No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman : 1 dari 2
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman : 1 dari 2
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
Tujuan : Untuk memantau status gizi balita menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat) atau buku KIA.
Kebijakan :
Petugas mempersilahkan
pulang dan di harapkan
partisipasinya untuk kembali ke
posyandu setiap bulan
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman : 1 dari 2
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
Kebijakan : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
puskesmas, klinik pratama, tempat klinik mandiri dan dokter gizi;
2. Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 009/PKM-MB/SK/I/2016 tentang Penerapan SPO
pada Pelayanan di Puskesmas Mangarabombang;
Referesi : Buku rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat tahun 2014
Prosedur : 1. Petugas dalam hal ini kader menggantungkan dacin pada tempat yang kokoh dan kuat
seperti pada pelana rumah.
2. Petugas/kader selalu menempatkan bandul geser diangka nol, kemudian pasang sarung
timbang.
3. Petugas/kader menyeimbangkan kembali dacin yang telah di pasangkan sarung timbang,
apabila dacin tidak seimbang maka beri pemberat pada ujung batang dacin untuk
menyeimbangkannya.
4. Petugas/kader mempersilahkan ibu memasukkan balita ke dalam sarung timbang, sebelum
ditimbang kader harus melepaskan alas kaki yang dikenakan balita yang bisa
mempengaruhi hasil penimbangan.
5. Petugas dalam hal ini kader menggeser bandul sampai dacin seimbang.
6. Kader membaca berat badan balita dengan melihat angka di ujung bandul geser.
7. Kader menggeser kembali bandul ke angka nol dan keluarkan balita dari sarung timbang.
8. Kader mencatat hasil penimbangan dengan benar pada buku KIA/KMS.
Bagan Alir Distribusi Makanan
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman :1
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
Kebijakan : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
puskesmas, klinik pratama, tempat klinik mandiri dan dokter gizi;
2. Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Referesi :
Petugas
mengarahkan pasien Petugas mengarahkan ke poli umum untuk
mendaftar untuk dilakukan pemeriksaan klinis serta
pengisian rekam mengkordinasikan status gizi pasien kepada
medis. dokter poli.
Petugas akan melakukan tindak lanjut:
a. Pasien tanpa komplikasi dilakukan konseling dan
pemberian obat-obatan gizi untuk pemulihan.
b. Rujukan ke fayankes yang lebih tinggi (TFC)
apabila pasien dengan komplikasi medis/penyakit
penyerta.
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman :1
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
Tujuan : Dalam rangka pencegahan dan penanggulangan gizi terutama di daerah rawan gizi/keadaan darurat
bencana.
Kebijakan : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
puskesmas, klinik pratama, tempat klinik mandiri dan dokter gizi;
2. Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 009/PKM-MB/SK/I/2016 tentang Penerapan SPO
pada Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mangarabombang;
Referesi : Pedoman pelayanan gizi di puskesmas tahun 2014
Prosedur : 1. Petugas gizi menerima dropping MP-ASI dari dinas kesehatan kabupaten.
2. Petugas meminta data balita gakin dari bidan desa/kelurahan.
3. Petugas gizi puskesmas mengirim MP-ASI kebidan desa/kelurahan sesuai data.
4. Bidan desa/kelurahan membarikan MP-ASI langsung kesasaran.
5. Bidan desa/kelurahan memberikan penjelasan tentang pemberian MP-ASI ke sasaran.
6. Bidan desa/kelurahan melaporkan hasil pelaksanaan distribusi MP-ASI.
7. Petugas gizi puskesmas memantau proses penerimaan dan pendistribusian MP-ASI.
8. Petugas gizi melaporkan pendistribusian MP-ASI ke dinas kesehatan kabupaten.
Bagan Alir
Petugas gizi menerima Petugas meminta data balita gakin dari bidan
dropping MP-ASI dari desa/kelurahan.
dinas kesehatan
kabupaten.
Petugas gizi
melaporkan
pendistribusian MP-
ASI ke dinas kesehatan
kabupaten.
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman :1
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman :1
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
Kebijakan : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
puskesmas, klinik pratama, tempat klinik mandiri dan dokter gigi;
2. Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Referesi : Buku panduan kader posyandu tahun 2011.
Prosedur : 1. Petugas dalam hal ini mendaftar balita yang dating ke posyandu, pada buku pencatatan.
2. Petugas dalam hal ini kader melakukan penimbangan berdasarkan SPO penimbangan
dacin.
3. Petugas dalam hal ini kader mencatat hasil penimbangan pada KMS/buku KIA balita.
4. Petugas dalam hal ini kader meregistrasi hasil penimbangan pada buku SIP
posyandu/registrasi posyandu.
5. Setelah itu ibu balita di arahkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan antara lain
konseling gizi, imunisasi maupun pemantauan SDIDTK.
Bagan Alir
Petugas dalam hal ini kader melakukan
Petugas dalam hal ini
penimbangan berdasarkan SPO penimbangan
mendaftar balita yang
dacin.
dating ke posyandu,
pada buku pencatatan.
Petugas dalam hal ini kader mencatat hasil
penimbangan pada KMS/buku KIA balita.
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman :1
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
Kebijakan : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
puskesmas, klinik pratama, tempat klinik mandiri dan dokter gigi;
2. Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Referesi : Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak ditingkat
Pelayanan Kesehatan Dasar.
Prosedur : A. Petugas melakukan registrasi.
B. Petugas memisahkan balita yang akan dilakukan deteksi sesuai ketentuan (umur 15, 18,
21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, dan 60 bulan).
C. Petugas melalukan deteksi pada balita sesuai dengan:
1. Aspek Pertumbuhan
a. Petugas melakukan penimbangan dan pengukuran Panjang Badan, Lingkar
Kepala.
b. Petugas lihat garis pertambahan Berat Badan, Tinggi Badan dan Lingkar Kepala
pada grafik.
2. Aspek Perkembangan
a. Petugas tanyakan perkembangan anak dengan KPSP (Kuisener Pra Skrening
Perkembangan).
b. Petugas tanyakan daya pendengaran dengan TDD (Tes Daya Dengar) dan
Mpenglihatan TDL.
3. Aspek Mental Emosional
a. KMEE (Kuesioner Masalah Mental Emosional).
b. CHAT (Chek For Autisme Toddles).
c. GPHH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hyperaktifitas.
D. Petugas mencatat hasil deteksi balita di Kuesiner SDIDTK.
E. Apabila hasil pemeriksaan didapatkan, petugas menetapkan hasil:
1. Petugas mengajukan untuk melakukan stimulasi rutin di rumah.
2. Meragukan petugas melakukan intervensi selang waktu 2 minggu dan jika tidak
berhasil maka petugas merujuk ke klinik balita puskesmas.
Bagan Alir
Menjaga kondisi agar
Balita hadir Menyiapkan tetap nyaman
di posyandu materi
Member materi
Melakukan Tanya
jawab
Melakukan
pendokumentasian
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman :1
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman :1
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
Kebijakan : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
puskesmas, klinik pratama, tempat klinik mandiri dan dokter gigi;
2. Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Referesi : Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak tahun 2006.
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman : 1 dari 2
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
Kebijakan : 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
puskesmas, klinik pratama, tempat klinik mandiri dan dokter gizi;
4. Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 009/PKM-MB/SK/I/2016 tentang Penerapan SPO
pada Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mangarabombang;
Referesi : Permenkes RI No 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan.
Prosedur : 1. Petugas melakukan pengumpulan data primer dari sumber data di puskesmas dan
jaringannya.
2. Petugas merekap di buku bantu.
3. Petugas menginput data di laptop/computer sesuai format laporan.
4. Print out laporan.
5. Mengarsipkan laporan.
Bagan Alir
Pengumpulan data
primer dari sumber
Merekap dibuku bantu
data di Puskesmas
dan jaringannya.
Tujuan : Untuk meningkatkan keberhasilan kegiatan pemberian vitamin A melalui pembinaan sehingga
kegiatan pencegahan kekurangan vitamin A dapat berjalan dengan baik.
Kebijakan : 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
puskesmas, klinik pratama, tempat klinik mandiri dan dokter gizi;
6. Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 009/PKM-MB/SK/I/2016 tentang Penerapan SPO
pada Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mangarabombang;
Referesi : 1. Pedoman pelayanan gizi di puskesmas tahun 2014.
2. Rancana kerja pembinaan gizi masyarakat tahun 2014.
Prosedur : 1. Petugas mendata jumlah ibu hamil yang akan diberikan Vitamin A.
2. Petugas gizi membagi kapsul Vitamin A ke pada bidan wilayah/kader sesuai dengan jumlah
sasaran.
3. Bidan wilayah memberikan kapsul vitamin A merah dosis 200.000 IU pada ibu nifas.
4. Satu kapsul Vitamin A merah segera diberikan kepada ibu setelah melahirkan.
5. Setelah 24 jam berikutnya diberikan kembali satu kapsul Vitamin A merah kepada ibu.
6. Setelah selesai pemberian kapsul vitamin A, petugas mencatat kemudian melaporkan
kepada penanggung jawab program mengenai rekapan hasil kegiatan.
Bagan Alir
Petugas gizi membagi kapsul Vitamin A
Petugas mendata ke pada bidan wilayah/kader sesuai
jumlah ibu hamil dengan jumlah sasaran.
yang akan diberikan
Vitamin A.
Bidan wilayah memberikan kapsul
vitamin A merah dosis 200.000 IU pada
ibu nifas.
Satu kapsul Vitamin A merah segera
diberikan kepada ibu setelah
melahirkan.
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman : 1 dari 2
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
Tujuan : Untuk menanggulangi masalah gangguan akibat kekurangan yodium dan sebagai pedoman petugas
gizi puskesmas dalam melaksanakan pemantauan garam beryodium tingkat rumah tangga.
Kebijakan : 7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
puskesmas, klinik pratama, tempat klinik mandiri dan dokter gizi;
8. Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 009/PKM-MB/SK/I/2016 tentang Penerapan SPO
pada Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mangarabombang;
Referesi : Rencana kerja pembinaan gizi masyarakat tahun 2014.
Prosedur : 1. Petugas menentukan sampel dengan mengacu pada metodologi yang telah disepakati.
2. Petugas membuat jadwal kegiatan.
3. Petugas menyurat di H-2 Kegiatan, ke sekolah-sekolah yang akan diambil sebagai sampel
dari kelas 4 dan kelas 5 dengan jumlah sampel 26 anak.
4. Petugas menyampaikan alat adan bahan serta menghimbau anak-anak membawa garam
secukupnya dari rumah.
5. Di hari ke 2 petugas melakukan pemeriksaan dengan mengambil satu sendok makan garam
kemudian diletakkan di talenan.
6. Petugas meneteskan 2-3 tetes cairan yodium test ke permukaan garam.
7. Setelah dilakukan pemeriksaan maka petugas membaca hasil pemeriksaan garam dengan
criteria:
a. Baik jika garam yang diberi yodium test berwarna ungu tua (≥30 ppm).
b. Kurang baik apabila garam yang diberi yodium test berwarna ungu pucat/putih
(≥30ppm).
c. Bila tidak berubah warna sama sekali maka garam yang digunakan tidak mengandung
yodium.
8. Setelah selesai pemeriksaan petugas memberikan informasi tentang garam beryodium
kepada guru dan siswa/siswi yang menjadi sampel.
9. Petugas melaporkan hasil kegiatan PSG ke pala puskesmas dan dilanjutkan ke dinas
kesehatan kabupaten.
Bagan Alir
Petugas membuat jadwal kegiatan.
Petugas menentukan
sampel dengan
mengacu pada
Petugas menyurat di H-2 Kegiatan, ke
metodologi yang telah
sekolah-sekolah yang akan diambil
disepakati.
sebagai sampel dari kelas 4 dan kelas 5
dengan jumlah sampel 26 anak.
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman : 1 dari 2
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
Kebijakan : 9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
puskesmas, klinik pratama, tempat klinik mandiri dan dokter gizi;
10. Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 009/PKM-MB/SK/I/2016 tentang Penerapan SPO
pada Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mangarabombang;
Referesi : KMK. No. 424. 2006, Tentang Pedoman Pengendalian Kecacingan.
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman : 1 dari 2
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
Kebijakan : 11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
puskesmas, klinik pratama, tempat klinik mandiri dan dokter gizi;
12. Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 009/PKM-MB/SK/I/2016 tentang Penerapan SPO
pada Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mangarabombang;
Referesi : Wikipedia bahasa Indonesia.
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman : 1 dari 2
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman : 1 dari 2
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
Kebijakan : 15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
puskesmas, klinik pratama, tempat klinik mandiri dan dokter gizi;
16. Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 009/PKM-MB/SK/I/2016 tentang Penerapan SPO
pada Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mangarabombang;
Referesi : Buku pedoman pelayanan gizi di puskesmas (Kemenkes RI Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA
tahun 2014).
Prosedur : 1. Petugas menerima rujuk pasien dari posyandu, poli Umum, poli MTBS, poli TB dengan
kondisi BB (2T, BGM, Grafik pertumbuhan di garis kuning)/datang sendiri.
2. Petugas mempersilahkan ibu dan balita untuk duduk.
3. Petugas memberikan pelayanan berdasarkan SPO Asuhan Gizi.
4. Apabila petugas menemukan pasien yang bermasalah gizi dan atau kondisi khusus maka
petugas akan mengarahkan untuk diberikan rujukan ke fayankes yang lebih tinggi.
5. Petugas memperbolehkan pasien untuk pulang.
Bagan Alir
Petugas memperbolehkan
pasien untuk pulang.
Bagan Alir
Gizi Lebih. Bila Z_Score
terletak ˃ + 2 SD.
Indeks
BB/TB Normal. Bila Z_Score
terletak ≥ - 2 SD s/d +2 SD.
Kurus. Bila Z_Score
terletak ˂ - 2 SD s/d – 3
SD.
Petugas membaca
status gizi.
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman : 1 dari 2
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
Kader membagikan
Petugas melayani balita, dilayani
PMT pada anak usia 6-
berdasarkan standar pelayanan
59 bulan.
posyandu.
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman : 1 dari 2
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman : 1 dari 2
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
Prosedur : 1. Salah satu contoh program UKM yang erring mengalami perubahan jadwal adalah kegatan
pelayanan kesehatan di posyandu.
2. Petugas akan melakukan perubahan jadwal apabila ada jadwal yang telah ditentukan
bertepatan dengan hari libur.
3. Petugas menginformasikan kepada masyarakat tentang perubahan jadwal pelayanan balita di
posyandu pada bulan berikutnya pasa saat kegiatan pelayanan posyandu balita sebelumnya.
4. Petugas melakukan pengumuman pada hari H-1 tentang perubahan jadwal pelayanan di
posyandu pada tempat umum seperti mesjid.
5. Pada hari H petugas kembali melakukan pemngumuman keliling di wilayah/tempat
kwgiatan berlangsung.
Bagan Alir
Petugas menginformasikan kepada
Petugas akan melakukan
masyarakat tentang perubahan jadwal
perubahan jadwal apabila
pelayanan balita di posyandu pada
ada jadwal yang telah
bulan berikutnya pasa saat kegiatan
ditentukan bertepatan
pelayanan posyandu balita sebelumnya.
dengan hari libur.
Pada hari H petugas kembali Petugas melakukan pengumuman
melakukan pemngumuman keliling di pada hari H-1 tentang perubahan
wilayah/tempat kwgiatan berlangsung. jadwal pelayanan di posyandu pada
tempat umum seperti mesjid.
No. Dokumen :
No. Refisi :
SPO Tanggal terbit :
Halaman : 1 dari 2
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas Mangarabombang
MANGARABOMB
ANG
Prosedur : 6. Salah satu contoh program UKM yang erring mengalami perubahan jadwal adalah kegatan
pelayanan kesehatan di posyandu.
7. Petugas akan melakukan perubahan jadwal apabila ada jadwal yang telah ditentukan
bertepatan dengan hari libur.
8. Petugas menginformasikan kepada masyarakat tentang perubahan jadwal pelayanan balita di
posyandu pada bulan berikutnya pasa saat kegiatan pelayanan posyandu balita sebelumnya.
9. Petugas melakukan pengumuman pada hari H-1 tentang perubahan jadwal pelayanan di
posyandu pada tempat umum seperti mesjid.
10. Pada hari H petugas kembali melakukan pemngumuman keliling di wilayah/tempat
kwgiatan berlangsung.
Bagan Alir
Petugas menginformasikan kepada
Petugas akan melakukan
masyarakat tentang perubahan jadwal
perubahan jadwal apabila
pelayanan balita di posyandu pada
ada jadwal yang telah
bulan berikutnya pasa saat kegiatan
ditentukan bertepatan
pelayanan posyandu balita sebelumnya.
dengan hari libur.
Pada hari H petugas kembali Petugas melakukan pengumuman
melakukan pemngumuman keliling di pada hari H-1 tentang perubahan
wilayah/tempat kwgiatan berlangsung. jadwal pelayanan di posyandu pada
tempat umum seperti mesjid.