Anda di halaman 1dari 14

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 1 Langkai Palangka Raya

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match


Pada Materi Bangun Datar
| 2018

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV


SDN 1 LANGKAI PALANGKA RAYA MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA
MATERI BANGUN DATAR

Oleh:
Rangkap

Abstract: The purpose of this study was to determine the effectiveness of the Make
a match type of cooperative learning on problem-solving abilities in
flat-woke material.
From this classroom action research activity can be concluded that the
type of cooperative learning model make a match effective is very
influential on the problem solving ability of fourth grade students of SD
Negeri 1 Langkai Palangka Raya on flat-build material. It is suggested
that the teacher can continue to put cooperative learning type make a
match on other material learning.

Keywords: mathematics, make a match, learning outcomes

Pendahuluan
Berdasarkan observasi di SDN 1 Langkai Palangka Raya, siswa siswi terlihat
kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran matematika.Banyak siswa terlihat
bosan dan sering keluar masuk kelas dengan berbagai alasan.Hanya beberapa siswa
saja yang terlihat aktif mengikuti pelajaran.Namun pada saat di beri pertanyaan
maupun soal sedikit sekali siswa yang bisa menjawab. Guru mengatakan bahwa
hasil belajar matematika kelas IV sebanyak 65% rendah di bawah KKM.
Rendahnya hasil belajar siswa menunjukkan rendanya tingkat pemahaman siswa
terhadap konsep materi pembelajaran matematika.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan maka perlu
dicarikan model pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pembelajaran mengenai
bangun datar. Jenis bangun datar bermacam-macam, antara lain persegi, persegi
panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan
lingkaran. Oleh sebab itu, diperlukan model pembelajaran yang diharapkan dapat
melibatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Saat ini telah banyak
upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan

14 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 1 Langkai Palangka Raya
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Pada Materi Bangun Datar
| 2018

meningkatkan keaktifan siswa, dengan menggunakan model pembelajaran yang


lebih tepat dan menarik, misalnya siswa dapat belajar secara berkelompok dan salah
satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Model
pembelajaran kooperatif tipe make a match atau mencari pasangan adalah model
pembelajaran kooperatif dengan cara mencari pasangan soal/jawaban yang tepat,
siswa yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas waktu akan mendapat
poin. Pasangan-pasangan yang sudah terbentuk wajib menunjukkan pertanyaan-
jawaban dan dibacakan di depan kelas.
Model pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Adapun
kelebihan dari model make a match menurut Erfachianda (coretan pena ciandra:
2013) adalah: (1) Siswa terlibat langsung dalam menjawab soal yang disampaikan
kepadanya melalui kartu. (2) Meningkatkan kreativitas belajar siswa. (3)
Menghindari kejenuhan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. (4)
Pembelajaran lebih menyenangkan karena melibatkan media pembelajaran yang
dibuat oleh guru.
Sedangkan kekurangan model ini adalah: (1) Sulit bagi guru
mempersiapkan kartu-kartu yang baik dan bagus sesuai dengan materi pelajaran.
(2) Sulit mengatur ritme, atau jalannya proses pembelajaran. (3) Siswa kurang
menyerapi makna pembelajaran yang ingin disampaikan karena siswa hanya
merasa sekedar bermain saja. (4) Sulit untuk membuat siswa berkonsentrasi.

Metode
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sanjaya (dalam
Hafizah, 2014) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian
yang di dalamnya ada intervensi atau perlakuan tertentu untuk perbaikan kinerja
dalam dunia nyata.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Penggunaan pendekatan kualitatif karena dalam penelitian im menggunakan
sumber data langsung yang berupa kata-kata atau kalimat yang dibatasi oleh
masalah dan tujuan penelitian. Sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan karena
dalam penelitian ini juga menggunakan data kuantitatif berupa angka atau skor yang

15 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 1 Langkai Palangka Raya
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Pada Materi Bangun Datar
| 2018

diperoleh dari data tes siswa setelah pembelajaran kooperatif tipe make a match
dilaksanakan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode penelitian
deskriptif merupakan metode yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya (Sukardi, 2004: 157).
Penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Menentukan tempat penelitian
b. Membuat instrumen penelitian
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap pelaksanaan penelitian ini dilakukan tahap-tahap sebagai berikut:
a. Pada subjek penelitian diberikan pembelajaran kooperatif tipe make a
match.
b. Pada subjek penelitian diberikan tes akhir, yang bertujuan untuk mengetahui
hasil belajar siswa yang diberikan pembelajaran kooperatif tipe make a
match.
3. Analisis Data
Data yang telah terkumpul dalam penelitian ini, dianalisis dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Menganalisis data aktivitas guru dart aktivitas siswa yang diberikan
pembelajaran kooperatif tipe make a match
b. Menganalisis data aktivitas siswa terhadap kemampuan pemecahan
masalah.
c. Menganalisis jawaban siswa pada kuis I, kuis II, dan posttest untuk
mengetahui hasil belajar siswa terhadap pemecahan masalah yang diberikan
setelah pembelajaran koopemtif tipe make a match.
d. Membuat kesimpulan dari hasil analisis data yang dilakukan.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi yang berada dalam kelas IVSD
Negeri 1 Langkai Palangka Raya, semester 2 yang berjumlah 36 orang siswa.

16 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 1 Langkai Palangka Raya
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Pada Materi Bangun Datar
| 2018

Hasil dan Pembahasan


Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa Siklus 1
1) Keaktifan Siswa
Tabel 1 Data Hasil Lembar Pengamatan Aspek Keaktifan Siswa Siklus 1
Frekuensi Persentase
No Kriteria Nilai Ket
(Orang) (%)
1. A(Amat Baik) 5 13,89
2. B (Baik) 10 27,78
3. C (Cukup) 15 41,66
4. D (Kurang) 6 16,67
5. E (Kurang Sekali) 0 0
Jumlah 36 100
Sumber data: Hasil lembar pengamatan KBM siklus 1

Mendapat nilai kriteria A (Sangat Baik) sebanyak 5 orang siswa atau 13,89
%; nilai kriteria. B (Baik) sebanyak 10 orang siswa atau 27,78 %; nilai kriteria, C
(Cukup) sebanyak 15 orang atau 41,65 %; mendapat nilai kriteria D (Kurang)
sebanyak 6 orang atau 16,67 %; dan siswa yang mendapat nilai kriteria E (Kurang
Sekali) sebanyak 0 orang atau 0 %.
2) Minat Belajar Siswa
Tabel 2. Data Hasil Lembar Pengamatan Aspek Minat Belajar Siswa Pada
KBM Siklus 1
Frekuensi Persentase
No Kriteria Nilai Ket
(Orang) (%)
1. A (Amat Baik) 8 22,22
2. B (Baik) 7 19,44
3. C (Cukup) 20 55,56
4. D (Kurang) 1 2,78
5. E (Kurang Sekali) 0 0
Jumlah 36 100
Sumber Data: Hasil Lembar Pengamatan KBM Siklus 1
Minat belajar siswa adalah sebagai berikut: nilai kriteria A (Sangat Baik)
sebanyak 8 orang siswa atau 22,22 %; nilai kriteria B (Baik) sebanyak 7 orang siswa
atau 19,44 %; nilai kriteria C (Cukup) sebanyak 20 omng atau 55,56 %; mendapat
nilai kriteria D (Kurang) sebanyak 1 orang atau 2,78%; dan siswa yang mendapat
nilai kriteria E (Kurang Sekali) sebanyak 0 orang atau 0 %.

17 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 1 Langkai Palangka Raya
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Pada Materi Bangun Datar
| 2018

3) Ketepatan Waktu Dalam Menyelesaikan Soal-Soal


Tabel 3. Data Hasil Lembar Pengamatan Aspek Ketepatan Waktu Siswa
pada KBM Siklus 1
Frekuensi Persentase
No Kriteria Nilai Ket
(Orang) (%)
1. A (Amat Baik) 4 11,11
2. B (Baik) 7 19,44
3. C (Cukup) 24 66,67
4. D (Kurang) 1 2,78
5. E (Kurang Sekali) 0 0
Jumlah 36 100
Sumber Data: Hasil Lembar Pengamatan KBM Siklus 1

Nilai kriteria A (Sangat Baik) sebanyak 4 orang siswa atau 11,11 %; nilai
kriteria B (Baik) sebanyak 7 orang siswa atau 19,44 %; nilai kriteria C (Cukup)
sebanyak 24 orang atau 66,67 %; mendapat nilai kriteria D (Kurang) sebanyak 1
orang atau 2,78 %; dan siswa yang mendapat nilai kriteria E (Kurang Sekali)
sebanyak 0 orang atau 0 %.
4) Hasil Kerja / Jawaban Siswa
Tabel 4. Persentase Nilai Matematika Siswa Kelas IV SDN 1 Langkai
Palangka Raya Pada Siklus 1
Frekuensi Persentase
No Kriteria Nilai Ket
(Orang) (%)
1. A (Amat Baik) 9 25,00
2. B (Baik) 25 69,44
3. C (Cukup) 2 5,56
4. D (Kurang) 0 0
5. E (Kurang Sekali) 0 0
Jumlah 36 100
Sumber Data: Hasil Lembar Pengamatan KBM Siklus 1

Kriteria A (Amat Baik) ada 9 orang siswa atau 25,00 %; yang mendapat nilai
kriteria B (Baik) ada 25 orang siswa atau 69,44 %; yang mendapat nilai kriteria C
(Cukup) ada 2 orang siswa atau 5,56 %; yang mendapat nilai kriteria D (Kurang)
ada 0 orang siswa atau 0 %; dan yang mendapat nilai kriteria E (Sangat Kurang)
ada 0 orang siswa atau 0 %.
Hasil nilai yang diperoleh siswa dari menjawab lembar kerja siswa siklus 1
dapat disimpulkan sebagai berikut: dari 36 orang siswa yang tuntas ada 34 orang
atau 94,44 % sedangkan siswa yang belum tuntas ada 2 orang atau 5,56 %.

18 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 1 Langkai Palangka Raya
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Pada Materi Bangun Datar
| 2018

Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa Siklus 2


1) Keaktifan Siswa
Tabel 5. Data Hasil Lembar Pengamatan Aspek Keaktifan Siswa
Dalam KBM Pada Siklus 2
Frekuensi Persentase
No Kriteria Nilai Ket
(Orang) (%)
1. A (Amat Baik) 12 33,33
2. B (Baik) 17 47,22
3. C (Cukup) 7 19,45
4. D (Kurang) 0 0
5. E (Kurang Sekali) 0 0
Jumlah 36 100
Sumber Data: Hasil Lembar Pengamatan KBM Siklus 2

Siswa yang mendapat nilai kriteria A (Amat Aktif) ada 12 orang atau 33,33
%, siswa yang mendapat nilai kriteria B (Aktif) ada 17 orang atau 47,22 %, siswa
yang mendapat nilai kriteria C (Cukup Aktif) ada 7 orang atau 19,45 %, dan siswa
yang mendapat nilai kriteria D (Kurang Aktif) ada 0 orang atau 0 %, dan siswa yang
mendapat nilai kriteria E (Kurang Sekali) ada 0 omng atau 0 %.
2) Minat Belajar Siswa
Tabel 6. Data Hasil Lembar Pengamatan Aspek Minat Belajar Siswa Dalam
KBM Pada Siklus 2
Frekuensi Persentase
No Kriteria Nilai Ket
(Orang) (%)
1. A (Amat Baik) 16 44,45
2. B (Baik) 20 55,55
3. C (Cukup) 0 0
4. D (Kurang) 0 0
5. E (Kurang Sekali) 0 0
Jumlah 36 100
Sumber Data: Hasil Lembar Pengamatan KBM Siklus 2

Siswa yang mendapat nilai kriteria A (Amat Aktif) ada 16 orang atau 44,45
%, siswa yang mendapat nilai kriteria B (Aktif) ada 20 orang atau 55,55 %, siswa
yang mendapat nilai kriteria C (Cukup) ada 0 orang siswa atau 0 %, sedangkan yang
mendapat nilai D (Kurang) ada 0 orang atau 0 %, dan siswa yang mendapat nilai
kriteria E (Kurang Sekali) ada 0 siswa atau 0.

19 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 1 Langkai Palangka Raya
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Pada Materi Bangun Datar
| 2018

3) Ketepatan Waktu
Tabel 7. Data Hasil Lembar PengamatanAspek Ketepatan Waktu
Mengerjakan Tugas Secara Kelompok Pada KBM Siklus 2
Frekuensi Persentase
No Kriteria Nilai Ket
(Orang) (%)
1. A (Amat Baik) 18 50,00
2. B (Baik) 12 33,33
3. C (Cukup) 6 16,67
4. D (Kurang) 0 0
5. E (Kurang Sekali) 0 0
Jumlah 36 100
Sumber Data: Hasil Lembar Pengamatan KBM Siklus 2

Siswa yang mendapat nilai kriteria A (Amat Baik) ada 18 orang atau 50,00
%, siswa yang mendapat nilai kriteria B (Baik) ada 12 orang atau 33,33 %, siswa
yang mendapat nilai kirteria C (Cukup) ada 6 orang siswa atau 16,67 %, siswa yang
mendapat nilai kriteria D (Kurang) ada 0 orang atau 0 %, dan siswa yang mendapat
nilai kriteria E (Kurang Sekali) ada 0 orang atau 0 %.
4) Hasil Kerja Kelompok
Tabel 8. Data Hasil Nilai Kerja Siswa Secara Kelompok Dalam KBM
Siklus 2
Frekuensi Persentase
No Kriteria Nilai Ket
(Orang) (%)
1. A (Amat Baik) 14 38,89
2. B (Baik) 21 58,33
3. C (Cukup) 1 2,78
4. D (Kurang) 0 0
5. E (Kurang Sekali) 0 0
Jumlah 36 100
Sumber Data: Hasil Lembar Pengamatan KBM Siklus 2

Siswa yang mendapat nilai kriteria A (Amat Baik) ada 14 orang siswa atau
38,89 %, siswa yang mendapat nilai kriteria B ada 21 orang siswa atau 58,33 %,
siswa yang mendapat nilai kriteria C (Cukup) ada 1 orang siswa atau 2,78 %, siswa
yang mendapat nilai kriteria D (Kurang) ada 0 orang siswa atau 0 %, dan siswa
yang mendapat nilai kriteria E.
Dari 36 orang siswa yang tuntas ada 35 orang atau 97,22 %, sedangkan siswa
yang belum tuntas ada 1 orang atau 2,78 %.

20 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 1 Langkai Palangka Raya
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Pada Materi Bangun Datar
| 2018

Pembahasan
Pembelajaran Siklus I
Proses pembelajaran pada pertemuan I dilaksanakan sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Total waktu yang terpakai pada
pertemuan ini sebanyak 78 menit, yaitu untuk kegiatan awal 9 menit sedangkan
kegiatan inti dan penutup menghabiskan waktu berturut-turut 64 menit dan 5 menit
sehingga persentase waktu untuk kegiatan awal 11,25%, kegiatan inti 80% dan
penutup 6,25%
Pada awal pembelajaran ada kecanggungan dalam gerak-gerik siswa, mereka
mulai ribut dan belum mengerti dengan peraturan pembelajaran dalam belajar
dengan metode baru bahkan siswa masih belum berani bertanya kepada peneliti.
Pada saat belajar kelompok, beberapa siswa terlihat pasif dan masih
tergantung dengan instruksi peneliti.
Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada pertemuan I ini, yaitu hanya
sebagian siswa yang terlihat aktif dalam berdiskusi walaupun mereka menger jakan
LKS akan tetapi belum bekerja secara kelompok, masing-masing siswa tampak
masih berpikir sendiri-sendiri dan ada siswa yang terlihat menunggu temanya
bekerja.
Pada saat presentasi dari kelompok lain tidak ada siswa yang memberikan
tanggapan, pertanyaan, ataupun sanggahan kepada kelempok tersebut.
Dari hasil Kuis I diperoleh siswa yang menguasai materi dengan kriteria
sangat tercapai sebanyak 9 orang, tercapai 25 orang, dan cukup tercapai 2 orang.
Persentase, tingkat ketercapaian hasil belajar siswa pada kuis I adalah
75,27%, dengan kriteria tercapai.
Berikut hal-hal yang terjadi pada pembelajaran pertemuan I:
a) Proses pembelajaran pada pertemuan I dilaksanakan sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Total waktu yang terpakai pada
pertemuan ini sebanyak 78 menit, yaitu untuk kegiatan awal 9 menit sedangkan
kegiatan inti dan penutup menghabiskan waktu berturut-turut 64 menit dan 5
menit sehingga persentase waktu untuk kegiatan awal 11,25%, kegiatan inti
80% dan penutup 6,25%

21 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 1 Langkai Palangka Raya
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Pada Materi Bangun Datar
| 2018

b) Pada awal pembelajaran ada kecanggungan dalam gerak-gerik siswa, mereka


mulai ribut dan belum mengerti dengan peraturan pembelajaran dalam belajar
kelompok bahkan siswa masih belum berani bertanya kepada peneliti.
c) Pada saat belajar kelompok, beberapa siswa terlihat pasif dan masih tergantung
dengan instruksi peneliti.
d) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada pertemuan I ini, yaitu hanya
sebagian siswa yang terlihat aktif dalam berdiskusi walaupun mereka menger
jakan LKS akan tetapi belum bekerja secara kelompok, masing-masing siswa
tampak masih berpikir sendiri-sendiri dan ada siswa yang terlihat menunggu
temanya bekerja.
e) Pada saat presentasi dari kelompok lain tidak ada siswa yang memberikan
tanggapan, pertanyaan, ataupun sanggahan kepada kelempok tersebut.
f) Dari hasil Kuis I diperoleh siswa yang menguasai materi dengan kriteria sangat
tercapai sebanyak 9 orang, tercapai 25 orang, dan cukup tercapai 2 orang.
g) Persentase, tingkat ketercapaian hasil belajar siswa pada kuis I adalah 75,27%,
dengan kriteria tercapai.

Pembelajaran Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan II dilakukan sesuai dengan jadwal
yang sudah ditentukan.Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
untuk pertemuan II materi tentang bangun datar, yang dilengkapi dengan LKS II
yang berisi tentang permasalahan-permasalahan dan kuis II.Pada pembelajaran
pertemuan II ini, peneliti bertindak sebagai guru dan sebagai pengamat adalah 1
orang guru pengelola perpustakaan.Peneliti memulai pembelajaran dengan
mengucapkan selamat kepada kelompok yang mendapatkan penghargaan sebagai
kelompok super dan memberikan motivasi kepada seluruh kelompok agar dapat
meningkatkan kemampuannya. Diawal pembelajaran peneliti mengingatkan
kembali kepada siswa tentang materi pada pertemuan I dengan metode tanya jawab.
Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan ini menggunakan waktu sekitar 9
menit.
Berikut hal-hal yang terjadi pada pembelajaran pertemuan II:

22 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 1 Langkai Palangka Raya
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Pada Materi Bangun Datar
| 2018

a) Pembelajaran pada pertemuan II dilaksanakan sesuai dengan rencana


pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun, Total waktu yang terpakai pada
pertemuan ini sebanyak 115 menit, yaitu untuk kegiatan awal 9 menit
sedangkan kegiatan inti dan penutup menghabiskan waktu berturut-turut 98
menit dan 8 menit sehingga persentase waktu untuk 7,5%, kegiatan inti 81,7%
dan penutup 6,7%.
b) Siswa sudah terbiasa dengan situasi pembelajaran yang digunakan oleh peneliti.
c) Suasana pembelajaran semakin baik, karena siswa sangat bersemangat belajar
dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam LKS II serta berlomba
maju ke depan kelas untuk menuliskan pemecahan yang mereka peroleh dalam
kelompoknya.
d) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada pertemuan II ini nampak aktif
dalam berdiskusi, masing-masing kelompok bekerja sama dengan anggotanya
dan siswa lebih berani mengemukakan pendapat maupun gagasan serta
memberi tanggapan, pertanyaan, ataupun sanggahan kepada kelompok lain.
e) Kemampuan pemecahan masalah siswa lebih baik dari sebelumnya. Hal ini
dapat dilihat dari penger aan LKS II, dimana semua kelompok menjawab
dengan benar.
f) Dari hasil Kuis II diperoleh siswa yang menguasai materi dengan kriteria sangat
tercapai sebanyak 14 orang, tercapai 21 orang, dan cukup tercapai 1 orang.
g) Persentase tingkat ketercapaian hasil belajar siswa pada kuis II adalah 76,56%
dengan kriteria tercapai.

Hasil Belajar Siswa Siklus I Dan Siklus II Terhadap Kemampuan Pemecahan


Masalah

Setelah peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yaitu dari


pertemuan I sampai pertemuan II, maka peneliti mengadakan posttest yaitu tes yang
diberikan untuk melihat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah melalui
tingkat ketercapaian hasil belajar siswa dan ketuntasan belajar secara individu
maupun klasikal pada materi bangun datar.
Pada saat pemberian posttest semua siswa hadir, yaitu sebanyak 36 orang.

23 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 1 Langkai Palangka Raya
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Pada Materi Bangun Datar
| 2018

Dari hasil posttest yang telah diberikan, diperoleh siswa yang menguasai materi
dengan kriteria sangat tercapai sebanyak 20 orang dan kriteria tercapai sebanyak 16
orang. Sedangkan persentase tingkat ketercapaian siswa sebesar 82,90% dengan
kriteria sangat tercapai. Selain itu, berdasarkan hasil pretest dan posttest dapat
dilihat bahwa persentase tingkat ketercapaian siswa meningkat dari 69,59%
menjadi 82,90% atau persentase kenaikkannya sebesar 13,3 1 %. Maka dari hasil
tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran tipe Make a match pada materi
bangun datar dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.
Kemampuan pemecahan masalah siswa kelas IV SDN 1 Langkai Palangka
Rayadapat meningkat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Make a match pada materi bangun datar. Tingkat ketercapaian siswa pada pretest
hanya mencapai 69,59% dengan kriteria tercapai. Pada pertemuan I, diperoleh
tingkat ketercapaian hasil belajar siswa sebesar 75,27% dengan kriteria tercapai.
Siswa yang menguasai materi pada pertemuan ini dengan kriteria sangat
tercapai sebanyak 9 orang, tercapai 25 orang, dan cukup tercapai hanya 2 orang.
Setelah pembelajaran pada pertemuan II dilakukan, diperoleh persentase tingkat
ketercapaian hasil belajar siswa mencapai 76,56% dengan kriteria tercapai. Siswa
yang menguasai materi dengan kriteria sangat tercapai sebanyak 14 orang, tercapai
21 orang. Sedangkan tingkat ketercapaian yang diperoleh siswa pada posttest
sebesar 82,90% atau dengan kata lain siswa setelah mengikuti posttest telah
mencapai tingkat ketercapaian dengan kriteria sangat tercapai. Siswa yang
memperoleh kriteria sangat tercapai sebanyak 20 orang dan tercapai 16 orang.
Berdasarkan hasil pretest dan posttest, dapat dilihat bahwa persentase tingkat
ketercapaian siswa meningkat dari 69,59% menjadi 82,90% atau meningkat sebesar
13,31%.
Maka dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa model pembelajaran tipe
Make a match efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah. Selain itu
Pembelajaran tipe Make a match dalam pembelajaran fisika dapat membantu siswa
meningkatkan kemampuannya dalam memecahkan masalah dan efektif terhadap
kemampuan pemecahan masalah.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa selama

24 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 1 Langkai Palangka Raya
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Pada Materi Bangun Datar
| 2018

berlangsungnya proses belajar mengajar peneliti telah melaksanakanya sesuai


dengan perannya sebagai fasilitator. Walaupun pada pertemuan I peneliti kesulitan
untuk membentuk kelompok belajar. Hal ini disebabkan susasana kelas sangat
gaduh dan siswa belum terbiasa dengan pembelajaran tipe Make a match. Tetapi
dengan bimbingan peneliti siswa mulai memahami dan dapat menyesuaikan diri
dengan pembelajaran ini. Total waktu yang terpakai pada pertemuan I sebanyak 78
menit dengan waktu yang digunakan untuk kegiatan awal 9 menit, kegiatan inti
64 menit, dan penutup 5 menit dengan persentase waktu berturut-turut 11,25%,
80% dan 6,25% dari waktu ideal yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu untuk
kegiatan awal 10 menit (12,5%), kegiatan inti 64 menit (80%) dan penutup 6 menit
(7,5%). Sedangkan total waktu yang terpakai pada pertemuan II mencapai115 menit
dengan rincian untuk kegiatan awal 9 menit, kegiatan inti 98 menit dan penutup 8
menit dengan persentase waktu berturut-turut 7,5%, 81,7% dan 6,7% dari waktu
ideal pada kegiatan awal 10 menit (8,3%), kegiatan inti 100 menit (83,4%) dan
penutup 10 menit (8,3%). Dengan demikian selama proses pembelajaran aktivitas
guru dan siswa dapat dikatakan efektif karena semua kegiatan yang dilakukan pada
pertemuan I dan II memenuhi kriteria batasan aktivitas guru dan siswa.
Dari hasil pengamatan melalui lembar observasi aktivitas siswa saat proses
pembelajaran berlangsung terlihat bahwa siswa sudah mampu mengungkapkan apa
yang dipermasalahkan dan apa yang diketahui dari permasalahan tersebut dengan
bahasanya sendiri secara tim. Sehingga dengan kerjasama antar anggota dalam
kelompok, siswa memperoleh model pembelajaran biologi yang tepat dan dapat
menyelesaikan kendala siswa memahami bangun datar tersebut dengan benar. Dari
aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung terlihat bahwa siswa
terlibat aktif dalam setiap pemecahan masalah dalam LKS yang diberikan.
Keaktifan tersebut dapat di lihat pada saat siswa saling bertanya dan menjelaskan
kepada teman dalam kelompok yang mengalami kesulitan sebelum bertanya kepada
peneliti. Hal tersebut dapat memunculkan adanya interaksi dalam kelompok yang
dapat melatih siswa untuk mengembangkan ide-idenya dalam memecahkan
permasalahan yang diberikan saat pembelajaran berlangsung. Selain itu, dapat
menciptakan rasa tanggung jawab yang besar terhadap kelompoknya sendiri dan

25 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 1 Langkai Palangka Raya
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Pada Materi Bangun Datar
| 2018

memberikan motivasi bagi siswa yang awalnya kurang mampu menyampaikan


pendapat pada orang lain agar dapat terus dilatih, sehingga siswa tersebut tidak
ragu-ragu lagi untuk menyampaikan pendapatnya.

Simpulan
Berdasarkan hasil pretest dan posttest, dapat dilihat bahwa persentase tingkat
ketercapaian siswa meningkat dari 69,59% menjadi 82,90% atau meningkat sebesar
13,31%. Berdasarkan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran tipe Make a match dapat meningkatkan hasil belajar Matematika
SDN 1 Langkai kelas IV dengan materi Bangun Datar, oleh karena itu peneliti
menyarankan untuk para pendidik atau pihak sekolah untuk selalu berani berinovasi
dalam menyampaikan materiajar kepada siswa, supaya dapat memperoleh hasil
belajar siswa yang memuaskan. Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajran
tipe Make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Langkai
tahun pelajaran 2017/2018 pada mata pelajaran Matematika.

Daftar Pustaka

Achmad DS. 1996. Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdikbud.
Arikunto, Suhasmi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
______________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Rev. ed.
Jakarta: Rineka Cipta.
Biyono 2012. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Make a match pada Siswa Kelas I SD
Maduguwongjati 02 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang Tahun
Pelajaran 2011/2012. Diakses pada Maret 2013 dari http://repository. library.
uksw. edu/handle/123456789/759
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Kemdiknas. 2012. Bahan Pembelajaran Interaktif. Diakses tanggal 11 Juni 2012
dari http://belajar. kemdiknas. go. id/filestrong/materipokok/MP213/image/
ha110 jpg
Nur, M. 2005. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivitas
dalam pengajaran. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Riduwan. 2009. Metode dan teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Sardinian. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali pers.

26 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526


Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 1 Langkai Palangka Raya
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Pada Materi Bangun Datar
| 2018

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka


Cipta.
Slavin, Robert, E. 2008. Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media.
Sudjana, N. 1991. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sudjana, N. 2005. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sugiyono. 2006. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukajiyah. 2006. Suka Sains. Diakses tanggal 11 Juni 2012 dari, http://sukasains.
com/wp-content/uploads/2012/02/DSCF1571-150x 150. jpg
Surachmad, Winarno. 1980. Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metoda Teknik
Edisi VII. Bandung . Tarsito
–––––––––––––––. 2009. Peranan pembelajaran Kontekstual. Diakses tanggal 11
Juni 2012 dari, http://www. ilmiahpendidikan. com/2009/11/peranan
pembelajaran-kontekstual-dan. html.
Tim Penyusun. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Palangka Raya: Universitas
Palangka Raya.
Tustianti, Irna. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Teams
Games Turnament) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tumbuhan
Bpi (Spermatophyte) Kelas VII SMP. Skripsi. Tidak diterbitkan. Palangka
Raya: Universitns Palangka Raya.

27 | Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi XV, ISSN: 2355-1526

Anda mungkin juga menyukai

  • Yunsie
    Yunsie
    Dokumen17 halaman
    Yunsie
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Ruseniwatie
    Ruseniwatie
    Dokumen12 halaman
    Ruseniwatie
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Effrata
    Effrata
    Dokumen9 halaman
    Effrata
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Wawan Kartiwa
    Wawan Kartiwa
    Dokumen15 halaman
    Wawan Kartiwa
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Seniansi
    Seniansi
    Dokumen15 halaman
    Seniansi
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Yossita Wisman
    Yossita Wisman
    Dokumen8 halaman
    Yossita Wisman
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 05 Hendrawati
    05 Hendrawati
    Dokumen12 halaman
    05 Hendrawati
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Lendang
    Lendang
    Dokumen12 halaman
    Lendang
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Marine
    Marine
    Dokumen11 halaman
    Marine
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Cover, Team Pengelola, Daftar Isi
    Cover, Team Pengelola, Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    Cover, Team Pengelola, Daftar Isi
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Betsie
    Betsie
    Dokumen9 halaman
    Betsie
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Kuswari
    Kuswari
    Dokumen10 halaman
    Kuswari
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Gesuriasi
    Gesuriasi
    Dokumen9 halaman
    Gesuriasi
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 10 Zainah
    10 Zainah
    Dokumen13 halaman
    10 Zainah
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Cover, Team Pengelola, Daftar Isi (Revisi)
    Cover, Team Pengelola, Daftar Isi (Revisi)
    Dokumen4 halaman
    Cover, Team Pengelola, Daftar Isi (Revisi)
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 07 Musleha
    07 Musleha
    Dokumen11 halaman
    07 Musleha
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 08 Atik Fibrianti (Revisi)
    08 Atik Fibrianti (Revisi)
    Dokumen11 halaman
    08 Atik Fibrianti (Revisi)
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 04 Rokmini
    04 Rokmini
    Dokumen12 halaman
    04 Rokmini
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 09 Puji Arini Wasiyati
    09 Puji Arini Wasiyati
    Dokumen9 halaman
    09 Puji Arini Wasiyati
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Femmy Dan Mariane Tinse
    Femmy Dan Mariane Tinse
    Dokumen9 halaman
    Femmy Dan Mariane Tinse
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Harawaty
    Harawaty
    Dokumen11 halaman
    Harawaty
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • 06 Mulyati
    06 Mulyati
    Dokumen16 halaman
    06 Mulyati
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Susan Daniel & Natan Prasetya
    Susan Daniel & Natan Prasetya
    Dokumen13 halaman
    Susan Daniel & Natan Prasetya
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Halimah & Asih
    Halimah & Asih
    Dokumen11 halaman
    Halimah & Asih
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Dina Mardiana & H. Kuswari
    Dina Mardiana & H. Kuswari
    Dokumen10 halaman
    Dina Mardiana & H. Kuswari
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Alis
    Alis
    Dokumen13 halaman
    Alis
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Sumiati
    Sumiati
    Dokumen12 halaman
    Sumiati
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat
  • Surina
    Surina
    Dokumen7 halaman
    Surina
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Belum ada peringkat