Anda di halaman 1dari 8

ANGGARAN DASAR

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA


SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
PAMANE TALINO

BAB I
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
Organisasi ini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan
Pendidikan Pamane Talino yang selanjutnya disebut
BEM STKIP Pamane Talino.

Pasal 2
BEM STKIP PAMANE TALINO didirikan pertama kali di Ngabang pada tanggal .....
Oktober 2018 sampai batas waktu
yang tidak ditentukan.

Pasal 3
BEM STKIP PAMANE TALINO berkedudukan di Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan
Pendidikan Pamane Talino, Ngabang Kabupaten Landak

BAB II
TUGAS, FUNGSI, DAN PRINSIP

Pasal 4
BEM STKIP PAMANE TALINO merupakan organ yang bertugas menjalankan kegiatan
yang bersifat lintas Jurusan
untuk mewujudkan visi lembaga

Pasal 5
BEM STKIP PAMANE TALINO memiliki fungsi:
1. Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan lintas jurusan
2. Pengembangan potensi jatidiri, minat, bakat, dan kegemaran, serta softskill dan jiwa
kewirausahaan mahasiswa sebagai insan akademik, calon ilmuwan dan intelektual
yang berguna bagi bangsa dan negara di masa depan dalam mempersiapkan diri
menjadi guru yang berintegritas tinggi melalui kegiatan kemahasiswan.
3. Pengembangan dan pelatihan ketrampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan
mahasiswa
4. Pembinaan dan pengembangan kader bangsa yang berpotensi dalam melanjutkan
kesinambungan pembangunan nasional.
5. Memelihara dan mengembangkan ilmu, teknologi dan seni yang dilandasi oleh norma
agama, etika, moral dan wawasan kebangsaan.

Pasal 6
BEM STKIP PAMANE TALINO diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk
mahasiswa dengan memberikan peranan dan keleluasaan kepada mahasiswa dalam
penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan berdasarkan Pasal 42 tentang Hak Mahasiswa
Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikan Pamane Talino.
BAB III
KEPENGURUSAN

Pasal 7
1. Kepengurusan BEM STKIP PAMANE TALINO dipimpin oleh Presiden BEM dan
Wakil Presiden BEM terpilih dari pemilihan langsung oleh seluruh mahasiswa aktif
yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum BEM STKIP Pamane Talino
(KPU BEM)
1. Ketua dan Wakil Ketua ditetapkan dan disahkan oleh Ketua STKIP Pamane Talino
2. Struktur, tugas pokok, dan fungsi kepengurusan BEM STKIP PAMANE TALINO
dibentuk oleh Presiden BEM dan Wakil Ketua Presiden.
3. Kepengurusan BEM STKIP PAMANE TALINO dipilih dan diajukan untuk di buat
Surat Keputusan Ketua STKIP Pamane Talino.

BAB IV
KEORGANISASIAN
Pasal 8
Organisasi BEM STKIP PAMANE TALINO terdiri dari Presiden dan Wakil Presiden dan
dibantu oleh para Meteri dan Biro.

BAB V
PERMUSYAWARATAN/ RAPAT KABINET
Pasal 9
1. Yang dimaksud dengan permusyawaratan/ rapat kabinet adalah mekanisme
pengambilan keputusan yang memiliki ketetapan mengikat ke dalam dan ke luar
organisasi
2. Permusyawaratan/ rapat kabinet BEM meliputi musyawarah, rapat, serta bentuk
pertemuan lainnya

BAB VI
KEUANGAN
Pasal 10
1. Keuangan organisasi berasal dari lembaga dan pihak-pihak luar yang tidak mengikat.
2. Keuangan dikelola dengan prinsip kekeluargaan, transparan, akuntabel, efektif,
efisien, dan bertanggung jawab

BAB VII
PENJABARAN ANGGARAN DASAR
Pasal 11
3
Anggaran Dasar BEM STKIP PAMANE TALINO adalah pedoman dasar dalam penyusunan
kebijakan demi terselenggaranya kegiatan organisasi yang profesional. Penjabaran serta hal-
hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar, diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga dan peraturan organisasi lainya.
BAB VIII
PERUBAHAN DAN PENGESAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 12
1. Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan dalam Musyawarah/ Rapat Kabinet
2. Rencana Perubahan Anggaran Dasar diusulkan oleh pengurus dan disepakati
sekurangkurangnya setengah +1 dari jumlah peserta yang hadir
3. Perubahan Anggaran Dasar berlaku sejak tanggal ditetapkan.

BAB IX
PENUTUP
Pasal 13
Anggaran Dasar ini ini disahkan dan ditetapkan oleh bidang kemahasiswaan STKIP
PAMANE TALINO tahun 2018 yang selanjutnya akan ditetapkan dalam sidang musyawarah/
rapat kabinet setelah kepengurusan terbentuk

Ditetapkan di Ngabang
Tanggal 8 Oktober 2018

(Nama Ketua BEM)

Disetujui Oleh
Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan

Drs. Apollo, M.Pd


ANGGARAN RUMAH TANGGA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN PAMANE TALINO

BAB I
KEPENGURUSAN
Pasal 1
Para menteri dan Biro adalah mahasiswa STKIP Pamane Talino yang diterima, disahkan, dan
ditetapkan sebagai Pengurus Harian oleh Surat Keputusan (SK) Presiden dan Wakil Presiden
BEM STKIP PAMANE TALINO

Pasal 2
Persyaratan kepengurusan :
1. Mahasiswa aktif Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikan Pamane Talino
smester III dan V
2. Tidak sedang cuti atau dikenai sangsi

Pasal 3
1. Masa kepengurusan adalah satu periode sejak dilantik sampai diterimanya laporan
pertanggungjawaban (LPJ) akhir dalam sidang akhir kabinet.
2. Status sebagai pengurus berakhir karena:
a. Telah habis masa kepengurusannya
b. Mengundurkan diri
c. Meninggal dunia
d. Diberhentikan
e. Drop out atau tidak lagi menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan
dan Pendidikan Pamane Talino
3. Pengurus yang habis masanya bisa diperpanjang masa jabatannya sampai terpilih
kembali dalam pemilihan umum BEM.

Pasal 4
Hak pengurus:
1. Memiliki hak bicara, hak suara, dan hak partisipasi
2. Mengakses dan menggunakan fasilitas BEM STKIP PAMANE TALINO untuk
menjalankan aktivitas kepengurusan

Pasal 5
Kewajiban pengurus:
1. Mentaati AD/ART, kebijakan Presiden dan Wakil Presiden, keputusan musyawarah/
rapat kabinet serta keputusan lainnya yang mengikat kepengurusan
1. Menjaga nama baik lembaga dan almamater
2. Berpartisipasi aktif dalam mewujudkan visi lembaga STKIP Pamane Talino bersama
Presiden dan Wakil Presiden.
BAB II
SANKSI KEPENGURUSAN
Pasal 6
1. Sanksi adalah bentuk hukuman sebagai bagian proses pembelajaran yang diberikan
organisasi kepada pengurus
2. Pengurus mendapat sanksi karena:
a. Melalaikan tugas organisasi
b. Bertindak bertentangan dengan kebijakan yang telah ditetapkan organisasi
c. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik organisasi
d. Melakukan tindakan kriminal atau tindakan melawan hukum lainnya
e. Melanggar etik organisasi
3. Jenis sanksi:
a. Teguran lisan
b. Peringatan tertulis
c. Skorsing
d. Pemberhentian
e. Atau bentuk lain yang ditentukan di forum musyawarah
4. Pengurus yang dikenakan sanksi dapat mengajukan pembelaan di forum yang
diadakan oleh Presiden dan Wakil Presiden

BAB III
KEORGANISASIAN
Pasal 7
1. Organisasi inti BEM STKIP PAMANE TALINO harus dibentuk sebuah kabinet inti
2. Formasi kabinet inti sekurang-kurangnya terdiri dari Presiden, Wakil Presiden,
Sekretaris Kabinet dan Menteri Keuangan.
3. Dalam menjalankan aktivitasnya, kabinet inti dibantu Kabinet Penuh yang
sekurangkurangnya mencakup urusan di bidang sumber daya manusia, bidang riset
dan keilmuan, bidang pengabdian masyarakat, bidang sosial politik, bidang
perempuan, bidang komunikasi dan informasi, dan bidang koordinasi Pendidikan di
luar kampus.
4. Formasi kabinet penuh ditetapkan oleh Presiden dan Wakil Presiden sesuai dengan
kebutuhan organisasi selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum dilantik Ketua
Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikan Pamane Talino
5. Presiden dapat diberhentikan sebelum Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) apabila
tidak dapat menjalankan tugas/nonaktif atau melanggar AD/ART
6. Yang dimaksud dengan tidak dapat menjalankan tugas/nonaktif adalah:
a. Meninggal dunia
b. Sakit yang menyebabkan tidak bisa menjalankan tugas selama 2 (dua) bulan
berturut turut
c. Tidak hadir dalam rapat pengurus selama 3 (tiga) kali berturut-turut
7. Pemberhentian Ketua dilakukan melalui mekanisme:
a. Usulan dari minimal 50% (lima puluh persen) ditambah 1 (satu) oleh kabinet
penuh kepada bidang kemahasiswaan STKIP Pamane Talino.
b. Pemberhetian dibuat melalui ketetapan pemberhentian Presiden oleh bidang
kemahasiswaan Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikan Pamane
Talino.
8. Usulan pemberhentian Ketua harus disampaikan secara tertulis disertai dengan alasan,
bukti, dan saksi (bila dibutuhkan), dan tanda tangan pengusul
9. Presiden dapat mengajukan gugatan pembatalan atas putusan pemberhentiannya
kepada Kemahasiswaan paling lambat satu mingggu sejak putusan pemberhentiannya
ditetapkan.
10. Dalam hal pemberhentian Presiden, Wakil Presiden secara otomatis menjadi Presiden
berikutnya hingga masa jabatan berakhir
11. Presiden dapat mereshuffle atau merombak kabinet dengan membertimbangkan hal
berikut:
a. Keaktifan yang bersangkutan dalam rapat organisasi
b. Realisasi program kerja di bidang yang bersangkutan dalam 2 (dua) bulan
c. Partisipasi yang bersangkutan dalam program kerja organisasi

Pasal 8
1. Badan Otonom (BO) adalah UKM yang dibentuk berdasarkan aspirasi dan kebutuhan
mahasiswa dengan berbasis minat, bakat, dan spesifikasi bidang yang sama sebagai
perpanjangan program untuk mencapai visi badan induk
2. UKM memiliki hubungan koordinatif dengan badan induk dalam menentukan arah
kebijakan program
3. UKM dibentuk dengan syarat:
a. Merupakan pengembangan program kerja dan/atau struktur di bawah badan
induk yang telah berjalan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun berturut-turut
b. Diusulkan oleh sekurang-kurangnya 40 mahasiswa
c. Memiliki draft struktur dan AD/ART UKM
d. Mendapatkan persetujuan dari Ketua BEM STKIP PAMANE TALINO
4. UKM dikelola mandiri oleh anggota dan dipimpin oleh seorang Ketua dan Wakil
5. Ketua UKM dipilih oleh anggota yang bersangkutan dan ditetapkan oleh Bidang
Kemahasiswaan STKIP Pamane Talino dengan surat keputusan.
6. UKM dapat dibubarkan apabila:
a. Vakum selama 2 (dua) periode kepengurusan berturut-turut
b. Menyimpang dari AD/ART BEM STKIP PAMANE TALINO
7. Bertanggung jawab terhadap Ketua BEM STKIP PAMANE TALINO dan Lembaga
STKIP Pamane Talino.

BAB IV
PERMUSYAWARATAN
Pasal 9
Hierarki permusyawaratan organisasi dari yang tertinggi adalah
a. Pemilihan Umum
b. Rapat Umum Kabinet
c. Rapat Kabinet
d. Rapat Kepanitiaan

Pasal 10
1. Pemilihan Umum merupakan rapat besar untuk menentukan perubahan kabinet serta
pembuatan peraturan-peraturan dalam kepengurusan.
2. Rapat Pleno diselenggarakan minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) periode
kepengurusan,
1. yaitu Rapat Kerja dan Rapat Evaluasi
2. Tugas Rapat Umum Kabinet adalah
a. Merumuskan program kerja
b. Menilai pencapaian program kerja
c. Menetapkan kebijakan organisasi dan putusan lain yang dianggap perlu
3. Tata tertib Rapat Umum Kabinet adalah
a. Dihadiri oleh pengurus badan induk, badan otonom, badan semi otonom, dan
undangan
b. Pengurus badan induk, badan otonom, dan badan semi otonom merupakan
peserta penuh; undangan merupakan peserta peninjau
c. Peserta penuh memiliki hak suara, hak bicara, dan hak dipilih; peserta
peninjau memiliki hak bicara
d. Jumlah peserta peninjau ditentukan oleh pengurus badan inti
e. Pimpinan Rapat Umum Kabinet dipimpin oleh Presiden
f. Rapat Umum Kabinet dapat dinyatakan sah apabila sekurang-kurangnya
dihadiri oleh ½ dari jumlah pengurus ditambah 1 (satu)
g. Apabila ayat 4 (empat) poin f tidak terpenuhi maka Rapat Pleno diundur
selama 2 x 30 menit dan setelah itu dinyatakan sah dengan persetujuan ½ + 1
dari anggota rapat yang hadir.

Pasal 12

1. Rapat kabinet merupakan rapat kecil oleh kementerian atau biro dengan persetujuan
dari Presiden.
2. Rapat kabinet dilakukan berdasarkan kebutuhan kementerian untuk menjalanan
program kerja.
3. Rapat kabinet harus dibuat notulen rapat dan dilaporkan kepada presiden sebagai
laporan.

Pasal 13
1. Rapat kepanitiaan adalah rapat yang diselenggarakan oleh patia kegiatan guna
kepentingan kepanitiaan
2. Rapat panitia harus dibuat notulen dan dilaporkan kepada kementerian atau biro
terkait serta dibuat tembusan kepada Presiden.

BAB V
KEUANGAN
Pasal 14
1. Prinsip halal adalah setiap satuan dana yang diperoleh tidak berasal dan tidak
diperoleh dengan cara-cara yang bertentangan dengan nilai agama
2. Prinsip transparansi adalah adanya keterbukaan tentang sumber dan besar dana yang
diperoleh serta kemana dan berapa besar dana yang dialokasikan
3. Prinsip akuntabel adalah satuan dana dapat dihitung dan dikelola secara jujur
4. Prinsip efektif adalah setiap satuan dana yang digunakan tepat guna dalam rangka
menjalankan dan memajukan organisasi
5. Prinsip efisien adalah setiap satuan dana yang digunakan tidak melebihi
kebutuhannya.
6. Prinsip bertanggungjawab adalah setiap satuan dana yang diperoleh baik memiliki
ataupun tidak memiliki bukti fisik pencatatan dapat dipertanggungjawabkan sumber
dan keluarannya secara tertulis Penarikan iuran organisasi dapat dilakukan yang
besarannya ditentukan dalam musyawarah
7. Setiap kegiatan wajib memberikan laporan keuangan kepada presiden sebagai bahan
pembuatan laporan pertanggungjawaban presiden di akhir periode masa jabatan.
BAB VI
MEKANISME PENYELENGGARAAN ORGANISASI
Pasal 15
Visi, Misi, Struktur, dan Arahan Kebijakan Organisasi diatur dalam Mekanisme
Penyelenggaraan
Organisasi yang disusun oleh Ketua dan Wakil Ketua terpilih

BAB VII
ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 16
Atribut BEM STKIP PAMANE TALINO terdiri dari:
(1) Lambang BEM STKIP PAMANE TALINO
(2) Bendera BEM STKIP Pamane Talino
(3) Kelengkapan lain yang menunjang kebelangsungan organisasi.

BAB VIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 17
Struktur kepengurusan organisasi berkewajiban melakukan sosialisasi Anggaran
Dasar/Anggaran
Rumah Tangga (AD/ART) kepada mahasiswa

Pasal 18
Hal-hal yang belum diatur dan diperinci dalam AD/ART akan diatur dan diperinci dalam
ketetapan organisasi

BAB IX
PERUBAHAN DAN PENETAPAN
Pasal 19
Perubahan dan penetapan Anggaran Rumah Tangga dilakukan melalui Rapat Umum Kabinet
dan harus disetujui sekurang-kurangnya 2/3 peserta penuh yang hadir

BAB X
PENUTUP
Pasal 20
Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan di Ngabang

Ditetapkan di : Ngabang

Tanggal : ...

Presiden Mahasiswa STKIP Pamane Talino Periode 2018-2019

(Nama)

Anda mungkin juga menyukai