Anda di halaman 1dari 18

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

SENTRA KEROHANIAN ISLAM


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH:
DEWAN FORMATUR SKI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
SENTRA KEROHANIAN ISLAM
2018
ANGGARAN DASAR
SENTRA KEROHANIAN ISLAM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA

BAB I
NAMA, PENDIRIAN, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Sentra Kerohanian Islam Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
yang selanjutnya disebut SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Pasal 2
Pendirian
SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta didirikan pada 16 Oktober 2016 di Yogyakarta.

Pasal 3
Tempat Kedudukan
SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta berkedudukan di Kampus Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.

BAB II
LANDASAN, SIFAT, VISI DAN MISI
Pasal 4
Landasan
SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta berlandaskan Al-Qur’an dan
As-Sunnah.

Pasal 5
Sifat
SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta bersifat menginduk pada Badan Eksekutif
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang selanjutnya disebut dengan BEM
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Pasal 6

2
Visi
1. Mewujudkan generasi rabbani serta menjadi sektor pembangun kerohanian
Islam Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
2. Membentuk dan menciptakan sivitas akademika serta suasana Kampus
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang Islami.

Pasal 7
Misi
1. Menjadikan SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta sebagai organisasi
kerohanian Islam yang wasatiyah (fleksibel) dan waqi’ah (mengikuti
perkembangan zaman) tanpa melanggar syari’at islam.
2. Membina dan membentuk karakter Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
yang berakhlak mulia (akhlaqul karimah).
3. Membina dan menjalin hubungan yang harmonis dengan segenap sivitas
akademika Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
4. Membina mental dan kepribadian Mahasiswa Muslim Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.
5. Menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat di lingkungan Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.
6. Menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan lembaga dakwah
kampus lain di luar Kampus Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Pasal 8
Status
SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta berstatus sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa
yang selanjutnya disebut dengan UKM di bawah koordinasi Kementerian Dalam
Negeri BEM Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

BAB III
KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN
Pasal 9
Keanggotaan
Anggota SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta terdiri dari seluruh mahasiswa
muslim Kampus Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

3
Pasal 10
Kepengurusan
1. Pengurus SKI adalah Mahasiswa Muslim Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang
tercantum dalam Surat Keputusan Direktur pada tahun kepengurusan tersebut
dan masih aktif dalam perkuliahan.
2. Pengurus SKI terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan
departemen-departemen.

BAB IV
KEORGANISASIAN
Pasal 11
Lambang dan Arti Lambang

Tulisan As sunnah
menggunakan alif
lam

Arti dari lambang SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1. Bidang dasar segi 9 berwarna biru melambangkan ketegasan dan kewibawaan
wali songo. Maksudnya kewibawaan SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
berkewajiban menyebarkan ajaran Islam dengan bijaksana.
2. Pita merah bertuliskan Sentra Kerohanian Islam Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta. Maksudnya adalah UKM Sentra Kerohanian Islam berada dalam
naungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
3. Buku terbuka bertuliskan Al-Quran dan As-Sunah. Maksudnya SKI Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

4
4. Dua tangan yang berbeda warna saling menggengggam menunjukkan bahwa
rasa toleransi dan tolong-menolong tanpa membedakan ras dan suku.
5. Tulisan SKI merupakan kepanjangan dari Sentra Kerohanian Islam.
6. Dua Menara melambangkan cita-cita yang tinggi. Maksudnya adalah Sentra
Kerohanian Islam dibuat untuk mendidik yang punya pemikiran jauh kedepan,
kreatif, dinamis agar mencapai yang diinginkan.

Pasal 12
Struktur Organisasi
1. Struktur organisasi SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dipimpin dan dikelola
oleh suatu tim yang bekerjasama dan terdiri dari: penasihat, penanggung jawab,
pengarah, pengawas, ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan
departemen-departemen.
2. Ketentuan-ketentuan tentang struktur organisasi diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang selanjutnya disebut
dengan AD/ART.

BAB V
PERMUSYAWARATAN
Pasal 13
1. Musyawarah besar adalah musyawarah tertinggi SKI Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta dalam rangka merevisi AD/ART
2. Musyawarah pemilihan ketua adalah musyawarah SKI Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta dalam rangka memilih ketua.
3. Musyawarah badan pengurus SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah
musyawarah dalam rangka koordinasi kepengurusan.
4. Musyawarah khusus SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah musyawarah
dalam rangka pengambilan kebijakan atas pemberhentian pengurus.
5. Musyawarah luar biasa dilaksanakan apabila dalam hasil musyawarah besar
terdapat perubahan dan/atau hal yang mendesak.

BAB VI

5
KEUANGAN
Pasal 14
Keuangan dalam SKI bersumber dari:
1. Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
2. Infaq pengurus dan anggota.
3. Dana Usaha / Kewirausahaan.
4. Sumber-sumber lain yang halal dan tidak mengikat.

BAB VII
AMANDEMEN ANGGARAN DASAR
Pasal 15
Amandemen Anggaran Dasar SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta hanya dapat
dilakukan dalam musyawarah besar SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

BAB VIII
PEMBUBARAN
Pasal 16
Pembubaran SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta berdasarkan pada Surat
Keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

BAB IX
PENUTUP
Pasal 17
Hal-hal lain
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar SKI Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 18
Pemberlakuan
Anggaran Dasar SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ini disahkan di Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta dan berlaku sejak tanggal ditetapkan.

6
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
SENTRA KEROHANIAN ISLAM
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA

BAB I
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 1
Penasihat
Penasihat SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah Direktur Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.

Pasal 2
Penanggung jawab
Penanggung jawab SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah Pembantu Direktur
III Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Pasal 3
Pengarah
Pengarah SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah Koordinator Urusan
Kemahasiswaan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

7
Pasal 4
Pembina
Pembina SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah dosen yang tercantum dalam
Surat Keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Pasal 5
Pengawas
Pengawas SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah Alumni SKI Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.

BAB II
KRITERIA KETUA DAN KRITERIA PENGURUS
Pasal 6
Kriteria Ketua
1. Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
2. Memprioritaskan kandidat ikhwan (laki-laki).
3. Terdaftar sebagai Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang masih aktif
mengikuti proses perkuliahan.
4. Telah mengikuti dan lulus orientasi mahasiswa (PPS).
5. Mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada almamater.
6. Maksimal duduk sebagai mahasiswa pada tahun kedua untuk Program Studi
DIII dan tahun ketiga untuk Program Studi DIV.
7. Sehat jasmani dan rohani.
8. Berakhlak mulia dan berwawasan luas.
9. Pernah mengikuti latihan kepemimpinan mahasiswa atau latihan kepemimpinan
yang lain.
10. Pernah menjadi pengurus atau aktif dalam suatu organisasi.
11. Tidak boleh merangkap sebagai pengurus harian di organisasi kemahasiswaan.
12. Kandidat ketua dapat mengikuti pemilihan ketua dengan syarat, memenuhi
kriteria-kriteria di atas 75%.

Pasal 7

8
Kriteria Pengurus
1. Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
2. Terdaftar sebagai Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta pada semester
yang berjalan.
3. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik almamater kampus dan organisasi.
4. Berkewajiban aktif berpartisipasi dalam kegiatan SKI Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.
5. Mengikuti Asistensi Agama Islam (AAI) Pengurus SKI Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.
6. Sehat jasmani dan rohani.
7. Berakhlak mulia dan berwawasan luas.
8. Mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada almamater.
9. Pengurus dipilih sesuai kemampuan dan minat di bidang masing-masing.

BAB III
KEPENGURUSAN
Pasal 8
Badan Pengurus
1. Badan pengurus adalah pelaksana harian jalannya organisasi.
2. Masa jabatan badan pengurus satu periode adalah satu tahun.
3. Badan pengurus terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan
departemen yang meliputi : Departemen Kaderisasi, Departemen Keakhwatan,
Departemen Syiar, Departemen PSDM, Departemen Media, Departemen
Ketakmiran.
4. Ketua badan pengurus dipilih melalui pemilihan dan musyawarah dewan
formatur SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta serta bertanggung jawab
sampai berakhirnya masa kepengurusan.
5. Tugas dan kewajiban badan pengurus adalah melaksanakan hasil-hasil
ketetapan musyawarah, kebijakan dan program kerja organisasi serta
ketentuan atau ketetapan organisasi dan menyampaikan evaluasi tertulis pada
akhir masa jabatan dalam musyawarah besar SKI Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.

9
Pasal 9
Pengurus Harian
Pengurus harian menentukan program kerja SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
atas usulan koordinator departemen dan anggota masing-masing departemen dalam
rapat perencanaan program kerja.

Pasal 10
Ketua
Fungsi ketua adalah sebagai berikut:
1. Mengkoordinasi jalannya organisasi dan dapat memberikan kebijaksanaan
sesuai dengan rencana.
2. Dapat mendelegasikan tugas terhadap kepengurusan sesuai dengan bidang
yang terkait.
3. Berwenang memberikan teguran kepada setiap pengurus apabila ada
pelaksanaan kerja yang menyimpang dari AD/ART.

Pasal 11
Wakil Ketua
Fungsi Wakil Ketua adalah sebagai berikut:
1. Menggerakkan dan membantu kegiatan ketua apabila ketua berhalangan hadir.
2. Membantu ketua mengkoordinir bidang meliputi : Kesekretariatan,
Kebendaharaan, Departemen Kaderisasi, Departemen Keakhwatan,
Departemen Syiar, Departemen Media, Departemen PSDM dan Departemen
Ketakmiran.
3. Menerima dan melaksanakan pendelegasian dari ketua.
4. Melaporkan kondisi kesekretariatan kepada ketua.

Pasal 12
Sekretaris Umum:
Fungsi Sekretaris Umum adalah sebagai berikut:
1. Memanajemen kegiatan pertemuan-pertemuan organisasi, antara lain:
musyawarah pengurus harian, musyawarah bidang, musyawarah besar SKI,
dan musyawarah lainnya yang berhubungan dengan organisasi.
2. Melaksanakan tugas kesekretariatan, meliputi :

10
a. Pembuatan surat organisasi.
b. Memastikan kelengkapan proposal dan laporan pertanggungjawaban setiap
kegiatan.
3. Menerima pendelegasian dari Ketua dan Wakil Ketua SKI Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta apabila berhalangan hadir.
4. Melaporkan kondisi kesekretariatan kepada Ketua dan Wakil Ketua.

Sekretaris I

Pasal 13
Sekretaris II
Fungsi Sekretaris II adalah sebagai berikut:
1. Membantu tugas sekretaris I
2. Menyimpan seluruh arsip penting (Kerangka Acuan Kerja, Laporan
Pertanggungjawaban, Surat Masuk, Surat Keluar, SK Kepengurusan, dan lain-
lain) SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan tetap menjaga kerahasiaan
kecuali bila diperlukan dan harus disetujui oleh ketua.
3. Mengadakan pelatihan kesekretariatan bagi sekretaris departemen.
4. Menerima pendelegasian dari Sekretaris I apabila berhalangan hadir.
5. Melaporkan kondisi kesekretariatan kepada Wakil Ketua.

Pasal 14
Bendahara I
Fungsi Bendahara adalah sebagai berikut:
1. Mengkoordinasi bendahara.
2. Berkoordinasi mengenai keuangan kegiatan SKI Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta dengan bendahara eksternal BEM Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.
3. Mengelola keuangan untuk kegiatan SKI Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.
4. Mendokumentasikan dalam bentuk catatan atau file setiap pengeluaran
dan pemasukkan yang digunakan untuk kepentingan kegiatan SKI Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.
5. Melaporkan catatan keuangan kegiatan SKI Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta kepada ketua.

11
6. Berkoordinasi dengan Bendahara II dalam hal pengelolaan keuangan.

Pasal 15
Bendahara II
Fungsi Bendahara I adalah sebagai berikut:
1. Mengelola keuangan internal SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
meliputi infaq, iuran anggota dan sumber-sumber lain yang halal dan tidak
mengikat.
2. Mendokumentasikan dalam bentuk catatan atau file setiap pengeluaran
dan pemasukan yang digunakan untuk kepentingan internal SKI Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.
3. Melaporkan catatan keuangan internal kepada bendahara.
4. Berkoordinasi dengan Bendahara I dalam hal pengelolaan keuangan.

Pasal 16
Departemen - Departemen
1. Fungsi koordinator departemen
a. Mengkoordinasi anggota masing-masing departemen.
b. Melaksanakan program kerja masing-masing departemen dengan penuh
tanggung jawab.
c. Memilih anggota masing-masing departemen sebagai penanggung
jawab program kerja yang telah disepakati.
2. Fungsi anggota departemen
Melaksanakan tugas yang diberikan sesuai dengan program kerja masing-
masing departemen yang telah disepakati dengan penuh tanggung jawab.
3. Ruang lingkup kerja masing-masing departemen :
a. Departemen Kaderisasi
Berkaitan dengan rekruitmen anggota, pembinaan, pengkaderan dan
penjagaan pengurus SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Contoh : PPS in Action, Up Grading, Open Rekruitmen, Asistensi Agama
Islam (AAI), Training Mentor, Rihlah Mentoring, dan Musabaqah Tilawatil
Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN).
b. Departemen Keakhwatan
Berkaitan dengan kegiatan dan pemberdayaan keakhwatan.
Contoh : Kajian fiqih kemuslimahan dan Seminar kemuslimahan

12
c. Departemen Syiar
Berkaitan dengan syiar Islam sebagai wujud eksistensi SKI baik intern
maupun ekstern Kampus Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Contoh : Silaturahmi bersama dosen, Kajian umum mahasiswa,
Ramadhan di Kampus Poltekkes, dan Pengajian Akbar.
d. Departemen Media
Berkaitan dengan informasi dan komunikasi di dalam dan di luar
organisasi SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Contoh : Publikasi kegiatan, sosial media (blog, facebook, twitter,
instagram), Poster dakwah, Buletin SKI
e. Departemen PSDM
Berkaitan dengan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus SKI
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Contoh : LDK dan Kajian kepengurusan
f. Departemen Ketakmiran
Berkaitan dengan pengelolaan masjid di seluruh kampus Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.
Contoh : bersih masjid, pengelolaan infaq masjid, dan bakti sosial.

BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 17
Hak Kepengurusan
1. Penasihat bertanggung jawab atas kepengurusan SKI Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.
2. Semua pengurus berhak memberikan saran yang membangun bagi organisasi
SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
3. Pengurus berhak mengajukan pertanyaan kepada pengarah demi kelancaran
setiap program.

Pasal 18
Kewajiban Kepengurusan

13
1. Setiap awal kepengurusan Ketua SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta terpilih
wajib melakukan rapat rancangan program kerja yang dihadiri oleh semua
Pengurus SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
2. Setiap awal kepengurusan selambat-lambatnya satu bulan setelah pelantikan
SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta wajib menyerahkan rancangan program
kerja kegiatan satu tahun kepengurusan.
3. Setiap akhir pelaksanaan kegiatan SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,
kepanitiaan kegiatan wajib membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan,
selambat-lambatnya satu bulan.

Pasal 19
Hilangnya Kepengurusan
Anggota SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dapat kehilangan kepengurusannya
apabila :
1. Meninggal dunia.
2. Tidak lagi mempunyai ikatan pendidikan di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
3. Cuti kuliah.
4. Mengundurkan diri yang disetujui oleh musyawarah khusus SKI Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.
5. Berakhir masa kepengurusan.
6. Mengalami krisis kepercayaan publik yang luas akibat kasus yang melibatkan
tanggung jawabnya dalam kepengurusan.
7. Tidak menjalankan fungsi kepengurusannya sesuai dengan tugasnya.
8. Murtad dari Agama Islam.

Pasal 20
Hak Pengurus
1. Setiap anggota pengurus berhak membela diri terhadap sanksi yang telah
dijatuhkan.
2. Setiap pengurus berhak menggunakan fasilitas organisasi sesuai dengan
ketentuan organisasi yang berlaku.
3. Setiap pengurus berhak mengajukan pendapat dan usulan yang bersifat
membangun demi kelancaran dan kemajuan SKI Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.

14
Pasal 21
Kewajiban Pengurus
1. Setiap pengurus berkewajiban menaati dan melaksanakan AD/ART serta
peraturan-peraturan lainnya dalam organisasi.
2. Setiap pengurus berkewajiban menjaga nama baik almamater.
3. Setiap pengurus berkewajiban aktif berpartisipasi dalam kegiatan SKI
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
4. Mendukung semua kegiatan yang dilaksanakan SKI Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.

BAB IV
PEMUSYAWARATAN
Pasal 22
Musyawarah Organisasi
1. Musyawarah besar diadakan satu kali dalam satu tahun pada akhir periode.
2. Musyawarah besar organisasi SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta mempunyai
wewenang menetapkan perangkat organisasi SKI Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta yang berupa AD/ART.
3. Musyawarah pemilihan ketua SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
4. Musyawarah badan pengurus SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah
musyawarah dalam rangka menetapan program kerja, evaluasi, dan
pelaksanaan kegiatan.
5. Musyawarah khusus SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah musyawarah
dalam rangka pengambilan kebijakan atas pemberhentian pengurus.
6. Musyawarah harian adalah musyawarah rutin yang dilaksanakan SKI Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta
7. Musyawarah luar biasa dilaksanakan apabila dalam hasil musyawarah besar
terdapat perubahan dan / atau hal yang mendesak.
8. Tata tertib musyawarah akan ditentukan kemudian dalam ketetapan organisasi
(peraturan persidangan).

BAB IV
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

15
Pasal 23
Mekanisme Pengambilan Keputusan
1. Keputusan rapat adalah keputusan tertinggi dalam organisasi.
2. Rapat pengurus dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya dua
per tiga pengurus.
3. Rapat pengurus dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya dua
per tiga jumlah yang hadir.
4. Musyawarah besar dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya
dua per tiga dari jumlah peserta.
5. Keputusan musyawarah besar dianggap sah apabila disetujui sekurang-
kurangnya dua per tiga jumlah yang hadir.
6. Hal-hal lain yang menyangkut rapat pengurus dan musyawarah
ditentukan oleh pengurus.

BAB V
PERALIHAN TUGAS
Pasal 24
1. Pengurus yang terpilih dapat bekerja setelah ada serah terima jabatan
dan pelantikan.
2. Peralihan tugas sementara ketua digantikan oleh Wakil Ketua, apabila
ketua kehilangan jabatan.
3. Pertanggungjawaban dan serah terima harus dihadiri oleh semua
pengurus harian dan koordinator departemen.

BAB VI
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 25
1. Keuangan SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta diperoleh dari Daftar
Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,
BEM Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, iuran pengurus dan anggota,
kewirausahaan, dan sumber-sumber lain yang halal dan tidak mengikat..
2. Bendahara bertanggung jawab atas keuangan yang dikelola.

16
3. Sistem pengelolaan keuangan merupakan kebijakan SKI Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.

Pasal 26
1. Kekayaan SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah milik seluruh
anggota SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan dimanfaatkan untuk
kemaslahatan umat.
2. Penggunaan kekayaan SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta harus ada
persetujuan pengurus harian dan mendapat pengesahan dari ketua SKI
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

BAB VII
SANKSI DAN PEMBELAAN DIRI
Pasal 27
1. Peringatan diberikan tiga kali dengan batas waktu empat minggu.
2. Bentuk sanksi disesuaikan dengan pelanggaran dan berdasarkan hasil
rapat pengurus.
3. Bentuk sanksi dapat berupa kehilangan salah satu hak atau lebih dan/
atau denda.

Pasal 28
1. Pembelaan diri dapat diajukan secara langsung dan/atau tidak langsung
secara tertulis pada forum pengurus harian.
2. Bila belum puas terhadap hasil keputusan pengurus harian, yang
bersangkutan dapat naik banding ke Pudir III Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta. Apabila ditolak, maka vonis sesuai dengan keputusan
pengurus harian.
3. Pembelaan diri dianggap sah apabila disetujui sekurang-kurangnya dua
per tiga dari jumlah anggota rapat khusus yang hadir.

BAB VIII
Penutup
Pasal 29

17
1. Anggaran rumah tangga merupakan penjelasan dari anggaran dasar.
2. Hal-hal yang belum tercantum dalam anggaran rumah tangga akan
diatur lebih lanjut dalam rapat pengurus.
3. Hal-hal teknis yang belum diatur tentang pelaksanaan kegiatan, akan
diatur lebih lanjut dengan petunjuk teknis (Juknis) dan petunjuk
pelaksanaan (Juklak).

18

Anda mungkin juga menyukai