Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Malang, 7 September 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................1

DAFTAR ISI..........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................3

1.1 Latar Belakang.................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

2.1 Pengertian Produk............................................................................................4

2.2 Hirarki Nilai Pelanggan………………...........................................................4

2.3 Diferensiasi Produk………………………………………………………….5

2.4 Diferensiasi Jasa .............................................................................................7

2.5 Hirarki Produk……………………………………………………………….9

2.6 Sistem dan Campuran Produk………………………………………………10

2.7 Analisis Garis Produk ……………………………………………………...10

2.8 Panjang Garis Produk……………………………………………………….11

2.9 Penetapan Harga Produk…………………………………………………….13

2.10 Pengemasan ………………………………………………………………..14

2.11 Pelabelan …………………………………………………………………..14

2.12 Jaminan/Garansi …………………………………………………………..15

BAB III PENUTUP...............................................................................................16

3.1 Kesimpulan......................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………17

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk


merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di
konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari
perusahaannya.

Pada dasarnya bagi produk yang dihasilkan oleh produsen baik berupa
barang maupun jasa, tentunya perusahaan harus terlebih dahulu melakukan riset
pasar, melihat peluang dan permintaan konsumen terhadap barang yang mereka
inginkan. Sehingga perusahaan dapat menentukan produk apa yang seharusnya
mereka produksi, yang sesuai dengan kebutuhan ataupun keinginan konsumen,
serta dapat pula menentukan strategi apa yang harus mereka terapkan pada produk
yang akan mereka luncurkan di pasar konsumen, agar produk yang mereka
produksi, diminati, dicari dan dibutuhkan konsumen, dan tentunya produk tersebut
laris di pasaran

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana penjelasan mengenai produk yang akan ditentukan strategi


produknya berdasarkan karakteristik dan klasifikasinya?
2. Bagaimana membedakan strategi pada berbagai kelompok produk tertentu
agar sesuai dengan jenis-jenisnya?
3. Bagaimana hubungan antara produk dan merek kaitannya dengan
penentuan strategi?
4. Strategi apa sajakah yang sebaiknya dilakukan untuk memasarkan produk?

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PRODUK

Menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346) prduk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan

2.2 HIRARKI NILAI PELANGGAAN

 Manfaat Inti (core benefit).

Pada tingkat dasar adalah manfaat inti atau produk, yaitu layanan yang
bemar-benar dibeli pelanggan. Contohnya hotel, konsumen membeli tempat untuk
istirahat, dll.

 Produk dasar (basic product)

4
Pada tingkat kedua, pasar harus merubah manfaat inti menjadi produk
dasar (basic product). Maka kamar hotel tadi meliputi tempat tidur, kamar mandi,
handuk, meja almari pakaian, dan toilet.

 Produk yang diharapkan (expected product).

Pada tingkat ketiga pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan,


sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka
membeli produk ini. Tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, handuk
baru dan bersih, suasana relative menyenangkan.

 Produk tambahan (augmented product).

Pada tingkat ke empat, pemasar menyiapkan tambahan produk yang


melebihi harapan pelanggan. Di Negara-negara maju positioning merek dan
persaingan menjadi pada tingkat ini.

 Produk potensial (potencial product).

Tingkat ke lima adalah produk tambahan, yang mencakup semua


kemungkinan tambahan dan transformasi yang mungkin dialami sebuah produk
atau penawaran di masa depan. Ini adalah tempat dimana perusahaan mencari cara
baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan penawaran mereka.

2.3 DIFERENSASI PRODUK

Pemasar mendiferensiasikan produk sebanyak 7 yaitu :

 Ketahanan

Pemasar menggolongkan produk mejadi tiga kelompok menurut ketahanan


dan keberwujudannya :

 Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya


dikonsumsi dalam satu atau beberapa penggunaan, seperti bir dan sampo.
Karena barang-barang ini sering dibeli, strategi yang tepat adalah
membuat mereka tersedia di banyak lokasi, hanya membebankan markup
kecil, dan beriklan sangat banyak menginduksi percobaan dan membangun
preferensi.

5
 Barang tahan lama adalah barang nyata yang biasanya bertahan banyak
penggunaan: lemari es, mesin alat, dan pakaian. Produk yang tahan lama
biasanya membutuhkan penjualan dan layanan yang lebih personal,
perintah margin yang lebih tinggi, dan membutuhkan lebih banyak
jaminan penjual.
 Layanan adalah produk tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, variabel,
dan mudah rusak yang biasanya diperlukan lebih banyak kontrol kualitas,
kredibilitas pemasok, dan kemampuan beradaptasi. Contohnya termasuk
potongan rambut, perbaikan alat dan lain-lain

 Fitur

Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan berbagai fitur yang


melengkapi fungsi dasar mereka. Perusahaan dapat mengidentifikasi dan memilih
fitur baru yang sesuai dengan mensurvei pembeli baru-baru ini dan kemudian
menghitung nilai pelanggan dibandingkan biaya perusahaan untuk setiap fitur
potensial. Pemasar harus mempertimbangkan berapa banyak orang yang
menginginkan setiap fitur, berapa lama waktu yang diperlukan untuk
memperkenalkannya, dan apakah pesaing dapat dengan mudah menyalinnya.

 Customization

Customisasi adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi setiap


kebutuhan pelanggan untuk mempersiapkan secara massal produk, layanan,
program, dan komunikasi yang dirancang secara individual.

 Kualitas kinerja

Kualitas kinerja adalah tingkat di mana karakteristik utama produk


beroperasi. Kualitas semakin penting untuk diferensiasi karena perusahaan
mengadopsi model nilai dan memberikan kualitas yang lebih tinggi dengan uang
lebih sedikit. Perusahaan harus mendesain tingkat kinerja yang sesuai dengan
target pasar dan persaingan, bagaimanapun, belum tentu tingkat tertinggi yang
mungkin.

6
 Conformance quality

Pembeli mengharapkan kualitas kesesuaian yang tinggi, yang sejauh mana


semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan.

 Gaya (Style)

Gaya menggambarkan tampilan dan nuansa produk kepada pembeli. Ini


menciptakan sebuah ciri khas produk mereka dan akan sulit untuk disalin.

 Desain

Desain merupakan faktor yang sering memberi keunggulan kompetitif


kepada perusahaan. Desain sangat penting terutama dalam pembuatan dan
pemasaran jasa eceran, busana, barang kemasan, dan peralatan tahan lama.

2.4 DIFERENSIASI JASA

Diferensiasi jasa adalah kemudahan pemesanan, pengiriman, instalasi,


pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, serta pemeliharaan dan perbaikan.
Diferensiasi jasa dibagi menjadi 6 :

 Kemudahan Pemesanan (Ordering Ease)

Mengacu pada seberapa mudah pelanggan menempatkan pesanan dengan


perusahaan. Banyak institusi jasa keuangan menawarkan situs online yang aman
untuk membantu pelanggan mendapatkan informasi dan melakukan transaksi
secara lebih efisien.

 Pengiriman (delivery)

Mengacu pada seberapa baik produk atau jasa dibawa ke pelanggan.


Pengiriman meliputi kecepatan, akurasi dan perawatan sepanjang proses.

 Instalasi (instalation)

7
Mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk membuat produk
beroperasi di lokasi yang direncanakan. Pembeli peralatan berat mengharapkan
layanan instalasi yang baik.

 Pelatihan Pelanggan (customer training)

Mengacu pada pelatihan karyawan pelanggan untuk menggunakan


peralatan pemasok dengan benar dan efisien.

 Konsultasi pelanggan (customer consulting)

Mengacu pada data, system informasi, dan layanan nasihat yang


ditawarkan penjual kepada pembeli.

 Pemeliharaan dan perbaikan (maintenance and repair)

Menggambarkan program layanan untuk membantu pelanggan


mempertahankan produk yang dibeli dalam kondisi baik

 Pengembalian

Meski pengembalian produk pasti merisaukan pelanggan, produsen,


pengecer, dan distributor, pengembalian juga menjadi realitas tak terhindarkan
dari bisnis, terutama pembelian online. Kita dapat memikirkan pengembalian
produk dalam dua cara :

1. Pengembalian yang dapat dikendalikan yang dihasilkan dari


masalah, kesulitan atau kesalahan penjual atau pelanggan dan
sebagian besar dapat dihilangkan dengan startegi dan program
yang tepat oleh perusahaan atau mitra rantai pasokannya.
2. Pengembalian yang tidak dapat dikendalikan tidak dapat
dihilangkan oleh perusahaan dalam jangka panjang melalui sarana
apapun.

8
2.5 HIRARKI PRODUK

Hirarki produk membentang dari kebutuhan dasar sampai barang tertentu


yang memuaskan kebutuhan tersebut. Kita dapat mengidentifikasi enam tingkat
produk:

 Keluarga kebutuhan (need family)

Kebutuhan inti yang mendasari keberadaan keluarga produk.

 Keluarga produk (product family)

Semua kelas produk yang dapat memuaskan kebutuhan inti dengan


efektivitas yang masuk akal.

 Kelas produk (product class)

Kelompok produk di dalam keluarga produk yang dikenal memiliki


fungsional tertentu yang koheren. Dikenal juga sebagai kategori produk.

 Lini produk (product line)

Kelompok produk di dalam kelas produk yang berhubungan erat karena


mempunyai fungsi yang serupa, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama,
dipasarkan melalui gerai atau saluran yang sama, atau masuk dalam kisaran harga
tertentu. Lini produk dapat terdiri dari berbagai merek, atau satu merek keluarga,
atau merek individu yang sudah diperluas lininya.

 Jenis produk (product type)

Sekelompok produk di dalam lini produk yang berbagi satu dari beberapa
kemungkinan bentuk produk.

 Barang

9
Disebut juga unit penyimpanan stok (stockkeeping unit) atau varian
produk (product variant). Unit yang berbeda di dalam lini produk atau merek
yang dibedakan berdasarkan ukuran, harga, tampilan, atau beberapa atribut lain

2.6 SISTEM DAN CAMPURAN PRODUK

Sistem produk (product system) adalah kelompok barang yang berbeda


tetapi berhubungan dan berfungsi dengan cara yang kompatibel. Campuran
produk (product mix), disebut juga pilihan produk (product assortment) adalah
kumpulan semua produk dan barang yang ditawarkan untuk dijual oleh penjual
tertentu.

Produk Campuran terdiri dari berbagai lini produk. Produk campuran


perusahaan mempunyai lebar, panjang, kedalaman, dan konsistensi tertentu :

 Lebar campuran produk mengacu pada berapa banyak lini produk berbeda
yang dijual perusahaan.
 Panjang campuran produk mengacu pada jumlah total produk dalam
bauran. Dapat juga disebutkan panjang rata-rata dari lini, yang diperoleh
dengan membagi panjang total dengan jumlah lini.
 Kedalaman campuran produk mengacu pada banyaknya varian yang
ditawrakan masing-masing produk dalam lini.
 Konsistensi dari campuran produk mengacu pada seberapa dekatnya
hubungan dari berbagai lini produk pada pengguna akhir, persyaratan
produksi, saluran distribusi, atau dengan cara lain

2.7 ANALISIS GARIS PRODUK

Dalam menawarkan produk, perusahaan biasanya mengembangkan


kerangka dasar dan modul yang dapat ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan yang berbeda. Pendekatan moduler ini memungkinkan perusahaan
menawarkan keragaman dan menurunkan biaya produksi.

10
Manajer harus mengetahui penjualan dan laba setiap item dalam lini
mereka untuk menentukan item mana yang akan dibuat, dipertahankan, dipanen,
atau didivestasikan. Mereka juga harus memahami profil pasar setiap garis
produknya.

Perusahaan dapat mengklasifikasikan produknya menjadi empat tipe yang


menghasilkan berbagai margin kotor, tergantung pada volume dan promosi
penjualan. Untuk mengilustrasikannya, lihat contoh tentang computer laptop
berikut ini :

 Produk Inti

Komputer laptop dasar yang menghasilkan volume penjualan tinggi dan


dipromosikan besar-besaran tetapi dengan margin harga Karena produk ini
dipandang sebagai komoditas yang tidak terdiferensiasi.

 Produk Dasar

Item-item dengan volume penjualan rendah dan tanpa promosi, seperti


CPU yang lebih cepat atau memori yang lebih besar. Item-item ini menghasilkan
margin yang lebih tinggi.

 Produk Khusus

Item-item dengan volume penjualan rendah tetapi dipromosikan secara


bersar-besaran, seperti peralatan pembuat film digital atau yang dapat
menghasilkan pendapatan untuk jasa, seperti pengiriman pribadi, instalasi, atau
pelatihan dilapangan.

 Barang Sehari-hari

Item-item yang dijual dengan volume tinggi tetapi kurang mendapatkan


promosi, konsumen cenderung membeli item-item tersebut ditempat dimana
mereka membeli peralatan pertama karena lebih nyaman dibandingkan bila
mereka harus melakukan perjalanan belanja lebih jauh. Item-item ini dapat dijual
dengan margin yang lebih tinggi

11
2.8 PANJANG GARIS PRODUK

Salah satu tujuannya adalah menciptakan garis produk untuk mendorong


penjualan ke atas. Tujuan lainnya adalah menciptakan garis produk yang
memfasiltasi penjualan silang. Tujuan yang lain lagi adalah menciptakan lini
produk yang terlindung dari peningkatan dan penurunan kondisi ekonomi.

Setiap garis produk perusahaan mencakup bagian tertentu dari total


kisaran yang mungkin. Perpanjangan garis terjadi ketika perusahaan
memperpanjang lini produknya diluar kisaran saat ini. Perusahaan dapat
memperpanjang garis kebagian bawah pasar, bagian atas pasar, atau keduanya

 Perpanjangan ke Bawah Pasar

Perusahaan yang diposisikan di pasar menengah mungkin ingin


memperkenalkan garis produk harga yang lebih murah untuk tiga alasan :

1. Perusahaan mungkin memperhatikan peluang pertumbuhan yang kuat


ketika pengecer masal.
2. Perusahaan mungkin ingin mengikat pesaing di kelas bawah dan jika tidak
terikat mungkin berusaha bergerak naik ke sisi atas pasar. Jika perusahaan
diserang oleh pesaing kelas bawah, perusahaan sering memutuskan untuk
menyerang balik dengan memasuki sisi bawah pasar.
3. Perusahaan mungkin menemukan bahwa pasar menengah dalam keadaan
stagnan atau menurun.

Perushaaan menghadapi sejumlah pilihan penentuan nama dalam


memutuskan gerakannya ke bawah pasar :

1. Menggunakan nama merek induk dalam semua penawarannya.


2. Meluncurkan penawaran harga murah dengan menggunakan nama sub
merek.
3. Meluncurkan penawaran harga murah di bawah nama yang berbeda.

 Perpanjangan ke Atas Pasar

12
Perusahaan mungkin ingin memasuki bagian atas pasar untuk mencapai
pertumbuhan yang lebih besar, untuk mewujudkan margin yang lebiht inggi, atau
hanya memposisikan dirinya sendiri sebagai produsen lini penuh.

 Perpanjangan ke Dua-Arah

Perusahaan yang melayani pasar menengah dapat memutuskan untuk


memperpanjang garis mereka ke dua arah

2.9 PENETAPAN HARGA PRODUK

Ada enam keadaan yang melibatkan penetapan harga bauran produk :

 Penetapan Harga Lini Produk (Product lini pricing)

Perusahaan biasanya mengembangkan lini-lini produk alih-alih hanya satu


produk dan memperkenalkan tahap-tahap harga.

 Penetapan Harga Fitur Opsional (Optional feature pricing)

Banyak perusahaan menawarkan produk opsional, fitur, dan layanan serta


produk utama mereka. Penetapan harga adalah masalah yang sulit, karena
perusahaan harus memutuskan item mana yang akan dimasukkan dalam harga
standard dan mana yang ditawarkan sebagai pilihan.

 Penetapan Harga Produk Terikat

Beberapa produk memerlukan penggunaan produk tambahan atau produk


pelengkap. Terdapat bahaya dalam menetapkan harga produk pelengkap terlalu
tinggi.

 Penetapan Harga Dua Bagian (Two part pricing)

Perusahaan jasa menggunakan penetapan ini yang terdiri atas tarif tetap
ditambah biaya pemakaian yang tidak tetap. Perusahaan jasa menghadapi masalah

13
yang mirip dengan penetapan harga produk pelengkap. Tarif tetap cukup rendah
untuk laba yang maksimal.

 Penetapan Harga Produk Sampingan

Produksi barang tertentu (minyak bumi, dll.) sering menghasilkan produk


sampingan. Setiap pendapatan yang diperoleh dari produk sampingan akan
memudahkan pengenaan harga yang lebih rendah untuk produk utamanya.

 Penetapan Harga Paket Produk

Perusahaan sering menggabungkan produk-produk dengan ciri khas barang


(feature). Studi-studi telah menunjukkan bahwa ketika kegiatan promosi
meningkat pada butir-butir individual dalam gabungan tersebut, pembeli merasa
kurang berhemat dan kurang tepat untuk membayar harga gabungan. Riset
menawarkan tiga pedoman strategi penggabungan :

 Harga gabungan harus lebih rendah dibanding jumlah produk individual.


 Susunlah promosi, satu sesudah yang lain, untuk menghindari konflik
promosi.
 Harus bijaksana memberikan rabat untuk produk individual karena
konsumen menggunakan harga produk individual sebagai rujukan
eksternal.

2.10 PENGEMASAN

Pengemasan (packaging) diartikan sebagai semua kegiatan merancang dan


memproduksi wadah untuk sebuah produk. Kemasan adalah bagian pertama
produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli.

Dari perspektif perusahaan dan konsumen, kemasan harus mencapai sejumlah


tujuan :

 Menindentifikasi merek.
 Mengekspresikan informs deskriftif dan persuasive.
 Memfasilitasi transportasi dan perlindungan produk.

14
 Membantu penyimpanan di rumah.
 Membantu konsumsi produk

2.11 PELABELAN

Label bisa berupa gantungan sederhana yang ditempelkan pada produk


atau gambar yang dirancang secara rumit dan menjadi bagian kemasan. Label bisa
membawa nama merek saja, atau sejumlah besar informasi.

2.12 JAMINAN/GARANSI

Jaminan (warranties) adalah pernyataan resmi kinerja produk yang


diharapkan oleh produsen. Produk dengan jaminan dapat dikembalikan kepada
produsen atau dibawa ke pusat perbaikan untuk diperbaiki, diganti, atau
dikembalikan uangnya. Baik tertulis maupun tersirat, jaminan tunduk pada
hukum.

Garansi mengurangi risiko anggapan pembeli. Garansi menunjukkan


bahwa produk itu bermutu tinggi dan bahwa perusahaan serta kinerja layanannya
dapat diandalkan. Garansi bisa sangat membantu ketika perusahaan atau produk
tidak begitu terkenal atau ketika kualitas produk tidak lebih unggul dari pesaing.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Produk adalah unsur pertama dan terpenting dalam bauran pemasaran.


Strategi produk membutuhkan pengambilan keputusan yang terkoordinasi atas
bauran produk, lini produk, merek, serta pengemasan dan pelabelan. Dalam
merencanakan tawaran pasarnya, pemasar perlu mempertimbangkan kelima
tingkat produk yaitu manfaat inti, produk dasar, produk yang diharapkan, produk
tambahan, dan produk potensial, yang mencakup semua tambahan dan
transformasi yang mungkin dialami produk tersebut.

16
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Jilid 2. Edisi
Ketiga Belas. Jakarta : Erlangga.
Mahartini, 2014. Strategi Produk.
http://mahartini.blogspot.co.id/2014/05/strategi-produk.html

17

Anda mungkin juga menyukai