“ DAPUR USANG “
Tim Produksi :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
APRIL,2015
FILM DOKUMENTER SEJARAH
“DAPUR USANG”
LATAR BELAKANG
POINT OF INTEREST
LOKASI PRODUKSI
TIM PRODUKSI
Tim Riset :
Videografer :
Editor :
JADWAL PRODUKSI
ANGGARAN
Anggaran Produksi
Administrasi
Cetak proposal & skrip : 50.000,-
Perijinan : 50.000,-
Perlengkapan
Sewa Clip On : 40.000,-
Bensin Transport : 450.000,-
(Solo- Semarang)(2x
survey,4 motor)
Total : 590.000,-
PENUTUP
Demikian proposal ini disusun untuk memenuhi tugas
matakuliah Sinematografi Sejarah pada Jurusan Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang.
LAMPIRAN 1
SHOT LIST
Menit Shot
1’ Scene dimana talent menemukan sebuah vinyl dengan
logo Lokananta Recording pada bagian covernya.
2’ Cuplikan beberapa orang (Masyarakat Umum) ditanyai
singkat seputar Lokananta, space untuk question
“seperti apakah awal sejarah dari lokananta ini?”J
5,5’ Interview dengan Bu Titiek, bagian Marketing:
“Lokananta awalnya didirikan sebagai sebuah pabrik
piringan hitam yang punya fungsi supply siaran RRI
seluruh Indonesia. Jadi awalnya Lokananta ini
berdirinya Lokananta pada tanggal 28 Oktober 1956,
merupakan bagian dari jawatan Radio Republik
Indonesia. Diprakarsai oleh R.Maladi sebagai Kepala
Stasiun RRI dan R.Utoyo sebagai jawatan teknisnya,
yang kemudian nanti beliau menjadi Dirut Lokananta
yang pertama”
7,5’ Beberapa foto-foto lokananta tempo dulu (bentuk
slide-show),space untuk question “apa sih arti dari
lokananta ?”
8,5’ Interview dengan Bu titiek, bagian marketing:
“Nama lokananta sendiri berasal dari seperangkat
gamelan yang konon berasal dari Suralaya, yang
menurut ceritanya bisa berbunyi tanpa ada yang
menabuh. Mungkin sesuai harapannya Lokananta adalah
seperangkat gamelan yang indah (suaranya)”
9’ Gambar set gamelan, foto-foto jaman dulu terkait
gamelan lokananta
9,5’ Foto-Foto di Ruang Mastering, foto-foto hasil scan-
an kegiatan produksi vinyl, pengoperasian mesin
cetak vinyl. Space untuk question “apa saja sih
kegiatan lokananta saat ini?”
10’ Interview dengan Mas Bembi, Staff Re-Mastering:
“kegiatan lokananta masih sama seperti dulu. Dulu
lokananta adalah pabrik piringan hitam, produksi
bahan-bahan siaran RRI. Dan sesuai dengan
perkembangan waktu Vinyl kemudian mulai digantikan
dengan media lain seperti kaset dan CD, jadi
kegiatan lokananta bisa dibilang masih sama seperti
dulu hanya saja, sekarang tidak lagi produksi
piringan hitam. Mungkin bisa dibilang lebih ke
reproduksinya. Dan saat ini Lokananta jadi salah
satu tempat penggandaan kaset, dan banyak juga
diminati oleh band-band indie yang kita tahu tidak
punya label”
11,5’ Foto-foto koleksi vinyl berbagai ukuran yang ada di
museum. Space question :”apakah ada koleksi
vinyl/piringan hitam lokananta yang sifatnya penting
untuk negara?”
12’ Interview dengan Mas Bembi, Staff Re-mastering :
“jadi dulunya memang sebenarnya Lokananta itu
menjadi kesatuan dengan RRI, dimana lokananta ini
memang menjadi tempat produksi bahan-bahan untuk
siaran RRI. Kalau ditanya tentang arsip-arsip apa
saja yang disimpan di Lokananta tentunya ada banyak
seperti lagu-lagu daerah, Pidato pak karno, teks
proklamasi dan masih banyak lagi, yang tersimpan di
dalam bentuk piringan hitam. Ya itu bisa dibilang
dokumen yang sifatnya sangat penting bagi negara,
yang sebagian besar sudah berhasil diselamatkan
dengan didigitalisasi”
13’ Space Question (bagaimana dengan komunitas-komunitas
yang peduli terhadap lokananta? Apa tujuan dan
Kontribusinya?)
Interview dengan Mas Danang, Manager Event dan
dokumentasi dari Komunitas Pecinta Lokananta:
Lampiran 2
DRAFT
Visual Audio
(OPENING)
Tulisan:
Lokananta (berarti gamelan
dari suralaya yang bisa
berbunyi sendiri tanpa ada
yang menabuh) yang sempat
menjadi primadona industri
rekaman Indonesia pada era 70- Track : Daun dan Ranting
80an, kini mulai meredup Menuju Surga- Themilo (2011)
sinarnya. Perkembangan zaman
seakan memaksa Lokananta kini
untuk terus bertahan dalam
persaingan zaman yang tak
pernah lelah berinovasi.
Tulisan:
Sebagai Perusahaan Rekaman
pertama di Indonesia, yang
tentunya menyimpan banyak
sekali arsip penting bagi
Negara. Sudahkah kalian
mengenali Lokananta?
Tulisan:
Lokananta kini asing, bukan
sengaja dilupakan,bukan
sengaja diabaikan. Lokananta
tak lagi jadi bahan
perbincangan di kala senggang.
Gaungnya tersamarkan dunia
yang makin bising.
Kompleks PNRI Cabang Surakarta Suara gamelan
“Lokananta” di Jl. Ahmad Yani Gendhing “Manyar Sewu”
no.387
Gedung lokananta tampak depan Suara gamelan
Gendhing “Manyar Sewu”
Gedung Lokananta tampak dalam Suara gamelan
Gendhing “Manyar Sewu”
(Inti 1)
Interview dengan Bu Titiek, “Lokananta awalnya didirikan
bagian Marketing Lokananta sebagai sebuah pabrik piringan
hitam yang punya fungsi supply
siaran RRI seluruh Indonesia.
Jadi awalnya Lokananta ini
berdirinya Lokananta pada
tanggal 28 Oktober 1956,
merupakan bagian dari jawatan
Radio Republik Indonesia.
Diprakarsai oleh R.Maladi
sebagai Kepala Stasiun RRI dan
R.Utoyo sebagai jawatan
teknisnya, yang kemudian nanti
beliau menjadi Dirut Lokananta
yang pertama”
Gedung Lokananta tampak depan Suara Bu titiek:
“Nama lokananta sendiri
berasal dari seperangkat
gamelan yang konon berasal
dari Suralaya, yang menurut
ceritanya bisa berbunyi tanpa
ada yang menabuh. Mungkin
sesuai harapannya Lokananta
adalah seperangkat gamelan
yang indah (suaranya)”
Interview dengan Mas Bembi, “kegiatan lokananta masih sama
staff Re-Mastering: seperti dulu. Dulu lokananta
adalah pabrik piringan hitam,
produksi bahan-bahan siaran
RRI. Dan sesuai dengan
perkembangan waktu Vinyl
kemudian mulai digantikan
dengan media lain seperti
kaset dan CD, jadi kegiatan
lokananta bisa dibilang masih
sama seperti dulu hanya saja,
sekarang tidak lagi produksi
piringan hitam. Mungkin bisa
dibilang lebih ke
reproduksinya. Dan saat ini
Lokananta jadi salah satu
tempat penggandaan kaset, dan
banyak juga diminati oleh
band-band indie yang kita tahu
tidak punya label”
Gambar koleksi-koleksi Vinyl, Suara Mas Bembi:
Kaset, CD di Lokananta Interview dengan Mas Bembi,
Staff Re-mastering :
“jadi dulunya memang
sebenarnya Lokananta itu
menjadi kesatuan dengan RRI,
dimana lokananta ini memang
menjadi tempat produksi bahan-
bahan untuk siaran RRI. Kalau
ditanya tentang arsip-arsip
apa saja yang disimpan di
Lokananta tentunya ada banyak
seperti lagu-lagu daerah,
Pidato pak karno, teks
proklamasi dan masih banyak
lagi, yang tersimpan di dalam
bentuk piringan hitam. Ya itu
bisa dibilang dokumen yang
sifatnya sangat penting bagi
negara, yang sebagian besar
sudah berhasil diselamatkan
dengan didigitalisasi”
(inti 2)
Record Store Day (RSD):Foto
Banner RSD di depan pintu
masuk ke Lokananta, beberapa Track Get Into Your Mind- The
foto dalam gedung saat RSD Milo (2011)
berlangsung, Cuplikan
performance.
DISKUSI RECORD STORY DAY (RSD) Cuplikan video diskusi Record
yang diadakan untuk membahas Story Day di Studio
perihal recovery lokananta Lokananta,26 April 2015
yang menghadirkan para pakar
dan pemerhati tentang musik,
koleksi vinyl, label produksi.
Foto-foto maupun video
(sekilas) tentang diskusi
tersebut.
Interview dengan Mas Dondit, Tujuan dan sasaran acara
Ketua Pelaksana Record Store Record Store Day 2015.
Day 2015: “ Agar lokananta tidak hanya
membuat rilisan secara fisik,
jadi acara ini selain untuk
menghidupkan kembali lokananta
tetapi berfungsi untuk memicu
lokananta untuk kedepannya.
Sedangkan lingkupnya lebih ke
jawa tengah dahulu.
Sasaran untuk diadakannya
acara ini, Selain untuk
memajukan band2 indie di solo,
Untuk memperkenalkan lokananta
kembali bukan hanya di solo,
karena yang datang ke acara
ini bukan hanya dari solo
namun ada juga yang dari
Yogyakarta, semarang dan kota-
kota lainnya. Jadi kita disini
bisa berkumpul bisa sharing
menganai perkembangan musik di
kota masing2 dan diskusi
bagaimana selanjutnya (untuk
yang akan datang”
Tim Produksi:
Sutradara
Srie Adhimas Dwi P.
Penulis Skrip
Ayu Amalya Ma’as
Ricki Vauliandani Track : Dont Worry For Being
Alone- Themilo (2011)
Kameraman
Rufal Febrian
Ichsan Nur Faiz
Penata Suara
Stanisclaus Costca R.A.P
Penata Cahaya
Isti Sri Pangesti
Editor
Stanisclaus Costca R.A.P
Pj. Konsumsi
Diana Rita
Pj. Perijinan
Ayu Amalya Ma’as
Pj. Promosi
Isti Sri Pangesti
Pj. Transportasi
Rufal Febrian
Produksi 2015