pragmatik. Pragmatik mengkaji bentuk-bentuk bahasa untuk memahami maksud
penutur yang mendasarkan pijakan analisis pada konteks (Rustono 1999:9).
Pragmatik berhubungan dengan makna ujaran yang dideskripsi menurut fungsinya
dalam konteks yang luas, yang mencakupi pemahaman wacana yang
mendahuluinya, kepercayaan dan harapan yang dimiliki penutur dan mitra tutur
serta yang lainnya, dengan demikian pragmatik adalah bidang linguistik yang
merupakan genre wacana. Lebih lanjut Rustono (1999:33) mengungkapkan bahwa
tindak tutur merupakan entitas yang bersifat sentral dalam pragmatik. Karena
sifatnya yang sentral itulah, tindak tutur bersifat pokok dalam pragmatik.
Pentingnya dan sentralnya itu tampak di dalam perannya bagi analisis topik

61 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Pengembangan Bahan Materi Perkuliahan Dengan Rancangan Pragmatik Pada Topik
“Berkomunikasi Secara Efektif Dan Santun Dengan Peserta Didik di SD”| 2017

pragmatik lain. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik pragmatik
lain seperti praanggapan, perikutan, implikatur percakapan, prinsip kerja sama,
prinsip kesantunan, dan sebagainya.
Kedua, Materi Berkomunikasi secara Efektif dan Santun dalam Perkuliahan
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Rancangan pragmatik
yang digunakan dalam penelitian ini mengutamakan keterampilan berbahasa
dengan memperhatikan faktor-faktor penentu berbahasa, seperti: pemeran serta,
tujuan, situasi, konteks juga aspek pengembangan: emosi, moral, sosial dan
intelektual Hartati (2006:12). Pada mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia di
Kelas Rendah, ada dua sub kompetensi yang memuat tentang cara berkomunikasi
yang baik tersebut. Dua sub kompetensi itu dikembangkan dari kompetensi inti
nomor 7 pada kompetensi pedagogik, yakni mahasiswa calon guru kelas di SD/MI
harus mampu: (7.1) memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif,
empatik dan santun, baik secara lisan maupun tulisan; dan (7.2) berkomunikasi
secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas
dalam interaksi yang terbangun secara siklikal/berkala dari (a) penyiapan kondisi
psikologis peserta didik, (b) memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan
kepada peserta didik untuk merespons, (c) respons peserta didik, (d) reaksi guru
terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.
Tahapan materi yang diberikan melalui rancangan pragmatik tersebut
sebagai berikut.
1) Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai teori prinsip percakapan
(conversational principle) yang meliputi teori prinsip kerja sama (cooperative
principle) dan teori prinsip kesantunan (politeness principle).
2) Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menggunakan prinsip
percakapan (conversational principle) yang meliputi prinsip kerja sama
(cooperative principle) dan prinsip kesantunan (politeness principle).
3) Melatih mahasiswa menerapkan prinsip percakapan (conversational principle)
yang meliputi prinsip kerja sama (cooperative principle) dan prinsip kesantunan
(politeness principle) dalam berkomunikasi pada kegiatan belajar mengajar
bahasa dan sastra Indonesia di kelas rendah SD/MI.

62 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Pengembangan Bahan Materi Perkuliahan Dengan Rancangan Pragmatik Pada Topik
“Berkomunikasi Secara Efektif Dan Santun Dengan Peserta Didik di SD”| 2017

Metode
Rancangan penelitian yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini
adalah jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D)
sebagai pendekatan penelitiannya yang mengacu pada buku Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Sugiyono 2008) dengan
mengambil lokasi di Program Studi PGSD FKIP Universitas Palangkaraya Kota
Palangkaraya. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu enam bulan, yakni dimulai
pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus tahun 2017.
Gambar 1. Langkah-Langkah Penggunaan Metode R & D

Potensi dan Pengumpulan Desain Produk Validasi


Masalah Data Desain

Ujicoba Revisi Produk Ujicoba Revisi Desain


Pemakaian Produk

Revisi Produk Produksi


Masal Batas tahapan penelitian
yang dilaksanakan

Alur penelitian merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian


Pengembangan Bahan Materi Perkuliahan dengan Rancangan Pragmatik pada
Topik Berkomunikasi Secara Efektif dan Santun dengan Peserta Didik pada KBM
di SD/MI. Secara garis besar pelaksanaan penelitian ini meliputi tiga tahap, yaitu:
(1) tahap pendahuluan, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap evaluasi.
Adapun ujicoba terbatas dilakukan pada mahasiswa semester VI (Ruang C)
Prodi PGSD Tahun Akademik 2016/2017 yang berjumlah 38 orang dengan
mencoba memberikan pendalaman materi perkuliahan dengan rancangan
pragmatik pada topik “Berkomunikasi Secara Efektif dan Santun dengan Peserta
Didik pada KBM di SD/MI” sebanyak tiga kali pengujian. Selanjutnya mahasiswa

63 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Pengembangan Bahan Materi Perkuliahan Dengan Rancangan Pragmatik Pada Topik
“Berkomunikasi Secara Efektif Dan Santun Dengan Peserta Didik di SD”| 2017

tersebut dievaluasi kompetensinya melalui tes hasil belajar dengan instrumen soal
yang sudah divalidasi. Namun, sebelumnya peneliti melakukan pretest pada
mahasiswa, walaupun data awal kemampuan mahasiswa tersebut sudah diperoleh
pada studi pendahuluan yang dilakukan sebelumnya.
Data tes hasil belajar (posttest) yang diperoleh melalui penelitian eksperimen
dengan rancangan pre-test and post-test one group design tersebut itu setelah
pendalaman materi dilakukan akan dianalisis menggunakan dilakukan dengan
analisis statistik inferensial parametris dengan rumus uji t-test, karena data yang
diperoleh melalui instrumen tes hasil belajar perlu diuji secara statistik. Uji coba
secara statistik data yang terkumpul melalui instrumen penelitian dilakukan dengan
rumus statistik t-test (Arikunto 2006: 306-307).

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Bahan materi perkuliahan yang dirancang di bulan kedua pelaksanaan
penelitian ini diujikan pada mahasiswa semester VI (Ruang C) Prodi PGSD Tahun
Akademik 2016/2017 yang berjumlah 38 orang dengan mencoba memberikan
pendalaman materi perkuliahan dengan rancangan pragmatik pada topik
“Berkomunikasi Secara Efektif dan Santun dengan Peserta Didik pada KBM di
SD/MI” sebanyak tiga kali pengujian. Selanjutnya mahasiswa tersebut dievaluasi
kompetensinya melalui tes hasil belajar dengan instrumen soal yang sudah
divalidasi. Namun sebelumnya, peneliti melakukan pretest pada mahasiswa untuk
memperoleh mengukur tingkat kemampuan mahasiswa sebelum digunakannya
materi perkuliahan dengan rancangan pragmatik. Hasil uji coba tersebut dapat
dilihat pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 1. Hasil Ujicoba Treatment I dan II

Mean Mean Hasil Taraf


N ∑d
X1 X2 Uji t Signifikan
Eksperimen I 38 57,816 69,210 428 9,576 1,697
Kesimpulan Signifikan
Mean Mean Hasil Taraf
N ∑d
X1 X2 Uji t Signifikan
Eksperimen II
38 57,816 70,404 468 10,0 1,697
Kesimpulan Signifikan

64 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Pengembangan Bahan Materi Perkuliahan Dengan Rancangan Pragmatik Pada Topik
“Berkomunikasi Secara Efektif Dan Santun Dengan Peserta Didik di SD”| 2017

Dengan mengujicobakan “Pengembangan Bahan Materi Perkuliahan dengan


Rancangan Pragmatik pada Topik Berkomunikasi secara Efektif dan Santun dengan
Peserta Didik pada KBM di SD/MI” hasil post-test treatment I dan II menunjukkan
bahwa mahasiswa memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan santun
dengan peserta didik pada KBM di SD/MI yang meningkat dibanding dengan hasil
pre-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif secara
signifikan terhadap kemampuan mahasiswa berkomunikasi secara efektif dan
santun dengan peserta didik pada KBM di SD/MI dan hipotesis dinyatakan dapat
diterima. Penerimaan hipotesis tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa yang
diberi materi perkuliahan pada topik tersebut dengan menggunakan pendekatan
pragmatik memiliki kemampuan untuk: (1) memahami berbagai strategi
berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun, baik secara lisan maupun tulisan;
dan (2) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
dengan bahasa yang khas dalam interaksi yang terbangun secara siklikal/berkala
dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik, (b) memberikan pertanyaan atau
tugas sebagai undangan kepada peserta didik untuk merespons, (c) respons peserta
didik, (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya, yang lebih
meningkat dibanding sebelum perkuliahan dengan menggunakan pendekatan
pragmatik.
Nilai rata-rata kemampuan mahasiswa setelah perlakuan pertama mean nilai
post-test (X2) = 69,210 dan pada perlakuan kedua mean nilai post-test (X2) =
70,404. Hal tersebut lebih tinggi dibandingkan sebelum perlakuan yaitu mean nilai
pre-test (X1) = 57,816. Melalui rancangan pragmatik ini, kegiatan perkuliahan
tersebut dilaksanakan peneliti dengan memotivasi mahasiswa sesuai kompetensi
guru di sekolah dasar (Permendiknas No. 16 tahun 2007).
Kegiatan perkuliahan pada materi “Strategi Berkomunikasi yang Efektif,
Empatik dan Santun” dengan menggunakan rancangan pragmatik ini dilakukan
melalui pemberian materi “Teori Prinsip Percakapan” yang bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai teori prinsip percakapan

65 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Pengembangan Bahan Materi Perkuliahan Dengan Rancangan Pragmatik Pada Topik
“Berkomunikasi Secara Efektif Dan Santun Dengan Peserta Didik di SD”| 2017

(conversational principle) yang meliputi teori prinsip kerja sama (cooperative


principle) dan teori prinsip kesantunan (politeness principle).
Pada kegiatan perkuliahan di tahap ini, mahasiswa diberi materi tentang
bahasa yang efektif, empatik, dan santun yang merupakan prinsip utama dalam
kegiatan berkomunikasi/ berwacana. Tuturan guru yang efektif, empatik, dan
santun dalam berkomunikasi saat kegiatan interaksi belajar mengajar bertujuan
guna pembentukan karakter peserta didik di sekolah dasar, terutama mendorong
potensi hasil belajar yang optimal bagi peserta didik.
Mahasiswa belajar tentang bahwa berkomunikasi adalah berwacana, yang
merupakan satuan kebahasaan yang unsurnya terlengkap dan tersusun dari kalimat
atau kalimat-kalimat, baik lisan maupun tulis, yang membentuk suatu pengertian
yang serasi dan terpadu, baik dalam pengertian maupun dalam manifestasi
fonetisnya. Selanjutnya, bagaimana memberikan pemahaman kepada mahasiswa
tentang percakapan adalah sebuah interaksi verbal yang berlangsung secara tertib
dan teratur dan melibatkan dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu
sebagai wujud peristiwa komunikasi, dan yang dimaksud dengan wacana
percakapan adalah wacana yang berupa interaksi verbal yang berlangsung secara
tertib dan teratur dan melibatkan dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan
tertentu sebagai wujud peristiwa komunikasi.
Mahasiswa diberikan kemampuan untuk memahami bahwa sebagai calon
guru yang juga berfungsi untuk mendidik karakter siswa, tentunya tidak cukup
hanya memiliki kemampuan tentang seperangkat teori dan kurikulum saja, tetapi
juga bagaimana menanamkan dalam diri seorang guru tentang berbahasa yang
efektif, empatik, dan santun. Kesantunan berbahasa seorang guru dalam proses
interaksi belajar-mengajar tentunya mempunyai pengaruh terhadap perkembangan
karakter peserta didiknya.
Aktivitas mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan untuk materi berkomunikasi
secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas
dalam interaksi yang terbangun secara siklikal/berkala dimulai dari:
a) berlatih menyiapkan kondisi psikologis peserta didik dengan komunikasi yang
efektif, empatik, dan santun;

66 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Pengembangan Bahan Materi Perkuliahan Dengan Rancangan Pragmatik Pada Topik
“Berkomunikasi Secara Efektif Dan Santun Dengan Peserta Didik di SD”| 2017

b) berlatih untuk memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan kepada


peserta didik untuk merespons dengan komunikasi yang efektif, empatik, dan
santun;
c) berlatih untuk menstimulus peserta didik agar mampu merespons setiap
pertanyaan atau tugas dari guru dengan komunikasi yang efektif, empatik, dan
santun; dan
d) berlatih untuk memberikan reaksi sebagai guru terhadap respons peserta didik
dengan komunikasi yang efektif, empatik, dan santun.
Selaras dengan hal tersebut, peningkatan nilai rata-rata kemampuan
mahasiswa pada Perkuliahan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Rendah pada Topik Berkomunikasi secara Efektif dan Santun kepada Peserta Didik
pada KBM di SD/MI yang menggunakan Rancangan Pragmatik nilai pre-test yang
hanya mencapai (X1) = 57,816 setelah perlakuan pertama mean nilai post-test (X2)
= 69,210 dan pada perlakuan kedua mean nilai post-test (X2) = 70,404.
Dan berdasarkan hasil analisis uji hipotesis dalam penelitian ini diperoleh
hasil thitung sebesar 9,576 dan 10,0 (lihat lampiran) dengan peluang kesalahan
0,05% dan taraf kepercayaan 0,095% (Sugiyono 2008:209). Apabila t hitung lebih
kecil dari ttabel, maka Ho diterima. Namun sebaliknya, bila thitung lebih besar dari ttabel
maka Ho ditolak. Berdasarkan uji t pada treatment I dan II diperoleh bahwa thitung >
ttabel yaitu 9,576 > 1,697 dan 10,0 > 1,697 maka Ho ditolak. Dengan demikian
dapat disimpulkan, bahwa pengembangan bahan materi perkuliahan dengan
menggunakan rancangan pragmatik mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa
secara signifikan pada Perkuliahan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di
Kelas Rendah pada Topik Berkomunikasi secara Efektif dan Santun kepada Peserta
Didik pada KBM di SD/MI di Program Studi PGSD FKIP Universitas
Palangkaraya.

67 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Pengembangan Bahan Materi Perkuliahan Dengan Rancangan Pragmatik Pada Topik
“Berkomunikasi Secara Efektif Dan Santun Dengan Peserta Didik di SD”| 2017

Simpulan
Berkaitan dengan hasil yang dicapai pada pelaksanaan penelitian ini, oleh
karena rancangan pragmatik sangat penting di dalam meningkatkan kemampuan
mahasiswa berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun kepada peserta didik
pada kegiatan KMB di SD/MI, maka hendaknya para pendidik di perguruan tinggi
dapat menerapkan rancangan ini di dalam proses belajar dan mengajarnya.
Untuk itu, para pimpinan atau pengelola perguruan tinggi sebaiknya
mendukung rancangan pragmatik ini diterapkan dalam pelaksanaan perkuliahan,
terutama untuk materi “Berkomunikasi secara Efektif, Empatik, dan Santun Kepada
Peserta Didik pada Kegiatan KBM di SD/MI” dalam perkuliahan Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah pada Prodi PGSD ini agar bisa
diterapkan di perguruan tingginya.

Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Dikti. 2007. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007: Tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Kemendiknas.
Hartati, Tatat. 2006. Modul 4: Pendekatan dan Metode Pembelajaran Bahasa di
Sekolah Dasar..
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/1953031219
79032N._TATAT_HARTATI/Penelitian/HOLISTIK/2HALAMAN_PENG
ESAHAN.pdf. Diakses pada tanggal 28 Januari 2010. Bandung: PGSD Bumi
Siliwangi FIP UPI.
Leech, Geoffrey. 1983. The Principles of Pragmatics. London: Longman.
Rustono. 1999 Pokok-pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.

68 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526

Anda mungkin juga menyukai

  • Ruseniwatie
    Ruseniwatie
    Dokumen12 halaman
    Ruseniwatie
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Seniansi
    Seniansi
    Dokumen15 halaman
    Seniansi
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Effrata
    Effrata
    Dokumen9 halaman
    Effrata
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Yossita Wisman
    Yossita Wisman
    Dokumen8 halaman
    Yossita Wisman
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Wawan Kartiwa
    Wawan Kartiwa
    Dokumen15 halaman
    Wawan Kartiwa
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Yunsie
    Yunsie
    Dokumen17 halaman
    Yunsie
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Marine
    Marine
    Dokumen11 halaman
    Marine
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 10 Zainah
    10 Zainah
    Dokumen13 halaman
    10 Zainah
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Gesuriasi
    Gesuriasi
    Dokumen9 halaman
    Gesuriasi
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Lendang
    Lendang
    Dokumen12 halaman
    Lendang
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Cover, Team Pengelola, Daftar Isi
    Cover, Team Pengelola, Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    Cover, Team Pengelola, Daftar Isi
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 05 Hendrawati
    05 Hendrawati
    Dokumen12 halaman
    05 Hendrawati
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Betsie
    Betsie
    Dokumen9 halaman
    Betsie
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 08 Atik Fibrianti (Revisi)
    08 Atik Fibrianti (Revisi)
    Dokumen11 halaman
    08 Atik Fibrianti (Revisi)
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 07 Musleha
    07 Musleha
    Dokumen11 halaman
    07 Musleha
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Cover, Team Pengelola, Daftar Isi (Revisi)
    Cover, Team Pengelola, Daftar Isi (Revisi)
    Dokumen4 halaman
    Cover, Team Pengelola, Daftar Isi (Revisi)
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 09 Puji Arini Wasiyati
    09 Puji Arini Wasiyati
    Dokumen9 halaman
    09 Puji Arini Wasiyati
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 06 Mulyati
    06 Mulyati
    Dokumen16 halaman
    06 Mulyati
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Susan Daniel & Natan Prasetya
    Susan Daniel & Natan Prasetya
    Dokumen13 halaman
    Susan Daniel & Natan Prasetya
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 04 Rokmini
    04 Rokmini
    Dokumen12 halaman
    04 Rokmini
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 02 Rangkap
    02 Rangkap
    Dokumen14 halaman
    02 Rangkap
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Halimah & Asih
    Halimah & Asih
    Dokumen11 halaman
    Halimah & Asih
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Femmy Dan Mariane Tinse
    Femmy Dan Mariane Tinse
    Dokumen9 halaman
    Femmy Dan Mariane Tinse
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Harawaty
    Harawaty
    Dokumen11 halaman
    Harawaty
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Kuswari
    Kuswari
    Dokumen10 halaman
    Kuswari
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Surina
    Surina
    Dokumen7 halaman
    Surina
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Alis
    Alis
    Dokumen13 halaman
    Alis
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Sumiati
    Sumiati
    Dokumen12 halaman
    Sumiati
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat