Anda di halaman 1dari 9

Penerapan Pembelajaran Kelas Rangkap Model 311 pada Tema Indahnya Kebersamaan

di Kelas IV SDN 1 Langkai | 2017

PENERAPAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 311 PADA


TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN DI KELAS IV SDN 1 LANGKAI

Oleh:
Femmy dan Mariane Tinse

Abstract: This study was aimed to describe the activities of students and teachers
in multigrade learning, as well as to know the students’ learning
outcomes.
The results showed that student and teacher activity in learning was
quite good although there were some deficiencies in managing students
in each group, then the classical completeness is 84% with the
completeness criteria not achieved.

Keywords: multigrade learning

Pendahuluan
Sekolah merupakan suatu penyelenggara pendidikan. Pendidikan yang
dimaksud yaitu di dalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur atau terdapat
sekelompok orang sebagai pelaksana pendidikan. Pelaksana pendidikan tersebut
diantaranya kepala sekolah, guru, komite sebagai mitra dari sekolah tersebut
Salah satu pelaksana pendidikan yang sangat berpengaruh di sekolah adalah
guru. Guru merupakan penentu berhasil tidaknya sistem pendidikan yang ada di
sekolah, dimulai dari perencanaan, proses, dan diakhiri dengan evaluasi serta
perbaikan. Oleh karena itu guru berperan penting dalam proses pendidikan.
Realita yang dihadapi seorang guru, baik mengajar di daerah terpencil
maupun di perkotaan adalah menghadapi murid dengan jumlah yang besar dan
tingkat kemampuan belajar yang berbeda, bahkan hal ini pun dapat terjadi di ruang
dan tingkat kelas yang sama. Hal ini pun terjadi di kota Palangka Raya yang padat
penduduknya, banyak guru menghadapi murid lebih dari 20 atau bahkan bisa
mencapai 30 orang. Kondisi ini juga dapat terjadi pada salah satu sekolah "favorit"
di Palangka Raya, karena besarnya minat orang tua untuk mengirimkan anak-anak
mereka ke sekolah tersebut, sementara jumlah ruang kelas dan mungkin tenaga guru
tidak mencukupi. Kenyataan ini sudah barang tentu, sulit untuk mengharapkan
berlangsungnya proses belajar-mengajar yang efektif dan efisien. Demikian pula
halnya dengan guru yang mengajar di kelas berlangsung seragam, dalam waktu

86 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Penerapan Pembelajaran Kelas Rangkap Model 311 pada Tema Indahnya Kebersamaan
di Kelas IV SDN 1 Langkai | 2017

yang sama. Langkah-langkah mengajar pun berlangsung sederhana, karena guru


sulit memantau dan memberi perhatian lebih kepada masing-masing siswa karena
banyaknya jumlah siswa. Oleh karena itu proses pengajaran terkesan monoton yang
menimbulkan rasa bosan pada siswa, sehingga akan sangat berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa.
Dalam konteks seperti ini maka, PKR dapat menjadi salah satu pilihan yang
tepat. Satu ruang kelas yang tadinya berjumlah 20 orang atau lebih, yang diajar oleh
seorang guru pada waktu dan dalam mata pelajaran yang sama maka dengan PKR
dimungkinkan memilah murid dibuat dalam kelas-kelas kecil yang jumlah siswanya
terdiri atas 8 atau 10 murid. Di setiap kelas inilah, dalam waktu yang hampir
bersamaan, berlangsung pembelajaran dengan bimbingan guru, tutor sebaya atau
tutor kakak dapat diterapkan, dan ini merupakan esensi dari kelas rangkap. Model
pembelajaran kelas rangkap PKR dapat memudahkan siswa dalam memahami
materi serta bisa meningkatkan motivasi belajar siswa dengan memilih salah satu
strategi pembelajaran untuk pencapaian yang diharapkan dengan menerapkan
model pembelajaran kelas rangkap agar memperoleh suatu pendekatan. Hal ini
merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, jumlah siswa dalam satu kelas di
SDN 1 Langkai melebihi 20 orang siswa, yaitu berjumlah 26 orang, itu artinya
situasi kelas kurang efektif. Oleh karena itu pembelajaran kelas rangkap hadir
memberi solusi terkait masalah jumlah rombongan kelas yang cukup besar di SDN
1 Langkai.
Penggunaan Pembelajaran Kelas Rangkap model 311 yaitu membagi satu
kelas menjadi 3 kelas kecil diharapkan menjadi pendekatan yang tepat dan praktis
dalam mengefektifkan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah: (1)
Mendeskripsikan aktivitas siswa selama proses pembelajaran Kelas Rangkap pada
tema 1 indahnya kebersamaan pembelajaran 2; (2) Mendeskripsikan aktivitas guru
selama proses pembelajaran Kelas Rangkap pada tema 1 indahnya kebersamaan
pembelajaran 2; dan (3) Mengetahui hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran
Kelas Rangkap pada tema 1 indahnya kebersamaan pembelajaran 2.

87 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Penerapan Pembelajaran Kelas Rangkap Model 311 pada Tema Indahnya Kebersamaan
di Kelas IV SDN 1 Langkai | 2017

Pembelajaran Kelas Rangkap dapat diartikan sebagai pembelajaran dimana


seorang guru mengajar dalam satu tingkatan kelas namun membaginya dalam
beberapa rombongan atau kelompok, PKR tidak hanya dilihat dari dua atau lebih
tingkat kelas yang berbeda, tetapi juga dalam satu tingkat kelas yang sama, namun
terdiri dari murid dengan tingkat kemampuan dan kemajuan yang berbeda.
Perbedaan kemampuan dan kemajuan belajar di antara murid pada tingkat kelas
yang sama dapat terjadi tidak hanya dalam satu mata pelajaran yang sama, tetapi
juga dalam mata pelajaran yang berbeda.
Menurut Djalil (2014) alasan perlunya pembelajaran kelas rangkap, yaitu:
alasan geografis, kekurangan guru, keterbatasan ruang kelas, kehadiran guru, dan
alasan lainnya.
Jadi, pengertian perangkapan tidak lagi semata-mata dilihat dari dua atau
lebih tingkat kelas yang berbeda, tetapi juga dalam satu tingkat kelas yang sama,
namun terdiri dari murid dengan tingkat kemampuan dan kemajuan yang berbeda.
Perbedaan kemampuan dan kemajuan belajar di antara murid pada tingkat kelas
yang sama dapat terjadi tidak hanya dalam satu mata pelajaran yang sama, tetapi
juga dalam mata pelajaran yang berbeda.
Menurut Djalil (2014) Prinsip-prinsip khusus yang mendasari PKR yaitu
Keserempakan Kegiatan Pembelajaran, Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik
(WKA), Kontak Psikologis Guru dan Murid yang Berkelanjutan, dan Kebiasaan
untuk Mandiri.
PKR model 311 mengandung arti bahwa guru mengajar tiga kelas atau
rombongan belajar dengan satu pelajaran dalam satu ruangan. Proses pembelajaran
model ini yakni menggabungkan tiga rombongan belajar dengan satu mata
pelajaran yang sama dalam satu ruangan. Guru menerapkan model PKR pada
kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru memberikan pengantar
dan petunjuk dalam satu ruangan dengan menggunakan satu papan tulis dan
menuliskan topik sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Pada kegiatan inti,
Guru menggunakan keterampilan dasar mengajar dengan metode yang sudah
ditetapkan selama kegiatan berlangsung. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10
menit terakhir, menghadapi tiga kelas untuk mengadakan review atas materi dan

88 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Penerapan Pembelajaran Kelas Rangkap Model 311 pada Tema Indahnya Kebersamaan
di Kelas IV SDN 1 Langkai | 2017

kegiatan yang baru berlaku. Hal ini untuk mengaktifkan siswa dalam belajar, serta
siswa dapat berperan aktif dalam memecahkan masalah dengan berhadapan
langsung dengan guru, sehingga siswa tidak merasa bosan dengan proses
pembelajaran.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah proses belajar
(Arifin, 2012: 413). Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar, yang meliputi ranah kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan) (Sudjana, 2011: 22).
Hasil belajar siswa diperoleh dengan cara evaluasi. Evaluasi artinya penilaian
terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
sebuah program (Syah, 2013: 197). Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah
proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik
dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan
secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan
belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar
(Mendikbud, 2015: 3). Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi oleh guru
mata pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran) dengan Instrumen
berupa lembar observasi atau jurnal (Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2015:
6). Penilaian pengetahuan dapat dilakukan dengan beberapa teknik dan instrumen
penilaian, antara lain tes tertulis, tes lisan, penugasan, atau portofolio. Sedangkan
Penilaian keterampilan dilakukan dengan berbagai teknik yang dipilih sesuai
dengan karakteristik KD pada KI-4, antara lain penilaian kinerja, penilaian proyek,
dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan dapat berupa Lembar Kegiatan
Siswa (LKS) (Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2015: 22).

Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif dipilih karena data yang terkumpul
nantinya akan disajikan dalam bentuk kalimat-kalimat yang menceritakan aktivitas
pembelajaran dengan pembelajaran Kelas Rangkap. Pendekatan kualitatif
digunakan untuk menganalisis data aktivitas siswa dan guru yang tercakup dalam

89 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Penerapan Pembelajaran Kelas Rangkap Model 311 pada Tema Indahnya Kebersamaan
di Kelas IV SDN 1 Langkai | 2017

aktivitas pembelajaran. Sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan untuk


menganalisis data hasil belajar siswa. Menurut Sugiyono (2015:9)
Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IV-A SD Negeri 1 Langkai
Palangka Raya pada semester 1 tahun ajaran 2017/2018.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah: Observasi; Tes Tertulis;
dan Lembar Observasi Penilaian Sikap
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya akan dianalisis
dengan teknik: Reduksi data; Penyajian data; dan Verifikasi atau penarikan
kesimpulan.
Analisis data tes akhir:
(a) Ketuntasan Individual
Berdasarkan standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk kelas IV di
SD Negeri 1 Langkai adalah 75. Pencapaian ketuntasan individual dilihat dari
perolehan skor siswa yang kemudian dihitung nilainya dengan menggunakan rumus
berikut:
Skor Perolehan
Nilai = × 100
Skor Maksimal

(b) Ketuntasan Klasikal


Kriteria ketuntasan klasikal adalah jika ≥ 85% individu yang tuntas dari
jumlah siswa yang mengikuti tes, maka dikatakan ketuntasan klasikal tercapai.
Persentase ketuntasan klasikal ditentukan dengan rumus berikut (Mendikbud, 2015:
16):
Banyak Siswa yang Tuntas
P= × 100%
𝑁

Keterangan:
P = Persentase
N = Banyak siswa keseluruhan

(c) Tingkat Ketercapaian


Persentase tingkat ketercapaian atau tingkat penguasaan belajar siswa
dihitung menggunakan rumus berikut (Santyasa, 2000):
𝑀
TK (%) = skor maksimum × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
M = Banyak siswa yang mengikuti tes

90 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Penerapan Pembelajaran Kelas Rangkap Model 311 pada Tema Indahnya Kebersamaan
di Kelas IV SDN 1 Langkai | 2017

Keterangan:
TK = Tingkat ketercapaian
M = Skor rata-rata yang diperoleh siswa

Dengan kriteria ketercapaian siswa sebagai berikut:


80% ≤ TK ≤ 100% sangat tercapai
60% ≤ TK < 80% tercapai
50% ≤ TK < 60% cukup tercapai
40% ≤ TK < 50% kurang tercapai
0% ≤ TK < 40% sangat kurang tercapai

Analisis data lembar kegiatan siswa:


Skor Perolehan
Nilai (N) = × 100
Skor Maksimal

Dengan kriteria sebagai berikut:


86,00 ≤ N < 100,00  A  Sangat Terampil
71,00 ≤ N < 86,00  B  Terampil
56,00 ≤ N < 71,00  C  Kurang Terampil
0,00 ≤ N < 56,00  D  Tidak Terampil

Data hasil belajar dari lembar observasi penilaian sikap akan dianalisis untuk
mengetahui ketercapaian hasil belajar siswa pada aspek afektif setelah dilakukan
pembelajaran dengan pembelajaran Kelas Rangkap. Adapun data tersebut akan
dianalisis dengan mendeskripsikan sikap yang ditunjukkan oleh siswa selama
proses pembalajaran berdasarkan hasil observasi.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Aktivitas pembelajaran Kelas Rangkap membagi tiga rombongan belajar
dan mengamati mereka pada 3 aspek yaitu Antusiasme, Kemandirian dan
Keaktifan. Dalam pembelajaran Kelas Rangkap semua sangat bersemangat dalam
belajar, berikut adalah uraian terkait aspek yang diamati berdasarkan observasi.
Tahapan Kondisi Siswa
Antusiasme Siswa bersemangat bernyanyi bersama-sama menyanyikan
lagu Tanah Air dan siswa juga tertarik dengan ragam budaya
yang ada di Indonesia yang ditampilkan pada slide
Kemandirian Selain mampu bekerjasama dalam berkelompok namun
ketika siswa mengerjakan tantangan soal secara induvidual
ada beberapa anak yang masih belum bisa

91 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Penerapan Pembelajaran Kelas Rangkap Model 311 pada Tema Indahnya Kebersamaan
di Kelas IV SDN 1 Langkai | 2017

Keaktifan Dalam asek ini hampir 80% siswa aktif dalam pembelajaran,
terlebih ketika guru memberi tantangan untuk menjawab
pertanyaan.
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa rata-rata siswa sangat bersemangat
dalam pembelajaran, namun ada juga siswa tidak belum bisa dalam menjawab soal
tantangan dari guru. Hal ini diduga siswa kurang memperhatikan apa yang
disampaikan oleh guru.
Adapun secara umum, hal-hal yang memperngaruhi aktivitas pembelajaran
berdasarkan data yang terkumpul adalah sebagai berikut.
1) Siswa sangat tertarik pada materi ragam budaya indonesia yang menggunakan
video dan gambar pada LCD. Siswa sangat antusias ketika diberi tantangan,
contohnya ketika guru memberi kesempatan pada siswa yang ingin menjawab
di depan mereka tampak aktif mengacungkan tangan untuk menjawab soal di
depan walau ada beberapa siswa yang masih takut dan belum bisa mengerjakan.
2) Siswa kurang dapat mengerjakan soal tantangan dikarenakan kurang
memperhatikan guru pada saat pemberlajaran berlangsung.
3) Siswa sangat senang antusias ketika pembelajaran menggunakan benda yang
nayta, contoh ketika sedang belajar tentang bangun ruang siswa menggunakan
kertas origami untuk membentuk macam-macam bangun.

Hasil Belajar

Siswa
100

50
Siswa
0
S-17

S-22
S-10
S-11
S-12
S-13
S-14
S-15
S-16

S-18
S-19
S-20
S-21

S-23
S-24
S-25
S-9
S-1
S-2
S-3
S-4
S-5
S-6
S-7
S-8

Pada saat penelitian dilakukan guru memberikan tes akhir pada ranah
kognitif. Sebanyak 25 siswa mengikuti tes akhir dan diperoleh hasil 21 siswa
mendapatkan kriteria tuntas dan sebanyak 4 orang mendapatkan nilai tidak tuntas
sehingga ketuntasan klasikalnya 84 % dengan kriteria ketuntasan tidak tercapai.
Sedangkan ketercapaian belajar sebesar 83% dengan kriteria tercapai, 4 siswa yang

92 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Penerapan Pembelajaran Kelas Rangkap Model 311 pada Tema Indahnya Kebersamaan
di Kelas IV SDN 1 Langkai | 2017

tidak tercapai tersebut yaitu S-7, S-12, S-16 dan S-22. Diduga ketiga siswa tersebut
tidak terlalu memperhatikan ketika pembelajaran berlangsung. Sedangkan pada
ranah afektif siswa menunjukkan hasil yang cukup baik dengan banyaknya siswa
yang semangat mengikuti pemberlajaran.
Pada ranah psikomotorik siswa juga menunjukkan hasil yang cukup hasil
dengan antusiasnya siswa menjawab soal dan tantangan yang diberi oleh guru.

Simpulan & Saran


Aktivitas siswa dalam pembelajaran Kelas Rangka secara umum berlangsung
cukup baik walau masih banyak kekurangan. Ini ditunjukkan dari antusiasme siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa bersemangat media yang guru
bawakan seperti kertas origami dan tayangan video pada LCD.
Aktivitas guru dalam pembelajaran Kelas Rangkap cukup baik walau ada
beberapa kekurangan dalam mengatur siswa pada setiap kelompok.
Hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran Kelas Rangkap yaitu
sebanyak 25 siswa mengikuti tes akhir dan diperoleh hasil 21 siswa mendapatkan
kriteria tuntas dan sebanyak 4 orang mendapatkan nilai tidak tuntas sehingga
ketuntasan klasikalnya 84 % dengan kriteria ketuntasan tidak tercapai. Sedangkan
ketercapaian belajar sebesar 83% dengan kriteria tercapai, 4 siswa yang tidak
tercapai tersebut yaitu S-8, S-13, S-17 dan S-22. Diduga ketiga siswa tersebut tidak
terlalu memperhatikan ketika pembelajaran.
Guru hendaknya efektif mengatur waktu dalam pembagian siswa secara
berkelompok dan mampu mengatur siswa dengan baik.
Guru memanfaatkan video atau media lainnya yang langsung dapat diindera
oleh siswa agar menumbuhkan semangat belajar pada siswa.
Sebaiknya sekolah menyediakan sarana pembelajaran yang mendukung
pembelajaran siswa, sehingga daat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Daftar Pustaka
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Djalil, Aria, et al. 2014. Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta: Universitas Terbuka
Etin Solihatin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning. Jakarta: Bumi Aksara.

93 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Penerapan Pembelajaran Kelas Rangkap Model 311 pada Tema Indahnya Kebersamaan
di Kelas IV SDN 1 Langkai | 2017

Hardiani dan Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta:


Familia.
Muhibbin Syah. 2013. Psikologi Pendidikan, Dengan Pendekatan Baru. Bandung
PT Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. 2008. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Sugiyanto. 2009. Model-model pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS
Sugiyono. 2014 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP. Jakarta: Kencana.
2015. Panduan Penilian Untuk Sekolah Dasar SD. Jakarta: Kemendikbud.
2015. Panduan Penilaian Untuk Sekolah Dasar SD. Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar. Jakarta: Kemendikbud
2015. Permendikbud RI Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Standar Isi Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Mendiknas.

94 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526

Anda mungkin juga menyukai

  • Yunsie
    Yunsie
    Dokumen17 halaman
    Yunsie
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Ruseniwatie
    Ruseniwatie
    Dokumen12 halaman
    Ruseniwatie
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Effrata
    Effrata
    Dokumen9 halaman
    Effrata
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Wawan Kartiwa
    Wawan Kartiwa
    Dokumen15 halaman
    Wawan Kartiwa
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Seniansi
    Seniansi
    Dokumen15 halaman
    Seniansi
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Yossita Wisman
    Yossita Wisman
    Dokumen8 halaman
    Yossita Wisman
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 05 Hendrawati
    05 Hendrawati
    Dokumen12 halaman
    05 Hendrawati
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Lendang
    Lendang
    Dokumen12 halaman
    Lendang
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Marine
    Marine
    Dokumen11 halaman
    Marine
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Cover, Team Pengelola, Daftar Isi
    Cover, Team Pengelola, Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    Cover, Team Pengelola, Daftar Isi
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Betsie
    Betsie
    Dokumen9 halaman
    Betsie
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Kuswari
    Kuswari
    Dokumen10 halaman
    Kuswari
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Gesuriasi
    Gesuriasi
    Dokumen9 halaman
    Gesuriasi
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 10 Zainah
    10 Zainah
    Dokumen13 halaman
    10 Zainah
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 02 Rangkap
    02 Rangkap
    Dokumen14 halaman
    02 Rangkap
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 07 Musleha
    07 Musleha
    Dokumen11 halaman
    07 Musleha
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 08 Atik Fibrianti (Revisi)
    08 Atik Fibrianti (Revisi)
    Dokumen11 halaman
    08 Atik Fibrianti (Revisi)
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 04 Rokmini
    04 Rokmini
    Dokumen12 halaman
    04 Rokmini
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 09 Puji Arini Wasiyati
    09 Puji Arini Wasiyati
    Dokumen9 halaman
    09 Puji Arini Wasiyati
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Cover, Team Pengelola, Daftar Isi (Revisi)
    Cover, Team Pengelola, Daftar Isi (Revisi)
    Dokumen4 halaman
    Cover, Team Pengelola, Daftar Isi (Revisi)
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Harawaty
    Harawaty
    Dokumen11 halaman
    Harawaty
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 06 Mulyati
    06 Mulyati
    Dokumen16 halaman
    06 Mulyati
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Susan Daniel & Natan Prasetya
    Susan Daniel & Natan Prasetya
    Dokumen13 halaman
    Susan Daniel & Natan Prasetya
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Halimah & Asih
    Halimah & Asih
    Dokumen11 halaman
    Halimah & Asih
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Dina Mardiana & H. Kuswari
    Dina Mardiana & H. Kuswari
    Dokumen10 halaman
    Dina Mardiana & H. Kuswari
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Alis
    Alis
    Dokumen13 halaman
    Alis
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Sumiati
    Sumiati
    Dokumen12 halaman
    Sumiati
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Surina
    Surina
    Dokumen7 halaman
    Surina
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat