Anda di halaman 1dari 2

Nama : Devita Agnesti Yolanda Putri

Kelas / NIM : 3BR B / 11743201437


Mata Kuliah : Teknik Wawancara Radio

NASKAH WAWANCARA RADIO

Tema : Kasus Pembakaran Bendera Tauhid


Radio : JK fm / 100.11 fm
Lokasi : Rumbai, Pekanbaru
Penyiar : Devita Agnesti Yolanda Putri (11743201437)
Narasumber : Zulkarminiyati, S.Ag., M.Pd.

(Opening)
Assalamuaikum wr wb,
Saat ini saya sudah bersama dengan salah satu guru dari SDIT AL-ITTIHAD Pekanbaru, dan
saya akan bertanya seputar kasus Pembekaran Bendera Tauhid.

(Content)
Penyiar : “Assalamualaikum bu“
Narasumber : “Waalaikumsalam wr wb”
Penyiar :”Nah sebelumnya perkenalan dulu ya bu, nama ibu siapa bu?”
Narasumber :”Nama saya Zulkarminiyati, S.Ag., M.Pd.”
Penyiar :”Nah, di SDIT AL-ITTIHAD Pekanbaru, ibu sebagai guru apa?”
Narasumber :”Aaa, saya di amanahkan sebagai guru kelas 1.”
Penyiar :”Oh gitu, nah baik bu, pertanyaan yang pertama ya bu. Apa tanggapan ibu
mengenai kasus yang sempat memanas beberapa waktu lalu ini?”
Narasumber :”Aa untuk kasus pembakaran bendera yang dilakukan oleh orang-orang yang
merasa risih dengan HTI ya dek ya, mereka membakar bendera padahal bendera
itu bertuliskan kalimat tauhid.
Penyiar :”Menurut beberapa sumber, pihak yang berwajib telah mengamankan 1 orang
pembawa bendera dan 3 orang yang membakar bendera, menurut ibu siapakah
yang seharusnya disalahkan atas kejadian ini?”
Narasumber :”Kalo menurut saya, yang membawa bendera tentunya mereka(dia) tidak tahu
bahwa bendera itu akan direbut oleh 3 orang yang membakar bendera itu. Aaa dan
yang membakar bendera, itu juga mungkin karena menganggap bahwa itu sudah
mengancam negara kesatuan RI.”
Penyiar :”Lalu pengakuan dari salah satu pelaku pembakaran, bahwa yang mereka
lakukan adalah atas dasar respon spontanitas karena mengira bahwa bendera
tersebut adalah bendera HTI, menurut pandangan ibu apakah alasan tersebut bisa
diterima?”
Narasumber :”Kalo menurut ibu itu tidak bisa diterima, karena mereka memang tidak tahu
benar apakah itu HTI atau tidak, apalagi pada saat pembakaran bendera itu adalah
Hari Santri Nasional. Nah harusnya aaa yang membakar bendera itu tidak alasan
untuk mengatas namakan respon spontanitas, itu kalau menurut ibu ya.”
Penyiar :”Menurut pandangan ibu, mengapa para pelaku tetap membakar bendera tersebut
ketika mereka tahu bahwa diatas kain bendera sudah dengan jelas bertuliskan
kalimat tauhid?”
Narasumber :”Oh kalau menurut ibu, barangkali mereka tidak aa melihat aa apa ya.. mereka
hanya.. hanya.. hanya orang yang beragama islam barangkali namun tidak terlalu
kuat keimanannya bahkan mungkin mereka barangkali juga sudah dikompori oleh
aa ormas-ormas ataupun mungkin orang-orang tertentu yang memang sebenarnya
secara perlahan menghancurkan agama islam.”
Penyiar :”Lalu bagaimana solusi ibu agar kejadian serupa tidak terulang lagi?”
Narasumber :”Kalo menurut ibu harusnya pemerintah dengan melihat kejadian ini pemerintah
lebih bijak dalam menyikapi setiap permasalahan, harus mengetahui siapa yang
benar dan siapa yang salah. Dan juga harus melihat aaa apa.. bijak ketika
memutuskan suatu permasalahan dengan tidak berat sebelah kepada ras, itu
menurut ibu.”
Penyiar “Oh begitu ya bu.”

(Closing)
Ah baiklah, itu dia wawancara saya dengan ibu Zulkarminiyati tentang kasus Pembakaran
Bendera Tauhid.
Wassalamu’alaikum wr wb.

Anda mungkin juga menyukai