Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KARYA TULIS ILMIAH

IDENTIFIKASI LOKASI DAN TIPE BENDUNG


PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI BENGAWAN
SOLO

NAMA : PUTRI MAUDY KUSUMAH


NIP : 199408122018022002
JABATAN : TEKNIK PENGAIRAN AHLI PERTAMA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


TAHUN 2018
1
ABSTRAK
Sungai Catur merupakan anak sungai dari Kali Madiun yang merupakan anak
sungai dari Sungai Bengawan Solo. Daerah Aliran Sungai (DAS) Catur memiliki
persawahan produktif seluas 1.700 Ha, namun pada bagian hulu DAS Catur tidak ada
bangunan air permanen untuk pengembangan irigasi guna mendukung program peningkatan
produksi pertanian padi dan swasembada pangan (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan
Solo). Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan mengenai
kebutuhan air di DAS Catur dan kemudian merencanakan lokasi dan tipe bendung yang
dibutuhkan. Metode yang digunakan dalam merencanakan lokasi dan tipe bendung adalah
menganalisis pertimbangan morfologi, topografi, geologi, dan debit andalan, serta
kebutuhan air irigasi melalui studi literatur. Berdasarkan analisis tersebut, lokasi Bendung
Catur ditentukan pada koordinat UTM 570325,00 E dan 9146622,00 S dengan tipe bendung
tetap ambang lurus.

BAB 1 dengan luasan yang kecil (Balai Besar


PENDAHULUAN Wilayah Sungai Bengawan Solo).
Berdasarkan informasi yang
1.1 Latar Belakang didapatkan dari Balai Besar Wilayah
Sub-DAS Kali Madiun Sungai Bengawan Solo, permasalahan
merupakan Sub-DAS Bengawan Solo yang terjadi pada area persawahan
dengan luas 3.755 km2. Salah satu anak tersebut adalah kurangnya ketersediaan air
sungai Kali Madiun adalah Sungai Catur untuk area persawahan di bagian tengah
yang mengalir dari lereng barat Gunung dan hilir pada musim kemarau. Pada
Wilis di Kabupaten Madiun, dan bermuara daerah hulu Sungai Catur masih terdapat
di Kota Madiun. Terdapat area lahan kosong yang dapat dimanfaatkan
persawahan produktif di dalam DAS Catur sebagai lahan sawah irigasi teknis. Sistem
dengan total luas sebesar 1.700 ha (Balai irigasi yang ada pada daerah hulu Sungai
Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo). Catur saat ini adalah sistem irigasi
Area persawahan pada bagian tengah dan setengah teknis, dilengkapi dengan
hilir DAS Catur merupakan daerah irigasi bangunan darurat yang terbuat dari kayu
teknis yang luas, sedangkan pada bagian dan tumpukan batu.
hulu DAS Catur area persawahan Disebutkan dalam RTRW
menyebar pada sisi kiri dan kanan sungai Kabupaten Madiun, peningkatan sawah
setengah teknis atau sederhana merupakan

2
salah satu strategi pertahanan luasan lahan DAS Kali Madiun adalah tidak adanya
sawah beririgasi teknis sebagai lahan bangunan air permanen untuk
pertanian berkelanjutan di Kabupaten pengembangan irigasi di daerah hulu DAS
Madiun sekaligus mempertahankan Sungai Catur guna mendukung program
Kabupaten Madiun sebagai lumbung padi peningkatan produksi pertanian terutama
di Jawa Timur. Untuk meningkatkan padi dan swasembada pangan,
pendapatan petani, meningkatan produksi peningkatan pertumbuhan ekonomi, serta
pertanian, serta optimalisasi pemanfaatan pendapatan petani.
sumber daya air, maka dibutuhkan
bangunan air yaitu bendung khususnya 1.3 Tujuan dan Manfaat
pada daerah hulu yang belum memiliki Tujuan dari penulisan laporan ini
bangunan air tetap. adalah untuk mengetahui permasalahan
Dasar hukum mengenai irigasi mengenai kebutuhan air khususnya untuk
diatur dalam Undang-undang No. 11 irigasi dan kemudian merencanakan lokasi
Tahun 1974, Peraturan Pemerintah No. 23 dan tipe bendung yang dibutuhkan di Das
tahun 1982 dan Kriteria Perencanan Bengawan Solo. Manfaat dari laporan ini
Irigasi. Berdasarkan Kriteria Perencanaan adalah dapat mengetahui langkah-langkah
02 Bangunan Utama, pemilihan lokasi dan dalam menentukan lokasi dan tipe
tipe bendung dipengaruhi oleh beberapa bendung.
faktor yaitu morfologi sungai, kondisi
hidrolis, topografi, kondisi geologi teknik, BAB 2
metode pelaksanaan, serta aksesibilitas. METODE
Jenis-jenis bendung yang sering/pernah
dibangun di Indonesia antara lain: 2.1 Lokasi
bendung tetap, bendung gerak, bendung Kabupaten Madiun terletak pada
karet, bendung saringan bawah, dan posisi 7º12’-7 º 48’30” Lintang Selatan
bendung tipe gergaji. Dalam pemilihan dam 111 º25’45”-111 º51” Bujur Timur.
tipe bendung perlu mempertimbangkan Lokasi pekerjaan berada di Kecamatan
lokasi bendung pada sungai serta topografi Kare, Kabupaten Madiun. Kabupaten
sungai tersebut. Madiun berbatasan dengan Kabupaten
Ngawi, Kota Madiun, Kabupaten
1.2 Permasalahan Magetan, Bojonegoro, Nganjuk, dan
Permasalahan yang terjadi di Ponorogo. Sungai Catur melintasi
DAS Bengawan Solo khususnya Sub- Kecamatan Kare, Kecamatan Madiun, dan

3
bermuara di Kota Madiun. Luas wilayah irigasi teknis yang mengambil air dari
Kabupaten Madiun adalah 1010,86 km2 Sungai Catur.
dan terbagi menjadi 15 kecamatan, 8
kelurahan, dan 198 desa. Wilayah
Kabupaten Madiun terbagi menjadi
beberapa bagian, antara lain: hutan negara
seluas 40.511, 00 Ha, pemukiman seluas
15.322,26 Ha, dan sawah seluas 30.951,00
Ha.

Gambar 0.2 Sistem Sungai Catur di


Kabupaten Madiun
Sumber : Balai Besar Wilayah Sungai
Bengawan Solo

2.2 Metodologi Kajian


Penyusunan laporan ini
Gambar 0.1 Peta Kabupaten Madiun menggunakan metode kajian studi
Sumber :
literatur yang bertujuan untuk
sejarahnasionaldandunia.blogspot.com
memperoleh informasi mengenai
permasalahan-permasalahan yang terjadi
Sungai Catur merupakan anak
di DAS Bengawan Solo khususnya Sub-
sungai dari Kali Madiun, yang merupakan
DAS Kali Madiun dan dasar-dasar teori
anak sungai dari Sungai Bengawan Solo.
yang terkait dengan penentuan lokasi serta
Kemiringan Sungai Catur pada bagian
tipe bendung. Kajian studi literatur
hulu terjal dengan material dasar sungai
dilakukan dengan cara mengumpulkan
berupa berbatu besar. Namun, pada bagian
informasi yang telah disebutkan di atas
hilir kemiringan Sungai Catur lebih landai
melalui pembacaan berita, jurnal, standar
dengan material dasar sungai berupa pasir,
perencanaan, dan laporan, serta
kerikil, dan gravel. Pada bagian tengah
dan hilir DAS Kali Madiun, terdapat area

4
narasumbur yang relevan seperti instansi perumusan dan identifikasi masalah yang
pemerintah. terjadi di DAS Bengawan Solo.

2.3 Bagan Alur Penelitian


2.3.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan
Mulai
dengan mencari data sekunder dari jurnal,
buku, website, atau data yang diberikan
oleh pembimbing. Data-data yang
Persiapan
dibutuhkan dalam perencanaan lokasi
1. Persiapan Referensi dan
bendung antara lain: data hidrologi,
peraturan terkait
2. Perumusan dan Identifikasi topografi, morfologi, geologi, dan data
Permasalahan
kebutuhan air.

Pengumpulan Data 2.3.3 Penentuan Lokasi dan Tipe


Bendung
Penentuan lokasi dan tipe
Penentuan Lokasi dan Tipe Bendung bendung dilakukan dengan cara
menganalisis hasil dari pengumpulan data
dengan mempertimbangkan morfologi,
topografi, kebutuhan air, dan ketersediaan
Selesai
air.

Gambar 0.3 Bagan Alur Penelitian BAB 3


HASIL DAN PEMBAHASAN

2.3.1 Persiapan
3.1 Lokasi Bendung Catur
Pada tahap persiapan dilakukan Bendung Catur direncanakan
studi literatur tentang dasar teori, untuk dibangun di Kabupaten Madiun,
peraturan, dan kebijakan yang ada pada Sungai Serenyah yaitu anak Sungai
mengenai penentuan lokasi dan tipe Catur yang merupakan anak Sungai
bending. Selain itu juga melakukan Bengawan Solo. Koordinat lokasi
Bendung Catur adalah 570325,00 E dan

5
9146622,00 S (UTM). Bendung berada di melakukan perbaikan hidraulik dengan
daerah hulu Sub-DAS Kali Madiun, pada cara perbaikan sungai.
kaki Gunung Wilis. Dapat dilihat pada Gambar 3.2
bahwa Bendung Catur direncanakan
terletak pada bagian sungai yang lurus,
namun pada hilir bendung terdapat
tikungan sungai. Krib dipasang pada
tikungan luar sungai untuk mencegah
terjadinya erosi.

3.1.2 Pertimbangan Topografi


Gambar 0.1 Lokasi Bendung Catur
Lokasi yang ideal untuk lokasi
Sumber : Google Earth
bendung adalah lembah sungai yang
sempit berbentuk huruf V, untuk
3.1.1 Pertimbangan Morfologi Sungai
meminimalisir volume tubuh bendung.
Berdasarkan Kriteria
Selain topografi pada lokasi pembangunan
Perencanaan 02 Bangunan Utama, bagian
bendung, topografi pada daerah tangkapan
sungai yang lurus merupakan lokasi yang
air maupun daerah layanan irigasi juga
paling ideal untuk lokasi bendung. Bagian
perlu dipertimbangkan. Topografi yang
sungai yang lurus memilki arah aliran
terjal dan rawan longsor pada daerah
yang sejajar, sedikit arus turbulen, dan
tangkapan air perlu diperhatikan,
gerusan serta endapan tebing kiri kanan
sedangkan pada daerah persawahan perlu
relatif sedikit. Apabila bendung tidak
diamati elevasi hamparan tertinggi yang
dapat diletakkan pada bagian yang lurus,
harus diairi. Untuk menentukan tinggi
maka dapat diletakkan pada tikungan luar
bendung yang dibutuhkan, maka perlu
sungai, agar pengambilan air irigasi bisa
menganalisa selisih tinggi energi antara
lancer masuk ke intake dengan mencegah
elevasi puncak bendung dengan elevasi
adanya endapan di depan pintu
muka air pada sawah tertinggi dengan
pengambilan. Namun apabila semua
keperluan energi untuk membawa air ke
syarat-syarat pemilihan lokasi bendung
sawah tersebut.
sudah terpenuhi namun syarat hidraulik
tidak terpenuhi, maka bendung dapat
dibangun pada kopur (sodetan) atau

6
Bendung Catur adalah +369,00 m dan
elevasi sawah tertinggi +370,00 m.

Gambar 0.2 Morfologi Sungai Lokasi Gambar 0.4 Potongan Memanjang


Bendung Catur Sungai
Sumber : Google Earth Sumber : Balai Besar Bengawan Solo

3.1.3 Pertimbangan Geologi


Dapat dilihat pada Gambar 3.3 bahwa
Dalam Kriteria Perencanaan 02 –
potongan melintang sungai lokasi
Bangunan Utama kondisi geologi yang
Bendung Catur memiliki lebar 10 meter
ideal untuk lokasi bendung adalah lokasi
dengan lembah sungai berbentuk V.
dengan dasar sungai yang mempunyai
Tinggi dari penampang sungai adalah 3 m.
daya dukung yang kuat, stratigrafi lapisan
batuan miring ke arah hulu, tidak ada sesar
377

aktif, tidak ada erosi buluh, dan dasar


375

sungai hilir bendung tahan terhadap


Elevasi (m)

+372,00
+371,60

370

+369,00
gerusan air. Keadaan batuan tebing kanan
366
dan kiri bendung juga harus cukup kuat
-3,80

0,00

6,90

Panjang (m)
dan stabil serta relatif tidak terdapat

Gambar 0.3 Potongan Melintang Sungai bocoran samping.

Sumber : Balai Besar Bengawan Solo Berdasarkan Gambar 3.5 lokasi


Bendung Catur berada pada daerah

Gambar 3.4 menunjukkan long dengan kondisi batuan lava andesit dan

profile sungai dari lokasi Bendung Catur piroksen, breksi gunung api, dan sisipan

hingga area persawahan tertinggi. tuf serta batuapung. Batuan andesit

Kemiringan sungai rata-rata adalah merupakan jenis batu alam yang terbentuk

0,00012. Elevasi dasar sungai pada lokasi dari pembekuan lava yang keluar ke
permukaan bumi saat letusan gunung

7
berapi dan pembekuan magma yang 3.1.4 Pertimbangan Luas Layanan
menerobos lapisan tanah di bawah Irigasi
permukaan bumi. Batuan seperti ini Lokasi bendung harus ditentukan
mempunyai sifat fisik yang keras dan dengan mempertimbangkan luas layanan
padat (Haryanto, 2016). Oleh karena itu yang dapat diberikan agar memadai terkait
pembangunan bendung di lokasi tersebut dengan kelayakan sistem irigasi. Semakin
aman. ke hilir lokasi bendung, maka luas layanan
irigasi akan lebih besar dibandingkan
dengan lokasi bendung yang berada di
hilir. Oleh karena itu kajian mengenai
kombinasi tinggi bendung dan luas
layanan irigasi perlu dicermati.

Gambar 0.6 Luas Layanan Irigasi


Sumber : Google Earth

Pada Gambar 3.6 dapat dilihat


layanan irigasi untuk Bendung Catur.
Luas layanan irigasi total Bendung Catur
adalah 14,76 Ha, yang terbagi menjadi
12,2 Ha irigasi eksisting (arsiran putih)
Gambar 0.5 Peta Geologi Lembar dan 2,56 luas lahan untuk dikembangkan
Madiun, Jawa (arsiran biru) menjadi lahan irigasi.
Sumber : indo-geospasial.com Kebutuhan air irigasi dapat dihitung
dengan persamaan:

8
Qa = debit kebutuhan air irgasi dilakukan studi literatur, dan diasumsikan
(lt/detik) sebagai debit andalan untuk perencanaan
f = faktor kehilangan air (1,2) Bendung Catur.
k = kebutuhan air spesifik lahan Debit andalan yang didapatkan
sawah (1,1 lt/detik/ha) dari hasil studi literatur merupakan debit
A = luas layanan irigasi (Ha) andalan Sungai Catur yang merupakan
Sehingga didapatkan kebutuhan air untuk sungai induk dari Sungai Serenyah. Debit
irigasi sebesar 0,019 m3/detik. Kebutuhan andalan Sungai Catur seharusnya lebih
irigasi diasumsikan sama sepanjang tahun. besar dari debit andalan di lokasi Bendung
Jarak bendung ke daerah persawahan Catur, karena luas daerah tangkapan air
adalah 676 m dengan elevasi sawah Sungai Catur lebih besar dibandingkan
tertinggi 370 m. dengan daerah tangkapan air lokasi
Bendung Catur.
3.1.5 Pertimbangan Debit Andalan Dalam penelitiannya, Wuryani
Luas daerah tangkapan air perlu menggunakan metode F.J. Mock untuk
dipertimbangkan terkait dengan debit menghitung debit andalan. Parameter-
andalan yang didapat dan debit banjir parameter yang perlu ditentukan
yang mungkin terjadi. Lokasi bendung menggunakan metode F.J. Mock adalah:
pada hilir sungai akan mendapatkan luas 1. Kelembaban Tanah (SMS)
daerah tangkapan air yang lebih besar, SMS = ISM + R – E
maka debit andalan yang didapat akan Dimana:
semakin besar, dimana potensi irigasi ISM = Kelembaban tanah awal
pada muara akan semakin besar pula. R = Curah hujan bulanan
Sedangkan apabila lokasi bendung berada E = Evapotranspirasi bulanan
pada hulu sungai maka akan mendapatkan 2. Kelebihan Air (WS)
luas daerah tangkapan air yang lebih kecil. WS = ISM + R – E – SMC
Debit andalan adalah debit Dimana:
minimum sungai untuk kemungkinan SMC = Kapasitas kelembaban tanah
terpenuhi yang sudah ditentukan yang 3. Infiltrasi (INFIL)
dapat dipakai untuk irigasi. Debit andalan IF = Faktor infiltrasi
dapat ditentukan berdasarkan data yang Persentase dari kelebihan hujan yang
tersedia yaitu data curah hujan bulanan meresap ke air tanah
atau data debit sungai. Namun, karena Air tanah di akhir bulan (GSTORI)
kedua data tersebut tidak tersedia maka

9
GSTRt = GSTOR(t-1)X RC + (1+RC)/2 Debit Andalan
No Bulan
X INFIL (m3/detik)
Dimana: 11 November 14.96
GSTOR(t-1) = Air tanah awal bulan 12 Desember 16.99
RC = Konstanta aliran resesi bulanan
4. Aliran Dasar (QBASE) Delapan puluh persen dari debit
QBASE = INFIL – GSTORt + andalan dapat digunakan untuk kebutuhan
GSTOR(t-1) irigasi, sehingga debit yang dapat
5. Aliran Permukaan (QDIRECT) digunakan adalah 13,68 m3/detik. Dapat
QDIRECT = WS X (1-IF) dilihat pada Tabel 1 bahwa debit andalan
6. Aliran Total Sungai Catur lebih besar dibandingkan
QTOTAL = QBASE + QDIRECT + dengan kebutuhan irigasi daerah tersebut.
QSTORM
Debit andalan yang digunakan 3.2 Tipe Bendung Catur
dalam perencanaan adalah debit andalan Penentuan tipe bendung
3
paling besar yaitu 17,11 m /detik. Debit dipengaruhi oleh debit sungai, penampang
andalan per bulan dapat dilihat pada Tabel sungai (panjang ambang), dan material
1. dasar sungai. Berdasarkan Kriteria
Perencanaan 02 – Bangunan Utama, jenis
Tabel 1 Debit Andalan Sungai Catur bendung tetap dibagi menjadi dua macam
Sumber: Wuryani, 2017 yaitu ambang tetap dan ambang tetap yang
Debit Andalan berbelok-belok. Bendung tetap dengan
No Bulan
(m3/detik) ambang tetap memiliki as ambang berupa
1 Januari 17.11 garis lurus yang menghubungkan dua titik
2 Februari 13.96 tepi sungai, sedangkan ambang tetap yang
3 Maret 17.11 berkelok-kelok digunakan apabila
4 April 15.52 panjang ambang tidak mencukupi dan
5 Mei 13.10 terletak pada sungai dengan lebar yang
6 Juni 11.89 kecil tetapi debit airnya besar. Bendung
7 Juli 11.57 gerak terdiri dari tubuh bendung dengan
8 Agustus 11.20 ambang tetap yang rendah dan dilengkapi
9 September 11.46 dengan pintu-pintu yang dapat digerakkan

10 Oktober 12.33 secara vertical maupun radial. Bendung


gerak mempunyai dua fungsi yaitu

10
mengatur tinggi muka air di hulu bendung BAB 4
dan meninggikan muka air sungai. KESIMPULAN
Bendung tetap/bendung
pelimpah adalah tipe bendung yang paling Daerah irigasi yang ada pada
umum digunakan di Indonesia. Berbeda daerah hulu Sungai Catur saat ini memiliki
dengan bendung gerak, bendung sistem irigasi setengah teknis, dengan
pelimpah/bendung tetap mempunyai satu lahan yang masih dapat dikembangkan
fungsi yaitu meninggikan muka air. sebagai daerah irigasi, dilengkapi dengan
Bendung gerak pada umumnya bangunan darurat yang terbuat dari kayu
direncanakan pada bagian sungai dengan dan tumpukan batu. Dalam upaya
kemiringan dasar sungai yang relatif datar, meningkatkan pendapatan petani,
sehingga pada saat kondisi banjir elevasi meningkatan produksi pertanian, serta
muka air di hulu bendung dapat diatur agar optimalisasi pemanfaatan sumber daya air,
tidak melimpas ke sisi kiri dan kanan maka dibutuhkan bangunan air yaitu
sungai (Komunitas Insinyur Indonesia, bendung khususnya pada daerah hulu
2012). Sedangkan bendung tetap pada Sungai Catur yang belum memiliki
umumnya dibangun pada daerah hulu bangunan air tetap.
sungai dengan lembah berbentuk “V”. Hal Perencanaan lokasi bendung
tersebut dikarenakan bendung tetap tidak harus mempertimbangkan banyak faktor
dapat mengatur tinggi muka air di hulu seperti: morfologi sungai, topografi,
bendung, sehingga pada saat kondisi geologi, luas layanan irigasi, dan luas
banjir, air tidak melimpas ke sisi kiri dan daerah tangkapan air. Lokasi bendung
kanan sungai karena tertahan oleh tebing- yang ideal terletak pada bagian sungai
tebing yang curam. yang lurus, dengan tebing curam
Bendung Catur berada pada berbentuk “V” dan di atas kondisi batuan
daerah hulu Sungai Catur dan agar yang keras. Selain itu lokasi bendung
menghemat biaya, jenis bendung yang harus terletak pada elevasi yang cukup
akan direncanakan adalah bendung tetap tinggi agar dapat mengairi sawah di
dengan ambang lurus. Penentuan bendung daerah hulu bendung. Luas daerah
tetap dengan ambang lurus adalah karena tangkapan air juga perlu dipertimbangkan
lebar sungai kecil (10 m) dan debit airnya karena akan mempengaruhi debit andalan
kecil. yang digunakan untuk mengetahui
perbandingan antara kebutuhan dan
ketersediaan air.

11
Bendung Catur direncanakan BAB 5
akan dibangun pada Sungai Serenyah SARAN
yang merupakan anak Sungai Catur di
Kabupaten Madiun, dengan koordinat Dalam melaksanakan
UTM 570325,00 E dan 9146622,00 S. perencanaan bendung yang baik, maka
Bendung Catur direncanakan akan kebutuhan data harus lengkap dan detail
mengairi sawah sebesar 14,76 Ha dengan seperti data hidrologi, geologi, topografi.
3
kebutuhan air irigasi 0,019 m /detik, dan Data hidrologi seperti data curah hujan
3
debit andalan 17,11 m /detik. Bendung harian bisa didapatkan melalui BMKG
Catur berada pada daerah sungai yang atau BBWS terkait. Untuk memenuhi
lurus, namun pada hulu Bendung Catur kebutuhan topografi yang akurat, perlu
terdapat tikungan sungai. Untuk dilakukan survey topografi yang baik dan
mencegah terjadinya erosi, maka pada benar. Selain itu juga dibutuhkan tinjauan
bagian luar tikungan tersebut diberikan langsung ke lapangan serta studi-studi
krib. Kondisi geologi pada lokasi awal untuk merumuskan permasalahan
Bendung Catur merupakan batuan andesit dan menentukan kebutuhan bendung.
yang keras.
Tipe Bendung Catur ditentukan DAFTAR PUSTAKA
bendung tetap dengan ambang lurus. Hal
tersebut dikarenakan lokasi Bendung Balai Bangunan Hidraulik dan Geoteknik
Catur berada di hulu sungai, sehingga Keairan. (2018). Dasar-Dasar
pada saat banjir, air tidak akan melimpas Perencanaan Bendung. Pusat
ke sisi kiri dan kanan sungai, karena Penelitian dan Pengembangan
tertahan oleh tebing yang curam. Oleh Sumber Daya Air.
karena itu, pintu pada bendung tidak
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan
dibutuhkan untuk mengatur ketinggian
Solo. (t.thn.).
muka air sungai pada bagian hulu
bendung. Selain itu, pembangunan Haryanto, E. S. (2016). Batu Alam.
bendung tetap lebih murah dibandingkan Diambil kembali dari
bendung gerak. http://eko.dosen.isi-
ska.ac.id/files/2016/12/batu-
alam.pdf

12
Komunitas Insinyur Indonesia. (2012).
Bendung Gerak dan Bendung
Tetap. Diambil kembali dari Ilmu
Teknik Sipil:
https://www.ilmutekniksipil.com/
bangunan-air/bendung-gerak-dan-
bendung-tetap

Standar Perencanaan Irigasi Kriteria


Perencanaan Bagian Bangunan
Utama (Head Works) - 02.
(2013). Direktorat Irigasi dan
Rawa, Direktorat Jendreal Sumber
Daya Air, Kementerian Pekerjaan
Umum.

Wuryani, T. (2017). KAJIAN POTENSI


KETERSEDIAAN AIR DI DAS
CATUR (KABUPATEN
MADIUN PROVINSI JAWA
TIMUR). 14.

13

Anda mungkin juga menyukai