02 Kunci Jawaban Dan Pembahasan Kimia 12 KTSP PDF
02 Kunci Jawaban Dan Pembahasan Kimia 12 KTSP PDF
• Pengertian Sifat Koligatif • Perhitungan Sifat Koligatif Larutan • Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
• Jenis-jenis Sifat Koligatif Nonelektrolit • Percobaan Sifat Koligatif Larutan
• Satuan Konsentrasi dalam Per- • Penerapan Sifat Koligatif dalam Elektrolit dan Nonelektrolit
hitungan Sifat Koligatif Kehidupan Sehari-hari
• Bersikap mandiri dalam belajar dan berlatih mengerjakan soal tentang satuan konsentrasi
dan sifat koligatif di setiap waktu luang.
• Bekerja keras mempelajari materi pelajaran dan berlatih mengerjakan soal-soal sehingga
memperoleh hasil belajar yang bagus.
• Bersikap kreatif menerapkan prinsip penurunan titik beku.
• Berlaku disiplin dan menaati peraturan dalam setiap kegiatan.
• Berlaku jujur dalam kegiatan praktikum termasuk mencatat hasil percobaan.
• Mampu menjelaskan satuan konsentrasi yang digunakan dalam perhitungan sifat
koligatif.
• Mampu menyebutkan dan menjelaskan sifat koligatif larutan yang meliputi penurunan
tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan perubahan tekanan osmotik.
• Mampu menghitung penurunan tekanan uap, penurunan titik beku, dan kenaikan titik
didih berdasarkan hukum Raoult.
• Mampu menghitung tekanan osmotik larutan sesuai rumusan Van’t Hoff.
• Mampu menghitung sifat koligatif larutan elektrolit menggunakan faktor Van’t Hoff.
• Mampu menjelaskan diagram P–T untuk menafsirkan penurunan tekanan uap,
penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik.
• Mampu menyebutkan dan menjelaskan penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-
hari.
• Mampu melakukan percobaan untuk menentukan penurunan titik beku larutan elektrolit
dan nonelektrolit.
• Mampu melakukan percobaan untuk menentukan kenaikan titik didih larutan elektrolit
dan nonelektrolit.
• Mampu menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan
elektrolit dan nonelektrolit.
Larutan
2. Jawaban: d
Adanya zat terlarut nonvolatil dalam suatu pelarut Padat L
cair mengakibatkan penurunan tekanan uap jenuh.
Semakin besar konsentrasi zat terlarut nonvolatil Gas
K
yang ditambahkan, semakin besar penurunan
tekanan uap jenuh yang teramati atau semakin ΔT 1 ΔT 2
Suhu
kecil tekanan uap jenuh. Jadi, urutan larutan yang 0°C 100°C (°C)
mempunyai tekanan uap dari yang paling kecil Titik beku Titik beku Titik Titik didih
hingga paling besar yaitu R, Q, T, P, dan S. larutan air didih air larutan
3. Jawaban: b 6. Jawaban: d
m 1.000
ΔTf = × × Kf ΔTb = 100,026°C – 100°C = 0,026°C
Mr p
m 1.000
=
18 1.000
× 500 × 1,8 = 0,36 ΔTb = Kb × Mr
×
180 p
3,42 1.000
ΔTf = Tf – Tf 0,026 = 0,52 × Mr
× 200
pelarut larutan
m 1.000 90 1.000
1. ΔTb = Kb × × 1,3 = × 200 × 0,52
Mr p Mr
36 1.000 Mr = 180
= 0,52 × × 250
180 Rumus molekul = (CH2O)n
= 0,42°C Mr = (12 + (2 × 1) + 16) × n
ΔTb = Tb – Tb 180 = 30 × n
larutan pelarut
n=6
Tb = Tb + ΔTb
larutan pelarut Jadi, rumus molekul senyawa tersebut C6H12O6.
= (100 + 0,42)°C
1,00 × 102 g
= 100,42°C 5. nB (mol pelarut, H2O) = = 5,56 mol
18,0 g mol−1
Jadi, titik didih larutan sebesar 100,42°C.
5,00 g
2. nzat x = nA nA (mol terlarut formamid) =
M r formamid (g mol−1)
990 5,00
nair = nB = 18 = 55 = mol
M r formamid
P = xB – P0 ΔP = P° – P = xA × P°
nB P° − P
= · P0 xA = P°
nB + nA
55 31,82 mmHg − 31,20 mmHg
17,37 = × 18 = 31,82 mmHg
= 1,9 × 10–2
55 + nA
nA = 2 mol nA
xA =
massa nA + nB
nA = nzat X = Mr Untuk larutan encer, harga n A sangat kecil
120 dibandingkan nB. Oleh karena itu, harga nA + nB
2= Mr
dapat dianggap sama dengan nB saja sehingga
Mr = 60
nA
Jadi, massa molekul relatif zat X sebesar 60. xA = .
nB
3. ΔTb = (100,65 – 100)°C = 0,65°C 5,00
mol
M r formamid
Misal kadar gula dalam larutan = a% dalam 1,9 × 10–2 =
5,56 mol
100 gram larutan:
a 5,00 5,00
Massa gula = 100 × 100 gram = a gram Mr formamid = = = 45,45
(5,56)(1,9 × 10 −2 ) 0,11
30 1.000
0,75 = 1,5 × × p
× Kb
Mr
⎛ ⎧ 37,25⎞ ⎛ 55,5 ⎫
0,75 =
45
ΔTb = ⎨⎜ 74,5 × 2 ⎟ + ⎜ × 3 ⎞⎟ ⎬ 1.000
× 500 × 0,5
Mr ⎩⎝ ⎠ ⎝ 111 ⎠⎭
Mr =
45
= 60 = 2,5°C
0,75
Titik didih larutan = 100°C + 2,5°C = 102,5°C
12. Jawaban: d 15. Jawaban: b
K2SO4(aq) → 2K+(aq) + SO42–(aq) NaOH adalah elektrolit kuat (α = 1) dengan jumlah
n=3 ion(n) = 2. Jadi, i = 2.
K2SO4 terionisasi sempurna, berarti α = 1. m 1.000
ΔTb = Kb × M × p
× {1 + (n – 1)α}
ΔTb = (m · Kb)i r
x 1.000
= (m · Kb)(1 + (n – 1)α) 100,2 – 100 = 0,5 × 40 × 500 × 2
= (0,1 m × 0,52°C m–1) × (1 + (3 – 1)1) x
0,2 = 0,5 × 40 ×4
= 0,156°C
8
Titik didih larutan = (100 + 0,156)°C x = 2 = 4 gram
= 100,156°C
13. Jawaban: c B. Uraian
Larutan isotonik adalah larutan yang memiliki
1. K2SO4 → 2K+(aq) + SO42–(aq) n = 3
tekanan osmotik sama. Larutan NaCl = larutan
elektrolit kuat, α = 1 dan persamaan tekanan K2SO4 terionisasi sempurna, berarti α = 1.
osmotiknya sebagai berikut. ΔTb = i(m · Kb)
π= M·R·T·i = {1 + (n – 1) α}(m · Kb)
= 0,3 · RT(1 + (2 – 1) · 1) = {1 + (3 – 1)1} × 0,1 × 0,52°Cm–1
= 0,6RT = 0,156°C
1) Larutan 0,1 M urea (nonelektrolit) Titik didih larutan = (100 + 0,156)°C
π = 0,1RT = 100,156°C
Jadi, titik didih larutan K2SO4 sebesar 100,156°C.
= 100,65 – 100 → ΔP
= 0,65 ΔP = x · P°
m
ΔP = 0,056 · 31,8 = 1,7808
1.000
ΔTb = · · Kb Tekanan uap larutan = 31,8 – 1,78
Mr p
m = 30,02 mmHg
0,65 = 180
· 1.000 · 0,52
2.000 23. Jawaban: b
m = 450 gram m 1.000
ΔTf = · · Kf
Mr p
19. Jawaban: c
ΔTf = Tf – Tf 18 1.000
ΔTf = 180 · · 1,8
pelarut larutan 500
ΔTf = Tf° – Tf
= 0 – (–5) = 5
3,44 =
1.860m 7. ΔTb = m · Kb
6.240 − 60m
m 1.000
1.860m = 21.456,6 – 206,4m = Mr
· · Kb
p
2.066,4m = 21.465,6 3 1.000
m = 10,4 gram (100,26 – 100) = Mr
· · 0,52
100
10,4 3 · 5,2
% massa CO(NH2)2 = 104 × 100% = 10% 0,26 = Mr
Jadi, massa urea dalam larutan sebanyak 10%.
3 · 5,2
Mr = 0,26
= 60
m 1.000
4. ΔTb = Mr
· · Kb Jadi, massa molekul relatif zat itu = 60.
p
1.000
1 = 12,2 · · Kb 0,300 g
122 122 8. a. mol urea = 60 g mol−1
Kb = 1,22 °C/m
= 5 · 10–3 mol
Jadi, tetapan kenaikan titik didih etanol sebesar
1,22°C/m. 5 · 10−3 mol
Molalitas larutan = 1,00 · 10−2 kg
= 0,5 mol kg–1
Sehingga menjadi
3. Jawaban: b
Ion tiosulfat merupakan ion poliatom, yaitu ion yang Cr2O72–(aq) + H+(aq) + 6Cl–(aq) → 2Cr3+(aq) +
terdiri atas beberapa atom. Bilangan oksidasi H2O(A) + 3Cl2(g)
untuk oksigen dalam ion poliatom seperti NO3–, Menyamakan jumlah unsur yang lain.
S2O32–, atau Cr2O72–, selalu –2. Cr2O72–(aq) + 14H+(aq) + 6Cl–(aq) → 2Cr3+(aq) +
4. Jawaban: a 7H2O(A) + 3Cl2(g)
CuS + NO3– → Cu2+ + S + NO Berdasarkan reaksi di atas dapat diketahui a = 1,
+2 –2 +5 –6 +2 0 +2 –2 b = 14, c = 6, d = 2, e = 7, dan f = 3.
Bilangan oksidasi N berubah dari +5 menjadi +2 9. Jawaban: a
sehingga perubahan bilangan oksidasi pada N Cr2O72– + AsO33– → Cr3+ + AsO43–
sebesar –3.
Reduksi : Cr2O72– + 14H+ + 6e–→ 2Cr3+ + 7H2O × 2
5. Jawaban: b Oksidasi: AsO33– + H2O → AsO43– + 2H+ + 2e– ×6
MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2 –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
+4 –2 +1 –1 +2 –1 +1 –2 0 2Cr2O72– + 28H+ → 4Cr3+ + 14H2O
Reduksi 6AsO33– + 6H2O → 6AsO43– + 12H+
Oksidasi –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
2Cr2O72– + 6AsO33– + 16H+ → 4Cr3+ + 8H2O + 6AsO43–
Reduktor mengalami reaksi oksidasi. Jadi, spesi
Cr2O72– : AsO43– = 2 : 6 = 1 : 3
yang bertindak sebagai reduktor adalah HCl.
6. Jawaban: c 10. Jawaban: b
Cu(s) + NO3–(aq) + H+(aq) → Cu2+(aq) + NO(g) + H2O(A) MnO2, bilangan oksidasi Mn = +4.
0 +5 +2 +2 KMnO4, bilangan oksidasi Mn = +7.
+2 (× 3) MnSO4, bilangan oksidasi Mn = +2
–3 (× 2) K2MnO4, bilangan oksidasi Mn = +6
Mn2O3, bilangan oksidasi Mn = +3
Sehingga menjadi: Jadi, bilangan oksidasi tertinggi Mn terdapat dalam
3Cu(s) + 2NO3–(aq) + H+(aq) → 3Cu2+(aq) + 2NO(g) senyawa KMnO4.
+ H2O(A)
Menyamakan jumlah unsur yang lain. B. Kerjakan soal-soal berikut!
3Cu(s) + 2NO3–(aq) + 8H+(aq) → 3Cu2+(aq) +
2NO(g) + 4H2O(A) 1. a. CuO + H2 → Cu + H2O
+2 0 0 +1
Berdasarkan reaksi di atas, dapat diketahui a = 3,
Bilangan oksidasi Cu berubah dari +2 menjadi 0.
b = 2, c = 3, dan d = 4.
Bilangan oksidasi H2 berubah dari 0 menjadi +1.
2. Jawaban: d
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
Cr2O72– + H+ + 2Cl– → 2Cr3+ + H2O + Cl2
1. Jawaban: e +12 –2 +6 0
Bilangan oksidasi minimal Cl = –1, klor dengan +2 (× 3)
–6 (× 1)
biloks –1 tidak dapat direduksi lagi (biloks dapat
turun lagi). Bilangan oksidasi maksimal Cl = +7, Sehingga menjadi
klor dengan biloks +7 tidak dapat dioksidasi lagi
Cr2O72–(aq) + H+(aq) + 6Cl–(aq) → 2Cr3+(aq) +
(biloks dapat naik lagi). Suatu zat dapat mengalami
H2O(A) + 3Cl2(g)
autoredoks jika dapat mengalami reduksi sekaligus
oksidasi, dengan demikian klor dengan biloks Menyamakan jumlah unsur yang lain.
maksimal (+7) dan minimal (–1) tidak akan dapat Cr2O72–(aq) + 14H+(aq) + 6Cl– → 2Cr3+(aq) +
mengalami reaksi autoredoks. Jadi, pasangan 7H2O(A) + 3Cl2(g)
spesi Cl–(biloks minimal) dan NaClO4 (biloks Jadi, a, b, dan c berturut-turut adalah 1, 14, dan 6.
maksimal) tidak dapat mengalami reaksi
autoredoks.
24 Elektrolisis
Anode : 2Cl–(A) → Cl2(g) + 2e–
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan
1. Jawaban: c endapan natrium di katode dan gas klorin di
Logam natrium merupakan golongan IA. Ion-ion anode.
logam golongan IA, IIA, Al3+, dan Mn2+ hanya d. MgCl2(aq)
mengalami reduksi menjadi logam jika dalam Reaksi elektrolisis larutan MgCl2 sebagai
bentuk lelehan atau leburan garamnya tanpa ada berikut.
air. MgCl2(aq) → Mg2+(aq) + 2Cl–(aq)
2. Jawaban: b Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
Anode : 2Cl–(aq) → Cl2(g) + 2e–
CaCl2(aq) → Ca2+(aq) + 2Cl–(aq) Elektrolisis larutan MgCl2 menghasilkan gas
Katode: 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq) hidrogen di katode dan gas klorin di anode.
Zat yang dihasilkan di katode adalah ion OH– dan e. KI(aq)
gas H2 (hidrogen). Reaksi elektrolisis larutan KI sebagai berikut.
3. Jawaban: b KI(aq) → K+(aq) + I–(aq)
Mg(NO3)2(aq) → Mg2+(aq) + 2NO3–(aq) Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
Anode : 2I–(aq) → I2(s) + 2e–
Mg2+ merupakan logam aktif sehingga air yang
Elektrolisis larutan KI menghasilkan gas
akan tereduksi. NO3– merupakan sisa asam oksi
hidrogen di katode dan endapan iodin di
dan elektrode bersifat inert sehingga air yang akan
anode.
teroksidasi.
Katode (–) : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq) 5. Jawaban: a
Anode (+) : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e– CaSO4(aq) → Ca2+(aq) + SO42–(aq)
4. Jawaban: b Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
a. AgNO3(aq) Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
Reaksi elektrolisis larutan AgNO3 sebagai Di katode dihasilkan gas H2 dan di anode dihasilkan
berikut. gas O2.
AgNO3(aq) → Ag+(aq) + NO3–(aq)
6. Jawaban: b
Katode : Ag+(aq) + e– → Ag(s)
Elektrolisis larutan NiSO4 dengan elektrode Ag
Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
NiSO4(aq) → Ni2+(aq) + SO42–(aq)
Elektrolisis larutan AgNO 3 menghasilkan
endapan perak di katode dan gas oksigen di Katode : Ni2+(aq) + 2e– → Ni(s)
anode. Anode : Ag(s) → Ag+(aq) + e– (elektrode Ag tidak
b. Na2SO4(aq) inert sehingga akan mengalami oksidasi)
Reaksi elektrolisis larutan Na2SO4 sebagai
7. Jawaban: c
berikut.
AgNO3(aq) → Ag+(aq) + NO3–(aq)
Na2SO4(aq) → 2Na+(aq) + SO42–(aq)
Katode : Ag+(aq) + e– → Ag(s)
Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e– Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
Elektrolisis larutan Na2SO4 menghasilkan gas 8. Jawaban: c
hidrogen di katode dan gas oksigen di anode. Na2SO4(aq) → 2Na+(aq) + SO42–(aq)
c. NaCl(A)
Reaksi elektrolisis larutan NaCl sebagai Katode : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g) × 2
berikut. Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e– × 1
NaCl(A) → Na+(A) + Cl–(A) –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
6H2O(A) → 4OH–(aq) + 4H+(aq) + 2H2(g)
Katode : Na+(A) + e– → Na(s) + O2(g)
Volume H2 : volume O2 = 2 : 1
26 Elektrolisis
Gambar 3 3. Gambar rangkaian percobaan elektrolisis larutan
MgSO4(aq) → Mg2+(aq) + SO2– 4 (aq)
NiCl2 dengan katode logam besi dan anode logam
Katode : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g) nikel sebagai berikut.
Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
Gas H2 terbentuk di katode dan gas O2 terbentuk
di anode.
Gambar 4
CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42–(aq) (–) (+)
Katode Anode
Katode : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s)
Anode : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e–
Gas tidak terbentuk di katode maupun anode.
Besi Nikel
Gambar 5
KNO3(aq) → K+(aq) + NO–3(aq)
Larutan NiCl2
Katode : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g)
Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
Gas H2 terbentuk di katode dan gas O2 terbentuk Pada percobaan terjadi reaksi elektrolisis NiCl2.
di anode. Di katode logam besi akan dihasilkan endapan Ni,
Jadi, peristiwa elektrolisis yang menghasilkan gas sedangkan di anode logam nikel akan dihasilkan
pada suhu kamar di kedua elektrodenya yaitu larutan dari ion nikel. Reaksi elektrolisisnya dapat
gambar 3) dan 5). ditulis sebagai berikut.
Katode : Ni2+(aq) + 2e– → Ni(s)
Anode : Ni(s) → Ni2+(aq) + 2e–
B. Kerjakan soal-soal berikut!
––––––––––––––––––––––––––
1. Ba(OH)2(aq) → Ba2+(aq) + 2OH–(aq) Ni(s) → Ni(s)
Katode : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g) ×2
4. Elektrode Pt tidak dapat teroksidasi dalam sel
Anode : 4OH–(aq) → 2H2O(A) + 4e– + O2(g) ×1
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
elektrolisis ini. Zat-zat yang dapat mengalami
Reaksi sel : 4H2O(A) + 4OH–(aq) → 4OH–(aq) + 2H2(g) + redoks adalah Cu2+(aq), SO2– 4
(aq), dan H2O. Ada
2H2O(A) + O2(g) dua kemungkinan reaksi yang terjadi di anode:
: 2H2O(A) → 2H2(g) + O2(g) a. 2SO42–(aq) → S2O82–(aq) + 2e–
Jadi, hasil reaksi elektrolisis tersebut berupa gas E° = –2,00 V
H2 dan O2.
(E°red S2O8 /SO42+ = +2,00 V)
2–
2. Reaksi pengendapan unsur Y pada katode: b. 2H2O → O2 + 4H+ + 4e–
Yn+ + ne– → Y
Oleh karena E°red S2O82–(aq)/SO42–(aq) lebih positif
i× t
ne– = F = 96.500
dari +1,42 V maka SO42– tidak teroksidasi menjadi
S2O82– dalam air. Reaksi yang akan terjadi di
coulomb
= 96.500 anode adalah oksidasi H2O menjadi O2. Ada dua
kemungkinan reaksi yang terjadi di katode:
9.650
= 96.500 a. Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s) E° = +0,34 V
= 0,1 mol b. 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
mY Karena E°Cu2+/Cu kurang negatif dari –0,82 V
nY = (bahkan positif), di katode akan terbentuk endapan
Ar Y
Cu. Reaksi yang terjadi dalam sel tersebut adalah:
3,9 g
= 39 = 0,1 mol Anode : 2H2O(A) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e– × 1
Katode : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s) ×2
Perbandingan mol sama dengan perbandingan
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
koefisien.
2H2O(A) + 2Cu2+(aq) → O2(g) + 4H+(aq) + 2Cu(s)
Koefisien Y : koefisien e– = nY : ne–
1 : n = 0,1 : 0,1 2H2O(A) + 2CuSO4(aq) → O2(g) + 2H2SO4(aq) + 2Cu(s)
28 Elektrolisis
9. Jawaban: b 3. Logam yang melindungi besi dari korosi mempunyai
Magnesium digunakan sebagai logam pelindung harga potensial reduksi lebih kecil daripada harga
yang ditanam di dalam tanah untuk mencegah potensial reduksi besi, yaitu logam Mg dan Zn.
korosi pada pipa air, menara raksasa, dan baling- Oleh karena harga potensial reduksi kedua logam
baling kapal laut. Sel Volta raksasa akan terbentuk lebih kecil dari harga potensial reduksi besi, kedua
dengan logam Mg sebagai anode. logam akan teroksidasi terlebih dahulu sehingga
besi terhindar dari korosi.
10. Jawaban: b
Logam yang dapat mencegah terjadinya korosi 4. Aluminium merupakan bahan yang sangat baik
pada besi adalah logam yang harga E0 < E0 besi, untuk kemasan makanan. Hal ini karena aluminium
karena logam tersebut potensial elektrodenya lebih tahan korosi. Aluminium dapat terhindar dari proses
negatif. Jadi, besi tetap terlindungi karena dijadikan korosi lebih lanjut karena saat terjadi korosi dapat
katode. Contoh aluminium (Al) dan zink (Zn). segera membentuk lapisan oksida di permukaan-
nya. Selain itu, aluminium juga mudah dibentuk
B. Kerjakan soal-soal berikut! dan ringan.
5. Paduan logam (aloi) adalah campuran logam yang
1. Reaksi anodik : Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e– terbentuk karena pelelehan bersama komponen-
Reaksi katodik : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s) komponennya. Campuran logam tersebut dapat
Reaksi sel : Fe(s) + Cu2+(aq) → Fe2+(aq) + Cu(s) berupa larutan padat atau campuran tidak saling
larut. Contoh stainless steel (campuran dari 18%
2. Aluminium yang berkarat akan membentuk nikel, 8% krom, dan sisanya besi) dan perunggu
aluminium oksida (Al2O3) dengan cepat. Setelah (campuran tembaga dengan timah).
terbentuk lapisan oksida yang tipis, perkaratan
akan segera terhenti. Lapisan tersebut melekat
kuat pada permukaan logam sehingga melindungi
logam di bawahnya dari perkaratan lebih lanjut.
30 Elektrolisis
ne– = F 3,88 × 96.500
= 52
i× t ×6
ne– = 96.500
3
1,25 × t
= 3,88 × 3 × 96.500 detik
52 × 6
2,5 × 10–2 = 96.500
15. Jawaban: b
t = 1.930 sekon
Reaksi elektrolisis XSO4 dan Y2SO4 di katode
12. Jawaban: d sebagai berikut.
Arus listrik yang dialirkan sama maka: XSO4(aq) → X2+(aq) + SO42–(aq)
WAg : WCu : WAu = eAg : eCu : eAu Katode : X2+(aq) + 2e– → X(s)
(nAg × Ar Ag) : (nCu × Ar Cu) : (nAu : Ar Au) Y2SO4(aq) → 2Y+(aq) + SO42–(aq)
Ar Ag r A Cu
r A Au Katode : Y+(aq) + e– → Y(s)
= : Valensi : Valensi
Valensi Ag Cu Au Misal: Mr X = x Massa X = 1 gram
(nAg × Ar Ag) : (nCu × Ar Cu) Mr Y = y Massa Y = 4 gram
Ar Ag rA Cu mX 1 gram 1
= Valensi Ag
: Valensi Cu nX = = = x mol
Ar X x
Ar Ag 2 2 1 2
nAg × Ar Ag Valensi Ag ne– = 1 × nX = 1 × x mol = x mol
nCu × Ar Cu
= Ar Cu
Valensi Cu 1
nY = 1 × ne–
nAg Valensi Cu
nCu = Valensi Ag mY 1 2
Ar Y = 1 × x mol
nAg 2
0,10 mol
= 1 4 gram 2
y
= x mol
nAg = 0,20 mol
nAu
4 2
Valensi Cu
= Valensi Au y
= x
nCu
x 2 1
nAu 2 = 4 = 2
= 3
0,10 mol
y
Jadi, perbandingan antara massa atom relatif X
nAu = 0,067 mol
dan Y adalah 1 : 2.
Jadi, mol Ag = 0,20 mol dan mol Au = 0,067 mol.
13. Jawaban: d
B. Kerjakan soal-soal berikut!
AgNO3(aq) → Ag +(aq) + NO3–(aq)
Katode : Ag +(aq) + e– → Ag(s) ×4 1. Elektrolisis larutan AgNO3 menggunakan elektrode
Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e– × 1 Pt, menghasilkan 350 mL gas oksigen pada anode
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– + (STP, 0°C, 76 cm Hg) dalam waktu 20 menit.
4Ag+(aq) + 2H2O(A) → 4Ag +(s) + 4H+(aq) + O2(g) Tentukan kuat arus (i) dan jumlah endapan perak!
108 Jawaban:
e = 1 = 108
v = 350 mL = 0,35 L
1.930 t = 20 menit = 1.200 detik
F = 96.500 = 0,02 faraday
r 2 M O 32
W = e × F = 108 × 0,02 = 2,16 gram eO = valensi = 2 = 16
2
e×i× t 0,35
W= mO2 = nO2 · Mr O2 = 22,4
× 32 = 0,5 g
96.500
W × 96.500 e×i× t
t= W =
e×i 96.500
32 Elektrolisis
Sel 2
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42–(aq)
Katode (D) : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s)
1. Jawaban: d
Anode (C) : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
Elektrolisis leburan PbI2
PbI2(A) → Pb2+(A) + 2I–(A) Sel 3
NiSO4(aq) → Ni2+(aq) + SO42–(aq)
Katode : Pb2+(A) + 2e– → Pb(s)
Anode : 2I–(A) → I2(s) + 2e– Katode (F) : Ni2+(aq) + 2e– → Ni(s)
Anode (E) : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
2. Jawaban: b Jadi, elektrode logam inert yang menghasilkan gas
KCl(aq) → K+(aq) + Cl–(aq) adalah A, C, dan E.
Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
7. Jawaban: c
Anode : 2Cl–(aq) → Cl2(g) + 2e– Di katode yang direduksi bukan Na+ melainkan H2O
Elektrolisis larutan KCl menggunakan elektrode menghasilkan gas H2 sesuai reaksi berikut:
karbon menghasilkan gas hidrogen (H2) di katode
2H2O + 2e– → H2 + 2OH–
dan gas klorin (Cl2) di anode.
VH2
3. Jawaban: c nH = 22,4
2
CuSO4(aq) ⎯→ Cu2+(aq) + SO42–(aq)
11,2
Katode (–) = Cu2+(aq) + 2e– ⎯→ Cu(s) nH = = 0,5 mol
2 22,4
Anode (+) = Cu(s) ⎯→ Cu2+(aq) + 2e–
2
Elektrolisis larutan CuSO 4 dengan elektrode ne– = 1 × 0,5 = 1 mol (lihat perbandingan koefisien)
tembaga menghasilkan endapan tembaga (Cu) di
1 mol e ≈ 1 F.
katode.
8. Jawaban: a
4. Jawaban: c
A Cu 63,5
NaCl(A) → Na+(A) + Cl–(A) r
eCu = valensi = 2
Katode : Na+(A) + e– → Na(s)
Anode : 2Cl–(A) → Cl2(g) + 2e– i=2A
Pada elektrolisis leburan NaCl, di katode diperoleh t = 30 menit
endapan logam Na dan di anode diperoleh gas Cl2. = 30 × 60 detik
5. Jawaban: b e×i× t
63,5
2
× 2 × 30 × 60 63,5 × 30 × 60
Elektrolisis larutan klorida dari logam alkali dan W = 96.500 = = 96.500
gram
96.500
alkali tanah menggunakan elektrode Pt tidak akan
berhasil membentuk logam alkali dan alkali tanah. 9. Jawaban: b
Hal ini karena zat yang mengalami reduksi yaitu Reaksi elektrolisis larutan MgCl2 sebagai berikut.
H2O. H2O akan mengalami reduksi menjadi H2 dan MgCl2(aq) → Mg2+(aq) + 2Cl–(aq)
OH– karena potensial reduksi H2O lebih besar Katode : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g)
daripada logam-logam tersebut. Elektrolisis akan Anode : 2Cl–(aq) → Cl2(g) + 2e–
berhasil jika logam alkali atau alkali tanah berbentuk Jadi, di katode dihasilkan ion hidroksida dan gas
lelehan, karena ion-ion logam tersebut akan hidrogen, sedangkan di anode dihasilkan gas klorin.
mengalami reduksi sehingga pada katode terbentuk
logam alkali atau alkali tanah. 10. Jawaban: c
a. Larutan NaCl dengan elektrode platina
6. Jawaban: b NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl–(aq)
Sel 1 Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
AgNO3(aq) → Ag+(aq) + NO3–(aq) Anode : 2Cl–(aq) → Cl2(g) + 2e–
Katode (B) : Ag+(aq) + e– → Ag(s) Elektrolisis larutan NaCl dengan elektrode
Anode (A) : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e– platina menghasilkan gas hidrogen (H2) dan
ion hidroksida (OH–) di katode serta gas klorin
(Cl2) di anode.
34 Elektrolisis
WNi eNi 19. Jawaban: e
WCr = eCr Korosi besi terjadi saat logam besi bereaksi dengan
oksigen di udara dan uap air. Korosi besi
17,7
59
2
mempunyai rumus kimia Fe2O3 · xH2O.
WCr = 52
3 20. Jawaban: e
Korosi pada pipa pengalir minyak bumi yang ditanam
17,7 59 × 3
= 52 × 2 dalam tanah dapat dicegah menggunakan per-
WCr
lindungan katodik. Caranya dengan menghubung-
52 × 2 × 17,7 kan pipa dengan logam pelindung yang mempunyai
WCr = = 10,4 gram
59 × 3 E° lebih kecil dari E° pipa (besi). Pengecatan
dilakukan untuk mencegah karat pada besi yang
15. Jawaban: c
berada di udara terbuka, misal jembatan. Plastik
mM = 0,28 gram
digunakan untuk mencegah karat pada rak piring.
VNaOH = 50 mL = 0,05 L
Gemuk atau oli digunakan untuk mencegah karat
MNaOH = 0,2 M
pada mesin.
MSO4(aq) → M2+(aq) + SO2–
4 (aq)
21. Jawaban: d
Katode : M (aq) + 2e → M(s)
2+ –
Korosi besi dapat dicegah dengan menghubung-
Anode : 2H2O(A) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e– kannya dengan logam yang lebih mudah
nH+ = nNaOH teroksidasi, yaitu logam yang mempunyai E° lebih
nH+ = 0,2 M × 0,05 L kecil daripada E° besi, seperti Mg dan Zn.
= 0,01 mol
22. Jawaban: d
4 4
ne– = 4 × nH+ = 4 × 0,01 mol = 0,01 mol i = 865 mA = 0,865 A
t = 5 menit = 300 detik
1 1
nM = 2 ne– = 2 · 0,01 = 0,005 mol 2H+(aq) + 2e– → H2(g)
i⋅t 0,865 × 300
mM = nM × Ar M ne– = 96.500 = = 0,0027 mol
96.500
mM
Ar M = nH = 1 × ne– = 1 × 0,0027 mol = 0,00135 mol
nM
2 2 2
0,28 g 23. Jawaban: a
= 0,005 mol
MgCl2(aq) → Mg2+(aq) + 2Cl–(aq)
= 56
Katode : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g)
16. Jawaban: e
Korosi dapat terjadi karena adanya uap air atau air Anode : 2Cl–(aq) → Cl2(g) + 2e–
dengan oksigen. Adanya larutan elektrolit seperti Pada katode terdapat ion Mg2+ golongan IIA
larutan garam dapur akan lebih mempercepat sehingga yang mengalami reduksi berupa air
korosi. Adanya kristal CaCl 2 anhidrat dapat menghasilkan gas H2. Reaksi berlangsung dalam
memperlambat korosi. suasana basa karena pada reaksi menghasilkan
ion hidroksida.
17. Jawaban: b
Pada peristiwa korosi, logam akan mengalami 24. Jawaban: b
oksidasi, sedangkan oksigen akan mengalami Ketika larutan Al2O3 dielektrolisis, gas oksigen
reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau dibebaskan di anode.
karbonat. Rumus karat besi adalah F2O3 · xH2O. Al2O3(aq) → 2Al3+(aq) + 3O2–(aq)
18. Jawaban: d Katode : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g)
Perlindungan katodik adalah perlindungan dari Anode : 2O2–(aq) → O2(g) + 4e–
perkaratan dengan cara besi dihubungkan dengan Berdasarkan reaksi elektrolisis tersebut, ion oksida
logam lain yang lebih aktif (lebih mudah kehilangan elektron di anode.
teroksidasi), seperti logam magnesium. Logam
pelindung yang mempunyai E° lebih kecil akan
bertindak sebagai anode, sedangkan besi akan
bertindak sebagai katode.
Ar Ag
96.500
0,54 valensi Ag W i× t
0,1
= Ar X = valensi × 96.500
valensi X Ar
i× t
0,54
108 n = valensi × 96.500
= 1
Ar X
0,1
2 4,6 × 30 × 60
= 2 × 96.500 = 0,043 mol
0,54 108 × 2
= Ar X Sn2+(aq) + 2e– → Sn(s)
0,1
mula-mula : 0,3 mol – –
108 × 2 × 0,1 reaksi : 0,043 mol 0,086 mol 0,043 mol
Ar X = 0,54
= 40 –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Jadi, logam X adalah Ca yang mempunyai massa sisa : 0,257 mol 0,086 mol 0, 043 mol
atom relatif = 40. n 0,257
MSn2+ = = = 0,514 M
v 0,5
26. Jawaban: c
CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42–(aq) 30. Jawaban: d
Katode : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s) i = 1,2 A
i = kuat arus = 10 ampere t = 20 menit = 1.200 detik
t = waktu = 16 × 60 = 960 detik W = 0,179 gram
e×i× t
e =
Ar Cu
=
63,5 W = 96.500
Muatan ion 2
r A Ti × i × t
e×i× t 0,179 = valensi
WCu = × 96.500
96.500
48 × 1,2 × 1.200
63,5
× 10 × 960 0,179 = valensi × 96.500
WCu = 2
= 3,16 gram
96.500
69.120
27. Jawaban: e Valensi = 17.273,5
=4
Gas oksigen dibebaskan di anode menurut reaksi:
2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
B. Kerjakan soal-soal berikut!
Jumlah mol elektron
i⋅t 10 × 965 1. Sel elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus
= mol = = 0,1 mol
96.500 96.500 listrik untuk menghasilkan reaksi redoks yang
1 1 diinginkan. Sel elektrolisis terdiri atas dua
nO = 4 × ne– = × 0,1 mol = 0,025 mol elektrode, yaitu elektrode negatif (katode) dan
2 4
VO = nO × 22,4 = 0,025 × 22,4 = 0,56 liter elektrode positif (anode). Di katode terjadi reaksi
2 2
reduksi, sedangkan di anode terjadi reaksi
28. Jawaban: b oksidasi.
Au3+(aq) + Fe(s) → Au+(aq) + Fe2+(aq)
Katode : Au3+(aq) + 2e– → Au+(aq) 2. Elektrolit dalam sel elektrolisis dapat berupa larutan
Anode : Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e– asam, basa, garam, leburan garam halida, atau
i=3A leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan
t = 1 jam = 3.600 detik elektrode menghasilkan tiga kategori elektrolisis
Ar Fe 56
sebagai berikut.
e×i× t ×i× t × 3 × 3.600 a. Elektrolisis larutan dengan elektrode inert.
W= = valensi
= 2
= 3,13 gram
96.500 96.500 96.500 b. Elektrolisis larutan dengan elektrode aktif.
29. Jawaban: d c. Elektrolisis leburan dengan elektrode inert.
SnSO4(aq) → Sn2+(aq) + SO42–(aq) 3. Perbedaan sel elektrolisis dengan sel Volta adalah
Katode : Sn2+(aq) + 2e– → Sn(s) pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti
Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e– dengan sumber arus (umumnya baterai). Larutan
mol mula-mula Sn2+ = 0,5 L × 0,6 M = 0,3 mol atau lelehan yang ingin dielektrolisis ditempatkan
36 Elektrolisis
dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektrode partikel. Sementara setiap elektron mengemban
dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan muatan sebesar 1,6 × 10–19 C. Dengan demikian:
tersebut. Elektrode yang digunakan umumnya 1 Faraday
merupakan elektrode inert, seperti grafit (C), platina = 1 mol elektron
(Pt), dan emas (Au). Elektrode berperan sebagai = 6,02 × 1023 partikel elektron × 10–19/partikel elektron
tempat berlangsungnya reaksi. Reaksi reduksi 1 Faraday = 96.320 C = 96.500
berlangsung di katode (kutub negatif), sedangkan Hubungan antara satuan faraday dan satuan coulomb
reaksi oksidasi berlangsung di anode (kutub dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.
positif). Pada sel Volta, katode merupakan kutub faraday = coulomb/96.500
positif, sedangkan anode merupakan kutub negatif. coulomb = faraday × 96.500
4. Elektrolisis air 7. Prosedur kerja elektrolisis larutan garam dapur
Katode : 2H+(aq) + 2e– → H2(g) ×2 sebagai berikut.
Anode : 2H2O(A) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e– ×1 a. Memasukkan dua buah pensil ke dalam setiap
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– + lubang kertas karton.
Reaksi sel : 2H2O(A) → 2H2(g) + O2(g) b. Mencelupkan kedua ujung pensil ke dalam
Perbandingan H2 : O2 = 2 : 1 larutan garam dapur. Dengan demikian, kertas
karton menutup bibir gelas dan dapat menahan
Elektrolisis larutan MgSO4
kedua pensil tetap tegak berdiri. Ujung pensil-
MgSO4(aq) → Mg2+(aq) + SO42–(aq) pensil tersebut tidak boleh saling bersentuhan.
Katode : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g) ×2 c. Memasang dua kabel listrik dengan ujung
Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e– ×1 penjepit pada masing-masing pensil. Penjepit
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– + ditempelkan pada ujung-ujung pensil yang
Reaksi sel : 6H2O(A) → 4OH–(aq) + 2H2(g) + berupa grafit bukan pada bagian pensil yang
4H+(aq) + O2(g) berkayu. Sementara itu, ujung kabel listrik
Perbandingan H2 : O2 = 2 : 1 lainnya dihubungkan dengan baterai 9 volt.
Kedua elektrolisis tersebut menghasilkan hidrogen d. Setelah proses elektrolisis terjadi, akan ter-
dan oksigen dnegan perbandingan sama. Hal ini bentuk gelembung-gelembung di sekitar ujung-
karena pada elektrolisis MgSO4 yang dielektrolisis ujung pensil yang ada di dasar larutan garam
berupa larutannya, sehingga yang mengalami dapur. Gelembung-gelembung gas hidrogen
reduksi berupa air bukan ion Mg2+. Sementara itu, akan terbentuk pada katode dan gelembung-
ion SO42– merupakan ion sisa asam oksi sehingga gelembung gas klorin terbentuk pada anode.
yang mengalami oksidasi berupa air (H2O). Persamaan reaksinya sebagai berikut.
2NaCl(aq) → 2Na+(aq) + 2Cl–(aq)
5. Salah satu aplikasi sel elektrolisis adalah pada
Katode : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g)
proses penyepuhan. Dalam proses penyepuhan
perhiasan, logam yang lebih mahal dilapiskan Anode : 2Cl–(aq) → Cl2(g) + 2e–
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
(diendapkan sebagai lapisan tipis) pada permukaan Reaksi sel : 2H2O(A) + 2Cl–(aq) → 2OH–(aq) +
logam yang lebih murah dengan cara elektrolisis. H2(g) + Cl2(g)
Baterai, umumnya digunakan sebagai sumber
Hasil reaksi berupa ion OH–, gas H2, dan gas Cl2.
listrik selama proses penyepuhan berlangsung.
Logam yang ingin disepuh berfungsi sebagai 8. Reaksi elektrolisis larutan CuCl2 dan CrCl3 dengan
katode dan lempeng perak atau emas (logam elektrode inert.
pelapis) yang merupakan logam penyepuh berfungsi Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s)
sebagai anode. Larutan elektrolit yang digunakan Cr3+(aq) + 3e– → Cr(s)
harus mengandung spesi ion logam yang sama WCu = 0,64 gram
dengan logam penyepuh. Metode ini relatif mudah 64
dan murah sehingga banyak digunakan pula pada eCu = 2 = 32
industri perabot rumah tangga dan peralatan dapur. 52
eCr = 3 = 14
6. Satuan yang sering ditemukan dalam aspek
WCu eCu
kuantitatif sel elektrolisis adalah Faraday (F). Fara- =
WCr eCr
day didefinisikan sebagai muatan (dalam Coulomb)
WCu × eCr
mol elektron. Satu Faraday ekuivalen dengan satu WCr = eCu
= 0,64 × 14 = 0,28 gram
mol elektron. Sebagaimana yang telah kita ketahui, 32
Jadi, krom yang diendapkan sebanyak 0,28 gram.
setiap satu mol partikel mengandung 6,02 × 1023
38 Elektrolisis
A. Pilihan Ganda
xp =
+
1. Jawaban: c
Misal mtotal = 100 gram
P= xp × Po = × 760 mmHg
+
metanol = × 100 gram = 743,69 mmHg
≈ 743,7 mmHg
= 23 gram
mair = 100 – 23 = 77 gram 4. Jawaban: c
∆Tf = Tf air – Tf larutan
m=
× = (0 – (– 0,11165))°C
= 0,11165°C
= ×
CaCl2 terurai sempurna sehingga i = n = 3
= 6,49 m
Mr CaCl = 111
Jadi, molalitas larutan etanol 23% massa adalah
6,49 m. ∆Tf = m × Kf × i
bertambah 2
Dengan demikian, larutan yang memiliki titik didih
paling kecil adalah glukosa. 22. Jawaban: b
18. Jawaban: b Reaksi setara:
2HNO3(aq) + 3H2S(g) → 3S(s) + 2NO(g) + 4H2O
Mr Ca(OH)2 = 40 + 2(16 + 1) = 74
mol hidrogen sulfida : mol asam nitrat = 3 : 2
Ca(OH)2 → Ca2+ + 2OH–
n=3 nhidrogen sulfida = × nasam nitrat
α = 75% = 0,75
∆Tb = m · Kb · i = × 1 mol = 1,5 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Tb = 100 + ∆Tb Redoks = Cr 2O 72– (aq) + 3AsO 3–3 (aq) + 8H (aq) → 2Cr (aq)
+ 3+
= 2: 2:1
6. Unsur-unsur halogen mudah menangkap elektron 1. Melebur ada suhu 1. Melebur pada suhu
sehingga mudah mengalami reaksi reduksi dan 44°C 59°C
2. Terbakar dengan 2. Terbakar dengan
mudah mengoksidasi unsur lain (termasuk sendirinya pada titik sendirinya pada suhu
oksidator kuat). leburnya di atas 200°C
3. Bersinar di udara 3. Tidak bersinar di udara
7. Unsur-unsur golongan halogen mudah bereaksi 4. Bersifat racun 4. Tidak bersifat racun
dengan unsur golongan alkali tanah karena unsur- 5. Larut dalam CS2 5. Tidak larut dalam CS2
unsur halogen mudah menangkap satu elektron
di kulit terluarnya sehingga unsur-unsur halogen 10. Reaksi dekomposisi hidrogen peroksida dapat
berubah menjadi ion negatif satu. Sementara itu, dipercepat dengan adanya cahaya, panas, atau
unsur-unsur alkali tanah mudah melepas dua katalis. Oleh karena itu, hidrogen peroksida dijual
elektron di kulit terluarnya sehingga unsur-unsur dalam wadah botol berwarna gelap agar tidak
alkali tanah berubah menjadi ion positif dua. langsung menyerap cahaya.
• Menunjukkan sikap bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan berbagai mineral unsur-unsur transisi di bumi Indone-
sia.
• Menerapkan sikap bekerja sama dengan sesama teman dalam
menyelesaikan tugas tata nama senyawa kompleks.
• Mampu mengembangkan daya kreativitas dalam menemukan produk baru
dari unsur-unsur transisi.
• Mampu menjelaskan sifat fisis unsur transisi antara lain titik didih, titik
leleh, biloks, senyawa berwarna, sifat magnetik, dan ion kompleks.
• Mampu mengidentifikasi jumlah ligan dalam ion kompleks melalui kegiatan
praktikum.
• Mampu menjelaskan manfaat-manfaat dan dampak unsur-unsur transisi
serta senyawanya dalam kehidupan sehari-hari.
• Mampu menjelaskan proses pembuatan unsur-unsur transisi dan
senyawanya di industri.
9. Jawaban: d
A. Piliha Ganda
Proses pemurnian logam mangan secara alumino
1. Jawaban: e thermi dilakukan dengan mereduksi bijih mangan
Mineral pirit (FeS2) mengandung besi (Fe). Unsur dengan logam aluminium seperti pembuatan logam
Cu terdapat dalam kalkosit (Cu2S), Ni terdapat krom. Reaksi tahap keduanya:
dalam pentlandite (FeNi)S. 3Mn3O4(g) + 8Al(s) → 9Mn(s) + 4Al2O3(s)
2. Jawaban: d 10. Jawaban: a
Mineral yang mengandung mangan adalah pirolusit Pada bagian atas tanur Fe2O3 direduksi menjadi
(MnO2). Magnetit dan siderit mengandung Fe. Fe3O4 pada suhu 500°C.
Pirolusit mengandung Mn, sedangkan smaltit 500°C
3Fe2O3(s) + CO(g) ⎯⎯⎯⎯ → 2Fe3O4(s) + CO2(g)
mengandung Co.
11. Jawaban: c
3. Jawaban: a
Pada proses pengolahan besi digunakan kokas Batu kapur (CaCO3) yang dapat terurai menjadi
atau karbon (C) yang berfungsi sebagai reduktor. CaO akan bereaksi dengan pengotor sehingga
pengotor dapat terpisah dari bijih besi.
4. Jawaban: a
Tembaga (Cu) merupakan bahan untuk membuat 12. Jawaban: a
kabel listrik. Fe digunakan untuk perangkat Proses elektrolisis pada pembuatan tembaga
elektronik. Co digunakan untuk pembuatan mesin bertujuan untuk menghasilkan tembaga yang lebih
jet. Ni digunakan sebagai pelapis logam. Zn murni.
digunakan sebagai pelapis besi. 13. Nikrom atau stainless steel merupakan paduan dari
5. Jawaban: b logam . . . .
Mineral tembaga yang berupa senyawa Cu2S a. besi, nikel, dan seng
disebut dengan kalkosit. b. besi, tembaga, dan seng
kalkopirit : CuFeS2 c. besi, nikel, dan kromium
garnerit : H2(NiMg)SiO4.2H2O d. besi, tembaga, dan nikel
kromit : FeCr2O4 e. besi, tembaga, dan kromium
limonit : Fe2O3.H2O Jawaban: c
Nikrom (stainless steel) merupakan perpaduan dari
6. Jawaban: e 18% kromium (Cr), 8% nikel (Ni), dan 74% besi (Fe).
Mineral yang mengandung besi adalah hematit,
magnetit, kalkopirit, limonit, siderit, dan pirit. 14. Prinsip kerja pembuatan baja adalah . . . .
Vanadit mengandung unsur vanadium, kalkopirit, a. penambahan kadar karbon dalam besi tuang
dan kalkosit mengandung unsur tembaga, kalkopirit b. pengurangan kadar karbon dalam besi tuang
dan pirit mengandung unsur belerang. c. penambahan kadar timah dalam besi tuang
d. pengurangan kadar timah dalam besi tuang
7. Jawaban: e e. penambahan kadar seng dalam besi tuang
Proses tersebut dikenal dengan sebutan proses Jawaban: b
tanur tinggi karena dilakukan pada suatu tanur Prinsip kerja pembuatan baja yaitu dengan
dengan suhu tinggi (sekitar 2.000°C). Sementara pengurangan kadar karbon dalam besi tuang. Besi
itu, proses Frasch merupakan proses untuk kasar diproduksi menggunakan dapur bijih besi
memperoleh belerang, proses kontak adalah nama yang berisi kokas pada lapisan paling bawah, lalu
proses pembuatan asam sulfat, dan Hall-Heroult batu kapur, dan bijih besi. Kokas terbakar dan
adalah nama proses pengolahan logam aluminium.
menghasilkan gas CO yang naik ke atas sambil
8. Jawaban: c mereduksi oksida besi. Besi yang telah tereduksi
Pengolahan bijih tembaga melalui urutan proses melebur dan terkumpul di bawah tanur menjadi besi
reduksi, pemekatan, pemanggangan, dan elektrolisis. kasar yang biasanya mengandung C, Si, Mn, P,
3. Semua unsur transisi periode empat mempunyai b. platinum(IV) : atom pusat Pt4+
sifat logam. Adanya sifat logam pada unsur transisi tetraamin : 4 ligan NH3 muatan 0
ini mengakibatkan unsur-unsur tersebut memiliki dikloro : 2 ligan Cl muatan 2(1–)
daya hantar listrik dan daya hantar panas yang baik. muatan ion kompleks = 4 + 0 + 2(1–)
= 2+
Rumus kimia: [Pt(NH3)4Cl2]2+
Energi Ionisasi
Cl
nSiO =
= 50 mol
2
P
Persamaan reaksi:
SiO2(g) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g) Mg S
Si
nSi : nSiO = 1 : 1
2
Zat Radioaktif dan Peluruhan Radioaktif Kegunaan dan Dampak Negatif Radioisotop
72 Unsur-Unsur Radioaktif
6. Jawaban: d
A. Pilihan Ganda
Sifat unsur radioaktif di antaranya dapat me-
1. Jawaban: a mancarkan sinar gamma dan partikel alfa. Adapun
Nuklida 146C memiliki jumlah proton = 6 dan jumlah unsur yang bersifat paramagnetik dan dapat
neutron = 14 – 6 = 8. Perbandingan n : p = 8 : 6 membentuk senyawa berwarna adalah unsur
= 1,33 : 1. Jadi, perbandingan n : p ≠ 1 : 1 sehingga transisi. Jadi, sifat unsur radioaktif ditunjukkan
nuklida tersebut terletak di atas pita kestabilan oleh nomor 2) dan 4).
(jumlah n > jumlah p).
7. Jawaban: b
2. Jawaban: a 14
C ⎯→ –10β + baX
234 A 4 0 6
90Th → ZX + 7 2α + 6 –1 β
Pada reaksi inti:
Pada reaksi inti: Nomor massa sebelum reaksi = nomor massa
– jumlah nomor massa (A) ruas kiri = jumlah setelah reaksi
nomor massa (A) ruas kanan,
b + 0 = 14
– jumlah nomor atom (Z) ruas kiri = jumlah
b = 14
nomor atom (Z) ruas kanan,
Nomor atom sebelum reaksi = nomor atom setelah
Sehingga:
reaksi
– 234 = A + 7(4) + 6(0) ⇒ A = 206
a – 1= 6
– 90 = Z + 7(2) + 6(–1) ⇒ Z = 82
a= 7
Dengan demikian, isotop stabil tersebut adalah
206 Dengan demikian, 147X = 147N.
82
Pb.
3. Jawaban: c 8. Jawaban: d
241 Jika dihasilkan inti helium, bilangan massa
94
Pu ⎯→ 8 42α + X
berkurang 4 dan nomor atom berkurang 2 dengan
X ⎯→ 4 –10β + Y unsur atom yang berbeda.
Nilai X dihitung sebagai berikut. 230
Th→ 226 Ra + 42He
90 88
nomor massa Pu = 8 (nomor massa α) + nomor Sementara itu, reaksi transmutasi yang lain sebagai
massa X berikut.
nomor massa X = 241 – 8(4) = 209 24
nomor atom X = 94 – 8(2) = 78 13Al → 24 0
12Mg + +1 e
214
Jadi, unsur X adalah 209
78
X. 82Pb + 42α → 218
84Po
209
78
X ⎯→ 4 –10β + Y 214
83Bi → 214 0
84Po + –1 β
Nilai Y dihitung sebagai berikut. 233
→ 233 0
90Th 91Pa + –1 β
nomor massa Y = 209 – 0 = 209
nomor atom Y = 78 – 4(–1) = 82 9. Jawaban: e
t
Jadi, unsur terakhir yang terbentuk = 20982
Y. ⎛ 1 ⎞ t1
Nt = N0 ⎜⎝ 2 ⎟⎠ 2
n 10 B B
Sifat kestabilan: = > 1 (tidak stabil)
p 8
⎛ 1 ⎞8
16
NtB ⎛ 1⎞ 1
Jadi, isotop yang lebih stabil adalah 168O. = ⎜⎝ 2 ⎟⎠ 2 ⎜ ⎟ =
⎝2⎠ 256
N0B
3. a. Pemancaran α
1
Partikel α tersusun dari 2 proton dan Unsur B yang tersisa 256 bagian sehingga
2 neutron. Nuklida radioaktif yang melakukan
peluruhan α akan kehilangan 2 proton dan 2 unsur B yang meluruh sebanyak 1 – 256 =
1
neutron, serta membentuk nuklida baru.
b. Pemancaran β 255
Partikel β tidak bermassa dan bermuatan 256
bagian.
–1. Nuklida radioaktif yang meluruh dengan
memancarkan partikel β, nomor atom nuklida
yang baru akan bertambah 1, sedangkan
nomor massanya tetap.
74 Unsur-Unsur Radioaktif
6. Jawaban: d
A. Pilihan Ganda
Untuk mempelajari kinerja kelenjar gondok
1. Jawaban: b digunakan radioisotop I-131.
Na-24 digunakan untuk mempelajari kecepatan 7. Jawaban: d
aliran air sungai atau mendeteksi kebocoran pipa Radioisotop yang dihasilkan oleh reaktor trigamark
air. P-32 digunakan untuk mendeteksi penyakit
antara lain 131I, 99mTc, 32P, 42K, 24Na, 82Br, dan
mata. Co-60 digunakan untuk terapi tumor atau 32
S.
kanker. I-131 digunakan untuk diagnosis fungsi
kelenjar gondok. Cs-137 digunakan untuk sterilisasi 8. Jawaban: b
alat-alat kedokteran. Radiasi yang dipancarkan oleh zat radioaktif selain
menguntungkan ternyata juga mempunyai dampak
2. Jawaban: a
negatif bagi kesehatan. Zat radioaktif bersifat racun
Radioisotop dapat digunakan untuk pembuatan
sehingga dapat mengganggu metabolisme sel.
unsur-unsur baru (transuran). Ilmuwan pertama
yang berhasil membuat transuran adalah Ferunl 9. Jawaban: a
yaitu dengan cara menembaki inti atom 238 Perunut adalah alat untuk menentukan jejak. Jadi,
92U.
radioisotop yang digunakan sebagai perunut adalah
3. Jawaban: e isotop 24Na dan 56Fe. Penggunaan isotop 60Co
1) Penggunaan radioisotop dalam bidang kimia untuk terapi kanker merupakan contoh penggunaan
adalah untuk menentukan kadar suatu zat ter- radiosiotop sebagai sumber radiasi dalam bidang
larut dalam suatu larutan dengan menambah- kedokteran. Untuk memperoleh bibit unggul me-
kan larutan yang mengandung zat radioaktif. rupakan penggunaan radioisotop sebagai sumber
2) Penggunaan radioisotop dalam bidang biologi radiasi dalam bidang pertanian. Untuk mengukur
adalah untuk mengetahui ATP sebagai ketebalan kertas merupakan penggunaan
penyimpanan energi dalam tubuh. radioisotop sebagai sumber radiasi dalam bidang
3) Penggunaan radioisotop dalam bidang industri.
hidrologi adalah untuk menyelidiki arah
pergerakan sedimen. 10. Jawaban: d
4) Penggunaan radioisotop dalam bidang ke- Kerontokan rambut kepala yang telah iradiasi
dokteran adalah untuk: termasuk dampak negatif radioisotop. Radiasi zat
a) mengukur laju pembentukan sel darah radioaktif dapat mengakibatkan kerusakan sel
merah; somatis berbentuk lokal. Sementara itu, pilihan a,
b) mendeteksi kerangka tulang manusia. b, c, dan e termasuk manfaat zat radioaktif.
4. Jawaban: c
B. Uraian
Isotop yang digunakan dalam bidang kedokteran
untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran 1. Mekanisme reaksi oksidasi propena dengan
darah adalah Na-24. Isotop C-14 digunakan dalam menggunakan KMnO4 berlangsung dalam suasana
bidang hidrologi untuk menentukan umur dan asal asam dan basa. Salah satu atom C yang berikatan
air tanah. Isotop Co-60 digunakan untuk peng- rangkap digunakan isotop 14C yang memancarkan
obatan kanker. Isotop I-131 digunakan untuk sinar beta. Dengan penelusuran, dapat diketahui
mendeteksi getah tiroid dalam kelenjar gondok. isotop 14C berada pada CH3COOH atau pada CO2.
Isotop Xe-133 digunakan untuk mendeteksi Reaksi:
OH –
penyakit paru-paru. CH3 – CH = *CH2 + [O] ⎯→ CH3COOH + *CO2(basa)
5. Jawaban: e H +
CH3 – CH = *CH2 + [O] ⎯→ CH3COOH + *CO2(asam)
Menentukan senyawa pencemar di perairan
merupakan penggunaan radioaktif dalam bidang 2. a. Mempelajari efisiensi pemanfaatan pakan
hidrologi. Vulkanisasi karet, pengisian kemasan untuk produksi ternak.
32
detergen, detektor kebocoran pipa minyak, dan b. P dan 35S untuk pengukuran jumlah dan laju
pengisian bahan-bahan pakaian sintetis merupakan sintesis protein dalam usus besar hewan
penggunaan radioisotop dalam bidang industri. ternak.
A. Pilihan Ganda 92 + b = 36 + 56 + 3b
92 + b = 92 + 3b
1. Jawaban: a
2b = 0
Sifat-sifat sinar alfa sebagai berikut.
b =0
1) Bermuatan positif.
a
2) Bermuatan +2 dan bermassa 4 sma. b
X = 10X
3) Partikel terberat di antara partikel-partikel yang Jadi, partikel X tersebut adalah neutron (10n).
dihasilkan oleh zat radioaktif. 7. Jawaban: e
4) Mempunyai daya tembus paling lemah. Reaksi penembakan atau transmutasi inti adalah
5) Mempunyai daya pengion paling kuat. perubahan inti atom suatu unsur menjadi inti atom
unsur lain. Reaksi penembakan ditunjukkan oleh
2. Jawaban: c
reaksi a, b, c, dan d. Adapun reaksi:
Sinar gamma mempunyai daya tembus paling kuat
238
dan daya pengion yang paling lemah di antara 92
U + 10n ⎯⎯→ 103 42
Mo + 131
50
Sn + 2 10n merupakan
partikel-partikel yang dihasilkan oleh zat radioaktif. reaksi fisi, yaitu pemecahan sebuah inti berat
menjadi dua inti atau lebih yang lebih ringan.
3. Jawaban: c
Sinar gamma merupakan sinar radioaktif yang tidak 8. Jawaban: d
23
bermuatan dan tidak bermassa. Sinar gamma 11
Na + 42α ⎯→ 26
13
Al + 10n
memiliki daya tembus paling kuat dam daya 9. Jawaban: e
pengion paling lemah. t = 5T
4. Jawaban: e t1 = T
Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan suatu inti 2
menjadi dua nuklida baru dengan massa hampir t
⎛ 1 ⎞t
sama. Pada reaksi di atas nuklida yang dimaksud Nt = N0 ⎜ ⎟ 12
⎝2⎠
adalah barium (Ba) dan kripton (Kr). 5T
5
⎛ 1⎞ T ⎛ 1⎞ 1
5. Jawaban: c = N0 ⎜ ⎟ = N0 ⎜ ⎟ = N0
14 14 ⎝2⎠ ⎝2⎠ 32
6C dan 7N mempunyai nomor massa yang sama,
yaitu 14 sehingga keduanya merupakan isobar. 10. Jawaban: d
6. Jawaban: d Nt = 8 gram
235 a 92 141 a t = 2.610 tahun
92U + bX ⎯⎯→ 36Kr + 56Ba + 3 bX
235 + a = 92 + 141 + 3a t 1 = 870 tahun
2
235 + a = 233 + 3a
2a = 2
a =1
76 Unsur-Unsur Radioaktif
Nt
t 15. Jawaban: b
⎛ 1 ⎞ t1 2
= 232 208 4 0
90Th → 82Pb + n 2 α + m –1 β
N0 ⎜2⎟
⎝ ⎠
log N t
N 208 + 4n = 232
t
= 0
1 4n = 24
t1 log
2 2 n=6
8
2.610 log N 82 + 2n – m = 90
= 0
1 82 + 12 – m = 90
870 log 2
m=4
8 2.610(−0,301)
log = = –0,903 Jumlah partikel alfa dan beta yang dipancarkan =
N0 870 6α dan 4β.
10 8 16. Jawaban: a
log N0 = 10log 10–0,903
Unsur radioaktif memiliki beberapa sifat di antaranya
8 dapat berubah menjadi unsur lain secara spontan
N0 = 0,125
dan dapat menghitamkan pelat film. Adapun mem-
N0 = 63,9 ≈ 64 punyai jari-jari atom besar dan mudah melepaskan
Jadi, massa mula-mula benda sebesar 64 gram. elektron merupakan sifat unsur logam. Jadi, sifat
unsur radioaktif ditunjukkan oleh nomor 1) dan 2).
11. Jawaban: b
Dianggap massa awal radioaktif = 100%. 17. Jawaban: c
t = 36 hari t = 60 hari
Nt = 2 gram
t 1 = 9 hari N0 = 32 gram
2
t t
⎛ 1 ⎞t1 ⎛ 1 ⎞t1
Nt = N0 ⎜ 2 ⎟ 2 Nt = N0 ⎜ 2 ⎟ 2
⎝ ⎠ ⎝ ⎠
36 4 60
⎛ 1⎞ 9 ⎛ 1⎞ 1 ⎛ 1 ⎞t1
= 100% ⎜ 2 ⎟ = 100% ⎜ 2 ⎟ = 100% 16 2 = 32 · ⎜2⎟ 2
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
Jadi, sisa unsur radioaktif tersebut sebesar 0,0625 60
atau 6,25%. 2 ⎛ 1 ⎞t1
32
= ⎜2⎟ 2
⎝ ⎠
12. Jawaban: d 60
4
Persamaan reaksi transmutasi inti: ⎛ 1⎞ ⎛ 1 ⎞t1
⎜ ⎟ = ⎜2⎟ 2
239
Pu + 42α → yxAm + 11p + 210n ⎝2⎠ ⎝ ⎠
94
y = nomor massa reaktan – nomor massa produk 60
4=
t1
= (239 + 4) – (1 + 2) = 240 2
Notasi Am = 24095
Am 18. Jawaban: e
Jadi, harga x = 95 dan harga y = 240. Reaksi fisi merupakan reaksi inti pembelahan sebuah
inti berat menjadi dua atau lebih inti yang lebih ringan
13. Jawaban: b disertai pemancaran energi dan partikel elementer.
t
⎛ 1 ⎞t1
Nt = N0 ⎜ 2 ⎟ 2 19. Jawaban: b
⎝ ⎠ n
Sisa unsur radioaktif = ⎛⎜ ⎞⎟ × bagian semula
540 2,2 1
100 ⎛ 1 ⎞ 242 ⎛ 1⎞ 1
Nt = · ⎜2⎟ = ⎜2⎟ ≈ = 0,25 ⎝2⎠
100 ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ 4 n
1 gram = ⎛⎜ ⎞⎟ × 8 gram
1
Jadi, % Nt setelah 1,5 tahun sebesar 25%. ⎝2⎠
n
14. Jawaban: c 1
= ⎛⎜ ⎞⎟
1
31 1 32
15P + 0n → 15P
8 ⎝2⎠
t
Pada P, proton = 15 dan neutron = 16 =3
5 hari
Pada S, proton = 16 dan neutron = 16 t = 3 × 5 = 15 hari
Jadi, proton bertambah satu.
78 Unsur-Unsur Radioaktif
B. Uraian 5. Deret peluruhan radioaktif terbagi atas 4 macam
235
sebagai berikut.
1. a. Uranium → 92
U a. Deret Torium
Molibdenum → 103 Deret ini diawali dari 232 Th dan berakhir
42Mo 90
1
dengan 208
82
Pb. Kelipatan nomor massa unsur
Neutron → 0
n yang terbentuk A = 4n.
Timah putih → 131
50
Sn b. Deret Uranium
235 Deret tersebut dimulai dari 238 U dan berakhir
b. 92U + 10n ⎯→ 103 131
42Mo + 50Sn + 2 10n dengan 206
92
Pb. Kelipatan nomor massa unsur
82
c. Jenis reaksi adalah reaksi fisi yaitu reaksi yang terbentuk A = 4n + 2.
pembelahan inti atom menjadi dua inti baru. c. Deret Aktinium
Deret ini diawali dari 235 92
Ac dan berakhir
2. Reaksi penembakan dengan partikel ringan
dengan 207
82
Pb. Kelipatan nomor massa unsur
dilakukan menggunakan partikel alfa, proton,
yang terbentuk A = 4n + 3.
neutron, dan deutron.
d. Deret Neptunium
Contoh: 2713
Al + 42He → 30
15
P + 10n Deret ini diawali dari 237 Np dan berakhir
93
Reaksi penembakan dengan partikel berat dengan 209
83
Bi. Kelipatan nomor massa unsur
dilakukan menggunakan karbon -12 (12C), nitrogen- yang terbentuk A = 4n + 1.
14 (14N), dan oksigen-16 (16O).
0,693 0,693
Contoh: 19779
Au + 126C → 204
85
At + 5 10n 6. t 1 = λ
= 1,0 × 10−13s−1
= 6,9 × 1012 s
2
3. Pita kestabilan adalah tempat kedudukan isotop- Dalam satuan tahun menjadi 2,2 × 105 tahun.
isotop stabil dalam peta isotop. t1
Cara isotop radioaktif berikut ini menuju ke pita 7. = 20 tahun
2
kestabilan: t = 60 tahun
a. isotop radioaktif yang terletak di tepi atas 60
t
kanan pita kestabilan mencapai keadaan stabil n = t 1 = 20 = 3
dengan memancarkan sinar alfa; 2
b. isotop radioaktif yang terletak di atas pita Banyak zat sisa dapat dihitung dengan persamaan:
n
Nt = N0 ⎛⎜ ⎞⎟
n 1
kestabilan (mempunyai harga p
lebih besar ⎝2⎠
daripada isotop stabilnya) mencapai keadaan 3
⎛ 1⎞
= 60 ⎛⎜ ⎞⎟ = 60 ⎜ 8 ⎟ = 7,5 gram
1
stabil dengan memancarkan sinar beta; serta ⎝2⎠ ⎝ ⎠
c. isotop radioaktif yang terletak di bawah pita Jadi, sisa zat itu setelah 60 tahun adalah 7,5 gram.
n
kestabilan (mempunyai harga lebih kecil 8. Teknik gauging merupakan pemanfaatan radiasi
p
daripada isotop stabilnya) mencapai keadaan untuk memantau kualitas produk industri secara terus-
stabil dengan memancarkan positron. menerus, cepat, dan tepat. Teknik ini diterapkan
untuk mendeteksi isi cairan dalam kemasan kaleng
4. a. Isotop 219F mempunyai 9 proton dan 12 neutron minuman. Melalui teknik ini diperoleh volume kaleng
21
→ 21
+ –10β yang seragam pada setiap kemasan secara tepat,
9F 10X
akurat, dan cepat sehingga tidak terjadi pemborosan.
21 21
9
F → 10
Ne + –10β
9. Nt = 2 gram
b. Isotop 20
11
Na mempunyai 11 proton dan N0 = 16 gram
9 neutron n
Nt = N0 ⎛⎜ ⎞⎟
1
20 16
11
Na → 9
X + 24α ⎝2⎠
n
2 = 16 ⎛⎜ ⎞⎟
20
Na → 16
F + 24α 1
11 9
⎝2⎠
c. Isotop 55
27
Co mempunyai 27 proton dan 28 ⎛ 1⎞
n
2
elektron ⎜ ⎟ = 16
⎝2⎠
55 55 n
27
Co → 26
X + +10e ⎛ 1⎞
⎜ ⎟ = 8
1
55 55 ⎝2⎠
27
Co → 26
Fe + +10e n 3
⎛ 1⎞
= ⎛⎜ ⎞⎟
1
⎜ ⎟
⎝2⎠ ⎝2⎠
n=3
Waktu paruh isotop radioaktif dapat dihitung dengan
persamaan:
80 Unsur-Unsur Radioaktif
2) BaCl2 1 m
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
BaCl2 termasuk elektrolit kuat.
1. Jawaban: b BaCl2(aq) → Ba2+(aq) + 2Cl–(aq), n = 3
ΔTf = 0 – (–0,74) = 0,74°C i = {1 + (n – 1)α}
Vair = 1,5 L = 1.500 mL = {1 + (3 – 1)1}
Massa pelarut = p = ρair × Vair =3
= 1 × 1.500 = 1.500 gram ΔTf = m × Kf × i
K f = 1,86 = 1 × 1,86 × 3
Mr gula = 342 = 5,58°C
ΔTf = m × Kf Tf larutan = 0 – 5,58 = –5,58°C
g 1.000 3) CO(NH2)2 3 m
0,74 = Mr × p
× Kf CO(NH2)2 termasuk zat nonelektrolit.
ΔTf = m × Kf
g 1.000 = 3 × 1,86
0,74 = 342 × 1.500 × 1,86
= 5,58°C
0,74 × 342 × 1.500 Tf larutan = 0 – 5,58 = –5,58°C
g = 1.000 × 1,86
= 204 gram
4) NaNO3 2 m
Jadi, massa gula yang diperlukan sebanyak 204 NaNO3 termasuk elektrolit kuat.
gram. NaNO3(aq) → Na+(aq) + NO3–(aq), n = 2
2. Jawaban: c i = {1 + (n – 1)α}
T = 27°C = (27 + 273) K = 300 K = {1 + (2 – 1)1}
V = 250 mL = 0,25 L =2
g = 12 g ΔTf = m × Kf × i
π = 16,4 atm = 2 × 1,86 × 2
π = M × R × T = 7,44°C
Tf larutan = 0 – 7,44 = –7,44°C
n Jadi, larutan yang memiliki titik beku sama
π = V× R × T
ditunjukkan oleh larutan nomor 2) dan 3).
g ⋅R ⋅ T g ⋅R ⋅ T 12 × 0,082 × 300
π= → Mr = = = 72 4. Jawaban: c
Mr ⋅ V π⋅V 16,4 × 0,25
nglukosa
Jadi, massa molekul relatif zat tersebut 72. Xt = Xglukosa =
nair + nglukosa
3. Jawaban: c ⎛ g ⎞
⎜ ⎟
1) KOH 1 m ⎜ Mr
⎝
⎟
⎠glukosa
=
KOH termasuk elektrolit kuat. ⎛ g ⎞ ⎛ g ⎞
⎜ ⎟ + ⎜⎜ M⎟
KOH(aq) → K+(aq) + OH–(aq), n = 2 ⎜M ⎟
⎝ r⎠
air
⎝ r⎠
⎟
glukosa
i = {1 + (n – 1)α}
= {1 + (2 – 1)1} =
( ) 18
180
=2 ( ) +( )
90
18
18
180
ΔTf = m × Kf × i 0,1 0,1
= 1 × 1,86 × 2 = 5 + 0,1
=
5,1
= 3,72°C
0,1
Tf larutan = 0 – 3,72 = –3,72°C ΔP = Xt · P° = × 30,6 = 0,6
5,1
Plarutan = P° – ΔP = 30,6 – 0,6 = 30 mmHg
Jadi, tekanan uap larutan tersebut sebesar 30
mmHg.
1,71 Reduksi
1.000
0,026 = 0,52 × Mr × 100
5) Mg(s) → Mg2+(aq)
Mr = 342 g/mol 0 +2
Jadi, massa molekul relatif zat tersebut adalah Oksidasi
342 g/mol.
Jadi, Zn 2+ mengalami reduksi (mengalami
6. Jawaban: e penurunan bilangan oksidasi dari +2 menjadi 0.
MgCl2(aq) → Mg2+(aq) + 2Cl–(aq)
10. Jawaban: e
Tf larutan = –0,558°C Ketika gas klorin dimasukkan ke dalam larutan KI,
ΔTf = (0 – (–0,558))°C akan dibebaskan gas iodin berwarna cokelat. KI
= 0,558°C mengalami oksidasi dan klorin mengalami reduksi
ΔTf = m × Kf × i sehingga klorin bertindak sebagai oksidator. Reaksi
g 1.000 yang terjadi sebagai berikut.
ΔTf = Mr
× p
× Kf × {1 + (n – 1)α} 2KI(aq) + Cl2(g) → 2KCl(aq) + I2(g)
9,5 1.000 +1–1 0 +1–1 0
0,558 = 95 × × 1,86 × {1 + (3 – 1)α}
400
Oksidasi
1 + 2α = 1,2
Reduksi
2α = 0,2
α = 0,1 11. Jawaban: b
Jadi, derajat disosiasi garam MgCl2 sebesar 0,1. Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks dengan
7. Jawaban: b persamaan berikut.
ΔTb = 100,26°C – 100°C Mg(s) → Mg2+(aq) + 2e–
= 0,26°C 2H+(aq) + 2e– → H2(g)
––––––––––––––––––––––––––––– +
ΔTb = m × Kb Mg(s) + 2H+(aq) → Mg2+(aq) + H2(g)
0,26 = m × 0,52
0,26
Berdasarkan persamaan reaksi tersebut, Mg meng-
m= 0,52
= 0,50 molal alami oksidasi karena melepaskan dua elektron.
ΔTf = m × Kf = 0,50 × 1,86 = 0,93 12. Jawaban: e
Jadi, larutan tersebut membeku pada suhu Reaksi dapat berlangsung apabila Esel berharga
= (0 – 0,93)°C = –0,93°C. positif (+).
1) Zn2+(aq) + Cu(s) → Zn(s) + Cu2+(aq)
8. Jawaban: d Esel = E°katode – E°anode
Ketika kalsium dioksidasi, seng akan melepaskan
dua elektron. Kalsium yang dioksidasi akan = E°Zn – E°Cu
mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari 0 = –0,76 – 0,34
menjadi +2. Reaksinya sebagai berikut. = –1,10 volt
Ca → Ca2+ + 2e– (reaksi tidak dapat berlangsung)
Konfigurasi elektron atom Ca dan ion Ca2+ sebagai 2) Fe(s) + Zn2+(aq) → Fe2+(aq) + Zn(s)
berikut. Esel = E°katode – E°anode
20Ca = 2, 8, 8, 2 = E°Zn – E°Fe
2+ = 2, 8, 8
20Ca = –0,76 – (–0,44)
9. Jawaban: d = –0,32 volt
1) Fe2+(aq) → Fe3+(aq) (reaksi tidak dapat berlangsung)
+2 +3 3) Zn2+(aq) + Ag(s) → Zn(s) + Ag+(aq)
Oksidasi Esel = E°katode – E°anode
2) 2Cl–(aq) → Cl2(g) = E°Zn – E°Ag
–1 0
= –0,76 – 0,80
Oksidasi = –1,56 volt
(reaksi tidak dapat berlangsung)
= –0,59 volt
17. Jawaban: c
(reaksi tidak dapat berlangsung)
Reaksi elektrolisis larutan Cu(NO3)2 menggunakan
5) Fe(s) + Ag+(aq) → Fe2+(aq) + Ag(s) elektrode karbon sebagai berikut.
Esel = E°katode – E°anode
= E°Ag – E°Fe Cu(NO3)2(aq) → Cu2+(aq) + 2NO3–(aq)
= 0,80 – (–0,44) Katode : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s)
= +1,24 volt Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
(reaksi dapat berlangsung) 18. Jawaban: c
Jadi, reaksi yang dapat berlangsung ditunjukkan coulomb 965
oleh reaksi e. F = 96.500 = 96.500 = 0,01 Faraday
13. Jawaban: d Reaksi elektrolisis:
Reaksi kimia yang terjadi dalam sel kering sebagai AgNO3(aq) → Ag+(aq) + NO–3(aq)
berikut. Katode : Ag+(aq) + e– → Ag(s)
a. Zn di katode mengalami reaksi oksidasi Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + 4e– + O2(g)
menjadi ion Zn2+ dengan melepas 2 elektron. 4 4
Reaksinya: Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e– . nH+ = 4 × ne– = 4 × 0,01 mol = 0,01 mol
b. Amonium klorida tereduksi menjadi amonia 0,01
dan air di katode. Reaksi yang terjadi: [H+] = 1 L = 0,01 M
2MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e– → Mn2O3(s) + pH = –log [H+]
2NH3(aq) + H2O(A). = –log 10–2
14. Jawaban: c =2
Reaksi elektrolisis larutan NaNO 3 dengan Jadi, pH larutan setelah elektrolisis sebesar 2.
elektrode karbon sebagai berikut. 19. Jawaban: e
NaNO3(aq) → Na+(aq) + NO3–(aq) i=5A
Katode : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g) t = 965 detik
Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + 4e– + O2(g) Ar Au = 197
Jadi, pada katode terbentuk gas hidrogen dan pada 197
eAu = 3
anode terbentuk gas oksigen.
197
e⋅i⋅t × 5 × 965
15. Jawaban: d w = 96.500 = 3 = 3,28 gram
96.500
Misal rumus garam: MnxOy
Reaksi elektrolisis MnxOy menghasilkan mangan Jadi, massa emas yang dihasilkan sebesar 3,28
di katode sehingga ion mangan tidak mungkin gram.
Mn2+. Hal ini karena reaksi elektrolisis larutan yang 20. Jawaban: e
mengandung Mn2+ pada katode yang mengalami Agar besi tidak cepat berkarat (mengalami korosi),
reduksi berupa air. perlu dijaga agar besi tidak mudah mengalami
2H2O + 2e– → 2OH– + H2 oksidasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
Jadi, garam mangan tidak mungkin MnCl2 atau menghubungkan besi dengan logam yang lebih
MnO. mudah mengalami oksidasi (E°-nya lebih negatif
Mn×Oy(aq) → xMny+(aq) + yOx–(aq) daripada Fe). Dari logam di atas yang paling mudah
Katode: Mny+(aq) + ye– → Mn(s) mengalami oksidasi adalah logam Mg (E° paling
0,06 mol 0,02 mol negatif).
Perbandingan ne– : nMn = 0,06 : 0,02 = 3 : 1 21. Jawaban: c
Jadi, y = 3 → Mn3+ Reaksi elektrolisis larutan kalsium sulfat dengan
Garam yang mengandung Mn3+ adalah MnCl3. elektrode tembaga sebagai berikut.
Garam MnO2 mengandung ion Mn4+, sedangkan CaSO4 → Ca2+ + SO42–
KMnO4 mengandung ion Mn7+. Katode (–) : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(g)
O bukan
isomer = 0,05 mol
B
CH3 – CH2 – C → asam propanoat nRCOOH = mol NaOH
V nRCOOH = 0,05 mol
OH massa RCOOH
Mr RCOOH = nRCOOH
2) CH3 – CH2 – O – CH3 → metoksietana
3,70 g
= 0,05 mol
O bukan
ll isomer = 74
CH3 – C – OCH3 → metil etanoat Rumus molekul RCOOH = CnH2nO2
CnH2nO2 = 74
3) CH3 – CH2 – CH2 – OH → 1-propanol
isomer 12n + 2n + 32 = 74
CH3 – CH – CH3 → 2-propanol posisi
| 14n + 32 = 74
OH 14n = 42
O n=3
B Dengan demikian, asam tersebut adalah asam
4) CH3 – CH2 – CH2 – C → asam butanoat propanoat (C3H6O2).
V
OH Mr asam asetat (C2H4O2) = 60
Mr asam butanoat (C4H8O2) = 88
O
B Mr asam pentanoat (C5H10O2) = 102
CH3 – CH – C → asam 2-metilpropanoat Mr asam heksanoat (C6H12O2) = 116
l V
CH3 OH ▲ 11. Jawaban: b
Isomer kerangka Pentanal mempunyai empat isomer kerangka.
O Keempat isomer tersebut sebagai berikut.
B O
→ butanal
28. Jawaban: d OH
Reaksi antara amil alkohol dengan asam etanoat
memakai katalis H+ termasuk reaksi esterifikasi. H C CH3 + C2H5OMgCl
O O CH3
B B
R – OH + R – C – OH → R – C – OR′ + H2O 2-propanol
CH3 – (CH2)4 – OH + CH3COOH →
35. Jawaban: e
Amil alkohol Asam asetat Aseton atau propanon termasuk senyawa keton
CH3COO(CH2)4CH3 dengan rumus molekul C3H6O. Senyawa yang
29. Jawaban: c mungkin berisomer dengan aseton adalah
K 2Cr 2O 7 merupakan senyawa pengoksidasi. propionaldehid karena memiliki rumus molekul
Dengan demikian, reaksi etil metil keton dengan sama, yaitu C3H6O serta keduanya berisomer
K2Cr2O7 dalam suasana asam merupakan reaksi fungsi. Asetaldehid memiliki rumus molekul
oksidasi. 2-butanol merupakan alkohol sekunder C2H4O, sedangkan etil metil eter dan propil alkohol
jika dioksidasi akan menghasilkan etil metil keton. memiliki rumus molekul C3H8O.
O 36. Jawaban: b
H+ Reaksi antara asam butanoat dengan etanol dalam
CH3 CH CH2 CH3 →
K 2Cr2O7
CH3 C CH2 CH3
H2SO 4 menghasilkan etil butirat yang dapat
OH digunakan sebagai pemberi aroma buah stroberi.
2-butanol Etil metil keton
O Cl Cl CH3
• Struktur Benzena
• Tata Nama Senyawa Benzena
• Reaksi-Reaksi pada Benzena
• Kegunaan Senyawa Turunan Benzena
• Mampu menumbuhkan rasa ingin tahu dalam mencari informasi mengenai karakteristik benzena
dan kegunaan senyawa turunannya dari berbagai sumber belajar.
• Mampu menerapkan sikap pantang menyerah dalam mengerjakan soal tata nama senyawa
benzena.
• Mampu menjelaskan struktur dan sifat fisik maupun sifat kimia benzena.
• Mampu menjelaskan penamanan senyawa benzena.
• Mampu menjelaskan reaksi-reaksi yang terjadi pada benzena.
• Mampu menyebutkan kegunaan senyawa benzena dan turunannya dalam kehidupan sehari-
hari.
O O
12. Jawaban: b Sementara itu, reduksi nitro benzena, hidrolisis
Reaksi: senyawa diazonium, penyulingan bertingkat ter
batu bara, dan pemanasan campuran benzena
+ CH 3CH 2Cl →
+
sulfonat dengan NaOH kering merupakan reaksi
HCl yang digunakan untuk memperoleh fenol.
merupakan reaksi alkilasi. Senyawa benzena
18. Jawaban: b
direaksikan dengan etil klorida sehingga satu atom
Senyawa yang mempunyai ciri-ciri tersebut adalah
H pada benzena tersubsitusi oleh gugus etil
fenol. Fenol adalah nama lain dari fenil alkohol.
(CH3CH2–)
19. Jawaban: c
13. Jawaban: e
Asam nitrobenzoat adalah senyawa turunan
Aspirin mempunyai rumus molekul C9H8O4. Nama
benzena dengan dua gugus substituen yaitu
yang sesuai IUPAC adalah asam 2-asetil benzoat.
karboksilat (–COOH) dan nitro (—NO2). Kedua
Jadi, rumus strukturnya sebagai berikut.
gugus tersebut terletak pada posisi atom C nomor
1,2 (posisi orto).
Asam o-nitrobenzoat
+ Na OH → + H2O
pirena berstruktur . Sementara itu,
OH ONa
(fenol) (garam)
merupakan struktur dari naftalena dan Fenol bersifat asam sehingga saat direaksikan
dengan basa akan menghasilkan garam.
merupakan struktur dari antrasena. 28. Jawaban: a
Zat yang dapat mengawetkan makanan yaitu asam
23. Jawaban: a
COOH
Hasil reaksi pada persamaan reaksi:
benzoat, . Asam benzoat diperoleh
H
+ CH3Cl berupa alkil benzena. Oleh dengan cara mengoksidasi toluena dengan
oksidator KMnO4 dalam suasana asam
karena alkil halida yang direaksikan berupa metil COOH
klorida, senyawa yang dihasilkan adalah metil- CH3
B. Uraian b. Antrasena
2-fenil propana
a b c d
b.
Isomer a dan b adalah identik.
10. Senyawa turunan benzena tersebut adalah asam
1-bromo-1,2-difenil etana tereftalat. Asam tereftalat dibuat dengan cara
oksidasi orto-xilena. Reaksinya seperti di bawah
ini.
c.
O
CH3 C
fenil asetat OH
→
O
4. Senyawa benzena tidak dapat diadisi oleh larutan CH3 C
bromin karena bersifat stabil. Kestabilan tersebut OH
karena adanya delokalisasi dari muatan elektron
o-xilena Asam tereftalat
pada ikatan rangkapnya. Ikatan rangkap selalu
berpindah tempat (resonansi) sehingga ikatannya
tidak dapat diadisi oleh larutan bromin.
• Mampu berinovasi dengan membuat tempat sampah untuk sampah plastik, organik, serta
sampah bahan berbahaya dan beracun (B3).
• Memiliki sikap peduli lingkungan dengan mengingatkan keluarga dan teman mengenai bahaya
polimer plastik untuk pengemas makanan panas dan penggunaan botol bekas air mineral
untuk tempat minum secara berulang-ulang.
• Mampu menjelaskan tata nama polimer.
• Mampu menjelaskan penggolongan polimer.
• Mampu menyebutkan sifat polimer dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
• Mampu menjelaskan reaksi polimerisasi.
• Mampu menjelaskan kegunaan dan dampak penggunaan polimer.
2. Jawaban: d
Karet alam merupakan polimer yang terbentuk dari
monomer isoprena atau 2-metil-1,3-butadiena. merupakan struktur polimer linear
CH3 CH3
| |
nH2C = C – CH = CH2 → (–H2C – C – CH – CH2–)n
Isoprena Poliisoprena
(2-metil-1,3-butadiena) (karet alam)
3. Jawaban: d
Polimer yang terbentuk dari polimerisasi adisi
sintetis di antaranya polifenil etena dari stirena. merupakan struktur polimer bercabang
Sementara itu, selulosa dan amilum dari glukosa
serta protein dari asam amino terbentuk melalui
polimerisasi kondensasi alami. Bakelit terbentuk
dari fenol dan metanal melalui polimerisasi
kondensasi sintetis.
4. Jawaban: c merupakan struktur polimer berikatan silang
Selulosa dan poliisoprena merupakan polimer alam. 9. Jawaban: a
Polivinil klorida, polietena, dan polivinil asetat Reaksi kondensasi terjadi pada pembentukan
merupakan polimer sintetis. amilum dan selulosa. PVC, polipropilena, dan teflon
5. Jawaban: c terbentuk melalui reaksi adisi.
Seluloid merupakan polimer yang dapat dicetak 10. Jawaban: a
ulang dengan cara dipanaskan. Polimer ini O O
digolongkan sebagai polimer termoplastik. || ||
Kebalikannya adalah polimer termosetting, yaitu HOC – C6H4 – COH + HO – CH2 – CH2 – OH →
polimer yang tidak dapat dilunakkan kembali asam tereftalat etilen glikol
meskipun dengan pemanasan sehingga tidak dapat
O O
dicetak ulang. Contoh poliester, formika, epoksi, || ||
dan uretana.
– C – C6H4 – C – O – CH2 – CH2 – O – n
6. Jawaban: d
CH2CHC6H5 merupakan monomer dari polistirena. B. Uraian
Monomer tersebut dapat membentuk polimer 1. Polimer adalah senyawa besar yang terbentuk dari
melalui polimerisasi adisi sebagai berikut. hasil penggabungan sejumlah unit molekul kecil
H H (monomer).
– C| –– C
|
– a. Polimer alam adalah polimer yang terdapat di
| | alam dan berasal dari makhluk hidup, contoh
H n pati, selulosa, protein, karet alam, dan asam
nukleat.
106 Polimer
b. Polimer sintetis atau polimer buatan adalah b. Percabangan rantai polimer
polimer yang tidak terdapat di alam dan harus Rantai polimer dengan banyak cabang lebih
dibuat manusia, contoh pipa PVC, teflon, dan mudah meleleh karena daya tegangnya rendah.
nilon. c. Sifat kristalinitas rantai polimer
Polimer dengan struktur tidak teratur akan me-
2. a. Reaksi polimerisasi kondensasi pembentuk-
miliki kristalinitas rendah dan bersifat amorf.
an dakron.
d. Ikatan silang antarrantai polimer
O O
|| || Adanya ikatan silang antarrantai polimer
mengakibatkan terbentuknya jaringan yang
nHO – C – – C – OH + nHOCH2 – CH2OH → kaku dan membentuk bahan yang keras.
asam tereftalat etilen glikol
4. Pada polimer adisi, polimer dibentuk melalui reaksi
O O
|| || adisi pada ikatan rangkap monomer-monomernya
sehingga banyak atom yang terikat tidak berkurang.
–C– – C – O – CH2 – CH2O – n + nH2O
Jadi, rumus molekul monomer sama dengan
dakron air rumus empiris polimer tersebut. Pada polimer
b. Reaksi polimerisasi kondensasi pembentuk- kondensasi, monomer bergabung membentuk
an nilon. suatu polimer dan melepaskan molekul sederhana,
O O H H misalnya air. Jadi, banyak atom yang terikat ber-
|| || | | kurang. Oleh karena itu, rumus molekul monomer
nHO – C – (CH2)4 – C – OH + nH – N – (CH2)6 – N – H →
tidak sama dengan rumus empiris polimer.
asam adipat heksametilendiamin
O O H H 5. (CH2 = CH – CH3)n → – CH2 – CH –
|| || | | |
– C – (CH2)4 – C – N – (CH2)6 – N – + nH2O CH3 n
n
nilon air
Rangkaian molekul polipropilena:
3. Sifat-sifat fisik polimer ditentukan oleh hal-hal
berikut. – CH2 – CH – CH2 – CH – CH2 – CH –
| | |
a. Panjang rantai polimer CH3 CH3 CH3
Semakin panjang rantai polimer, titik leleh
polimer semakin tinggi.
108 Polimer
16. Jawaban: c 3) Rumus struktur nilon
PVC (polivinil klorida) merupakan polimer yang ter- H H O O
bentuk dari monomer vinilklorida (H2C = CHCl). | | || ||
17. Jawaban: d – N – (CH2)6 – N – C – (CH2)4 – C – n
Polimer dengan gugus ulang: Nilon digunakan untuk membuat tali, jala,
(– CH2 – CHCl – CH2 – CH = CH – CH2 –) parasut, jas hujan, dan tenda.
dapat terbentuk dari monomer CH2 = CHCl dan 4) Rumus struktur bakelit
CH2 = CH – CH = CH2. OH
18. Jawaban: d – H2C CH2 –
1) Pada polimerisasi adisi monomer-monomernya
harus mempunyai ikatan rangkap. Contoh n
polimer adisi sebagai berikut.
Batelit digunakan untuk peralatan listrik,
a) PVC dengan monomernya vinil klorida
kontak isolator, dudukan lampu, radio dan
(kloroetena).
kamera.
b) Karet alam dengan monomernya isoprena
(2-metil-1,3-butadiena). 5) Rumus struktur dakron
c) Teflon dengan monomernya tetrafluoro- O O
etena. || ||
d) Polietena dengan monomernya etena. –C– – C – OCH2 – CH2O – n
2) Pada polimerisasi kondensasi monomer- Dakron digunakan sebagai serat tekstil dan
monomernya harus mempunyai gugus fungsi, pita perekam magnetik.
misalnya –COOH, –NH2, atau –OH. Contoh 21. Jawaban: a
polimer kondensasi antara lain selulosa, asam O O H H
amino, nilon, dan tetoron. || || | |
HO – C – (CH2)4 – C – OH + H – N – (CH2)6 – N – H →
19. Jawaban: e
asam adipat heksametilen diamin
Etilen glikol dapat berpolimerisasi kondensasi
dengan asam tereftalat membentuk dakron. O O H H
HO – CH2CH2 – OH + HOOCC6H4COOH → || || | |
Etilen glikol Asam tereftalat – C – (CH2)4 – C – N – (CH2)6 – N – + nH2O
nilon-66
n air
O O
|| || 22. Jawaban: c
(– C – – C – OCH2CH2 – O –)n + H2O Monomer berikatan tunggal dapat membentuk
Dakron polimer melalui reaksi polimerisasi kondensasi.
Pada proses ini, akan dihasilkan senyawa-
20. Jawaban: e
senyawa kecil seperti H2O. Oleh karena itu, 1 atom
1) Rumus struktur orlon H dari monomer akan berikatan dengan 1 gugus
H H –OH dari monomer lain sehingga pada rumus
| |
– C – C – struktur polimernya tidak lagi mengandung gugus
| | –OH. Sementara itu, monomer berikatan rangkap
dapat membentuk polimer melalui reaksi adisi
H CN n sehingga struktur polimernya tidak lagi mengandung
Orlon digunakan untuk membuat baju wol, ikatan rangkap. Jadi, pasangan monomer dengan
kaos kaki, dan karpet. polimer yang tepat adalah
2) Rumus struktur polivinil klorida (PVC) H H H H H H H
l l l l l l l
H| H |
C=C dan – C – C – C – C – C –
– C – C – l l l l l l l
| | Cl H Cl H Cl H Cl
H Cl n
Polivinil klorida (PVC) digunakan untuk
membuat pipa, pelapis lantai, dan slang.
110 Polimer
5. Macam-macam polimer berdasarkan bentuk 7. a. Polimer semikristal yaitu polimer yang mem-
susunan rantainya sebagai berikut. punyai sifat kristal dan amorf, misalnya kaca.
a. Polimer linear b. Polimer amorf yaitu polimer yang tidak mem-
Polimer linear yaitu polimer yang tersusun dari punyai bentuk tertentu, misalnya polipropilena,
unit ulang yang berikatan satu sama lainnya karbohidrat, PVC, protein, dan polietena.
membentuk rantai polimer. c. Polimer kristalin yaitu polimer yang mem-
b. Polimer bercabang punyai bentuk kristal tertentu, misalnya teflon.
Polimer bercabang yaitu polimer yang 8. Reaksi pembuatan dakron adalah reaksi poli-
terbentuk jika beberapa unit ulang membentuk merisasi dari asam tereftalat dan 1,2-etanadiol.
cabang pada rantai utama. O O
c. Polimer berikatan silang || ||
Polimer berikatan silang yaitu polimer yang ter- n HO – C – – C – OH + nHO – CH2 – CH2 – OH →
bentuk karena beberapa rantai polimer saling Asam tereftalat 1,2-etanadiol
O O
berikatan satu sama lain pada rantai utamanya. || ||
–C– – C – O – CH2 – CH2 – O – n + (n – 1) H2O
6. Protein terbentuk dari asam amino melalui reaksi
polimerisasi kondensasi. Pada reaksi pembentuk- Dakron
an protein ini dibebaskan molekul H2O. Rumus Dakron digunakan untuk serat tekstil, pita perekam
struktur monomer protein: magnetik, dan sebagai bahan balon cuaca yang
NH2 – CH – COH dikirim ke stratosfer.
| ||
9. Rayon dibedakan menjadi dua, yaitu rayon viskosa
R O
dan rayon kupromonium.
Setelah mengalami reaksi polimerisasi terbentuk
Rayon viskosa dihasilkan dengan penambahan
suatu protein dengan struktur sebagai berikut.
alkali seperti NaOH dan karbon disulfida pada
H H selulosa. Rayon kupromonium dihasilkan dengan
| | cara melarutkan selulosa ke dalam larutan
– N – CH – C – N – CH – C – + (n – 1) H2O senyawa kompleks Cu(NH3)4(OH)2.
| || | ||
10. Apabila diperhatikan keberulangan polimer di atas,
R O R O n
polimer tersebut selalu mengulang senyawa:
– H2C – CH – berarti monomernya H2C = CH
| |
Cl Cl
C2H5COOC2H5
22. Jawaban: c
Ozon (O3) dapat bereaksi dengan atom klorin yang 25. Jawaban: b
berasal dari penguraian freon (Cl2CF2). Semakin Metil etanoat merupakan ester dengan rumus
banyak penggunaan freon, semakin banyak pula molekul C3H6O2. Isomernya diperoleh dengan
atom klorin yang akan bereaksi dengan ozon. merubah posisi gugus ester, yaitu etil metanoat.
Rumus molekul etil metanoat sama yaitu C3H6O2.
23. Jawaban: c
Rumus struktur butil etanoat sebagai berikut. 26. Jawaban: d
Asam asetat dan metanol bereaksi membentuk
O metil asetat.
CH3 C O O
OC4H9 CH 3 C OH + CH3OH R CH3 C OCH 3 + H2O
Mr CH3COOC4H9 asam asetat metanol metil asetat
= (6 × Ar C) + (12 × Ar H) + (2 × Ar O) 27. Jawaban: c
= (6 × 12) + (12 × 1) + )2 × 16) Ester mudah terhidrolisis oleh air dalam suasana
= 72 + 12 + 32 asam menjadi asam karboksilat dan alkohol
= 116 g/mol menurut reaksi kesetimbangan berikut.
I. Massa butil etanoat O O
H2SO4
= mol butil etanoat × Mr butil etanoat R C + H2 →
← R C + R′ – OH
= 0,05 mol × 116 g/mol OR′ OH
= 5,8 gram ester asam karboksilat alkohol
n=
= 16 47. Jawaban: c
Polimer kondensasi terbentuk dari monomer-mono-
Jadi, ada 16 monomer alanin yang berkondensasi
mer sejenis atau berbeda jenis yang bergabung
menjadi polimer.
membentuk molekul besar dengan melepas
43. Jawaban: e molekul kecil seperti H2O. Misal seperti reaksi.
Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pem- COOH(CH2)5COOH + H2N(CH2)5NH2 →
bentukan polimer dari dua atau lebih monomer (asam dikarboksilat) (diamina)
sejenis atau berbeda bergabung membentuk
molekul besar sambil melepaskan molekul O O H H
|| || | |
sederhana. Contoh pembentukan dakron, nilon,
– (C – (CH2)5C – N – (CH2)5N –)n + H2O
tetoron, protein,selulosa, dan amilum. Poliisoprena,
poliamida
polipropena, polietena, dan teflon terbentuk melalui
reaksi adisi. 48. Jawaban: d
44. Jawaban: c Pasangan polimer dan unit pengulangannya yang
Polietena untuk pembungkus makanan, teflon benar sebagai berikut.
untuk pelapis permukaan penggorengan, nilon Polimer Unit Pengulangan
untuk membuat parasut dan layar perahu, PVC
untuk penyekat kabel listrik, sedangkan bakelit a. polipropena – CH – CH2 –
|
untuk membuat sakelar.
CH3
45. Jawaban: e b. polistirena – CH2 – CH –
Nilon-6,6 terbentuk dari reaksi polimerisasi |
kondensasi antara 1,6 heksanadiamin dengan C6H5
asam 1,6-heksanadioat c. nilon-6,6 H H O O
Reaksinya sebagai berikut. | | || ||
– N – (CH2)6 – C – C – (CH2)4 – C –
n(H – N – (CH2)6 – N – H) + n(HO – C – (CH2)4 – C – OH) →
| | || || d. poliester – O – CH2 – CH2 – OCO – C6H4 – CO –
H H O O e. polikloroetena – CH2 – CH –
1,6-heksanadiamin asam 1,6-heksanadioat (PVC) |
Cl
(– N – (CH2)6 – N – C – (CH2)4 – C –)n + nH2O
| | || ||
H H O O 49. Jawaban: c
nilon-6,6 Polimer dengan struktur –CH 2 C(CH 3 ) 2
Jadi, senyawa selain 1,6-heksanadiamin yang CH 2 C(CH 3 ) 2 CH 2 C(CH 3 ) 2 – terbentuk melalui
digunakan untuk membentuk nilon-6,6 adalah polimerisasi adisi sehingga monomernya mem-
asam 1,6-heksanadioat dengan struktur: punyai ikatan rangkap. Monomer dari polimer
HO – C – (CH2)4 – C – OH tersebut adalah (CH3)2C = CH2 atau – CH2 = C – CH2
|| || |
O O CH3
46. Jawaban: e 50. Jawaban: d
Serat sintetis yang diproduksi dari polimerisasi Karet sintetis dengan monomer
kondensasi adalah poliester. Poliester terbentuk CH2 = CH – C(Cl) = CH2 mempunyai rumus struktur
dari monomer asam 1,4-benzena dikarbosilat dan polimer:
1,2-etanadiol. Reaksinya sebagai berikut. H
|
n(H – OCH2CH2O – H) + n(HO – C – – C – OH) → [– CH2 = CH – C – CH2 –]n atau
|| || |
O O Cl
[–CH2 = CH – CHClCH2 –]n
• Penggolongan karbohidrat
• Sifat-sifat karbohidrat
• Uji karbohidrat
120 Karbohidrat
enzim HC = NNHC6H5
C12H22O11 + H2O ⎯⎯⎯⎯
maltase
→ 2C6H12O6 |
glukosa C = NNHC6H5
b. Reaksi hidrolisis sukrosa |
Reaksi ini berlangsung dalam suasana asam HOCH
encer. |
enzim 2C6H5NHNH2 + H2O ⎯→ HCOH
C12H22O11 + H2O ⎯⎯⎯⎯
maltase
→ C6H12O6 |
glukosa HCOH
+ C6H12O6
|
fruktosa
CH2OH
4. Pembentukan osazon digunakan untuk meng- + C6H5NH2 + NH3 + 2H2O
identifikasi karbohidrat karena gugus aldehid atau
keton pada karbohidrat akan membentuk osazon 5. Uji Molisch merupakan cara paling umum untuk
jika dipanaskan bersama fenilhidrazin terlebih menunjukkan adanya senyawa karbohidrat dalam
dahulu. Selain itu, pembentukan osazon juga suatu sampel. Cincin berwarna ungu menunjukkan
digunakan untuk membedakan beberapa bahwa sampel larutan mengandung karbohidrat.
monosakarida. Misal, glukosa dan galaktosa yang Pereaksi Fehling digunakan untuk menguji sifat
terdapat dalam urine wanita yang sedang karbohidrat sebagai gula pereduksi. Uji ini positif
menyusui. Reaksi antara glukosa dengan jika terbentuk endapan merah bata. Oleh karena
fenilhidrazin akan membentuk D-glukosa itu, kemungkinan sampel larutan mengandung
fenilhidrazon dan berlanjut membentuk monosakarida (glukosa, fruktosa, atau galaktosa),
D-glukosazon. maltosa, dan laktosa. Pereaksi Seliwanoff
merupakan uji khusus fruktosa. Pengujian yang
HCO HC = NNHC6H6 dilakukan terhadap sampel larutan menghasilkan
| | warna merah. Hal ini menunjukkan bahwa sampel
HCOH HCOH tersebut merupakan fruktosa.
| |
HOCH + C6H5NHNH2 → HOCH +
| |
HCOH HCOH
| |
HCOH HCOH
| |
CH2OH CH2OH
D-glukosa D-glukosafenilhidrazon
1. Jawaban: e
Hidrolisis laktosa dilakukan dengan bantuan asam
atau enzim. Hidrolisis sempurna dari laktosa ← mengarah ke bawah
menghasilkan glukosa dan galaktosa.
2. Jawaban: b
Menurut rumus Haworth, struktur karbohidrat 3. Jawaban: a
dituliskan dalam bentuk cincin furan atau piran. Sifat-sifat fisik karbohidrat sebagai berikut.
Jika senyawa berbentuk α, posisi gugus –OH pada 1) Pada suhu kamar, karbohidrat dapat berupa
atom C nomor 1 mengarah ke bawah. Dengan zat padat, hablur tidak berwarna (misal
demikian, penulisan struktur α-D-glukosa sebagai sukrosa dan glukosa), zat padat amorf (misal
berikut. pati), dan basa serat (misal selulosa).
122 Karbohidrat
C12H22O11 + H2O ⎯→ C6H12O6 + C6H12O6
maltosa glukosa glukosa
zimase
C6H12O6 ⎯⎯⎯⎯ → 2C2H5OH + CO2
= L-eritrosa etanol
Senyawa yang dihasilkan dari peragian tersebut
adalah etanol.
1
CHO
2
C O
= D-treosa 3
HO C H
4
H C OH
3.
5
16. Jawaban: b H C OH
Sifat-sifat glikogen sebagai berikut. 6
1) Dalam larutannya dapat mereduksi Fehling. CH2OH
2) Pada hidrolisis dengan asam encer, glikogen
membentuk glukosa. D-fruktosa
3) Mudah larut dalam air panas. D-fruktosa dalam struktur Haworth diperoleh dengan
17. Jawaban: c bentuk cincin segi lima yang disebut furan.
Laktosa dihidrolisis menghasilkan glukosa dan Karbohidrat yang membentuk struktur cincin segi
galaktosa. lima disebut furanosa.
18. Jawaban: c O
5 5
HOH2C OH HOH2C OH O
Amilum mengandung dua senyawa yang C
4
C 4
C C
1
1
CH2OH H HO CH2OH
merupakan polimer dari glukosa, yaitu amilosa dan H
H HO
⎯⎯→ H
←⎯⎯ C C
amilopektin. Amilosa dapat larut di dalam air C
3 2
C 3 2
OH H OH H
panas, sedangkan amilopektin tidak larut di dalam
air panas. Oleh karenanya, tepung yang dicampur β-D-fruktofuranosa rantai terbuka
(posisi –OH ke atas) (D-fruktosa)
dengan air panas akan membentuk koloid
menunjukkan tepung mengandung amilosa. HOH2C
5 O
CH2OH
19. Jawaban: b 4
C
H HO
C
1
OH
Belalang memiliki rangka luar berupa hetero- ⎯⎯
←⎯→
⎯
H
C C
polisakarida yaitu kitin.
3 2
OH H
CuO/Fehling
⎯⎯⎯⎯ → Cu2O(s) 8. Sifat-sifat pati sebagai berikut.
endapan merah
bata a. Sedikit larut dalam air dingin.
b. Daya reduksinya sangat kecil.
c. Mudah dihidrolisis dengan asam-asam encer.
Struktur lingkar 6 dari pentosa
d. Dengan larutan iodin akan memberikan warna
biru.
9. Apabila dalam urine terdapat asam urat atau
kreatinin, kedua senyawa ini dapat mereduksi
ZZZ
X pereaksi Fehling, tetapi tidak dapat mereduksi
YZZ
Z pereaksi Benedict. Apabila urine seseorang
membentuk endapan merah bata setelah ditetesi
pereaksi Benedict, disimpulkan bahwa di dalam
urine tersebut terkandung glukosa. Hal ini meng-
indikasikan bahwa orang tersebut mengidap
penyakit diabetes melitus.
10. Kegunaan selulosa sebagai berikut.
a. Pembuatan kain katun.
b. Pembuatan kertas saring.
c. Pembuatan kertas pembungkus rokok.
124 Karbohidrat
Protein
126 Protein
2) Alanin 10. Jawaban: c
H Asam amino esensial ada 8, yaitu fenilalanin, valin,
CH3 C* COOH lisin, isoleusin, metionin, treonin, triptofan, dan
lisin. Bagi bayi, asam amino esensial ada 10, yaitu
NH2
asam amino tersebut ditambah arginin dan histidin.
3) Leusin
H B. Uraian
H3C
CH CH2 C COOH 1. Sifat-sifat asam amino sebagai berikut.
H3C a. Asam amino bersifat amfoter yaitu dapat
NH2
bereaksi dengan asam dan basa. Hal ini karena
4) Isoleusin asam amino mempunyai gugus karboksil yang
H
bersifat asam dan juga gugus amina yang
CH3 CH2 *CH C* COOH bersifat basa.
CH3 NH2 b. Asam amino dapat membentuk ion zwitter
yaitu ion yang bermuatan ganda. Hal ini karena
7. Jawaban: d
pada asam amino terjadi pelepasan H+ pada
Asam amino yang merupakan asam amino
gugus karboksil yang sekaligus ditangkap oleh
nonesensial yaitu alanin, asparagin, asam
gugus amina. Adanya ion zwitter mengakibat-
aspartat, sistein, asam glutamat, glutamin, glisin,
kan asam amino memiliki kepolaran yang
prolin, serin, dan tirosin. Asam amino yang
tinggi, dapat larut dengan baik dalam air, dan
merupakan asam amino esensial di antaranya
tidak mudah menguap.
arginin, histidin, isoleusin, metionin, fenilalanin,
c. Asam amino bersifat optis aktif karena mem-
treonin, triptofan, lisin, dan valin.
punyai atom C asimetris atau atom C kiral, yaitu
8. Jawaban: a atom C yang mengikat empat buah gugus
1) Sistein yang berbeda (–H, –COOH, –NH2, dan –R),
H kecuali glisin.
| 2. R merupakan alkil yaitu gugus pembeda antara
HS – CH2 – C – COOH asam amino yang satu dengan asam amino yang
| lainnya.
NH2
2) Metionin 3. Asam amino bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi
H dengan asam maupun basa. Jika direaksikan dengan
| asam, asam amino akan menjadi suatu kation
CH3 – S – CH2 – CH2 – C – COOH (bermuatan positif). Sementara itu, jika direaksikan
| dengan basa, asam amino akan menjadi suatu
NH2 anion (bermuatan negatif).
Sistein dan metionin merupakan asam amino yang a. Reaksi asam amino dengan suatu asam
gugus R-nya mengandung belerang. sebagai berikut.
H H
9. Jawaban: b
| |
Pada saat asam amino-asam amino berkondensasi
R – C – COO– + H+ → R – C – COOH
untuk membentuk ikatan peptida, akan dilepaskan
| |
molekul air (H2O).
NH3+ NH3+
Reaksinya sebagai berikut.
H b. Reaksi asam amino dengan suatu basa
sebagai berikut.
H C COOH + H 3 C CH COOH →
H H
NH2 NH 2 | |
Glisin α-alanin R – C – COO– + OH– → R – C – COO– + H2O
(asam amino) (asam amino)
| |
H O H NH3+ NH2
H2N C C N C COOH + H2O 4. Asam amino esensial tidak disintesis dalam tubuh.
Sebaliknya, asam amino nonesensial dapat
H H CH3 disintesis dalam tubuh. Contoh asam amino
Glisin-alanin Air
(senyawa dipeptida)
128 Protein
10. Jawaban: b c. protein cadangan berfungsi sebagai makanan
Denaturasi protein disebabkan oleh: cadangan, contoh ovalbumin,
1) suhu tinggi; d. protein kontraktil berfungsi untuk menggerak-
2) radiasi sinar ultraviolet; kan otot, contoh aktin,
3) perubahan pH yang sangat ekstrem; e. protein struktural berfungsi untuk melindungi
4) pelarut organik; jaringan di bawahnya, contoh keratin,
5) zat kimia tertentu; f. protein pelindung berfungsi sebagai pelindung
terhadap mikroorganisme patogen, contoh
6) gerakan mekanik;
antibodi dan trombin, dan
7) ion logam berat.
g. protein pengatur berfungsi mengatur reaksi
dalam tubuh, contoh insulin.
B. Uraian
4. Denaturasi protein dipengaruhi oleh faktor-faktor
1. Para ahli biokimia menggunakan singkatan untuk
berikut.
menuliskan struktur polipeptida. Setiap asam
a. Pemanasan
amino diberi lambang dengan tiga huruf. Contoh Pemanasan protein mengakibatkan terjadinya
polipeptida yang terdiri atas 10 asam amino koagulasi yang hebat dan koagulasi ini tidak
dituliskan sebagai berikut. dapat balik, artinya terjadi kerusakan
Gly – Phe – Cys – Ser – Ala – Gly – Asp – Ala – permanen pada strukturnya.
Lys – Asp b. Perlakuan mekanik
Keterangan: Perlakuan mekanik seperti irisan pisau,
Gly = glisin pengocokan, atau pengadukan merupakan
Phe = fenilalanin perlakuan mekanik yang merusak protein
Cys = sistein hingga terjadi denaturasi.
Ser = serin c. Radio sinar ultraviolet
Ala = alanin Radio sinar ultraviolet pada makanan dapat
Asp = asam aspartat merusak struktur protein dalam makanan
Lys = lisin tersebut.
Dalam penulisan rangkaian asam amino tersebut, d. Perubahan pH yang sangat ekstrim
ujung amino (asam amino dengan gugus amina Penambahan asam kuat atau basa kuat meng-
bebas) ditempatkan di sebelah kiri. Sementara itu, akibatkan protein mengalami koagulasi.
ujung karboksil di sebelah kanan. Glisin mempunyai e. Logam berat
gugus –NH2 bebas, sedangkan asam aspartat Adanya logam berat dapat mengkoagulasikan
(Asp) mempunyai gugus –COOH bebas. protein.
f. Pelarut organik dan zat kimia tertentu
2. a. Adanya ikatan peptida dapat diketahui dengan Penambahan pelarut organik mengakibatkan
melakukan uji Biuret yaitu dengan menetesi terjadinya koagulasi pada protein.
sampel dengan larutan NaOH, kemudian
larutan tembaga(II) sulfat encer sehingga ter- 5. Adanya protein suatu sampel dapat diidentifikasi
bentuk warna ungu. dengan pereaksi Biuret. Protein ditambah beberapa
b. Adanya cincin benzena dapat diketahui tetes CuSO4 dan NaOH akan berwarna merah atau
dengan menggunakan uji Xantoproteat yaitu ungu. Uji ini dilakukan untuk mengetahui adanya
dengan memanaskan sampel dengan asam ikatan peptida. Adanya ikatan peptida menunjuk-
nitrat pekat sehingga terbentuk warna kuning kan bahwa sampel tersebut mengandung protein.
kemudian menjadi jingga. Selanjutnya, identifikasi adanya gugus indol dalam
c. Adanya belerang dapat diketahui dengan me- protein dilakukan dengan uji Hopkins-Cole. Pro-
manaskan larutan protein dengan larutan NaOH tein dicampur dengan pereaksi Hopkins-Cole
pekat dan diberi beberapa tetes larutan timbal kemudian ditambahkan asam sulfat perlahan-lahan.
asetat sehingga terbentuk endapan hitam. Campuran tersebut akan membentuk lapisan di
3. Berdasarkan fungsinya, protein dibedakan menjadi: bawah larutan protein sehingga terbentuk cincin di
a. enzim yang berfungsi sebagai biokatalis, misal antara kedua lapisan. Cincin tersebut menunjukkan
tripsin, adanya gugus indol.
b. protein transpor berfungsi untuk mengangkut
O2 ke sel, contoh hemoglobin,
130 Protein
13. Jawaban: e kan warna hitam. Jadi, protein yang mengandung
Prolamin merupakan protein tunggal. Hasil hidrolisis belerang adalah susu dan putih telur.
lipoprotein berupa asam amino dan lipid. Hasil
21. Jawaban: e
hidrolisis glikoprotein berupa asam amino dan 2
| H
karbohidrat. Hasil hidrolisis fosfoprotein berupa
CH3
asam amino dan fosfor. Hasil hidrolisis
CH3 CH COOH
Alanin CH3 CH2 CH
LeusinC COOH
kromoprotein berupa asam amino dan zat warna
NH2 CH3 NH2
14. Jawaban: b
Protein yang pertama kali berhasil ditentukan
struktur primernya adalah insulin. Insulin merupakan Keduanya mengandung gugus R berupa rantai
hormon yang berfungsi mengatur kadar gula darah. karbon alifatik.
Insulin digunakan untuk terapi bagi orang yang 22. Jawaban: e
menderita kekurangan insulin (diabetes melitus). Semua asam amino bersifat optis aktif, kecuali
Miosin berperan dalam sistem kontraksi otot glisin. Hal ini karena glisin tidak mempunyai atom
kerangka. Fibroin merupakan komponen utama C asimetris.
dalam serat sutra dan jaring laba-laba. Trombin H
merupakan protein penggumpal darah jika sistem |
pembuluh terluka. Ribonuklease merupakan protein H – C – COOH
yang berfungsi sebagai biokatalisator (enzim). |
15. Jawaban: d NH2
Uji keberadaan protein (ikatan peptida) dilakukan 23. Jawaban: b
dengan cara mereaksikannya dengan pereaksi Asam amino yang mengandung cincin benzena
Biuret. Hasil positif jika memberikan warna ungu. antara lain fenilalanin, triptofan, dan tirosin.
Pada tabel tersebut, bahan makanan yang 1) Fenilalanin
mengandung protein adalah K, M, dan O. H
16. Jawaban: d |
Kelebihan asam amino di dalam tubuh akan diubah – CH2 – C – COOH
menjadi asam piruvat dan digunakan sebagai |
H
sumber energi. Enzim merupakan protein. Arginin
dan asam aspartat merupakan asam amino. 2) Triptofan
17. Jawaban: c H
|
Protein baru: ABCDEF, BCDEFG, CDEFGH,
–– C – CH2 – C – COOH
DEFGHI, dan EFGHIJ. || |
V N–
18. Jawaban: b CH NH2
Uji Biuret dilakukan untuk mengetahui adanya |
protein. Jadi, dari data percobaan di atas makanan H
yang mengandung protein adalah A, C, dan E. 3) Tirosin
19. Jawaban: e H
|
Albumin dalam susu disebut laktalbumin.
HO – – CH2 – C – COOH
Foxalbumin: albumin dalam biji jarak. |
Ovalbumin: albumin dalam putih telur. NH 2
Glutein: protein dalam tumbuh-tumbuhan dan
memiliki sifat globulin. 24. Jawaban: a
Ovoglobulin: globulin dalam putih telur. Rumus struktur prolin, histidin, dan triptofan sebagai
berikut.
20. Jawaban: d
Adanya protein dalam sampel makanan dapat diuji H2C CH2
dengan uji Biuret. Uji positif jika memberikan warna
Prolin: H2C CH COOH
ungu. Adanya belerang dalam protein, dapat diuji
dengan reaksi Pb(II) asetat. Uji positif jika memberi- N
H
132 Protein
3. Dua molekul asam amino dapat membentuk dua 7. Uji ninhidrin adalah uji umum untuk protein dan
jenis dipeptida tergantung pada gugus yang asam amino. Ninhidrin dapat mengubah asam
digunakan pada kondensasi. Misal glisin dan alanin amino menjadi suatu aldehida. Uji ini dilakukan
dapat membentuk dua dipeptida sebagai berikut. dengan menambahkan beberapa tetes larutan
H O H O ninhidrin yang tidak berwarna ke dalam sampel,
kemudian dipanaskan beberapa menit. Adanya
H2N C C OH + H2N C C OH
→ protein atau asam amino ditunjukkan oleh
terbentuknya warna ungu. Uji Biuret adalah uji
CH3 H
umum untuk protein (ikatan peptida), tetapi tidak
alanin glisin
dapat menunjukkan asam amino bebas. Zat yang
H O H O akan diselidiki mula-mula ditetesi larutan NaOH,
kemudian larutan tembaga(II) sulfat yang encer.
H2N C C N C C OH + H2O Jika terbentuk warna ungu berarti zat tersebut
mengandung protein.
CH3 H H
8. Protein yang mudah larut dalam air memiliki banyak
H O H asam amino dengan gugus hidrofil. Sebaliknya,
O protein yang sulit larut dalam air mengandung
atau: H2N C C N C C + H2O banyak asam amino dengan gugus hidrofob.
OH
H H CH3 9. Hasil hidrolisis protein tersebut sebagai berikut.
a. Fosfoprotein → asam amino + fosfor
4. Asam amino nonesensial yang bersifat netral dan b. Kromoprotein → asam amino + zat warna
polar yaitu asparagin, glisin, sistein, glutamin, c. Lipoprotein → asam amino + lipid
serin, dan tirosin. Di antara asam-asam amino d. Glikoprotein → asam amino + karbohidrat
tersebut yang mengandung gugus fenil yaitu tirosin. 10. Penggolongan protein berdasarkan fungsi biologis-
Rumus struktur sebagai berikut. nya sebagai berikut.
a. Enzim: protein yang berfungsi sebagai
HO CH2 CH COOH biokatalis. Contoh berbagai reaksi senyawa
organik dalam sel dikatalisis oleh enzim.
NH2 b. Protein transpor: protein yang mengikat dan
5. Protein yang ditambahkan enzim protease akan memindahkan molekul atau ion spesifik.
mengalami hidrolisis menjadi beberapa asam Contoh hemoglobin dan lipoprotein.
aminonya. Enzim protease terdiri atas enzim c. Protein nutrien: protein yang berfungsi sebagai
proteinase dan enzim peptidase. Enzim proteinase makanan cadangan. Contoh ovalbumin dan
akan memecah protein menjadi molekul yang lebih kasein.
kecil. Pemecahan protein ini dibantu enzim peptidase d. Protein kontraktil: protein yang memberikan
yang memecahkan polipeptida-polipeptida. kemampuan pada sel dan organisme untuk
mengubah bentuk atau bergerak. Contoh aktin
6. Contoh protein yang bersifat racun. dan miosin.
a. Protein yang bersifat racun dari Clostridium e. Protein struktural: protein yang berperan
botulinum dapat mengakibatkan keracunan sebagai penyangga untuk memberikan
makanan. struktur biologi kekuatan atau perlindungan.
b. Protein yang bersifat racun dan berasal dari Contoh kolagen, keratin, dan fibroin.
ular adalah protein enzim. Protein ini dapat f. Protein pertahanan (antibodi): protein yang
mengakibatkan terhidrolisisnya fosfogliserida melindungi organisme terhadap serangan
yang terdapat dalam membran sel. organisme lain (penyakit). Contoh imunoglobin,
c. Risin merupakan protein dari beras yang dapat fibrinogen, dan trombin.
menimbulkan keracunan. g. Protein pengatur: protein yang berfungsi
mengatur aktivitas seluler atau fisiologis.
Contoh hormon.
Penggolongan Lipid
• Asam lemak
• Lemak
• Fosfolipid
• Sfingolipid
• Lilin
• Terpen
• Steroid
• Lipid kompleks
134 Lipid
A. Pilihan Ganda 9. Jawaban: b
1. Jawaban: c Lesitin memiliki nama lain fosfatidil kolin. Hasil
Sumber energi dalam tubuh diurutkan dari yang hidrolisis lesitin berupa asam lemak, gliserol,
pertama kali digunakan adalah karbohidrat, pro- fosfat, dan kolin.
tein, dan lipid (lemak). 10. Jawaban: a
Dalam tubuh terdapat berbagai jenis lipid, seperti
2. Jawaban: e
lemak, fosfolipid, dan steroid. Lemak dalam tubuh
Asam oleat merupakan asam lemak tidak jenuh
berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan
dengan rumus struktur:
makanan.
CH3(CH2)7CH = CH – (CH2)7 – COOH
11. Jawaban: e
3. Jawaban: a
CH3COOH = asam asetat
Lemak hewani berwujud padat pada suhu ruang,
CH3(CH2)16COOH = asam stearat
apabila direaksikan dengan NaOH atau KOH akan
terbentuk sabun dan gliserol. Proses ini disebut CH3(CH2)2COOH = asam butirat
penyabunan (safonifikasi). CH3(CH2)4COOH = asam kaproat
CH3(CH2)6COOH = asam kaprilat
4. Jawaban: a
Oksidasi asam lemak tidak jenuh akan meng- 12. Jawaban: c
hasilkan peroksida dan pada reaksi lebih lanjut Ketidakjenuhan lemak dan minyak dapat ditentu-
menghasilkan aldehid. Reaksi ini mengakibatkan kan dengan penentuan bilangan iodin (BI). Makin
bau dan rasa yang tidak enak atau tengik. besar bilangan iodin, makin banyak ikatan rangkap
dalam minyak. Bilangan ester adalah bilangan yang
5. Jawaban: e menyatakan berapa mg KOH yang diperlukan
Fosfolipid merupakan gliserida yang mengandung untuk menyabunkan ester yang terdapat dalam
fosfor dalam bentuk ester asam fosfat. Sifat 1 gram lemak atau minyak. Bilangan penyabunan
amfipatik dari fosfolipid berarti bahwa senyawa adalah bilangan yang menunjukkan berapa
tersebut sebagian molekulnya polar dan sebagian mg KOH diperlukan untuk membentuk 1 gram
lagi nonpolar. sabun secara sempurna.
6. Jawaban: a 13. Jawaban: e
Lipid berfungsi sebagai komponen struktural Lemak dan minyak dapat mengalami hidrolisis
membran sel, bahan bakar (sumber energi), lapisan karena pengaruh asam kuat atau enzim lipase
pelindung, vitamin, dan hormon. Selain itu, lipid membentuk gliserol dan asam karboksilat.
juga berfungsi sebagai insulator listrik serta Misalnya hidrolisis gliseril tristearat akan
membantu melarutkan dan mentranspor senyawa- menghasilkan gliserol dan asam stearat.
senyawa tertentu dalam aliran darah. 14. Jawaban: c
7. Jawaban: c Etanolamin dalam fosfatidil etanolamin terikat pada
Gabungan dari 3 cincin sikloheksana (A, B, dan C) senyawa fosfat. Rumus struktur senyawa
(fenantrena) dengan cincin siklopentana (D) etanolamin sebagai berikut.
membentuk struktur dasar steroid derivat perhidro HO – CH2 – CH2 – NH2
siklo pentano fenantrena. 15. Jawaban: e
18 Lesitin dalam susu berfungsi sebagai zat
12 CH3 17
pengemulsi (emulgator).
11 16
13
19 C D
1 CH3 B. Uraian
9 14 15
2 10 8 1. Kandungan kimia lemak dan minyak sama, tetapi
A B
wujud fisiknya berbeda. Berikut perbedaan antara
3 5 7 lemak dan minyak.
4 6
inti steroid Lemak Lemak
O O
Ester dari asam palmitat Setilpalmitat
CH3 – (CH2)28 – CH2 – OH
Mirisil alkohol
136 Lipid
CH3 CH3 CH3 oleat termasuk asam lemak tidak jenuh. Meskipun
jumlah rantai karbon kedua senyawa sama (18),
CH CH CH CH CH CH3
CH3 tetapi ikatan rangkap dua pada asam lemak tidak
jenuh mengakibatkan titik lebur menjadi lebih
rendah.
CH3
9. Jawaban: c
Titik lebur paling tinggi dimiliki oleh asam lemak
HO jenuh dengan jumlah karbon paling banyak. Jumlah
karbon paling banyak dimiliki oleh asam arakidat
Ergosterol
dengan jumlah 20. Asam arakidat termasuk asam
lemak jenuh. Oleh karena itu, asam arakidat
O memiliki titik lebur paling tinggi dibanding beberapa
asam lemak lain dalam tabel di atas.
H2C O C (CH2)14CH3
O 10. Jawaban: a
Hormon kelamin perempuan yang tergolong ste-
HC O C (CH2)7CH CH(CH2)5CH3 roid adalah estrogen dan progesteron. Testosteron
O CH3 dan andosteron merupakan hormon kelamin laki-
+ laki. Ergosterol berfungsi sebagai provitamin D.
H2C O P O (CH2)2N CH3
Kolesterol merupakan komponen utama empedu.
OH CH3
11. Jawaban: c
Fosfatidil kolin (lesitin) Rumus struktur tersebut memiliki nama skualen.
Senyawa tersebut diperoleh dari minyak ikan hiu.
4. Jawaban: c
Lilin yang berasal dari kepala paus atau lumba- 12. Jawaban: e
lumba adalah setilpalmitat dengan rumus struktur Fungsi lipid sebagai berikut.
sebagai berikut. 1) Sebagai sumber energi.
O 2) Sebagai unsur pembangun membran sel.
|| 3) Sebagai pelindung organ-organ penting.
CH3(CH2)14 – C – O – CH2 – (CH2)14 – CH3 4) Untuk menjaga tubuh dari pengaruh luar.
Rumus struktur a adalah seramida. 5) Sebagai insulator listrik.
Rumus struktur b adalah sfingosin. 6) Membantu melarutkan vitamin dalam darah.
Rumus struktur c adalah mirisil palmitat. 13. Jawaban: d
Rumus struktur e adalah isoprena. Sifat fisika asam lemak di antaranya memiliki
5. Jawaban: a kelarutan dalam air yang semakin berkurang
Fitol merupakan hasil hidrolisis klorofil dan seiring dengan bertambahnya rantai karbon. Asam
termasuk senyawa terpen. lemak dengan rantai karbon sangat panjang tidak
larut dalam air. Asam lemak tidak jenuh dengan
6. Jawaban: c jumlah ikatan rangkap dua yang semakin banyak
Lipopolisakarida merupakan gabungan antara lipid memiliki titik lebur yang semakin rendah. Asam
dengan polisakarida (karbohidrat). Berbeda dengan lemak jenuh dengan rantai karbon pendek
lipoprotein yang terdapat dalam plasma darah mempunyai titik lebur rendah. Salah satu sifat kimia
manusia, lipopolisakarida terdapat dalam dinding asam lemak yaitu dalam air akan terionisasi
sel beberapa bakteri. Manusia dan hewan tidak sebagian dan melepaskan ion H+.
memiliki dinding sel. Sementara itu, dinding sel
tumbuhan tersusun dari selulosa dan dinding sel 14. Jawaban: b
jamur tersusun dari kitin. Hidrolisis fosfatidil kolin akan menghasilkan asam
lemak, gliserol, fosfat, dan kolin.
7. Jawaban: e
Proses hidrogenasi yang digunakan untuk 15. Jawaban: c
pembuatan margarin dapat terjadi dengan bantuan Rumus struktur dari kolesterol digambarkan pada
katalis Ni dan gas hidrogen. pilihan jawaban c. Pilihan jawaban a merupakan
rumus struktur dehidrokolesterol. Pilihan jawaban
8. Jawaban: b b merupakan rumus struktur estrogen. Pilihan
Titik lebur asam stearat lebih tinggi daripada titik jawaban d merupakan rumus struktur ergosterol.
lebur asam oleat. Hal ini terjadi karena asam stearat Pilihan jawaban e merupakan rumus struktur asam
termasuk asam lemak jenuh, sedangkan asam deoksikolat.
4
gliserol dan asam lemak. Ester biasa disebut HO 5
6
8
138 Lipid
Berdasarkan rumus struktur tersebut terlihat bahwa 9. Fosfolipid bersifat amfifilik karena dapat mengikat
ergosterol memiliki ikatan rangkap C=C antara gugus nonpolar dan gugus polar sekaligus.
atom C nomor 7 dan 8 serta ikatan rangkap C=C
10. Dalam reaksi hidrogenasi pada lemak terjadi
antara atom C nomor 19 dan 20. Selain itu, ergos-
pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.
terol juga memiliki gugus metil pada atom C nomor
Reaksi ini memiliki arti penting karena mengubah
21. Sementara itu, pada kolesterol tidak terdapat
asam lemak cair menjadi asam lemak padat,
dua buah ikatan rangkap dua dan gugus metil pada
contoh hidrogenasi asam oleat menjadi asam
atom C nomor tersebut.
stearat. Reaksi hidrogenasi melibatkan gas
6. Makanan yang mengandung terlalu banyak lemak hidrogen atau Ni sebagai katalis.
jenuh akan mengakibatkan timbunan asam lemak O
pada dinding saluran darah sehingga terjadi
penyumbatan pembuluh darah. Akibat selanjutnya H2COC(CH2)7CH == CH(CH2)7CH3
memicu tekanan darah tinggi, serangan jantung, O
dan strok.
HCOC(CH2)7CH == CH(CH2)7CH3
→
7. Sifat-sifat lilin: O
a. termasuk ester dari asam lemak;
H2COC(CH2)7CH == CH(CH2)7CH3
b. larut dalam pelarut organik tetapi tidak larut
dalam air;
O
c. berfungsi sebagai pelindung atau penahan air;
d. sulit terhidrolisis; H2COC(CH2)16CH3
e. tidak dapat diuraikan oleh enzim. O
8. Senyawa lilin dalam lebah madu yaitu mirisil- HCOC(CH2)16CH3
palmitat. Rumus strukturnya: O
CH3(CH2)14 – C – O – CH2 – (CH2)28 – CH3
|| H2COC(CH2)16CH3
O
1 26. Jawaban: c
R – CH2 – OH + 2 O2 → + H2O
1) Uji Biuret digunakan untuk mengetahui adanya
alkohol primer aldehid
ikatan peptida. Sampel yang mengandung
ikatan peptida jika ditambah beberapa tetes
CuSO4 dan NaOH akan berwarna merah dan
1 ungu (sampel bahan makanan K, M, dan N).
+ 2 O2 →
2) Uji Xantoproteat digunakan untuk mengetahui
aldehid asam karboksilat
adanya inti benzena di dalam protein. Sampel
yang mengandung inti benzena jika ditambah
22. Jawaban: e asam nitrit pekat dan dipanaskan akan
Senyawa eter banyak digunakan sebagai pelarut berwarna kuning. Jika ditambah basa akan
organik (nonpolar) dan obat bius (anestesi). berwarna jingga (sampel K dan M).
23. Jawaban: c 3) Uji timbal(II) asetat digunakan untuk mengetahui
Senyawa turunan benzena adanya belerang di dalam protein. Sampel
yang direaksikan dengan NaOH kemudian
OH dipanaskan dan ditambah Pb(CH3COOH)2
atau Pb(NO3)2 akan terbentuk endapan hitam
yang berasal dari PbS (sampel K dan M).
H3C CH3
Cl
27 + a = 30 + 1
37. Jawaban: d a=4
Proses korosi terjadi jika ada uap air atau oksigen. 13 + b = 15 + 0
Senyawa Fe2O3 mudah membentuk kompleks b=2
dengan air menghasilkan karat besi (Fe2O3 · xH2O). Jadi, X adalah partikel 24α.
25
2) H2O( ) + S2–(aq) OH–(aq) + HS–(aq) nCH = 1.000 L × 0,1 M = 0,0025 mol
3COOH
Asam Basa Basa Asam
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
konjugasi konjugasi
Mula-mula : 0,0025 mol 0,0025 mol – –
Reaksi : 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Jadi, spesi yang merupakan pasangan asam-basa Sisa : – – 0,0025 mol 0,0025 mol
konjugasi adalah HSO4– dan SO42– atau H2O dan Reaksi tersebut tidak menghasilkan sisa asam
OH–. lemah, tetapi hanya menghasilkan garam sehingga
11. Jawaban: d termasuk hidrolisis.
Air limbah 1 Larutan 2) dan 4)
PP 25
BTB nHCN = 1.000 L × 0,2 M = 0,005 mol
MM
25
4,2 6,0 8,3 10,0 nNH = 1.000 L × 0,2 M = 0,005 mol
4OH
Jadi, pH ari limbah 1 ≤ 4,2
HCN + NH4OH → NH4CN + H2O
Air limbah 2 Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol – –
PP Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
BTB –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
MM Sisa : – – 0,005 mol 0,005 mol
4,2 6,0 6,3 7,6 10,0 Reaksi tersebut tidak menghasilkan sisa asam
lemah atau basa lemah, tetapi hanya menghasilkan
Jadi, pH air limbah 2 ≥ 10,0.
garam sehingga termasuk hidrolisis.
12. Jawaban: a Larutan 3) dan 5)
Grafik titrasi tersebut menunjukkan titrasi antara Pasangan tersebut tidak dapat bereaksi karena
basa kuat (LOH) oleh asam kuat (HX). sama-sama bersifat asam.
VHX = 25 mL MHX = 0,1 M VLOH = 10 mL Larutan 4) dan 5)
VHX × MHX × valensi asam = VLOH × MLOH × valensi 25
basa nNH = 1.000 L × 0,2 M = 0,005 mol
4OH
25 × 0,1 × 1 = 10 × MLOH × 1 25
MLOH = 0,25 M nHCl = 1.000 L × 0,2 M = 0,005 mol
Jadi, konsentrasi larutan basa LOH tersebut 0,25 M. NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O
Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol – –
13. Jawaban: a Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Larutan penyangga dapat terbentuk dari asam Sisa : – – 0,005 mol 0,005 mol
lemah dengan garamnya atau basa lemah dengan
Reaksi tersebut tidak menghasilkan sisa basa
garamnya.
lemah, tetapi hanya menghasilkan garam sehingga
termasuk hidrolisis.