DASAR
(AD)
ANGGARAN DASAR
PERSATUAN ORGANISASI MAHASISWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN
KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
PERIODE 2020/2021
BAB I
Pasal 1
Nama
Pasal 2
Alat Kelengkapan
Pasal 4
Asas
Pasal 5
Pedoman
Pasal 6
Prinsip
Prinsip POM Poltekkes Kemenkes Kaltim adalah dari, oleh, dan untuk mahasiswa
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur.
Pasal 7
Sifat
Pasal 8
Visi :
Misi :
KEORGANISASIAN
Pasal 9
a. Penasihat;
b. Pembina;
c. Pengurus organisasi;
d. Anggota.
KEKUASAAN TERTINGGI
Pasal 10
KEUANGAN
Pasal 11
PEDOMAN UMUM
Pasal 12
Hal-hal yang belum tercantum dalam tubuh Anggaran Dasar POM Poltekkes
Kemenkes Kaltim akan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
ANGGARAN
RUMAH
TANGGA
(ART)
PENGERTIAN UMUM
Pasal 1
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Keanggotaan
Pasal 3
Jenis Anggota
Pasal 4
Persyaratan Anggota
1. Anggota pasif :
2. Anggota aktif
RAPAT KEPENGURUSAN
Pasal 5
Pengertian
Rapat POM Poltekkes Kemenkes Kaltim adalah rapat yang dihadiri oleh
pengurus DPM, BEM, HMJ/HMP dan UKM untuk melaksanakan, mengawasi
dan mengevaluasi program kerja.
Pasal 6
Ketentuan
3. Rapat setiap organisasi dilakukan secara rutin sesuai jadwal yang telah
disepakati.
BAB IV
PEMBENTUKAN KEPANITIAAN
Pasal 7
Kepanitiaan
Pasal 8
Ketentuan
Apabila panitia tidak hadir dengan alasan selain diatas atau tanpa
keterangan maka, panitia dianggap alpa. Bagi panitia yang kehadirannya
30% atau lebih dari total rapat besar tanpa keterangan maka, akan
dikenakan sanksi yakni sertifikat kepanitiaan tidak diberikan oleh DPM.
3. Apabila saat rapat terdapat panitia yang terlambat tanpa alasan yang jelas
maka, sanksi diserahkan kepada panitia inti terkait.
4. Panitia inti, koordinator dan anggota yang telah dinyatakan sebagai panitia
tidak diperkenankan untuk mengundurkan diri dalam kepanitiaan tersebut.
Apabila tetap bersikeras untuk mengundurkan diri pada saat persiapan
pelaksanaan kegiatan ataupun pada saat hari pelaksanaan maka, pihak
terkait akan dikenakan sanksi yakni, skorsing 3 bentuk kepanitiaan
ormawa selanjutnya (dengan laporan yang diterima oleh panitia inti
kepada PI, DPM dan pemilik program kerja).
6. Kecuali terdapat suatu kendala dan lain hal maka, pihak panitia wajib
melaporkan kepada Ketua DPM dan pemilik program kerja.
Pasal 9a
Kepengurusan
Tentang Pembentukkan Kepanitian Inti
Pasal 9c
Keanggotaan
Pasal 10
Pengertian
BAB VA
Pasal 11
Pengertian
Pasal 12
Sumber DIPA
1. Rupiah Murni
2. SPP Mahasiswa /UKT
Pasal 13
Penggunaan dan Pengelolaan DIPA
1. DIPA digunakan berdasarkan Tridharma perguruan tinggi
a. Pendidikan dan Pengajaran
b. Penelitian dan Pengembangan
c. Pengabdian kepada Masyarakat
2. DIPA dikelola sepenuhnya oleh pihak direktorat
BAB V B
IURAN PENGEMBANGAN KEGIATAN
KEMAHASISWAAN (IPK2)
Pasal 14
Pengertian Iuran Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan (IPK2)
Iuran yang dirancang, ditetapkan berdasarkan kegiatan yang telah disusun dan
disepakati oleh POM Poltekkes Kemenkes Kaltim dalam rapat Perancangan serta
Penetapan dana IPK2 dan bersifat transparan. Iuran ini wajib dibayar oleh seluruh
mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kaltim.
Pasal 15
Sumber Iuran Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan (IPK2)
Iuran yang didapatkan dari mahasiswa yang ditetapkan berdasarkan kegiatan yang
disusun oleh POM Poltekkes Kemenkes Kaltim.
Pasal 16
Pengelolaan Iuran Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan (IPK2)
IPK2 dihimpun oleh BEM dan dikelola oleh kementerian keuangan yang
kemudian disalurkan kepada POM Poltekkes Kemenkes Kaltim.
Pasal 17
Alur pencairan dana Iuran Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan (IPK2)
2 .Kegiatan POM
POM menyerahkan
rekapan proposal
berlangsung seterusnya
kegiatan 3 bulan terakhir
selama satu periode
untuk mendapatkan gaji
selanjutnya
Pasal 18
Pelaporan pengelolaan Iuran Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan
(IPK2)
BEM selaku pengelola dana IPK2 melaporkan pertanggungjawaban pengelolaan
dana IPK2 dalam rapat evaluasi yang dilaksanakan oleh DPM setiap 6 bulan
BAB V C
KEGIATAN DAN USAHA
Pasal 19
Pengertian
Upaya yang dilakukan melalui semua kegiatan dan usaha masing-masing POM
Poltekkes Kemenkes Kaltim yang ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan program
kerja POM Poltekkes Kemenkes Kaltim
Pasal 20
Sumber Dana
Dana diperoleh dari kas atau hasil keuntungan program kerja masing-masing
POM Poltekkes Kemenkes Kaltim
Pasal 21
Pelaporan Pengelolaan Dana Kegiatan dan Usaha
POM selaku pengelola dana kegiatan dan usaha melaporkan pertanggungjawaban
pengelolaan dana kegiatan dan usaha dalam rapat evaluasi yang dilaksanakan oleh
DPM setiap 6 bulan.
BAB VI
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
Pasal 22
Lambang Organisasi
Badan diganti dengan Dewan
Pasal 23
Arti Lambang
Pasal 24
Pengertian
Dewan Perwakilan Mahasiswa atau yang selanjutnya disingkat DPM adalah suatu
dewan perwakilan yang bersifat netral serta mempresentasikan seluruh Mahasiswa
di tingkat Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur.
Pasal 25
Pengertian Kepengurusan
Hak Pengurus
Pasal 27
Kewajiban Pengurus
Setiap pengurus DPM wajib menjalankan tugas, tanggung jawab, dan wewenang
sebagai perwakilan mahasiswa.
Pasal 28
Masa Kepengurusan
Masa jabatan pengurus DPM adalah satu periode setelah itu dapat dipilih kembali
pada periode berikutnya. Jika pengurus DPM berhenti atau diberhentikan, dapat
digantikan kembali oleh pengurus baru sesuai program studi berdasarkan
musyawarah internal pengurus DPM.
Pasal 29
Sanksi Kepengurusan
Pasal 30
Susunan Kepengurusan
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. Pengurus :
a) Komisi A (Anggaran)
b) Komisi B (Kerja)
c) Komisi C (Pengembangan Organisasi)
Pasal 31
Pasal 31A
Steering Committee
Pasal 31B
Hak:
4. Ikut serta dalam membuat kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan
kegiatan
Kewajiban:
1. Ikut serta memberi alternatif solusi jika terjadi masalah dalam penyelenggaraan
kegiatan kepanitiaan.
Pasal 31C
Pasal 31D
Pasal 32
SP (Surat Peringatan)
Seluruh anggota POM Poltekkes kemenkes kaltim yang telah terbukti melanggar
AD/ART dan GBHOM yang sudah di tetapkan serta tidak aktif dalam kepanitian
suatu acara maka DPM berhak memberikan sanksi-sanksi sebagai berikut :
Pasal 33
Komisi Pemilu Raya
Pengertian
Komisi pemilu raya yang selanjutnya disingkat menjadi KPR merupakan
bagian dari kepanitiaan suatu kegiatan yang bertugas melaksanakan,
mengawasi, dan mengarahkan proses pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden BEM
Pasal 33A
Hak dan Kewajiban
Hak :
1. Membentuk peraturan dalam proses pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden BEM
2. Mengawasi berjalannya proses pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden BEM
3. Bekerja sama dengan panitia Musyawarah besar dalam proses
pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM
Kewajiban :
1. Membentuk susunan keanggotaan komisi pemilu raya
2. Menjalankan proses pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM
sesuai dengan
AD/ART, GBHOM, dan Peraturan tertulis lainya yang telah
disepakati oleh komisi
pemilu raya
Pasal 33B
Syarat dan Ketentuan
1. Dibentuk minimal 3 bulan sebelum pelaksanaan Pemilu Raya
2. Keanggotaan murni berasal dari anggota DPM
Pasal 34
Ketua
1. Ketua DPM di pilih dalam sidang pleno oleh seluruh Delegasi yang
memiliki hak suara.
2. Ketua DPM tidak berhak untuk mengeluarkan keputusan dan mengatas
namakan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Kalimantan Timur, kecuali hasil keputusan sidang yang dihadiri oleh
delegasi masing-masing prodi atau jurusan dan UKM.
3. Apabila Ketua DPM tidak melaksanakan tugasnya atau melakukan sesuatu
melebihi haknya dapat diminta pertanggungjawaban oleh semua POM
yang di usulkan mengenai DPM kepada pengurus DPM Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur dan diputuskan oleh
sekurang-kurangnya 50% + 1 anggota DPM Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur di sidang Internal DPM.
Pasal 35
Pelindung
Pasal 36
Penasihat
Pasal 37
Pembina
Pasal 38
Lambang Organisasi
Pasal 39
Arti Lambang
1. Warna hitam pada sisi lingkaran : kedisplinan dalam organisasi.
2. Lingkaran mengartikan tekad dan kebulatan organisasi dalam suatu wadah
BEM Poltekkes Kemenkes Kaltim.
3. Warna putih dengan tulisan ”Badan Eksekutif Mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Kaltim” : kesucian cita-cita organisasi menuju generasi yang
madani dan bermartabat serta religius.
4. Bentuk segi lima : berkepribadian Pancasila.
5. Tulisan ”Politeknik Kesehatan” dengan ukiran Dayak : menunjukkan ciri
khas Kalimantan.
6. Asas lingkaran merah pada tulisan ”Politeknik Kesehatan” : semangat
dalam berkreasi dan pengabdian yang dilandasi/dijiwai Pancasila.
7. Lilitan rotan : ikatan yang kuat antara setiap jurusan dalam satu institusi
”Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim”.
8. Warna dasar kuning : keluhuran jiwa dan cinta kasih.
9. Ukiran berwarna merah berbentuk manusia bersemangat dengan mahkota
diatasnya : kesehatan akan membuat seseorang mampu mencapai derajat
yang lebih tinggi diatasnya.
10. Buku dengan tiga warna ; kuning, biru tua dan hijau : Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
11. Gambar buku terbuka : ilmu pengetahuan.
12. Lambang Bhakti Husada : Lambang Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Pasal 40
Keanggotaan
Anggota BEM Poltekkes Kemenkes Kaltim adalah seluruh mahasiswa Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur.
Pasal 41
Hak Anggota
Setiap anggota berhak :
Pasal 43
Kepengurusan
Pasal 44
Hak Pengurus BEM
Setiap pengurus BEM berhak :
Pasal 45
Kewajiban Pengurus
Pasal 47
Susunan Kepengurusan
1. Presiden BEM
2. Wakil 1 Presiden BEM dan Wakil 2 Presiden BEM
3. Sekretaris 1 dan Sekretaris 2
4. Bendahara 1 dan Bendahara 2
5. Menteri-Menteri
6. Ketua Biro
7. Anggota Biro
Pasal 48
Presiden BEM
1. Presiden BEM adalah anggota POM Poltekkes Kemenkes Kaltim yang terpilih
melalui seleksi oleh Komisi Pemilu Raya (KPR) dan dilantik oleh Direktur
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur.
Pasal 48A
Wakil Presiden BEM adalah anggota POM Poltekkes Kemenkes Kaltim yang
terpilih melalui seleksi oleh Komisi Pemilu Raya (KPR) dan dilantik oleh
Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur.
Pasal 49
Tugas Dan Kewajiban Presiden BEM
Pasal 50
Hak Dan Wewenang Presiden BEM
Presiden BEM berhak :
Pasal 51
Pelindung
Pelindung BEM Poltekkes Kemenkes Kaltim adalah Direktur Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur
Pasal 52
Penasihat
Penasihat BEM Poltekkes Kemenkes Kaltim adalah Wakil Direktur III Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur.
Pasal 53
Pembina dan Wewenang
Pembina BEM Poltekkes Kemenkes Kaltim adalah Kepala Urusan
Kemahasiswaan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan
Timur yang berwenang :
1. Memberi saran dan pertimbangan terhadap segala kegiatan yang dilaksanakan
oleh BEM Poltekkes Kemenkes Kaltim
2. Memberikan teguran kepada pengurus BEM Poltekkes Kemenkes Kaltim baik
secara lisan maupun tertulis.
3. Meminta penjelasan kepada pengurus BEM Poltekkes Kemenkes Kaltim
tentang kebijakan yang dilaksanakan.
BAB VIII
Pasal 54
Pengertian
G. HMJ Gizi
Pasal 55
Keanggotaan
Jenis Anggota
Pasal 57
Hak Anggota
Kewajiban anggota
Pasal 59
Status Keanggotaan
3. Meninggal dunia
Pasal 60
Sanksi anggota
Pasal 61
Pengurus
2. Masa bakti kepengurusan adalah satu periode keanggotaan dan dapat dipilih
kembali maksimal dua periode. Apabila terjadi hal-hal berkaitan dengan akademik
dan harus melanjutkan kepengurusan, maka kepengurusan lama dapat dilanjutkan
masa jabatan di bawah tanggungjawab koordinator kemahasiswaan masing-
masing prodi/jurusan.
C. Sekretaris
D. Bendahara
E. Koordinator Bidang
F. Anggota
Pasal 62
Hak pengurus:
Kewajiban Pengurus:
Pasal 63
Pasal 64
Pasal 65
Ketua HMJ/HMP
2. Persyaratan untuk menjadi ketua dan tata cara pemilihan ketua HMJ/HMP
diatur lebih lanjut oleh kebijakan dari jurusan/prodi masing-masing;
Pasal 66
Pelindung
Pelindung HMJ/HMP Poltekkes Kemenkes Kaltim adalah Direktur
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur
Pasal 67
Penasihat
Pasal 68
Pembina
Pasal 69
Penanggung jawab
Hak Otonomi
BAB IX
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
Pasal 71
Asas
Pasal 72A
Tujuan
Pasal 72B
Usaha-Usaha
Pasal 74
Hak dan Kewajiban Anggota
Hak
Kewajiban
Pasal 75
Sanksi Anggota
Pasal 76
Kepengurusan
A. Ketua
B. Wakil Ketua
C. Sekretaris
D. Bendahara
E. Managemen-managemen yang dibutuhkan
Pasal 77
Pasal 77A
Sanksi Pengurus
1. Diperingatkan secara lisan oleh internal UKM, tertulis oleh DPM Poltekkes
Kemenkes Kaltim dan apabila masih terbukti melanggar akan dibahas dalam
sidang istimewa.
Sanksi UKM
1. Apabila dalam waktu 3 bulan UKM tidak berjalan maka akan mendapat
peringatan secara lisan, tertulis dan/atau apabila masih terbukti tidak berjalan akan
dibahas dalam forum internal DPM dalam waktu 7 x 24 jam.
2. Jika UKM tetap tidak berjalan maka akan dilakukan pembekuan sementara SK
dari keaktifan UKM tersebut berdasarkan forum internal DPM dalam waktu 7 x
24 jam.
Pasal 78
Rapat
1. Rapat anggota, yaitu rapat yang dihadiri oleh seluruh pengurus dan anggota
UKM
2. Rapat pengurus, yaitu rapat yang dihadiri oleh pembina dan pengurus UKM
Pasal 79
Pasal 80
UKM Poltekkes Kemenkes Kaltim
Pasal 81
Syarat dan ketentuan Pembina
BAB X
MUSYAWARAH KECIL
Pasal 82
Pengertian Umum
4. Musyawarah Kecil terdiri dari sidang pleno meliputi sidang komisi, jika
diperlukan dibentuk tim perumus.
MUSYAWARAH BESAR
Pasal 83
Pengertian Umum
3. Musyawarah besar terdiri dari sidang pleno dan sidang komisi jika diperlukan.
Pasal 84
Wewenang
Peserta
Pasal 86
Aturan Pelaksana
Pasal 87
Pengertian
Musyawarah besar Luar Biasa adalah suatu kegiatan musyawarah yang bertujuan
untuk membahas perubahan AD/ART atau GBHOM atau Rekomendasi C yang
bersifat insidental atau mendadak dikarenakan urgensi yang sangat mendesak
diluar agenda rutin yang diajukan berdsarkan dari hasil sidang komisi
Musyawarah Besar.
Pasal 88
2. Keputusan musyawarah besar luar biasa dianggap sah bila disetujui 50% +
1 dari jumlah peserta musyawarah besar luar biasa.
Hasil
Hasil dari Musyawarah besar luar biasa adalah keputusan yang telah
disepakati oleh seluruh perwakilan alat kelengkapan POM Poltekkes
Kemenkes Kaltim dan disetujui oleh Pembina.
Pasal 90
Tujuan