Biografi Pahlawan
Biografi Pahlawan
Agama : Islam
Datuk Makhudum Sati datang ke Aceh pada abad ke 18 ketika kesultanan Aceh diperintah
oleh Sultan Jamalul Badrul Munir. Oleh sebab itu, Ayah dari Cut Nyak Dhien merupakan
keturunan Minangkabau. Ibu Cut Nyak Dhien adalah putri uleebalang Lampagar.
Pada masa kecil Cut Nyak Dhien, Ia memperoleh pendidikan agama (yang dididik oleh orang
tua ataupun guru agama) dan rumah tangga (memasak, melayani suami, dan yang
menyangkut kehidupan sehari-hari yang dididik baik oleh orang tuanya). Banyak laki-laki
yang suka pada Cut Nyak Dhien dan berusaha melamarnya. Pada usia 12 tahun, ia sudah
dinikahkan oleh orang tuanya pada tahun 1862 dengan Teuku Ibrahim Lamnga, putra dari
uleebalang Lamnga XIII. Namun pada tahun 1878 Teuku Ibrahim Lamnga suami dari Cut
Nyak Dhien tewas karena telah gugur dalam perang melawan Belanda di Gle Tarum pada
tanggal 29 Juni 1878.
Meninggalnya Ibrahim Lamnga membuat duka yang mendalam bagi Cut Nyak Dhien. Tidak
lama setelah kematian Ibrahim Lamnga, Cut Nyak Dhien dipersunting oleh Teuku Umar pada
tahun 1880.
Teuku Umar adalah salah satu tokoh yang melawan Belanda. Pada awalnya Cut Nyak Dhien
menolak, tetapi karena Teuku Umar memperbolehkannya ikut serta dalam medan perang, Cut
Nyak Dhien setuju untuk menikah dengannya pada tahun 1880. Mereka dikaruniai anak laki-
laki yang diberi nama Cut Gambang. Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, ia bersama
Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda.
2. Pangeran Antasari
Nama : Pangeran Antasari
Lahir : 1797, Banjar, Kalimantan Selatan
Meninggal : 11 Oktober 1862 Bayan Begok,
Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, (umur
53)
Makam : Taman Makam Perang Banjar, Banjarmasin
Ayah : Pangeran Masud bin Pangeran Amir
Ibu : Gusti Khadijah binti Sultan Sulaiman
3. Ir. Soekarno
Lahir: Surabaya, 6 Juni 1901
Wafat: Jakarta, 21 Juni 1970
Dimakamkan: Kota Blitar, Jawa Timur
Kebangsaan: Indonesia
Anak-anak:
Pasangan/Istri:
Siti Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi
Soekarno, Haryati, Yurike Sanger, Heldy Djafar
Pendidikan:
Sekolah Dasar Bumi Putera
HBS (Hoogere Burger School)
Technische Hoogeschool, sekarang ITB
Penghargaan:
5. Ki Hajar Dewantara
Nama Asli : Raden Mas Soewardi Soerjaningrat
Lahir : 2 Mei 1889, Kota Yogyakarta, Indonesia
Meninggal : 28 April 1959, Kota Yogyakarta, Indonesia
Makam : Taman Wijaya Brata
Pendidikan : School tot Opleiding van Indische Artsen
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Pada tahun 1922 Ki Hajar Dewantara mendirikan perguruan Taman Siswa. Dia melihat
bahwa pergerakan politik saja tidak cukup untuk menghapus kolonialisme. Lewat taman
siswa inilah dikenal metode dan konsep pendidikan nasional, yaitu konsep Among Sistem
(Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani).
Untuk menghormati jasanya dibidang pendidikan, pada tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai
Hari Pendidikan Nasional. Selain itu, ia juga diberi gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Selain di dunia pendidikan, dia juga merintis penerbitan majalah Hindia Poetra. Dan
berjuang melalui tulisannya yang amat tajam menentang pemerintah kolonial. Berdasarkan
SK Presiden RI No. 305/1959, Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai Pahlawan
Kemerdekaan Nasional.
Keadaan dan Potensi Wilayah Kota Tebing Tinggi
No Aspek Uraian
Luas dan Letak 38.438 Km2 atau sekitar 3.843,8 Ha terdiri dari 5 Kecamatan
1.
Wilayah dan 35 Kelurahan
sebanyak 156.815.00 jiwa dengan kepadatan penduduk 3,71
2. Jumlah Penduduk
Jiwa/Km2
3. Kekayaan Alam Di bidang pertanian,seperti : Sawit, Kelapa dan Karet
Rata-rata pendapatan perkapita penduduk Kota Tebing
Tinggi di tahun 2009 adalah Rp 641.852 perbulan. Walau
tidak naik secara signifikan, angkanya naik sedikit lebih
4. Pendapatan
tinggi dibandingkan angka pendapatan perkapita di tahun
2008, yang sebesar Rp 612.903 perbulan dan tahun 2007
yang masih sebesar Rp 584.857 perbulan.
Realisasi penerimaan Pajak Bumi Bangunan (PBB) Kota
5. Perolehan Pajak Tebingtinggi untuk tahun 2015 tercatat sebesar Rp 4,953
miliar atau 99,07%
Bantuan seperti kelompok usaha bersama, bantuan kepada
6. Kesejahteraan Sosial
warga miskin dengan peningkatan usaha ekonomi produktif.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
No Isi Uraian
Otonomi Daerah adalah hak wewenang kewajiban
Arti otonomi daerah dan daerah daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
1.
otonomi urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Menurut Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, desentralisasi dimaknai sebagai
penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah
kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Menurut Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, dekonsentrasi didefinisikan
Arti desentralisasi,dekosentrasi,
2. sebagai pelimpahan wewenang pemerintahan oleh
tugas perbantuan
Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah
dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.
Menurut Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, Tugas Pembantuan adalah
penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa
dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota
dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten kota
kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
Adapun tujuan pemberian otonomi daerah adalah
sebagai berikut