MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 Juli 2018
DIREKTUR JENDERAL
PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA,
VERI ANGGRIJONO
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN
TERTIB NIAGA
NOMOR 221 TAHUN 2018
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN DAERAH TERTIB UKUR
DAFTAR ISI
Hal
BAB I PENDAHULUAN 1
3.1 Pendataan 6
BAB IV PELAPORAN 11
4.1 Tim Daerah 11
4.2 Tim Pusat 11
BAB V PENUTUP 12
LAMPIRAN
Lampiran I Format Pendataan UTTP
Lampiran III Format Hasil Evaluasi dan Berita Acara Pembentukan Daerah Tertib
Ukur
Lampiran IV Format Pemenuhan Kesesuaian, Bobot Penilaian, Tatacara Penilaian,
Tabel Koreksi Penilaian Lapangan dan Tabel Penilaian Pembentukan
Daerah Tertib Uku
Lampiran V Format Laporan Pembentukan Daerah Tertib Ukur
DIREKTUR JENDERAL
PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA,
VERI ANGGRIJONO
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Sebagai pedoman bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
dalam pembentukan Daerah Tertib Ukur.
b. Tujuan
1) Untuk menyeragamkan pelaksanaan pembentukan Daerah Tertib
Ukur bagi Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
2) Untuk memastikan pelaksanaan seluruh tahapan kegiatan
pembentukan Daerah Tertib Ukur sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
1.4. Pengertian
Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan:
a. Daerah Tertib Ukur yang selanjutnya disingkat DTU adalah suatu
predikat yang diberikan oleh Kementerian Perdagangan kepada
Pemerintah Daerah yang telah memenuhi kriteria sebagai Daerah
Tertib Ukur.
b. Unit Metrologi Legal yang selanjutnya disingkat UML adalah satuan
kerja pada Dinas Provinsi DKI Jakarta atau Dinas Kabupaten/Kota
yang menyelenggarakan kegiatan Tera dan Tera Ulang UTTP dan
Pengawasan di bidang Metrologi Legal Alat-alat Ukur, takar, timbang
dan perlengkapannya yang selanjutnya disingkat UTTP adalah alat-
alat sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1981 tentang Metrologi Legal.
c. Alat-alat Ukur, takar, timbang dan perlengkapannya yang selanjutnya
disingkat UTTP adalah alat-alat sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal.
d. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga, orang lain, maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan.
2
e. Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha,
baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum
yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun
bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha
dalam berbagai bidang ekonomi.
f. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang perdagangan.
g. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen
dan Tertib Niaga, Kementerian Perdagangan.
h. Direktur adalah Direktur Metrologi, Direktorat Jenderal Perlindungan
Konsumen dan Tertib Niaga, Kementerian Perdagangan.
i. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah Provinsi DKI Jakarta atau Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3
BAB II
PERSIAPAN KEGIATAN
4
2.3. Pembentukan Tim
Tim Pembentukan DTU terdiri dari :
a. Tim Pusat
Tim yang dibentuk oleh Direktur dengan pembiayaan dibebankan
kepada APBN.
Tugas Tim Pusat antara lain:
1) mengarahkan dan memonitor pelaksanaan Pembentukan DTU;
2) mengoordinasikan pelaksanaan Pembentukan DTU sesuai dengan
Petunjuk Teknis Pembentukan DTU;
3) melakukan fasilitasi tera/tera ulang dalam hal lokasi DTU di
Pemerintah Daerah belum memiliki UML;
4) menerima laporan hasil pelaksanaan kegiatan Pembentukan DTU;
5) melakukan evaluasi dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan
kegiatan Pembentukan DTU; dan
6) Menetapkan DTU berdasarkan hasil evaluasi; dan
7) membuat laporan akhir hasil pelaksanaan kegiatan dan
menyampaikannya kepada Direktur.
b. Tim Daerah
Tim yang dibentuk oleh Kepala Daerah dengan pembiayaan
dibebankan kepada APBD.
Tugas Tim Daerah antara lain:
1) melakukan pendataan UTTP, pemilik/pengguna UTTP;
2) melakukan sosialisasi pembentukan daerah tertib ukur dan
bimbingan metrologi legal kepada pelaku usaha dan stakeholder
lainnya;
3) melakukan pelayanan tera dan tera ulang terhadap UTTP;
4) melakukan pemenuhan kesesuaian; dan
5) membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan Pembentukan DTU
kepada Direktur Metrologi.
5
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1. Pendataan
a. Langkah - Langkah Pendataan
6
3.2. Sosialisasi dan Bimbingan Metrologi Legal
Untuk mendukung pelaksanaan pembentukan DTU, Pemerintah
Daerah melakukan sosialisasi dan bimbingan terhadap pemilik dan/atau
pengguna UTTP di daerah yang diusulkan menjadi DTU.
Sosialisasi dan bimbingan dapat dilakukan melalui berbagai cara
antara lain melalui media cetak, media elektronik atau media lainnya atau
tatap muka dengan pemilik dan/atau pengguna UTTP untuk menjelaskan
tentang hal-hal yang berkaitan dengan kemetrologian.
8
3.6. Evaluasi dan Penilaian
Kegiatan evaluasi dan penilaian dilakukan dalam 2 (dua) tahap
sebagai berikut:
a. Evaluasi dan penilaian awal
Kegiatan evaluasi dan penilaian awal dilakukan oleh tim yang ditunjuk
oleh Kementerian Perdagangan c.q Direktorat Metrologi untuk
mengetahui dan mengidentifikasi profil kondisi awal UTTP yang
digunakan di daerah yang diusulkan menjadi DTU.
Tim mengisi form hasil evaluasi dan Berita Acara sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III dilengkapi dengan Lampiran kegiatan
pendataan UTTP.
b. Evaluasi dan penilaian akhir
Kegiatan evaluasi dan penilaian akhir merupakan proses akhir dari
seluruh tahapan kegiatan Pembentukan DTU. Kegiatan tersebut
dimaksudkan untuk memvalidasi kembali hasil kegiatan yang telah
dilakukan oleh Pemerintah Daerah sebagai tindak lanjut hasil evaluasi
dan penilaian tahap awal.
Kriteria evaluasi dan penilaian akhir DTU sebagai berikut:
1) Pemerintah Pemerintah Daerah memiliki data tahunan tentang
jumlah, jenis dan pemilik dan/atau pengguna UTTP;
2) UTTP yang digunakan untuk menentukan kuanta dalam transaksi
perdagangan bertanda tera sah yang berlaku;
3) Pemilik dan/atau pengguna UTTP telah memperoleh pemahaman
mengenai penggunaan UTTP secara benar; dan
4) Pemerintah Pemerintah Daerah telah menetapkan pembinaan, dan
pelayanan kemetrologian menjadi program prioritas daerah.
Tim mengisi form hasil evaluasi dan Berita Acara sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III dilengkapi dengan Lampiran kegiatan hasil
pengecekan lapangan. Pemenuhan Kesesuaian, Bobot Penilaian, Tatacara
Penilaian, Tabel Koreksi Penilaian Lapangan dan Tabel Penilaian
Pembentukan Daerah Tertib Ukur sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IV.
Berikut alur tahapan pembentukan DTU:
9
10
3.7. Penetapan dan Peresmian
Daerah yang telah memenuhi kriteria sebagai DTU ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Perdagangan dan diberikan Piagam Penghargaan serta
bantuan pemerintah di bidang metrologi legal.
Ketentuan mengenai mekanisme penyerahan bantuan pemerintah di
bidang metrologi legal ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
11
BAB IV
PELAPORAN
12
BAB V
PENUTUP
13
Lampiran I
Jumlah 3
Tahun pemasangan
Wilayah PDAM
No Kabupaten/Kota Meter Air Ket.
Rayon
≤ 5 Th > 5 Th
1 Kota A Kec. A 500
Kec. B 200 500
Kec. C 300
1000 500
Lampiran II
FORMAT PAKTA INTEGRITAS
PAKTA INTEGRITAS
……………, ………………………..
Kepala Daerah
(……………………………………)
(KOP INSTANSI)
HASIL EVALUASI
PEMBENTUKAN DAERAH TERTIB UKUR
DI PROVINSI DKI JAKARTA ATAU KABUPATEN/KOTA ......
III. Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi dari pelaksanaan kegiatan tersebut di atas,
maka Kabupaten/Kota ... Provinsi ... telah memenuhi kriteria dan
direkomendasikan untuk ditetapkan sebagai Daerah Tertib Ukur, dimana:
1. ………………;
2. ………………;
3. ………………;
4. ………………;
…………………..
Ketua Tim Evaluasi,
………………….
B. FORMAT BERITA ACARA EVALUASI PEMBENTUKAN DTU
(KOP INSTANSI)
BERITA ACARA
EVALUASI PEMBENTUKAN DAERAH TERTIB UKUR
DI PROVINSI DKI JAKARTA ATAU KABUPATEN/KOTA ……………
No Uraian Jumlah
1. Pemilik UTTP
2. Jumlah UTTP
3. Jenis UTTP
a. Meter kWh
b. Meter Air
c. PUBBM
d. Timbangan
e. Takaran
f. ATB & ATH
g. Meteran
h. Bejana Ukur
i. Meter Gas
j. Flow Meter
k. Tutsit
………………….
FOTO KEGIATAN
EVALUASI PEMBENTUKAN DAERAH TERTIB UKUR
DI KABUPATEN/KOTA ……………PROVINSI ………………
………………………………………………………..
Lampiran IV
Komponen Skor
No. Indikator Dokumen Bobot (B) Nilai (N)
Penilaian (BxN)
1 2 3 4 5 6 7
1. Pemerintah Pendataan UTTP terhadap :
Kabupaten/Kota
memiliki data Pasar rakyat dan pasar modern 8
tahunan tentang
jumlah, jenis SPBU dan SPPBE 4
Data 0 atau 10
dan pemilik PLN 2
dan/atau PDAM 2
pengguna UTTP Bulog dan Kantor Pos 2
(20%)
Pelaku usaha lainnya 2
2. Alat-alat Ukur a. Persentase UTTP yang bertanda
Takar Timbang tera sah yang berlaku (diluar meter
dan kWh dan meter air) Data tera
Perlengkapannya 30
> 90% ulang 10
(UTTP) yang
digunakan 70 ~ 90% 8
untuk < 70% 6
menentukan b. Persentase UTTP yang ditera ulang
kuanta dalam sebagai tindak lanjut hasil evaluasi
transaksi dan penilaian awal (diluar meter
perdagangan Data tera
kWh dan meter air) ulang hasil 10
bertanda tera
sah yang berlaku > 90% evaluasi 10
(50%) 70 ~ 90% 8
< 70% 6
c. Penanganan meter kWh melalui
penggantian baru/Uji sampling
>50%/ tahun berjalan 10
Komitmen PLN 5
20% ~ 50%/ 1 tahun setelah thn
8
berjalan
<20%/di atas 1 tahun berjalan 6
d. Penanganan meter air melalui
penggantian baru/tera ulang
>50%/ tahun berjalan Komitmen 10
5
20% ~ 50%/ 1 tahun setelah thn PDAM
8
berjalan
<20%/di atas 1 tahun berjalan 6
3. Pemilik Tersedianya dokumen Sosialisasi dan
Daftar hadir
dan/atau Bimbingan Metrologi Legal, antara lain:
pengguna UTTP a. Tatap muka
telah di pasar rakyat/pasar modern 2
memperoleh Daftar hadir
pemahaman di kantor-kantor pemerintahan 1
mengenai di tempat-tempat lain 1
0 atau 10
penggunaan b. Media Elektronik Dokumentasi 2
UTTP secara c. Media cetak Dokumentasi 2
benar (10%)
d. Media sosial dan media lainnya Dokumentasi 2
4. Pemerintah Tersedianya dokumen:
Kabupaten/Kota a. SOTK Metrologi Legal Perwal/Perbup 5
telah
Komitmen
menetapkan b. Pembuatan Komitmen Kerja
Kerja 5
pembinaan dan Pembentukan DTU
pelayanan 0 atau 10
kemetrologian c. APBD mengenai kegiatan metrologi RKA 5
menjadi program legal
prioritas daerah.
(15%)
5. Pemerintah
Kabupaten/Kota
memiliki foto
dokumentasi
Tersedianya foto kegiatan pada kriteria 5 0 atau 10
seluruh tahapan Foto
1 dan kriteria 2
kriteria 1 dan
kriteria 2
Jumlah Total
(5%)
BAB I PENDAHULUAN
PROFIL KABUPATEN/KOTA
1. Identitas Kabupaten/kota
2. Gambaran Singkat Kabupaten/Kota
3. Peta Wilayah
1. Pendataan
a. Sosialisasi dan Bimbingan Metrologi Legal
b. Pembuatan Komitmen Kerja dalam rangka
mendukung Pembentukan Daerah Tertib
Ukur
c. Pelayanan Tera dan Tera Ulang
d. Pengawasan
Profil Kabupaten/Kota
1. Identitas Kabupaten/Kota
3. Peta Wilayah
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Pendataan
…
5. Pengawasan
…
C. REKAPITULASI DATA UTTP
1. Data Tabulasi UTTP
5. Grafik
a. Pasar A ...
1 Timbangan Pegas
2 Takaran
4 Neraca
5 Anak Timbangan
6 Ukuran Panjang
TOTAL
b. Pasar B ...
d. Perusahaan
e. dst
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV
PENUTUP