Anda di halaman 1dari 4

Asuransi Sudah Ada Sejak Kerajaan Romawi

Perkembangan asuransi dilihat dari sejarahnya secara global bermula sejak


masa kerajaan Romawi pada masa pemerintahan raja Alexander Agung.
Dahulu konsep asuransi lebih mengarah pada aktivitas patungan yang dilakukan
oleh sekelompok orang untuk membantu anggotanya ketika ada yang sakit atau
meninggal dunia. Dan bantuannya berbentuk uang.
(next slide )
Sejarah asuransi di Indonesia
Di Indonesia asuransi bermula sejak kedatangan bangsa Belanda ketika
menjajah Indonesia. Asuransi pada era penjajahan lebih mengarah pada suatu
mekanisme untuk mengamankan aktivitas perdagangan pemerintah kolonial
pada sektor perkebunan dan perdagangan.
(next slide )
Asuransi Kerugian
(Merupakan Tujuan Awal untuk Proteksi Bisnis Pemerintah Kolonial Belanda)
Pertama kali pemerintah kolonial Belanda mendirikan perusahaan
asuransi kerugian di sektor perdagangan dan perkebunan yang bernama
Bataviasche Zee End Brand Asrantie Maatschappij pada tahun 1843. Asuransi
tersebut mengcover segala risiko yang diakibatkan oleh kebakaran dan risiko
pengangkutan komoditas.
(next slide )
Asuransi Jiwa, Cikal Bakal Perusahaan Asuransi di Indonesia
Selain asuransi kerugian (asuransi perdagangan dan kebarakan) pada
masa penjajah juga sudah didirikan asuransi jiwa. Yang pertama kali yaitu
Nederlansche Indische Levensverzekering en Lijfrente Maatschappij (NILMIJ)
pada tahun 1859.

Dengan berdirinya Budi Utomo pada tahun 1908, mengakibatkan


bermunculan perusahaan-perusahaan asuransi karya anak bangsa seperti :

1. O.L Mij Boemi Poetra (1912) yang sekarang terkenal dengan nama
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera.
(no slide )
Asuransi Pasca Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka terdapat peristiwa-peristiwa penting dalam
dunia asuransi yang ditandai dengan banyaknya nasionalisasi perusahaan
asuransi asing serta pendirian dan penggabungan perusahaan asuransi baru.
Pemerintah era kemerdekaan membentuk asuransi-asuransi baru lainnya guna
meningkatkan kesejahteraan rakyat. . Diantara asuransi produk era pasca
kemerdekaan adalah:

 Perum Asabri

 Jamsostek

 Perum Taspen

 Asuransi Jasa Raharja

(next slide )

Asuransi Zaman Modern di Indonesia

Di era 1980-an, adalah titik awal munculnya asuransi-asuransi modern di


Indonesia. Beberapa diantaranya yang masih eksis sampai sekarang adalah AIA
Financial, Allianz, CIGNA, Avrist AXA Mandiri, Asuransi Sinar Mas, dan
Prudential.

Pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada tahun


2014, pemerintah membuktikan kinerjanya dalam melayani masyarakat
khususnya di bidang proteksi jiwa dengan mendirikan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial yang produknya saat ini menjadi produk asuransi unggulan di
Indonesia yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. BPJS saat ini
menggantikan fungsi Askes dan Jamsostek yang berlaku pada periode
sebelumnya.

(next slide )
I. Insured (Pihak Tertanggung)

seseorang atau badan atau organisasi yang berjanji untuk membayar sejumlah
uang (disebut premi) kepada pihak penanggung. Pembayaran ini bisa dilakukan
secara berturut-turut (diangsur) atau sekaligus tunai.

II. Insure (Pihak Penanggung)


badan atau lembaga, atau organisasi tertentu yang dalam skema perjanjian
akan membayarkan sejumlah uang (bisa disebut sebagai uang santunan atau
penggantian) baik secara berangsur-angsur ataupun secara tunai (sekaligus),
kepada pihak pertama apabila terjadi sesuatu hal yang terjadi sesuai dengan apa
yang diperjanjikan. Hak insure adalah mendapatkan pembayaran premi.
Sedangkan kewajibannya adalah membayar sejumlah uang sesuai klaim yang
ada dalam skema perjanjian.
III. Objek Asuransi
Unsur yang ketiga ini meliputi antara lain : benda, beserta hak dan atau
kepentingan yang melekat pada benda tersebut, hal yang terkait dengan nyawa,
bagian tubuh (termasuk kesehatan) serta lainnya yang termasuk dalam objek
asuransi sesuai dengan yang dijanjikan pihak insure (uang pensiun, pendapatan
bulanan serta lainnya). Dimana pihak insured membayar uang premi dengan
tujuan bebas dari risiko kerusakan, kehilangan, serta kerugian lainnya.

IV. Peristiwa Asuransi


Secara definitif unsur keempat ini bisa dijabarkan sebagai satu peristiwa tidak
pasti (evenement) yang mengancam objek asuransi, dan didalamnya terjadi
persetujuan antara pihak insure dan insured sehingga menjadi satu perbuatan
hukum berupa kesepakatan antara kedua belah pihak.
(kesimpulan )

Keempat unsur ini membentuk satu hal yang disebut sebagai hubungan
asuransi, yang didalamnya didasari atau dasar hubungan sukarela antara kedua
belah pihak untuk saling memenuhi hak dan kewajiban masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai