Anda di halaman 1dari 13

Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas II Mengenal Hewan dan Tumbuhan Pada

Pelajaran IPA Menggunakan Metode Demontrasi (Peragaan) di SD Negeri 6


Pahandut Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2016/2017 | 2017

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS II MENGENAL HEWAN


DAN TUMBUHAN PADA PELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE
DEMONTRASI (PERAGAAN) DI SD NEGERI 6 PAHANDUT KOTA
PALANGKA RAYA TAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh:
Alis

Abstract: This study aimed to know the influence of the use of demonstration
methods in an effort to improve the ability of second grade students to
know the animals and plants in science lessons at Primary School 6
Pahandut, Palangka Raya City.
From this classroom action research activity can be concluded that
there was improvement of ability of second grade students of
Elementary School 6 Pahandut in learning to know plants and animals
in science subjects by using demontration method.

Keywords: demonstration method, students’ ability

Pendahuluan
Berdasarkan pengalaman sebagai guru selama ini mengajar di sekolah dasar,
menemukan sebahagian besar siswa kurang mampu belajar mengenal hewan dan
tumbuh-tumbuhan secara lebih dalam, karena disebabkan strategi penyajian
pembelajaran hanya dilakukan dalam bentuk ceramah tanpa ada selingan metode
lain, hal inilah yang menyebabkan siswa sering kali terlihat malas memperhatikan,
kurang rajin, kurang tekun memperhatikan penjelasan guru, membeo, berbicara
dalam kelas, kurang motivasi ketika pelajaran berlangsung, rendahnya respon dari
siswa terhadap pekerjaan yang dilakukan guru di papan tulis, pemusatan perhatian
siswa sangat kurang dan lain sebagainya, sehingga akhirnya sulit menerima atau
mengerti pelajaran yang telah disajikan gurunya di depan kelas. Akhirnya siswa
cendrung bebas beraktivitas pada saat guru mengajar. Data hasil belajar mengenal
hewan dan tumbuh-tumbuhan pada mata pelajaran sains hanya sekitar 44,18 %
siswa yang mendapat nilai dibawah 6 ke atas, dan selebihnya yakni 55,82 % siswa
mendapat nilai rendah yakni di bawah 6. (Hasil test murni terakhir Ulangan Harian).
Hal ini menunjukkan penggunaan metode pembelajaran yang dilakukan selama ini
masih belum mencapai tingkat keberhasilan yang optimal. Artinya penggunaan
metode ceramah yang dilakukan selama ini di sekolah dasar belum dapat

21 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas II Mengenal Hewan dan Tumbuhan Pada
Pelajaran IPA Menggunakan Metode Demontrasi (Peragaan) di SD Negeri 6
Pahandut Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2016/2017 | 2017

memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan kemampuan siswa


dalam belajar mengenal hewan dan tumbuh-tumbuhan secara lebih mendalam.
Maka oleh karena itu peneliti mencari upaya-upaya baru yang lebih komprehensip
untuk dapat merobah metode atau pendekatan yang kami terapkan selama ini di
sekolah dasar sehingga dipandang lebih cocok untuk mengajarkan mata pelajaran
sains untuk masa-masa yang akan datang. Karena keterbatasan pengalaman yang
ada pada peneliti selama ini menyebabkan kesulitan sekali untuk menemukan
pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa SD Negeri 6 Pahandut
Kota Palangka Raya.
Jadi dalam belajar mengenal hewan dan tumbuh-tumbuhan di sekolah dasar
selama ini masih kecendrungan menggunakan metode ceramah saja, dan belum
pernah mencoba menggunakan metode atau tehnik lain yang dipandang baik.
Disamping itu pula pendekatan yang diterapkan selama ini cendrung bersifat statis
dan kurang melibatkan siswa secara kooperatif. Mudah-mudahan dengan penemuan
baru ini kegiatan pembelajaran di sekolah dasar menjadi bertambah baik. Jika hal
ini dapat di buktikan kebaikannya, maka pembelajaran sains di sekolah dasar untuk
masa-masa yang akan datang tentu bertambah maju dan lebih sempurna. Dan
pemecahan masalah pendekatan pembelajaran sains di sekolah dasar tidak lagi
berlarut-larut dan cepat dirobah sesuai dengan kondisi lapangan. Kondisi ini
menuntut guru-guru lebih besar menguasai banyak pengetahuan, keterampilan yang
berguna baginya untuk melaksanakan tugas mengajar yang secara profesional
Sedangkan di suatu sisi bahwa siswa itu harus mampu berkembang dengan penuh
bekal pengetahuan dan pengalaman serta sikap yang cukup berarti bagi dirinya
dalam rangka berintereaksi di masyarakat, namun di sisi lain guru juga perlu untuk
bertumbuh baik dalam jabatan sesuai dengan perkembangan dan modernisasi
pendidikan. Pentingnya pengetahuan dan pengalaman bagi siswa dimaksud, akan
membawa dirinya untuk mampu menghadapi permasalahan dan tantangan hidup di
masyarakat.
Berdasarkan hasil temuan ini, menyebabkan peneliti tertarik sekali untuk
mengkaji lebih jauh tentang upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa
kelas II mengenal hewan dan tumbuhan pada pelajaran IPA sebagai mana yang

22 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas II Mengenal Hewan dan Tumbuhan Pada
Pelajaran IPA Menggunakan Metode Demontrasi (Peragaan) di SD Negeri 6
Pahandut Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2016/2017 | 2017

terungkap dalam judul penelitian yakni Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa


Kelas II mengenal hewan dan tumbuhan pada pelajaran IPA dengan menggunakan
metode peragaan di SD Negeri 6 Pahandut. Dengan melalui penerapan metode
peragaan inilah diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa siswa kelas II
dalam mengenal hewan dan tumbuhan pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar.
Adapun tujuan utama melakukan kegiatan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penggunaan metode peragaan dalam upaya meningkatkan
kemampuan siswa kelas II mengenal hewan dan tumbuhan pada pelajaran IPA di
Sekolah Dasar Negeri 6 Pahandut Kota Palangka Raya.
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau bends tertentu yang
sedang dipelajari, baik sebenamya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan
penjelasan lisan. Kelebihan metode demonstrasi:
1) Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga
menghindan verbalisms (pemahaman secara kata-kata atau kalimat).
2) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
3) Proses pengajaran lebih menarik.
4) Siswa dirangsang untuk aktifmengamati, menyesuaikan antara teori dengan
kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.
Kekurangan metode demonstarasi:
1) Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karma tanpa
ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif
2) Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia
dengan baik.
3) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di camping
memerlukan waktu yang cukup panjang yang mungkin terpaksa mengambil
waktu atau jam pelajaran.
Perkembangan dalam pengajaran IPA SD dewasa ini mengalami pergeseran
dari pembelajaran berpusat pada guru (Teacher's Centered) ke arah pembelajaran
bejrpusat pada murid (Students Centered). Dalam pembelajaran berpusat pada guru,
semua aktivitas dilaksanakan oleh guru. Guru cenderung mendominasi kelas

23 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas II Mengenal Hewan dan Tumbuhan Pada
Pelajaran IPA Menggunakan Metode Demontrasi (Peragaan) di SD Negeri 6
Pahandut Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2016/2017 | 2017

dengan memberikan ceramah, sedangkan siswa hanya sebagai pendengar setia,


sambil mencatat apa yang diucapkan oleh guru. Pembelajaran terpadu adalah salah
satu cara pembelajaran yang dianggap mampu melibatkan siswa secara aktif dalam
pembelajaran.
Berbagai metode yang dapat Anda gunakan dalam proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam antara lain: metode penugasan, diskusi, tanyajawab, latihan,
ceramah, simulasi, proyek, studi lapangan/widyawisata, demonstrasi dan
eksperimen.
Contoh alternatif dari penggunaan pendekatan dan metode belajar utama
dalam pembelajaran IPA SD:
a) Pendekatan dan metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan pendekatan keterampilan proses
melalui metode unit teaching. Metode unit teaching memberi kesempatan kepada
siswa untuk belajar secara aktif. Unit teaching disebut juga pengajaran unit atau
pengajaran proyek.
b) Proses pembelajaran
Pada fase perencanaan (1) kita membagi anak-anak di kelas menjadi beberapa
kelompok, memberi tugas sesuai dengan masalah yang akan dibahas, dan memberi
arahan mengenai sumber-sumber yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah atau tempat di mana masalah itu harus diteliti. Menyarankan sarana yang
bisa dipakai dan cara kerjanya.
c) Evaluasi terhadap pendekatan dan metode yang digunakan
Karena pendekatan ini lebih menitikberatkan kepada "bagaimana siswa belajar"
dan bukan "apa yang mereka pelajari", maka evaluasi untuk pendekatan ini
diorientasikan kepada proses mental anak selama pembelajaran berlangsung.
Mengenal tumbuhan dan hewan, Setelah mempelajari bab ini Anda akan
memahami ciri-ciri tumbuhan struktur tumbuhan, pertumbuhan, perkembangbiakan
tumbuhan beserta kegunaannya. Terdapat berbagai macam tumbuhan dan
organisme mirip tumbuhan. Bentuk tumbuhan paling sederhana dapat tidak
memiliki akar, batang, dan daun. Lumut memiliki batang dan bagian kecil seperti
daun, tetapi lumut tidak memiliki akar. Pakis dan sejenisnya mirip dengan

24 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas II Mengenal Hewan dan Tumbuhan Pada
Pelajaran IPA Menggunakan Metode Demontrasi (Peragaan) di SD Negeri 6
Pahandut Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2016/2017 | 2017

tumbuhan yang paling kompleks, kecuali dalam hal perkembangbiakannya.


Tanaman-tanaman yang paling kompleks dan kita kenal merupakan tanaman yang
menghasilkan benih dan pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok besar. Kelompok besar pertama yang disebut gymnospermae adalah
tanaman-tanaman yang tidak berbunga dan berbiji terbuka. Sebagai contoh
tumbuhan yang termasuk kelompok ini adalah pinus, melinjo, Gemara, jambu
monyet, dan lain-lain. Terdapat sekitar 600 jenis tanaman Yang termasuk kelompok
besar ini. Kelompok besar kedua yang merupakan kelompok yang lebih besar
(sekitar 250.000 jenis) disebut angiospermae. Ciri tumbuhan kelompok ini adalah
berbunga dan berbiji.

Metode
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan menurut pendekatan kualitatif dengan
metode model Kemmis dan Mc Taggart (Depdikbud, 1999) yang dalam
pelaksanaannya mencakup empat langkah, yaitu : 1) perencanaan tindakan; 2)
pelaksanaan tindakan; 3) observasi tindakan; 4) refleksi atas tindakan yang
dilaksanakan.
Dalam bagian ini peneliti bertindak sebagai instrumen utama atau sebagai
pelaku. Posisi sebagai instrumen penelitian adalah dimana peneliti berperan sebagai
pemberi tindakan, yakni sebagai praktisi yang membuat dan menyajikan bahan
belajar dan motivator kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini personil yang
terlibat terdiri dari peneliti, murid, dan guru (teman sejawat).
Adapun bagian yang menjadi subjek dalam kegiatan melakukan penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas II Semester II di SD Negeri 6 Pahandut, yakni sebanyak
15 orang siswa.
Adapun teknik yang dipergunakan dalam rangka kegiatan mengumpulkan
data penelitian tindakkan kelas kali ini peneliti menggunakan beberapa teknik. Data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, angket dan test
tertulis.
Analisis data merupakan suatu cara yang digunakan dalam pengolahan data
yang berhubungan erat dengan rumusan masalah yang telah diajukan sehingga

25 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas II Mengenal Hewan dan Tumbuhan Pada
Pelajaran IPA Menggunakan Metode Demontrasi (Peragaan) di SD Negeri 6
Pahandut Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2016/2017 | 2017

dapat digunakan untuk menarik kesimpulan. Berdasarkan rumusan masalah yang


telah diajukan maka sumber datanya diperoleh dari guru dan siswa. Untuk itu
peneliti menggunakan metode observasi (pengamatan terhadap proses/kegiatan
pembelajaran IPA oleh guru dan siswa). Untuk menilai respon siswa terhadap
penggunaan alat peraga dalam mengenal hewan dan tumbuh-tumbuhan, maka
peneliti menggunakan angket. Dari masing-masing alternatif jawaban angket dalam
bentuk pilihan ganda akan diberi skor masing-masing, demikian pula pada soal test
essay akan diberi skor nilai tertentu. Dan untuk lebih jelasnya skor dimaksud akan
diuraikan dalam uraian berikut, data terlebih dahulu dihitung berdasarkan skor yang
telah ditentukan, yaitu : Bobot nilai untuk Soal Pilihan Ganda (PG) masing-masing
setiap soal memiliki bobot 3 (Tiga), jadi untuk memperoleh skor total PG adalah
jumlah jawaban benar dikalikan dengan bobot nilai PG 3 (Tiga). Bobot nilai untuk
Soal Essay masing-masing setiap soal memiliki bobot 5 (Lima). Dan nilai akhir
adalah total nilai skor Pilihan Ganda (PG) ditambah dengan total nilai skor Essay
dibagi dua. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif
dengan model mengalir. Analisis data dengan model seperti ini berlangsung selama
kegiatan penelitian berada di lokasi mengajar, hingga akhir pengumpulan data. Dari
hasil tes awal (pre tes) dan tes akhir (Pos tes) pada Siklus I dan Siklus II, akan
dibandingkan keberhasilan belajar siswa. Apabila nilai tes awal (pre tes) dan tes
akhir (Pos tes) pada Siklus II menunjukkan hasil dengan prosentase yang lebih
besar dari nilai tes awal (pre tes) dan tes akhir (Pos tes) pada Siklus I berarti proses
belajar mampu meningkatkan kemampuan belajar siswa terhadap pelajaran
pelajaran IPA pada pokok bahasan mengenal hewan dan tumbuh-tumbuhan dengan
menggunakan alat peraga bagi siswa kelas II SD Negeri 6 Pahandut. Dan untuk
mengukur tingkat ketercapaian atau tingkat penguasaan siswa terhadap hasil belajar
IPA pada pokok bahasan mengenal hewan dan tumbuh-tumbuhan sebelum dan
setelah proses belajar mengajar dengan menggunakan alat peraga. Untuk
mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan siswa terhadap penguasaan pokok
bahasan koperasi tersebut, dilakukan tes tertulis. Dari hasil tes tertulis pre test dan
post test kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus seperti yang diuraikan
berikut ini:

26 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas II Mengenal Hewan dan Tumbuhan Pada
Pelajaran IPA Menggunakan Metode Demontrasi (Peragaan) di SD Negeri 6
Pahandut Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2016/2017 | 2017

𝑀
𝑇𝐾 (%) = 𝑥 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Dimana:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑀 (𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎) =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
Keterangan :
TK = Tingkat Ketercapaian
M = Skor Maksimum

Dengan Kriteria:
80 % - 100 % = Sangat Mampu
60 % - 79 % = Mampu
50 % - 59 % = Cukup Mampu
40 % - 49 % = Kurang Mampu
0 % - 39 % = Tidak Mampu

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Data Hasil Pre – Tes dan Pos – Tes Siswa
Dari hasil siklus I diperoleh data Ketuntasan Pembelajaran/Tingkat
Ketercapaian (TK) sebesar 76,6 % dari hasil PreTes dan 90,93 % dari hasil Pos-
Tes. Dan dari hasil siklus II diperoleh data Ketuntasan Pembelajaran Tingkat
Ketercapaian (TK) sebesar 82,66 % dari hasil Pre Tes dan 98 % dari hasil Pos -
Tes. Kesimpulannya adalah data hasil Pre-tes dan pos-tes mengalami peningkatan
pada siklus II, hal ini dapat dilihat dari persentase Tingkat Ketercapaian (TK) yang
ada.

Data Ketuntasan Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Mengenal Tumbuhan


Dan Hewan Dengan Menggunakan Metode Demontrasi (Peragaan)

Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dilihat dari hasil Pre-Tes pada
pokok bahasan mengenal tumbuhan dan hewan dengan menggunakan metode
demontrasi (Peragaan) yaitu sebesar 76,6 % dan yang tidak tuntas sebesar 23,4
%. Sedangkan dari hasil Pos-Tes pada pokok bahasan mengenal tumbuhan dan
hewan dengan menggunakan metode demontrasi adalah sebesar 90,93 % dan yang
tidak tuntas adalah sebesar 9,07 %. Sedangkan ketuntasan belajar siswa pada siklus

27 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas II Mengenal Hewan dan Tumbuhan Pada
Pelajaran IPA Menggunakan Metode Demontrasi (Peragaan) di SD Negeri 6
Pahandut Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2016/2017 | 2017

II dapat dilihat dari hasil Pre-Tes pada pokok bahasan mengenal tumbuhan dan
hewan dengan menggunakan metode demontrasi (Peragaan) yaitu sebesar 82,66 %
dan yang tidak tuntas sebesar 17,34 %. Sedangkan dari hasil Pos-Tes pada pokok
bahasan mengenal tumbuhan dan hewan dengan menggunakan metode demontrasi
yaitu sebesar 98 % yang tidak tuntas adalah sebesar 2 %. Kesimpulannya adalah
sebagai berikut :
1) Dari data hasil Pre-tes dapat dilihat tingkat ketuntasan belajar siswa kelas II SD
Negeri 6 Pahandut, selalu mengalami peningkatan, dimana pada siklus I sebesar
76,6 % dan pada siklus II sebesar 82,66 % sedangkan yang tidak tuntas
mengalami penurunan dirnana pada siklus I sebesar 23,4 % dan pada siklus II
sebesar 17,34 %.
2) Dan Dari data hasil Pos-tes dapat dilihat tingkat ketuntasan belajar siswa kelas
II SD Negeri 6 Pahandut, mengalami peningkatan dimana pada siklus I sebesar
90,93 % dan pada siklus II sebesar 98 %, sedangkan yang tidak tuntas
mengalami penurunan dimana pada siklus I sebesar 9,07 % dan pada siklus II
sebesar 2 %.

Pembahasan
Dari hasil penelitian tindakan kelas terhadap kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode demontrasi (Peragaan) pada pokok bahasan mengenal
tumbuh-tumbuhan dan hewan di kelas II Sekolah Dasar Negeri 6 Pahandut, ternyata
dapat meningkatkan kemampuan siswa terhadap pembelajaran IPA pada pokok
bahasan mengenal tumbuh-tumbuhan dan hewan. Hal ini dapat dilihat dari hasil
observasi (pengamatan) dan analisa terhadap beberapa indikator keberhasilan yang
telah dicapai dalam kegiatan penelitian tindakkan kelas kali ini. Adapun indikator
keberhasilan yang dimaksud adalah sebagai mana yang diuraikan berikut ini :
1) Siswa sangat berminat terhadap pelajaran.
2) Siswa sangat mampu memahami materi pelajaran.
3) Siswa sangat mampu untuk memperhatikan proses belajar mengajar.
4) Siswa sangat aktif dalam bertanya dan memberikan pendapat.
5) Siswa sangat aktif dalam memberikan kritik dan saran-saran.

28 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas II Mengenal Hewan dan Tumbuhan Pada
Pelajaran IPA Menggunakan Metode Demontrasi (Peragaan) di SD Negeri 6
Pahandut Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2016/2017 | 2017

6) Siswa sangat mampu dalam mengerjakan soal-soal latihan.


7) Siswa sangat mampu dalam menjalin kerjasama.
Untuk mengetahui beberapa indikator yang menjadi inti pokok pembahasan
dalam penelitian tindakan kelas kali ini adalah sebagai mana berikut ini :
1) Siswa berminat terhadap pelajaran, pada siklus I dimana penilaian observer
menyatakan baik, dan pada siklus yang II penilaian observer menyatakan sangat
baik. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan minat siswa terhadap
kegiatan pembelajaran IPA pada pokok bahasan mengenal tumbuh-tumbuhan
dan hewan yang diajarkan guru dengan menggunakan metode demontrasi
(Peragaan)
2) Siswa mampu dalam memahami materi pelajaran, pada siklus I dimana
penilaian observer menyatakan baik, dan pada siklus yang II penilaian observer
menyatakan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan
kemampuan siswa terhadap kegiatan pembelajaran IPA pada pokok bahasan
mengenal tumbuh-tumbuhan dan hewan yang diajarkan guru dengan
menggunakan metode demontrasi (Peragaan)
3) Siswa mampu memperhatikan pelajaran, pada siklus I dimana penilaian
observer menyatakan baik, dan pada siklus yang II penilaian observer
menyatakan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan
kemampuan siswa dalam memperhatikan kegiatan pembelajaran IPA pada
pokok bahasan mengenal tumbuh-tumbuhan dan hewan yang diajarkan guru
dengan menggunakan metode demontrasi (Peragaan)
4) Siswa aktif bertanya dan memberikan pendapat, pada siklus I dimana penilaian
observer menyatakan cukup baik, dan pada siklus yang II penilaian observer
menyatakan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan
keaktifan siswa bertanya dan memberikan pendapat pada kegiatan
pembelajaran IPA pada pokok bahasan mengenal tumbuh-tumbuhan dan hewan
yang diajarkan guru dengan menggunakan metode demontrasi (Peragaan)
5) Siswa aktif dalam memberikan kritik dan saran, pada siklus I dimana penilaian
observer menyatakan baik, dan pada siklus yang II penilaian observer
menyatakan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan

29 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas II Mengenal Hewan dan Tumbuhan Pada
Pelajaran IPA Menggunakan Metode Demontrasi (Peragaan) di SD Negeri 6
Pahandut Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2016/2017 | 2017

keaktifan siswa memberikan kritik dan saran pada kegiatan pembelajaran IPA
pada pokok bahasan mengenal tumbuh-tumbuhan dan hewan yang diajarkan
guru dengan menggunakan metode demontrasi (Peragaan)
6) Siswa mampu mengerjakan soal-soal latihan, pada siklus I dimana penilaian
observer menyatakan baik, dan pada siklus yang II penilaian observer
menyatakan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan
kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan pada kegiatan
pembelajaran IPA pada pokok bahasan mengenal tumbuh-tumbuhan dan hewan
yang diajarkan guru dengan menggunakan metode demontrasi (Peragaan).
7) Siswa mampu menjalin kerjasama, pada siklus I dimana penilaian observer
menyatakan baik, dan pada siklus yang II penilaian observer menyatakan sangat
baik. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan siswa dalam
menjalin kerjasama pada kegiatan pembelajaran IPA pada pokok bahasan
mengenal tumbuh-tumbuhan dan hewan yang diajarkan guru dengan
menggunakan metode demontrasi (Peragaan)
Secara umum kegiatan penelitian tindakan kelas kali ini dapat disimpulkan
bahwa terdapat peningkatan kemampuan siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 6
Pahandut dalam belajar mengenal tumbuh-tumbuhan dan hewan pada mata
pelajaran IPA dengan menggunakan metode demontrasi, seperti kriteria
keberhasilan berikut ini :
1) Dari data hasil Pre-tes dapat dilihat tingkat ketuntasan belajar mengalami
peningkatan dimana pada siklus I sebesar 76,6 % dan pada siklus II sebesar
82,66 % sedangkan yang tidak tuntas mengalami penurunan dirnana pada siklus
I sebesar 23,4 % dan pada siklus II sebesar 17,34 %.
2) Dari data hasil Pos-tes dapat dilihat tingkat ketuntasan belajar mengalami
peningkatan dimana pada siklus I sebesar 90,93 % dan pada siklus II sebesar
98 %, sedangkan yang tidak tuntas mengalami penurunan dimana pada siklus I
sebesar 9,07 % dan pada siklus II sebesar 2 %.

30 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas II Mengenal Hewan dan Tumbuhan Pada
Pelajaran IPA Menggunakan Metode Demontrasi (Peragaan) di SD Negeri 6
Pahandut Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2016/2017 | 2017

Simpulan dan Saran


Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan
siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri 6 Pahandut dalam mengajar IPA dapat
dilakukan melalui penggunaan metode demontrasi (Peragaan) yang mana pada
siklus I hanya mencapai angka rata-rata 76,6 % saja, naik pada siklus ke II menjadi
82,66 %.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
metode demontrasi (peragaan) dapat meningkatkan kemampuan siswa,
menyenangkan siswa dengan pembelajaran menggunakan metode demontrasi
(Peragaan) sehingga siswa antusias mengikuti pembelajaran, siswa lebih mudah
memahami materi yang diberikan, khususnya pada pokok bahasan mengenal
tumbuh-tumbuhan dan hewan karena menggunakan metode demontrasi (Peragaan)
yang banyak menampilkan beberapa macam tampilan menyebabkan siswa menjadi
terdorong untuk memperhatikan pembelajaran. Pembelajaran dengan
menggunakan metode demontrasi (Peragaan) ini dapat pula meningkatkan hasil
belajar siswa dalam hal pemahaman siswa tentang materi, daya ingat siswa, dan ke
aktifan siswa dalam belajar. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan
metode demontrasi (Peragaan) ini menurut peneliti dikategorikan tercapai. Oleh
karena itu penggunaan metode demontrasi (Peragaan) ini dapat digunakan sebagai
tekhnik pembelajaran dalam proses belajar mengajar IPA di sekolah dasar.
Tingkat ketercapaian (TK) dan tingkat ketuntasan belajar siswa setelah
diajarkan dengan menggunakan metode demontrasi (Peragaan) memperoleh nilai
pos-tes pada siklus I selalu meningkat untuk Siklus II, pokok bahasan mengenal
tumbuh-tumbuhan dan hewan dapat dilihat tingkat ketuntasan belajar mengalami
peningkatan dimana pada siklus I sebesar 76,6% dan pada siklus II sebesar
82,66%.
Respon siswa terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode
demontrasi (Peragaan) ini sangat baik. Penggunaan metode demontrasi (Peragaan)
terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar IPA pada pokok
bahasan mengenal hewan dan tumbuhan di tingkat sekolah dasar.

31 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas II Mengenal Hewan dan Tumbuhan Pada
Pelajaran IPA Menggunakan Metode Demontrasi (Peragaan) di SD Negeri 6
Pahandut Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2016/2017 | 2017

Tenaga pengajar (Guru) harus lebih kreatif dalam memilih dan menggunakan
pendekatan pembelajaran yang cocok untuk kegiatan pembelajaran IPA sehingga
mampu membantu siswa lebih mudah memahami materi pelajaran.
Untuk siswa yang jumlahnya sedikit perlu dibimbing ke dalam kelompok
belajar sehingga efektif dalam menyelesaikan suatu paket belajar yang ditugaskan
kepada mereka.

Daftar Pustaka
Ahmadi, A, dan N. Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta.
Arief, dkk. 2007. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.
Arikunto, S. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta
: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Depdikbud, Kamus Umum Bahasa Indonesia. 1999. Jakarta: Penerbit Balai
Pustaka.
Direktorat Pendidikan Menengah Umum. 2003. Pedoman Pembelajaran Tuntas
Mastery Learning. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Bahri, Djamarah Syaiful & Zain Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT. Rineka Cipta
Fandeli, C. 2000. Pusat Informasi Lingkungan. Pengertian dan Konsep Dasar
Ekowisata. http://www. pusat informasi lingkungan Indonesia/Ensik
lopedi.htm.
Gintings Abdorrakhman. 2008. Esensi Praktis Belajar Dan Pembelajaran.
Bandung: Humaniora.
Witherington, H. C. & W. H. Burton. 1986. Teknik-Teknik Belajar Dan Mengajar.
Bandung: Jemmars. Edisi III.
Herliyuni. 2004. Optimalisasi Pemahaman Sub Konsep Etika Lingkungan dengan
Pendekatan Problem Posing – Metode Brown dan Walter Siswa Kelas I SMA
Negeri 4 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2003/2004. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Lambung Mangkurat. Banjarmasin
Kardi, S. 1997. Model Pembelajaran Langsung. Surabaya: IKIP Surabaya.
Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Penerbit PT.
Raja Grafindo Persada.
Kunandar. 2008. Penelitian Tindakkan Kelas. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.

32 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas II Mengenal Hewan dan Tumbuhan Pada
Pelajaran IPA Menggunakan Metode Demontrasi (Peragaan) di SD Negeri 6
Pahandut Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2016/2017 | 2017

Moeslichatoen. 1999. Metode Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta


Mulyasa, E. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Penerbit Remaja
Rosdakarya.
Naparin, Akhmad. 2004. Upaya Memaksimalkan Pemahaman Konsep Makhluk
Hidup Murid Kelas VI SD Negeri Sungai Miai 7 Banjarmasin dengan
Menggunakan Pendekatan Lingkungan. Banjarmasin : Lembaga Penelitian
Universitas Lambung Mangkurat.
Nasution, S. 2004. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Buki Aksara.
Nasution, Noechi, dkk. 2008. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah
Dasar. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka
Nuryani, R. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Piter, Y. 2001. Kompetensi Guru Dalam Pengelolaan Kelas. Buletin Pelangi
Pendidikan. 2000. Volume 3. Nomor 1: 23
Purwanto, M. N. 1984. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
Penerbit Remaja Rosdakarya.
Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sadirman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sa’ud, Saefudin Udin. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: PT. Fajar Interpratama Offset.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka
Cipta.
Sudjana, N. 1994. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

33 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XI, ISSN: 2355-1526

Anda mungkin juga menyukai

  • Ruseniwatie
    Ruseniwatie
    Dokumen12 halaman
    Ruseniwatie
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Seniansi
    Seniansi
    Dokumen15 halaman
    Seniansi
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Effrata
    Effrata
    Dokumen9 halaman
    Effrata
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Yossita Wisman
    Yossita Wisman
    Dokumen8 halaman
    Yossita Wisman
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Wawan Kartiwa
    Wawan Kartiwa
    Dokumen15 halaman
    Wawan Kartiwa
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Yunsie
    Yunsie
    Dokumen17 halaman
    Yunsie
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Marine
    Marine
    Dokumen11 halaman
    Marine
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 10 Zainah
    10 Zainah
    Dokumen13 halaman
    10 Zainah
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Gesuriasi
    Gesuriasi
    Dokumen9 halaman
    Gesuriasi
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Lendang
    Lendang
    Dokumen12 halaman
    Lendang
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Cover, Team Pengelola, Daftar Isi
    Cover, Team Pengelola, Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    Cover, Team Pengelola, Daftar Isi
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 05 Hendrawati
    05 Hendrawati
    Dokumen12 halaman
    05 Hendrawati
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Betsie
    Betsie
    Dokumen9 halaman
    Betsie
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 08 Atik Fibrianti (Revisi)
    08 Atik Fibrianti (Revisi)
    Dokumen11 halaman
    08 Atik Fibrianti (Revisi)
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 07 Musleha
    07 Musleha
    Dokumen11 halaman
    07 Musleha
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Cover, Team Pengelola, Daftar Isi (Revisi)
    Cover, Team Pengelola, Daftar Isi (Revisi)
    Dokumen4 halaman
    Cover, Team Pengelola, Daftar Isi (Revisi)
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 09 Puji Arini Wasiyati
    09 Puji Arini Wasiyati
    Dokumen9 halaman
    09 Puji Arini Wasiyati
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 06 Mulyati
    06 Mulyati
    Dokumen16 halaman
    06 Mulyati
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Susan Daniel & Natan Prasetya
    Susan Daniel & Natan Prasetya
    Dokumen13 halaman
    Susan Daniel & Natan Prasetya
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 04 Rokmini
    04 Rokmini
    Dokumen12 halaman
    04 Rokmini
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 02 Rangkap
    02 Rangkap
    Dokumen14 halaman
    02 Rangkap
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Halimah & Asih
    Halimah & Asih
    Dokumen11 halaman
    Halimah & Asih
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Femmy Dan Mariane Tinse
    Femmy Dan Mariane Tinse
    Dokumen9 halaman
    Femmy Dan Mariane Tinse
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Harawaty
    Harawaty
    Dokumen11 halaman
    Harawaty
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Kuswari
    Kuswari
    Dokumen10 halaman
    Kuswari
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Surina
    Surina
    Dokumen7 halaman
    Surina
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Dina Mardiana & H. Kuswari
    Dina Mardiana & H. Kuswari
    Dokumen10 halaman
    Dina Mardiana & H. Kuswari
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Sumiati
    Sumiati
    Dokumen12 halaman
    Sumiati
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat