Anda di halaman 1dari 1

9.

Sejarah Pulau Petak

Pulau Petak adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah,


Indonesia. Ibukota Kecamatan Pulau Petak adalah Sei Tatas. Desa Sei Tatas terletak di pinggir
Sungai Kapuas Murung. Sebagian besar masyarakat di kecamatan ini masih berada di pinggir
sungai mengingat sebelum adanya jalan darat, mengingat jalur transportasi utama adalah melalui
sungai. Desa Sei Tatas di mekarkan pada bulan Februari 2009 menjadi 2 (dua) Desa yaitu Desa
Sei Tatas Hilir dan Desa Sei Tatas Hulu.
Sejarah Pulau Petak menurut tetek tatum merupakan salah satu yang tertua di wilayah
Kalimantan Tengah. Seperti yang kita ketahui istri dari Sempung (anak Maharaja Bunu) yaitu
Nyai Nunjang berasal dari daerah Pulau Petak walaupun secara spesifik letaknya di Pulau
Kupang Kuta Bataguh, yang merupakan muara dari sungai Murung Kapuas (Moeroeng/Murong).
Suku Dayak Ngaju sejak dahulu kala mengenal gelar untuk kepala kampong/desa dengan
sebutan Damang/Demang/Dambung, tommonggong/temanggung/tamanggong , Raden atau
Patih, yang mana dengan gelar-gelar tersebut mereka memiliki wilayah dan kekuasaannya
masing-masing, dan setiap kepala wilayah tersebut dibantu oleh para tetua adat di setiap
kampungnya masing-masing.
Pada abad ke 18 Pulau Petak dijadikan sebuah distrik oleh pemerintah kolonial Belanda
dengan ibukota Kwala Kapuas, dan yang ditunjuk sebagai Kepala District Poeloe Petak 1860
adalah seorang kepala suku Dayak yaitu Temanggong Nicodemus Djaja Negara (Temanggong
Nicodemus Djaija Negara, Temanggong Djaja Negara, Temanggong Djaija, Tamanggong
Ambo) anak dari Raden Labih dari Sei Apoi Palingkau, yang juga merupakan keponakan dari
Ngabe Mangon Joeda. Tugas kepala district saat itu adalah untuk mengawasi lalu lintas dari
sungai Kapuas dan sungai Kahayan sekaligus menjaga stabilitas keamanan diwilayah tersebut.
Kepala District Poeloe Petak (Pulau Petak) yang pernah menjabat :
1. Temanggong Nikodemus Djaja Negara (Poeloe Petak 1860)
2. Raden Djaja (Poeloe Petak Ielier)
2. Damang Anoem Jayakersa (Poeloe Petak 1894)

Anda mungkin juga menyukai