Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Cendikia Muda

Volume 3, Nomor 1, Maret 2023


ISSN : 2807-3469

PENERAPAN AROMATERAPI LAVENDER DAN RELAKSASI


NAPAS DALAM UNTUK MENURUNKAN INTENSIATAS
NYERI KEPALA PADA PASIEN CHEPALGIA
DI KOTA METRO

APPLICATION OF LAVENDER AROMATHERAPY AND RELAXATION


DEEP BREATH TO REDUCE HEAD PAIN INTENSITY CHEPALGIA PATIENTS IN
METRO CITY

Indra Andreyanto1, Indhit Tri Utami2, Nury Luthfiyatil Fitri3


1,2,3
Program DIII Keperawatan Akper Dharma Wacana Metro
Email: bebeandre70@gmail.com

ABSTRAK

Nyeri kepala merupakan keluhan pasien yang paling umum diungkapkan di seluruh dunia. Masalah gangguan
rasa nyaman nyeri kepala yang tidak diatasi dapat berdampak terhadap menurunkan energi yang akhirnya akan
mempengaruhi aspek kehidupan, seperti gangguan dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Aromaterapi
adalah salah satu terapi komplementer yang menggunakan minyak essensial dari bau harum tumbuhan untuk
mengurangi masalah kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup.Tujuan penerapan ini adalah untuk menurunkan
intensitas nyeri kepala pasien cephalgia menggunakan aromaterapi lavender dan relaksasi napas dalam.Rancangan
karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi kasus.Subjek yang digunakan satu orang pasien nyeri
kepala.Analisa data dilakukan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penerapan menunjukkan didapatkan nyeri
Tn. S sebelum pemberian aromaterapi lavender dan teknik napas dalam berada pada rentang nyeri sedang. dan
setelah pemberian aromaterapi lavender serta teknik napas dalam pada rentang nyeri ringan (skor nyeri 3). oleh
karena itu penerapan aromaterapi relaksasi dan nafas dalam efektif menurunkan insensitas nyeri pada pasien
chepalgia. Aromaterapi dan relaksasi napas dalam dapat membantu menurunkan intensitas nyeri kepala.
Kata Kunci : Aromaterapi, Nyeri, Relaksasi napas dalam.

ABSTRACT

Headache is the most common patient complaint expressed worldwide. The problem of discomfort, headaches
that are not resolved can have an impact on lowering energy which will eventually affect aspects of life, such as
disturbances in carrying out daily life activities.Aromatherapy is a complementary therapy that uses essential oils
from fragrant plants to reduce health problems and improve quality of life. The purpose of this application is to
reduce the intensity of headaches in patients with cephalgia using lavender aromatherapy and deep breathing
relaxation. The design of this scientific paper uses a case study design. The subject used is one patient with
headaches. Data analysis was carried out using descriptive analysis. The results of the application Mr. S before
giving lavender aromatherapy and deep breathing techniques were in the moderate pain range in the moderate
pain range. and after giving lavender aromatherapy and deep breathing techniques were in the mild pain range
(pain score 3). Therefore the application of relaxation aromatherapy and deep breathing is effective in reducing
pain intensity in cephalgia patients. Aromatherapy and deep breathing relaxation to help reduce pain intensity in
headace.
Keywords : Aromatherapy, Headache, Breathing Relaxation.

Andreyanto, Penerapan Aromaterapi Lavender 131


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 1, Maret 2023

PENDAHULUAN pasien cephalgia yang tidak diatasi dapat


Nyeri kepala merupakan keluhan pasien yang berdampak terhadap menurunkan energi yang
paling umum diungkapkan di seluruh akhirnya akan mempengaruhi aspek kehidupan,
dunia.Nyeri kepala adalah nyeri yang dirasakan seperti gangguan dalam melakukan aktivitas
di bagian kepala atau disebut juga cephalgia. kehidupan sehari-hari2.
Anatomi nyeri kepala digambarkan sebagai Aromaterapi adalah salah satu terapi
nyeri yang dirasakan di atas garis orbito-meatal komplementer yang menggunakan minyak
dan belakang kepala, tidak termasuk nyeri di essensial dari bau harum tumbuhan untuk
area orofasial, seperti hidung, sinus, rahang, mengurangi masalah kesehatan dan
sendi temporomandibular, dan telinga1. memperbaiki kualitas hidup. Aromaterapi
Nyeri kepala umumnya diklasifikasikan mempengaruhi sistem limbik di otak yang
sebagai nyeri kepala primer dan nyeri kepala mempengaruhi emosi, suasana hati dan
sekunder, kemudian dibagi menjadi beberapa memori, untuk menghasilkan neurohormon
jenis nyeri kepala tertentu. Nyeri kepala primer endorphin dan encephalin yang berfungsi untuk
adalah suatu nyeri kepala tanpa disertai adanya menghilangkan rasa sakit dan serotonin yang
penyebab struktural organik atau tidak berfungsi menghilangkan stress serta
berkaitan dengan kondisi patologis dan kecemasan.Salah satu aromaterapi yang sering
penyebab lain yang mendasari. Menurut digunakan adalah lavender karena aromanya
International Headache Society (IHS), nyeri dapat meningkatkan ketenangan,
kepala primer terdiri atas migren, TTH keseimbangan, rasa nyaman5. Selain
(Tension Type Headache), cluster headache, menggunakan aromaterapi, manajemen nyeri
and other trigeminal autonomic cephalgias, non farmakologi juga dapat dilakukan
and other primary headache.Sedangkan nyeri menggunakan teknik relaksasi napas yaitu
kepala sekunder terjadi karena adanya sebuah teknik pernapasan abdomen dengan
gangguan organik lain, seperti infeksi, penyakit frekuensi lambat atau perlahan, berirama dan
metabolisme, tumor atau penyakit sistemik nyaman yang dilakukan dengan memejamkan
lainnya2. mata. Relaksasi napas dalam mempunyai
Jenis nyeri kepala yang paling umum terjadi efek distraksi atau pengalihan perhatian yang
adalah nyeri kepala tipe tegang, migren, dan akan menstimulasi sistem kontrol desenden,
klaster dengan perkiraan angka kejadian yaitu suatu sistem serabut yang berasal dari
masing-masing mencapai 40%, 10%, dan 1% dalam otak bagian bawah dan bagian tengah
dari total populasi orang dewasa di seluruh dan berakhir pada serabut interneural inhibitor
dunia3. Sementara itu, menurut Perhimpunan dalam kornu dorsalis dari medula spinalis yang
Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) mengakibatkan berkurangnya stimulasi nyeri
sebanyak 90% dari keseluruhan keluhannyeri yang ditransimisikan ke otak6. Berdasarkan
kepala adalah nyeri kepala primer dan 10% uraian di atas maka penulis tertarik untuk
sisanya merupakan nyeri kepalasekunder4. menyusun karya tulis ilmiah dengan judul
Masalah gangguan rasa nyaman nyeri pada “Penerapan Aromaterai Lavender dan

Andreyanto, Penerapan Aromaterapi Lavender 132


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 1, Maret 2023

Relaksasi Napas Dalam Untuk Menurunkan Tekanan Darah 130/80 mmHg


Nyeri Kepala Pasien Cephalgia di Kota Metro (H1)
Nadi 90 x/menit (H1)
tahun 2021”. Secara umum, tujuan karya tulis
Pernapasan 22 x/menit (H1)
ilmiah ini adalah menurunkan intensitas nyeri Suhu 36,50C (H1)
kepala pasien cephalgia menggunakan
aromaterapi lavender dan relaksasi napas dalam
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan
di Kota Metro tahun 2021.
bahwa karakteristik Tn. S yaitu berumur 41
tahun, jenis kelamin laki-laki, pendidikan
METODE
SMA, pekerjaan tani, diagnosa medis vertigo
Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan
dengan keluhan nyeri kepala dan mual. Pada
desain studi kasus, yaitu dengan cara meneliti
hasil pemeriksaan tanda-tanda vital Tn. S
suatu permasalahan melalui suatu kasus yang
didapatkan TD H1: 130/80 mmHg, H2 110/90
terdiri dari unit tunggal. Unit yang menjadi
mmHg, H3 110/80 mmHg, Nadi: H1 90
kasus tersebut secara mendalam dianalisis baik
x/menit, H2 87 x/menit, H3 92 x/menit,
dari segi yang berhubungan dengan keadaan
pernapasan H1 22 x/menit, H2-H3 20 x/menit.
kasus itu sendiri, faktor-faktor yang
Suhu H1-H2 36,50C, H3 37,00
mempengaruhi, kejadian-kejadian khusus yang
muncul sehubungan dengan kasus, maupun Tabel 2
tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu Perubahan Intensitas Nyeri Kepala antara
perlakuan atau pemaparan tertentu7. Pada karya Sebelum dan Setelah Pemberian Aromaterapi
tulis ilmiah ini penulis ingin Lavender dan Relaksasi Napas Dalam Pada Tn.
S
melakukanpenerapan aromaterai lavender dan
relaksasi napas dalam untuk menurunkan Waktu Perubahan Nyeri Kepala
No
intensitas nyeri kepala pasien cephalgia. Penerapan
pre Kriteria post Kriteria
Subjek dalam karya tulis ilmiah ini adalah 1 Hari ke 1 5 Sedang 4 Sedang
pasien cephalgia Kota Metro. Intervensi karya 2 Hari ke 2 4 Sedang 3 Ringan
tulis ilmiah ini telah dilakukan di Kota 3 Hari ke 3 3 Ringan 3 Ringan
Metro.Waktu intervensi pada bulan Juli 2021.
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan
HASIL bahwa nyeri kepala Tn. S pada hari pertama
Tabel 1
sebelum intervensi berada pada skor 5 atau
masuk dalam kategori nyeri sedang dan setelah
Gambaran Subyek Penerapan
intervensi menurun menjadi 4 namun masih
No Data Pengkajian Hasil Pengkajian berada dalam rentang nyeri sedang sampai
1 Nama/Inisial Tn. S dengan hari kedua sebelum penerapan dan pada
3 Umur 41 tahun hari kedua setelah penerapan menurun menjadi
4 Jenis kelamin Laki-laki 3 atau sudah masuk dalam kategori nyeri
5 Pendidikan SMA
ringan. Pada hari ketiga sebelum intervensi dan
6 Pekerjaan Tani
7 Dx. Medis Cephalgia setelah intervensi, nyeri Tn. S berada pada skor
8 Keluhan Nyeri kepala dan 3 atau berada pada kategori nyeri ringan.
mual
9 Tanda-tanda vital PEMBAHASAN
a. Usia

Andreyanto, Penerapan Aromaterapi Lavender 133


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 1, Maret 2023

Berdasarkan hasil pengkajian diketahui bahwa tetap tinggi.Penurunan atau kenaikan yang tiba-
Tn. S sudah memasuki usia lanjut yaitu 79 tiba dari estrogen dapat mengganggu
tahun. Usia merupakan salah satu faktor yang homeostasis anion/ion dan dapat mengganggu
sering dikaitkan dengan masalah kesehatan fungsi neurosensorik, sehingga meningkatkan
termasuk dengan nyeri kepala dengan diagnosa prevalensi nyeri kepala. Sementara Chang et
medis vertigo seperti yang dialami Tn. S. Hal al,9 mengungkapkan bahwa pria yang
ini sesuai dengan studi9 yang menunjukkan mengeluh mengenai stres yang “terlalu berat”
bahwa nyeri kepala vertigo mempengaruhi mempunyai risiko untuk menderita vertigo
sekitar 15% sampai lebih dari 20% orang sebanyak 1,72 kali lebih banyak daripada yang
dewasa, prevalensinya meningkat seiring tidak mengeluh tentang stres.
dengan bertambahnya usia.9menjelaskan bahwa
penyebab umum chelpagia pada pasien lansia
adalah kompleks dan multifaktorial. Stabilitas c. Pendidikan
postur dijaga oleh integrasi daripada input Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan
somatosensorik, visual dan vestibular ke sistem bahwa dilihat dari tingkat pendidikan, Tn. S
saraf pusat, diikuti oleh output ke sistem memiliki jenjang pendidikan sekolah
muskulo-skeletal. Vertigo dapat disebabkan menengah atas. Hubungan langsung antara
oleh karena perubahan daripada faktor-faktor tingkat pendidikan dengan masalah nyeri
yang terasosiasi dengan sistem keseimbangan, kepala secara teori belum ada yang
baik itu sensorik, visual, vestibular, neurologis, menjelaskan, namun tingkat pendidikan dapat
dan muskular. Fungsi dari komponenkomponen dikaitkan dengan pengetahuan seseorang,
tersebut menurun seiring dengan bertambahnya dimana orang yang memiliki tingkat
usia. Penurunan komponen-komponen tersebut pendidikan tinggi cenderung memiliki
dapat berasal dari segi visual (presbiopi, pengetahuan yang lebih luas sehingga dapat
katarak), vestibular (menurunnya sel rambut melakukan upaya pencegahan dan
dan neuron), somatosensorik (neuropati) yang penatalaksanaan masalah kesehatan sesuai
berujung pada penurunan fungsi sistem saraf dengan pengetahuan yang dimilikinya
pusat dan menurunnya fungsi sistem sebagaimana dijelaskan oleh10bahwa dengan
musculoskeletal. pendidikan yang tinggi maka seseorang akan
cenderung untuk mendapatkan informasi, baik
b. Jenis Kelamin dari orang lain maupun dari media massa.
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan Semakin banyak informasi yang masuk
bahwa subyek penerapan ini yaitu Tn. S semakin banyak pula pengetahuan yang didapat
berjenis kelamin laki-laki.Penelitian yang tentang kesehatan.
dilakukan oleh9 menemukan bahwa jenis
kelamin memiliki hubungan signifikan dengan d. Pekerjaan
kejadian chelpagia. Distribusi ini Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan
memperlihatkan bahwa wanita lebih rawan bahwa Tn. S memiliki status pekerjaan yang
kemungkinan karena perubahan hormonal.Pada umumnya sering terpapar panas matahari yaitu
wanita, estrogen dan progesteron mulai sebagai petani. Berdasarkan hasil penerapan
menurun sebelum menopause, dan tetap rendah nyeri kepala Tn. S pada hari pertama sebelum
setelah menopause, sementara follicle intervensi berada pada skor 5 atau masuk dalam
stimulating hormone (FSH) meningkat dan kategori nyeri sedang dan setelah intervensi

Andreyanto, Penerapan Aromaterapi Lavender 134


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 1, Maret 2023

berupa pemberian aromaterapi lavender dan Studi yang dilakukan5 juga menginformasikan
relaksasi napas dalam menurun menjadi 4 bahwa rata-rata nyeri sebelum diberikan
namun masih berada dalam rentang nyeri relaksasi aromaterapi lavender adalah 7,05 dan
sedang sampai dengan hari kedua sebelum setelah diberikan relaksasi aromaterapi
penerapan dan pada hari kedua setelah lavender adalah 5,65 dengan rata-rata
penerapan menurun menjadi 3 atau sudah penurunan skala nyeri 1,400 atau 19,85% dan
masuk dalam kategori nyeri ringan. Pada hari pada hasil analisis terbukti ada perbedaaan
ketiga sebelum intervensi dan setelah skala nyeri sebelum dan sesudah diberikan
intervensi, nyeri Tn. S berada pada skor 3 atau relaksasi (aromaterapi lavender). Berdasarkan
berada pada kategori nyeri ringan. uraian hasil penerapan di atas dapat dijelaskan
bahwa pemberian aromaterapi lavender yang
dibarengi dengan relaksasi napas dalam
terbukti mampu membantu menurunkan
e. Pengaruh Aroma Terapi Lavender intensitas nyeri kepala dimana skor nyeri kepala
Aromaterapi merupakan terapi modalitas atau setelah diberikan aromaterapi lavender dan
pengobatan alternatif dengan menggunakan relaksasi napas dalam lebih rendah
sari tumbuhan aromatik murni berupa bahan dibandingkan sebelum intervensi. Hal ini
cairan tanaman yang mudah menguap dan terjadi karena relaksasi napas dalam
senyawa aromatik lain dari tumbuhan. Cairan mempunyai efek distraksi atau pengalihan
tersebut diperoleh melalui berbagai macam cara perhatian yang akan menstimulasi sistem
pengolahan yang dikenal sebagai minyak kontrol desenden, yaitu suatu sistem serabut
esensial. Aromaterapi merupakan terapi yang berasal dari dalam otak bagian bawah dan
tambahan yang dilakukan di samping terapi bagian tengah dan berakhir pada serabut
konvensional6. Aromaterapi yang interneural inhibitor dalam kornu dorsalis dari
menggunakan minyak esensial lavender medula spinalis yang mengakibatkan
merupakan aromaterapi yang paling sering berkurangnya stimulasi nyeri yang
digunakan dalam penelitian karena aroma ditransimisikan ke otak6. Pada waktu yang
lavender telah banyak terbukti efektif dalam bersamaan, bau yang dihasilkan dari
menurunkan intensitas nyeri dan tingkat aromaterapi bunga lavender (Lavandula
kecemasan11. Kandungan utama bunga angustifolia) akanmemberikan ketenangan,
lavender adalah linalyl asetat dan linalool keseimbangan dan rasa nyaman. Aroma
(C10H18O) sedangkan linalool merupakan lavender juga dapat mengurangi rasa tertekan,
kandungan aktif utama yang berperan pada efek stres, rasa sakit, emosi yang tidak seimbang,
anti cemas (relaksasi) pada lavender5. Hasil hysteria, rasa frustasi dan kepanikan5. Pada saat
penerapan ini sejalan dengan penelitian yang aroma dari minyak esensial dihirup maka
dilakukan oleh2 yang menunjukkan ada molekul aroma tertangkap oleh saraf sensori
hubungan skala nyeri kepala antara sebelum pada membrane olfactorius kemudian secara
dengan sesudah penggunaan aromaterapi pada elektrikal impuls-impuls tadi diteruskan ke
responden yang mengalami nyeri kepala pusat gustatory ke sistem limbic (pusat emosi)
primer. Penelitian yang dilakukan oleh13 juga pada lobus limbic. Limbic lobus terdiri dari
menunjukkan bahwa terdapatpengaruh yang hippocampus dan amigdala yang secara
signifikan pemberianaromaterapi terhadap langsung dapat mengaktifkan hipotalamus
perubahan (penurunan)tingkat nyeri kepala. untuk pengaturan pengeluaran hormone dalam

Andreyanto, Penerapan Aromaterapi Lavender 135


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 1, Maret 2023

tubuh seperti hormone seksual, pertumbuhan, Universitas Sumatera Utara.


thyroid dan neurotransmitter. Molekul minyak 3. Park, J., Kim, K., Kim, N., Choi, I.,
esensial secara langsung menstimulasi lobus Lee, S., Tak, S., & Yim, J. (2015). A
limbic dan hipotalamus dan sistem limbic comparison of cervical flexion, pain,
langsung berhubungan kepada bagian otak lain and clinical depression in frequency of
yang mengontrol detak jantung, tekanan darah, Smartphone use. International Journal
pernapasan, memori, tingkat stres dan of Bio-Science and Bio-Technology,
keseimbangan hormonal yang pada akhirnya 7(3), 183–190.
akan menciptakan rasa nyaman dan tenang15. https://doi.org/10.14257/ijbsbt.2015.7.
Hasil penerapan ini sejalan teori yang 3.19
menjelaskan bahwa aroma yang dihasilkan dari 4. Kurniawan, B. C. (2019). Peran
aromaterapi berikatan dengan gugus steroid di Anamnesis Terhadap Kesembuhan
dalam kelenjar keringat yang disebut osmon. Pasien Cephalgia.
Osmon berpotensi sebagai penenang kimia https://doi.org/10.31227/osf.io/35m4r
alami yang akan merangsang neurokimia otak. 5. Cuciati, Wardy, A., & Irawati, D.
Aroma yang menyenangkan akan menstimulasi (2016). Pengaruh Relaksasi
thalamus untuk mengeluarkan enkefalin yang (Aromaterapi Lavender) Terhadap
berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami Penurunan Skala Nyeri Pada Klien
dan menghasilkan perasaan sejahtera12. Salah Cephalgia Primer (Migren) Di
satu aromaterapi yang banyak digunakan untuk Puskesmas Margadana Kota Tegal
mengatasi nyeri adalah aromaterapi lavender. Tahun 2016. FIK UMJ, 1(1), 1–9.
Kandungan utama bunga lavender adalah 6. Setyoadi, & Kushariyadi. (2011).
linalylacetat dan linalool (C10H18O) Terapi Modalitas Keperawatan Pada
sedangkan linalool merupakan kandungan aktif Klien Psikogeriatrik (A. Suslia, Ed.).
utama yang berperan pada efek anti cemas Jakarta: Salemba Medika.
(relaksasi). 7. Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi
Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi).
KESIMPULAN Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Pemberian aroma terapi lavender dan relaksasi 8. Neuhauser, H. K. (2016). The
nafas dalam untuk menurunkan intensitas nyeri epidemiology of dizziness and vertigo.
kepala. Handbook of Clinical Neurology,
137(1), 67–82.
DAFTAR PUSTAKA https://doi.org/10.1016/B978-0-444-
1. Haryani, S., Tandy, V., Vania, A., & 63437-5.00005-4
Barus, J. (2018). Penatalaksanaan 9. Sukarto, A. (2019). Hubungan Jumlah
Nyeri Kepala pada Layanan Primer. faktor Risiko Vaskular dengan
Callosum Neurology, 1(3), 83–90. Kejadian Penyakit Vertigo Sentral atau
https://doi.org/10.29342/cnj.v1i3.16 Perifer di Rumah sakit Umum Pusat
2. Sitepu, R. A. A. B. (2021). Hubungan Haji Adam Malik Medak. Universitas
Penggunaan Aromaterapi Dengan Sumatera Utara.
Penurunan Nyeri Kepala Primer Pada 10. Budiman, & Riyanto, A. (2013).
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Kapita Selekta Kuesioner:
Universitas Sumatera Utara. Pengetahuan dan Sikap dalam

Andreyanto, Penerapan Aromaterapi Lavender 136


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 1, Maret 2023

Penelitian Kesehatan. Jakarta: Bandung: PT. Refika Aditama.


Salemba Medika. 13. Haryanto, J., Kusnanto, Suarilah, I., &
11. Jatmiputri, S. S., Belladonna, M., & Priyanti, R. P. (2017). Aromaterapi
Eka, F. (2017). Pengaruh Stres Kerja Menurunkan Tingkat Nyeri Kepala
Terhadap Kejadian Nyeri Kepala Pada Penderita Migren. Jurnal Ners, 2(2),
Pekerja Ground Handling (Studi Kasus 61–66.
Di Bandara Ahmad Yani Semarang). 14. Ramadhan, M. R., & Zettira, O. Z.
Jurnal Kedoktera, 6(2), 7–34. (2017). Aromaterapi Bunga Lavender (
Retrieved from Lavandula angustifolia ) dalam
http://eprints.undip.ac.id/56222/ Menurunkan Risiko Insomnia.
12. Solehati, T., & Kosasih, C. E. (2015). Fakultas Kedokteran Universitas
Konsep & Aplikasi Relaksasi dalam Lampung, 6(1), 60–63.
Keperawatan Maternitas (Anna, Ed.).

Andreyanto, Penerapan Aromaterapi Lavender 137

Anda mungkin juga menyukai