Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Anggaran

Anggaran adalah rencana manajemen, dengan asumsi bahwa langkah-langkah


positif akan diambil oleh pelaksaan anggaran untuk merealisasi rencana yang telah
disusun sedangkan ramalan semata-mata merupakan prediksi tentang apa yang
mungkin terjadi, tanpa ada usaha dari peramal untuk mempengaruhu apa yang akan
terjadi agar sesuai dengan ramalannya.

2.2 Definisi Penyusunan Anggaran

Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk


pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu
tertentu.Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam
unit moneter untuk periode satu tahun.

Dalam pengelolaan perusahaan, terlebih dahulu manajemen menetapkan tujuan


dan sasaran, dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan
sasaran tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat
dari rencana kerja tersebut, kemudian disusun dan dievaluasi melalui proses
penyusunan anggaran.

2.3 Definisi Menurut Pakar

pengertian anggaran menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (1989


: 6), “Suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung
jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan”. Pada
dasarnya anggaran yang bermanfaat dan realistis tidak hanya dapat membantu
mempererat kerja sama karyawan, memperjelas kebijakan dan merealisasikan
rencana saja, tetapi juga dapat menciptakan keselarasan yang lebih baik dalam
perusahaan dan keserasian tujuan diantara para manajer dan bawahannya.

2.4 Karakteristik Anggaran


Beberapa karakteristik Anggaran yaitu sebagai berikut :
1. Dinyatakan dalam satuan moneter, dengan didukung dengan satuan non-
moneter seperti unit produksi atau unit terjual.
2. Mencakup periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
3. Mengestimasi profit potensial dari suatu unit bisnis.
4. Merupakan komitmen manajemen, artinya manajemen bertanggung jawab
atas pencapaian tujuan yang telah dianggarkan.
5. Usulan anggaran direview dan disetujui oleh orang yang berwenang.
6. Pada saat anggaran sudah disetujui, maka anggaran hanya bisa diubah karena
kondisi tertentu.
7. Melakukan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya secara
berkala

2.5 Manfaat Anggaran


Anggaran mempunyai beberapa manfaat, menurut M Nafarin (2000:12)
menyatakan manfaat anggaran adalah sebagai berikut :
1. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
2. Dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kelebihan dan kekurangan
pegawai dalam kemampuannya bekerja.
3. Dapat memotivasi pegawai.
4. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai.
5. Menghindari pemborosan dan pengeluaran atau pembayaran yang kurang
perlu.
6. Sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan
seefisien mungkin.

2.6 Kegunaan Anggaran


Penyusunan anggaran mempunyai 4 sasaran pokok, yaitu anggaran berguna
untuk :
1. Menyesuaikan dengan Rencana Strategis
Anggaran yang diselesaikan sebelum permulaan tahun anggaran, memberikan
peluang untuk menggunakan informasi terakhir yang tersedia dan didasarkan pada
penilaian manajer di semua tingkatan organisasi.
2. Membantu Mengoordinasikan Aktivitas dari Beberapa Bagian Organisasi
Setiap manajer pusat tanggung jawab dalam organisasi berpartisipasi dalam
penyusunan anggaran. Selanjutnya, ketika staf merangkai potongan – potongan
tersebut menjadi suatu rencana keseluruhan, maka inkonsistensi muncul. Selama
proses penyusunan anggaran, berbagai inkonsistensi tersebut diidentifikasikan dan
dicari solusinya. Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan
tindakan berbagai unit dalam organisasi agar bekerja sesuai tujuan.
3. Penugasan Tanggung Jawab
Anggaran tersebut memberikan wewenang kepada para manajer pusat tanggung
jawab guna membelanjakan sejumlah tertentu uang untuk tujuan tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya tanpa perlu persetujuan dari wewenang yang lebih tinggi.
4. Dasar untuk Evaluasi Kinerja
Anggaran mencerminkan suatu komitmen oleh pembuatnya dengan atasannya.
Oleh karena itu, anggaran menjadi tolak ukur terhadap mana kinerja aktual dapat
dinilai. Komitmen tersebut dapat berubah bila asumsi-asumsi yang mendasarinya
juga berubah. Namun demikian, anggaran merupakan titik awal yang terbaik dalam
menilai kinerja. Anggaran menugaskan tanggung jawab pada ke setiap pusat
tanggung jawab organisasi.

2.7 Prinsip Penyusunan Anggaran


Menurut M. Nafrin (200:15) prinsip-prinsip dalam penyusunan anggaran adalah
sebagai berikut :
1. Paduan adiquasi memberikan kemudahan bagi seluruh tingkat manajemen
untuk bekerja dan menggunakan asumsi, target dan agenda.
2. Partisipasi dalam proses penganggaran harus mencakup seluruh level di
dalam suatu organisasi.
3. Iklim dan persiapan penganggaran harus bisa di eliminasi dan dipertahankan
4. Persiapan anggaran harus terstruktur sehingga dapat diterima dengan akal
sehat dan dapat mendatangkan keuntungan yang besar dan tujuan berjalan
dengan sukses.
5. Pengangkaan dari suatu asumsi harus dapat dievaluasi dalam
mengembangkan anggaran.

2.8 Syarat Menyusun Anggaran

Beberapa syarat penyusunan anggaran suatu perusahaan, yaitu:

1. Realistis, anggaran diharapkan dapat dicapai sesuai dengan keadaan saat


ini, tidak terlalu optimis dan juga tidak terlalu pesimis.
2. Luwes, tidak kaku dan berpeluang untuk disesuaikan dengan keadaan
yang berubah.
3. Berkesinambungan, membutuhkan perhatian yang terus menerus.
4. Partisipatif, membutuhkan partisipasi dari keseluruhan perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan yang telah tercermin dalam anggaran.
5. Edukatif, dapat mendidik karyawan dan manajemen untuk berkerja sesuai
dengan komitmennya.
6. Komunikatif, anggaran digunakan sebagai alat komunikasi antar
departemen.
7. Integratif, anggaran harus dapat menyatukan pelaksanaan kegiatan semua
bagian dalam suatu laporan anggaran.
8. Koordinatif, dapat mengkoordinasikan seluruh kegiatan departemen untuk
mencapai tujuan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Robert N.Anthony Vijay Govindarajan. Management Control System : Salemba
Empat,2005.
Abdul Halim, Achmad Tjahjono, Fakhri Husein Muh., Sistem Pengendalian
Manajemen, edisi pertama. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2001
Belch, Geroge E dan Belch, Michael A. 2004. Advertising and Promotion: An
Integrated Marketing Communications Perspective, Sixth Edition. McGraw-Hill,
Don dan Rogers, Martha. 2005. Return on Customer: Creating Maximum Value for
Your Scarcest Resource. Doubleday/Currency.

Anda mungkin juga menyukai