Oleh:
Yunsie
Abstract: The purpose of the School Action Research (PTS) was to describe the
training techniques of In House Training to improve teachers’ ability
to establish KKM, and to prove that In House Training can improve
teachers' ability to establish KKM in SDN-6 Panarung. The results
show that this training can improve the ability of teachers Establish
KKM in SDN-6 Panarung. All teachers were able to create and assign
KKM for all subjects from class I to class VI.
Pendahuluan
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah
menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam
menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan
peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun
besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak
mengubah keputusan pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak lulus
pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik
penilaian. Pada acuan norma, kurva normal sering digunakan untuk menentukan
ketuntasan belajar peserta didik jika diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan.
Nilai akhir sering dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan sejumlah
peserta didik yang melebihi nilai 6,0 sesuai proporsi kurva. Acuan kriteria
mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil
penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang belum tuntas dan atau
layanan pengayaan bagi yang sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Dalam dunia pendidikan istilah In House Training (IHT) sering digunakan,
lalu apa pengertian In House Training (IHT)? Pelatihan dalam bentuk In House
Training adalah pelatihan yang dilaksanakan secara internal di Kelompok Kerja
Guru (KKG) sekolah atau tempat lain yang ditetapkan untuk menyelenggarakan
pelatihan. Strategi pembinaan melalui IHT dilakukan berdasarkan pemikiran bahwa
sebagian kemampuan dalam meningkatkan kompetensi dan karir guru tidak harus
dilakukan secara eksternal, tetapi dapat dilakukan oleh guru yang memiliki
kompetensi kepada guru lain yang belum memiliki kompetensi. Dengan strategi ini
diharapkan dapat lebih menghemat waktu dan biaya.
Menurut pengalaman penulis dalam penetapan KKM di SDN-6 Panarung
yang dilaksanakan pada tahun pelajaran dalam kurun waktu 2 tahun terakhir
sebagian besar dari guru menetapkan KKM belum sepenuhnya mengikuti ketentuan
yang baik sesuai dengan acuan dan petunjuk cara dan langkah-langkah menetapkan
KKM yang baik dan benar. Oleh karena itu maka pada kesempatan ini penulis akan
melakukan pembimbingan dan pelatihan kepada 20 orang guru-guru SDN-6
Panarung melalui pelatihan atau In House Training(IHT) .
Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini adalah untuk mendeskripsikan
teknik pelaksanaan pelatihan (In House Training) untuk meningkatkan kemampuan
guru menetapkan KKM Di SDN-6 Panarung, dan membuktikan bahwa pelatihan
(In House Training) dapat meningkatkan kemampuan guru menetapkan KKM di
SDN-6 Panarung.
KKM adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai
ketuntasan. KKM harus ditetapkan di awal tahun ajaran oleh satuan pendidikan
berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau
beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama.
Pertimbangan pendidik atau forum di Kelompok Kerja Guru (KKG) secara
akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.
Fungsi KKM bagi satuan pendidikan adalah:
1) Sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi peserta didik sesuai
dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran atau Standar Kompetensi
(SK) . Setiap kompetensi dasar dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan
KKM yang ditetapkan. Pendidik harus memberikan respon yang tepat terhadap
pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan remedial atau
layanan pengayaan;
2) Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti
pembelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator ditetapkan KKM
yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan
dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti penilaian agar mencapai nilai
melebihi KKM. Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai, peserta didik harus
mengetahui KD-KD yang belum tuntas dan perlu perbaikan;
3) Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan SK/KD-nya.
4) Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran.
5) Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan masyarakat
(khususnya orang tua dan wali peserta didik) . Keberhasilan pencapaian KKM
merupakan upaya yang harus dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik,
pimpinan satuan pendidikan, dan orang tua. Pendidik melakukan upaya
pencapaian KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian.
Peserta didik melakukan upaya pencapaian KKM dengan proaktif mengikuti
kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain
pendidik. Orang tua dapat membantu dengan memberikan motivasi dan
dukungan penuh bagi putra-putrinya dalam mengikuti pembelajaran.
Sedangkan pimpinan satuan pendidikan berupaya memaksimalkan pemenuhan
kebutuhan untuk mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian
di sekolah.
Langkah dan tahapan penetapan KKM antara lain:
1) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan
intake peserta didik. Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK
hingga KKM mata pelajaran.
2) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan
oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian
3) KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan
4) KKM dicantumkan dalam laporan hasi belajar atau rapor pada saat hasil
penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.
2) Lebih fokus karena seluruh peserta berasal dari satu instansi yang sama
sehingga kasus dan permasalahan yang akan dibahas sesuai dengan kebutuhan.
3) Penyelenggara pelatihan akan melakukan survey pendahuluan hingga
melakukan wawancara dalam proses training need analysis sebagai bahan
masukan agar lebih fokus pada inti permasalahan yang ada dalam instansi klien.
4) Trainer dapat dengan mudah mengumpulkan data awal seperti masalah,
kebutuhan, latar belakang dan harapan dari instansi klien. Sehingga dapat
membantu trainer dalam merumuskan sasaran pelatihan, membuat desain
pelatihan, membangun alur, create kasus, memilih metode dan lain-lain.
5) Instansi klien dapat memberikan masukan atau pesan yang ingin diselipkan
diantara isi materi pelatihan.
6) Instansi klien dapat melakukan permintaan materi-materi pelatihan khusus yang
tidak terdapat pada list daftar pelatihan yang telah ada.
7) Dalam jangka panjang dari segi cost, result, time dan impact, In House Training
lebih efektif jika dibandingkan dengan public training.
Kelemahan dari In House Training dalam pelaksanaan pelatihan SDM
adalah:
1) Ada jumlah minimal biaya yang harus dibayarkan agar In House Training dapat
dilaksanakan di instansi klien.
2) Institusi klien harus menyiapkan peserta dalam jumlah besar.
3) Perlu persiapan lebih matang, karena instansi klien harus menyediakan tempat
penyelenggaraan In House Training, makan siang, coffee break, sound system,
dan peralatan pendukung lainnya.
Metode
Penelitian ini merupaka Penelitian Tindakan Sekolah (PTS), dilaksanakan di
SDN-6 Panarung, yaitu dengan mengambil subjek penelitian adalah guru-guru yang
bertugas di SDN-6 Panarung. Sekolah Dasar Negeri-6 Panarung dengan Alamat
Sekolah yaitu Jalan Letkol Seth Adji Nomor 03, Kelurahan Panarung, Kecamatan
Pahandut, Kota Palangka Raya; Provinsi Kalimantan Tengah. Kode Pos 73111,
Nomor telepon sekolah adalah (0536) 3242982.
Subjek penelitian ini yaitu sebanyak 20 (dua puluh) orang; terdiri dari 3 orang
guru laki-laki dan 17 orang guru perempuan. Jadi jumlah subjek penelitian
sebanyak 20 Orang.
Penelitian Tindakan Sekolah ini dilaksanakan pada semester I (Satu) Tahun
Pelajaran 2017/2018. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan selama 2
Bulan yaitu mulai Bulan September 2017 sampai dengan bulan Oktober 2017.
Adapun Pelatihan (In House Training) pada penelitian ini adalah
mengoptimalkan kemampuan kepala sekolah dalam memberikan pembinaan,
pelatihan kepada guru-guru SDN-6 Panarung untuk membuat dan menetapkan
KKM mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti, Pendidikan
Agama Kristen dan Budi Pekerti, PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, PJOK, SDBP, Muatan Lokal (Bahasa
Dayak Ngaju) , dan Muatan Lokal (Bahasa Inggris) minimal untuk semester 1
Tahun Pelajaran 2017/2018.
Menugaskan guru-guru SDN-6 Panarung untuk membuat dan menetapkan
KKM mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti, Pendidikan
Agama Kristen dan Budi Pekerti, PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, PJOK, SDBP, Muatan Lokal (Bahasa
Dayak Ngaju) , dan Muatan Lokal (Bahasa Inggris) minimal untuk semester 1
Tahun Pelajaran 2017/2018.
Guru dikelompokkan dalam 6 kelompok menurut mata pelajaran setiap
jenjang atau kelas yaitu Kelompok 1 untuk jenjang kelas 1 mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti, PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu
Pengetahuan Sosial, PJOK, SDBP, Muatan Lokal (Bahasa Dayak Ngaju) , dan
Muatan Lokal (Bahasa Inggris) . Kelompok 2 untuk jenjang kelas 2 mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti, PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu
Pengetahuan Sosial, PJOK, SDBP, Muatan Lokal (Bahasa Dayak Ngaju) , dan
Muatan Lokal (Bahasa Inggris) . Kelompok 3 untuk jenjang kelas 3 mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Dayak Ngaju) , dan Muatan Lokal (Bahasa Inggris) minimal untuk semester 1
Tahun Pelajaran 2017/2018.
Sasaran yang diharapkan sebagai hasil dari penelitian ini adalah 20 (dua
puluh) orang guru akan mampu dan berhasil untuk membuat dan menetapkan KKM
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama
Kristen dan Budi Pekerti, PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan
Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, PJOK, SDBP, Muatan Lokal (Bahasa Dayak
Ngaju) , dan Muatan Lokal (Bahasa Inggris) minimal untuk semester 1 Tahun
Pelajaran 2017/2018.
KKM yang sudah dibuat dari hasil Pelatihan (In House Training) yang diikuti
oleh 20 orang guru ini akan diberlakukan untuk SDN-6 Panarung pada Tahun
Pelajaran 2017/2018.
3.7 60 60 70 63
4.7 60 60 70 63
3.8 60 60 70 63
4.8 60 60 70 63
3.9 60 60 70 63
4.9 60 60 70 63
JUMLAH TOTAL KKM 1161
RATA-RATA KKM 65
Pendidikan 3.1 65 65 65 65
Agama 3.2 65 65 65 65
Kristen dan 3.3 65 65 65 65
Budi Pekerti
3.4 65 65 65 65
3.5 65 65 65 65
JUMLAH TOTAL KKM 325
RATA-RATA KKM 65
JADI KKM UNTUK AGAMA ISLAM DAN KRISTEN 64
PKN 3.1 60 60 68 62
4.1 60 60 68 62
3.2 60 60 68 62
4.2 60 60 68 62
3.3 60 60 68 62
4.3 60 60 68 62
JUMLAH TOTAL KKM 372
RATA-RATA KKM 62
Bahasa 3.1 65 65 65 65
Indonesia 4.1 65 65 65 65
3.2 65 65 65 65
4.2 65 65 65 65
3.3 65 60 65 63
4.3 65 60 65 63
3.4 65 60 65 63
4.4 60 60 62 61
3.5 60 62 62 62
4.5 60 60 60 60
3.7 60 60 60 60
4.7 65 65 65 65
3.8 65 60 65 63
4.8 65 60 65 63
3.9 60 60 60 60
4.9 60 60 60 60
. 3.1 60 60 60 60
4.1 60 60 60 60
JUMLAH TOTAL KKM 1123
RATA-RATA KKM BAHASA INDONESIA 62
Matematika 3.1 61 60 61 61
4.1 62 60 62 61
3.2 62 62 62 62
4.2 62 60 62 61
3.3 60 60 61 60
4.3 60 60 61 60
3.4 60 60 61 60
4.4 60 60 60 60
3.5 60 60 60 60
4.5 60 60 61 60
3.6 60 60 61 60
4.6 60 60 60 60
3.8 60 60 61 60
4.8 60 61 61 61
JUMLAH TOTAL KKM 846
RATA-RATA KKM MATEMATIKA 62
PJOK 3.1 65 68 65 66
4.1 65 68 65 66
3.2 66 65 66 65
4.2 65 65 68 67
3.3 65 65 68 66
4.3 65 65 65 65
3.4 66 66 66 66
4.4 65 66 65 65
JUMLAH TOTAL KKM 526
RATA-RATA KKM PJOK 65
SDBP 3.1 62 60 62 61
4.1 62 60 62 61
3.2 62 62 62 62
4.2 62 62 62 62
3.3 62 60 62 61
4.3 62 61 62 62
3.4 62 60 62 61
4.4 62 61 62 62
JUMLAH TOTAL KKM 492
RATA-RATA KKM SDBP 62
MUATAN LOKAL BAHASA DAYAK NGAJU 65
JUMLAH KKM MAPEL 442
2.2 62 65 70 66
1.3 65 65 74 68
2.3 60 60 73 64
1.4 64 66 75 68
2.4 65 67 75 69
3.1 65 68 70 68
4.1 60 66 70 65
3.2 62 65 70 66
4.2 63 66 70 66
3.3 64 67 70 67
4.3 65 68 75 69
3.4 66 66 75 69
4.4 65 66 70 67
JUMLAH TOTAL KKM 1071
RATA-RATA KKM PKN 67
Bahasa 3.1 65 68 75 69
Indonesia 4.1 66 67 70 68
3.2 60 65 73 66
4.2 63 66 75 68
3.3 61 63 70 65
4.3 60 65 70 65
3.3 64 66 71 67
4.4 65 66 70 67
3.5 66 70 75 70
4.5 70 70 75 72
3.6 70 70 70 70
4.6 68 69 75 71
3.7 69 75 75 73
4.7 66 70 70 69
3.8 60 70 70 66
4.8 65 70 75 70
3.9 60 65 70 65
. 4.9 60 66 68 65
JUMLAH TOTAL KKM 1226
RATA-RATA KKM BAHASA INDONESIA 68
Matematika 3.1 60 65 75 66
4.1 65 70 75 70
3.2 64 66 75 68
4.2 64 68 70 67
3.3 60 65 70 65
4.3 66 70 70 69
3.4 65 70 75 70
4.4 60 65 76 67
3.5 60 67 70 66
4.5 60 68 70 66
3.6 60 66 70 65
4.6 66 69 70 68
3.7 68 70 70 69
4.7 70 72 73 72
3.8 70 73 75 73
4.8 60 70 70 67
JUMLAH TOTAL KKM 1088
RATA-RATA KKM MATEMATIKA 68
IPA 3.1 70 70 75 72
4.1 65 70 70 68
3.2 60 63 68 64
4.2 63 65 75 68
3.3 65 66 75 69
4.3 61 67 70 66
3.4 60 65 70 65
4.4 65 66 70 67
3.3 60 65 70 65
4.5 64 66 70 67
3.6 66 70 71 69
4.6 65 70 70 68
3.7 70 70 70 70
4.7 71 72 75 73
3.8 66 70 70 69
4.8 70 70 75 72
3.9 60 65 70 65
4.9 66 70 70 69
JUMLAH TOTAL KKM 1226
RATA-RATA KKM IPA 68
IPS 3.1 65 70 75 70
4.1 66 70 77 71
3.2 65 70 70 68
4.2 60 65 70 65
3.3 60 65 70 65
4.3 63 66 75 68
3.4 60 65 70 65
4.4 67 70 75 71
JUMLAH TOTAL KKM 543
adalah 68 dan kelas VI adalah 69. KKM BAHASA INGGRIS Kelas III adalah 65;
Kelas IV adalah 67; kelas V adalah 67 dan kelas VI adalah 68.
Simpulan
1) Teknik Pelaksanaan Pelatihan (In House Training) adalah mengoptimalkan
kemampuan kepala sekolah dalam memberikan pembinaan, pelatihan kepada
guru-guru SDN-6 Panarung untuk membuat dan menetapkan KKM mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama
Kristen dan Budi Pekerti, PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, PJOK, SDBP, Muatan Lokal
(Bahasa Dayak Ngaju) , dan Muatan Lokal (Bahasa Inggris) minimal untuk
semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018. Setelah itu guru ditugaskan menyusun
dan menetapkan KKM setiap kelas untuk 10 mata pelajaran.
2) Pelatihan (In House Training) Dapat Meningkatkan Kemampuan Guru
Menetapkan KKM Di SDN-6 Panarung. Terbukti bahwa semua guru mampu
membuat dan menetapkan KKM untuk semua mata pelajaran dari kelas I
sampai dengan kelas VI. KKM Pendidikan Agama Dan Budi Pekerti Kelas I
adalah 64; kelas II adalah 65; Kelas III adalah 66; Kelas IV adalah 67; kelas V
adalah 65 dan kelas VI adalah 70. KKM PKn Kelas I adalah 62; kelas II adalah
68; Kelas III adalah 70; Kelas IV adalah70; kelas V adalah 67 dan kelas VI
adalah 70. KKM Bahasa Indonesia Kelas I adalah 62; kelas II adalah 65; Kelas
III adalah 70; Kelas IV adalah 69; kelas V adalah 68 dan kelas VI adalah 69.
KKM Matematika Kelas I adalah 62; kelas II adalah 65; Kelas III adalah 70;
Kelas IV adalah 62; kelas V adalah 68 dan kelas VI adalah 68. KKM IPA Kelas
III adalah 70; Kelas IV adalah 66; kelas V adalah 68 dan kelas VI adalah 69.
KKM IPS Kelas III adalah 70; Kelas IV adalah 64; kelas V adalah 68 dan kelas
VI adalah 68. KKM PJOK Kelas I adalah 65; kelas II adalah 68; Kelas III adalah
70; Kelas IV adalah 67; kelas V adalah 67 dan kelas VI adalah 70. KKM SDBP
Kelas I adalah 62; kelas II adalah 69; Kelas III adalah 70; Kelas IV adalah 65;
kelas V adalah 70 dan kelas VI adalah 70. KKM BAHASA DAYAK NGAJU
Kelas I adalah 65; kelas II adalah 68; Kelas III adalah 65; Kelas IV adalah 66;
kelas V adalah 68 dan kelas VI adalah 69. KKM BAHASA INGGRIS Kelas III
adalah 65; Kelas IV adalah 67; kelas V adalah 67 dan kelas VI adalah 68.
Daftar Pustaka
Ali, Muhammad.1968. Kamus Bahasa Indonesia Modern. Jakarta: Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Untuk Guru, Kepala Sekolah &
Pengawas. Jakarta: Aditya Media.
Arikunto, Suharsimi. 1989. Manajemen Penelitian. Jakarta: Dirjen DIKTI
P2LPTK.
Depdiknas Dirjendikdasmen Direktorat Tenaga Kependidikan. 2004. Media
Pembelajaran. Jakarta.
http://istilaharti.blogspot.co.id/ 2014/ 02/ pengertian – inhouse - training iht. html#.
WhOlArAxX4Y
http://www.pelatihan-sdm.net/in-house-training/
https://sang-aktor.blogspot.co.id/2013/08/kkm- pengertian- fungsi- dan- tahapan_
11.html
Kenthut. 2008. Pembuatan Media Presentasi, Pusat Teknologi Informatika dan
Komunikasi Pendidikan Depertemen Pendidikan Nasional
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suhardjono. 2009. Penelitian Tindakan Kelas dan Tindakan Sekolah. Cakrawala
Indonesia, LP3 Universitas Negeri Malang.
Surachmad Winarno. 1985. Metode Research. Bandung: Tarsito.
Surachmad Winarno. 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar dan Metode.
Bandung: Tarsito.
Surachmad Winarno. 2009. Pengembangan Rencana Pembelajaran
YangMengintegrasikan TIK. Jakarta: Depdiknas.
Rianto, Milan. 2000. Pendekatan Dan Metode Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.
Sugiarto, dkk. 1980. Metodik Khusus Bahasa Indonesia. Solo: Tiga Serangkai.
Suhardjono. 2009. Pertanyaan Dan Jawaban di Sekitar Penelitian Tindakan Kelas
Dan Sekolah. Penerbit Cakrawala Indonesia LP3 Universitas Negeri Malang.
Suprayekti. 2004. Interaksi Belajar Mengajar. Dirjen Dikdasme Tenaga
Kependidikan. Jakarta.
Supriyadi, dkk. 1991. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 2 (Modul PPDG
233. 1). Jakarta: PPGSD Setara D-II.