Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTEK KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI BLU RSUP PROF DR.R.D KANDOU MANADO

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang

lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan

sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan

asuhan keperawatan, pengobatan, rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat (Sitorus, 2002)

Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen kedua yang penting dilaksanakan

oleh setiap unit kerja sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan berdaya guna dan

berhasil guna. Pengorganisasian merupakan pengelompokan yang terdiri dari beberapa

aktifitas dengan sasaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan masing-masing

kelompoknya untuk melakukan koordinasi yang tepat dengan unit lain secara horizontal

dan vertikal untuk mencapai tujuan organisasi sebagai organisasi yang komplek, maka

pelayanan keperawatan harus mengorganisasikan aktivitasnya melalui kelompok-

kelompok sehingga tujuan pelayanan keperawatan akan tercapai (Sriyanti, 2002).

Proses Manajemen Keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai suatu

metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional, sehingga diharapkan

keduanya saling menopang. Manajamenen Keperawatan terdiri dari Pengumpulan data,

identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil. Manajemen


Keparawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga daripada seorang

pegawai, maka setiap tahapan di dalam proses manajemen lebih rumit jika dibandingkan

dengan proses keperawatan.

Ruang rawat merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan termasuk pelayanan

keperawatan yang dilakukan oleh semua tim kesehatan dimana semua tenaga termasuk

perawat bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah kesehatan klien.

Pengorganisasian pelayanan keperawatan secara optimal akan menentukan mutu

pelayanan keperawatan yang diberikan yang menjadi bahasan dalam pelayaan

keperawatan diruang rawat meliputi: struktur organisai ruang rawat, pengelompokkan

kegiatan (metode pengawasan), koordinasi kegiatan dan evaluasi kegiatan kelompok

kerja yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang struktur organisasi dalam

pelayanan keperawatan untuk mencapai tujuan.

Praktek keperawatan profesional yang diterapkan di rumah sakit diharapkan dapat

memperbaiki asuhan keperawatan yang diberikan untuk pasien dimana lebih diutamakan

pelayanan yang bersifat interaksi antar individu.

Pelayanan keperawatan yang diberikan di ruang MPKP memiliki pedoman dan dasar

yang dapat dipertanggungjawabkan bukan atas dasar kehendak perawat sendiri dimana

pelayanan yang diberikan disesuaikan dengan masalah pasien sehingga asuhan

keperawatan yang diberikan dapat efektif dan efisien sesuai sasaran masalah yang terjadi

pada pasien. Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien yaitu meliputi pelayanan

bio-psiko-sosial-spiritual jadi meliputi segala aspek kehidupan dari pasien tersebut baik

dari kesehatan fisik/jasmaninya, pikirannya, interaksi sosialnya maupun keagamaannya.


B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah melaksanakan Praktik manajemen keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat

menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan dengan menggunakan Model

Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP), secara bertanggung jawab dan

menunjukan sikap kepemimpinan yang professional serta langkah-langkah

manajemen keperawatan

2. Tujuan Khusus

Setelah menyelesaikan kegiatan praktek kepemimpinan dan manajemen, peserta

mampu :

a. Melaksanakan pengkajian di Ruang rawat inap keperawatan.

b. Melaksanakan analisis situasi dan identifikasi masalah manajemen keperawatan

c. Melakukan kegiatan manajemen keperawatan diruangan dalam bentuk :

1) Mampu membuat fungsi perencanaan model praktek keperawatan

professional di ruangan antara lain:

a) Mampu membentuk rumusan filosofi, visi dan misi ruangan

b) Mampu membuat kebijakan kerja diruangan

c) Mampu menyiapkan perangkat kegiatan model praktek keperawatan

professional diruangan

d) Mampu mengembangkan sistem informasi manajeman keperawatan

dirungan dalam menerapkan model praktek keperawatan professional


2) Mampu melaksanakan fungsi pengorganisasian di ruangan model praktek

keperawatan professional antara lain :

a) Membuat struktur organisasi di ruang model praktek keperawatan

professional

b) Membuat daftar dinas ruangan berdasarkan Tim di ruang model praktek

keperawatan professional

c) Membuat daftar pasien berdasarkan Tim di ruang model praktek

keperawatan professional

3) Melaksanakan fungsi pengarahan dalam ruangan di ruangan model praktek

keperawatan professional antara lain :

a) Mampu menerapkan pemberian motivasi

b) Mampu membentuk manajemen konflik

c) Mampu melakukan supervise

d) Mampu melakukan pendelegasian dengan baik

e) Mampu melakukan komunikasi efektif antara lain :

i. Operan

ii. Prekonference

iii. Post conference

iv. Ronde keperawatan

v. Supervisi Keperawatan

vi. Discharge planning

vii. Dokumentasi Keperawatan.


4) Melaksanakan fungsi pengendalian dalam bentuk audit hasil di ruangan model

praktek keperawatan professional antara lain :

a) Mampu memperhitungkan (BOR: bed occupancy rate), yaitu pemakaian

tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu

b) Mampu menghitung (ALOS: average length of stay), yaitu rata-rata lama

rawat seorang pasien

c) Mampu menghitung (TOI: turn over interval), rata-rata hari tempat tidur

tidak ditempati dari saat diisi ke saat terisi berikutnya

d) Mampu menghitung Kejadian infeksi nosokomial\

e) Mampu menghitung Kejadian cedera

f) Mampu melakukan Audit dokumentasi asuhan keparawatan

g) Mampu melakukan Survey masalah baru

h) Mampu menganalisis kepuasan pasien dan keluarga

C. Manfaat

1. Bagi pasien

Dengan adanya program MPKP di Rumah Sakit diharapkan pasien merasakan

pelayanan yang optimal, serta mendapat kenyamanan dalam pemberian asuhan

keperawatan sehingga tercapai kepuasan klien yang optimal.

2. Bagi perawat

a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.

b. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim

kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.

c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.


d. Meningkatkan profesionalisme keperawatan.

3. Bagi rumah sakit

a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruang perawatan yang berkaitan dengan

pelaksanaan asuhan keperawatan professional.

b. Dapat menganalisis masalah yang ada dengan metode SWOT serta menyusun

rencana strategi.

c. Mempelajari penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MPKP) secara

optimal.

4. Bagi Mahasiswa

Mengerti dan memahami penerapan atau aplikasi MPKP di dalam Rumah Sakit.
BAB 2

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Gambar Umum Rumah Sakit

1. Sejarah Singkat Rumah Sakit

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit diselenggarakan berasaskan

Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas,

manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan

dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial (Undang Undang Republik

Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit).

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Dr. R.D. Kandou Manado didirikan sejak

tahun 1936, yaitu pada jaman Hindia Belanda. Pada awal berdirinya diberi nama

Koningen Wilhelmina Ziekenheuis (KWZ). Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof.

Dr. R.D. Kandou Manado dulu dikenal dengan Nama Rumah Sakit Umum Pusat

(RSUP) Gunung Wenang, namun kemudian atas peraturan perundang-undangan yang

menginstruksikan setiap Rumah Sakit Umum haruslah mempunyai nama yang jelas,

maka oleh Pimpinan Rumah Sakit mencoba untuk mencari nama yang dapat diambil

dari seorang Tokoh Kesehatan yang telah memberikan kontribusi yang besar pada

Rumah Sakit. Setelah melalui beberapa proses yang cukup lama, akhirnya dipilih

seorang Tokoh Kesehatan yang sangatdikagumi baik oleh para Dokter maupun oleh

Masyarakat, yaitu: Prof. Dr. R.D. Kandou. Gambaran profit dari Prof. Dr. R.D.

Kandou adalah sebagai berikut:


a. Tokoh Pendidikan dalam llmu Kesehatan

Prof. Dr. R.D. Kandou, adalah seorang dokter yang dikenal disiplin dalam

menerapkan Ilmu Kesehatan karena beliau adalah Dekan Pertama pada Fakultas

Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Hal inilah menyebabkan tokoh

ini sangat dikenal oleh dokter-dokter yang ada karena mereka adalah mahasiswa

dari Prof. Dr. R.D. Kandou. Ungkapan dari mahasiswanya yang sekarang juga

sudah menjadi Dokter Ahli, bahwa Prof. Dr. R.D. Kandou terkenal sebagai

seorang dokter yang tegas, disiplin dan sangat santun dalam, Ilmu Kesehatan.

b. Tokoh Kesehatan

Prof. Dr. R.D. Kandou disebut sebagai Tokoh Kesehatan karena beliau sangat

konsen di dalam melakukan pelayanan kesehatan. Bahkan pelayanan kesehatan

Prof. Dr. R.D. Kandou tidak hanya saja di Manado, akan tetapi pelayanan

kesehatannya sampai di pulau Jawa. Bahkan Masyarakat Jawa Tengah khususnya

di kota Semarang juga sangat mengenal beliau karena Prof. Dr. R.D. Kandou

pernah selama beberapa tahun tergabung dalam Tim Dokter di Rumah Sakit

Kariadi yang merupakan Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. Kariadi

Semarang.Perjalanan pelayanan kesehatan Prof. Dr. R.D. Kandou dilanjutkan ke

Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara yang akhirnya diangkat menjadi Kepala Rumah

Sakit dibeberapa Rumah Sakit, antara, lain:

1) Kepala Rumah Sakit Umum Pusat Gunung Wenang

2) Kepala Rumah Sakit Pancaran Kasih

3) Kepala Rumah Sakit Ratumbuysang


4) Kepala Rumah Sakit Lembean dan

5) Dokter Ahli di beberapa Rumah Sakit, antara lain: Rumah Sakit Teling yang

merupakan Rumah Sakit yang dikelola oleh Angkatan Darat, Rumah Sakit Siti

Maryam, Rumah Sakit Bethesda Tomohon dll.

Prof. Dr. R.D. Kandou sangat dikenal oleh masyarakat sebagai Dokter yang

dermawan, karena beliau tidak pernah menetapkan tarif khusus bagi pasien

sebagai imbalan dari pelayanan kesehatan yang diberikan, namun beliau hanyalah

mengutamakan pelayanan demi kesembuhan pasiennya. Sehingga tidak jarang

banyak pasien-pasien yang datang dari desa-desa yang memberikan hasil

kebunnya berupa: Ubi, Pepaya, Pisang, Buah-buahan. Sayursayuran dll sebagai

imbalan karena mereka tidak mempunyai uang untuk membayar biaya

pemeriksaan dokter.

Melalui pengalaman Pelayanan Kesehatan dibeberapa tempat dan memegang

jabatan Direktur Rumah Sakit terlama di Rumah Sakit Umum Pusat Gunung

Wenang, yaitu: pada tahun 1947 - 1967 membuat Para Tim Dokter menetapkan

bahwa: Nama Prof. Dr. R.D. Kandou sangat cocok untuk digunakan pada Rumah

Sakit Umum Pusat Gunung Wenang dengan pertimbangan, selainpengalaman

Prof. Dr. R.D. Kandou dalam Pelayanan Kesehatan diberbagai tempat, namun

intinya Prof Dr. R.D. Kandou menjabat Kepala Rumah Sakit terlama pada Rumah

Sakit ini, yaitu dulunya Rumah Sakit Umum Pusat Gunung Wenang.
2. Motto, Visi, Misi, dan Tujuan

a. Motto RSU Prof Dr. R.D Kandou Manado

Kepuasan pelanggan di atas segala-galanya

b. Visi RSU Prof Dr. R.D Kandou Manado

Menjadi Rumah Sakit Pendidikan dan Pelayanan Rujukan Nasional yang Unggul

di Indonesi Timur 2019

c. Misi RSU Prof Dr. R.D Kandou Manado

1) Memberikan pelayan medik, keperawatan dan menunjang yang berkualitas

2) Meningkatkan pendidikan, pelatihan, dan penelitian

3) Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan

4) Meningkatan kesejateraan kariawan

5) Mengimbangkan sarana dan prasarana Rumah Sakit

d. Tujuan RSU Prof Dr. R.D Kandou Manado

1) Melaksanakan sistem pelayanan prima dan terlayaninya seluruh pasien yang

datang ke Rumah Sakit;

2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia melalui program

pendidikan dan pelatihan dalam meningkatkan mutu pelayanan;

3) Menyelenggarakan fleksibilitas pengelolaan keuangan, administrasi umum

serta pemenuhan saran dan prasarana rumah sakit.

3. Sumber Daya Manusia di Ruangan

a. Jumlah dokter : 2 Orang

b. Jumlah perawat : 17 Orang

c. Jumlah administrasi : 1 Orang


d. Jumlah Ahli Gizi : 1 Orang

e. Jumlah Farmasi : 1 Orang

4. Penampilan Kerja

Berdasarkan laporan indikator pelayanan rumah sakit, data triwulan dari 4 dan 6

Februari didapatkan :

a. Jumlah pasien yang dirawat = 67 Orang

b. BOR : 67 / 200 x 4 = 8.375%

c. LOS : 10 / 2 = 5 Hari

d. BTO : 2 / 32 = 0.625 Kali

e. TOI : 32 x 2 – 10 / 2 = 27 Hari

5. Analisis Hasil Pengkajian Manajemen Pelayanan Keperawatan di Ruaganan

Berdasarkan wawancara dengan kepala Ruangan Irina C1 tanggal 04 Februari 2019

diketahui bahwa masih banyak permasalahan yang ditemui dalam penerapan

manajemen keperawatan, baik dalam fungsi perencanaan, pengawasan dan

pengendalian, dimana fungsi manajemen tersebut belum dilaksanakan secara optimal.

Pengkajian dilakukan pada tanggal 04 Februari 2019 yang bertujuan untuk

mendapatkan informasi yang berhubungan dengan aspek manajemen keperawatan

melalui pendekatan terhadap aspek manajemen pelayanan dan manajemen asuhan

keperawatan. Pengkajian manajemen meliputi fungsi perencanaan, fungsi

pengorganisasian, fungsi pengawasan dan fungsi pengendalian. Metode yang

digunakan untuk memperoleh data adalah studi literatur dengan membaca laporan

ruangan dan laporan hasil praktek manajemen sebelumnya yang berkaitan dengan

manajemen, kemudian dikonfirmasi dengan masalah-masalah yang dikemukakan oleh


responden, konfirmasi dilakukan melalui observasi, wawancara, penyebaran angket.

Responden yang terlibat dalam pengisian kuesioner sebanyak 12 orang perawat

Responden berasal dari seluruh ruangan rawat inap Irina C1

Observasi dilakukan dengan melihat ada tidaknya visi dan misi rumah sakit, ruangan

dan bidang keperawatan, struktur organisasi ruangan, SOP/SAK, ketersediaan format

dokumentasi asuhan keperawatan dan menilai dokumentasi proses keperawatan

dengan menggunakan instrumen berkas rekam medis pasien di ruangan C1.

6. Hasil Pengkajian dan Analisis Data Manajemen di Ruangan Irina C1

a. Fungsi Perencanaan

1. Visi dan Misi Organisasi

Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dari kepala ruangan

bahwa di ruangan Irina C1 sudah ada visi dan misi

Observasi : Hasil observasi atau pengamatan terlihat ada visi dan

misi di Ruangan C1 yang terpajang di depan ruang

perawatan

Kuesioner : Dalam melaksanankan tugas, perawat melaksanakan

tugas sesuai visi dan misi Rumah sakit ada 12 perawat

yang menjawab selalu (100%)

Masalah :-
2. Peraturan Organisasi

Wawancara : Menurut Kepala Ruangan Irina C1 sudah memiliki

peraturan yang sudah ditentukan oleh RSU Prof Dr. R.D

Kandou

Observasi : Dari hasil observasi di dapatkan ada peraturan yang ada

di Rumah Sakit

Kuesioner : Dalam bekerja perawat selalu berdasarkan peraturan

yang ada di rumah sakit ada 12 perawat (100%)

Masalah :-

3. Pembuatan rencana harian

Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara pada kepala ruangan,

diruangan Irina C1 sudah ada rencana harian, bulanan

dan tahunan

Observasi : Berdasarkan observasi terlihat ada catatan harian,

bulanan dan tahunan di ruangan Irina C1

Kuesioner :-

Masalah :-

b. Fungsi Pengorganisasian

1. Struktur Organisasi

Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara pada kepala ruangan

didapatkan informasi bahwa struktur ketenagaan yang ada


di ruangan Irina C1 dibentuk 2 tim sebagai konsep MPKP

diruangan.

Observasi : Berdasarkan hasil observasi adanya struktur organisasi

yang di pasang di depan ruangan keperawatan

Kuesioner : Sistem pemberian asuhan keperawatan yang digunakan

diruangan Irina C1 dengan metode MPKP yang menjawab

selalu ada 12 perawat (100%)

Masalah :-

2. Pengorganisasian Perawatan klien

Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara pada kepala ruang

didapatkan bahwa metode penugasan yang dilakukan

menggunakan metode tim, dengan membentuk 2 tim

Observasi : Hasil observasi di dapat ada 2 tim diruangan Irina C1

yang dibuat sesuai tugas sehari-hari. Pembagian

tanggungjawab terhadap pasien dilakukan berdasarkan

kamar, perawat pelaksana langsung bertanggung jawab

kepada ketua tim, dan ketua tim bertanggung jawab kepada

kepala ruangan. Dan pada struktur organisasi di ruangan

sudah menunjukkan penerapan metode tim.

Kuesioner :-

Masalah :-
3. Uraian Tugas

Wawancara : Hasil wawancara pada kepala ruanga setiap perawat

melakukan semua tugas karena diruangan Irina C1

menerapkan metode tim

Observasi : Hasil observasi di ruangan C1 menerapkan metode tim

dan semua perawat melakukan semua tugas

Kuesioner : Dalam bekerja perawat melalukan tugas sesuai dengan

uraian tugas yang dirtentukan oleh ruangan, ada perawat 12

perawat yang menjawab selalu (100%)

Masalah :-

4. Metode Penugasan

Wawancara : menurut Karu didapatkan informasi bahwa penghitungan

jumlah tenaga sudah disesuaikan dengan rasio klien tetapi

menggunakan standart minimal dengan rumus Gillis.

Observasi :

 Rata-rata = 34 klien/hari (32 orang dengan

ketergantungan partial dan 2 orang dengan

ketergantungan total )

 Jumlah jam kerja tiap perawat 48 jam/minggu (7

hari/minggu ) jadi jumlah kerja perawat 48 jam

dibagi 7= 8 jam/hari

 Jumlah hari libur : 73 hari (52+8 (cuti) +13 (libur

nasional)
 Jumlah jam keperawatan langsung

- Ketergantungan total 2x6 jam = 18 jam

- Ketergantungan partial 32x3 = 96 jam +

114 jam

 Jumlah perawat tidak langsung

34 orang klien x 1 jam = 34 jam

 Pendidikan kesehatan

34 orang klien x 0,25 jam = 8,5

 Jumlah total jam kep/klien/hari :

114 + 34 jam +8,5 =

34 pasien

 Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan :

 4,61 x 34 x 365 = 57,210 = 24 orang

(365 – 73 ) x 8 2,336

Untuk cadangan 20% menjadi 24 x 20% =4,8

bulatan 5

 Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara

keseluruhan 24 + 5 = 29 orang/ hari

Kuesioner : jumlah tenaga keperawatan yang diruangan C1 ,

perawat yang menjawab kadang-kadang ada 12

orang (100%)
Masalah : - Rasio jumlah perawat belum sesuai dengan tingkat

ketergantungan klien.

5. Pendokumentasian asuhan keperawatan

Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Ruangan Irina C1

pendokumentasian asuhan keperawatan seseuai dengan format yang ada dan

sudah disepakati bersama antara Kepala Ruang dan Komite Keperawatan, tetapi

audit belum secara rutin dilakukan, sehingga sekarang belum diketahui tingkat

kepatuhan perawat dalam mengisi dokumentasi keperawatan.

Obseravasi : Hasil dari observasi tersedia lembar penulisan standart asuhan

keperawatan. Format rencana keperawatan, kolom implementasi disediakan

tersendiri dan kolom intervensi juga disediakan tersendiri. Untuk evaluasi belum

didokumentasikan secara kontinyu, tetapi format dokumentasi keperawatan

(pengkajian s/d evaluasi) yang sudah terisi tetapi belum optimal.

Kuesioner : -

Masalah : Belum optimalnya kegiatan audit dokumentasi keperawatan

6. Pengaturan jadwal dinas

Wawancara : dari hasil wawancara dengan Kepala Ruangan di dapatkan

pengaturan shift yang dilakukan oleh Kepala Ruangan disesuaikan dengan jumlah

perawat yang ada diruangan dan tidak berdasarkan pada tingkat ketergantungan

klien, karena disesuaikan dengan jumlah perawat dan kondisi rumah sakit

Observasi : dari hasil observasi didapatkan shift diruangan menggunakan

proporsi jumlah perawat yang ada


Kuesioner : pengaturan shift yang ada dalam ruangan irina C1 berdasarakan dari

tingkat ketergantungan klien , perawat yang menjawab kadang-kadang ada 12

perawat (100%)

Masalah : -

D. Fungsi pengarahan

1. Motivasi kepada perawat

Wawancara : dari hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan informasi

bahwa peningkatan motivasi sebenarnya sudah dilakukan oleh rumah sakit baik

secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya diklat secara rutin mengadakan

pelatihan dan pembinaan.

Kuesioner : -

Masalah : -

2. Komunikasi

Wawancara : dari hasil wawancara dengankepala ruangan didapatkan informasi

bahwa jalur komunikasi dilakukan secara bottum up dan top down. Asuhan

keperawatan yang didokumentasikan diberitahukan pada saat timbang terima

pasien dan ditindaklanjuti oleh perawat yang bertugas pada shift berikutnya.

Observasi : dari hasil observasi didapatkan komunikasi antara staff sesuai dengan

jalur. Pada saat timbang terima pasien di ruangan, dilaporkan tindakan yang telah

dilakukan dan yang akan dilanjutkan oleh perawat pada shift berikutnya.
Kuesioner : -

Masalah : -

3. Pendelegasian

Wawancara : dari hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan informasi

bahwa pendelegasian diruangan masih belum ada tetapi dilakukan

hanya dengan cara lisan

Observasi : dari hasil observasi didapatkan format pendelegasian diruangan tidak

ada

Kuesioner : -

Masalah : Belum optimalnya penerapan pendelegasian dalam penerapan

metode MPKP.

E. Fungsi pengendalian

1. Program pengendalian mutu

Wawancara : dari hasil wawancara dengan kepala ruangan sudah ada tim

pengendalian mutu.

Observasi: dari hasil observasi didapatkan belum ada sistem pelaporan dan

pencatatan kegiatan pengendali mutu tetapi sudah ada penerapan seperti patient

safety dan pencatatan kejadian tak disengaja atau diduga.

Kuesioner : -

Masalah : -
F. Pelaksanaan SOP dan SAK

Wawancara : dari hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan sudah

mengacu pada Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang sudah ditetapkan. Dan

saat ini sedang SOP dan SAK sedang direvisi dan akan segera diberikan kepada

tiap-tiap unit rawat inap diadakan revisi ulang dan saat ini yang sudah berjalan

adalah ruang Jiwa.

Observasi : dari hasil observasi didapatkan SOP dan SAK sudah ada.

Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana dan kepala ruang menunjukkan kategori

baik (66,6% 75%)

Masalah : -

a. Prioritas penyelesaian Masalah Manajemen Keperawatan

Prioritas masalah dilakukan dengan teknik kriteria matriks dengan memperhatikan

aspek-aspek sebagai berikut :

- Magnitude (Mg), yaitu kecenderungan dan seringnya masalah terjadi,

- Severity (Sv), yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan,

- Manageability (Mn), yaitu kemampuan menyelesaikan masalah masalah,

- Nursing Concern (Nc), yaitu fokus pada Keperawatan,

- Affordabilility (Af), yaitu ketersedian sumber daya.

Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1-5 dngan kriteria sebagai berikut :

- Nilai 1 = sangat kurang sesuai,

- Nilai 2 = kurang sesuai,

- Nilai 3 = cukup sesuai,

- Nilai 4 = sesuai
- Nilai 5 = sangat sesuai.

Tabel 2.2 Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan

No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor

1 Rasio jumlah perawat

belum sesuai dengan


5 4 4 4 1 18
tingkat ketergantungan

klien.

2 Belum optimalnya

kegiatan audit

dokumentasi 4 3 3 3 3 16
keperawatan

3 Belum optimalnya

penerapan

pendelegasian dalam 5 3 3 3 2 16

penerapan metode

MPKP.

Dari tabel diatas maka dibuat prioritas masalah sebagai berikut :

1. Rasio jumlah perawat belum sesuai dengan tingkat ketergantungan klien.

2. Belum optimalnya kegiatan audit dokumentasi keperawatan.


3. Belum optimalnya penerapan pendelegasian dalam penerapan metode MPKP.

b. Alternatif Penyelesaian Masalah

Dari masalah-masalah yang berhasil diidentifikasi, dengan mempertimbangkan

sumberdaya, waktu, kewenangan dan kemampuan untuk mengatasi masalah yang ada,

maka masalah yang diatasi hanya 4 masalah. Dan berdasarkan prioritas masalah diatas

maka skor tertinggi akan dilakukan rencana tindak lanjut (masalah 1 sampai masalah 4).

Tindak lanjut yang akan diambil mempertimbangkan keterbatasan waktu, sumber daya,

dana keuangan dan kemampuan.

1. Masalah : Rasio jumlah perawat belum sesuai dengan tingkat ketergantungan klien.

Alternarif : Menghitung jumlah tenanga keperawatan dan membuat proposal

penambahan jumlah tenaga

2. Masalah : Belum optimalnya kegiatan audit dokumentasi keperawatan.

Alternatif : Membuat draf format audit dokumentasi asuhan keperawatan

3. Masalah : Belum optimalnya penerapan pendelegasian dalam penerapan metode

MPKP.

Alternati : Membuat draf format pendelegasian metode MPKP

Seleksi Alternatif Penyelesaian masalah.

Seleksi alternatif penyelesaian masalah menggunakan pembobotan CARL, yaitu :

- C = Capability, artinya kemampuan melaksanakan alternatif,


- A = Accesability, artinya kemudahan dalam melaksanakan alternatif

- R = Readiness, artinya kesiapan dalam melaksanakan alternatif,

- L = Leverage, artinya daya ungkit alternatif tersebut dalam menyelesaikan masalah.

Rentang nilai 1 sampai 5 dengan kriteria sebagai berikut :

- Nilai 1 = sangat kurang sesuai,

- Nilai 2 = kurang sesuai,

- Nilai 3 = cukup sesuai,

- Nilai 4 = sesuai

- Nilai 5 = sangat sesuai.

Tabel 2.3 Seleksi Alternatif Penyelesaian Masalah

No Alternatif Penyelesaian Masalah C A R L Total

1 Menghitung jumlah tenanga 3 3 3 3 12

keperawatan dan membuat

proposal penambahan jumlah

tenaga

2 Membuat draf format audit 3 4 3 3 13

dokumentasi asuhan keperawatan

3 Membuat draf format 3 2 3 3 11

pendelegasian metode MPKP

Dari tabel diatas maka dibuat prioritas penyelesaian masalah sebagai berikut :
1. Menghitung jumlah tenaga keperawatan dan membuat proposal penambahan jumlah

tenaga

2. Membuat draf format audit dokumentasi asuhan keperawatan

3. Membuat draf format pendelegasian metode MPKP

2.8 Jadual waktu dan Rancangan pelaksanaan

Rencana kegiatan meliputi:

1. Menghitung jumlah tenaga keperawatan dan membuat proposal penambahan jumlah

tenaga

2. Membuat draf format audit dokumentasi asuhan keperawatan

3. Membuat draf format pendelegasian


Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Manajemen Keperawatan di Ruangan Irina C1

No Kegiatan Waktu Ruang Sasaran Metoda Hasil yang

diharapkan

1 Menghitung Irina C1 Perawat  Adanya format

jumlah tenaga proposal

keperawatan penambahan

dan membuat jumlah tenaga

proposal

penambahan

jumlah tenaga

2 Membuat draf Irina C1 Perawat  adanya draf

format audit format audit

dokumentasi dokumentasi

asuhan askep

keperawatan

 adanya draf

3 Membuat draf Irina C1 Perawat format

format pendelegasian

pendelegasian metode MPKP

metode MPKP

Anda mungkin juga menyukai