Anda di halaman 1dari 93

oleh

Mastuki, S.Si., M.Si.

1
MUATAN LISTRIK
batang karet yang digosokkan pada bulu,
kemudian didekatkan pada dua bola kecil ringan
yang digantung pada tali, ternyata kedua bola itu
mula-mula ditarik oleh karet dan beberapa detik
kemudian ditolak.
Gejala-gejala di atas dapat diterangkan dengan
mudah dengan konsep muatan listrik.
Benyamin Franklin menamakan muatan yang
ditolak oleh karet yang digosok dengan bulu, yaitu
muatan negatif. Sebaliknya muatan yang ditolak
oleh gelas yang digosok dengan kain sutra, yaitu
muatan positif.
2
MUATAN LISTRIK
Thomas (1896) menemukan elektron
Millikan (1909) dengan cermat mengukur muatan
elektron, ternyata muatan apapun selalu
merupakan kelipatan bulat dari elektron.
Goldstein (1886) menemukan sinar kanal, dan
Thomson berhasil secara cermat dapat mengukur
besar muatan sinar kanal, ternyata terdiri dari
partikel-partikel yang bermuatan sama dengan
besar muatan elektron tetapi tandanya
berlawanan, partikel ini dinamakan proton.
MUATAN LISTRIK
Bohr (1912) mempostulatkan bahwa atom Hidrogen
terdiri dari inti dikelilingi elektron yang berputar
menurut lintasan bentuk lingkaran tertentu, besarnya
muatan positif pada inti sama dengan besar muatan
negatif elektron.
Jika atom kehilangan satu atau lebih elektron, maka
atom itu dinamakan ion positif, sebaliknya jika atom
menerima satu atau lebih elektron, maka atom atom itu
dinamakan ion positif. Proses atom kehilangan atam
menerima elektron dimanakan ionisasi.
Bahan-bahan dapat dibagi menjadi bahan yang memuat
elektron-elektron bebas, dinamakan konduktor. Dan
bahan-bahan yang elektron-elektronnya terikat erat
dalam atom, dinamakan isolator (dielektrika).
HUKUM COULOMB

dengan

Coulomb (1784) melakukan penyelidikan secara kuantitatif tentang


gaya-gaya partikel bermuatan oleh partikel bermuatan yang lain,
dan mendapatkan bahwa “gaya tarik menarik atau tolak menolak
antara partikel bermuatan berbanding langsung/lurus dengan
perkalian besar muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antar kedua muatan tersebut”.
HUKUM COULOMB
Hukum Coulomb dengan notasi
vektor adalah

dengan
HUKUM COULOMB
Contoh.
Muatan -10-4 C, muatan 10-5 C, dan muatan 10-6 C, terletak
pada koordinat berturut-turut (1,0,1), (2,0,0), dan (0,1,4).
Tentukan gaya pada muatan -10-4 C, koordinat dinyatakan
dalam meter?
MEDAN LISTRIK

Kuat Medan Listrik oleh n Muatan Titik


MEDAN LISTRIK
Contoh.
1. Diketahui muatan 10-8 C terletak pada koordinat
(3,2,4). Tentukan kuat medan listrik di P yang
koordinatnya (4,7,6), jika koordinat dinyatakan dalam
meter?
2. Diketahui muatan -10-8 C terletak pada titik dengan
koordinat (1,2,1), muatan 10-9 C pada koordinat (2,1,1),
sedang titik P dengan koordinat (3,2,3). Tentukan kuat
medan listrik di P, jika semua koordinat di atas
dinyatakan dalam meter.
oleh
Mastuki, S.Si., M.Si.
POTENSIAL LISTRIK
Seperti halnya medan gaya gravitasi, medan
gaya Coulomb juga merupakan medan gaya
Konservatif.
Terdapat fungsi potensial skalar untuk medan
gaya yang bersifat konservatif.
Untuk gaya konservatif, usaha yang dilakukan
dari suatu tempat ke tempat lain hanya
bergantung pada posisi awal dan akhir.
POTENSIAL LISTRIK
•Merupakan usaha yang diperlukan untuk
memindahkan muatan sebesar 1 satuan dari
tempat tak terhingga ke tempat tertentu.
•Dapat pula didefinisikan sebagai energi
potensial listrik per satuan muatan
•Secara matematis dapat ditulis:
POTENSIAL LISTRIK
Apabila terdiri dari beberapa muatan, maka
besarnya potensial listrik merupakan jumlah
keseluruhan potensial listrik dari masing-masing
muatan.
Contoh
Tiga partikel berada pada
posisi seperti pada
Gambar. Muatan masing-
masing partikel adalah
q1 = 2 µC, q2 = 4 µC, dan
q3 = -5 µC. Tentukan
potensial listrik di titik P?
KAPASITOR
• Merupakan perangkat yang dapat menyimpan
energi dalam medan listrik.
• Umumnya terbentuk dari dua buah konduktor.
• Proses pengisian kdilakukan dengan
menghubungkan dengan beda potensial.
• Muatan yang tersimpan berbanding lurus
dengan beda potensial yang diberikan.
KAPASITANSI
Konstanta kesebandingan menyatakan kapasitas
(kapasitansi) dari kapasitor untuk menyimpan
muatan.

Kapasitansi kapasitor menyatakan kemampuan


kapasitor dalam menyimpan muatan listrik.
Kapasitor Pelat Sejajar
• Merupakan bentuk kapasitor yang paling
sederhana.
• Terdiri dari dua pelat konduktor sejajar dan
dipisahkan oleh lapisan isolator
Kapasitor Pelat Sejajar
Diperbesar dengan :
• Memperbesar luas pelat
• Memperkecil jarak antar pelat
• Menggunakan bahan dielektrik
Kapasitor Bola Konduktor
Satu Bola Konduktor Dua Bola Konduktor Konsentris
Kapasitor Dua Silinder Konsentrik
RANGKAIAN KAPASITOR
Rangkaian Seri
• Muatan yang terdapat
pada masing-masing
kapasitor besarnya
sama.
• Jumlah tegangan pada
n kapasitor sama
dengan tegangan total.
RANGKAIAN KAPASITOR
Rangkaian Paralel
• Muatan total n kapasitor
sama dengan jumlah
muatan masing-masing
kapasitor.
• Tegangan yang terdapat
pada masing-masing
kapasitor besarnya sama
dengan tegangan total
rangkaian
ENERGI KAPASITOR
Besarnya energi listrik yang tersimpan dalam
kapasitor sama dengan usaha yang dilakukan
untuk memindahkan muatan listrik dari sumber
tegangan ke dalam kapasitor tersebut.
Contoh 1
• Tiga buah kapasitor dengan kapasitansi sama,
masing-masing 1 mF. Tulislah semua susunan
yang mungkin bagi tiga kapasitor tersebut
dan hitung kapasitansi pengganti masing-
masing susunan tersebut.
Contoh 2
• Bahan dengan konstanta
dielektrik κ = 50 ditempatkan di
antara dua pelat logam sejajar
yang terpisah sejauh 0,1 mm.
Luas masing-masing pelat
adalah 5 cm2 . Tentukan
kapasitansi kapasitor yang
dihasilkan. Dan berapa
kapasitansi jika bahan dielektrik
dikeluarkan dari posisi antar dia
pelat?
Contoh 3
Lima buah kapasitor tersusun
seperti pada gambar. Tentukanlah:
a. Kapasitansi total
b. Energi yang tersimpan padda
rangkaian kapasitor tersebut
c. Muatan total Muatan pada C4
dan C5
oleh
Mastuki, S.Si., M.Si.
ARUS LISTRIK
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang
disebabkan dari pergerakan elektron-elektron,
mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik
tiap satuan waktu.
Arus listrik dapat diukur dalam satuan
Coulomb/detik atau Ampere
Secara umum, arus listrik yang mengalir pada
suatu waktu tertentu adalah
RESISTIVITAS DAN KONDUKTIVITAS
•Resistivitas adalah kemampuan suatu bahan
untuk menahan arus listrik.
•Konduktivitas adalah kebalikan dari Resistivitas,
yakni kemampuan suatu bahan untuk
menghantarkan arus listrik.
•Secara matematis dapat ditulis:

Dengan : ρ adalah Resistivitas


σ adalah Konduktivitas
HAMBATAN KAWAT PENGHANTAR
Besar hambatan suatu kawat penghantar:
1. Sebanding dengan panjang kawat
penghantar. artinya makin panjang
penghantar, makin besar hambatannya.
2. Bergantung pada jenis bahan kawat
(sebanding dengan hambatan jenis kawat).
3. berbanding terbalik dengan luas penampang
kawat, artinya makin kecil luas penampang,
makin besar hambatannya.
HAMBATAN KAWAT PENGHANTAR
Jika panjang kawat dilambangkan ℓ, hambatan
jenis ρ, dan luas penampang kawat A. Secara
matematis, besar hambatan kawat dapat
ditulis :
Dengan
R = hambatan kawat (Ω)
ρ = hambatan jenis (Ωm)
l = panjang kawat (m)
A = luas penampang (m2)
HUKUM OHM
Hukum dasar yang menyatakan hubungan antara Arus
Listrik (I), Tegangan (V) dan Hambatan (R).
bunyi dari Hukum Ohm adalah :
“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah
penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus
dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan
kepadanya dan berbanding terbalik dengan
hambatannya (R)”
Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan
menjadi :
RANGKAIAN HAMBATAN
Rangkaian Seri
• Arus yang mengalir
pada masing-masing
hambatan besarnya
sama.
• Jumlah tegangan pada
n hambatan sama
dengan tegangan total.
RANGKAIAN HAMBATAN
Rangkaian Paralel
• Arus total n hambatan
sama dengan jumlah
arus pada masing-
masing hambatan.
• Tegangan yang terdapat
pada masing-masing
hambatan besarnya
sama dengan tegangan
totalnya.
HUKUM KIRCHHOFF
• Untuk menganalisis arus dan tegangan dalam
rangkaian.
• Hukum Kirchhoff terdiri dari 2 bagian yaitu
1. Hukum Kirchhoft 1.
2. Hukum Kirchhoff 2.
HUKUM KIRCHHOFF 1
•Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff
yang berkaitan dengan dengan arah arus dalam
menghadapi titik percabangan.
•Bunyi Hukum Kirchhoff 1 adalah:
“Arus Total yang masuk melalui suatu titik
percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama
dengan arus total yang keluar dari titik
percabangan tersebut”
HUKUM KIRCHHOFF 2
•Hukum Kirchhoff 2 merupakan Hukum Kirchhoff
yang digunakan untuk menganalisis tegangan
(beda potensial) komponen-komponen elektronika
pada suatu rangkaian tertutup.
•Bunyi Hukum Kirchhoff 2 adalah:
“Total Tegangan (beda potensial) pada suatu
rangkaian tertutup adalah nol”
HUKUM KIRCHHOFF 2
•Bunyi Hukum Kirchhoff 2(yang lain) adalah:
“Di dalam suatu rangkaian tertutup (loop)
jumlah aljabar dari gaya gerak listrik dengan
besarnya penurunan tegangan adalah sama
dengan nol”
Contoh 1
• Perhatikan gambar di bawah ini! Dari rangkaian
tersebut, tentukanlah

a. Hambatan pengganti rangakaian


b. Arus yang melalui rangkaian
c. Beda potensial antara kedua ujung resistor 4 Ω
d. Beda potensial antara kedua ujung resistor 16 Ω
e. Kuat arus yang melalui resistor 8 Ω.
Contoh 2
• Perhatikan gambar di samping.
Kemudian tentukan kuat arus
yang mengalir melalui
rangkaian
Contoh 3
• Perhatikan Gambar di atas, Diketahui
ε1 = 16 V
ε2 = 8 V
ε3 = 10 V
R1 = 12 ohm
R2 = 6 ohm
R3 = 6 ohm
Jika hambatan dalam sumber tegangan
diabaikan, berapa kuat arus yang melalui
R2?
MEDAN MAGNET
• Medan magnet dapat dirasakan atau ada di
sekitar kutub magnet.
• Apabila ada kutub magnet lain dalam medan
medan magnet maka akan ada gaya interaksi
magnetik atau gaya magnet.
• Medan magnet dapat timbul dari bahan-
bahan dari alam yang mempunyai
sifat kemagnetan atau bisa juga ditimbulkan
oleh arus listrik.
MEDAN MAGNET
• tokoh terkenal yang melakukan peneletian
tentang medan magnet adalah Hans Christian
Oersted (1777-1851).
• Oersted merupakan orang pertama yang dalam
percobaannya mengetahui terjadinya medan
magnet oleh arus listrik.
• Gaya magnet ini dalam aplikasinya banyak
digunakan sebagai dasar dalam mengubah energi
listrik menjadi enegi mekanik. Misalkan dalam
pembuatan motor listrik, pembuatan generator.
INDUKSI MAGNET
• Pada suatu titik ada medan magnet bila
muatan yang bergerak pada titik tersebut
mengalami gaya magnet
• Medan magnet ini dikenal juga sebagai induksi
magnet.
• Induksi magnet dapat dilukiskan sebagai garis-
garis yang arah singgungnya pada setiap titik
pada garis-garis induksi magnet menunjukkan
arah vektor induksi magnet di titik-
titik tersebut.
INDUKSI MAGNET
• Induksi magnetik
pada batang
magnet akan
muncul
seprti diperlihat-
kan dalam Gambar
11.2
GARIS MEDAN MAGNET
Video
FLUKS MAGNET
• Banyaknya garis-garis induksi
magnet yang melalui satuan
luas bidang dinyatakan
sebagai besar induksi magnet
di titik tersebut.
• Banyaknya garis-garis gaya
dinamakan fluks magnet
• Sedang banyaknya garis-garis
induksi magnet persatuan
luas dinamakan rapat fluks
magnet (B).
FLUKS MAGNET
• Dalam sistem MKS
--> satuan fluks magnet adalah Weber (W)
--> satuan rapat fluks magnet adalah
Weber/m2 (W/m2) atau Tesla (T).
• Dalam sistem CGS
--> satuan fluks magnet adalah Maxwell (M)
--> satuan rapat fluks magnet adalah
Maxwell/cm2 (M/cm2) atau Gauss (G).
• Hubungan satuan sistem MKS dan sistem CGS
adalah 1 T = 104 G.
Contoh soal
• Medan magnet menembus bidang empat
persegi panjang ukuran 20 cm x 25 cm secara
tegak lurus terhadap bidang. Fluks magnet
serba sama pada seluruh bidang adalah
sebesar 104 Weber. Tentukan rapat fluks
magnet dalam sistem MKS/SI.
Penyelesaian
MEDAN MAGNET OLEH ARUS LISTRIK
• Percobaan yang dilakukan Oersted yaitu
mengamati jarum kompas yang diletakkan di
bawah kawat yang dilalui arus listrik.

Hubungan arus listrik


dan medan magnet
dinyatakan oleh Biot
Savart, yang kemudian
dikenal dengan Hukum
Biot Savart
MEDAN MAGNET OLEH
KAWAT LURUS BERARUS
Induksi magnet di P yang
berjarak r dari kawat berarus
adalah:
• berbanding lurus dengan
kuat arus I
• berbanding lurus dengan
elemen dx
• berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak
• arah induksi magnet
tersebut tegak lurus dengan
bidang yang melalui elemen
arus dari titik P
MEDAN MAGNET OLEH
KAWAT LURUS BERARUS
• Induksi magnet oleh kawat
arus lurus Untuk menghitung
induksi magnet di P oleh
kawat lurus berarus dapat
diguna pendekatan secara
integral.
• Induksi magnet di titik P oleh
kawat yang tak berhingga
panjang adalah
MEDAN MAGNET OLEH KAWAT LURUS BERARUS

• Induksi magnet oleh kawat


dengan yang panjangnya
tertentu
MEDAN MAGNET OLEH
KAWAT MELINGKAR BERARUS
• Pada sebuah kawat berarus
melingkar akan ada induksi magnet
yang arahnya seperti diperlihatkan
pada Gambar.
• Tampak bahwa pada tepi kawat
arah induksinya melingkari kawat
dan makin ke tengah radius
lingkarannya semakin besar.
• makin besar radius kawat berarus
maka radius arah induksi magnet
dipusat lingkaran juga semakin
besar.
MEDAN MAGNET OLEH
KAWAT MELINGKAR BERARUS
• Medan magnet pada
sumbu lingkaran kawat
berarus pada jarak x dari
pusat lingkaran dan berjari-
jari R adalah

• Pada pusat lingkaran kawat


berarus, berari x = 0
MEDAN MAGNET OLEH SOLENOIDA
• Suatu solenoida dibayangkan
sebagai suatu silinder yang dililiti
kawat arus berbentuk lingkaran,
masing-masing lingkaran tegak
lurus sumbu silinder,
• Solenoida dengan jumlah
N, panjangnya L, jumlah
lilitan pesatuan panjang n= N/ L.
• Untuk solenoid yang panjang tak
berhingga, maka induksi manet
ditengah-tengah solenoid
sepanjang solenoid adalah
MEDAN MAGNET OLEH TOROIDA
• Suatu toroida adalah bangun
berbentuk seperti ban
yang dililiti dengan kawat
sedemikian hingga tiap lilitan
berbentuk lingkaran
• Toroida dianggap seperti
solenoida sangat panjang
yang dilengkungkan sehingga
ujung-ujungnya berimpit
• Medan magnet pada Toroida
dapat dinyatakan sebagai
GERAK MUATAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET

• Gerak muatan listrik dalam medan magnet


sangat penting dalam pemakaian sehari-hari.
• misalkan gerak elektron pada tabung sinar
katoda, gerak pertikel bermuatan dalam
siklotron, gerak elektron yang diproyeksikan
dalam layar televisi, gerak ion dalam
spektrograf massa dan sebagainya.
GERAK MUATAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET

Ditinjau muatan positif q


bergerak dengan kecepatan
v dalam medan magnet
yang induksi magnetnya B,
maka:
• Muatan +q akan
mengalami gaya FB yang
arahnya diperlihatkan
pada gambar di samping
GERAK MUATAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET

• Besarnya gaya magnet


adalah

• Dalam notasi vektor gaya


tersebut dapat ditulis
sebagai
GERAK MUATAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET

• Jika yang bergerak adalah muatan negatif,


arah gaya sebaliknya dengan arah gaya pada
muatan positif.
• Gaya magnet pada muatan yang bergerak ini
dinamakan Gaya Lorentz.
• Gaya Lorentz selalu bergerak tegak lurus arah
kecepatan dan juga tegak lurus induksi
magnet.
• Gaya Lorentz hanya ada jika arah kecepatan
tidak sejajar arah medan magnet.
GERAK MUATAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET

• Suatu muatan positif


bergerak dalam medan
magnet serba sama seperti
diperlihatkan pada Gambar.
Arah kecepatan tegak lurus
arah medan magnet.
• gaya magnet tersebut
hanya mengubah arah
gerak (arah kecepatan)
GERAK MUATAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET

• Percepatan yang ada


adalah percepatan
sentripetal
GERAK MUATAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET

• Akibat bergerak dalam


medan magnet, lintasan
gerakan partikel bermuatan
adalah berbentuk linkaran,
maka kecepatan anguler
muatan adalah

• Periode getarnya
KUMPARAN DALAM MEDAN MAGNET
• Sebelum membicarakan pengaruh medan
magnet pada kumparan yang dilalui arus,
dibicarakan dahulu pengaruh medan magnet
pada kawat yang dilalui arus listrik.
KUMPARAN DALAM MEDAN MAGNET

Untuk kawat sepanjang L, jumlah


partikel dalam kawat adalah

Gaya yang bekerja pada kawat


sepanjang L adalah

Dikenal dengan Gaya Lorenz


ARAH GAYA LORENZ
• Digunakan kaidah tangan kanan

a. Ibu jari menyatakan arah arus listrik (I)


b. Keempat jari lainnya menyatakan arah medan magnet
(B)
c. Telapak tangan nenyatakan arah gaya Lorenz (F)
Contoh 1
• Kawat yang panjangnya 10 m ditempatkan
dalam medan magnet yng kuat medannya 0,01 T.
Bagian kawat yang dikenai medan magnet hanya
sepanjuang 10 cm, Arahj arus kawat terhadap
medan magnet membenrutk sudut 30o. Berapa
besar gaya yang bekerja pada kawat?
Contoh 2
• Sebuah partikel yang mempunyai massa 200 miligram
dan membawa muatan 2 × 10-8 coulomb daitembakkan
tegak lurus dan horizontal pada medan magnet serba
sama yang horizontal dengan kecepatan 5 × 104 m/s.
Jika partikel itu tidak mengalami perubahan arah,
tentukan kuat medan magnet.
Contoh 3
• Berapa percepatan sebuah model pesawat yang
memiliki massa 175 g dan membawa muatan 18
C ketika bergerak dengan laju 1,8 m/s pada jarak
8,6 cm dari suatu kawat yang sedang dialiri arus
30 A? arah pesawat sama dengan arah kawat.
Contoh 4
• Sebuah jarum kompas diletakkan 20 cm di selatan
sebuah kawat lurus vertikal yang memiliki arus 30
A ke arah bawah. Kemanakah jarum kompas
mengarah? Anggap kompponen horizontal
medan magnet bumi padda posisi jarum kompas
adalah 0,45 X 10-4 T dan sudut deklinasi adalah 00
Contoh 4
Karena sudut deklinasi adalah 00 , maka arah
jarum kompas tepat mengarah ke kutub utara.
latihan
1. Sebuah kawat tembaga 10-gauge (diameter 2,6 mm) dialiri arus
50 A. Berapa kuat medan magnet di permukaan kawat?
2. Kuat medan magnet pada jarak 88,0 cm dari kawat lurus
panjang adalah 7,30 µT. Cari arus yang mengalir pada kawat
3. Sebuah jarum kompas menyimpang ke timur dari arah utara
sebesar 20o. Namun jika jarum tersebut ditempatkan 8,0 cm di
sebelah timur sebuah kawat berarus listrik maka sudut
penyimpangannya terhadap arah utara 55o. Berapa besar dan
ke mana arah arus dalam kawat? (Besar medan magnet di
tempat tersebut adalah 0,50 × 10 -4 T dan memiliki sudut
inklinasi 0o)
4. Sebuah elektron bergerak sejajar dengan kawat lurus berarus
10 A pada jarak 2 cm dengan kecepatan 4 x 105 m/s. tentukan
besar gaya Lorenz yang dialami oleh elektron.
Sifat Magnet dari Suatu Bahan
• Bahan magnetik (feromagnetik), yaitu bahan
yang dapat ditarik magnet dengan kuat.
Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.
Sifat Magnet dari Suatu Bahan
Bahan non magnetik
• Paramagnetik yaitu bahan yang ditarik lemah
oleh magnet.
Contoh: alumunium, magnesium, wolfram,
platina dan kayu
• Diamagnetik yaitu bahan yang ditolak oleh
magnet.
Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng,
garam dapur.
Magnet Buatan
Magnet buatan (artificial magnet) dapat dibuat dari
bahan-bahan feromagnetik seperti Kobalt, paduan baja
dengan nikel, dll.
• Dengan cara menggosok;
Caranya adalah menggosok-gosokan magnet pada
bahan yang akan dijadikan magnet dengan arah yang
sama (tidak boleh bolak-balik) sampai menjadi magnet.
• Menggunakan arus listrik;
Caranya adalah melilitkan kawat yang dialiri arus listrik
searah pada bahan yang akan dijadikan magnet. Dalam
hal ini kuat medan magnet yang terjadi akan
ditentukan oleh banyaknya lilitan dan kuat arus yang
mengalir.
Aurora
• fenomena alam yang menyerupai
pancaran cahaya yang menyala-nyala pada
lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai
akibat adanya interaksi antara medan
magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan
partikel bermuatan yang dipancarkan oleh
Matahari
PENEMUAN FARADAY

Dalam percobaan Faraday, ia menemukan


bahwa besarnya tegangan induksi ini
bergantung pada tiga faktor lain, yaitu:
1. Jumlah lititan kumparan. Makin banyak
lilitan kumparan, makin besar tegangan
induksi yang dihasilkan.
2. Kecepatan gerakan magnet. Makin cepat
gerakan magnet, makin besar pula
tegangan induksi yang dihasilkan.
3. Jumlah garis gaya magnet. Makin banyak
garis gaya magnet, makin besar tegangan
induksi yang dihasilkan.
HUKUM FARADAY
“Arus listrik dapat dimunculkan dari sebuah
magnet dengan cara menggerak-gerakkan
sebuah kawat pada medan magnetnya atau
dengan cara memasukkan dan mengeluarkan
magnet ke dalam suatu kumparan kawat.”

• Beberapa alat yang menggunakan prinsip


kerja hasil percobaan Faraday, di antaranya
adalah generator dan transformator.
HUKUM FARADAY
GGL Induksi adalah beda
potensial yang terjadi pada
ujung-ujung kumparan
karena pengaruh induksi
elektromagnetik.
HUKUM FARADAY
Contoh
• Sebuah kumparan dengan 6.000 lilitan, terjadi
perubahan fluks magnetik 1.200 Wb selama
selang waktu 2 sekon. Hitunglah besar ggl
induksinya!
Penyelesian
HUKUM LENZ
• hukum Faraday menunjukkan bahwa
ggl induksi dan perubahan fluks
memiliki tanda aljabar yang
berlawanan. Ini memiliki interpretasi
fisik yang sangat nyata yang telah
datang untuk dikenal sebagai Hukum
Lenz.
“Polaritas ggl induksi adalah sedemikian
rupa sehingga cenderung menghasilkan
arus yang menimbulkan fluks magnet
melawan perubahan fluks magnetik
melalui daerah tertutup oleh rangkaian
arus tertutup.”
DINAMO FARADAY
• Dinamo Faraday terdiri dari
suatu cakram penghantar
dengan jejari dalam ra dan
jejari rb, yang berputar
terhadap sumbunya dengan
kecepatan sudut ω.
• Induksi magnet B arahnya
tegak bidang gambar
menjauhi pembaca.
INDUKTANSI DIRI
• merupakan sifat sebuah rangkaian listrik atau komponen
yang menyebabkan timbulnya ggl di dalam rangkaian
sebagai akibat perubahan arus yang melewati rangkaian
(self inductance) atau akibat perubahan arus yang
melewati rangkaian tetangga yang dihubungkan secara
magnetis (induktansi bersama atau mutual inductance).
Induktansi diri L Energi yang Tersimpan

,Dalam volt

,Dalam H
TRANSFORMATOR
komponen elektronika yang berfungsi untuk menaikkan/
menurunkan tegangan AC. Prinsip kerjanya adalah
sebagai berikut:
1. Kumparan primer dihubungkan pada sumber
tegangan yang akan diubah besarnya. Tegangan
primer merupakan tegangan bolak-balik, sehingga
besar dan arahnya selalu berubah-ubah.
2. Dalam inti besi timbul medan magnet yang besar dan
arahnya berubah-ubah pula. Perubahan medan
magnet ini menginduksi tegangan bolak-balik pada
kumparan sekunder, sehingga besarnya tegangan
pada kumparan sekunder berbeda dengan besarnya
tegangan mula-mula (pada kumparan primer).
TRANSFORMATOR
Hubungan antara tegangan, kuat arus dan
jumlah lilitan pada kumparan primer dan
sekunder dirumuskan :

Dengan:
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Ip = kuat arus primer (A)
Is = kuat arus sekunder (A)
JENIS TRANSFORMATOR
• Transformator Penaik Tegangan (Step-up)
1. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih kecil dari
lilitan kumparan sekunder (Np < Ns)
2. Tegangan primer selalu lebih kecil dari tegangan
sekunder (Vp < Vs)
3. Kuat arus primer selalu lebih besar dari kuat arus
sekunder (Ip > Is)
• Transformator Penurun Tegangan (Step-down)
1. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih besar dari
lilitan kumparan sekunder (Np > Ns)
2. Tegangan primer selalu lebih besar dari tegangan
sekunder (Vp > Vs)
3. Kuat arus primer selalu lebih kecil dari kuat arus
sekunder (Ip < Is)
EFISIENSI TRANSFORMATOR

Dengan:
Wp = energi primer (Joule)
Ws = energi sekunder (Joule)
Pp = daya primer (Watt)
Ps = daya sekunder (Watt)
LATIHAN
1. Sebuah kumparan terdiri dari 200 lilitan kawat memiliki ketahanan
total 2 Ω. Setiap sisinya merupakan persegi sisi 18cm, dan medan
magnetik seragam diarahkan tegak lurus terhadap bidang kumparan.
Jika medan berubah secara linear dari 0 hingga 0,50 T pada 0,80 s,
berapa besarnya ggl induksi di kumparan selama medan berubah-
ubah?
2. Sebuah trafo step-up mengubah tegangan 25 volt menjadi 250 volt.
Jika efisiensi trafo itu 80% dan kumparan sekundernya dihubungkan
dengan lampu 250 volt 50 watt, tentukan arus dalam kumparan
primer?
3. Jika arus di dalam kumparan 120 mH berubah dari 25,0 A menjadi 10,0
A dalam waktu 350 ms, berapa besar ggl induksi yang dihasilkan ?
LATIHAN
4. Sebuah trafo pada radio portable di rumah menurunkan tegangan dari
220 V menjadi 9 V. Kumparan sekunder mengandung 30 lilitan. Berapa
lilitan yang ada dalam kumparan sekunder?
5. Suatu koil induktor mempunyai kumparan tunggal dengan 400 lilitan.
Ketika induktor dilalui arus 5 A, menghasilkan fluks magnetik 10-3 Wb.
Tentukan:
a) Koefisien induksi diri dari induktor.
b) Tenaga yang tersimpan dalam induktor.

Anda mungkin juga menyukai