Jembatan Konvensional Uyung
Jembatan Konvensional Uyung
PERANCANGAN JEMBATAN
Jadi,
36
Dari beberapa alternatif tersebut diatas dipilih tipe abutment tembok penahan
kontrafort dengan bahan beton. Abutmen tipe ini dipilih karena spesifikasinya sesuai
dengan penentuan tinggi abutment yang telah direncanakan, kemampuan abutment
menahan beban, kekuatan bahan abutment dan pelaksanaannya mudah.
37
Dari beberapa alternatif di atas untuk penentuan jenis pilar dipilih pilar balok
cap tiang sederhana, karena jika dilihat dari tinggi tipikalnya masuk ke dalam syarat
penggunaan jenis pilar ini.
3.3 Pemilihan Pondasi
Penentuan jenis pondasi dipertimbangkan berdasarkan kedalaman lapisan
tanah pendukung ( tanahkeras ).
Berikut adalah beberapa alternatif pemilihan pondasi :
Pendugaan letak lapisan tanah keras didasarkan pada nilai tahanan konus ( qc ).
Hubungan nilai tahanan konus ( qc ) terhadap konsistensi tanah , sebagai berikut :
1. Tanah sangat lunak< 5 kg/cm2
2. Tanah lunak 5 – 10 kg/cm2
3. Tanah teguh 10 – 20 kg/cm2
4. Tanah kenyal 20 – 40 kg/cm2
5. Tanah sangat kenyal 40 – 80 kg/cm2
6. Tanah keras 80 – 150 kg/cm2
38
7. Tanah sangat keras> 150 kg/cm2
Dari data hasil penyelidikan sondir didapatkan tanah keras pada kedalaman 17
m , dimana abutment diletakkan pada kedalaman 13,2 m kemudian didapat kedalaman
untuk pondasi sampai tanah keras sebesar 3,8 m. Jadi jenis pondasi yang digunakan
adalah jenis pondasi sumuran.
qc (kg/cm2)
Kedalaman
sisi Keterangan
S
sisi kiri kanan
1 40 40
2 110 100
3 70 80
4 60 75 tanah kenyal
5 80 110 qc 20-40 kg/cm2
6 75 80
7 50 70
8 40 70
9 70 80
10 90 110 tanah sangat kenyal
11 75 80 qc 40-80 kg/cm2
12 50 60
13 70 60
14 100 90
15 70 70
16 80 50 tanah keras
17 120 80
18 150 130
19 - 150 qc> 80 kg/cm2
39
3.4 Perhitungan Pembebanan Bangunan Atas 40
Data Struktur Atas
41
B.Bahan Struktur
Perhitungan Sandaran
Spesifikasi
Ø tulangan utama = 12 mm
Pipa sandaran
43
Beban hidup = 100 kg
1 1
M = 8 𝑅𝐿2 = 𝑥 193,876 𝑥 22 = 96,938 𝑘𝑔𝑚
8
1. Terhadap lendutan
5𝑞𝐿4 𝑃𝐿3 𝐿
+ <
384𝐸𝐼 48𝐸𝐼 300
2. Terhadap momen
σu < σijin
𝑀𝑢
σijin > 𝑊
96,938𝑥100
1400 kg/cm2 > = 842,939 𝑘𝑔/𝑐𝑚2 ..... (OK!)
11,5
Tiang Sandaran
44
B
Tiang dari profil baja (Tabel profil hal.22)
B = 50 mm I = 187 cm4
H = 100 mm W = 37,5 cm3
tw tw = 5 mm G = 9,3 kg/m
H tf = 7 mm
Beban horisontal = 100 kg/m
Tinggi profil = 50 cm
Berat sendiri profil = 0,5 x 9,3 = 4,65 kg
tf 1 1
Momen maks = 2 𝐻𝐿2 = 𝑥1𝑥502 = 1250 kgcm
2
Cek tegangan :
σu < σijin
𝑀𝑢
σijin > 𝑊
1250
1600 kg/cm2 > = 33,333 𝑘𝑔/𝑐𝑚2 ..... (OK!)
37,5
Dinding Sandaran
45
Gaya axial terfaktor akibat beban hidup (PL)
- Gaya horisontal
= 1.6 x 100 x 2 = 320 Kg
- Gaya vertikal
= 1.6 x 100 x 2 = 320 Kg
Gaya axial terfaktor akibat beban mati (PD)
- Pipa sandaran
= 1.2 x 5.08 x 2 x 2 = 24.384 Kg
- Tiang sadaran
= 1.2 x 0.90 x 0.10 x 0.16 x 2500 = 43.20 Kg +
Pu = 387.6 Kg
Momen yang terjadi (M)
- M = 320 x 90 = 28800 Kg.cm
46
Dari tabel faktor momen pikul maksimal (Kmaks), untuk beton dengan nilai f’c
= 25MPa dan baja fy= 240MPa didapatkan nilai Kmaks=7,4732 MPa. Maka K<
Kmaks (OK!)
2𝐾 2𝑥0,099
a = (1 − √1 − 0,85 𝑓′𝑐) 𝑑 = (1 − √1 − 0,85𝑥25) 𝑥174 = 0,813𝑚𝑚
As min = ρminxbxd
1,4
= 𝑥𝑏𝑥𝑑
𝑓𝑦
1,4
= 240 𝑥1000𝑥174 = 1015𝑚𝑚2
12-100
8 - 125
48
Perhitungan Trotoar
Trotoar atau sering disebut sidewalk adalah sebuah prasarana yang
diperuntukkan bagi pejalan kaki. Yang dimaksud dengan trotoar disini adalah
pertebalan dari plat lantai kantilever. Bagian pertebalan direncanakan terbuat dari
bahan beton bertulang. Trotoar ini direncanakan pada sisi jembatan sepanjang bentang
jembatan.
Direncanakan :
Lebar (B) =1m
Tebal (t) = 0,25 m
Mutu beton (f’c) = 25 MPa
Mutu baja (fy) = 240 MPa
Pembebanan :
a. Beban Mati
G1 = 1,2 x 0,75 x 0,2 x 2500 = 450 kg/m
G2 = 1,2 x 0,2 x 1,2 x 2500 = 720 kg/m
G3 = 1,2 x 0,25 x 1 x 2500 = 750 kg/m
b. Beban Hidup
Beban hidup vertikal terbagi rata di atas trotoar
qv = 500 x 1,00 = 500 kg/m
w = 0,05 x 1,00 x 1000 = 50 kg/m
q1 = 500 + 50 = 550 kg/m
49
qv1 = 1,6 x q1 = 1,6 x 550 = 880 kg/m
c. Beban Terpusat
Pipa sandaran
P1 = 1,2 x 5,08 x 2 x 2 = 24,384 kg
Tiang sandaran
P2 = 1,2 x 0,1 x 9,3 = 1,116 kg
e. Penulangan Trotoar
Direncanakan : b = 1000mm, h = 200mm, Ø tul. utama = 12mm
f’c = 25 Mpa
fy = 240 Mpa
d = h-ds-0,5 Ø tul. utama
= 200-20-0,5x12
= 174mm
𝑀 20,7605𝑥106
K = ∅𝑏𝑑𝑢2 = 0,8𝑥1000𝑥1742 = 0,857 𝑀𝑃𝑎
Dari tabel faktor momen pikul maksimal (Kmaks), untuk beton dengan nilaif’c =
25MPa dan baja fy= 240MPa didapatkan nilai Kmaks=7,4732 MP. Maka K< Kmaks
(OK!
50
2𝐾 2𝑥0,857
a = (1 − √1 − 0,85 𝑓′ 𝑐) 𝑑 = (1 − √1 − 0,85𝑥25) 𝑥174 = 7,165𝑚𝑚
As min = ρminxbxd
1,4
= 𝑥𝑏𝑥𝑑
𝑓𝑦
1,4
= 240 𝑥1000𝑥174 = 1015𝑚𝑚2
51
𝐴 1130,4
ρ = 𝑏𝑑𝑠 = = 0,0065
200𝑥174
12-100
8 - 125
12-100
8 - 125
12-100 8 - 125
52
Perhitungan Pelat Lantai Kendaraan
Perhitungan tebal pelat
Kekuatan beton (f’c) = 20 MPa
Kekuatan baja (fy) = 240 MPa
Pelat lantai yang berfungsi sebagai lantai kendaraan pada jembatan harus mempunyai
tebal minimum ts memenuhi kedua ketentuan:
ts ≥ 200mm
ts ≥ 100+ (40l) mm
dengan : l = bentang pelat diukur dari pusat ke pusat tumpuan (dalam meter)
ts ≥ 200mm
ts = 100+ (40 x 2,375) = 195 mm
Data Perencanaan
Tebal pelat lantai kendaraan (h) : 20cm
Tebal aspal (t) : 5cm
Mutu beton (f’c) : 25 MPa
Mutu baja (fy) : 240 MPa
Berat jenis beton : 2500 kg/m3
Berat jenis air hujan : 1000 kg/m3
Berat jenis aspal : 2200 kg/m3
Tebal selimut beton : 40 mm (untuk konstruksi lantai yang
langsung berhubungan dengan cuaca)
Perhitungan Momen Lentur Pelat Lantai Kendaraan
Akibat Beban Mati
- Berat sendiri pelat = 0,2 x 1,00 x 2500 = 500kg/m
- Berat aspal = 0,05 x 1,00 x 2200 = 110kg/m
- Berat air hujan = 0,05 x 1,00 x 1000 = 50kg/m
53
Berat total (qD) = 500+110+50 = 660kg/m
qUD = 1,2 x qD = 1,2 x 660 = 792kg/m
Mxmt = 1/10 qUD Lx2
= 1/10 (792) (1,7522)
= 242,55kgm
Mxml = 1/14 qUD Lx2
= 1/14 (792) (1,752)
= 173,25kgm
Myml = 1/3 Mxmt
= 1/3 (242,55)
= 80,85kgm
Akibat Beban Hidup
Distribusi beban pada lantai jembatan akibat beban roda kendaraan, T = 10 ton
(PPPJJR 1987, Hal 5). Karena lebar lantai jembatan ≥ 5,5 m, maka ditinjau
terhadap 2 kondisi:
Kondisi 1 (1 roda di tengah pelat)
Dimana:
15
tx = 50 + [2. (tg 45°)] = 80 cm
15
ty = 30 + [2. (tg 45°)] = 60 cm
Penyebaran beban roda:
Beban roda T = 10 T
Bidang kontak = 0,8m x 0,6m
T 10000
T’ = tx . = 0,8x0,6 = 20833,33 kg/m2
ty
54
Beban T dengan pengaruh beban kejut
20 20
T’ = T (1 + 50+L) = 20833,33 x (1 + 50+38) = 25568,18 kg/m2
Lx = 1,75 m = 175 cm
Ly = Lx , karena diafragma tidak menerima beban dari luar
tx 0,8
= = 0,457 ≈ 0,4
Lx 1,75
ty 0,6
= = 0,343 ≈ 0,3
Lx 1,75
55
Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian, yaitu:
Bagian 1
tx = 1,75 m
ty = 0,6 m
Lx = 1,75 m = 175 cm
Ly = Lx , karena diafragma tidak menerima beban dari luar
tx 1,75
= =1
Lx 1,75
ty 0,6
= = 0,343 ≈ 0,3
Lx 1,75
Dari tabel faktor momen pikul maksimal (Kmaks), untuk beton dengan nilaif’c =
25MPa dan baja fy= 240MPa didapatkan nilai Kmaks=7,4732 MPa.
Maka K< Kmaks (OK!)
2K 2x1,151
a = (1 − √1 − 0,85 f′c) d = (1 − √1 − 0,85x25) x154 = 8,580mm
As min = ρminxbxd
1,4
= 𝑥𝑏𝑥𝑑
𝑓𝑦
1,4
= 240 𝑥1000𝑥154 = 898,33𝑚𝑚2
Dari tabel faktor momen pikul maksimal (Kmaks), untuk beton dengan nilaif’c =
25MPa dan baja fy= 240MPa didapatkan nilai Kmaks=7,4732 MPa.
Maka K< Kmaks (OK!)
58
2K 2x0,685
a = (1 − √1 − 0,85 f′c) d = (1 − √1 − 0,85x25) x154 = 5,047mm
As min = ρminxbxd
1,4
= 𝑥𝑏𝑥𝑑
𝑓𝑦
1,4
= 240 𝑥1000𝑥154 = 898,33𝑚𝑚2
59
Dari tabel faktor momen pikul maksimal (Kmaks), untuk beton dengan nilaif’c =
25MPa dan baja fy= 240MPa didapatkan nilai Kmaks=7,4732 MPa.
Maka K< Kmaks (OK!)
2K 2x1,187
a = (1 − √1 − 0,85 f′c) d = (1 − √1 − 0,85x25) x154 = 8,857mm
As min = ρminxbxd
1,4
= 𝑥𝑏𝑥𝑑
𝑓𝑦
1,4
= 240 𝑥1000𝑥154 = 898,33𝑚𝑚2
12-125 12-125
12-125
12-125
12-125 12-125
2375
61
Perhitungan Gelagar Jembatan
Persamaan yang dipakai untuk perencanaan tinggi balok untuk penampang balok T
adalah L/12 – L/15.
Menentukan dimensi balok girder (gelagar memanjang)
Karena ditengah bentang digunakan pilar, maka panjang L = ½ L = 19m
H = 19/12 = 1,583m ≈ 1,5m
B dicoba senilai setengah dari tinggi balok girder
B = ½ H = ½ (1,5) = 0,75 ≈ 0,8m
Menentukan dimensi difragma (gelagar melintang)
H = 9/12 = 0,75m
B = 2/3 H = 2/3 (0,75) = 0,5m
Spesifikasi:
Panjang jembatan : 38 m
Lebar jalan :7m
Lebar trotoar : 1x2 m
Lebar total jembatan : 7+(1x2) = 9 m
Jarak antar girder : 1,75 m
Jarak antar diafragma : 2,375 m
Dimensi girder
Lebar : 0,8 m
Tinggi : 1,5 m
Dimensi diafragma
Lebar : 0,5 m
Tinggi : 0,75 m
Tebal pelat : 0,2 m
Mutu baja tulangan utama : 400 MPa
Mutu beton : 25 MPa
Berat jenis beton : 2500 kg/m2
Berat jenis aspal : 2200 kg/m2
62
Perhitungan momen lentur pada diafragma
63
q = qD x qeq = (937,5+1187,5+118,75+261,25)x0,583 = 1460,415 kg/m
Perhitungan momen
Beban merata = q’ = (q/2,75).a.s’
Dengan a = 1 , bila kekuatan gelagar melintang tidak diperhitungkan
s’ = (1,75x1)/2 = 0,875
q’ = (2,2/2,75)x1x0,875 = 0,7 t/m = 700 kg/m
1 1 1 1
MII = 8 𝑞𝐿2 + 4 𝑃𝐿 = 8 (650)(1,75)2 + 4 (2342,5)(1,75)
= 1273,67 kgm
Beban Gempa
Ec = 4700√f ′ c = 4700√25 = 23500 MPa
Wt = Qd x L = 1460,415 x 1,75 = 2555,73 kg = 25557,3 N
48 𝑥 𝐸𝑐 𝑥 𝐼 48 𝑥 23500 𝑥 (1⁄12𝑥 500 𝑥 7503 )
Kekuatan Lentur (Kp) = =
𝐿3 380003
= 361,35 N/mm
𝑊𝑡 25557,3
Waktu Getar (T) = 2𝜋√𝑔 𝐾𝑝 = 2𝜋√9810𝑥361,35 = 0,534 𝑑𝑡
Kondisi tanah dasar termasuk tanah keras
Lokasi wilayah gempa adalah wilayah 5
64
Berdasarkan grafik hubungan C dan T untuk wilayah gempa 5 maka diperoleh
nilai C = 0,35/0,534 = 0,655
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis beton bertulang, maka
faktor tipe struktur dihitung dengan rumus
S = 1,0 x F
Dengan F = 1,25 – 0,025n
= 1,25 – 0,025(1)
= 1,225
S = 1,0 x 1,225 = 1,225
Kh = C.S
= 0,655x1,225
= 0,802
MIII = Kh x MD = 0,802 x 559,065 = 448,37 kgm
Kombinasi pembebanan
Mtot = 559,065+1273,67+448,37=2281,105kgm
0,85 𝑓 ′ 𝑐 𝛽1 600
ρb = 𝑥 600+𝑓𝑦
𝑓𝑦
0,85𝑥25𝑥0,85 600
= 𝑥 600+400
400
= 0,02709
ρmax = 0,75 ρb = 0,75(0,02709) = 0,02032
d = h – ds – ½ Ø
= 750 – 40 – ½ (22)
= 649 mm
𝑀𝑛 28513800
Rn = 𝑏𝑑2 = 500𝑥6492 = 0,135 𝑁⁄𝑚𝑚2
𝑓𝑦 400
m = 0,85 𝑓′𝑐 = 0,85𝑥25 = 18,824
1 2𝑚 𝑅𝑛
ρ = 𝑚 (1 − √1 − )
𝑓𝑦
1 2(18,824)(0,135)
= 18,824 (1 − √1 − )
400
65
= 0,00034
Karena nilai ρ lebih kecil dari ρmin maka digunakan ρ=0,0035
Asp = ρbd
= 0,0035x500x649
= 1135,75 mm2
Dipakai tulangan diameter 22 (As = 379,94 mm2)
𝐴𝑠𝑝 1135,75
Jumlah tulangan (n) = = = 2,99 ≈ 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 4
𝐴𝑠 379,94
Kontrol penampang
𝐴𝑠 𝑓𝑦 379,94 𝑥 400
a = 0,85 𝑓′𝑐 𝑏 = = 14,304 𝑚𝑚
0,85 𝑥 25 𝑥 500
= 135208,33 N
Vr.c = 0,8 Vn.c = 0,8 x 135208,33 = 108166,67 N
Vu = ½ qL + P
= ½ (1460,415)(1,75) + 2342,5
= 3620,363 kg
= 36203,63 N
66
½ Vr.c = ½ (108166,67) = 54083,335 N
Karena Vu lebih kecil dari ½ Vr.c maka tidak diperlukan tulangan geser.
Mmax1 = Mmax2
Mmax1 = RA(1,1875) - Q1 (1,1875-(2/3 (0,875))) - ½ q (1,1875-0,875)2
= 0,6565(1,1875) – 0,383 (0,604) - ½ 0,875(0,3125)2
= 0,506
Mmax1 = Mmax2
0,506 = 1/8 qeq 2,3752
qeq = 0,718
Pembebanan
Beban Mati
Berat gelagar memanjang = 2500x0,8x1,50 = 3000 kg/m
Berat pelat lantai = 2500x0,2x1,75 = 875 kg/m
Berat air hujan = 1000x0,05x1,75 = 87,5 kg/m
Berat lapisan perkerasan = 2200x0,05x1,75 = 192,5 kg/m
q = qD x qeq = (3000+875+87,5+192,5)x0,718 = 2983,29 kg/m
Perhitungan momen
Beban merata = q’ = (q/2,75).a.s’
Dengan a = 1 , bila kekuatan gelagar melintang tidak diperhitungkan
s’ = (1,75x1)/2 = 0,875
q’ = (2,2/2,75)x1x0,875 = 0,7 t/m = 700 kg/m
1 1 1 1
MII = 8 𝑞𝐿2 + 4 𝑃𝐿 = 8 (650)(2,375)2 + 4 (2342,5)(2,375)
= 1849,16 kgm
Beban Gempa
Ec = 4700√f ′ c = 4700√25 = 23500 MPa
Wt = Qd x L = 1460,415 x 2,375 = 3468,486 kg = 34684,86 N
48 𝑥 𝐸𝑐 𝑥 𝐼 48 𝑥 23500 𝑥 (1⁄12𝑥 800 𝑥 15003 )
Kekuatan Lentur (Kp) = =
𝐿3 380003
= 4625,31 N/mm
𝑊𝑡 34684,86
Waktu Getar (T) = 2𝜋√𝑔 𝐾𝑝 = 2𝜋√9810𝑥4625,31 = 0,174 𝑑𝑡
Kondisi tanah dasar termasuk tanah keras
Lokasi wilayah gempa adalah wilayah 5
Berdasarkan grafik hubungan C dan T untuk wilayah gempa 5 maka diperoleh
nilai C = 0,35/0,534 = 0,655
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis beton bertulang, maka
faktor tipe struktur dihitung dengan rumus
S = 1,0 x F
Dengan F = 1,25 – 0,025n
68
= 1,25 – 0,025(1)
= 1,225
S = 1,0 x 1,225 = 1,225
Kh = C.S
= 0,655x1,225
= 0,802
MIII = Kh x MD = 0,802 x 2103,453 = 1686,97 kgm
Kombinasi pembebanan
Mtot =2103,453 +1849,16 +1686,97=5639,583kgm
0,85 𝑓 ′ 𝑐 𝛽1 600
ρb = 𝑥 600+𝑓𝑦
𝑓𝑦
0,85𝑥25𝑥0,85 600
= 𝑥 600+400
400
= 0,02709
ρmax = 0,75 ρb = 0,75(0,02709) = 0,02032
d = h – ds – ½ Ø
= 1500 – 40 – ½ (22)
= 1449 mm
𝑀𝑛 70494787,5
Rn = 𝑏𝑑2 = = 0,042 𝑁⁄𝑚𝑚2
800𝑥14492
𝑓𝑦 400
m = 0,85 𝑓′𝑐 = 0,85𝑥25 = 18,824
1 2𝑚 𝑅𝑛
ρ = 𝑚 (1 − √1 − )
𝑓𝑦
1 2(18,824)(0,042)
= 18,824 (1 − √1 − )
400
= 0,00011
Karena nilai ρ lebih kecil dari ρmin maka digunakan ρ=0,0035
Asp = ρbd
= 0,0035x800x1449
= 4057,2 mm2
69
Dipakai tulangan diameter 22 (As = 379,94 mm2)
𝐴𝑠𝑝 4057,2
Jumlah tulangan (n) = = 379,94 = 10,68 ≈ 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 11
𝐴𝑠
Kontrol penampang
𝐴𝑠 𝑓𝑦 379,94 𝑥 400
a = 0,85 𝑓′𝑐 𝑏 = = 8,94 𝑚𝑚
0,85 𝑥 25 𝑥 800
= 966000 N
Vr.c = 0,8 Vn.c = 0,8 x 966000= 772800 N
Vu = ½ qL + P
= ½ (2983,29)(2,375) + 2342,5
= 5885,157 kg
= 58851,57 N
½ Vr.c = ½ (772800) = 386400N
Karena Vu lebih kecil dari ½ Vr.c maka tidak diperlukan tulangan geser.
70
3.5 Perhitungan Pembebanan Bangunan Bawah
A. Data Struktur Atas
71
B.Bahan Struktur
72
Analisis Beban Kerja
1. Berat Sendiri (MS)
1.1 Berat Sendiri Struktur Atas
1078,004
Wba = = 269,501 ton = 2695,01 kN
4
Lengan momen terhadap titik O = -0,5 m
Momen terhadap titik O = -1347,505kNm
73
No. Parameter Berat Bagian BJ W Lengan Momen thd. O
B h Shape
Abutmen
1. 0,300 0,800 1,000 25,000 6,000 -1,350 -8,100
2. 0,500 0,800 1,000 25,000 10,000 -1,450 -14,500
3. 0,700 1,200 1,000 25,000 21,000 -1,350 -28,350
4. 0,700 1,200 0,500 25,000 10,500 -3,333 -35,000
5. 1,000 7,500 1,000 25,000 187,500 -0,500 -93,750
6. 2,000 0,600 0,500 25,000 15,000 -1,667 -25,000
7. 3,000 0,600 0,500 25,000 22,500 1,000 22,500
8. 6,000 0,700 1,000 25,000 105,000 0,000 0,000
Wing Wall
9. 2,750 0,800 1,000 25,000 55,000 -2,875 -158,125
10. 2,550 2,000 1,000 25,000 127,500 -2,975 -379,313
11. 2,550 1,200 1,000 25,000 76,500 -2,479 -189,644
12. 0,700 1,200 0,500 25,000 10,500 -1,467 -15,400
13. 3,250 3,550 1,000 25,000 288,438 -2,625 -757,148
14. 1,250 1,750 0,500 25,000 27,344 -3,625 -99,121
15. 2,000 1,150 1,000 25,000 57,500 -2,000 -115,000
16. 2,000 0,600 0,500 25,000 15,000 -2,333 -35,000
Tanah
17. 1,500 0,800 1,000 18,000 21,600 -2,250 -48,600
18. 1,300 2,000 1,000 18,000 46,800 -2,350 -109,980
19. 0,700 1,200 0,500 18,000 7,560 -1,467 -11,088
20. 0,700 4,700 1,000 18,000 59,220 -1,350 -79,947
74
21. 1,300 5,900 1,000 18,000 138,060 -2,350 -324,441
22. 2,000 0,600 0,500 18,000 10,800 -2,333 -25,200
PMS = 1319,321 MMS = -2530,207
3. Tekanan Tanah
75
Pada bagian tanah di belakang dinding abutmen yang dibebani lalu lintas, harus
diperhatikan adanya beban tambahan yang setara dengan tanah setebal 0,60m yang
berupa beban merata ekivalen beban kendaraan pada bagian tersebut.
Φ’ = 14,294°
Ka = tan2(45°- (Φ’/2)) = 0,6041
TTA1 = (0,60*ws)*H*Ka*By = 0,60*18,0*10*0,6041*10 = 652,428kN
MTA1 = 652,428*(10/2) =3262,14 kNm
TTA1 = ½ *H2*ws*Ka*By = ½ *102*18,00*0,6041*10 = 543,69 kN
MTA1 = 5436,9 *(10/3) =1812,3 kNm
Total TTA = 1196,058 kN
Total MTA = 5074,44 kNm
4. Beban Lajur “D” (TD)
Beban kendaraan yag berupa beban lajur “D” terdiri dari beban terbagi merata dan
beban garis. Beban terbagi merata mempunyai intensitas q (kPa) yang besarya
tergantung pada panjang L yang dibebani lalu-lintas dinyatkan sebagai berikut:
q = 8,0 kPa untuk L ≤ 30m
q = 8,0*(0,5+ 15/L) kPa untuk L ≥ 30m
untuk L = 38m, maka
q = 8,0*(0,5 + 15/38) = 7,158 kPa
P = 44,0 kN/m
Faktor beban dinamis (DLA) diambil sebagai berikut:
DLA = 0,4 untuk L ≤ 50m
DLA = 0,4 – 0,0025*(L-50) untuk 50< L < 90m
DLA = 0,3 untuk L ≥ 90m
77
6. Gaya Rem (TB)
Gaya Rem, TTB = 250 kN untuk Lt ≤ 80m
Gaya Rem, TTB = 250 + 2,5*(Lt-80) kN untuk 80< Lt < 180m
Gaya Rem, TTB = 500 kN untuk Lt > 180m
Untuk L = 38m, TTB = 250 kN
Momen terhadap titik O = 250*10 = 2500kNm
Lengan terhadap Breast Wall = 10 – 1,3 = 8,7m
Momen pada Breast Wall = 250*8,7 = 2175 kNm
78
8. Beban Angin (EW)
8.1 Angin yang Meniup Bidang Samping Jembatan
Cw = 1,25
Vw = 35,00 m/det
ha = 2,75 m
Luas bidang samping jembatan (Ab) = L/2*ha = 38/2 * 2,75 = 52,25m2
Beban angin pada abutmen :
TEW1 = 0,0006*Cw*(Vw) 2*Ab = 0,0006*1,25*352*52,25 = 48,005kN
Momen terhadap titik O (MEW1) = 48,005*(8,30+2,75/2) = 464,448kNm
Momen terhadap Breast Wall (M’EW1) = 48,005*(9,675-1,3) = 402,042kNm
9. Beban Gempa
9.1 Beban Gempa Arah Memanjang Jembatan (Arah X)
Tinggi Breast Wall, Lb = 7,10m
Ukuran Penampang Breast Wall, b = By = 10,00m
h = 1,00m
Inersia penampang Breast Wall, Ic =(1/12)*b*h3=(1/12)*10*13=0,83333m4
Mutu Beton K-250, f’c = 0,83*K/10 = 0,83*250/10 = 20,75 MPa
Modulus Elastisitas Beton, Ec = 4700√f ′ c = 4700√20,75 = 21.409,52MPa
Ec = 21.409.519Kpa
Nilai Kekakuan, Kp = 3*Ec*Ic/Lb3 = 3* 21.409.519*0,83333/7,103
= 149544,94kN/m
Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = 4092,597 kN
Berat sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 1281,697 kN
Berat total struktur, WTP = PMS(str atas) + ½ PMS(str bawah)
= 4092,597 + ½ (1281,697)
80
= 4733,4455kN
WTP 4733,4455
Waktu Getar Alami Struktur, Tp = 2π√g∗KP = 2π√9,81∗149544,94 = 0,357dt
Kondisi tanah dasar termasuk = sedang (medium)
Lokasi Wilayah Gempa = Zone 3
Koefisien geser dasar, C = 0,18
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis beton bertulang, maka faktor
jenis struktur
S = 1,0*F dengan, F = 1,25 – 0,025*n dan F harus diambil ≥ 1
Untuk n=1, maka F = 1,25 – 0,025*1 = 1,2250
S = 1,0*1,2250 = 1,2250
Koefisien beban gempa horisontal, Kh = C*S = 0,18*1,2250 = 0,2205
Untuk jembatan yang memuat >2000kendaraan/hari, jembatan pada jalan raya
utama atau arteri, dan jembatan dimana terdapat route alternatif, maka diambil
faktor kepentingan, I = 1,00
Gaya gempa, TEQ = Kh*I*Wt = 0,2205*Wt
81
No. W TEQ Y MEQ
(Kn) (Kn) (m) (kNm)
Struktur Atas
PMS 2695,010 594,250 10,000 5942,5
PMA 134,900 29,745 10,000 297,455
Abutmen
1. 6,000 1,323 9,600 12,7008
2. 10,000 2,205 8,800 19,404
3. 21,000 4,631 7,800 36,1179
4. 10,500 2,315 6,800 15,7437
5. 187,500 41,344 4,450 183,98
6. 15,000 3,308 0,900 2,97675
7. 22,500 4,961 0,900 4,46513
8. 105,000 23,153 0,350 8,10338
Wing Wall
9. 55,000 12,128 9,600 116,424
Letak 10. 127,500 28,114 8,200 230,533 titik tangkap gaya
horisontal gempa, 11. 76,500 16,868 6,600 111,33
12. 10,500 2,315 6,400 14,8176
yEQ =
13. 288,438 63,600 4,225 268,712
MEQ/TEQ = 7624,6/914,9055
= 8,333m 14. 27,344 6,029 1,867 11,2547
15. 57,500 12,679 1,875 23,7727
9.2 Beban 16. 15,000 3,308 1,100 3,63825 Gempa Arah
Tanah Melintang
Jembatan (Arah
17. 21,600 4,763 9,600 45,7229
Y)
18. 46,800 10,319 8,200 84,6191
Inersia
19. 7,560 1,667 6,400 10,6687 penampang
Breast 20. 59,220 13,058 3,650 47,6617 Wall, Ic
21. 138,060 30,442 4,250 129,379
22. 10,800 2,381 1,100 2,61954
TEQ = 914,9055 MEQ = 7624,6
3 3 4
=(1/12)*h*b =(1/12)*1*10 =83,3333m
Nilai Kekakuan, Kp = 3*Ec*Ic/Lb3 = 3*21.409.519*83,3333/7,103
= 14954493,18kN/m
WTP 4733,4455
Waktu Getar Alami Struktur, Tp = 2π√g∗KP = 2π√9,81∗14954493,18 = 0,0357dt
Koefisien geser dasar, C = 0,18
Faktor tipe struktur, S = 1,0*1,2250 = 1,2250
Koefisien beban gempa horisontal, Kh = C*S = 0,18*1,2250 = 0,2205
Faktor kepentingan, I =1,00
Gaya gempa, TEQ = Kh*I*Wt = 0,2205*Wt
Berat sendiri (str atas+str bawah), PMS = 4014,331 kN
Beban mati tambahan, PMA = 134,90kN
82
Beban mati total, Wt = 4014,311 + 134,90= 4149,211kN
Beban gempa arah melintang jembatan, TEQ = 0,2205*4149,211 = 914,9055kN
Momen terhadap titik O = 914,9055*8,333 = 7642,6kNm
9.3 Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan
menggunakan koefisien tekanan tanah dinamis (ΔKaG) sebagai berikut:
θ = tan-1(Kh) = tan-1(0,2205) = 0,2170 rad = 12,433°
cos2(Φ’- θ) = cos2(14,294-12,433) = 0,9989
sin Φ’∗sin(Φ’−θ)
cos2 θ*(1+√ ) = 1,039
cos 𝜃
KaG = 0,9989/1,039 = 0,96048
ΔKaG = KaG – Ka = 0,96048 – 0,6041 = 0,35638
Gaya gempa lateral, TEQ = ½ *H2*ws* ΔKaG*By
= ½ *102*18*0,35638*10
= 3207,42kN
Momen akibat gempa, MEQ = 3207,42*(2/3 * 10) = 213828kNm
83
Momen terhadap titik O, MFB = 740,089*8,2 = 6068,73kNm
Momen terhadap Breast Wall, M’FB = 740,089*6,9 = 5106,614kNm
A. Aksi Tetap
1Berat Sendiri MS 4014,331 -3877,712
2B. Mati Tambahan MA 134,9 -67,45
3Tekanan Tanah TA 1196,058 5074,44
B. Beban Lalu-Lintas
4Beban Lajur "D" TD 452,506 -226,253
5Beban Pedestrian TP 72,53 -36,265
6Gaya Rem TB 250 2500
C. Aksi Lingkungan
7Temperatur ET 17,8125 146,0625
8Beban Angin EW 38,304 81,52 -19,152 801,284
9Beban Gempa EQ 914,905 914,905 7624,5966 7624,5966
Tek. Tanah
10 Dinamis EQ 3207,42 2138,28
D. Aksi Lainnya
11 Gesekan FB 740,089 6068,73
86
No. Kombinasi Beban k (%) P Tx Ty Mx My
1. Kombinasi I 0 4674,267 1196,058 0 866,7604 0
2. Kombinasi II 25 4712,571 1446,058 81,52 3347,6084 801,284
3. Kombinasi III 40 4712,571 2186,147 81,52 9416,3384 801,284
4. Kombinasi IV 40 4712,571 2203,96 81,52 9562,4009 801,284
5. Kombinasi V 50 4149,231 4122,325 914,9055 5817,715 7624,5966
Analisa daya dukung sumuran dilakukan dengan mengasumsikan plat poer ikut
menerima beban dari konstruksi diatasnya
Diketahuinya :
Nilai kohesi tanah (c) = 3,0 t/m2
Berat isi tanah (ϒ) = 1,8 t/m3
Ø’ = 24⁰ Nc’ = ? Nq =? Nϒ = ?
89
Ø’ = 25⁰ Nc’ = 9,9 Nq =3,3 Nϒ = 5,6
3,3−2,0
Nq= 2 + ( ) 𝑥 (24 − 20) = 3,09
25−2
5,6−3,9
Nϒ = 3,9 + ( 25−20 ) 𝑥 (24 − 20) = 5,26
𝐵
𝛼 = 1 − (0,3 ( ))
𝐿
=1-(0,3(6/10)
=0,82
𝐵
𝛽 = 0,5 − (0,1 . ( ))
𝐿
6
= 0,5 − (0,1 . (10))
= 0,44
90
Qs = AS – Fs
Ket :
Qs = daya dukung kulit
𝐴s = luas selimut
𝐹𝑠 = 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔
Dimana Fs = 0,012xqc
QU = Qb + Qs
𝑄𝑈
Q𝛼 = 𝑆𝐹
qc = 75kg/cm2
Qb = Ah x qc
= ¼ x 𝜋 x D2 x qc
= 5,3x 106 kg
= 5300 ton
Qs = As x Fs
= 𝜋 x D x h x 0,9
91
= 3,14 x 300x 380 x 0,9
= 3,22 x 105 kg
= 322 ton
Qu = Qb + Qs
= 5300 + 322
= 5622 ton
Qa = Qu / Sf
= 5622 / 5
= 1124,4 ton
Qat = n x Qa
= 2 x 1124,4
= 2248,8 ton
= 48,35 ton
92
= 45,24 ton
= 40,72 ton
= ( 6 x 10 -π/4 x 9x 2) x 20,738
= 582,986 ton
= 594,48 – 582,986
= 11,494 ton
kontrol
93
Cincin sumuran dianggap struktur pelengkung dengan perletakan sendi-sendi dengan
beban merata sebesar q = 4,13 T/m2 dengan momen maksimum terletak pada tengah
bentang.
Mu = 1/8 x q x l2
= 1/8 x 4,13 x 1,92
= 1,86 Tm = 18,6 kNm
Direncanakan menggunakan tulangan utama 12mm
d = h – ds – ½ D
= 300 – 40 – ½ (12)
= 254mm = 0,254m
M 18,6 x106
K = ∅bdu2 = 0,8x1000x2542 = 0,36 MPa
Dari tabel faktor momen pikul maksimal (Kmaks), untuk beton dengan nilaif’c =
25MPa dan baja fy= 240MPa didapatkan nilai Kmaks=7,4732 MPa.
2K 2x0,36
a = (1 − √1 − ) d = (1 − √1 − ) x254 = 4,34mm
0,85 f′ c 0,85x25
As min = ρminxbxd
1,4
= 𝑥𝑏𝑥𝑑
𝑓𝑦
1,4
= 240 𝑥1000𝑥254 = 1481,67𝑚𝑚2
94
Penulangan geser sumuran
Gaya tarik melingkar (T) = ½ x γ x h2 x D x Ka
= ½ x 1,8 x 3,82 x 3 x 0,6041
= 23,553 T
𝑇 23553
Luas Tulangan Geser = 𝜎𝑢 = = 14,72𝑐𝑚2 = 1472𝑚𝑚2
1600
Kelandaian oprit = 2%
Tinggi jalan eksisting ke jembatan = 80 cm
80 𝑐𝑚
Panjang jalan pendekat = 𝑥 100% = 40 m
2%
𝑃 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 4
E=Kx( 8160
)
Dimana :
E = Angka ekivalen beban sumbu kendaraan
P = Beban sumbu (Kg)
K =Koefisien distribusi beban sumbu :
Tunggal =1
Tandem = 0,086
Tridem = 0,021
1000 1000
Kendaraan Ringan (2ton) = 1 x ( 8160 )4 + 1 x ( 8160 )4
= 0.0002 + 0.0002
= 0.0004
96
Untuk perhitungan selanjutnya ditabelkan.
97
(LEP+LEA)
Menghitung LET10 = 2
(1875.69+3359.07)
= 2
= 2617.38
Sehingga FR diambil = 1
IPT = 2
IP0 = 4
Maka digunakan nomogram 3
99
Gambar 3.9.3.1 Nomogram no 3
100
Tabel 3.9.3.7. Batas-batas Minimum Tebai Lapisan Perkerasan
101
Menetapkan tebal perkerasan
102
GAMBAR HASIL PERENCANAAN
103