Anda di halaman 1dari 7

TELAAH JURNAL

MANAJEMEN NYERI INFARK MIOKARDIUM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan gawat Darurat

Dosen pembimbing :
Ida Rosidawati,.M.Kep

Disusun oleh:

Agung Gunawan

(C1614201005)

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2019
A. Abstrak
Latar Belakang : Infark miokard akut (IMA) terjadi kerusakan jaringan
jantung akibat kekurangan suplai oksigen menimbulkan nyeri dada, nyeri
ini dapat menyebabkan frustasi dan penurunan kualitas hidup. Berbagai
intervensi dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri dada baik dengan
farmakologis dan non farmakologis, beberapa intervensi nonfarmakologis
adalah foot hand massage, aroma erapi lavender, dan tehnik relaksasi nafas
dalam.
Metode : Dengan menelaah tiga jurnal berbeda tentang berbagai macam
terapi manajemen nyeri pada infark miokard.
Hasil : Terdapat penurunan insensitas nyeri dengan 3 terapi tersebut
dengan persentase penurunan yang berbeda beda.
Simpulan : Pada intervensi foot hand Massage erdapat penurunan
intensitas nyeri sebesar 94% dari total populasi, pada intervensi aroma
terapi menunjukan penurunan intensitas nyeri yang cukup signifikan,
sedangkan pada tehnik relaksasi nafas dalam hanya diperoleh penurunan
17,6%.
B. Deskripsi Singkat
Telaah jurnal ni bertujuan unuk memenuhi jenis - jenis terapi non-
farmakologis pada pasien miokard akut, yaiu dengan tehnik terapi foot
hand massage, aroma erapi lavender dan tehnik relaksasi nafas dalam.
C. Analisi PICOT

Judul Efektifitas Terapi Efekivitas Foot Hand Pengaruh


Aroma Bunga Massage Terhadap Teknik
Lavender (Lavandula Respon Fisiologis Relaksasi
Angustifolia)Terhada Dan Intensitas Nyeri Napas Dalam
p Penurunan Pada Pasien Infakrk Terhadap Nyeri
Skala Nyeri Pada Miokard Akut Di Dada
Klien Infark Miokard Ruang ICCU RSUD. Pada Pasien
Dr.Iskak Infark Miokard
Tulungagung Akut
Populasi 30 responden dengan 36 responden dengan 17 responden.
dibagi dua kelompok, dibagi dua kelompok,
Dengan semuanya adalah
kelompok kontrol 15 kelompok kontrol
kelompok
18 perlakuan
dan kelompok dan kelompok
perlakuan 15 perlakuan 18
Intervensi Terapi aroma bunga Foot Hand Massage Tehnik
lavender relaksasi nafas
dalam
Compare Tidak ada Tidak ada Tidak ada
perbandingan perbandingan perbandingan
Outcome terapi aroma bunga Adanya pengaruh tidak ada
lavender (Lavandula fisiologis dan perbedaan yang
Angustifolia) efektif penurunan insensitas signifikan
dalam menurunkan nyeri sebesar 94 % antara tingkat
intensitas skala nyeri pada pada kelompok nyeri dada
klien infark miokard. perlakuan pasien Infark
Miokard Akut
sebelum dan
sesudah
pemberian
teknik relaksasi
napas,
penurunan
hanya sebesar
17,6% (3
orang).
Time 2013 2014 2012
D. Pembahasan
Pada penelitian pertama, menunjukan bahwa terapi aroma lavender efektif
dalam menurunkan insentitas nyeri pada pasien dengan infark miokard,
Penurunan skala nyeri dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan peneliti
dimana setelah diberikan terapi aroma bunga lavender kepada penderita infark
miokard yang mengalami nyeri, klien mengatakan nyeri yang dirasakan
berkurang dan dibuktikan klien tampak tenang, tidak meringis dan rileks.
Menurut Perez (2003) hal inidikarenakan aroma bunga lavender tersebut
merangsang sensori, reseptor dan pada akhirnya mempengaruhi organ yang
lainnya sehingga dapat menimbulkan efek kuat terhadap emosi. Selain itu aroma
ditangkap oleh reseptor dihidung yang kemudian memberikan informasi ke area
otak yang mengotrol emosi dan memori maupun memberikan informasi ke
hipotalamus yang merupakan pengatur sistem internal tubuh termasuk suhu tubuh
dan reaksi terhadap stress.
Kelebihan minyak lavender dibanding minyak essensial lain adalah
kandungan racunnya yang relatif sangat rendah, jarang menimbulkan alergi dan
merupakan salah satu dari sedikit minyak essensial yang dapat digunakan
langsung pada kulit (Frayusi, 2012).
Namun dalam penelitian ini, klien juga mendapat terapi lain, yaitu terapi
pemberian isosorbide dinitrate (ISDN). Isosorbide dinitrate adalah jenis
vasodilator, obat ini mengedurkan pembuluh darah, meningkatkan persediaan
darah dan oksigen ke jantung. Sehingga menurut penelaah, ini dapat memberikan
pengurangan keaslian hasil intervensi aroma terapi bunga lavender terhadap
penurunan nyeri, karena bisa jadi dalam penelitian ini sebenarnya penurunan
insensitas nyeri disebabkan oleh pemberian isosorbide dinitrate dibanding terapi
aroma lavender.
Pada jurnal kedua, dengan intervensi foot hand massage menunjukan
bahwa tehnik ini efektif dalam menurunkan insensitas nyeri pada pasien miokard,
yaitu dengan penurunan sebesar 94% dari total kelompok perlakuan,foot hand
massage sangat efektif dan aman untuk mengatasi nyeri infark miokard akut
karena berefek relaksasi mengaktifkan hormone endorphin enkafalin.
Foot hand massage juga berpengaruh terhadap repon fisiologis nyeri
pasien infark miokard akut diantaranya yang dipengaruhi adalah tekanan darah
sistole, tekanan darah diastole, nadi, respirasi serta lekosit. Hal ini membuktikan
bahwa dengan foot hand massage sesuai dengan pendapat Meek (1993) yang
menyebutkan massage mempengaruhi aktifitas syaraf autonom, mempersepsikan
relaksasi serta dalam Trisnowiyanto.(2012) menjelaskan massage dapat
melancarkan peredaran darah terutama pada peredaran darah vena.
Pada Jurnal ke 3 dengan intervensi tehnik nafas dalam didapatkan hasil
bahwa hanya 3 pasien (17,6%) yang mengalami penurunan nyeri dada dari tingkat
nyeri berat menjadi nyeri sedang, sehingga sebagian besar pasien masih
mengalami tingkat nyeri sedang. Hal ini kemungkinan dapat disebabkan karena
pasien tidak kooperatif, sehingga kurang berkonsentrasi dalam melakukan tehnik
relaksasi napas dalam. Tehnik relaksasi napas dalam bisa berhasil jika pasien
kooperatif (Poter & Perry, 2010).
Tehnik relaksasi napas dalam merupakan metode yang tepat untuk
menghilangkan nyeri terutama pada pasien yang mengalami nyeri yang sifatnya
kronis (Priharjo, 1993), sehingga pada nyeri IMA yang sifatnya akut, tehnik
relaksasi napas dalam kurang membantu dalam penurunan nyeri, nyeri dada.
Tehnik relaksasi napas dalam dan observasi perubahan tingkat nyeri dada
seharusnya diberikan secara berkesinambungan, namun pada penelitian jurnal ke-
3 ini hanya diberikan pada satu waktu saja sehingga belum diketahui hasil yang
maksimal, yang seharusnya pemberian tehnik relaksasi napas dalam dapat
menurunkan nyeri, dalam penelitian ini didapatkan hasil yang tidak signifikan
artinya pemberian tehnik relaksasi napas dalam tidak berpengaruh terhadap
penurunan tingkat nyeri dada pada pasien IMA.
Kurang efektifnya tehnik nafas dalam terhadap nyeri infark miokard juga
disebabkan pada pasien yang mengalami tingkat nyeri berat, nyeri berat sukar
diturunkan dengan pemberian tehnik relaksasi napas dalam, karena memerlukan
terapi farmakologi dan terapi medis yang cepat dan tepat, seperti pemberian
morfin dan perlunya reperfusi miokard dengan trombolitik atau dengan
revaskularisasi arterikoroner, untuk perbaikan koroner dan mencegah perluasan
infark (Kabo, 2011).

E. Manfaat dan Kekurangan


Manfaat :
- Aroma terapi lavender, bermanfaat untuk mengurangi intensitas nyeri
pada infark miokard
- Foot Hand Massage bermafaat untuk mengurangi intensitas nyeri dan
respon fisiologis nyeri.
- Tehnik relaksasi nafas dalam bermanfaat untuk mengurangi insensitas
nyeri bila dilakukan secara berkesinambungan.
Kekurangan
- Pada penelitian aroma terapi lavender, terdapat pemberian isosorbide
dinitrate (ISDN) sebagai vasodilator yang mengendurkan pembuluh
darah dan meningkatkan persediaan darah dan suplai oksigen ke
jantung, sehingga akan menimbulkan kekeliruan antara hasil
pengurangan intensitas nyeri oleh aroma terapi lavender dan terapi
pemberian ISDN.
- Tehnik relaksasi nafas dalam kurang efektif untuk menurunkan nyeri
dengan intensitas berat, tehnik ini akan efektif jika digunakan secara
berkesinambungan.
F. Simpulan dan Saran
1. Simpulan
Setelah dilakukan telaah jurnal dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh tehnik aroma terapi lavender dan terapi Foot Hand Massage
terdapat pengaruh signifikan terhadap penurunan intensitas nyeri pada
pasien infark miokard, sedangkan untuk terapi relaksasi nafas dalam
hasilnya kurang efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada infark
miokard, tehnik ini kurang cocok digunakan pada pasien dengan nyeri
akut berat, namun tehnik ini dapat bermanfaat jika dilakukan secara
berkesinambungan.
Dari ketiga jurnal diatas, terapi Foot Hand Massage menjadi terapi
yang paling tinggi penurunan intensitas nyerinya
2. Saran
Sebagai perawat, melakukan terapi non-farmakologis adalah hal hal
yang perlu diketahui dan diterapkan dalam asuhan keperawatan. Aroma
terapi lavender, terapi Foot Hand Massage, dan tehnik nafas dalam adah
contoh dari beberapa terapi yang digunakan dalam melakukan penurunan
insensitas nyeri disampin tindaka farmakologis yang perlu diketahui oleh
perawat.
Untuk peneliti aroma terapi lavender, agar dapat memberikan
intervensi aroma terapi lavender saja ketika ingin mengetahui pengaruh
dari terapi tersebut, karena akan memepengaruhi hasil ketika digabungkan
dengan terapi lain
Tehnik relaksasi nafas dalam perlu dilatih untuk pasien dengan nyeri,
karena tehnik ini mudah dilakukan dan mudah untuk dimengerti serta tidak
perlu menggunakan alat - alat tambahan, agar pasien terbiasa dalam
mengurangi intensitas nyeri secara mandiri dan berkesinambungan.
G. Daftar Pustaka
Iskandar Herlina, I Made Sutarna, Anita Joellantina . 2012 . Pengaruh Teknik
Relaksasi Napas Dalam Terhadap Nyeri Dada Pada Pasien Infark
Miokard Akut . Poltekes Kemenkes Surabaya .

Hariyanto Awan, Suharyo Hadisaputro, Supriyadi. 2014. Efekivitas Foot


Hand Massage Terhadap Respon Fisiologis Dan Intensitas Nyeri Pada
Pasien Infakrk Miokard Akut Di Ruang ICCU RSUD. Dr.Iskak
Tulungagung. Akper Pemkab Trenggalek, Universitas Diponegoro
Semarang, Poltekkes Kemenkes Semarang.

Dasna, Gamya Tri Utami, Arneliwati. 2013. Efektifitas Terapi Aroma Bunga
Lavender (Lavandula Angustifolia)Terhadap Penurunan Skala Nyeri

Anda mungkin juga menyukai