PENDAHULUAN
Inti merek yang berhasil adalah produk atau jasa yang hebat, didukung
oleh perencanaan yang seksama, sejumlah besar komitmen jangka panjang, dan
pemasaran yang dirancang dan dijalankan secara kreatif. Merek yang kuat
menghasilkan loyalitas konsumen yang tinggi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Penetapan merek sudah ada selama berabad – abad sebagai saran untuk
membedakan barang dari satu produsen dengan produsen lainnya. Tanda paling
awal dari penetapan merek adalah syarat asosiasi abad pertengahan yang
mengharuskan para pengrajin menempatkan nama dagang di produk mereka untuk
melindungi diri mereka sendiri serta pelanggan mereka terhadap kualitas yang
rendah.
2
2.3 Ruang Lingkup Penetapan Merek
Agar strategi penetapan merek berhasil dan nilai merek dapat tercipta,
konsumen harus diyakinkan bahwa ada perbedaan berarti di antara mereka dalam
kategori produk atau jasa. Perbedaan merek sering berhubungan dengan atribut
atau manfaat produk itu sendiri.
Ekuitas Merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan pada
produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir,
merasa dan bertindak dalam hubungannya dengan merek dan juga harga, pangsa
pasar dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan.
3
2.5 Ekuitas Merek Sebagai Jembatan
Janji merek (brand promise) adalah visi pemasar tentang seperti apa merek
seharusnya dan apa yang harus dilakukan merek untuk konsumen. Pada akhirnya,
nilai dan prospek masa depan merek sebenarnya terletak pada konsumen,
pengetahuan mereka tentang merek dan kemungkinan respons mereka terhadap
kegiatan pemasaran sebagai hasil dari pengetahuan ini. Memahami pengetahuan
merek konsumen, semua hal yang terhubung dengan merek yang bersangkutan
dalam pikiran konsumen adalah sangat penting karena merupakan dasar ekuitas
merek.
Menurut BAV, terdapat beberapa komponen atau pilar atau kunci dari ekuitas;
pertama; Diferensiasi (differentiation) mengukur tingkat sejauh di mana merek
dianggap berbeda dari merek lain; kedua, Energi (energy) mengukur arti
momentum merek; ketiga, Relevansi (Relevance) mengukur cakupan daya tarik
merek; keempat, Harga diri (Esteem)mengukur seberapa baik merek dihargai dan
dihormati dan kelima, Pengetahuan (knowledge) mengukur kadar keakraban dan
keintiman konsumen dengan merek.
2) Brandz
4
Menurut model ini, pembangunan merek mengikuti sederet langkah yang
berurutan, masing-masing bergantung pada keberhasilan pencapaian langkah
sebelumnya. Konsumen yang terikat yang berada di puncak piramid, membangun
hubungan yang lebih kuat dengan merek dan menghabiskan lebih banyak untuk
merek tersebut dibandingkan konsumen yang berada pada tingkat yang lebih
rendah.
3) Model Akar
5
maupun bukan. Dari perspektif manajemen pemasaran terdapat tiga kumpulan
utama penggerak ekuitas merek, yaitu :
I. Pilihan awal untuk elemen atau identitas merek yang membentuk merek (nama
merek, URL, logo, lambang, karakter, juru bicara, slogan, lagu, kemasan dan
papan iklan.
II. Produk dan jasa serta semua kegiatan pemasaran dan program pemasaran
pendukung yang menyertainya.
III. Asosiasi lain yang diberikan secara tidak langsung ke merek dengan
menghubungkan merek tersebut dengan beberapa entitas lain (orang, tempat atau
barang).
6
Pemasar holistik menekankan tiga tema baru yang penting dalam
merncang program pemasaran pembangunan merek yaitu personalisasi, integrasi
dan internalisasi. Untuk beradaptasi dengan keinginan pelanggan yang semakin
besar akan personalisasi, pemasar menerapkan konsep seperti pemasaran
pengalaman, pemasaran satu-satu dan pemasaran izin. Pemasaran integrasi adalah
tentang membaurkan dan menyesuaikan kegiatan pemasaran untuk
memaksimalkan efek individual dan kolektif mereka. Untuk mencapai hal tersebut
pemasar memerlukan beragam kegiatan pemasaran berbeda yang memperkuat
janji merek.
7
2.12 Mengelola Ekuitas Merek
8
dimana ekuitas ini memiliki manfaat yang jelas yaitu ukuran kinerja keuangan
yang dapat dihitung.
Pendekatan ekuitas pelanggan dapat melewatkan nilai opsi dari merek dan
potensinya untuk mempengaruhi pendapatan dan biaya masa depan. Ekuitas
pelanggan tidak selalu memperhitungkan sepenuhnya gerakan dan gerakan
balasan pesaing secara menyeluruh atau dampak dari jaringan sosial serta
rekomendasi mulut ke mulut dan pelanggan ke pelanggan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Merek juga memiliki peran tersendiri yang berharga bagi perusahaan, yaitu :
Selain peran merek bagi perusahaan dapat pula disimpulkan bahwa ada
keunggulan dan kekurangan darai perluasan merek yaitu :
10
DAFTAR PUSTAKA
Philip Ketler, Kevin Lane Keller. Manajemen Pemesaran Edisi Ke Empat Belas
Jilid 1, Penerbit Erlangga. Jakarta , 2008
11