Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumor kulit adalah salah satu dari beberapa jenis tumor pada manusia
yang dapat diikuti secara dini karena dapat dilihat dan diraba sejak permulaan.
Pengawasan dan penemuan tumor kulit dapat dilakukan lebih teliti dan dini,
apabila masyarakat juga ikut ditingkatkan pengetahuannya. Pengetahuan ini
meliputi penerangan khusus soal tumor melalui media massa dan peningkatan
kecerdasan masyarakat pada umumnya. Meningkatnya kecerdasan masyarakat
akan meningkatkan daya tangkap akan penerangan - penerangan melalui media
massa menjadi lebih mantap, dan diharapkan masyarakat akan datang secara
sadar untuk berkonsultasi dengan dokter atau pusat-pusat kesehatan terdekat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
muncul adalah sebagai berikut:
a) Apakah yang dimaksud dengan tumor kulit?
b) Apa sajakah klasifikasi dari tumor kulit?
c) Bagaimanakah epidemiologi dari tumor kulit?
d) Bagaimanakah etiologi dari tumor kulit?
e) Bagaimanakh tanda dan gejala dari tumor kulit?
f) Bagaimanakah patofisiologi dari tumor kulit?
g) Bagaimanakah manifestasi klinik dari tumor kulit?
h) Bagaimanakah penatalaksanaan dari tumor kulit?
i) Bagaimanakah asuhan keperawatan pasien dengan tumor kulit?

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengetahui pengertian dari tumor kulit.
b) Untuk mengetahui klasifikasi dari tumor kulit.
c) Untuk mengetahui epidemiologi dari tumor kulit.
d) Untuk mengetahui etiologi dari tumor kulit.
e) Untuk mengetahui tanda dan gejala dari tumor kulit.
f) Untuk mengetahui patofisiologi dari tumor kulit.
g) Untuk mengetahui manifestasi klinik dari tumor kulit.
h) Untuk mengetahui penatalaksanaan dari tumor kulit.
i) Untuk mengetahui asuhan keperawatan pasien dengan tumor kulit.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Tumor adalah pembesaran atau pembengkakan yang abnormal pada
jaringan tertentu. Tumor kulit dapat dibentuk dari berbagai jenis sel dalam kulit (
misalnya: sel-sel eidermis, melanosit). Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor
jinak atau ganas, dapat terletak dalam epidermis atau menembus kedalam dermis
dan jaringan subkutan. ( K. Rata, I.G.A. , 2007)

Gambar: struktur kulit pada Melanoma malignan ( www.google.com)

2.2 Klasifikasi
Tumor kulit dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: tumor jinak,
tumor prakanker, dan tumor ganas.
a. Tumor jinak adalah tumor yang berdiferensiasi normal (matang).
Pertumbuhannya lambat dan ekspansif serta kadang-kadang berkapsul.
Tumor jinak umumnya tidak menimbulkan persoalan, akan tetapi perlu
diketahui beberapa jenis yang sering ditemukan agar tidak terjadi
kekeliruan dalam tata cara, diagnosis, maupun penatalaksanaannya.
b. Tumor prakanker berarti memiliki kecenderungan berkembang
menjadi kanker. Mengenali penyakit ini penting karena apabila dapat
ditemukan dalam bentuk prakanker serta diobati adekuat akan
memberikan penyembuhan yang memuaskan. Secara histopatologik
ditemukan perubahan yang menyimpang dari polarisasi sel normal.

3
c. Tumor ganas adalah tumor dimana apabila dilihat dari segi
histopatologik, tumor ganas memiliki struktur yang tidak teratur
dengan diferensiasi sel dalam berbagai tingkatan pada kromatin,
nukleus, dan sitoplasma. Umumnya pertumbuhan dari tumor ganas
sangat cepat dengan gambaran mitosis yang abnormal. Tumor ganas
bersifat ekspansif, infiltratif sampai merusak jaringan di sekitarnya
serta bermetastasis melalui pembuluh getah bening. Jenis tumor kulit
yang banyak ditemukan di seluruh dunia adalah karsinoma sel basal,
karsinima sel skuamosa, dan melanoma malignan.

2.3 Epidemiologi
Pengetahuan soal epidemiologi ini penting diketahui untuk dapat lebih
mendalami mengenai hal-hal yang khusus soal perkembangan penyakit tersebut,
mencoba mencari etiologi dan memberikan pengobatan yang tepat sesuai
dengan keadaan yang dihadapi.
Keganasan kulit merupakan tiga serangkai keganasan pada umumnya
yang ditemukan di Indonesia. Urutannya dapat berubah, akan tetapi dalam
keompok tiga besar, yaitu: kulit, serviks, dan mame. Zaman sebelum penjajahan
tumor ganas kulit lebih banyak ditemukan pada rakyat/ petani. Setelah
penjajahan ternyata tumor ganas tidak lagi di tungkai, dan kanker penis banyak
ditemukan pada pria yang tidak disunat. Basal sel karsinoma ternyata banyak
ditemukan di sekitar mata. Kelompok umur (50-59) tahun tetap merupakan
golongan yang terbanyak menanggung resiko tumor ganas kulit, perbedaan
antara pria dan swanita tidak bermakna. (K. Rata, I. G.A., 2007)

4
2.4 Etiologi
Pengetahuan etiologi penyakit neoplastik sangat penting terutama
ditinjau dari segi diagnosis dan pengobatan dini. Secara klinis maupun
percobaan binatang, kini ternyata bahwa faktor-faktor yang memegang peranan
pada penyakit neoplastik kulit dapat diuraikan dalam dua hal, yakni:
a) Faktor Luar
Meliputi bahan karsinogen ( zat kimia), cahaya matahari, radiasi,
lingkungan/ pekerjaan. Bahan karsinogen yang paling banyak
dibicarakan adalah hidrokarbon yang diisolasikan dari ter batubara
pada pekerja cerobong asap yang mengakibatkan karsinoma sel
skuamosa pada daerah skrotum. Demikian juga terjadi pada peminum
arsen inorganik, baik yang disengaja maupun yang berasal dari sumber
air alam. Bahan inorganik lainnya, misalnya borrilium, kadmium,
zinkum, plumbum, kromium, dan nikel. Bahan-bahan lain yang juga
bersifat karsigonik adalah bahan-bahan dengan inti hidrokarbon
polisiklik aromatik, aromatik azodyes, alkylating agent, nitrogen, dll.
b) Faktor Dalam
Faktor dalam meliputi:
- Genetik
- Imunologik
- Ras dan jenis kelamin

2.5 Tanda dan Gejala


a) Secara anamnesis:
- Rasa gatal atau nyeri
- Perubahan warna ( gelap, pucat, dan terang)
- Ukurannya membesar
- Pelebaran tidak merata ke camping
- Permukaan tidak rata
- Trauma
- Pendarahan
- Ulserasi/ infeksi yang sukar sembuh

5
b) Secara obyektif:
- Tidak berambut
- Warna: suram (waxy, seperti mutiara, translusen) atau sama dengan
kulit normal
- Permukaan: tidak rata, cekung di tengah dengan pinggiran agak
menonjol
- Penyebaran warna tidak homogen
- Skuamasi halus/ kusta yang melekat bila diangkat timbul pendarahan
- Sering timbul tunas yang bersifat seperti tumor induknya
- Perabaan berbeda-beda sesuai keadaan: dapat keras, kenyal, terasa
nyeri; dalam tahap permulaan mudah digerakkan dari dasarnya
- Diameter terpanjang membentuk sudut dengan garis RSTL ( rest,
skin, tension, line)
- Telangiektasis kadang-kadang ditemukan dari pinggir ke arah sentral

2.6 Patofisiologi
Data fokus yang diangkat adalah Melanoma Malignan sebagai salah
satu tumor kulit yang ganas. Salah satu faktor yang diperhatikan adalah iritasi
yang berulang pada Melanoma. Faktor herediter memegang peranan dan perlu
diperhatikan lebih teliti. Perjalanan penyakit tidak dapat ditentukan dengan
pasti, kadang-kadang tumornya kecil akan tetapi telah metastasis jauh; tumor
yang besarpun dapat juga setempat saja dalam jangka waktu lama.
Sinar ultraviolet merupakan penyebab utama Melanoma Malignan.
Umumnya risiko tertinggi pada orang yang berkulit putih atau cerah, bermata
biru, berambut merah atau pirang dengan bercak kecoklatan pada kulitnya.
Melanin disintesis lebih lambat dan sangat berpengaruh besar dalam
pertumbuhan Melanoma. Sel-sel pigmen dalam lapisan epidermis maupun
dermis (kadang-kadang sel subkutan) akan menyebar.( Smeltzer, Suzanne C dan
Bare, Brenda G. , 2002)

6
Pathway Melanima Maligna

Faktor luar Faktor dalam

Cahaya Matahari
( sinar ultraviolet) Jenis Kelamin

Terjadi neoplasma maligna dgn


terdapat melanosit pd epidermis,
dermis, subkutan

Melanoma Maligna

Rasa malu thd


Konsekuensi
Tindakan eksisi dan tampilan diri
kematian &
cacatgraft kulit

Gangguan citra
Ansietas & tubuh
Nyeri
depresi

Kurang pengetahuan
Lelah tanda-tanda dini
melanoma
Intake nutrisi tdk
adekuat
Ketidakseimbangan
nutrisi krng dr keb.
Gangguan
pemenuhan keb.
nutrisi

7
2.7 Manifestasi Klinis
Tumor kulit terjadi pada setiap bagian tubuh dan salah satunya adalah
Melanoma yang paling sering ditemukan. Biasanya jenis Melanoma ini
mengenai orang yang berusia pertengahan dan paling sering terjadi pada batang
tubuh dan ekstremitas bawah. Lesi cenderung sekunder sirkuler dengan bagian
luar yang tidak teratur, tetapi lesi bisa datar/ menonjol dan dapat diraba. Tipe
melanoma dapat dijumpai dengan kombinasi berbagai macam warna: coklat
kekuningan, coklat tua, dan hitam bercampur dengan warna kelabu, hitam
kebiruan atau putih. Kadang-kadang terdapat warna merah muda yang pudar
seperti warna bunga mawar pada daerah yang kecil di dalam lesi.
- Melanoma lentigo-malignan merupakan lesi berpigmen yang
tumbuh dengan lambat pada daerah kulit terbuka, khususnya
permukaan dorsal tangan, kepala, dan leher pada orang yang
berusia lanjut.
- Melanoma noduler, yaitu tipe Melanoma paling sering kedua,
merupakan nodul yang berbentuk sferis dan menyerupai blueberry
dengan permukaan relatif licin serta biru-hitam yang seragam.
- Melanoma akral-lentiginosa merupakan bentuk Melanoma yang
terdapat di daerah yang tidak terlalu terpajan matahari dan tidak
terdapat folikel rambut.

2.8 Penatalaksanaan
Tujuan terapi adalah untuk menghilangkan atau menghancurkan secara
total semua jaringan tumor. Metode terapinya bergantung pada lokasi tumor, tipe
sel, keinginan kosmetika pasien, riwayat terapi sebelumnya, apakah tumor itu
bersifat invasif ataukah tidak, ada tidaknya kelenjar limfe yang mengalami
metastase.
Penatalaksanaan karsinoma sel basal dan sel skuamosa mencakup
tindakan eksisi dengan pembedahan, pembedahan mikrografik mohs, bedah
elektro, bedah beku, dan terapi radiasi. Eksisi bedah tujuan utamanya adalah
untuk mengangkat lesi kulit yang malignan, paling akurat dan paling
menyelamatkan jaringan normal. Bedah elektro merupakan tehnik penghancuran
atau penghilangan jaringan dengan menggunakan energi listrik. Bedah beku

8
dapat menghancurkan tumor dengan cara deep freezing. Terapi radiasi dilakukan
untuk kanker kelopak mata, ujung hidung, dan daerah pada daerah vital.

2.8 Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Tumor Kulit


a) Pengkajian
Pengkajian terhadap pasien tumor kulit dilakukan berdasarkan riwayat
pasien dan gejalanya. Pasien ditanya khususnya tentang gejala pruritus, nyeri
tekan dan rasa sakit yang bukan merupakan nevus yang benigna. Kepada
pasien juga ditanyakan mengenai perubahan yang terjadi pada nevus yang
sudah ada sebelumnya atau pertumbuhan lesi baru yang berpigmen. Orang-
orang yang berisiko harus diperiksa secara cermat.
Kaca pembesar dan pencahayaannya yang baik diperlukan dalam
melakukan inspeksi kulit untuk menemukan iregubritas dan perubahan pada
nevus. Tanda-tanda yang menunjukkan perubahan malignan mencakup
berukut ini:
1) Warna yang bervariasi
- Warna yang dapat menunjukkan keganasan pada lesi yang coklat
atau hitam adalah bayangan warna merah, putih, dan biru : warna
biru dianggap lebih mengkhawatirkan.
- Daerah-daerah putih dalam lesi yang berpigmen perlu dicurigai.
- Sebagian tumor tidak memiliki warna yang bervariasi tetapi
sebaliknya mempunyai warna yang seragam ( hitam, kebiruan,
kelabu kebiruan, merah kebiruan).
2) Tepi yang irregular
- Identitas atau lekukan yang menyudutkan pada tepian nevus parlu
dicatat
3) Permukaan yang irregular
- Tonjolan permukaan yang tidak merata ( topografi yang irreguler)
dapat teraba atau terlihat. Perubahan pada permukaan bisa licin
hingga seperti sisik.
- Sebagian melanoma noduler memiliki permukaan yang licin.

9
4) Lokasi
- Lokasi melanoma adalah kulit bagian punggung, tungkai ( khusus
wanita), antara jari-jari kaki, muka, kulit kepala, jari-jari tangan
serta bagian dorsal tangan.
- Pada orang yang berkulit gelap, melanoma paling sering terjadi
ditemukan di tempat yang tidak begitu banyak terdapat pigmen,
seperti: telapak tangan, telapak kaki, daerah subungual dan
membran mukosa.
5) Adanya Eksisi dan graft kulit

b) Diagnosis Keperawatan
Berdasarkan data-data hasil penilaian keperawatan, diagnosis
keperawatan utama yang dapat mencakup:
- Nyeri yang berhubungan dengan tindakan eksisi dan graft kulit.
- Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tuduh
berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat
- Ansietas dan depresi yang berhubungan dengan konsekuensi tumor
kulit yang dapat membawa kematian atau menimbulkan cacat.
- Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan rasa malu dan
frustasi tehadap tampilan dirinya.
- Kurang pengetahuan tentang gejala-gejala dini tumor kulit.

c) Perencanaan dan Rasional


Sasaran: tujuan utama bagi pasien dapat mencakup pengurangan rasa
nyeri serta gangguan rasa nyaman, seimbangnya intake nutrisi, peredaan
ansietas, pengetahuan tentang gejala dini tumor kulit, dan tidak adanya
komplikasi.

10
Dx 1: Nyeri yang berhubungan dengan tindakan eksisi dan graft kulit.

Intervensi Rasional
1. Tutup luka sesegera mungkin 1. Suhu berubah dan gerakan udara
dapat menyebabkan nyeri hebat
dan pemejanan ujung saraf.
2. Ubah posisi dengan sering dan 2. Gerakan dan latihan menurunkan
rentang gerak pasif dan aktif kekakuan sendi.
sesuai indikasi.
3. Kaji keluhan nyeri, perhatikan 3. Nyeri hampir selalu ada pada
lokasi/ karakter dan intensitas. derajat beratnya kerusakan.
4. Berikan tindakan kenyamanan 4. Meningkatkan relaksasi,
dasar seperti pijatan pada daerah menurunkan tegangan otot dan
yang tidak sakit. kelelahan umum.
5. Beri aktivitas terapeutik tepat untu 5. Membantu mengurangi
usia/ kondisi. konsentrasi nyeri yang dialami
dan memfokuskan kembali
perhatian.
6. Tingkatkan periode tidur tanpa 6. Kekurangan tidur dapat
gangguan. meningkatkan persepsi nyeri/
kemampuan koping menurun.
7. Kolaborasi: berikan analgesik 7. Analgesik mengurangi nyeri.
sesuai indikasi.

11
Dx 2: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang tidak adekuat.
Intervensi Rasional
1. Kaji kemampuan klien dalam 1. Berguna dalam intake nutrisi
menelan, kaji rriwayat mual dan klien.
muntah.
2. Berikan porsi kecil tapi sering. 2. Memaksimalkan masukan nutrien
dan menurunkan irigasi gaster.
3. Pantau pemasukan dan 3. Untuk mengukur keefektifan
pengeluaran nutrisi. nutrien.
4. Selidiki anoreksia mual dan 4. Dapat mempengaruhi pilihan diit
muntah. dalam meningkatkan pemasukan
nutrisi.
5. Kolaborasi dengan tim medis 5. Dapat menambah nafsu makan.
dalam terapi pemberian vitamin.

Dx 3: Ansietas dan depresi yang berhubungan dengan konsekuensi tumor kulit


yang dapat membawa kematian atau menimbulkan cacat.
Intervensi Rasional
1. Biarkan pasien mengekspresikan 1. Pengertian terhadap kesalahan
perasaannya tentang keseriusan serta depresi yang diperlihatkan
neoplasma kulit. dan penyampaian kesan bahwa
2. Biarkan pasien bertanya tentang perawat dapat memahami semua
penyakitnya. perasaan pasien.
3. Berikan penjelasan dan dukungan 2. Memberikan penjelasan tentang
sosial mengenai penyakitnya dan informasi dan membantu
berikan mekanisme koping yang menjernihkan kesalahpahaman.
efektif. 3. Membantu pasien mengatasi
masalahnya, penegakan terapi,
dan follow-up yang berkelanjutan.

Dx 4: Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan rasa malu dan frustasi
terhadap tampilan dirinya.

12
Intervensi Rasional
1. Yakinkan bahwa masalah yang 1. Meningkatkan kepatuhan dan
dihadapi klien tidak mengganggu pemahaman terhadap terapi serta
penampilannya. mengurangi rasa frustasi klien.
2. Tingkatkan rasa percaya diri 2. Meningkatkan penerimaan
klien. terhadap dirinya.
3. Berikan informasi-informasi yang 3. Memberikan pendidikan dan
berguna dalam pertimbangan pemahaman kepada klien tentang
perawatan di rumah. perlunya perawatan di rumah.

Dx 5: Kurang pengetahuan tentang tanda-tanda dini tumor kulit.


Intervensi Rasional
1. Kaji ulang prognosis dan harapan 1. Memberikan dasar pengetahuan
yang akan datang. dimana pasien dapat membuat
pilihan berdasarkan informasi.
2. Diskusikan harapan pasien untuk 2. Pasien seringkali mengalami
kembali ke rumah, bekerja, dan kesulitan memutuskan pulang
beraktivitas secara normal. karena sering terjadi gangguan
tidur, mengingat penyakitnya yang
mempengaruhi keberhasilan
menilai tindakan hidup normal.
3. Identifikasi keterbatasan spesifik 3. Kemungkinan pembatasan
sesuai individu. tergantung pada berat/ lokasi,
cidera, dan tahap penyembuhan.
4. Tekankan/ pentingnya 4. Dukungan jangka panjang dengan
mengevaluasi perawatan atau evaluasi ulang kontinu dan
rehabilitasi. perubahan terapi dibutuhkan
untuk mencapai penyebuhan
optimal.

d) Evaluasi
Hasil yang diharapkan:
1. Mengalami pengurangan rasa sakit dan gangguan rasa nyaman.

13
- Menyatakan bahwa rasa sakit atau nyeri sudah berkurang atau
menghilang.
- Memperlihatkan kesembuhan penyakit.
2. Mencapai keseimbangan nutrisi.
- Menyatakan nafsu makan membaik.
- Menyatakan porsi makan yang meningkat.
3. Mencapai pengurangan kecemasan.
- Mengekspresikan ketakutan dan khayalan.
- Mengajukan pertanyaan mengenai kondisi medis.
- Memohon pengulangan fakta-fakta tentang melanoma.
- Mengenali dukungan dan kenyamanan yang diberikan oleh anggota
keluarga/ orang lain yang signifikan.
4. Mengembangkan kemampuan untuk menerima keadaan diri.
- Mengidentifikasi orang yang bisa diajak bicara mengenai masalah
pasien.
- Mengekspresikan optimisme terhadap dirinya sendiri.
5. Memperlihatkan pengertian terhadap cara-cara untuk mendeteksi melanoma.
- Memperlihatkan cara pelaksanaan pemeriksaan kulit yang mandiri
sebulan sekali.
- Mengutarakan dengan kata-kata tanda bahaya melanoma yang
meliputi: perubahan ukuran, warna, bentuk/garis nevus, permukaan
nevus/ kulit di sekitar nevus.
- Mengidentifikasi tindakan untuk melindungi diri dari pajanan sinar
matahari.
6. Tidak mengalami metastasis
- Dapat menyebutkan tanda-tanda dan gejala abnormal yang harus
dilaporkan pada dokter.
- Mematuhi semua prosedur tindak lanjut yang dianjurkan dan
strategi pencegahannya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

14
Tumor adalah pembesaran atau pembengkakan yang abnormal pada
jaringan tertentu. Tumor kulit dapat dibentuk dari berbagai jenis sel dalam kulit (
misalnya: sel-sel epidermis, melanosit). Tumor-tumor ini dapat merupakan
tumor jinak atau ganas, dapat terletak dalam epidermis atau menembus kedalam
dermis dan jaringan subkutan.
Penyebab dari tumor kulit ini dapat berupa faktor luar yang meliputi
bahan-bahan karsinogen dan faktor dalam yang meliputi genetik, imunologik
dan jenis kelamin. Keganasan tumor kulit akan menyerang kelompok umur
pertengahan (50-59) tahun dan lebih berisiko bagi orang yane berkulit putih,
bermata bitu yang terdapat bercak-bercak kecoklatan pada kulitnya.

3.2 Saran
Adapun saran yang kami sampaikan adalah sebagai berikut:
a) Untuk mencegah terjadinya tumor kulit yang gangas, diharapkan kepada
masyarakat perlu mengetahui mengenai gejala-gejala dini dari tumor
kulit.
b) Dalam penulisan makalah, penulis mengalami berbagai kendala dalam
mencari sumber materi yang relevan. Penulis mengharapkan kepada
pihak institusi untuk dapat menyediakan bahan materi seperti buku
penunjang.

Daftar Pustaka

Smeltzer, Suzanne C. Dan Bare, Brenda G. 2002. Keperawatan Medikal Bedah


Brunner & Suddarth Vol 3 Ed. 8. Jakarta: EGC

15
Djuanda. Adhi dkk. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Ed. 5. Jakarta: FK
Universitas Indonesia.

........... 2005.Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA Definisi dan Klasifikasi.


Jakarta: Prima Medika.

Doengoes. 1989.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta:EGC

16

Anda mungkin juga menyukai