Anda di halaman 1dari 5

REZHA SURYA PRATAMA

2102115120030

RANGKUMAN KULIAH UMUM KEWIRAUSAHAAN

Jumat, 29 September 2017

Bisnis Jempol Stiker

Usaha stiker dengan branding “Jempol” tersebut bermula dari pengamatan pemilik
usaha terhadap operasional hingga omzet dan laba usaha stiker yang lain. Diawali dengan membeli
beberapa stiker kemudian dijual, dan hasil keuntungannya dibelikan stiker lagi lalu dijual kembali,
dan seterusnya. Hal itu berlangsung sampai pemilik memutuskan untuk membeli mesin stiker
sendiri, mencetak sendiri kemudian menjual dan menerima pesanan, hingga pernah mendapatkan
project untuk menyediakan dan memasang kebutuhan stiker untuk kapal, dan gerbong kereta api.
Pemilik usaha menjelaskan bahwa bisnisnya dimulai dari yang kecil hingga yang besar.

Adanya perbedaan antara berbisnis dengan berdagang, bedanya adalah berdagang berarti
menjual barang maupun jasa, dan hasil keuntungannya dibelikan untuk modal berdagan kedepan
dan sisanya dipakai untuk kegiatan asehari-hari. Namun berbisnis berarti menyisihkan sebagian dari
keuntungan untuk perkembangan bisnis di kemudian hari.

Awal perkembangan bisnis akan mengalami jatuh bangunnya sebuah usaha, namun hal
tersebut sangat bergantung dengan siapa yang dapat bersabarm konsisten, dan komitmen dalam
setiap tindakannya. Jadi menjadi pebisnis berarti juga sudah sial menghadapi enak tidaknya, pahit
manisnya, getar getirnya sebuah usaha. Semua orang pasti pernah merasakan kegagalan, selain
pepatah tentang kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, namun ada pula kutipan yang
mengatakan “Habiskanlah jatah gagal kalian semuda mungkin, agar di akhir nanti kelak hanya
tersisa kesuksesan”.

Setelah berusaha semaksimal mungkin dalam berusaha, maka diimbangi dengan ikhtiar. Kita
sama-sama tahu bahwa Allah adalah Maha Pemberi rejeki. Maka mendekatkan diri kepada Allah
adalah salah satu usaha dalam merintis sebuah usaha. Ibadah untuk dipermudah segala urusan
dengan sholat tahajjud, dan untuk bersyukur atas nikmat hidup dan rejeki dengan rajin sholat
dhuha. Perbedaan antar mereka pebisnis yang tidak mendekatkan diri kepada Allah adalah jatuh
bangunnya usaha yang dirintis merupakan sebuah azab dari kemunkaran dirinya, sedangkan pebisnis
yang mendekatkan diri kepada Allah ketika merasakan jatuh bangunnya bisnis, maka sesungguhnya
itu adalah sebuah ujian.
REZHA SURYA PRATAMA
2102115120030

Jumat, 6 Oktober 2017

Bisnis kopi, dan eksportir. Oleh: Agung Kurniawan

Indonesia dikaruniai kekayaan alam yang melimpah luas dari timur ke barat, namun
malangnya, Indonesia miskin dalam sumber daya manusianya, tak banyak dari warga Indonesia yang
bisa mengelola maupun mengolah sendiri kekayaan alam dari hasil tanah Indonesia. Salah satu
contohnya adalah kelapa, ekspor kelapa Indonesia didominasi berupa minyak kelapa, wujud kelapa
dikeringkan, dan kelapa dalam kulit hingga pada tahun 2017 ini Indonesia merupakan negara
terbesar kedua pengekspor minyak kelapa setelah Filipina. Namun sayang, kekayaan alam tersebut
diekspor dalam keadaan mentah, karena hanya sedikit yang dapat mengolahnya sehingga semua
pekerjaan pengolahannya dilakukan oleh negara lain. Hal ini tentu membuka peluang bagi siapa saja
yang ini berbisnis dalam bidang pengolahan kelapa.

Bagaimana bisnis tetap berjalan dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah omzet
dari suatu bisnis. Bagaimana omzet itu dibagi untuk modal selanjutnya, gaji karyawan, keuntungan
pribadi, hingga perkembangan bisnis. Semakin banyak prosentase keuntungan bersih yang
disisihkan untuk perkembangan bisnis termasuk memperluas aset, maka akan semakin baik suatu
bisnis. Contohnya adalah bisnis Go-Jek yang dikabarkan jumlah asetnya mengalahkan aset
perusahaan BUMN.

Menjadi pengusaha berarti menggantungkan diri pada hasil keuntungannya, bisa itu bulanan
atau mungkin tahunan. Untuk bisnis yang jangkanya tahunan, biasanya pebisnis tersebut juga
menerapkan Diversifikasi. Diversifikasi tersebut berupaya untuk tidak menggantungkan kehidupan
hanya pada satu bisnis, apalagi jangka waktunya tahunan. Sehingga pebisnis perlu melakukan
diserfikasi bisnis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, untuk lebih mudah membaginya, biasanya
pebisnis juga memiliki bisnis dengan jangka harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan.

Usaha yang dimulai dari meminjam modal dari bank memang sudah sangat banyak dan
lumrah, namun resikonya bisnis tidak akan dijalani dengan tenang, karena harus memikirkan
membayar tagihan bunga dan hutang pokoknya. Dalam syariat Islam, penambahan jumlah hutang
yang berlipat-lipat (bunga) disebut dengan Riba. Alangkah baiknya dari mulai bisnis dijalankan
pengusaha sudah menjaukan diri dari melakukan riba, dengan cara bergaul atau berkumpul dengan
orang-orang yang juga menjallankan bisnis tanpa harus melakukan praktik riba.
REZHA SURYA PRATAMA
2102115120030

Jumat, 13 Oktober 2017

“Menjadi pemimpin yang diridhai Allah S.W.T”

Oleh: Rasdha Tadjuddin (Ketua MTR Jogja)

Energi yang baik adalah energi positif, itulah mengapa dianjurkan setiap pagi
untuk berpikir hal hal positif dan melakukan tindakan yang positif, karena ketika pagi hari sudah
disambut dengan hal-hal yanag positif, niscaya satu hari penuh pula akan mendapatkan hal yang
positif pula. Ada sebuah program yang bernama WHIFLE (what I Feel Like Expressing), kegiatan
bereskpresi pada awal hari adalah salah satu mengambil sikap dan pandangan yang positif dalam
kehidupan.

Era teknologi sudah semakin maju, tidak ada alasan untuk membuka wawasan seluas-
luasnya. Begitupula dengan beberapa orang yang masih bingung tentang bagaimana dirinya bisa
membuka bisnis dan mendapatkan peluang berbisnis. Pada jaman yang sudah maju ini tentu banyak
hal yang bisa kita dapati, salah satunya dengan metode ATM ( Amati – Tiru – Modifikasi ). Banyak
peluang bisnis yang bisa didapatkan dengan menggunakan metode tersebut bilamana seseorang
bisa dengan cepat menangkap peluang. Dan bagi mereka yang tidak bisa menangkap peluang, diam
bukanlah jawabannya, melainkan menciptakan peluang tersendiri untuk membuka bisnis, itulah y
ang seharusnya ada dalam sudut pandang seorang pebisnis.

Selain metode ATM, juga ada metode ITM ( Identifying Target Marketing ). Metode ini
digunakan pebisnis untuk mengetahui siapa sebenarnya yang akan menjadi target pasarnya, karena
untuk sukses bersaing dengan kompetitor lainnya pebisnis benar-benar harus mendalami target
pasar mereka. Kemudian sebagai korektor dari setiap langkah pebisnis dalam bisnisnya diperlukan
seorang pementor. Terutama untuk memulai bench marking terhadap brand kompetitor lainnya,
karena dengan adanya pementor akan lebih detail menganalisis perkembangan sebuah bisnis.

Sudah banyak pebisnis yang stress akibat tumpukan hutang riba dari bank, ada yang sampai
bangkrut bahkan bunuh diri karena merasa sudah tidak mampu membayar hutang yang kian lama
kian menumpuk. Hutang riba biasanya bermulai saat meminjam uang ke bank pada tahap awal
modal untuk perkembangan bisnis. Ada beberapa cara meminjam uang/modal tanpa harus
beresiko terjerat hutang riba, antar lain:

 Meminjam kepada orang terdekat (orang tua, istri, mertua, saudara, dll).
 Menggunakan uang tabungan pribadi maupun orang terdekat.
 Menjual aset kepemilikan (rumah, mobil, motor, dll.)
 Meminjam kepada Musyarikah/Syirkah (koperasi)

Macam-macam syirkah antara lain:

a. Syirkah ‘Inan.
b. Syirkah ‘Abdan.
c. Syirkah Wujuh.
d. Syirkah Mudharabah.
e. Syirkah Mufawwadhah.
REZHA SURYA PRATAMA
2102115120030

Jumat, 20 Oktober 2017

Sesi 1: oleh Pudjiono ( pemilik warung makan)

Sesi 2: oleh Udin (pemilik warung makan miesosis)

Pikiran yang positif memiliki pengaruh atas apa yang akan dan sedang dikerjakan.
Dalam bisnispun demikian, untuk melakukan dan merintis usaha haruslah diawali dengan pikiran
yang positif, niat yang positif, dan motovasi yang positif, agar apa yang akan dilakukan pun dalam
koridor positif dan hasilnya pun positif.

Mental pun demikian, tidak hanya tindakan yang dipengaruhi, tetapi gaya hidup pun ikut
dipengaruhi. Ada bedanya antara bertahan hidup dengan gaya hidup, bertahan hidup berarti hidup
dengan berkecukupan, sedangkan gaya hidup adalah proses penyesuaian seseorang terhadap
lingkungan pertemanannya, atau dalam kata lain ingin dilihat mewah karena menggunakan barang
barang yang mewah untuk dapat berteman.

Hidup bermewah mewahan saja terkadang dapat membuat hati tidak tenang, apalagi bila
memiliki hutang pula. Hutang yang melilit akibat bunga dari bank menjadikan hidup seperti dikejar-
kejar Riba. Pada era sekarang, penjajahan sudah bukan lagi berupa perbudakan, tetapi penjajahan di
jaman sekarang berupa kartu kredit. Berkredit sama saja dengan berhutang, belum lagi bunganya
yang sama saja dengan riba.

Hidup cukuplah untuk bertahan hidup saja, tidak perlu bermewah-mewahan apalagi sampai
harus berhutang, karena miskin harta boleh, miskin mental jangan. Sebagai seorang pebisnis yang
ingin menjauhkan diri dari hutang riba, maka perlu memberanikan diri untuk berkata tidak..! supaya
kelak dapat berkata yeaahh..!!

Untuk mengawali bisnis bisa dengan meminjam modal kepada keluarga maupun kerabat
terdekat yang sudah mempercayai, kedua bisa dari tabungan pribadi, ketiga bisa dari menjual aset
pribadi.
REZHA SURYA PRATAMA
2102115120030

27 Oktober 2017

“Sukses menjadi magnet rejeki dan magnet people”

Oleh: Agus Rahmadi, Amd., RO., SE. (owner diamond optic)

Menjadi makhluk, berarti menjadi ciptaan dari penciptaNya (Khaliq). Lalu apa tujuan
dari penciptaan manusia? Dalam Al-quran disebutkan bahwa tujuan penciptaan manusia adalah
untuk beribadah kepada Allah S.W.T, “Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya’budun ” (“Aku (Allah)
tidak menciptakan Jin dan Manusia kecuali Aku ciptakan agar mereka menyembah kepada Ku ”).

Allah S.W.T. memiliki sifat “Rahman”. Dalam kitab Tafsir Al-munir karangan K.H. Ahmad rifa’i
Arief, kata Rahman dalam basmalah menunjukkan bahwa Allah adalah Maha pemberi Rahmat, jadi
Allah tidak hanya menciptakan makhluk-makhluk saja, melainkan Dia juga menurunkan rejeki
kepada manusia tanpa terkecuali.

“Dia-lah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi
minuman dan sebahagiannya menyuburkan tumbuh-tumbuhan, yang (pada tempat tumbuhnya)
kamu menggembalakan ternakmu. (QS. 16:10) Dia menumbuhkan bagimu dengan air hujan itu
tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. 16:11). Dan
Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu
ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya), (QS. 16:12) dan Dia
(menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untukmu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang mengambil pelajaran. (QS. 16:13)”. (An-Nahl: 10-13)

Sering kali beberapa orang merasa doanya tidak pernah dikabulkan oleh Allah, merasa
rejekinya tidak lancar. Padahal sudah berdoa kepadaNya. meskipun Allah memberikan rejeki kepada
setiap manusia, tetapi ada beberapa yang rejekinya tidak lancar, demikian disebabkan karena
adanya perisai rejeki yang menghalangi datangnya rejeki kepada orang tersebut. Perisai rejeki yang
dimaksud antara lain:

 Dosa (termasuk riba).


 Memiliki Hutang.
 Memiliki prasangka buruk.

Menjadikan diri sebagai magnet rejeki dan magnet people tidak hanya menjauhi perisai-
perisai rejeki saja, tapi juga ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencapainya, antara lain:

 Memahami prinsip dunia kuantum


 Positive thinking
 Positive feeling
 Positive motivation

Anda mungkin juga menyukai